PENGANTAR PERKOPERASIAN

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENGANTAR PERKOPERASIAN

BAB II PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI

Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Oleh: Alam S.

BAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Koperasi 1

DASAR-DASAR KOPERASI

Bandung, 04 Maret Pertemuan ke - 2

BAB II LANDASAN TEORI. Kata koperasi berasal dari bahasa Latin cooperere yang dalam bahasa Inggris

KONSEP DASAR PERKOPERASIAN. 1. Pendahaluan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

MANAJEMEN KOPERASI Oleh: Annisa Ratna Sari, M.S.Ed

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang bergerak dibidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN

BAB II RUANG LINGKUP KOPERASI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DAN UNDANG-UNDANG

PENINGKATAN KAPASITAS KOPERASI MELALUI JARINGAN PENGEMBANGAN SDM. Orientasi oleh Rajiv I.D. Mehta, ICA AP

MEMPERTANYAKAN IMPLEMENTASI JATIDIRI KOPERASI 1

BAB VIII ANALISIS KEBERHASILAN KOWAR

BAB II URAIAN TEORITIS. KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama.

KOPERASI. Tujuan Pembelajaran

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. untuk mensejahterakan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara

KONSEP DASAR KOPERASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu

MANAJEMEN DALAM KOPERASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : ) MENGELOLA PAJAK KOPERASI UNTUK KESEJAHTERAAN ANGGOTA.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG P E R K O P E R A S I A N

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

KOPERASI DALAM OTONOM DAERAH

Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang seorang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: Ny. Neti Budiwati Ukanda -Dosen pada Prodi Pend. Ekonomi & Koperasi UPI -Ketua Umum Koperasi Wanita Mekar Endah Kab. Bandung

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA GOTONG ROYONG SEBAGAI BUDAYA INDONESIA

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. dan bertahan hidup tentunya dengan caranya sendiri-sendiri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Koperasi Pegawai BPKP Provinsi Sumatera Utara

Dosen Fakultas Hukum USI

KOMISI B. KEANGGOTAAN: 6 Laki-laki ; 12 Perempuan = 18orang. ( Tgl 24 September 2013 ) Kode Etik Konsil LSM Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI

1 ( atau

KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi sistem terlebih dahulu. Penjelasan mengenai sistem ini telah

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya

SISTEM EKONOMI PANCASILA:

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA. nilai budaya, memberikan manfaat/benefit kepada masyarakat pengelola, dan

Pentingnya Koperasi bagi

URAIAN MATERI. A. Pengertian Koperasi

KOPERASI.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDAHULUAN. organisasi baik organisasi swasta maupun pemerintah untuk mengadakan

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN

PANDUAN BANTUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2017

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MOTIVASI DALAM BELAJAR. Saifuddin Azwar

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PUSTAKA ELEKTRONIK YAYASAN ENAMGE UNTUK PRAKTISI MANAJEMEN S.D.M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. LANDASAN TEORI Sejarah Koperasi Internasional

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL

VIII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. daerahnya sendiri dipertegas dengan lahirnya undang-undang otonomi daerah yang terdiri

ANGGARAN DASAR-ANGGARAN RUMAH TANGGA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

STATUTA FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA JAWA BARAT PEMBUKAAN

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Koperasi Pengertian Koperasi

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Materi ke 2

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Landasan-landasan ketahanan nasional Pancasila sebagai landasan ideal. Peranan Pancasila sebagai landasan ideal tidak dapat dipisahkan dari kedudukan

Transkripsi:

PENGANTAR PERKOPERASIAN BAB V : NILAI-NILAI DASAR DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI OLEH ; LILIS SOLEHATI Y

PENTINGNYA IDEOLOGI Ideologi adalah keyakinan atas kebenaran dan kemanfaatan sesuatu, jika sesuatu itu dilaksanakan dengan baik dan benar, serta apa yang diyakini itu dijadikan pedoman berperilaku di masyarakat. Fungsi utma Ideologi Koperasi adalah sebagai berikut : 1) Sebagai landasan bertindak 2) Sebagai pembimbing tindakan 3) Sebagai penunjuk arah tujuan yang harus ditempuh

Secara populer Ideologi Koperasi mencakup unsur-unsur berikut :Secara populer Ideologi Koperasi mencakup unsur-unsur berikut : 1) Cita-cita dan jiwa koperasi 2) Nilai-nilai dasar koperasi 3) Etika keperilakuan koperasi Ketiga unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan, sehingga merupakan energi yang memberikan suatu kekuatan dalam dinamikan perkembangan koperasi.

