BAB I PENDAHULUAN. khatulistiwa, maka wilayah Indonesia akan selalu disinari matahari selama jam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber energi pengganti yang sangat berpontensi. Kebutuhan energi di

Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) keperluan. Prinsip kerja kolektor pemanas udara yaitu : pelat absorber menyerap

Gambar 2. Profil suhu dan radiasi pada percobaan 1

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS

Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins Pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN DEBIT ALIRAN PADA EFISIENSI TERMAL SOLAR WATER HEATER DENGAN PENAMBAHAN FINNED TUBE

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERNYATAAN... iii. ABSTRAK... iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jenis Energi Unit Total Exist

SUDUT PASANG SOLAR WATER HEATER DALAM OPTIMALISASI PENYERAPAN RADIASI MATAHARI DI DAERAH CILEGON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

besarnya energi panas yang dapat dimanfaatkan atau dihasilkan oleh sistem tungku tersebut. Disamping itu rancangan tungku juga akan dapat menentukan

TEKNOLOGI PEMANAS AIR MENGGUNAKAN KOLEKTOR TIPE TRAPEZOIDAL BERPENUTUP DUA LAPIS

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Self Dryer dengan kolektor terpisah. (sumber : L szl Imre, 2006).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai bintang yang paling dekat dari planet biru Bumi, yaitu hanya berjarak sekitar

PENGUJIAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR UNTUK PEMANAS AIR LAUT DENGAN MEMBANDINGKAN PERFORMANSI KACA SATU DENGAN KACA BERLAPIS KETEBALAN 5MM SKRIPSI

Tugas akhir BAB III METODE PENELETIAN. alat destilasi tersebut banyak atau sedikit, maka diujilah dengan penyerap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Alat Pengering Yang Digunakan Deskripsi alat pengering yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

OPTIMALISASI PENYERAPAN RADIASI MATAHARI PADA SOLAR WATER HEATER MENGGUNAKAN VARIASI SUDUT KEMIRINGAN

IV. PENDEKATAN RANCANGAN

ANALISIS THERMAL KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR JENIS PLAT DATAR DENGAN PIPA SEJAJAR

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Temperatur udara masuk kolektor (T in ). T in = 30 O C. 2. Temperatur udara keluar kolektor (T out ). T out = 70 O C.

ANALISA KARAKTERISTIK ALAT PEMANAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR PALUNG PARABOLA

PERANCANGAN SOLAR WATER HEATER JENIS PLAT DATAR TEMPERATUR MEDIUM UNTUK APLIKASI PENGHANGAT AIR MANDI

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis

PEMBUATAN KOLEKTOR PARABOLIK DENGAN DUA LALUAN UNTUK PEMANAS AIR DENGAN TEMPERATUR KELUARAN 80 LAPORAN TUGAS AKHIR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Energi surya merupakan energi yang didapat dengan mengkonversi energi radiasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan di dalamnya dari hubungan energi dengan musim, pemenuhan

Karakteristik Pengering Surya (Solar Dryer) Menggunakan Rak Bertingkat Jenis Pemanasan Langsung dengan Penyimpan Panas dan Tanpa Penyimpan Panas

PENGARUH JARAK ANTAR PIPA PADA KOLEKTOR TERHADAP PANAS YANG DIHASILKAN SOLAR WATER HEATER (SWH)

PEMBUATAN KOLEKTOR PELAT DATAR SEBAGAI PEMANAS AIR ENERGI SURYA DENGAN JUMLAH PENUTUP SATU LAPIS DAN DUA LAPIS

SISTEM DISTILASI AIR LAUT TENAGA SURYA MENGGUNAKAN KOLEKTOR PLAT DATAR DENGAN TIPE KACA PENUTUP MIRING

Radiasi ekstraterestrial pada bidang horizontal untuk periode 1 jam

PENINGKATAN KAPASITAS PEMANAS AIR KOLEKTOR PEMANAS AIR SURYA PLAT DATAR DENGAN PENAMBAHAN BAHAN PENYIMPAN KALOR

steady/tunak ( 0 ) tidak dipengaruhi waktu unsteady/tidak tunak ( 0) dipengaruhi waktu

Pengaruh Tebal Plat Dan Jarak Antar Pipa Terhadap Performansi Kolektor Surya Plat Datar

PERANCANGAN SOLAR WATER HEATER JENIS PLAT DATAR TEMPERATUR MEDIUM UNTUK APLIKASI PENGHANGAT AIR MANDI

SOLAR INDUSTRIAL PROCESS HEAT. Nama: Hendra Riswan No. BP: Dosen: Iskandar R., M.T.

