AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PEMASARAN PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA. SHELLA KRIEKHOFF Politeknik Negeri Ambon PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mampu

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON)

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia perdagangan membuat perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maksimal sehingga laba yang diharapkan untuk diperoleh juga maksimal.

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit

BAB I PENDAHULUAN. pada luar negeri. Tuntutan konsumen yang selalu berubah-ubah sesuai perubahan

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. baru. Persaingan bisnis yang ketat seperti saat ini membuat pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero)

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS

"ANALISIS PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT PITU ANUGRAH UTAMA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY)

BAB II BAHAN RUJUKAN

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN Pengertian dan Tujuan Audit Operasional

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Penggunaan teknologi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. usaha dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas pengelolaannya. Dalam hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan tingkat persaingan di dalam dunia usaha akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB I PENDAHULUAN. Suatu pengendalian internal yang tepat dan memadai sangatlah diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. ditingkat mutu maupun harga. Meningkatnya daya beli masyarakat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi akan memberikan dampak negatif berupa kesenjangan derajat kesehatan

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. penilaian sistematis dan menyeluruh, terhadap seluruh kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Penelitian. Dunia bisnis di Indonesia mengalami kemunduran setelah terjadi krisis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DEWI KURNIASIH Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2014

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, yakni mencapai masyarakat adil dan makmur.

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan tentunya dapat mengurangi kualitas keputusan yang

TAHAP AUDIT, EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : keberhasilan dalam mempertahankan hidup (survice), memperoleh laba,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha baik pada sektor industri, keuangan, perdagangan maupun jasa. Hal ini

PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI RISIKO PENJUALAN KREDIT

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis

Bab 1 PENDAHULUAN. pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang

Bab 1. Pendahuluan. Dalam memasuki era globalisasi, laju perekonomian di Indonesia harus

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup agar selalu berlanjut (going concern),

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

EFEKTIVITAS INTERNAL AUDIT DAN PELAKSANAAN GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE PADA PERGURUAN TINGGI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. fleksibel dalam beradaptasi dengan perubahan tersebut mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perekonomian sekarang ini, perusahaan dituntut untuk

Retno Martanti Endah Lestari Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan. Fahmi Kaffata Aqieda Mahasiswa ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan penjualan merupakan puncak dari kegiatan pemasaran secara

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN.. ABSTRACT ABSTRAK.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis ekonomi yang menimpa Indonesia, tak sedikit pula

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

pemisahan tugas, pengendalian akuntansi juga masih lemah dan biasanya ada kepercayaan yang besar dari pemilik kepada karyawannya. Orang-orang yang mel

STRUKTUR ORGANISASI PT. X

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. dan banyak tantangan yang akan dihadapi oleh semua pelaku usaha. Sedangkan

ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PENJUALAN STUDI KASUS PT. ALFA MOTOR, BANDUNG

Transkripsi:

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PEMASARAN PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA SHELLA KRIEKHOFF Politeknik Negeri Ambon ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui dan mengevaluasi sejauh mana penerapan audit manajemen terhadap fungsi pemasaran pada PT. LG Electronics Indonesia, serta mempelajari pelaporan hasil audit manajemen pada PT. LG Electronics Indonesia. Dalam menganalisa data yang diperoleh, penulis menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu menguraikan pelaksanaan fungsi pemasaran dengan standar fungsi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan. Dari hasil audit manajemen yang menyebabkan tidak tercapainya target pada bulan November di karenakan: Perusahaan kurang memperhatikan ketersediaan barang, dan adanya faktor musiman yang dapat mengurangi penjualan serta adanya keterlambatan pengiriman barang. Kata Kunci: Audit Manajemen, Fungsi Pemasaran Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya akan melibatkan banyak pihak, tidak hanya dilaksanakan oleh seorang pimpinan atau dua orang bawahan saja. Hendaknya aktivitas perusahaan dapat terorganisir dan terarah sehingga masing-masing pihak dapat bekerja sama dengan baik dan dapat melaksanakan tugas yang telah diwewenangkan oleh pimpinan. Oleh karena itu aktivitas perusahaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi laba perusahaan, sedangkan laba merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, maka manajemen selalu berusaha mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat dicapai tingkat laba yang ditetapkan. Berhasil tidaknya perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam persaingan saat ini tergantung pada kemampuannya memanfaatkan potensi dan kesempatan yang ada serta kemampuannya dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Perusahaan dalam memilih strategi pemasaran yang tepat dan keunggulan dalam melaksanakan strategi tersebut, dapat menyebabkan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, manajemen selalu berusaha agar kegiatan pemasaran dilakukan secara ekonomis, efisien dan efektif. Menghadapi kenyataan itu, manajemen membutuhkan pemeriksaan manajemen untuk menilai dan meningkatkan keekonomisan, efisiensi dan efektivitas kegiatan manajemen. Tujuan pemeriksaan manajemen secara keseluruhan adalah mengevaluasi keberhasilan dan efisiensi pada perusahaan. Selain itu dapat juga digunakan untuk mengevaluasi keseluruhan perusahaan atau untuk membatasi pemeriksaan status bagian tertentu atau fungsi dari organisasi. Pemeriksaan manajemen dapat dilakukan oleh pemeriksa internal maupun pemeriksa eksternal. Audit manajemen yang profesional akan memerlukan berbagai macam ketrampilan atau melibatkan beberapa orang yang terampil. Oleh karena itu harus mempunyai kemampuan untuk berhubungan secara efektif dengan semua tingkatan pada organisasi tersebut dan memelihara proses pemikiran serta dapat mengevaluasi dengan cermat setiap aspek dari organisasi tersebut.

