BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1. Diagram Alir Perancangan Mounting Pole dan Reflektor RLG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV. Perancangan Dan Realisasi Antena Horn

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu

BAB 4 PEMBAHASAN. memiliki tampilan input seperti pada gambar 4.1 berikut.

BAB VI PENARIKAN KESIMPULAN DAN SARAN

STEEL WHEEL GAGE W601A

BAB IV ANALISA PROSES PEMBUATAN JIG & FIXTURE KAKI TOWER PIPA. Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bentuk jig dan fixture yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METER GAS ROTARY PISTON DAN TURBIN

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

Soal :Stabilitas Benda Terapung

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN METODOLOGI PENGUKURAN

PERANCANGAN FONDASI PADA TANAH TIMBUNAN SAMPAH (Studi Kasus di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Piyungan, Yogyakarta)

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODE PENELITIAN. perancangan sampai merealisasikan antenna UWB mikrostrip dengan

RANCANG BANGUN AUTOCLAVE MINI UNTUK UJI KOROSI

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 639/MPP/Kep/10/2004 TENTANG KETENTUAN DAN SYARAT TEKNIS TANGKI UKUR MOBIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

Realisasi Sistem Pemantau Kepadatan Lalu-Lintas Menggunakan Teknologi Radar RTMS G4

Gambar 1.1 Grafik Produksi Minyak Bumi Indonesia Tahun dan Prediksi Untuk Tahun

Sumber : Brownell & Young Process Equipment design. USA : Jon Wiley &Sons, Inc. Chapter 3, hal : Abdul Wahid Surhim

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

: Widi Pramudito NPM :

Jurnal FEMA, Volume 1, Nomor 4, Oktober 2013

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

1.1. Latar Belakang Setiap ruangan harus memiliki 3 aspek yang harus diperhatikan, akustik, thermal dan pencahayaan. Aspek-aspek ini memiliki

1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Sandblasting Macam-Macam Abrasif Material untuk Sandblasting

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengurangi emisi gas karbondioksida (CO 2 ) yang terbuang dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN

MANUAL APLIKASI DINDING LUAR. Versa Board 10 & 12 mm

PENGEMBANGAN PENYANGGA BOX MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN

Perhitungan Struktur Bab IV

BAB III DESAIN DAN FABRIKASI

Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga

Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

PERANCANGAN ISOLASI ENCLOSURE DAN BARRIER UNTUK SISTEM REFINERY PADA PERUSAHAAN MIGAS

KAJI NUMERIK DAN EKSPERIMENTAL LENDUTAN BALOK BAJA KARBON ST 60 DENGAN TUMPUAN ENGSEL - ROL

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Antena merupakan suatu bagian yang mutlak diperlukan dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA & PERHITUNGAN

PRESSUREMETER TEST (PMT)

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI 2,1 GHz UNTUK MEMPERKUAT PENERIMAAN SINYAL 3G

ANALISA KEBOCORAN PIPA PADA HYDRAULIC GATE BEAM SHEARING MACHINE di PT. INKA

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan

PEDOMAN TEKNIS PEMELIHARAAN TABUNG LPG

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 8,5 dbi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

PERENCANAAN LIQUID STORAGE TANK DENGAN PENGARUH GEMPA DEWI CENDANA

BAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENGUJIAN

Baja lembaran, pelat dan gulungan canai panas (Bj P)

Atmospheric Storage Tank

BAB III PERANCANGAN EVAPORATOR Perencanaan Modifikasi Evaporator

PEDOMAN TEKNIS PEMERIKSAAN BERKALA TABUNG LPG

BAB 1 PENDAHULUAN. perhitungan analisis struktur akan dihasilkan gaya-gaya dalam dari struktur baja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. : Perancangan Struktur Beton. Pondasi. Pertemuan 12,13,14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) F-306

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

Spesifikasi material baja unit instalasi pengolahan air

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai salah satu komoditi strategis didalam pembangunan tidak dapat

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGI EMPAT TRIPLE BAND PADA FREKUENSI 2,3, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

a. Pengelasan Lebih kuat, permanen dan tidak cepat aus. b. Mur-Baut Tidak permanen, cepat aus dan kurang kuat. Desain roda yang digunakan

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab VI Pengukuran Kelurusan, Kesikuan, Keparalellan, Dan Kedataran BAB VI

PERANCANGAN HIDRAN DAN GROUNDING TANGKI DI STASIUN PENGUMPUL 3 DISTRIK 2 PT.PERTAMINA EP REGION JAWA FIELD CEPU. Aditya Ayuningtyas

PENGUKURAN VSWR MENGGUNAKAN SITE MASTER ANRITSU TYPE S332B

BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB II ANTENA MIKROSTRIP. dalam sistem komunikasi tanpa kabel atau wireless. Perancangan antena yang baik


BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

Bab 3 Data Operasi Sistem Perpipaan pada Topside Platform

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

BAB III METODOLOGI. 3.1 Dasar-dasar Perancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PENGAMBILAN DATA

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI SUDUT MIRING DAN SUDUT PUTAR TERHADAP KETELITIAN SUDUT PADA FLEXIBLE FIXTURE

