UJI SIFAT MAGNETIK PASIR PANTAI MELALUI PENENTUAN PERMEABILITAS RELATIF MENGGUNAKAN LOGGER PRO

dokumen-dokumen yang mirip
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

MEDAN IMBAS MAGNET I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

ANALISA PENGARUH INTI KOIL TERHADAP MEDAN MAGNETIK DAN MUATAN PADA KAPASITOR DALAM RANGKAIAN SERI LC. Sri Wahyuni *, Erwin, Salomo

OPTIMALISASI DIAMETER KAWAT UNTUK KOMPONEN SENSOR SUHU RENDAH BERBASIS SUSEPTIBILITAS

ANALISA PENGARUH INTI KOIL TERHADAP MEDAN MAGNETIK DAN MUATAN PADA KAPASITOR DALAM RANGKAIAN SERI LC

PENGARUH INTI KOIL TERHADAP TEGANGANINDUKTOR DAN RESISTOR YANG DIRANGKAI SECARA SERI. Salomo, Erwin,Surya Ningsih

Gaya Lorentz. Disusun Oleh : 1. Deri Febrianto (A1E011053) 2. Esra Lenni Waty (A1E011057) 3. Faiza Maizora (A1E011073)

Pengembangan Media Pembelajaran Alat Peraga pada Materi Hukum Biot Savart di SMA Negeri 1 Prambanan Klaten

BAB 2 PENGGUNAAN SENSOR MEDAN MAGNET TUNGGAL BERBASIS EFEK HALL DALAM PENGEMBANGAN ALAT UKUR HISTERISIS MAGNET UNTUK MATERIAL MAGNET LEMAH

Gaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

MEDAN MAGNET SUGIYO,S.SI.M.KOM

PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI PADA PERCOBAAN GERAK JATUH BEBAS DENGAN MEMANFAATKAN RANGKAIAN RELAI

PERCOBAAN e/m ELEKTRON

Eksperimen e/m Elektron

1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar...

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik.

HUKUM INDUKSI FARADAY

BAHAN AJAR 1 MEDAN MAGNET MATERI FISIKA SMA KELAS XII

INDUKSI EM DAN HUKUM FARADAY; RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK

KETENTUAN MENGIKUTI PELAJARAN FISIKA : ^_^

SOAL LATIHAN ULANGAN UB-1 KELAS XII

Kelas XII Semester 1

Bab II Teori Dasar. Gambar 2.1 Fluks medan magnet dari partikel yang bergerak.

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI

SMA/MA IPA kelas 12 - FISIKA IPA BAB 7 GAYA GERAK LISTRIK INDUKSILatihan Soal 7.1

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK

MAGNET - Materi Ipa Fisika SMP Magnet magnítis líthos Magnet Elementer teori magnet elementer.

IR. STEVANUS ARIANTO 1

PENGARUH INTI KOIL TERHADAP TEGANGAN INDUKTOR DAN RESISTOR YANG DIRANGKAI SECARA SERI. Surya Ningsih, Erwin, Salomo

INDUKTANSI DIRI OLEH: Riza Riano : Uzi Fauziah : Temperatur Tekanan Sebelum 26,5±0,25 68,69±0,005 Sesudah 26,5±0,25 68,68±0,005

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-12 CAKUPAN MATERI 1. TRANSFORMATOR 2. TRANSMISI DAYA 3. ARUS EDDY DAN PANAS INDUKSI 4. GGL INDUKSI KARENA GERAK

BAB 5 KEMAGNETAN. A. SIFAT MAGNET 1. Garis Gaya Magnet

PROBLEM SOLVING EKSPERIMEN FISIKA DASAR II MAGNET

MAKALAH FISIKA. Tentang KEMAGNETAN/INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - MEDAN MAGNET - MEDAN MAGNET

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS SECARA SEDERHANA BERBASIS KOMPUTER

MAGNETAN MENENTUKAN MEDAN MAGNET BUMI PADA PERCOBAAN MEDAN MAGNET DI SEKITAR KAWAT BERARUS

Magnet adalah suatu benda yang memiliki gejala dan sifat dapat mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang berada di sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN TINGKAT KEMAGNETAN DAN INDUKSI MAGNETIK TOTAL ENDAPAN PASIR LAUT PANTAI PADANG SEBAGAI FUNGSI KEDALAMAN

HUKUM OHM. 1. STANDAR KOMPETENSI. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

MAKALAH INDUKTANSI DAN TRANSFORMATOR

5.5. ARAH GGL INDUKSI; HUKUM LENZ

Pengukuran Modulus Young dengan Analisis Keadaan Resonansi Batang Aluminium yang Bergetar Menggunakan ImageMeter

