BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PASAR KOTA MADIUN

dokumen-dokumen yang mirip
Rencana Strategis (RENSTRA)

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. Sarana infrastruktur jalan mempunyai peran yang sangat penting untuk

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU - ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

efektivitas dan efisiensi. Dengan modal tersebut diharapkan pemerintahan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB III Visi dan Misi

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

BAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN

Pendahuluan. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN A. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

sehingga benar-benar dapat diwujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good governance)

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

PROGRAM, DAN KEGIATAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN

BAB IV VISI DAN MISI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III ISU- ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SEKRETARIAT DPRD PROVINSI RIAU TAHUN

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

BUPATI JEMBRANA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perencanaan pembangunan daerah, proses. penyusunan tahapan-tahapan kegiatannya melibatkan berbagai

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

DAFTAR ISI BAB III ISU-ISU STRATEGIS.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH. hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan selama periode tertentu.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BPMD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PASAR KOTA MADIUN I. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PASAR KOTA MADIUN Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi daerah/masyarakat di masa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya. Apabila isu strategis tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. Karekteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan/keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan datang. Identifikasi isu strategis dapat dilihat dari sisi eksternal maupun internal. Sisi eksternal terkait dengan dinamika Nasional, Provinsi, SKPD dan Lembaga atau Instansi di luar organisasi. Sedangkan sisi internal terkait dengan dinamika di dalam organisasi itu sendiri yang diperkirakan akan menjadi permasalahan maupun tantangan dimasa yang akan datang. Dinas Pasar merupakan unsur pelaksana otonomi daerah pada bidang Pengelolaan Pasar, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Pengelolaan Pasar berdasarkan asas otonomi. Identifikasi isu isu strategis terkait dengan tugas dan fungsi dapat dilihat dalam tabel berikut : Renstra Dinas Pasar Kota Madiun Tahun 2014-2019 40

Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Dinas Pasar Kota Madiun No Tugas dan Fungsi Dinas Pasar Permasalahan 1. Perumusan kebijakan tehnis di bidang Pengelolaan Pasar ; 2 Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Pengelolaan Pasar ; 3 Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pengelolaan Pasar ; 4 Pembinaan UPTD ; 5 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. 1. Kurangnya sosialisasi keberadaan pasar tradisional kepada masyarakat. 2. Kurangnya kesadaran para pedagang terhadap kewajiban pembayaran retribusi. 1. Kurang terkelolanya potensi potensi yang ada. 2. Kurangnya pengendalian dan pengamanan teknis operasional, kebersihan, pemeliharaan, keamanan dan ketertiban, penataan pasar dan pemungutan retribusi Perlunya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia serta partisipasi pedagang. Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan tersebut pada tabel Identifikasi isu isu strategis terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Pasar Kota Madiun diatas, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan Pasar : Renstra Dinas Pasar Kota Madiun Tahun 2014-2019 41

1. Penyusunan rumusan kebijakan teknis dibidang pengelolaan pasar harus didukung oleh kebijakan pelayanan pasar yang optimal. Oleh karena itu Dinas Pasar Kota Madiun perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana pengelolaan pasar guna mengoptimalkan pelayanan pengelolaan pasar, monitoring dan evaluasi pelayanan pengelolaan pasar. 2. Penyusunan rumusan kebijakan teknis pengelolaan pasar harus memperhatikan atau berpedoman kepada RPJMD Kota Madiun, RKP, Renstra Dinas Pasar. Secara umum isu dan permasalahan yang saat ini dihadapi tidak terlepas dari isu Nasional maupun Propinsi Jawa Timur. Dengan memperhatikan isu isu dan permasalahan pembangunan yang saat ini diharapkan kualitas dan perencanaan menjadi lebih baik sehingga akan berdampak pada kualitas pembangunan Daerah. Tabel 3.2 Identifikasi Isu Isu Strategis ( lingkungan eksternal ) terkait dengan Dinamika Nasional, Provinsi dan Kota Madiun No Isu Strategis Dinamika Nasional Dinamika Dinamika Kota Dinas Pasar Jawa Timur Madiun Kota Madiun 1 Pencapaian Tingkat Tingkat Menumbuh beberapa indikator kemiskinan kemiskinan kembangkan MDG s sampai dengan tahun 2014 masih belum Jawa Timur tertinggi secara perkotaan rendah namun pelayanan dasar seperti minat masyarakat agar berbelanja sesuai dengan nasional pendidikan, ke pasar target nasional khususnya target kemiskinan, pendidikan dasar, dan kesehatan kesehatan dan infrastruktur masih kurang optimal Tradisional untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah 2 Terdapat misi Terdapat Tata Kelola Renstra Dinas Pasar Kota Madiun Tahun 2014-2019 42