6. EVALUASI KEKUATAN KOMPONEN

PEMASANGAN. 1 Sambungan gas A B C. PERINGATAN! Silakan baca bab Keselamatan.

n ,06 mm > 25 mm sehingga tulangan dipasang 1 lapis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1. Diagram Alir Perancangan Mounting Pole dan Reflektor RLG Mulai Parameter Data : Spesifikasi tangki timbun minyak bumi tipe floating roof tanpa pipa stilling well dari data pengukuran langsung dan tabel volume tangki HPBW 10 Antena Parabolik Perhitungan : Panjang Mounting Pole Dimensi Pelat Reflektor Perancangan model dan fabrikasi : Mounting Pole Pelat reflektor Instalasi mounting pole dengan RLG dan pelat reflektor pada permukaan floating roof tangki Kalibrasi Pengukuran level cairan tangki dengan Hand Deep Tape terkalibrasi dan pembacaan level pada HMI ATG secara bersamaan Komparasi pembacaan level ATG dengan Hand Deep Tape terkalibrasi >3 mm <=3 mm Selesai Gambar 3.1 Diagram Alir Perancangan 35

Pada gambar 3.1 diagram alir di atas dapat dideskripsikan bahwa dalam penelitian ini dirancang dan difabrikasi mounting pole dan pelat reflektor untuk instalasi RLG pada tangki minyak bumi tanpa pipa stilling well. Kemudian dilakukan instalasi mounting pole dengan RLG dan pelat reflektor pada tangki timbun TK1306C dan TK1306D untuk realisasi perancangan. Tahapan selanjutnya dilakukan pengukuran jarak antara mounting pole dengan instalasi RLG pada dinding atas tangki dan pelat reflektor pada permukaan floating roof dengan beberapa titk ketinggian level cairan pada tangki. Tahapan terakhir adalah melakukan komparasi level tangki dari pembacaan nilai ATG pada HMI PC di control room dengan hand deep tape terkalibrasi sebagai referensi nilai MTG, jika terdapat selisih >3 mm (mengacu pada Surat Edaran DirJen MIGAS No.8631/18.06/DJM.T/2008 Penggunaan Sistem Alat Ukur pada Kegiatan Usaha Migas di Indonesia ) maka perlu dilakukan kalibrasi dengan panduan tertentu agar menghasilkan kinerja sesuai atau mendekati parameter yang direncanakan. 3.2. Referensi Data untuk Perancangan Mounting Pole dan Reflektor RLG Diperlukan data data yang didapatkan dari pabrikan maupun data-data tangki di lokasi Lawe-Lawe Terminal untuk perancangan mounting pole dan Reflektor RLG antara lain : 1. Spesifikasi RLG dari pabrikan sebagaimana data pada tabel 3.1 terutama nilai measuring range atau rentang pengukuran sebagai referensi yang diijinkan adalah 0.8 30 meter yang berarti masih sesuai dengan rentang pengukuran Tangki minyak bumi di Lawe-Lawe Terminal. 36

Tabel 3.1. Data spesifikasi RLG dengan antena parabolik 2. Rekomendasi sudut beam RLG dari pabrikan sebagaimana dapat dilihat pada gambar 3.2 yaitu 10 untuk aplikasi antena parabolik. Gambar 3.2. Rekomendasi sudut beam RLG dengan antena parabolik 37

3. Spesifikasi tangki timbun minyak bumi sebagaimana dapat dilihat pada gambar 3.3 di bawah ini terutama untuk data tebal pontoon floating roof, tinggi tangki maksimum, dan tinggi meja ukur untuk tangki TK1306C dan TK1306D. Data parameter tangki TK1306C Data parameter tangki TK1306D Gambar 3.3. Spesifikasi tangki timbun minyak bumi TK1306C dan TK1306D 4. Rekomendasi hasil tera ulang oleh Direktorat Metrologi dan disahkan oleh Dirjen MIGAS untuk kedua tangki timbun TK1306C dan TK1306D, bahwa tidak diizinkan jika cairan didalam tangki berada dalam ketinggian level di bawah 2000 mm dan diatas 15000 mm sebagaimana diilustrasikan pada gambar 3.4. di bawah ini. 38

Gambar 3.4. Ilustrasi Tangki tipe floating roof dengan mounting pole dan pelat reflektor RLG 3.3. Perhitungan Perancangan Mounting Pole dan Reflektor Dari data referensi di atas dapat dilanjutkan dengan perhitungan menggunakan persamaan 2.14. dengan data-data sebagaimana di bawah ini : Tinggi maksimum tangki TK1306C = 17060 mm Tinggi maksimum tangki TK1306D = 17065 mm Tinggi level minimum (dead stock) yang diijinkan oleh lembaga MIGAS = 2000 mm Sudut beam antena RLG (α ) = 10 Spasi Rim seal dinding tangki ke ponton = 615 mm Perhitungan : D = tinggi maksimum tangki tinggi deadstock = 17065 mm 2000 m = 15065 mm * tinggi maksimum tangki menggunakan nilai paling besar untuk yaitu TK1306D W/2 = D x tan (α/2) = 15065 x tan (10 /2) 1318 mm 39

