BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

Pengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui Menjahit Untuk Anak Usia Dini *

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI. bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

AKTIVITAS PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota

KREATIF LEWAT MENGGUNTING DAN MENEMPEL

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.dalam standar

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEMBUTSIR DENGAN MENGGUNAKAN PLAYDOUGH DI PAUD KAMBOJA KOTA GORONTALO JURNAL OLEH

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

II. KAJIAN PUSTAKA. dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Keterampilan Motorik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil yang

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tiarah, 2015 Meningkatkan keterampilan motorik halus anak aspek menulis melalui media lilin

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia dini memiliki peran penting bagi perkembangan individu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.2 Rumusan masalah 1.3 Tujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. anak-anak telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat dan pada usia 5 tahun

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.

BAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa

BAB II LANDASAN TEORI. manusia yaitu kebutuhan untuk berdiri sendiri (need for autonomy) dan. kebutuhan untuk bergantung (needs for deference).

BAB I PENDAHULUAN. halus). Oleh karena itu untuk menciptakan generasi yang berkualitas, dini disebut juga dengan The Golden Age ( Usia Emas ).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

Gambar 4.1 Perkembangan Fisik Manusia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, motorik, kognitif, sosial emosi serta perkembangan bahasa.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan dari anak-anak

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

BAB I PENDAHULUAN. l.1 Latar Belakang. Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neneng Nurhayati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan untuk anak

Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi

BAB I1 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kita tidak dapat memungkiri bahwa pendidikan anak usia dini (TK) perlu mendapat perhatian yang sangat serius dari semua pihak baik,

BAB I PENDAHULUAN. mudah bosan, sulit memecahkan suatu masalah dan mengikuti pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. usia enam tahun menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini.

UKDW BAB Latar Belakang

appropriateness). Orang dewasa tidak perlu melakukan bantuan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Masa perkembangan anak usia dini yaitu antara usia 4-6 tahun merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-

I. PENDAHULUAN. dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

Manfaat Deteksi Dini. Tumbuh Kembang Anak SERI BACAAN ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang

I. PENDAHULUAN. merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB I PENDAHULUAN. anak diri anak yang bersangkutan dan lingkungan sekitaranya. Perkembangan anak

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun anak anak. Sebagai contoh dalam memegang benda benda kecil

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan

SKRIPSI. Oleh Fitria Indriyani NIM

Panduan CINTA. AyahBunda. untuk. Puskesmas Kecamatan Cilincing. Puskesmas Kecamatan Cilincing

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DI KELOMPOK A TK HARAPAN BANGSA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. bagi seorang anak bermain sambil belajar adalah suatu kegiatan di mana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (early childhood education) merupakan suatu

I. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

NAMA : ELNI NIM : :

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik

II. KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Teori Belajar Behaviorisme. melalui proses stimulus dan respon yang bersifat mekanis.

BAB I PENDAHULUAN. Ea Siti Julaeha, 2014 Meningkatkan keterampilan motorik halus dengan alat peraga edukatip (APE) berbasis bahan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

PERKEMBANGAN ANAK. IKA BUDI MARYATUN, M.Pd. Dosen Pada Prodi PG-PAUD FIP UNY. (Adapted From NEST Dok)

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan

Transkripsi:

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN Perkembangan Motororik Halus Anak

CATATAN: PENDAHULUAN Proses tumbuh kembang kemampuan gerak seseorang anak disebut perkembangan motorik. Secara umum, perkembangan motorik bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu motorik halus dan motorik kasar. Keterampilan motorik ini pada dasarnya berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot. Sehingga dapat dikatakan, setiap gerakan yang dilakukan seorang anak, sesederhana apapun, sebenarnya merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Karena proses kematangan masing-masing anak tidak selalu sama, maka laju perkembangan antara anak satu dengan yang lainnya bisa saja berbeda. Ada anak yang sudah bisa berjalan ketika usianya 10 bulan, misalnya, sementara anak lain di usia 13 bulan. Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh dan kembang pada usia dini. Pada lima tahun pertama kehidupan, anak mengalami perkembangan yang pesat pada semua bidang perkembangan. 24 1