Dengan demikian pemeriksaan manajemen diharapkan dapat memberikan petunjukpetunjuk untuk perbaikan operasional, sehingga dapat dicapai kegiatan yang lebih ekonomis, efisien dan efektif. Fungsi pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh manajemen dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan untuk berkembang dan mendapatkan laba. Agar dapat memasarkan produk dengan sukses, perusahaan harus menggunakan konsep pemasaran yang tepat yaitu melakukan identifikasi yang tepat tentang kebutuhan para pelanggan dan menghasilkan produk yang mampu memuaskan sebagian kebutuhan pelanggan, serta menjual dengan harga sedemikian rupa sehingga menarik bagi pelanggan dan menguntungkan bagi perusahaan. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi rumusan masalah penulisan adalah : Apakah audit manajemen atas fungsi pemasaran yang telah ditentukan oleh perusahaan pada PT. LG Electronics Indonesia berjalan secara efektif?. Tujuan Penelitian a. Mengetahui dan mengevaluasi sejauh mana penerapan audit manajemen terhadap fungsi pemasaran pada PT. LG Electronics Indonesia. b. Mempelajari pelaporan hasil audit manajemen pada PT. LG Electronics Indonesia. Pengertian Audit Manajemen TINJAUAN PUSTAKA Menurut Assauri Sofjan dalam buku manajemen pemasaran (2009:431) Audit manajemen adalah penilaian keberhasilan dan efisiensi manajemen dalam aspek-aspek tujuan organisasinya, fungsi-fungsi manajemen serta keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan manajemen dalam menuju pencapaian tujuan organisasi. Yang ditekankan dalam audit manajemen ini adalah menilai kemampuan para manajer dalam melakukan pengelolaan/manajemen unit kerja yang dipimpinnya. Adapun pengertian efisiensi dan efektivitas oleh Alma Buchari dalam bukunya Manajemen pemasaran dan pemasaran jasa (2007:130), Efektivitas artinya memaksimalkan hasil yang hendak dicapai yang telah ditetapkan lebih dulu, sedangkan efisiensi adalah meminimalkan pengeluaran lebih dulu, atau biaya yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut. Sedangkan dalam buku audit manajemen prosedur dan implementasi oleh Bayangkara IBK (2008:12) menjelaskan konsep efisiensi, efektivitas, ekonomisasi sebagai berikut: Efisiensi (daya guna), efektivitas (hasil guna) dan ekonomisasi (kehematan) merupakan tiga hal penting yang tidak dapat dipisahkan yang harus dicapai perusahaan dalam meningkatkan kemampuan bersaingnya. Efisiensi merupakan ukuran proses yang berhubungan antara input dan output dalam operasional perusahaan. Efektivitas merupakan ukuran dari output, sedangkan Ekonomisasi merupakan ukuran input yang digunakan dalam berbagai program yang dikelola. Karakteristik Audit Manejemen Audit manajemen mempunyai beberapa karakteristik penting. Karakteristik tersebut meliputi :

