Komunikasi Terapeutik Perawat Berhubungan dengan Kepuasan Pasien. Nurse s Therapeutic Communications is Related with The Patient s Satisfaction

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

Komunikasi Terapeutik Perawat Berhubungan dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Puskesmas Dukun Magelang

DAMPAK KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS WARAKAS JAKARTA UTARA

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2,Mei 2015

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI BANGSAL MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG. Ibrahim N. Bolla, S.Kp.

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL RAWAT INAP WARDAH RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAB. PANGKEP

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN IMOBILISASI FISIK

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI NON-VERBAL PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN KRITIS RUMAH SAKIT UNISMA

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT MYRIA KOTA PALEMBANG

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 2 Juni 2012

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT

ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN

Kata kunci : Orientasi Pasien Baru, Kepuasan Pasien.

GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC IN CHILDREN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PENDOKUMENTASIAN ASKEP DI RUANG RAWAT INAP RS JIH YOGYAKARTA ABSTRACT

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NANA TRIANA

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

Patria Asda, A., Perbedaan Persepsi Pasien...

PENTINGNYA PERILAKU EMPATI PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

DENNY KURNIAWAN NIM I

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RSUD SETJONEGORO KABUPATEN WONOSOBO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan. Tanpa perawat, kondisi pasien akan terabaikan. dengan pasien yang dimana pelayanan keperawatan berlangsung

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BPJS. Yustina Kristianingsih

HUBUNGAN MUTU ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO

HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG CENDANA II RSUD UNIT SWADANA PARE KEDIRI TAHUN 2008

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik Perawat, Kepuasan Pasien

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

ISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014

GAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN Oleh : Arni Wianti

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

RELATIONSHIP CHARACTERISTICS, KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF COMMUNICATION WITH NURSES IN THE THERAPEUTIC INPATIENT

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BETHESDA GMIM TOMOHON

HUBUNGAN PEMENUHAN PERSONAL HYGIENE DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KINERJA PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI PUSKESMAS KARTASURA

Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Ruang Rawat Inap Kelas III

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

PENGARUH EMPATHY PERAWAT TERHADAP LOYALITAS PASIEN UMUM

DAFTAR PUSTAKA. Afnuhazi,Ridhyalla Komunikasi terapeutik dalam keperawatan jiwa. Gosyen Publishing, Jakarta.

KETRAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PERAWAT BERPENGARUH PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN

Universitas Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

Dian Taviyanda. Keyword : Perception, Therapeutic Communication, Nurse

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

KIAT KEPERAWATAN (CARING) DALAM MENINGKATKAN MUTU ASUHAN KEPERAWATAN TIPS OF NURSING (CARING) TO IMPROVE QUALITY OF NURSING CARE ABSTRAK

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

Purwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES Aisyiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penentu citra institusi pelayanan. akan terlihat dari asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada klien.

PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN OLEH PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BANDA ACEH NURSING CARE PRACTICE OF NURSES IN BANDA ACEH HOSPITAL ABSTRAK

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANG DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN GLOVE PADA TINDAKAN INJEKSI DI RSUD WONOSARI

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan rumah sakit memberikan pelayanan berkualitas sesuai kebutuhan

A W Suranto Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Arikunto Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.

HUBUNGAN PERAN PARAWAT SEBAGAI CARE GIVER

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

Transkripsi:

ISSN2354-7642 Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia Tersedia online pada: http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/jnki JOURNAL NERS AND MIDWIFERY INDONESIA Komunikasi Terapeutik Perawat Berhubungan dengan Kepuasan Pasien Misi Siti¹, Zulpahiyana², Sofyan Indrayana² 1,2,3 Universitas Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta Email: zulpahiyana@gmail.com Abstrak Komunikasi terapeutik merupakan komponen penting dalam keperawatan, komunikasi antar perawat dan pasien memiliki hubungan terapeutik yang bertujuan untuk kesembuhan pasien. Terciptanya komunikasi terapeutik yang baik akan menciptakan hubungan saling percaya antara perawat dan pasien. Dengan demikian, pasien akan merasa puas dan nyaman terhadap pelayanan yang diberikan perawat sehingga meningkatkan semangat dan motivasi pasien untuk sembuh. Penelitian deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap pringgodani RSU Rajawali Citra Bantul Yogyakarta. Jumlah sampel sebanyak 57 responden yang diperoleh secara accidental sampling. Analisis menggunakan uji alternatif yaitu uji kendal tau. Hasil penelitian ini menunjukkan 49,1% komunikasi terapeutik perawat baik dan 68,4% responden puas dan uji kendall tau menunjukkan p=0,003 dan nilai korelasi sebesar r=0,371. Kesimpulan ada hubungan yang signifi kan Antara komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien. Kata Kunci: komunikasi terapeutik, perawat, kepuasan pasien Nurse s Therapeutic Communications is Related with The Patient s Satisfaction Abstract Therapeutic communications is an important component in nursing, communication between nurses and patients have a therapeutic relationship that aims to cure the patient. The establishment of good therapeutic communication creates a relationship of trust between nurses and patients. Thus, the patient felt satisfi ed and comfortable with the services provided by nurses to improve the eagerness and motivation of the patient to recover. The aim of this research was to understand the nurse s therapeutic communication with patient s satisfaction in Pringgodani inpatient ward in Rajawali Citra Hospital Bantul, Yogyakarta. A total sample of 57 respondents were obtained by accidental sampling and used cross sectional design. Analysis in this study used kendall tau test. The result of this research showed that 49.1% nurse s therapeutic communication were good and 68,4% respondents felt satisfi ed and kendall tau test showed p=0.003 and correlation value is r=0.37. In conclusion, there was signifi cant correlation between nurse s therapeutic communication and patient s satisfaction Keywords: therapeutic comunication, nurse, patient satisfaction Info Artikel: Artikel dikirim pada 18 Oktober 2015 Artikel diterima pada 28 November 2015 DOI : http://dx.doi.org/10.21927/jnki.2016.4(1).30-34 PENDAHULUAN Rumah sakit mempunyai fungsi penyelenggaraan pelayanan kesehatan salah satunya yaitu pelayanan keperawatan. Penyelenggaraan pelayananan keperawatan di Rumah Sakit ditentukan oleh tiga komponen utama antara lain jenis pelayanan yang diberikan, manajemen sebagai pengelola pelayanan dan tenaga keperawatan sebagai pemberi pelayanan keperawatan(1). Tenaga keperawatan atau perawat adalah seseorang yang telah lulus dari pendidikan 30 Misi Siti, Zulpahiyana, Sofyan Indrayana, 2016. JNKI, Vol. 4, No. 1, Tahun 2016, 30-34