Maka panjang mounting pole dari dinding tangki ke posisi titik tengah radar agar tidak memantul ke dinding tangki = 1318 mm + 615 mm = 1933 mm Maka panjang / lebar pelat reflektor bujur sangkar = 1318 mm x 2 = 2636 mm 3.4. Realisasi Rancangan Mounting Pole dan Reflektor RLG Dengan hasil perhitungan di atas maka dapat dibuat gambar rancangan mekanikal mounting pole dan pelat reflektor RLG dengan ukuran dimensi sebagaimana dapat dilihat pada gambar 3.5 di bawah ini dengan panduan instalasi sebagai berikut : 1. Mounting pole dipasang pada dinding teratas tangki untuk pointing (pengarahan) RLG dengan antena parabolik. 2. Posisi feed horn antena parabolik mengarah pada posisi vertikal ke arah bawah pada titik tengah permukaan atas pelat reflektor. 3. Pelat bujursangkar sebagai reflektor radar yang dipancarkan dari RLG yang dipasang pada permukaan pontoon dari tangki timbun tipe floating roof yang tidak memiliki pipa stilling well. Tampak samping 40

Tampak atas Gambar 3.5. Rancangan mounting pole dan pelat reflektor RLG Pada gambar 3.6 di bawah ini ditampilkan bukti realisasi rancangan mounting pole dan reflektor RLG yang mengikuti beberapa persyaratan antara lain : 1. Material mounting pole yang digunakan kuat untuk beban RLG berupa carbon steel dan dengan painting beberapa lapis sesuai standar industri MIGAS agar tahan terhadap korosif karena instalasi bersifat permanen. 2. RLG dengan antena parabolik yang terpasang pada mounting pole sebisa mungkin menghindari gangguan dari perubahan sudut beam antena. 3. Instalasi mounting pole dan pelat reflektor RLG bersifat non destruktif artinya menghindari pengelasan (aktivitas kerja panas) yang meutilisasi mur dan baut dengan pengecangan namun kuat menahan beban RLG secara permanen. 41

Gambar 3.6. Realisasi mounting pole dan pelat reflektor RLG 3.5. Parameter data untuk komputasi ATG Disamping perancangan dan realisasi mounting pole dan reflektor RLG, tahapan selanjutnya adalah diperlukan data-data sebagai parameter yang digunakan untuk komputasi ATG yang diinput pada aplikasi software Tank Master Setup di PC Ruang kontrol sebagaimana tabel 3.3 di bawah ini. Tabel 3.3. Data parameter tangki timbun setelah realisasi rancangan berdasar pengukuran langsung, perhitungan dan sertifikat tabel volume tangki Deskripsi Keterangan asal angka TK1306C TK1306D A Tebal ponton foating roof Manual 700 700 mm B Tebal pelat reflektor ke pemukaan ponton Pengukuran 190 225 mm Jarak titik 0 instalasi radar level gauge dari atas C tangki Pengukuran 108 146 mm D Tinggi tangki maksimum Tabel volume tangki 17060 17065 mm Jarak maksimum radar level gauge ke E permukaan pelat reflektor = D - (A+B+C) Perhitungan 16062 15994 mm F Tinggi meja ukur Tabel volume tangki -1 14 mm G Jarak referensi = A + B + C Perhitungan 998 1071 mm Parameter data yang diinput yaitu : 42

1. Tinggi tangki maksimum (D) sebagai Tank Reference Height (R). 2. Tinggi meja ukur (F) sebagai Min Level Distance (C). 3. Referensi jarak (G) sebagai Reference Distance (G). Untuk memberikan penjelasan mengenai setiap parameter data pada tabel 3.3 maka dapat diilustrasikan dalam gambar 3.7 di bawah ini. Gambar 3.7. ilustrasi pengukuran level cairan tangki secara tidak langsung Sebagaimana dapat dilihat pada gambar 3.8 di bawah ini adalah pembuktian data parameter digunakan untuk komputasi pada aplikasi software Tank Master Setup di PC Ruang kontrol telah berhasil diinput dan siap untuk digunakan untuk pembacaan level ATG. Gambar 3.8 Tank Master Setup untuk parameter tangki TK1306C dan TK1306D 43

Sebagaimana diagram alir pada gambar 3.1 di atas sebagai tambahan input parameter aplikasi software Tank Master Setup di PC Ruang kontrol bahwa diperlukan kalibrasi untuk mengembalikan nilai zero deviation jika terdapat selisih >3 mm antara level yang terbaca pada HMI ATG dengan level MTG dengan acuan hand deep tape terkalibrasi dimana : 1. Nilai konstan yang merupakan deviasi antara pengukuran level ATG dan level MTG diinput sebagai Calibration Distance. 2. Jika terdapat nilai deviasi level ATG dan hand deep tape maka input nilai kalibrasi adalah sebagai berikut : Calibration distance = Cal. distance lama + (MTG level ATG Level) 44