1. Tujuan Pemeriksaan. Tujuan pemeriksaan manajemen adalah membantu semua peringkat manajemen dalam meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen dengan cara mengidentifikasikan aspek aspek sistem dan prosedur serta rekomendasi kepada manajemen untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kehematan. 2. Independensi. Agar manfaat pemeriksaan manajemen dapat dicapai, maka pemeriksaan tersebut harus bersifat independen. 3. Pendekatan Sistematis. Dalam perencanaan dan pelaksanaan audit manajemen perlu digunakan pendekatan yang sistematis dan metode metode yang konsisten, untuk: a. Memahami lingkungan pemeriksaan. b. Menentukan tujuan pemeriksaan. c. Menentukan apakah bukti yang tersedia dapat digunakan untuk mencapai tujuan pemeriksaan. d. Mengumpulkan dan menilai bukti. e. Menyusun laporan untuk manajemen. f. Menentukan tindak lanjut atas laporan tersebut. 4. Kriteria Prestasi. Pemeriksaan manajemen harus memiliki kriteria pengukur pretasi. Dengan kriteria tersebut pelaksanaan kegiatan perusahaan dapat diperbandingkan dan dievaluasi. Dalam menilai prestasi suatu pusat pertanggungjawaban digunakan kriteria berupa anggaran atau standar untuk menilai pelaksanaan kegiatan. 5. Bukti Pemeriksaan. Auditor harus dapat merencanakan dan melaksanakan prosedur yang dirancang untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung temuan temuan dan kesimpulan kesimpulan serta rekomendasi yang dibuatnya. 6. Pelaporan dan Rekomendasi. Pemeriksaan harus dapat merencanakan dan melaksanaan prosedur yang dirancang untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung temuan-temuan dan kesimpulan serta rekomendasi. Tujuan dan Manfaat Audit Manajemen Didalam masyarakat kita terdapat beribu-ribu perusahaan yang bergerak diberbagai bidang perekonomian, Saham-saham dari perusahaan mungkin saja dimiliki oleh Negara maupun swasta. Pimpinan dari perusahaan tersebut diserahkan pada sekumpulan orang yang dinamakan direksi perusahaan atau manajemen. Setahun sekali manajemen harus mempertanggungjawabkan tugas yang telah diberikan, biasanya bentuk pertanggungjawaban itu dilakukan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan (yang merupakan laporan keuangan dari hasil terakhir dari proses akuntansi) disusun dan dibuat dari transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Oleh karena itu prinsipprinsip akuntansi itu bukan merupakan runusan matematika tetapi merupakan campuran dari fakta-fakta, kebiasaan-kebiasaan, asumsi-asumsi dan taksiran-taksiran, maka bagi seorang yang bukan ahli adalah sangat sukar untuk menilai apakah pertanggungjawaban manajemen telah disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.

Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut. Audit manajemen juga bertujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya. Auditor dalam menetapkan tujuan audit harus terlebih dahulu mengumpulkan bukti dan menentukan sistem perencanaan dan pengendalian manajemen telah dilaksanakan sehingga mencapai efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan organisasi atau bagian organisasi. Selain bertujuan untuk meningkatkan peranan perencanaan dan pengendalian manajemen. Audit manajemen memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi tujuan, kebijakan, saran, peraturan, prosedur, dan struktur organisasi yang belum ditentukan sebelumnya. Bila telah di tentukan sebelumnya maka ditentukan apakah organisasi telah mematuhi hal hal tersebut. 2. Mengidentifikasikan kriteria pengukuran pencapaian tujuan organisasi dan penilaian manajemen. 3. Menilai prestasi individual dan kegiatan unit organisasi tertentu. 4. Menentukan efisiensi, efektifitas, dan kehematan sistem perencanaan dan pengendalian manajemen. 5. Menentukan reabilitas dan manfaat berbagai laporan pengendalian manajemen. 6. Menentukan masalah masalah organisasi yang timbul dan jika mungkin menentukan penyebabnya. 7. Mengidentifikasikan kemacetan potensial yang mungkin terjadi di masa yang akan datang dan mengidentifikasikan cara cara mengatasinya. 8. Mengidentifikasikan kesempatan potensial untuk meningkatkan laba. 9. Mengidentifikasikan alternatif tindakan dalam berbagai bidang kegiatan. 10. Menyediakan saluran komunikasi tambahan antara manajemen pelaksana dengan manajemen puncak. Mengenai audit manajemen terdapat beberapa manfaat dari audit menurut Assauri Sofjan dalam buku Manajemen Pemasaran (2009:432), yaitu: 1. Dapat diketahui sedini mungkin permasalahan manajemen dan berbagai kesulitan pelaksanaan operasi perusahaan. 2. Sebagai alat pimpinan untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuan yang diharapkan. 3. Dapat digunakan untuk menilai suatu fungsi tertentu dalam organisasi. 4. Untuk menghasilkan suatu penilaian objektif yang didukung oleh kejadian faktual. Tahapan dalam Pelaksanaan Audit Manajemen Manajemen audit yang disebut juga operasional audit, fungsional audit, sistem audit adalah merupakan suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk didalamnya kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, tujuannya adalah untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis. Dalam buku audit manajemen prosedur dan implementasi (2008:9), ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen, yaitu: 1. Audit Pendahuluan 2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen 3. Audit Terinci