MEDAN MAGNETIK DISEKITAR KAWAT BERARUS

PENENTUAN DISTRIBUSI INDUKSI MAGNETIK YANG DITIMBULKAN OLEH BERBAGAI JENIS TELEPON SELULER DENGAN MENGGUNAKAN PROBE MAGNETIK PASCO

Antiremed Kelas 12 Fisika

KEMAGNETAN. Setelah mempelajari topik ini Anda dapat :

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari lingkungan atau benda diluar sistem sensor. Input rangsangan

LAPORAN FISIKA. Research By Learning (RBL) Meriam Magnetik " Oleh :

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLATIHAN SOAL BAB 3

Lab Elektronika Industri Fisika 2 BAB 5 MAGNET

Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

KEMAGNETAN. Eksperimen Fisika Dasar 2. Tujuan. Alat dan bahan. Dasar teori. Prosedur. Data pengamatan. Pengolahan data. Analisa data.

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.2

Review. Adakah Metode alternatif untuk menentukan kuat medan magnet di sekitar arus listrik???

GAYA LORENTZ Gaya Lorentz pada Penghantar Berarus di dalam Medan Magnet

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 2.1. Medan Magnet Suatu Material Magnet[5]

Bahan Magnetik. oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN ALAT PERCOBAAN MOMEN INERSIA DENGAN MENGGUNAKAN TIMER OTOMATIS

FISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

Sumber medan magnet. Dede Djuhana Departemen Fisika FMIPA-UI 0-0

Magnet dapat menarik benda-benda dari bahan tertentu

Bab I Pendahuluan. Tujuan dan Manfaat Percobaan. Manfaat :

KEMAGNETAN. Magnet. Dapat dibedakan menjadi. Cara membuat bentuk Cara membuat

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA. Gaya Magnetik antar kawat berarus. Nama :

Mesin Arus Bolak Balik

PEMBUATAN ALAT UKUR KUAT MEDAN MAGNET INDUKSI BERBASIS KOMPUTER. Elni Gusrini *1, Lazuardi U 2, Rahmondia N.Setiadi 2.

Pengaruh Variasi Front Time dan Arus Puncak Impuls Arus terhadap Kuat Medan Magnet Beberapa Bahan Logam

PENGERTIAN. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Apakah magnet itu?

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

PROTOTYPE GENERATOR MAGNET PERMANEN MENGGUNAKAN KUMPARAN STATOR GANDA

SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-112 Nama Mata Kuliah : Fisika Industri Jumlah SKS : 3 Semester :

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut.

Jarot Suseno 1), Moh. Toifur 2)

Rancang Bangun Teslameter Dengan Metode Induksi

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September 2015

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut.

Fisika EBTANAS Tahun 1996

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

Lenny Marcillina, Erwin, dan Tengku Emrinaldi

SOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2

MAKALAH FISIKA LANJUT. Medan Magnet yang Ditimbulkan Arus Listrik Gaya Gerak Listrik Induksi

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

DIGITAL CLAMP AMPERE METER

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. terbuat dari tembaga. Plat dengan tebal 0,5 mm dibentuk lingkaran dengan

MEDAN MAGNET OLEH: ANDI SULIANA (15B08050) Program Studi Pendidikan Fisika Program Pascasarjana UNM 2016

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRISMA FISIKA, Vol. II, No. 3 (2014), Hal ISSN :

Optimasi Rangkaian dan Material Kumparan pada Rangkaian Transfer Listrik Tanpa Kabel Terhadap Jarak Jangkauan Pengiriman Energi Listrik

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DASAR II MAGNET OLEH KELOMPOK 2 PUTU ANANDIA PRATIWI NIM : KADEK BELA PRATIWI NIM :

Transkripsi:

78 A. Lusiyana et al., Uji ifat Magnetik Pasir Pantai Melalui Penentuan Permeabilitas Relatif UJI IFAT MAGETIK PAIR PATAI MELALUI PEETUA PERMEABILITA RELATIF MEGGUAKA LOGGER PRO Ayu Lusiyana*, Moh. Toifur dan Fatkhur Rohman Program Pascasarjana Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan Kampus II, Jl. Pramuka 4, idikan, Yogyakarta *Email: ayu.lusiyana@live.com Abstrak Telah dilakukan penelitian permeabilitas relatif pasir di beberapa pantai wilayah Yogyakarta, sebagai sampel digunakan pasir Pantai Depok, pasir Pantai Parangtritis dan pasir Pantai Parangkusumo. Penelitian tersebut didasari pada dugaan bahwa pada pasir pantai terkandung bijih besi yang dapat terinduksi oleh medan magnet. Penelitian dilakukan dengan memasukkan sampel pasir pantai ke dalam rongga kumparan solenoida agar termagnetisasi saat dialiri arus listrik. Pembangkitan medan magnet dilakukan dengan memvariasikan tegangan mulai dari 1.5 V sampai dengan 9 V. Pengambilan data medan magnet dan arus dilakukan secara langsung menggunakan interface Logger pro untuk selanjutnya dilakukan analisis regresi linier menggunakan perangkat lunak M.Excel. Besarnya permeabilitas ditentukan melalui slope grafik. Hasil pengolahan data menunjukkan nilai permeabilitas eksperimen udara adalah (6,430±0,006) 10-7 TmA -1, nilai permeabilitas eksperimen pasir Pantai Depok (5,16±0,007) 10-7 TmA -1, nilai permeabilitas eksperimen pasir Pantai Parangkusumo (0,478±0,006) 10-7 TmA -1 dan nilai permeabilitas eksperimen pasir Pantai Parangtritis (19,04±4,69) 10-7 TmA -1. Berdasarkan hasil tersebut, didapatkan nilai permeabilitas relatif dari pasir pantai Depok, pantai Parangtritis, dan pantai Parangkusumo berturutturut adalah dan. Hasil penelitian menunjukan tingkatan nilai permeabilitas relatif dari pasir pantai Depok lebih tinggi dari pasir pantai yang lainnya sehingga pasir pantai Depok diketahui memiliki kandungan bijih besi yang lebih banyak daripada pasir pantai Parangtritis dan Parangkusumo. Kata kunci: Logger Pro, pasir pantai, permeabilitas relatif PEDAHULUA Indonesia merupakan negara berpantai terpanjang keempat di dunia setelah Amerika erikat (A), Kanada dan Rusia. Panjang garis pantai Indonesia tercatat sebesar 95.181 km. Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir dan terdapat di daerah pesisir laut (Wikipedia, 014). Pasir pantai umumnya mengandung banyak material seperti Ti, Mg, dan Fe (bijih besi). Bijih besi yang terkandung di dalam pasir pantai merupakan unsur logam yang dapat terinduksi oleh medan magnet sehingga dapat ditentukan nilai permeabilitas relatifnya. Pengukuran permeabilitas relatif dalam penelitian ini menggunakan perangkat lunak Logger Pro (interface Logger Pro). Logger Pro merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk pengumpulan data dan penganalisis data yang diciptakan oleh Vernier Lab Pro (Vernier International, 004). Perangkat lunak ini didesain agar dapat dipasangkan pada berbagai sensor secara simultan. Logger Pro dapat dihubungkan langsung dengan komputer sehingga data yang terekam mudah diolah. Pengukuran permeabilitas suatu bahan dapat dilakukan menggunakan alat karakterisasi sifat kemagnetan seperti yang dibuat oleh Bambang et al. (01). Pada penelitian ini perangkat eksperimen tersebut dimodifikasi untuk disesuaikan dengan metode pengambilan data. Pengumpulan data pengukuran menggunakan perangkat lunak Logger Pro, salah satunya penelitian yang pernah dilakukan oleh Halleyna Widyasari dan