1. CITA-CITA DAN JIWA KOPERASI Cita-cita merupakan bagian ideal dari Koperasi, yaitu harapan-harapan jauh ke depan, bagaimana wujud yang dianggap paling sempurna dari organisasi ekonomi tersebut. Koperasi harus dipandang sebagai suatu sistem ekonomi yang memiliki ciri-ciri mandiri, seperti halnya sistem-sistem ekonomi lainnya. Secara ideal-filosofis, insan koperasi sangat mengharapkan berwujudnya sistem ekonomi yang berkeadilan sosial dan berperikemanusiaan. Kekuatan atau jiwa untuk mencapai wujud ideal tersebut bersumber dari kesadaran para insan Koperasi untuk saling membantu yang terarah kepada tercapainya tujuan bersama. Jiwa itulah yang harus selalu ditumbuhkan dan dipelihara terus menerus dalam proses kehidupan berkoperasi.

Dalam rangka mencapai cita-cita tersebut warga masyarakat harus memiliki semangat, motivasi, dan kekuatan (jiwa) untuk mencapainya. Koperasi sebagai suatu komunitas (cooperative community) juga harus memiliki harapan-harapan ideal serta kekuatan-kekuatan untuk mencapainya agar jelas arah yang ditujunya serta jelas pula metoda dan teknik untuk mencapainya. bermuara pada dua pilihan utama, untuk mengatur tatanan sosial itu, yaitu ; 1) sistem koperasi kerjasama berlandaskan tolongmenolong satu sama lain, atau 2) sistem persaingan bekerja secara individual, berlandaskan self interest.

Jiwa Koperasi ialah memadu solidaritas untuk mengimbangi bahkan mungkin melawan bentukbentuk tindakan yang akan menciptakan ketidakadilan dan mereduksi martabat kemanusiaan. Cita-citanya adalah menciptakan sistem ekonomi yang berkeadilan sosial dan berperikemanusiaan. Secara sederhana Koperasi itu bisa efektif jika para anggotanya selalu sadar untuk mengubah sebagian sikap self centered ke arah altruisme secara proporsional.

Implikasi-implikasi dari sikap ini akan tercermin pada perilaku insan-insan koperasi baik sebagai anggota, pengurus, pengelola, pembina, maupun pemikir Koperasi. Jiwa Koperasi dapat tumbuhberkembang dan pada gilirannya citacita Koperasi akan semakin konkrit untuk dijadikan acuan jangka panjang.

SIFAT-SIFAT DASAR KOPERASI Falsafah pelayanan Koperasi harus berangkat dari anggapan bahwa langganan itu adalah pemiliknya sendiri jadi setiap kebijaksanaan atau pembebanan pada pelayanan Koperasi akan selalu dinilai akibatnya oleh para pelanggan. Jadi pada dasarnya yang menetapkan biaya atau pembebanan pada pelayanan itu anggota. Orang-orang berkoperasi itu ingin meningkatkan kemajuan ekonomi dan kesejahteraannya dari usaha yang langsung dilakukannya sendiri.