4. Pelaporan 5. Tindak Lanjut Peran Internal Audit Menurut AAA (American Accounting Association) yang disadur oleh Sawyer (2005), audit internal adalah proses sistematis untuk secara objektif memperoleh dan mengevaluasi asersi mengenai tindakan dan kejadian-kejadian akonomis untuk meyakinkan derajat kesesuaian antara asersi ini dengan kriteria yang ditetapkan dan mengkomunikasikannya ke pengguna yang berkepentingan. Audit internal terlibat dalam memenuhi kebutuhan manajemen, dan staf audit yang paling efektif meletakkan tujuan manajemen dan organisasi di atas rencana dan aktivitas mereka. Tujuan-tujuan audit disesuaikan dengan tujuan manajemen, sehingga auditor internal itu sendiri berada dalam posisi untuk menghasilkan nilai tertinggi pada hal-hal yang dianggap manajemen paling penting bagi kesuksesan organisasi. Kontribusi auditor internal menjadi semakin penting seiring dengan makin berkembangnya dan makin kompleksnya sistem usaha dan pemerintahan. Tidak mungkin eksekutif mengawasi semua kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Tetap saja ada hal-hal yang luput dari perhatiannya. Kegiatan yang tidak diawasi akan kehilangan efisiensi dan efektivitasnya. Sering dikatakan bahwa penyubur tanah terbaik adalah bayangan pemiliknya sendiri, akan tetapi membutuhkan mitra yang berpikir seperti mereka dapat diandalkan sepenuhnya. Dalam banyak kasus mitra tersebut adalah auditor internal yang berorientasi manajemen. Departemen audit internal dapat membantu manajemen dalam: 1. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak. 2. Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko. 3. Memvalidasi laporan ke manajemen senior. 4. Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis. Hipotesis Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini maka diduga bahwa Audit Manajemen Terhadap Fungsi Pemasaran pada PT. LG Electronics Indonesia belum berjalan secara efektif. METODE PENELITIAN Lokasi Untuk mendapatkan data dan informasi dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis melakukan penelitian di PT. LG Electronics Indonesia yang berlokasi di jalan A.P.Pettarani blok b1 no.8, Makassar, dimana perusahaan ini bergerak dibidang usaha penjualan alat elektronik. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : 1. Metode penelitian lapangan (Field Research) 2. Metode penelitian kepustakaan (Lybrary Research) Metode Analisis