Misalnya perkembangan bahasa, kemampuan kognitif, kemampuan mengendalikan emosi, stres dan kemampuan bekerjasama dengan teman sebayanya. Masa lima tahun pertama adalah masa emas (golden age) bagi perkembangan motorik anak. Hal itu disebabkan pada usia ini badan anak masih lentur dan mudah diarahkan. Ditambah dengan kesenangannya bereksplorasi dan seperti tak mengenal rasa takut, maka segala gerakan yang diajarkan pada anak akan dianggapnya sebagai satu permainan yang menyenangkan. Berbagai manfaat bisa diperoleh anak ketika ia semakin terampil menguasai gerakan motoriknya. Selain kondisi badan juga sehat karena anak banyak bergerak, ia juga jadi lebih semakin mandiri dan percaya diri. Anak semakin yakin dalam mengerjakan segala sesuatu karena sadar akan kemampuan fisiknya. Anak-anak yang baik perkembangan motoriknya, biasanya juga mempunyai keterampilan sosial positif. Mereka akan senang bersama teman-temannya karena dapat mengimbangi gerak teman sebayanya, seperti berlompatlompatan dan berkejar-kejaran.. MENENUN Peralatan : * Kotak sepatu * Wol * Sepotong kecil kardus Cara bermain : * Ambil sebuah kotak sepatu dan buatlah enam lubang pada masing-masing sisi yang lebih pendek. * Guntinglah tiga potongan panjang wol. Masukkan masing-masing ke dalam lobang pada kotak dan kembali lagi, lalu ikatkatlah dengan simpul mati sehingga memiliki sebuah kotak dengan enam tali. * Ambil benang wol yang panjang dan gulung pada sepotong kardus untk membuat kumparan. * Untuk menenun, lepaskan sedikit benang dari kumparan dan ikatkan pada tali pertama. * Kemudian selipkan kumparan ke atas dan ke bawah melewati benang-benang dalam kotak. * Tariklah wol lalu ulangi dari sisi yang lain, dengan melepaskan wol dari kumparan seperlunya. * Saat benang di kumparan sudah habis, gulungkan lebih banyak wol pada kumparan dan ikatlah benang baru pada yang lama. 2 23

MENYUSUN PERMADANI Peralatan : * Kertas gambar ukuran A2 * Gunting * Kertas warna-warni yang biasa digunakan untuk melipat * Lem Cara bermain : * Gunting kertas warna-warni menjadi potongan besar aneka bentuk geometris. * Ajak anak menutup seluruh permukaan kertas A2 dengan beragam bentuk geometris tadi menggunakan lem. * Minta anak melekatkan dengan rapat semua sisi kertas agar rapi. Tercapainya kemampuan perkembangan ini sangat erat kaitannya dengan stimulasi/latihan yang didapat, apalagi saat ini anak pada usia 3-4 tahun sudah mulai memasuki lingkungan sekolah seperti playgroup (taman bermain) ataupun Taman Kanak-kanak. Di taman bermain atau taman kanak-kanak ini anak distimulasi untuk dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangannya, diantaranya perkembangan motorik baik motorik kasar maupun motorik halusnya. Stimulasi perkembangan motorik halus pada anak usia pra sekolah ini lebih diarahkan pada permainanpermainan atau kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan kemampuan motorik halusnya dengan cara yang menyenangkan dan menarik minat anak. Dalam hal motorik halus, pada usia tiga tahun anak dapat mengambil benda-benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk, tetapi masih canggung. Di usia ini anak juga sudah dapat menyusun balok yang perlu konsentrasi tinggi pada setiap tahap, meski hasilnya tidak selalu lurus. 22 3

Anak di usia ini sudah dapat bermain jigsaw puzzle, tetapi belum bisa memasukkannya dengan tepat. Seringkali ia perlu mendorong agar suatu keping bisa masuk pas ke dalam bagian yang berlubang. Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halusnya sudah meningkat baik dan menjadi lebih pasti. Kadangkadang anak usia 4 tahun kesulitan menyusun balok, karena keinginan untuk cepat-cepat selesai malah membuat balok yang tersusun jadi rusak. Oleh karena itu lingkungan sekolah ataupun taman bermain dalam hal ini para guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengoptimalkan kemampuan motorik halus anak. Guru dapat memberikan stimulasi-stimulasi melalui permainan dan kegiatankegiatan yang menyenangkan yang dapat menstimulasi kemampuan motorik halus anak. Sehingga fungsi guru disini adalah sebagai pendamping dan fasilitator bagi anak dalam bermain. MENJAHIT Peralatan : * Pensil * Karton berukuran 7,5 cm x 12,5 cm atau kain yg berukuran sama * Pelubang kertas * Gunting * Tali * Perekat Cara bermain : * Gambar inisial nama anak pada karton dengan pensil. * Beri lubang di sepanjang garis luar gambar inisial dengan jarak sekitar 1,25 cm di antara setiap lubang. * Gunting tali menjadi beberapa lembar, lalu lilitkan salah satu ujung setiap lembar tali dengan perekat agar tidak terlepas. Simpulkan ujung yang lain. * Berikan tali dan karton kepada anak. Kemudian bantu mereka menjahit di sekeliling inisial. 4 21