Preparasi pengukuran suhu kolektor surya dan fluida kerja dengan Datapaq Easytrack2 System

RANCANG BANGUN KONVERSI ENERGI SURYA MENJADI ENERGI LISTRIK DENGAN MODEL ELEVATED SOLAR TOWER

PENGARUH BENTUK DAN OPTIMASI LUASAN PERMUKAAN PELAT PENYERAP TERHADAP EFISIENSI SOLAR WATER HEATER ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mengubah fasa fluida dengan cara mempertukarkan kalornya dengan fluida lain. Kalor yang

Analisis Performa Kolektor Surya Pelat Bersirip Dengan Variasi Luasan Permukaan Sirip

BAB IV. HASIL PENGUJIAN dan PENGOLAHAN DATA

Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik TAMBA GURNING NIM SKRIPSI

Analisa Performa Kolektor Surya Pelat Datar Bersirip dengan Aliran di Atas Pelat Penyerap

3. BAHAN DAN METODE Kegiatan penelitian ini terdiri dari tiga proses, yaitu perancangan,

Jurnal Flywheel, Volume 2, Nomor 1, Juni 2009 ISSN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR

I. PENDAHULUAN. Pemanasan global (global warming) semakin terasa di zaman sekarang ini.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Bengkel Pertanian Jurusan Teknik Pertanian

KAJIAN JURNAL : PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL BATA MERAH PEJAL

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk membuat agar bahan makanan menjadi awet. Prinsip dasar dari pengeringan

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN EFISIENSI KOLEKTOR PELAT DATAR DENGAN PENUTUP KACA PADA SISTEM PEMANAS AIR SURYA

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin menipisnya cadangan energi yang ada saat ini dan semakin

Perbandingan Konfigurasi Pipa Paralel dan Unjuk Kerja Kolektor Surya Plat Datar

Eddy Elfiano 1, M. Natsir Darin 2, M. Nizar 3

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Gambar 4.1 Rancangan Alat Pengering Solar Dryer Susilo, dkk. (2014) commit to user

HEAT TRANSFER METODE PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL

Pengaruh jumlah haluan pipa paralel pada kolektor surya plat datar absorber batu kerikil terhadap laju perpindahan panas

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. i ii iii iv v vi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Energi Matahari

PENGARUH JENIS KACA PENUTUP DENGAN VARIASI LAJU ALIRAN TERHADAP EFISIENSI SOLAR WATER HEATER SEDERHANA ABSTRAK

RANCANG BANGUN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR UNTUK PEMANAS AIR DENGAN KACA BERLAPIS KETEBALAN 5MM SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

Grafik tegangan (chanel 1) terhadap suhu

Perpindahan Panas. Perpindahan Panas Secara Konduksi MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02

KAJI EKSPERIMENTAL ALAT PENGOLAHAN AIR LAUT MENGGUNAKAN ENERGI SURYA UNTUK MEMPRODUKSI GARAM DAN AIR TAWAR

PENGARUH BAHAN INSULASI TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA TANGKI PENYIMPANAN AIR UNTUK SISTEM PEMANAS AIR BERBASIS SURYA

A. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGUMPUL PANAS ENERGI MATAHARI DENGAN SISTEM TERMOSIFON [DESIGN OF SOLAR THERMAL COLLECTOR TOOL WITH THERMOSIFON SYSTEM]

I. PENDAHULUAN. Komoditas hasil pertanian, terutama gabah masih memegang peranan

Pengaruh variasi jenis pasir sebagai media penyimpan panas terhadap performansi kolektor suya tubular dengan pipa penyerap disusun secara seri

KALOR DAN KALOR REAKSI

SISTEM PEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK PEMANAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR PALUNGAN. Fatmawati, Maksi Ginting, Walfred Tambunan

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan kebutuhan pokok bagi kegiatan sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN. Pada proses pengecatan terdapat sebuah proses yang penting yaitu proses

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN TANGKI PEMANAS AIR TENAGA SURYA KAPASITAS 60 LITER DAN INSULASI TERMALNYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh

EFEKTIFITAS KOLEKTOR ENERGI SURYA PADA KONFIGURASI PARALEL- SERPENTINE

Pengaruh Jarak Kaca Ke Plat Terhadap Panas Yang Diterima Suatu Kolektor Surya Plat Datar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai jenis sumber daya energi dalam jumlah yang cukup melimpah. Letak Indonesia yang berada pada daerah khatulistiwa, maka wilayah Indonesia akan selalu disinari matahari selama 10-12 jam dalam sehari. Potensi sumber energi matahari di Indonesia sebagai sumber energi listrik alternatif sangat perlu dimanfaatkan mengingat, total intensitas penyinaran ratarata 4,5 kwh per meter persegi per-hari, matahari bersinar berkisar 2000 jam per tahun, sehingga tergolong kaya sumber energi matahari. (RI, 1997) (Data Ditjen Listrik dan Pengembangan Energi pada tahun 1997). Dalam beberapa tahun terakhir energi matahari telah digunakan sebagai salah satu sumber energi alternatif. Pemanfaatan sederhana dari energi matahari adalah sebagai sumber energi pada pemanas air surya. Untuk memanfaatkan energi surya tersebut dibutuhkan suatu alat yang berfungsi untuk mengumpulkan energi radiasi yang datang dari matahari, yakni kolektor surya. Sebuah kolektor surya terdiri dari plat penyerap yang memiliki konduktivitas termal yang baik, dimana plat penyerap ini berfungsi untuk menghantarkan panas kepipa-pipa yang mengalirkan air. Kemudian terdapat satu atau lebih kaca penutup transparan di bagian atas kolektor serta sebuah isolator di bagian bawah plat penyerap. Dalam sebuah kolektor surya isolator berfungsi untuk meminimalisasi rugi-rugi panas. 1

2 Isolator yang digunakan harus memiliki nilai konduktivitas termal yang rendah. Energi radiasi matahari yang datang ditransmisikan melalui kaca penutup transparan dan dirubah menjadi panas oleh plat penyerap. Panas yang diterima oleh plat penyerap selanjutnya dikonduksikan ke pipa-pipa pembawa air. Sedangkan prinsip kolektor surya ini terdiri ada 2 model yaitu model sistem pasif dan sistem non-pasif, untuk model pasif sistem kerjanya berdasarkan gaya gravitasi dan yang non-pasif berdasarkan sistem kerjanya menggunakan perbedaan tekanan atau menggunakan bantuan pompa. Akan tetapi dalam perancangan prototype pemanas air tenaga surya ini akan menggunakan sistem pasif, dikarenakan sistem ini lebih simple dibanding dengan sistem non-pasif. Sebab sistem kolektor surya model pasif ini hanya menggantungkan gaya gravitasi untuk mengalirkan air masuk kedalam pipa-pipa, sehingga bisa dijadikan salah satu konsep perancangan kolektor surya yang akan dilakukan. Kenapa dipilih perancangan kolektor surya dengan model sederhana yaitu untuk memberikan alternatif bagi masyarakat khususnya masyarakat plosok pedesaan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, contohnya mereka ingin merasakan mandi air hangat yang seharusnya mereka memasak air ataupun pergi kepemandian kolam air panas untuk keperluan mandi tapi dengan adanya perancangan ini kebutuhan mereka dapat terpenuhi tanpa harus memasak air ataupun pergi kepemandian kolam air panas. Sehingga, Tugas Skripsi ini akan difokuskan guna melakukan Perancangan Pemanas Air Tenaga Surya Dengan Pipa Berbentuk U. Dimana hasil diharapkan adalah didapatkannya referensi mengenai kemampuan kolektor pemanas air dalam

3 menghasilkan energi panas, serta hasil akhirnya diharapkan akan mengetahui kinerja kolektor pemanas air untuk menghasilkan air panas dengan bantuan sinar matahari. Pertimbangan-pertimbangan diatas menjadi landasan penyusunan Tugas Skripsi ini dengan topik Perancangan Pemanas Air Tenaga Surya Dengan Pipa Berbentuk U. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan batasan masalah penulis menyimpulkan beberapa rumusan masalah, yaitu: 1. Bagaimana menentukan luas penampang kolektor penyerap panas yang dibutuhkan? 2. Bagaimana dimensi dan gambar dari kolektor yang direncanakan? 3. Bagaimana menentukan waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan air sesuai dengan kapasitas penyimpanan air? 1.3 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan ini adalah untuk : 1. Untuk menentukan luas penampang kolektor surya yang dibutuhkan. 2. Untuk menentukan dimensi dan gambar dari kolektor yang direncanakan. 3. Untuk menentukan waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan air sesuai dengan kapasitas penyimpanan air.