Dalam menganalisa data yang diperoleh, penulis menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu menguraikan pelaksanaan fungsi pemasaran dengan standar fungsi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Tahap Pelaksanaan Audit Manajemen Fungsi Pemasaran pada PT. LG Electronics Indonesia Dengan semakin berkembangnya kegiatan bisnis perusahaan, maka perlu adanya manajemen yang efisien dan efektif, maka tidaklah mungkin tujuan dan sasaran dalam perusahaan dapat tercapai. Untuk menunjang pengelolaan aktivitas usaha dalam perusahaan, maka perlunya manajemen audit. Adapun peranan manajemen audit untuk mengevaluasi fungsi tertentu dalam organisasi perusahaan. Tujuan dari pengendalian atas pengendalian manajemen adalah untuk menentukan langkah-langkah yang harus diambil dalam melakukan pemeriksaan terhadap fungsi pemasaran. Langkah selanjutnya dalam melakukan pemeriksaan setelah pengujian pengendalian manajemen adalah menilai apakah pengendalian fungsi pemasaran sudah baik dan sudah diterapkan dengan pengendalian manajemen fungsi pemasaran perusahaan. PT. LG Electronics Indonesia melaksanakan audit manajemennya tiap 6 (enam) bulan sekali, dimana audit manajemen ini dilaksanakan langsung dari kantor pusat. Langkah-langkah audit manajemennya yaitu: 1. Menyediakan data-data yang dibutuhkan. 2. Mencocokkan data dengan keadaan yang sebenarnya. Mencocokkan laporan yang ada dengan persediaan barang yang ada. 3. Menganalisa kondisi yang ada, memberikan masukan atau kesimpulan tentang keadaan yang sebenanya. Menganalisa keadaan perusahaan apakah berjalan secara efektif atau belum. 4. Hasil dari audit di laporkan ke cabang dan kantor pusat. 5. Membandingkan data-data antar cabang. Tabel 1 HASIL REVIEW DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PT. LG ELECTRONICS INDONESIA Kekuatan kekuatan Sistem Pengendalian No 1. Struktur organisasi telah mengatur tentang wewenang, tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian. 2. Budaya perusahaan telah terfomulasi dengan baik. 2. Tidak adanya perangkapan tugas pada fungsi pemasaran. Kelemahan kelemahan Sistem Pengendalian Kelemahankelemahan sistem pengendalian 1. Ketersediaan barang yang tidak cukup pada saat target tinggi. 2. Faktor musiman yang dapat mengurangi Kesalahan yang dapat terjadi Tidak tercapainya target penjualan yang direncanakan. Penjualan barangbarang menurun. Pengujian yang dapat ditempuh Melakukan pengecekan ketersediaan barang yang ada. Melakukan pengecekan terhadap kebutuhan

penjualan. 3. Adanya Tidak tersedianya keterlambatan barang yang ekspedisi. dibutuhkan pasar. Sumber : PT. LG Electronics Indonesia konsumen. Melakukan pengecekan terhadap pengiriman barang. Tahap Evaluasi atas Pemeriksaan Terperinci Untuk menunjang tercapainya sasaran daripada perusahaan, maka diperlukan kerjasama yang terorganisir, sehingga tujuan perusahaan untuk terus mempertahankan kontinuitas dengan berusaha memperoleh dan mendapatkan keuntungan yang optimal dapat tercapai. Dengan adanya pengelolaan manajemen yang efektif maka dapat menunjang tercapainya jalinan hubungan timbal balik dan saling menunjang antar fungsi yang satu dengan fungsi yang lainnya. Salah satu faktor yang menunjang suksesnya masing-masing bagian dalam mencapai tujuannya adalah fungsi pemasaran. Dengan adanya fungsi pemasaran maka perusahaan dapat memperoleh penghasilan guna menunjang kelangsungan hidup perusahaan, khususnya dalam membiayai operasi perusahaan : 1. Ketersediaan barang yang tidak cukup pada saat target tinggi. Hal ini dapat menyebabkan tidak tercapainya target penjualan yang direncanakan perusahaan. Barang yang diinginkan pasar tidak sesuai dengan persediaan barang perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu lebih efektif lagi memperhatikan kebutuhan pasar dan menyediakan barang-barang yang dibutuhkan. 2. Faktor musiman yang dapat mengurangi penjualan. Faktor musiman yang dimaksud adalah pada saat musim anak-anak masuk sekolah, penjualan barang-barang elektronik berkurang. Ini dikarenakan banyaknya kebutuhan primer yang harus dipenuhi daripada kebutuhan sekunder. Oleh karena itu sebaiknya perusahaan dapat mencari solusi dalam mengatasi masalah seperti ini, misalnya pada saat musim anakanak masuk sekolah perusahaan lebih menarik perhatian pasar dengan permainan harga, yaitu menurunkan harga penjualan. 3. Adanya keterlambatan ekspedisi. Ekspedisi merupakan salah satu jembatan perusahaan dalam menjalankan usahanya, pengiriman barang dari pabrik ke kantorkantor cabang. Untuk menghindari keterlambatan pengiriman barang, perusahaan perlu lebih memperhatikan ketersediaan barang jauh sebelum barang tersebut habis. Sehingga pada saat barang dibutuhkan oleh konsumen, barang tersebut tersedia. Ringkasan Pemeriksaan terperinci dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2 PT. LG ELECTRONICS INDONESIA RINGKASAN PEMERIKSAAN TERPERINCI FUNGSI PEMASARAN No. Kondisi Kriteria Rekomendasi