Setiap bentuk pelayanan kepada anggota Koperasi harus selalu berpegang pada prinsip efisiensi. Pelayanan bisnis Koperasi harus berakibat meringankan beban yang harus dipikul oleh anggota, bahkan harus mampu memberikan nilai tambah jika dibandingkan dengan tindakan tanpa bantuan pelayanan dari Koperasi. Pelayanan Koperasi harus berakibat pada meningkatnya kesejahteraan anggota.

budaya seperti itu akan tumbuh jiwa Koperasi, yaitu sikap solidaritas untuk saling membantu, saling ketergantungan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan. Dalam sistem ekonomi seperti itu akan terjadi distribusi aset nasional serta kesempatan berusaha secara merata tanpa mengecilkan arti kontribusi individual yang diukur secara prestatif. Jadi hakiki sistem ekonomi Koperasi, yaitu kebebasan individu tetap dijamin sampai batas tertentu, untuk berkembang lebih lanjut harus ditempuh dalam konteks kebersamaan.

dalam sistem ekonomi Koperasi ada tiga hal mendasar yang berbeda dengan sistem ekonomi lainnya, yaitu : asset (hak milik), mekanisme kerja, dan insentifnya. Di dalam sistem ekonomi Koperasi selalu diupayakan adanya keseimbangan yang dinamis dan proporsional antara hak milik pribadi (para anggota) dengan hak milik bersama (kooperatif) pada Badan Hukum Koperasinya; artinya para anggota harus selalu mengupayakan agar Koperasi memiliki aset-aset ekonomi dalam jumlah yang memadai.

2. NILAI DASAR KOPERASI Interaksi antar individu manusia dalam kehidupan berkelompok selalu diikat oleh norma-norma/aturan-aturan (tertulis atau tidak) yang berlaku. Inti dari norma-norma atau aturan-aturan adalah nilai Koperasi, yaitu konsep-konsep atau pengertian-pengertian yang dipahami, dihayati, dan dianggap bermanfaat serta disepakati oleh sebagian besar anggota masyarakat Koperasi untuk dijadikan pengikat di dalam berperilaku kelompok koperasi

Nilai-nilai koperasi itu ada dua macam : Ide-ide dasar dan etika dasar; falsafah dasar koperasi Prinsip dasar, yaitu pedoman instrumental bagi praktek koperasi Koperasi, bukan berasal dari hasil kajian ilmiah para ilmuwan melainkan berawal dari ide-ide atau gagasan-gagasan praktis berdasarkan pengalaman para praktisi dalam rangka upaya mencari alternatif sistem organisasi untuk mengatasi masalah-masalah sosial ekonomi di masayarakat buruh Inggris pada pertengahan abad ke 19

Gagasan tersebut muncul setelah serangkaian upaya sebelumnya untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi yang memprihatinkan tidak berhasilnya sesuai dengan harapan. Jadi unsur-unsur keunggulan Koperasi terletak pada : Harmoni Transparansi Efisiensi Pasti

Adapun ide atau gagasan dasar Koperasi yang relatif permanen; 1) Menolong diri sendiri dan solidaritas; menolong diri sendiri bukan dalam bentuk tindakan individual secara terpisah dari tindakan bersama, tetapi melalui kebersamaan atau joint action 2) Demokrasi; satu orang satu suara 3) Peranan modal yang terbatas; harus selalu dihindarkan adanya dominasi modal yang mengancam hilangnya sarana keadilan dan kemanusiaan.

4) Ekonomi; koperasi itu bukan badan sosial, atau organisasi masa/politik, tetapi organisasi ekonomi di mana dinamika perkembangannya terkait erat dengan solidaritas sosial para anggotanya. Jadi intinya efisiensi, maka manfaat ekonomi koperasi akan dirasakan oleh anggotanya. 5) Kebebasan; prakondisi bagi inidividu untuk mengembangkan aspirasinya tanpa tekanan. 6) Keadilan; unsur sosial psikolgis yang harus selalu diperhatikan dalam koperasi. 7) Kemajuan sosial; berkaitan dengan promosi anggota, sehingga berakibat pada kemajuan ekonomi (akibat dari pelayanan koperasi), dan anggota selalu harus meningkatkan kesadarannya untuk berkoperasi.

3. ETIKA KOPERASI Salah satu bagian dari falsafat Koperasi ialah etika Koperasi, yaitu sesuatu yang dianggap baik atau buruk dalam tata kehidupan berkoperasi. Salah satu bagian dari falsafat Koperasi ialah etika Koperasi, yaitu sesuatu yang dianggap baik atau buruk dalam tata kehidupan berkoperasi.