perawat baik di luar maupun di dalam negeri yang telah diakui oleh pemerintah sesuai dengan perundang-undangan dan memiliki bukti yang tertulis berupa surat tanda registrasi(2). Pelayanan keperawatan yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh ketepatan dalam memberikan pelayanan tetapi dengan membina hubungan komunikasi yang dapat menyebuhkan pasien (komunikasi terapeutik)(3). Perawat perlu memiliki keterampilan berkomunikasi secara terapeutik dalam menjalankan perannya sehingga dapat menentukan keberhasilan pelayanan atau asuhan keperawatan yang profesional dengan memperhatikan kebutuhan holistik klien(4). Kepuasaan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja dari layanan kesahatan yang diperoleh setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkan(5). Menurut Depkes RI tahun 2005, masih ditemukan adanya keluhan tentang ketidakpuasan pasien terhadap komunikasi perawat. Rata-rata hasil data yang didapatkan dari beberapa Rumah sakit di Indonesia menunjukan 67% pasien yang mengeluh adanya ketidakpuasan dalam penerimaan pelayanan kesehatan(6). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan tanggal 15 April 2015, hasil wawancara yang dilakukan pada 2 orang perawat, didapatkan bahwa perawat sudah melakukan komunikasi secara terapeutik, meskipun telah dilakukan berdasarkan kebiasaan atau rutinitas sehari-hari tetapi belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dari pasien. Hasil wawancara dilakukan pada 7 orang pasien, 3 orang pasien mengatakan puas, 4 pasien mengatakan kurang puas dengan komunikasi terapeutik perawat. Pasien mengatakan mereka merasa lebih dekat pada perawat-perawat yang menggunakan komunikasi dengan baik, dan bersikap ramah. Ada beberapa pasien yang kurang puas dengan pelayanan karena perawat tidak memperkenalkan diri terlebih dahulu, kurang ramah, dan komunikasi kurang baik ketika akan melakukan tindakan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara Komunikasi Terapeutik perawat dengan Kepuasan pasien di ruang Rawat Inap Pringgodani RS Rajawali Citra Bantul, Yogyakarta. BAHAN DAN METODE Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di Rumah Sakit Rajawali Citra Bantul, Yogyakarta pada bulan Juni 2015(7). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di ruang rawat inap Bangsal Pringgodani RS Rajawali Citra Bantul, Yogyakarta yang berjumlah rata-rata setiap bulannya 132 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling berjumlah 57 pasien yang di ruang rawat inap Pringgodani, bersedia menjadi responden, >24 jam dirawat, bisa membaca dan bisa menulis. Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini adalah komunikasi terapeutik perawat. Variabel dependen (terikat) adalah kepuasan pasien. Perolehan data menggunakan data primer yaitu dengan dikumpulkan menggunakan kuesioner, dan data sekunder yaitu dengan melihat catatan-catatan medical Record(8). Kuesioner yang digunakan ada 2 yaitu: Komunikasi terapeutik dengan jumlah pernyataan yang dibuat sendiri oleh peneliti sebanyak 22 soal, dan kuesioner tingkat kepuasan pasien Jumlah pernyataan yang dibuat sendiri oleh peneliti sebanyak 22 soal. Kuesioner komunikasi terapeutik perawat dan tingkat kepuasan pasien dilakukan uji validitas CVI (Content Validity Index) dan Content Validity Ratio (CVR) Lawshe (1975). Dari hasil uji CVR dan CVI, didapatkan 22 butir pertanyaan valid. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis menggunakan uji kendall tau. HASIL DAN BAHASAN Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi profesional yang mengarah pada tujuan penyembuhan pasien(9). Dengan demikian Kepuasan pasien terjadi apabila apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, harapan pasien dapat dipenuhi, maka pasien akan puas(3). Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa kepuasan pasien terhadap komunikasi terapeutik perawat sebagian besar berusia 36-45 tahun yaitu 14 orang (24,6%). Kesehatan memiliki arti penting guna menunjang aktivitas para responden. Seseorang akan semakin mampu mengambil keputusan, lebih bijaksana, lebih mampu berpikir rasional. Lebih dapat mengedalikan emosi dengan bertambahnya usia. Hal ini dapat diketahui bahwa dengan usia yang bertambah kondisi fi sik berkurang dan mudah sakit sehingga pemanfaatan fasilitas kesehatan semakin sering sehingga individu dapat menggunakan fasilitas kesehatan sesuia dengan harapan untuk mencapai kepuasan(10). Berdasarkan kelompok jenis kelamin sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu 31 orang (54,4%). Pada dasarnya perempuan dan laki-laki memiliki gaya komunikasi yang berbeda. Jenis kelamin dapat mempengaruhi seseorang pada saat berinteraksi. Hal tersebut dapat mempengaruhi seseorang dalam menafsirkan pesan yang diterimanya(10). Komunikasi Terapeutik Perawat Berhubungan dengan Kepuasan Pasien 31