upaya pencapaian agenda pemerintahan good governance namun tingkat corruption Perception Indeks reformasi birokasi dalam RPJMD masih terbatas yang diindikasikan oleh beberapa (CPI) masih tinggi indikator yang belum tercapai 3 Pembangunan Pembangunan Partisipasi Meningkatkan belum sepenuhnya melibatkan peran aktif masyarakat berorientasi pada pro poor, pro growth, pro masyarakat dalam pembangunan masih terbatas kualitas dan kuantitas pengelolaan secara luas environtment, Pasar. dan pro job dengan berbasis pada people centered namun belum optimal 4 Masih terdapat kesenjangan ekonomi khususnya antara wilayah barat dan Tingkat kesenjangan antar kabupaten/ kota masih Tingkat pertumbuhan ekonomi meningkat namun timur terjadi belum berkualitas khususnya pencapaian indikator kesejahteraan masyarakat 5 Daya saing Peringkat Daya saing Kota Indonesia mengalami peningkatan daya saing Jawa Timur nomor dua Madiun masih perlu ditingkatkan namun masih setelah DKI dibawah Singapura, Jakarta Malaysia dan Thaiwan Renstra Dinas Pasar Kota Madiun Tahun 2014-2019 43

Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan tersebut pada tabel Identifikasi isu isu strategis terkait dengan dinamika baik ditingkat Nasional, Jawa Timur dan Kota Madiun diatas maka beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan perencanaan pengelolaan pasar kedepan adalah : 1. Dinas Pasar Kota Madiun sebagai unsur pelaksana otonomi daerah dibidang pengelolaan pasar harus meningkatkan koordinasi dengan SKPD terkait, Pedagang, dengan program, kegiatan, dan target capaian program dan kegiatan yang dilaksanakan. 2. Sosialisasi program program dan kegiatan kegiatan Dinas Pasar Kota Madiun kepada pemangku kepentingan (Pedagang), sehingga para pemangku kepentingan (pedagang) dapat memahami, dengan harapan pada saat mengusulkan program dan kegiatan sebagai masukan musrenbangkota bisa senergi dengan program program yang disusun pemerintah. Dengan demikian Pengelolaan Pelayanan Pasar yang partisipatif diharapkan bisa optimal. II. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM WALIKOTA MADIUN. Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota sebagaimana dijabarkan didalam RPJMD Kota Madiun Tahun 2014 2019, memiliki Visi Tewujudnya Kota Madiun yang Lebih Maju dan Sejahtera Visi tersebut diatas memiliki makna yang sangat dalam dan mendasar serta strategis, sebagai landasan bagi seluruh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di Kota Madiun pada satu sisi. Disisi lain merupakan target capaian yang menjadi keinginan dan cita cita serta impian yang akan diwujudkan oleh Kota Madiun dalam kurun waktu 5 ( lima ) tahun kedepan. Makna Lebih Maju adalah Kota Madiun senantiasa meningkatkan kualitas pembangunan di segala bidang untuk mewujudkan diri sebagai daerah yang modern menurut ukuran dan tututan nilai nilai universal yang tidak menyimpang dan atau bertentangan dengan nilai nilai agama, tidak bertentangan dengan adat istiadat dan tidak bersebrangan dengan nilai- nilai budaya lokal yang berkembang di masyarakat. Renstra Dinas Pasar Kota Madiun Tahun 2014-2019 44

Makna Lebih sejahtera adalah kondisi dimana seluruh kehidupan masyarakat berdimensikan nilai sosial, budaya, ekonomi, politik yang diarahkan pada terwujudnya masyarakat terpenuhinya segala kebutuhan dasarnya, sehingga diharapkan akan mimiliki kemampuan individu yang terampil dalam rangka mendorong terwujudnya daya saing daerah, dan kemandirian secara sosial ekonomi. Dengan pemahaman makna tersebut, maka inti dari kesejahteraan adalah kondisi masyarakat yang relatif terpenuhi kebutuhan hidupnya baik spiritual maupun material secara layak dan berkeadilan sesuai dengan perannya dalam kehidupan. Sebagai upaya mewujudkan Visi tersebut, ditetapkan 4 misi yaitu : 1. Mewujudkan pembangunan berbasis pada partisipasi masyarakat. 2. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa. 3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik. 4. Meningkatkan dan memeratakan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan atas arah Visi dan Misi Kota Madiun. Dinas Pasar mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang Pengelolaan Pasar berdasarkan asas otonomi. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Dinas Pasar mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pengelolaan Pasar. b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Pengelolaan Pasar. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pengelolaan Pasar. d. Pembinaan UPTD ; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam mendukung mewujudkan visi dan misi Kota Madiun terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Pasar tersebut adalah : 1. Misi 1 (satu) yaitu Mewujudkan pembangunan berbasis pada partisipasi masyarakat. Adapun tujuan dari misi 1 (satu) adalah Mendorong dan meningkatkan partisipasa seluruh pemangku kepentingan untuk terlibat aktif dalam pembangunan. Sedangkan sasaran yang terkait dengan tugas dan fungsi Dinas pasar adalah meningkatkan partisipasi pedagang dalam pengelolaan pasar. Renstra Dinas Pasar Kota Madiun Tahun 2014-2019 45