Jurnal Fisika Vol. 4 o., opember 014 79 Moh. Toifur (014) yang mengkaji tentang penentuan permeabilitas relatif yang terkandung di dalam minuman isotonik dengan berbagai merek. Berdasarkan metode tersebut, muncul suatu pemikiran untuk menentukan kandungan bijih besi pada pasir pantai memanfaatkan perangkat lunak Logger Pro, sehingga peneliti tertarik mengambil judul penelitian tentang Uji ifat Magnetik Pasir Pantai Melalui Penentuan Permeabilitas Relatif Menggunakan Logger Pro. Jika bahan logam paramagnetik atau feromagnetik dimagnetisasi di dalam solenoida dan secara bertahap meningkatkan arus listrik yang mengalir di dalam gulungan solenoida seperti ditunjukkan pada Gambar1, maka besar medan magnet yang dihasilkan juga akan meningkat. Gambar 1. olenoida Berdasarkan Gambar 1, besar medan magnet di pusat solenoida (titik O) dirumuskan dalam persamaan. BO i l (1) edangkan besar medan magnet di ujung solenoida (titik P) dapat dihitung: BP i l () Dengan B O, B P,, l, i, dan µ berturutturut adalah medan magnet pada pusat solenoida, medan magnet di ujung solenoida, banyaknya lilitan, panjang solenoida, arus yang mengalir pada kawat lilitan, dan permeabilitas bahan. Untuk bahan paramagnetik µ nilainya lebih besar daripada µ 0. Untuk bahan diamagnetik µ nilainya lebih kecil daripada µ 0. Untuk bahan feromagnetik µ nilainya jauh lebih besar daripada µ 0 (Young & Freedman, 1999). Permeabilitas merupakan tingkatan magnetisasi bahan dalam merespon secara linear terhadap medan H. Menurut satuan internasional, permeabilitas hampa udara (vakum) mempunyai nilai 4π 10-7 TmA -1 atau 1,57 10-7 TmA -1 (Tipler, 00). ilai permeabilitas bahan magnet tidak konstan, dimana sebagian besar tergantung pada besarnya kekuatan magnetisasi yang dikenakan padanya. Besar permeabilitas suatu bahan magnet selalu diperbandingkan terhadap permeabilitas hampa udara, dimana perbandingan tersebut disebut permeabilitas relatif (Wangsness, 1979). Permeabilitas relatif didefinisikan sebagai berikut : r bahan / 0 (3) dengan µ bahan, µ r, dan µ 0 berturut-turut adalah permeabilitas relatif dari material, permeabilitas bahan, dan permeabilitas udara. METODE Alat dan Bahan: 1. Kumparan solenoida 3600 lilitan dengan panjang 3,5 cm dan rongga berbentuk persegi dengan sisi cm.. Logger Pro Interface dan perangkat lunaknya 3. ensor magnetik 4. ensor arus 5. ensor tegangan 6. Adaptor 7. Kabel penghubung 8. tatif 9. Laptop 10. Jangkar sorong 11. Bahan uji ada tiga jenis yaitu pasir dari pantai Depok, pantai Parangtritis, dan pantai Parangkusumo. Prosedur Penelitian 1. Menyediakan bahan uji dengan mengambil pasir dari pantai. Bahan uji yang dimaksud adalah bijih besi yang terkandung pada pasir pantai yang diekstrak menggunakan magnet permanen. Gambar. Garis medan magnet yang terlihat pada pasir uji yang diekstrak menggunakan magnet permanen.. Menyusun alat dan bahan eksperimen seperti pada Gambar 3:

80 A. Lusiyana et al., Uji ifat Magnetik Pasir Pantai Melalui Penentuan Permeabilitas Relatif ensor Magnetik olenoida di + Isi Bahan - Uji umber Tegangan (PL) + ensor Arus - + ensor Tegangan - - Adaptor + Logger Pro Interface Komputer/ Laptop Gambar 3. Diagram blok rangkaian eksperimen uji permeabilitas magnet. 3. Memasukkan salah satu bahan uji ke dalam solenoida. Pasir yang dimasukkan ke dalam solenoida dimampatkan sedemikian rupa sampai memenuhi rongga solenoida tersebut. 4. Menempatkan sensor magnetik tepat di atas permukaan pasir pada solenoida. 5. Menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan PL, kemudian mengatur tegangan pada adaptor pada tegangan 1,5 V. 6. Menjalankan perangkat lunak Logger Pro pada Laptop dengan klik tombol collect. 7. Memvariasikan tegangan setiap lima detik dari 1,5 V sampai pada tegangan 9 V. 8. Menyimpan data yang didapat dari perangkat lunak Logger Pro pada Laptop 9. Mengulangi langkah ke-3 sampai ke-8 untuk bahan uji lainnya. sumbu tegak. edangkan a adalah slope (gradien) garis, dan b merupakan titik potong geris lurus dengan sumbu tegak (intercept) [8]. Dari persamaan () untuk bahan selain udara permeabilitas magnetik bahan ditulis µ, dan induksi magnet yang ditimbulkan di ujung solenoida adalah. B i l (4) dengan mengasumsikan y=b, x=i, dan a=µ/l, maka dapat dilakukan pendekatan persamaan () dengan persamaan (4), sehingga al (5) edangkan untuk ralat perhitungannya adalah dengan a l a l (6) a yˆ / xi xi i1 dan yˆ i1 y yˆ 1 / (7) (8) HAIL DA PEMBAHAA Dengan melakukan kegiatan sesuai prosedur penelitian, foto susunan alat dan bahan eksperimen yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat ditunjukkan pada Gambar 4. Analisis Data (Menentukan permeabilitas magnet bahan (µ)) Pengambilan data dilakukan secara langsung dengan menggunakan interface Logger pro yang dihubungkan dengan Laptop yang sudah diaktifkan perangakat lunak Logger Pro. emua data hasil pengukuran diolah dalam program M Excel untuk dianalisis. Metode analisis yang digunakan dalam menentukan permeabilitas magnet pada sampel bijih besi adalah analisis regresi linier yang dituliskan dalam persamaan: ŷ ax b (4) Dimana x adalah variabel bebas dan y merupakan variabel terikat yang terletak pada Gambar 4. Rangkaian perangkat eksperimen uji permeabilitas magnet. Hasil pengolahan data penelitian dapat disajikan pada Tabel 1 dan tampilan grafik hubungan medan magnet (B) terhadap arus (I) dapat dilihat pada Gambar 5.