4 1.4 Manfaat Adapun manfaat yang diharapkan dari perancangan ini adalah : 1. Di harapkan dapat di pergunakan oleh semua khalayak masyarakat. 2. Menambah pengetahuan atau wawasan keilmuan penulis tentang perancangan pemanas air tenaga surya. 1.5 Batasan Masalah Untuk mencegah agar tidak meluas pembahasan perancangan dalam skripsi ini maka perlu diberikan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah sebagai berikut : 1. Perancangan kolektor surya ini hanya mempunyai kapasitas tabung penampung air 12 liter. 2. Pipa yang dialiri air sebagai fluida kerja terbuat dari alumunium yang dicat hitam. 3. Skripsi ini dibuat hanya sebatas perancangan. 4. Tidak menghitung kerugian kalor yang terjadi selama proses. 5. Tidak menghitung tangki penyimpanan air panas.

5 1.6 Konsep Desain Gambar 1. 1 Konsep Pemanas Air Tenaga Surya Gambar 1. 2 Desain SWH Model Sederhana Dari Depan Keterangan Gambar : 1. Rangka kolektor surya 4. Plat penyerap 2. Pipa Aliran Air 5. Kaca Penutup 3. Isolator 6. Rangka Penjepit Kaca Penutup

6 Alasan Pemakaian Bahan : 1. Rangka kolektor terbuat dari kayu dengan jenis kayu Pliwood, karena memakai jenis kayu ini disamping bahannya yang ringan juga lebih ekonomis serta sebagai pengaman agar rangka tidak cepat rusak diberi pelapis plat seng pada bagian luar. 2. Pipa aliran air menggunakan alumunium, karena bahan ini ringan digunakan serta daya hantar panasnya yang bagus. 3. Isolator memakai steroform dengan maksud bahan ini memiliki fungsi daya isolasi yang baik sehingga dapat menampung radiasi panas didalam kolektor sehingga panas yang masuk tidak mudah keluar. 4. Plat datar penyerap terbuat dari plat seng yang dicat hitam agar bisa menyerap panas surya lebih baik. 5. Kaca penutup memilih kaca biasa sebagai media pembiasan sinar surya yang masuk kedalam kolektor. 6. Rangka penjepit kaca penutup menggunakan bahan bahan alumunium yang berbentuk siku dengan alasan mudah digunakan sehingga pas untuk menjepit kaca penutup agar tidak lepas dari rangka kolektor surya. Cara Kerja Alat : Prinsip kerja dari sistem pamanas air dengan menggunakan plat datar, pertama radiasi matahari masuk kedalam melalui dinding-dinding kaca yang tembus cahaya serta melewati bagian luar permukaan pipa-pipa aliran air yang masuk ke dalam kolektor, dan secara tidak langsung terjadi proses konveksi (pada pipa aliran air) maupun secara radiasi, dan juga sebagai akibat dari tertangkapnya radiasi surya

7 didalam kolektor yang diserap oleh plat penyerap panas. Karena adanya perpindahan panas tersebut yang diakibatkan adanya proses radiasi langsung pada pipa aliran dan proses konduksi pada plat penyerap panas, maka suhu air yang berada didalam pipa pipa akan berubah temperaturnya seiring bertambahnya suhu air didalam pipa menjadi panas, mengakibatkan adanya perbedaan massa jenis air. Dimana air mengalir secara gravitasi (mengalir dari tempat tinggi menuju tempat yang lebih rendah) pada pipapipa aliran dengan sudut kemiringan yang direncanakan sehingga aliran yang terjadi secara perlahan-lahan bersamaan dengan proses pemanasan air secara konveksi, sehingga terjadi peristiwa konveksi secara alami. Selanjutnya air mengalir menuju pipa header (pipa horizontal), setelah proses pemanasan tadi air mengalir melalui pipa aliran yang ada diluar kolektor menuju kran air sebelum digunakan.