MELUKIS DENGAN SPON Peralatan : * Cat air beserta tempatnya * Spon lentur yang mudah digunting * Gunting untuk membuat pola * Spidol untuk membuat pola * Kertas A4 * Lap, kain pembersih Cara bermain : APA ITU MOTORIK HALUS? 1 Gerakan motorik halus meliputi koordinasi gerakan otot tangan dan jari dengan mata, yang meliputi kemampuan tangan dalam memegang, menggenggam dan melepaskan serta kerja sama dengan mata dalam menyelesaikan pekerjaan yang dipegang anak dalam tangannya. * Beri contoh dan ajarkan cara mencelup spon dengan hati-hati. * Setelah itu, ajarkan anak cara mencap spon pada kertas gambar secara lembut. * Biarkan anak berkreasi dengan beragam bentuk spon yang sudah dibuat. 2 Motorik halus disebut juga sebagai Finner Coordination yaitu gerakan-gerakan yang hanya menggunakan otot halus dan bagian-bagian tubuh tententu (merupakan hasil latihan dan belajar, tanpa mengenyampingkan adanya proses maturasi/ kematangan). 20 5

APA ITU MOTORIK HALUS? MERONCE 3 Motorik halus dapat didefinisikan sebagai gerakan yang dilakukan oleh bagian-bagian tubuh tertentu saja dan hanya melibatkan sebagian otot tubuh. Gerakan ini tidak memerlukan tenaga, tetapi memerlukan koordinasi antara tangan dan mata. Contohnya : menggenggam, memasukkan benda-benda kelubang, membalik halaman/lembar buku, meniru bentuk, menggambar, melipat dan menggunting. Peralatan : * Tali * Sedotan yang sudah dipotong sepanjang 2 cm * Manik-manik yang berukuran agak besar * Balok-balok kayu Cara bermain : * Tunjukkan kepada anak bagaimana cara memasukkan benda-benda tersebut ke dalam tali. * Anak bisa berkreasi sesuai dengan keinginannya sendiri.. 6 19

CONTOH PERMAINAN YANG DAPAT MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK Kita bersama-sama dengan anak dapat menciptakan berbagai macam permainan yang dapat menstimulasi perkembangan motorik halus anak. Yang penting, permainan tersebut aman bagi anak. MOTORIK HALUS Meski perkembangannya sudah diawali sejak dini lewat memegang dan meraba, tetapi keterampilannya sendiri baru pesat berkembang setelah usia 3 tahun. Yaitu ketika sebagian besar gerak motorik kasar sudah anak kuasai. Keterampilan motorik halus yang melibatkan gerak otot-otot kecil ini antara lain meliputi mencoret, melempar dan menangkap bola, meronce manik-manik, menulis, menggambar atau makan sendiri. Sekalipun perkembangan motorik, khususnya motorik halus berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot, tetapi bagaimanapun juga, keterampilan ini harus dipelajari. 18 7

Ada beberapa syarat penting guna mempelajari keterampilan motorik, yakni : * Kesiapan anak untuk belajar. Sebagian anak tidak punya kesempatan belajar karena orang tua terlalu protektif atau mereka yang tinggal di lingkungan tertentu, misalnya panti asuhan, yang tidak memberi kesempatan anak untuk belajar. CONTOH PERMAINAN YANG DAPAT MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK Sekarang ini banyak jenis permainan yang dijual di pasaran yang dapat menstimulasi perkembangan motorik halus anak. * Kesempatan untuk berlatih, dalam hal ini waktu luang. * Contoh yang baik, seperti memberi contoh bagaimana cara makan yang baik dan benar dengan menggunakan sendok dan garpu. * Bimbingan. Terutama bila koreksi diperlukan ketika anak melakukan kesalahan. * Motivasi anak sendiri untuk belajar. 8 8 17