Intervensi Dinas Pasar adalah pada capaian indikator sasaran jumlah Pasar yang dikelola Dinas Pasar. 2. Misi 2 (dua) yaitu mewujudkan Tata Kelola Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa. Sasaran terwujudnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah dengan indikator Indeks Kepuasan Masyarakat. Intervensi Dinas Pasar Kota Madiun adalah pada capaian indikator sasaran penjabaran program RPJMD ke dalam Program dan Kegiatan Dinas Pasar Kota Madiun. 3. Misi 3 (tiga) yaitu Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik Mewujudkan keamanan, ketertiban dan ketentraman yang semakin berkualitas. Sasarannya adalah Meningkatnya kenyamanan, ketertiban dan keamanan lingkungan serta mitigasi bencana, sebagai Indikatonya adalah Angka kriminalitas. Intervensi Dinas Pasar Kota Madiun menjaga ketertiban umum dan pemantauan ketertiban dilingkungan pasar. Visi, Misi, Program RPJMD 2014 2019 merupakan target capaian yang menjadi keinginan dan cita cita serta impian yang akan diwujudkan oleh Walikota dan Wakil Walikota Madiun dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan. Dengan berpedoman kepada RPJMD maka Dinas Pasar Kota Madiun sesuai dengan fungsinya bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program program yang berkontribusi sebagai penunjang keberhasilan mewujudkan target capaian program prioritas utama. Dalam perjalanan pelaksanaan program tertentu terdapat faktor penghambat dan pendorong dalam urusan pelayanan pada Dinas Pasar. Renstra Dinas Pasar Kota Madiun Tahun 2014-2019 46

Tabel 3.3 Faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD terhadap pencapaian visi, misi dan program Walikota dan Wakil Walikota Visi : terwujudnya Kota Madiun Yang Lebih Maju dan Sejahtera No Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih 1 Mewujudkan pembangunan berbasis pada partisipasi masyarakat Permasalahan pelayanan SKPD 1. Kurangnya sosialisasi keberadaan pasar tradisional kepada masyarakat. 2. Kurangnya kesadaran para pedagang terhadap kewajiban pembayaran retribusi Faktor Penghambat Pendorong Perencanaan Adanya Renstra pembangunan Dinas Pasar Pasar belum optimal karena keberadaan, pembangunan Pasar Tradisional masih kurang menyentuh keinginan Pedagang. 2 Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa 1. Kurang terkelolanya potensi potensi yang ada. 2. Kurangnya pengendalian dan pengamanan teknis operasional, kebersihan, pemeliharaan, keamanan dan ketertiban, - Adanya peraturan Adanya dokumen. perundangan RPJMD dan yang kurang perda Retribusi dipahami oleh Pelayanan pedagang. Pasar. - Tingkat kesadaran pedagang untuk ikut handarbeni (memiliki) Renstra Dinas Pasar Kota Madiun Tahun 2014-2019 47

penataan pasar belum dan pemungutan optimal. retribusi. 3. Meningkatkan Perlunya Komitmen Adanya kuantitas dan peningkatan kualitas Pedagang Teknologi kualitas pelayan dan kuantitas dengan SKPD informasi yang publik sumber daya selalu manusia serta berkembang partisipasi pedagang 4. Meningkatkan - Keterlambatan - Kemudahan dan Informasi jangkauan memeratakan data dukung koordinasi tingkat - Dinamika SKPD dengan kesejahteraan masyarakat pemangku masyarakat. yang semakin kepentingan komplek (pedagang) - Meningkatnya - Meningkatnya tuntutan kepedulian Masyarakat dan partisipasi (pedagang) pedagang terhadap terhadap kondisi pengelolaan perencanaan pasar. pembangunan pasar yang baik dan tatakelola pemerintah yang baik (Good Govermance ) Renstra Dinas Pasar Kota Madiun Tahun 2014-2019 48

III. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS Didalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJMD ) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan salah satu dokumen yang menjadi pedoman, disamping adanya dokumen lain. Dengan demikian Renstra Dinas Pasar Kota Madiun yang disusun dengan memperhatikan RPJMD tentu saja tidak terlepas dari Rencana Tata Ruang Wilayah. Rencana penataan ruang wiayah Kota Madiun mempunyai visi sebagai berikut : Terwujudnya Penataan Ruang yang Mengakomodasi terhadap Peluang Investasi dalam Rangka Menciptakan Kota Madiun Sebagai Pusat Perkembangan Ekonomi Jawa Timur Bagian Barat Untuk mewujudkan visi penataan ruang tersebut maka lebih lanjut dirumuskan misi sebagai berikut : a. Mewujudkan pusat-pusat pelayanan ekonomi skala regional. b. Mewujudkan pengembangan sarana prasarana wilayah dalam rangka mendorong peluang investasi dan pemerataan wilayah. c. Mewujudkan keseimbangan fungsi budidaya dan fungsi perlingdungan dalam upaya membentuk Kota Madiun yang berkelanjutan. d. Mewujudkan kepastian hukum dan peran serta masyarakat dalam mendorong kegiatan yang produktif. Jika ditinjau dari implikasi rencana tata ruang, maka faktor penghambat maupun pendorong yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas Pasar Kota Madiun Kota Madiun adalah sebagai berikut : a. Faktor-faktor Penghambat : 1) Perkembangan wilayah pusat Kota Madiun sangat pesat. Renstra Dinas Pasar Kota Madiun Tahun 2014-2019 49

2) Pada sepanjang jalan utama Kota, terdapat berbagai fasilitas dan jenis kegiatan yang lebih beragam mulai dari kegiatan perdagangan dan jasa, perkantoran, pendidikan, kesehatan dan perumahan dan industri, sehingga pergerakan penduduk ke sepanjang jalan-jalan utama menjadi dominan. 3) Perkembangan fasilitas pelayanan yang belum merata diseluruh sub pusat pelayanan kota, sehingga ketergantungan terhadap pusat pelayanan kota sangat besar. 4) Pusat-pusat lingkungan belum didukung dengan kemampuan sub pusat pelayanan kota sehingga pusat lingkungan tergantung langsung dengan pusat kota. 5) Terdapat beberapa kawasan pinggiran kota (kawasan bagian utara, barat dan kawasan utara timur) yang membentuk cluster dalam skala kecil sehingga pelayananya terbatas. 6) Terdapatnya sirkulasi lalu lintas regional (dari dan ke Kabupaten Ponorogo) yang melalui pusat Kota Madiun, sehingga meningkatkan tingkat kepadatan arus dalam kota meningkat. 7) Sistem pedesaan yang ada masih berorentasi pada Pusat Pelayanan Kota dan tidak terbentuk Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL). 8) Sistem pedesaan yang mulai berkembang menjadi perkotaan seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota Madiun. b. Faktor-faktor Pendorong : 1) Pengendalian dan penataan kawasan pusat pelayanan Kota untuk mendukung kegiatan wisata kota. 2) Perkembangan pusat kota yang pesat sehingga prospek pengembangan fasilitas perdagangan dan pendidikan serta kesehatan baru pada wilayah sub pelayanan Kota. 3) Pengembangan fasilitas-fasilitas skala kota pada pusat-pusat lingkungan. Renstra Dinas Pasar Kota Madiun Tahun 2014-2019 50

4) Meningkatkan keterkaitan antara pusat pelayanan Kota Sub Pusat Pelayanan Kota Pusat lingkungan secara berhirarki. 5) Prospek Kota Madiun sebagai pusat pengembangan budaya Jawa Timur Bagian Barat dan peran sebagai pusat akomodasi dan wisata Kota skala regional khususnya wilayah Jawa Timur Bagian Barat. 6) Pusat Pelayanan Transportasi regional, seperti adanya rencana jaringan jalan lingkar, jalan tol maupun kereta api komuter, keberadaan terminal Purbaya, terminal kargo dan Stasiun kereta Api. Sesuai prinsip perencanaan pembangunan daerah, maka setiap perencanaan pembangunan pengelolaan pasar harus mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah. Dengan demikian didalam mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah maka Dinas Pasar Kota Madiun berfungsi sebagai perumusan kebijaan tehnis di bidang pengelolaan pasar, sehingga untuk kedepannya diharapkan dapat tercapai sinergitas tata ruang dengan kegiatan pembangunan kota Madiun. IV. PENENTUAN ISU ISU STRATEGIS Dalam menentukan isu isu yang dihadapi oleh Dinas Pasar Kota Madiun ada beberapa hal yang dapat dijadikan acuan antara lain : a. Gambaran Pelayanan Dinas Pasar Kota Madiun. Dinas Pasar Kota Madiun yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 yang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pengelolaan pasar berdasarkan asas otonomi. Sebagaimana organisasi pelayanan publik di bidang pengelolaan pasar wajib untuk memberikan pelayanan prima, sehingga semua pihak yang berkepentingan terhadap Dinas Pasar Kota Madiun memperoleh kepuasan atas pelayanan yang telah diberikan. Renstra Dinas Pasar Kota Madiun Tahun 2014-2019 51