ETIKA KEPRILAKUAN KOPERASI Bentuk-bentuk keperilakukan koperasi, harus tampak pada interaksi antar dan inter personal dalam kelompok koperasi (cooperative group). Interkasi antara koperasi (anggota, pengurus, pengawas, karyawan/pekerja) dengan pihak-pihak yang terkait kepentingannya (stakeholders) antara lain dengan mitra usaha, dengan pesaing denagn pembina/pemerintah. Keperilakukan koperasi yang murni antara lain : Dalam meningkatkan dan memelihara kekuatan koperasi Dalam memecahkan masalah koperasi Dalam menghadapi tantangan bersama Dalam memanfaatkan peluang koperasi Dalam beradaptasi dengan perubahan Dalam menegakkan keterbukaan, meningkatkan efisiensi, dan melindungi anggota dari situasi ketidakpastian.

Aktualisasi dari nilai-nilai Koperasi akan tercermin dalam sikap tindakan para insan koperasi, baik dalam perilaku berpikir, bersikap maupun bertindak. Perilaku berpikir haru berangkat dari konsep serta nilai-nilai yang benar agar lahir makna (persepsi). Orang akan bertindak sesuai dengan persepsinya, oleh karena itu pemahaman tentang konsep serta nilai koperasi harus benar dulu agar sikap tindakan atau perilaku keseluruhan berada dalam konteks yang benar.

Ada tiga sikap dasar dalam berperilaku kooperatif, yaitu : kepedulian sosial, sikap percaya diri, dan sikap kebersamaan. Ketiga sikap dasar ini merupakan satu kesatuan, namun penekanannya bervariasi tergantung konteksnya Sikap kepedulian sosial (sosiabilitas), pada hakekatnya seluruh anggota koperasi telah menyatu, senasib sepenanggungan. Sikap dasar individualitas (percaya diri) sangat besar artinya untuk mengembangkan dinamika kelompok. Sikap solidaritas berguna untuk pemupukan modal, pemecahan masalah bersama, dan perjuangan bersama.

etika yang paling utama dan tak boleh diabaikan adalah : Kejujuran; sesuai dengan apa yang dipelajari/dimengerti, tidak ada manipulasi-manipulasi yang bisa memberi kesan lain Kepedulian; nilai yang mengantarkan kepada sikap kemanusiaan, artinya selalu sadar bahwa hidup itu tidak sendirian. Kemajemukan (pendekatan demokratis); kenyataan yang harus selalu disadari oleh para koperasiawan (insan Koperasi), kenyataan menunjukkan bahwa orang-orang yang menjalani nasib yang sama dalam tingkat kehidupan sosialekonomi memiliki latar belakang sosial yang berbeda-beda, tetapi mempunyai kesamaan kepentingan. Konstruktif (percaya kepada cara-cara koperasi); merasa yakin atas keampuhan koperasi berdasarkan karakteristiknya yang sudah dipahami dengan baik. Nilai etika lain yang perlu diperhatikan adalah kesetiakawanan (kebersamaan) dan rasa tanggung jawab pada diri sendiri

PRINSIP-PRINSIP DASAR prinsip dasar lebih merupakan nilai instrumental, yaitu pijakan langsung dalam penyusunan prinsip koperasi sebagai landasan kerjanya. Prinsip dasar merupakan pedoman (penunjuk arah) sekaligus sebagai penciri koperasi yang menggambarkan karakteristiknya juga seklaigus sebagai pembeda dengan organisasi lainnya. Nilai dasar merupakan energi (kekuatan) yang menggerakkan ide dasar, etika dasar, dan prinsip dasar Berlandaskan prinsip dasar ini dapat diwujudkan prinsip-prinsip operasionalnya, yaitu sebagai jaringan struktural berupa mekanisme kerja di mana nilai-nilai koperasi dapat diimplementasikan secara langsung.