1. Ketersediaan barang yang tidak cukup pada saat target tinggi. Sebaiknya memperhatikan produk disediakan. lebih yang Perusahaan perlu lebih efektif lagi memperhatikan kebutuhan pasar dan menyediakan barangbarang yang dibutuhkan. 2. Faktor musiman yang dapat mengurangi penjualan. Sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan kebutuhan pasar. Perusahaan dapat mencari solusi dalam mengatasi masalah pengurangan penjualan karena faktor musiman. 3. Adanya keterlambatan ekspedisi. Sebaiknya perusahaan memperhatikan waktu pengiriman barang dari pabrik. Perusahaan perlu lebih memperhatikan ketersediaan barang jauh sebelum barang tersebut habis Namun ada pula kendala-kendala atau masalah-masalah yang sering dihadapi, seperti: 1. Faktor cuaca yang kurang mendukung. Cuaca yang sering berubah-ubah dapat menjadi salah satu kendala penjualan barang. Sebagai contoh berkurangnya penjualan kulkas dan AC pada saat musim hujan. Oleh karena itu perusahaan perlu lebih efektif dalam menyusun strategi penjualan, misalnya pada saat musim hujan perusahaan lebih memfokuskan penjualan barang-barang elektronik lain selain kulkas dan AC. 2. Persaingan yang cukup ketat. Adanya persaingan dapat membantu peningkatan mutu dari satu perusahaan, karena dengan adanya persaingan perusahaan mampu berusaha untuk menjadi yang terbaik dari perusahan-perusahaan lainnya. Untuk mengatasi persaingan-persaingan dalam dunia bisnis, perusahaan dapat lebih fokus bagaimana mencuri minat pasar terhadap barang yang dipasarkan. Cara yang paling baik dengan meningkatkan promosi-promosi untuk menarik perhatian pasar. Untuk menunjang efektivitas fungsi pemasaran dalam manajemen audit, sehingga dapat diketahui efisiensi dalam fungsi pemasaran, maka akan disajikan besarnya target penjualan perbulan dari keseluruhan produk tahun 2009 yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini: Tabel 3 PT. LG ELECTRONICS INDONESIA

TARGET PENJUALAN TAHUN 2009 No. Bulan Anggaran Januari Rp. 18.000.000.000,- Februari Rp. 17.500.000.000,- Maret Rp. 19.500.000.000,- April Rp. 18.500.000.000,- Mei Rp. 19.500.000.000,- Juni Rp. 19.500.000.000,- Juli Rp. 20.500.000.000,- Agustus Rp. 22.500.000.000,- September Rp. 20.300.000.000,- Oktober Rp. 19.300.000.000,- November Rp. 20.000.000.000,- Desember Rp. 18.900.000.000,- Jumlah Rp. 234.000.000.000,- Sumber : PT. LG Electronics Indonesia (Makassar) Dari target penjualan pada PT. LG Electonics Indonesia (Makassar), maka untuk melihat efektivitas target penjualan maka terlebih dahulu akan disajikan ralisasi penjualan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4 PT. LG ELECTRONICS INDONESIA REALISASI PENJUALAN TAHUN 2009 No. Bulan Realisasi Januari Rp. 19.700.000.000,- Februari Rp. 19.100.000.000,- Maret Rp. 19.700.000.000,- April Rp. 19.800.000.000,- Mei Rp. 21.800.000.000,- Juni Rp. 26.100.000.000,- Juli Rp. 24.800.000.000,- Agustus Rp. 29.000.000.000,- September Rp. 24.400.000.000,-