Didalam melaksanakan tugasnya untuk memberikan pelayanan prima tentunya tidak lepas dari adanya hambatan atau kendala maupun tantangan yang terjadi saat ini, namun demikian berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka pembenahan pada lembaga tersebut. b. Implikasi rencana Tata Ruang Wilayah bagi pelayanan Dinas Pasar Kota Madiun. Dinas Pasar Kota Madiun selaku Dinas Pengelolaan Pasar harus mampu melakukan kajian dan analisa setiap penyusunan kebijakan dibidang pengelolaan pasar agar selaras dengan tata ruang. Meskipun secara tidak langsung melaksanakan pembangunan namun Dinas Pasar Kota Madiun dalam pengambilan kebijakan pembangunan pasar harus berkoordinasi dengan instansi terkait. Dalam penentuan isu isu strategis Renstra Dinas Pasar Kota Madiun menggunakan konsep dan prinsip manajemen analisis (SWOT) yang meliputi kekuatan (Strenghts), kelemahan (weakness), peluang (Oportunities) serta tantangan (Threats). Hal hal yang harus diperhatikan dalam analisis SWOT adalah hal hal apa saja yang menyebabkan Visi, Misi, Target pada periode tahun 2009 2014 yang belum dapat tercapai secara optimal sebagai tindak lanjut pada periode tahun 2014-2019. Belum tercapainya target pada periode tahun 2009 2014 diakibatkan oleh beberapa permasalahan sebagai berikut : a. Kurangnya kesadaran pedagang dalam membayar retribusi pengelolaan pelayanan pasar. b. Belum ditaatinya sebagian substansi perda No. 32 Tahun 2011 tentang retribusi pelayanan Pasar ; c. Kondisi Pasar Tradisional yang terkesan kurang nyaman ; d. Keterbatasan Sumber daya Manusia dari segi kualitas dan kuantitas. Renstra Dinas Pasar Kota Madiun Tahun 2014-2019 52

Selain adanya beberapa permasalahan sebagaimana tersebut di atas dijumpai adanya beberapa hambatan sebagai berikut : a. Belum optimalnya pemahaman pedagang terhadap retribusi pasar; b. Penurunan disiplin kerja. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka isu isu strategis yang diangkat dalam pengelolaan pelayanan pasar untuk periode tahun 2014 2019 adalah sebagai berikut : 1. Bidang Penataan dan Retribusi. a. Belum optimalnya kegiatan penagihan /pungutan retribusi, angsuran pembangunan maupun sewa tempat berjualan. b. Belum optimalnya usaha usaha untuk kelancaran pembayaran tempat berjualan. 2. Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan. a. Belum optimalnya pengelolaan kebersihan, pembangunan pasar, pemeliharaan pasa, pemeliharaan instalasi listrik dan air pasar. b. Belum optimalnya pemeliharaan peralatan sarana dan prasarana pasar. 3. Bidang Ketertiban a. Belum optimalnya pengawasan pasar ; b. Belum optimalnya keamanan dan Ketertiban pasar. Untuk menindak lanjuti permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Pasar Kota Madiun diperlukan strategi : a. Mendorong peningkatan partisipasi pedagang dalam pelaksanaan perencanaan Dinas Pasar ; b. Mempedomani peraturan perundangan untuk Retribusi Pelayanan Pasar; c. Mempedomani RPJMD sebagai acuan; d. Meningkatkan koordinasi pedagang dengan Dinas Pasar; e. Meningkatkan motivasi kerja aparatur.; Renstra Dinas Pasar Kota Madiun Tahun 2014-2019 53

f. Meningkatkan Efisiensi dan efektivitas pedagangan; g. Meningkatkan monotoring dan evakuasi pengendalian pengelolaan pasar; h. Mendorong Aparatur untuk bekerja sesuai dengan tupoksinya; i. Meningkatkan Pelayanan Umum di bidang Pengelolaan Pasar; j. Meningkatkan Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pengelolaan Pasar. Renstra Dinas Pasar Kota Madiun Tahun 2014-2019 54