Prinsip-prinsip dasar koperasi sebagai berikut : Perkumpulan orang Tolong menolong atas dasar menolong diri sendiri Keanggotaan secara sukarela dan terbuka (solidaritas terorganisir, tidak ada diskriminasi, kepentingan anggota secara inidividual dan kepentingan kelompok yang berjalan seimbang) Kegiatan untuk melayani kebutuhan anggota (tujuan pelayanan) Pengelolaan dan pengawasan yang demokratis pada perusahaan koperasi Cadangan yang tidak dibagi Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi (bagi manfaat anggota) Penggunaan sumberdaya yang terbatas secara ekonomi Partisipasi anggota dan manajemen yang demokratis Otonomi dalam mengorganisasi dan mengoperasikan kegiatan bersama Pembagian SHU secara adil, tidak berdasarkan kontribusi modal Pendidikan anggota

PRINSIP-PRINSIP KOPERASI (ROCHDALE) 1. Keanggotaan yang terbuka dan sukarela 2. Manajemen dan pengendalian yang demokratis 3. Balas jasa terhadap partisipasi sebanding dengan tingkat partisipasi anggota 4. Balas jasa yang terbatas terhadap partisipasi modal 5. Pendidikan anggota yang terus menerus 6. Penjualan tunai atas barang-barang pada harga pasar 7. Barang-barang yang dijual hanya barang-barang yang asli/murni tidak tercampur/dipalsukan 8. Koperasi netral terhadap ras, agama, dan politik

PRINSIP-PRINSIP KOPERASI (ICA) 1) Keanggotaan sukarela dan terbuka; Koperasi adalah organisasi yang keanggotannya bersifat sukarela, terbuka bagi semua orang yang bersedia menggunakan jasa-jasanya, dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan, tanpa membedakan gender (jenis kelamin), latar belakang sosial, ras, politik, atau agama. 2) Pengawasan oleh anggota secara demokratis; Koperasi adalah organisasi demokratis yang diawasi oleh anggotanya, yang secara aktif menetapkan kebijakan dan membuat kpeutusan laki-laki dan perempuan yang dipilih, sebagai pengurus atau pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota. Dalam koperasi primer, anggota memiliki hak suara yang sama (satu anggota satu suara). Pada tingkatan lainnya, koperasi juga dikelola secara demokratis. 3) Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi; anggota menyetorkan modal mereka secara adil dan melakukan pengawasan secara demokratis. Sebagian dari modal tersebut adalah milik bersama. Apabila ada balas jasa terhadap modal diberikan secara terbatas. Anggota mengalokasikan SHU untuk beberapa atau semua dari tujuan seperti berikut : Mengembangkan koperasi, caranya dengan membentuk dana cadangan yang sebagian dari dana itu tidak dapat dibagikan. Dibagikan kepada anggota, caranya seimbang berdasarkan transaksi mereka dengan koperasi. Mendukung kegiatan lainnya yang disepakati dalam Rapat Anggota.

4) Otonomi dan Kemandirian; Koperasi adalah organisasi otonom dan mandiri yang diawasi oleh anggotanya. Apabila koperasi membuat perjanjian dengan pihak lain, termasuk pemerintah, atau memperoleh modal dari luar, maka hal itu harus berdasarkan persyaratan yang tetap menjamin adanya upaya; Pengawassan yang demokratis dari anggotanya Mempertahankan otonomi koperasi 5) Pendidikan, Pelatihan, dan Informasi; Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengurus, pengawas, manajer, dan karyawan. Tujuannya, agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan lebih efektif bagi perkembangan koperasi. Koperasi memberikan informasi kepada masyarakat umum, khususnya orang-orang muda dan tokoh-tokoh masyarakat mengenai hakekat dan manfaat berkoperasi. 6) Kejasama antar Koperasi; Dengan bekerjasama pada tingkat local, nasional, regional, dan internasional, maka : Gerakan koperasi dapat melayani anggotanya dengan efektif Dapat memperkuat gerakan koperasi 7) Kepedulian terhadap masyarakat; Koperasi melakukan kegiatan untuk pengembangan masyarakat sekitar secara berkelanjutan melalui kebijakan yang diputuskan oleh Rapat Anggota.

Prinsip Koperasi (UU RI No 25 Th 1992) 1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka; 2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis; 3) Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa masing-masing anggota; 4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; 5) Kemandirian; 6) Pendidikan perkoperasian; 7) Kerjasama antar koperasi.