TIPE-TIPE PERMAINAN YANG DAPAT MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK * Setiap keterampilan harus dipelajari secara khusus. Karena cara memegang pensil tidak sama dengan cara memegang sendok. Atau keterampilan yang berkaitan dengan gerak kaki tidak sama dengan Tipe IV (Symbolic Sociodramatic) keterampilan tangan. Bermain peran, mengandaikan sesuatu sebagai hal yang lain. * Setiap keterampilan harus dipelajari satu demi satu. Tidak bijaksana bila orang tua atau guru mengajar- kan beberapa keterampilan sekaligus karena akan Tipe V (Language) Bermain menceritakan sesuatu, membacakan buku. membuat anak menjadi bingung. Terutama bila berkaitan dengan koordinasi otot yang sama. Misalnya mengajar anak menangkap bola sekaligus makan pakai sendok dan garpu serta meronce. Beri anak kesempatan untuk menguasai salah satu keterampilan dulu, baru ajarkan keterampilan lain. 16 9

Tugas Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Motorik Halus 3 tahun Melakukan kegiatan dengan satu tangan seperti mencoret-coret. Menggambarkan garis lurus serta lingkaran tak beraturan. Membangun menara dengan 9-10 TIPE-TIPE PERMAINAN YANG DAPAT MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK Tipe I (Exploratory) Melibatkan panca indera, bergerak dan memanipulasi sesuatu. balok. Menggenggam pensil Menggunting dengan hasil yang kurang sempurna. Memakai baju lengkap sendiri. 4 tahun Menggambar badan manusia. Makan dengan sendok dan garpu. Tipe II (Instrumental) Aktivitas bermain dengan menggunakan alat-alat permainan tertentu, seperti puzzle, lego, dan lain-lain. Menjiplak gambar kotak. Menulis beberapa huruf. Membangun menara dengan 11 balok. Menggambar sesuatu yang berarti bagi anak tersebut. Dapat dikenali orang lain. Tipe III (Constructive) Permainan seperti mewarnai, melukis, menyusun balok, dan lain-lain. 10 15

BAGAIMANA MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK? Ciri-ciri stimulasi yang baik bagi perkembangan motorik Ciri-ciri halus anak stimulasi : yang baik bagi perkembangan motorik halus anak * Diberikan : tanpa unsur paksaan * Diberikan tanpa dalam unsur suasana paksaan yang menyenangkan * Memberikan Diberikan dalam bimbingan, suasana dampingan yang menyenangkan dan model * Memberikan yang baik untuk bimbingan, dicontoh dampingan dan model * Memberikan yang baik untuk dukungan dicontoh pada anak bila ia * Memberikan mengalami kesulitan dukungan dalam pada melakukan anak bila ia kegiatan mengalami motorik kesulitan halusnya dalam melakukan kegiatan motorik halusnya ALASAN PENTINGNYA MOTORIK HALUS BAGI ANAK 1. Mengembangkan kemandirian, misalnya memakai baju sendiri, makan sendiri dan lain-lain. 2. Sosialisasi, artinya anak dapat melakukan aktivitas bersama anak-anak lainnya. 3. Pengembangan konsep diri, contohnya anak yang perkembangan motorik halusnya sesuai dengan perkembangan usianya akan dapat melakukan kegiatan bersama teman-temannya, bila ia mengalami gangguan dalam perkembangan motorik ha lusnya, maka ia akan mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan bersama teman-temannya, oleh karena itu akan membentuk konsep diri yang negatif. 14 11

KERAWANAN-KERAWANAN DALAM PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS * Keterlambatan perkembangan motorik halus anak * Tuntutan yang terlalu tinggi dari orang tua * Kidal atau Left Handedness * Motorik halus yang kaku PERAN GURU DALAM OPTIMASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS * Guru sebagai Pengamat Guru harus mengamati kegiatan anak dalam bermain. * Guru sebagai Elaborasi Guru dapat mengajukan pertanyaan yang dapat merangsang dan mengembangkan daya fikir anak melalui permainan yang dimainkan. * Guru sebagai Model Guru berusaha menjadi model dalam kegiatan bermain anak. * Guru sebagai Evaluator Guru melakukan penilaian terhadap sejauh mana kegiatan bermain yang dilakukan anak. * Guru sebagai Perencana Guru harus merencanakan suatu pengalaman yang baru agar anak terdorong untuk mengembangkan minatnya. 12 13