Oktober Rp. 21.500.000.000,- November Rp. 18.000.000.000,- Desember Rp. 20.400.000.000,- Jumlah Rp. 264.000.000.000,- Sumber : PT. LG Electronics Indonesia (Makassar) Dari data tentang target dan realisasi penjualan, maka berikut ini akan disajikan perbandingan antara target penjualan dengan realisasi penjualan yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5 PT. LG ELECTRONICS INDONESIA PERBANDINGAN ANTARA TARGET DAN REALISASI PENJUALAN TAHUN 2009 Bulan Anggaran Realisasi Persentase Keterangan Jan Rp. 18.000.000.000,- Rp. 19.700.000.000,- 110 % M Feb Rp. 17.500.000.000,- Rp. 19.100.000.000,- 109 % M Mar Rp. 19.500.000.000,- Rp. 19.700.000.000,- 101 % M Apr Rp. 18.500.000.000,- Rp. 19.800.000.000,- 107 % M Mei Rp. 19.500.000.000,- Rp. 21.800.000.000,- 112 % M Jun Rp. 19.500.000.000,- Rp. 26.100.000.000,- 134 % M Jul Rp. 20.500.000.000,- Rp. 24.800.000.000,- 121 % M Agt Rp. 22.500.000.000,- Rp. 29.000.000.000,- 129 % M Sep Rp. 20.300.000.000,- Rp. 24.400.000.000,- 120 % M Okt Rp. 19.300.000.000,- Rp. 21.500.000.000,- 111 % M Nov Rp. 20.000.000.000,- Rp. 18.000.000.000,- 90 % TM Des Rp. 18.900.000.000,- Rp. 20.400.000.000,- 108 % M Jumlah Rp. 234.000.000.000,- Rp. 264.000.000.000,- 113 % M Keterangan : - TM : Tidak Mencapai - M : Mencapai Dari hasil analisis perbandingan antara target dengan realisasi penjualan produk dari tahun 2009 menunjukkan bahwa terdapat realisasi penjualan sebesar 113%. Tidak tercapainya target pada bulan November disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : 1. Ketersediaan barang yang tidak sesuai dengan target yang diharapkan. 2. Adanya keterlambatan ekspedisi. 3. Adanya persaingan yang cukup ketat dengan perusahaan lain.

Namun tidak tercapainya target pada bulan November tidak mempengaruhi pencapaian target per tahunan, karena dapat dilihat bahwa realisasinya sudah melampaui dari target yang diinginkan. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan maka dapatlah disajikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil audit manajemen yang menyebabkan tidak tercapainya target pada bulan November di karenakan: - Perusahaan kurang memperhatikan ketersediaan barang. - Adanya faktor musiman yang dapat mengurangi penjualan. - Adanya keterlambatan pengiriman barang. 2. Dari hasil analisis perbandingan antara target penjualan dengan realisasi penjualan tahun 2009 menunjukkan bahwa realisasi penjualan sebesar Rp.234.000.000.000, yang berarti target yang diinginkan tercapai. Ini dikarenakan sudah efektifnya pelaksanaan fungsi pemasaran dalam perusahaan. 3. Dari segi keefisiensinya, PT. LG Electronics Indonesia sudah cukup efisien, karena banyaknya sales yang ada sudah sesuai dengan banyaknya produk yang dipasarkan dan area atau daerah yang harus dijangkau. 4. Kendala-kendala yang masih ditemui seperti: faktor cuaca yang kurang mendukung dan persaingan yang cukup ketat. Saran Setelah penulis menyimpulkan hasil analisis maka selanjutnya penulis akan memberikan saran-saran yaitu sebagai berikut: 1. Agar lebih memperhatikan ketersediaan barang yang ada. 2. Perlu mempelajari faktor-faktor cuaca yang dapat menghambat penjualan. 3. Perlu lebih memperhatikan kebutuhan-kebutuhan konsumen. 4. Lebih memperhatikan proses pengiriman barang agar tidak terjadi keterlambatan. 5. Lebih meningkatkan promosi dalam mengambil daya tarik pasar. DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari, 2007, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi, Penerbit : Alfabeta, Bandung. Assauri, Sofjan, 2009, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep, dan Strategi, Penerbit:PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Bayangkara, IBK, 2008, Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta. Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Edisi 11, jilid 1, Penerbit : PT. Indeks, Kotler, Philip dan Keller, Lane, Manajemen Pemasaran, 2009, Edisi 13, jilid 1, Penerbit: Erlangga, Jakarta. Sawyer, Lawrence dan Dittenhofer, Mortimer dan Scheiner, James. 2005, Audit Internal, Edisi 5, Buku 1, Penerbit: Salemba Empat, The Institute of Internal Auditors, Jakarta. Tunggal Amin. W, 2000, Manajemen Suatu Pengantar, Penerbit: Rineka Cipta, Jakarta.

Konsep Dasar Audit Manajemen Ferry Ferdian, ferry.adsnimation.com Tujuan dan Manfaat Audit «Indrabexs's Blog indrabexs.wordpress.com MANAJEMEN AUDIT masodah.staff.gunadarma.ac.id Perbedaan Efisiensi dan Efektivitas / dewi.students-blog.undip.ac.id Efektivitas dan Efisiensi / By Wibisono / aguswibisono.com Pengertian efektivitas dan efisiensi / www.damandiri.or.id