Medan magnet (Tesla) Jurnal Fisika Vol. 4 o., opember 014 81 Tabel 1. Daftar Permeabilitas Relatif Beberapa Bahan Uji Persamaan ampel Bahan Linier R µ eks (TmA -1 ) µ r Ralat µ r y = 0.03x + Udara 0.998 0.0006 6,49 10-7 1,000 0,019 Pasir Parangtritis y = 0.05x + 0.998 0.0005 9,743 10-7 1,515 0,744 Pasir y = 0.05x + 0.999 10,473 10-7 Parangkusumo 0.0005 1,69 0,05 y = 0.06x + Pasir Depok 0.999 1,90 10-7 0.0005,006 0,030 0,0016 0,0014 0,001 0,001 0,0008 0,0006 0,0004 0,000 0 depok kosong P Tritis P Kusumo 0 0,005 0,01 0,015 0,0 Kuat arus (ampere) Gambar 5. Grafik hubungan kuat medan magnet terhadap kuat arus Berdasarkan Tabel 1 didapatkan nilai permeabilitas udara sebesar 6,496 10-7 TmA -1. Permeabilitas vakum (udara) secara teori adalah 1,560 10-6 TmA -1, sehingga diperoleh nilai konversi sebesar 1,9544. ilai konversi ini dikalikan dengan hasil perhitungan nilai permabilitas magnet bahan yang didapatkan saat eksperimen untuk mendapatkan nilai permeabilitas magnet bahan yang lebih tepat. Hasil perhitungan permeabilitas magnet bahan pada tiap sampel dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Permeabilitas Magnet Bahan pada Tiap ampel ampel Bahan µ (TmA -1 ) Ralat µ Pasir Parangtritis 19,04 10-7 4,69 10-7 Pasir Parangkusumo 0,478 10-7 0,006 10-7 Pasir Depok 5,16 10-7 0,007 10-7 IMPULA Dari hasil analisis data didapatkan permeabilitas relatif pasir Pantai Parangtritis (µ rppt =1,515±0,744), permeabilitas relatif pasir Pantai Parangkusumo (µ rppk =1,69±0,05) dan permeabilitas relatif pasir Pantai Depok (µ rpd =,006±0,030). Hasil tersebut menunjukan tingkatan nilai permeabilitas relatif dari pasir pantai Depok lebih tinggi dari pasir pantai yang lainnya sehingga pasir pantai Depok diketahui memiliki kandungan bijih besi yang lebih banyak daripada pasir pantai Parangtritis dan Parangkusumo. UCAPA TERIMAKAIH Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada rekan mahasiswa pascasarjana serta staf pengelola laboratorium program Pascasarjana Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan.

8 A. Lusiyana et al., Uji ifat Magnetik Pasir Pantai Melalui Penentuan Permeabilitas Relatif DAFTAR PUTAKA Bevington, R.R. & D.K. Robinson. 199. Data Rduction and Error Analysis for The Physical ciences. ingapore: McGraw- Hill Book. Jati, B.M.E. & Mahmudin. 01. tudi Pembuatan Alat Karakterisasi ifat Kemagnetan Bahan Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 01. I : 0853-083 Tipler, P.A. 00. Physics for cientist and Enginers Part. Alih bahasa Prasetio, L dan Rahmad, A. 1998. Fisika untuk ains dan Teknik Jilid. Jakarta: Erlangga. Vernier International. 004. Data Collection with Computer and Handhelds 004 Catalog. http://www.vernier-intl.com Wangsness, & K. Rolad. 1979. Elektromagnetik Fields. ew York: John Wiley & ons. Widyasari, Halleyna & M. Toifur. 013. Penentuan Permeabilitas Relatif Minuman Isotonik dengan Menggunakan Logger Pro. [Tesis]. Yogyakarta: Program Magister Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan. Wikipedia. Pantai. http://id.wikipedia.org/ wiki/pantai. Diakses pada tanggal 0 ovember 014. Young, H.D. & R.A. Freedman. 1999. University Physics Tent Edition/Part. Alih bahasa Juliastuti, Endang. 004. Fisika Universitas edisi sepuluh/jilid. Jakarta: Erlangga