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Komunikasi Therapeutik Perawat dengan Kepuasan Pasien Karakteristik f % Usia (tahun) 17-25 7 12,3 26-35 11 19,3 36-45 14 24,6 46-55 11 19,3 56-65 7 12,3 >65 7 12,3 Jenis Kelamin Laki-laki 26 45,6 Perempuan 31 54,4 Pendidikan SD 17 29,8 SMP 5 8,8 SMA/sederajat 23 40,4 Perguruan tinggi 12 21,1 Pekerjaan Pelajar/mahsiswa 4 7,0 Tidak bekerja/ IRT 9 15,8 Wiraswasta 39 68,4 PNS 5 8,8 Ditinjau dari kelompok tingkat pendidikan sebagian besar responden tamat SMA yaitu 23 orang (40,4%). Semakin tinggi tingkat pendidikan maka seseorang akan lebih mudah menerima dan mengelola pesan atau komunikasi dengan baik. Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap gaya hidup dan pola fi kir dalam mempertimbangkan sesuatu. Oleh karena itu, dengan pendidikan yang tinggi seseorang akan mampu menilai dan paham terhadap sesuatu termasuk dari kualitas pelayanan yang diberikan di RSU Rajawali Citra Bantul Yogyakarta(11). Pekerjaan adalah kegiatan yang harus dilakukan seseorang dalam menunjang dan mempertahankan kehidupan dan kehidupan keluarganya. Pekerjaan erat kaitan dengan kejadian kesakitan dimana timbulnya penyakit melalui beberapa jalan yakni karena adanya faktor lingkungan yang dapat menimbulkan kesakitan yang penuh dengan stres, ada tidaknya gerak badan dalam lingkungan pekerjaan dan adanya kesibukan akibat pekerjaan(11). Hal ini berarti dapat diketahui bahwa dengan pekerjaan dapat menimbulkan kesakitan dan individu yang sakit akan menggunakan fasilitas kesehatan sehingga semakin sering menggunakan fasilitas kesehatan maka individu dapat menilai kualitas pelayanan tersebut(12). Berdasarkan Tabel 1 distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan adalah non-pns/ wiraswasta sebanyak 39 orang atau sebesar (68,4%). Hasil ini mengindikasikan bahwa pekerjaan yang berat pekerjaan non-pns (petani, buruh, pegawai pabrik atau swasta) merupakan pekerjaan yang menguras tenaga dan memerlukan fisik sehingga individu rentang terhadap penyakit baik fi sik maupun psikologis(12). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Komunikasi Terapeutik Perawat Komunikasi Terapeutik n % Baik 28 49,1 Cukup 16 28,1 Kurang 13 22,8 Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa mayoritas komunikasi terapeutik perawat di ruang pringgodani RSU Rajawali Citra Bantul Yogyakarta katagori baik sebanyak 28 orang (49,1%), sedangkan komunikasi terapeutik perawat yang kurang baik sebanyak 13 orang (22,8%). Sesuai dengan hasil penelitian Hajarudin juga mengatakan bahwa komunikasi perawat sebagian besar tergolong baik (73,3%)(13). Dari hasil penelitian dapat menunjukan, bahwa perawat telah konsisten menerapkan komunikasi terapeutik. Walaupun dari hasil peneltian ini yang menyatakan telah menerapkan komunikasi terapeutik yang baik, tetapi masih terdapat 13 responden (22,8%), mengatakan kurang baik, hal ini harus mendapat perhatian serius dari perawat dalam penerapan komunikasi saat kontak pertama antara pasien dan perawat, sebab hal ini di buktikan dengan pernyataan pasien bahwa masih terdapat perawat yang tidak memperkenalkan diri kepada pasien. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien Kepuasan Pasien n % Sangat puas 11 19,3 Puas 39 68,4 Cukup puas 7 12,3 Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa mayoritas kepuasan pasien terhadap komunikasi perawat di Ruang Pringgodani RSU Rajawali Citra Bantul Yogyakarta kategori puas sebanyak 39 orang (68,4%), sedangkan 7 orang (12,3%) menyatakan cukup puas terhadap komunikasi terapeutik perawat. Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Hajarudin yang menunjukkan sebagian besar tingkat kepuasan 32 Misi Siti, Zulpahiyana, Sofyan Indrayana, 2016. JNKI, Vol. 4, No. 1, Tahun 2016, 30-34

Tabel 4. Hubungan antara Komunikasi Terapeutik Pasien dengan Kepuasan Pasien Kepuasan Pasien Komunikasi Terapeutik Sangat Puas Puas Cukup n % n % n % Baik 9 15,8 18 31,6 1 1,8 Cukup 1 1,8 14 24,6 1 1,8 Kurang 1 1,8 7 12,3 5 8,8 Total 11 19,3 39 68,4 7 12,3 r p- value 0,371 0,003 tergolong puas yaitu (80,0%)(13). Penelitian lain juga yaitu Muri yang sebagian besar tingkat kepuasan tergolong puas yaitu (89,6%)(14). Menurut Nursalam mengatakan bahwa kepuasan pasien apabila apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, harapan pasien dapat dipenuhi, maka pasien akan puas(3). Kepuasan adalah perasaan senang seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesenangan terhadap aktivitas dan suatu produk dengan harapannya. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa sesorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya(3). Sesuai dengan teori di atas dapat diketahui bahwa semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan rumah sakit maka tingkat kepuasan pasien juga akan meningkat, dan sebaliknya apabila kualitas pelayanan yang di berikan tidak baik maka kepuasan pasien akan menurun. Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa sebagian besar kepuasan pasien pada komunikasi terapeutik perawat yang baik sebanyak 18 (31,6%). Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai kendall tau dengan nilai p-value sebesar 0,003 yang berarti bahwa p<0,05 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap pringgodani RSU Rajawali Citra Bantul Yogyakarta. Berdasarkan hasil uji r di peroleh nilai r=0,371 nilai tersebut bisa disimpulkan bahwa kekuatan hubungan tergolong rendah, berada pada rentang nilai antara 0,20-0,399(15). Rendahnya keeratan hubungan antara komunikasi teraupetik dengan kepuasan pasien dikarenakan kepuasan tidak hanya dipengaruhi oleh komunikasi. Menurut Nursalamada, 11 faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien yaitu: kualitas produk atau jasa, harga, kinerja, pelayanan, estetika, komunikasi, fasilitas, lokasi, suasana, desain visual, emosional, karakteristik produk(3). Salah satu hal yang dilakukan perawat dalam menjaga kerjasama yang baik dengan pasien, maupun dengan tenaga kesehatan lain dalam rangka membantu memenuhi kebutuhan kesehatan pasien adalah dengan berkomunikasi. Dengan berkomunikasi perawat dapat mendengarkan perasaan pasien dan menjelaskan prosedur tindakan keperawatan(16). Hasil penelitian ini dapat dijelaskan, bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa perawat telah menerapkan komunikasi terapeutik dengan baik dan sebagian besar pasien menyatakan telah puas dengan komunikasi yang diberikan oleh perawat. Semakin baik komunikasi terapeutik yang dilaksanakan maka semakin puas pasien dalam menerima. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa komunikasi terapeutik berhubungan dengan kepuasan pasien. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Haryanto yang berjudul hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Islam Kendal. Hasil penelitian ini didapatkan nilai p=0,01 (p<0,05) yang menunjukan bahwa ada hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien(17). Sejalan juga dengan penelitian Tipo yang menyatakan bahwa komunikasi terapeutik yang diterapkan oleh perawat di Rumah Sakit Siti Khodijah mampu memberikan kepuasan kepada pasien selama dalam perawatan(18). Serta hasil penelitian Rahil yang menyatakan bahwa ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dalam memberikan obat terhadap tingkat kepuasan pasien dalam pemberian obat di RSUD sleman, Yogyakarta(19). SIMPULAN DAN SARAN Gambaran komunikasi terapeutik perawat di ruang Pringgodani RSU Rajawali Citra Bantul Yogyakarta sebagian besar baik. Mayoritas kepuasan pasien di ruang Pringgodani RSU Rajawali Citra Bantul Yogyakarta puas terhadap komunikasi terapeutik perawat. Terdapat hubungan yang signifi kan antara Komunikasi Terapeutik Perawat Berhubungan dengan Kepuasan Pasien 33

komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap Pringgodani RSU Rajawali Citra Bantul Yogyakarta. Dilihat dari nilai r menunjukan bahwa arah korelasi positif. Perawat maupun tenaga kesehatan lainnya yang berada dalam lingkup RSU Rajawali Citra Bantul Yogyakarta, diharapkan dapat mempertahankan mutu pelayanan yang khususnya dalam bidang komunikasi terapeutik dan dapat meningkatkan penerapan komunikasi perawat pada saat berinteraksi dengan pasien maupun keluarga pasien. Pentingnya Profesi perawat (Ners) dalam mengembangan kompetensi komunikasi interpersonal dalam rangka meningkatkan mutu asuhan keprawatan yang diberikan pada pasien dan keluarga. Peningkatan kompetensi ini harus dilakukan dan disiapkan sejak proses pendidikan melalui pendidikan komunikasi interpersonal di kelas maupun melalui pelatihanpelatihan. Penelitian selanjutnya perlu menggali faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan pasien selain komunikasi terpeutik. RUJUKAN 1. Permenkes. Komite Keperawatan Rumah Sakit. Jakarta: Menkes RI; 2013. 2. Permenkes. Izin dan Penyelenggara Praktek Perawat. Jakarta: Menkes RI; 2010. 3. Nursalam. Management Keperawatan Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika; 2014. 4. Nasir A, Muhith A, Sajidin M, Mubarak WI. Komunikasi dalam Keperawatan teori dan aplikasi. Jakarta: Salemba Medika; 2009. 5. Imbalo SP. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan: Dasar-Dasar Pengertian dan Penerapan. Jakarta: EGC; 2007. 6. Departemen Kesehatan RI. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI; 2005. 7. Riyanto A. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011. 8. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010. 9. Priyanto A. Komunikasi dan Konseling Aplikasi dalam Sarana Pelayanan Kesehatan untuk Berawat dan Bidan. Jakarta: Salemba Medika; 2009. 10. Potter PA, Perry AG. Buku Ajar fundamental keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. 4th ed. Jakarta: EGC; 2005. 11. Notoatmodjo S. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Yogyakarta: Rineka Cipta; 2005. 12. Sondang PS. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta; 2009. 13. Hajaruddin. Hubungan antara Komunikasi Terapeutik dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta [Internet]. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; 2014 [cited 2015 Jan 1]. Available from: http://thesis. umy.ac.id/ datapublik/t34289.pdf08.1809-3- 2015. 14. Muri K. Hubungan Prilaku Caring Perawat dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Bangsal Penyakit dalam kelas III RSUD Saras Husada Purworejo. STIKES Alma Ata; 2013. 15. Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CP Alfabeta; 2011. 16. Mundakir. Komunikasi Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2006. 17. Haryanto. Hubungan Komunikasi Terapeutik perawat dengan kepuasan Pasien di Rumah Sakit Islam Kendal [Internet]. 2009 [cited 2015 Aug 5]. Available from: http://jurnal.unimus.ac.id/255. 18. Tipo A. Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Kepuasan Pasien dalam Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang. SUN J Keperawatan. 2010;5(1):41 8. 19. Rahil NH. Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Memberikan Obat dengan Tingkat Kepuasan Pasien dalam Pemberian Obat di IRNA RSUD Sleman Yogyakarta. J Ilmu Keperawatan Respati. 2012;2(1):1 11. 34 Misi Siti, Zulpahiyana, Sofyan Indrayana, 2016. JNKI, Vol. 4, No. 1, Tahun 2016, 30-34