II KAJIAN KEPUSTAKAAN. membentuk beberapa variasi dalam besar tubuh, konformasi, dan warna bulu.

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN. morfologi. Penilaian dilakukan pada DOD yang baru menetas untuk melihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik merupakan ternak jenis unggas air yang termasuk dalam kelas Aves, ordo

ACARA III PEMBUATAN PRODUK DAN UJI KUALITAS PRODUK TELUR A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Telur merupakan salah satu dari beberapa produk yang di

TINJAUAN PUSTAKA. Itik adalah salah satu jenis unggas air ( water fowls) yang termasuk dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. species dari Anas plitirinchos yang telah mengalami penjinakan atau domestikasi

Nilai Kualitatif Anak Itik Lokal...Andira Bram Falatansa

TINJAUAN PUSTAKA. Itik adalah salah satu jenis ungags air ( water fawls) yang termasuk dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperbanyak jumlah daya tetas telur agar dapat diatur segala prosesnya serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aves, ordo Anseriformes, famili Anatidae, sub famili Anatinae, tribus Anatinae

Struktur Telur. Suhardi, S.Pt.,MP Universitas Mulawarman

PENDAHULUAN. penyediaan daging itik secara kontinu. Kendala yang dihadapi adalah kurang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hingga menetas, yang bertujuan untuk mendapatkan individu baru. Cara penetasan

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya telur yang menetas dibagi dengan banyaknya telur yang fertil.

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari

I. PENDAHULUAN. Peningkatan populasi penduduk di Indonesia menyebabkan perkembangan

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan telur yang tidak mengenal musim, keunggulan gizi dari telur dan

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ayam Lokal

KAJIAN KEPUSTAKAAN. beriklim kering. Umumnya tumbuh liar di tempat terbuka pada tanah berpasir yang

KAJIAN KEPUSTAKAAN. tidak memiliki karakterisik disebut ayam kampung (Nataamijaya, 2010). Ayam

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Kualitas Eksterior Telur Tetas Ayam Arab

II KAJIAN KEPUSTAKAAN

TINJAUAN PUSTAKA. Kelas: Osteichtyes, Ordo: Perciformes, Famili: Eleotritidae, Genus: Butis

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Itik atau yang lebih dikenal dimasyarakat disebut bebek (bahasa jawa),

Penyiapan Mesin Tetas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan metode-metode mengajar lainnya. Metode ini lebih sesuai untuk mengajarkan

I. PENDAHULUAN. unggas yang lain. Itik mampu mempertahankan produksi telur lebih lama

II. TINJAUAN PUSTAKA. potensial di Indonesia. Ayam kampung dijumpai di semua propinsi dan di

Sumber pemenuhan kebutuhan protein asal hewani yang cukup dikenal. masyarakat Indonesia selain ayam ialah itik. Usaha beternak itik dinilai

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam arab (Gallus turcicus) adalah ayam kelas mediterain, hasil persilangan

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Puyuh

Morfologi dan Anatomi Dasar Unggas

I. PENDAHULUAN. serta meningkatnya kesadaran akan gizi dan kesehatan masyarakat. Akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi khusus sesuai dengan kapasitas produksi, kandang dan ruangan

TINJAUAN PUSTAKA. Itik (Anas platyrhynchos)

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah telur Itik Rambon dan

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. selain ayam adalah itik. Itik memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penetasan telur ada dua cara, yaitu melalui penetasan alami (induk ayam)

TINJAUAN PUSTAKA. gizi yang lengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup baru. Menurut Whitaker and

PENDAHULUAN. semakin pesat termasuk itik lokal. Perkembangan ini ditandai dengan

PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan sumber protein. Di Indonesia terdapat bermacam-macam

4 Telur biasanya juga mengandung semua vitamin yang sangat dibutuhkan kecuali vitamin C. Vitamin larut lemak (A, D, E, dan K), vitamin yang larut air

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Puyuh (Coturnix-coturnix japonica)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kedu merupakan jenis ayam kampung yang banyak dikembangkan di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Itik lokal Indonesia dikenal sebagai keturunan itik Indian Runner yang banyak

TATALAKSANA PENETASAN TELUR ITIK

Gambar 3. Kondisi Kandang yang Digunakan pada Pemeliharaan Puyuh

I. PENDAHULUAN. peternakan seperti telur dan daging dari tahun ke tahun semakin meningkat.

I. TINJAUAN PUSTAKA. memiliki karakteristik ekonomis dengan ciri khas yaitu pertumbuhan yang cepat, konversi

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler atau yang juga disebut ayam pedaging merupakan salah satu

HASIL DAN PEMBAHASAN. Inseminasi Buatan pada Ayam Arab

genus Barbodes, sedangkan ikan lalawak sungai dan kolam termasuk ke dalam species Barbodes ballaroides. Susunan kromosom ikan lalawak jengkol berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar

I PENDAHULUAN. tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelompok Tani Ternak Rahayu merupakan suatu kelompok peternak yang ada di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April November 2016 di Desa

KAJIAN KEPUSTAKAAN. tubuhnya relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar yang

KAJIAN KEPUSTAKAAN. golongan terdahulunya merupakan itik liar yang wilayah penyebarannya sampai

HASIL DAN PEMBAHASAN. perkembangan ayam. Hasil penelitian panjang tubuh anak ayam yang diinkubasi. Tabel 2. Panjang Tubuh Anak Ayam Lokal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mampu mencerna serat kasar yang tinggi (Nugraha dkk., 2012). Itik

KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI DAGING (lanjutan)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dikenal dengan istilah susut tetas. Pengaruh perlakuan terhadap susut tetas

STRUKTUR, KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI TELUR

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid

I. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan

Tilatang Kamang Kabupaten Agam meliputi Nagari Koto Tangah sebanyak , Gadut dan Kapau dengan total keseluruhan sebanyak 36.

HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Coturnix coturnix japonica yang mendapat perhatian dari para ahli. Menurut

KAJIAN KEPUSTAKAAN. : Anas platyrhynchos (domestic duck) Itik sangat identik dengan kehidupan nya yang selalu berkelompok dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. arab dengan ayam buras. Ayam arab mulai dikenal oleh masyarakat kira-kira

Peningkatan jumlah penduduk diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan. bahan pangan yang tidak lepas dari konsumsi masyarakat sehari-hari.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aves, ordo Anseriformes, family Anatidae, sub family Anatinae, rumpun Anatini,

[PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG TELUR]

Irawati Bachari, Iskandar Sembiring, dan Dedi Suranta Tarigan. Departemen Perternakan Fakultas Pertanian USU

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Hal ini merupakan pertanda baik khususnya untuk

I. PENDAHULUAN. unggas di Sumatera Barat, salah satunya adalah peternakan Itik. Di Nagari Pitalah,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan pada 28 Mei--28 Juni 2012,

Gambar 1. Itik Alabio

TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kampung. Ayam kampung merupakan ayam lokal Indonesia yang berasal dari ayam

I. PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan konsumsi protein hewani pun meningkat setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Negara China, Amerika maupun Australia. Itik Peking merupakan itik yang dapat

HASIL DAN PEMBAHASAN. Total jumlah itik yang dipelihara secara minim air sebanyak 48 ekor

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI

MATERI DAN METODE. Materi

TINJAUAN PUSTAKA. Broiler adalah istilah yang biasa dipakai untuk menyebut ayam hasil

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

I PENDAHULUAN. lokal adalah salah satu unggas air yang telah lama di domestikasi, dan

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Puyuh pertama kali di domestikasi di Amerika Serikat pada tahun 1980 dan

TINJAUAN PUSTAKA. Burung puyuh dalam istilah asing disebut quail yang merupakan bangsa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kedu merupakan salah satu ayam lokal langka Indonesia. Ayam. bandingkan dengan unggas lainnya (Suryani et al., 2012).

PENDAHULUAN. Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, permintaan

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pedaging yang sering disebut sebagai ayam broiler merupakan jenis

HASIL DAN PEMBAHASAN. pada Tabel 4 dan 5. Berdasarkan sampel yang diteliti didapatkan daya tetas telur

Transkripsi:

II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Klasifikasi Itik Itik adalah jenis unggas air yang tergolong dalam ordo Anseriformes, family Anatidae, genus Anas dan termasuk spesies Anas javanica. Proses domestikasi membentuk beberapa variasi dalam besar tubuh, konformasi, dan warna bulu. Perubahan ini diperkirakan akibat campur tangan manusia untuk mengembangkan ternak itik dengan tujuan khusus dan juga karena jauhnya jarak waktu domestikasi dengan waktu pengembangan (Chaves dan Lasmini, 1978). Itik asli Indonesia termasuk jenis Indian Runner (Anas plathyryncos). Secara morfologis Indonesia memiliki beberapa jenis itik lokal berdasarkan tempat berkembangnya (Simanjuntak, 2002). Bangsa itik domestikasi dibedakan menjadi tiga yaitu: pedaging, petelur dan hiasan. Itik-itik yang ada sekarang merupakan keturunan dari Mallard berkepala hijau (Anas plathyrhynchos), berikut adalah taksonomi itik menurut Srigandono (1997): Kingdom Phylum Class Ordo Family Subfamily Genus Spesies : Animalia : Chordata : Aves : Anseriformes : Anatidae : Anatinae : Anas : Anas plathyrynchos

9 Itik Pajajaran merupakan yang berasal dari persilangan itik Cihateup dan itik Magelang. Itik Pajajaran mewarisi sifat-sifat kuantitatif dan kualitatif dari itik Cihateup dan itik Magelang. Ciri khas yang terlihat jelas pada leher terdapat corak putih seperti kalung, badannya tegak dan sifatnya yang jinak (Nugraha, 2011). 2.2 Telur Itik Telur merupakan kumpulan makanan yang disediakan induk unggas untuk perkembangan embrio menjadi anak ayam didalam suatu wadah. Isi dari telur akan semakin habis begitu telur telah menetas. Telur tersusun oleh tiga bagian utama: yaitu kulit telur, bagian cairan bening (albumen), & bagian cairan yang bewarna kuning (yolk) (Rasyaf, 1993). Telur sangat tahan terhadap kehilangan isi karena ketahanan kerabang terhadap penyusup zat cair atau perbanyak jasad renik. Telur utuh terdiri atas beberapa komponen yaitu air 66% dan bahan kering 34% yang tersusun atas protein 12%, lemak 10%, karbohidrat 1% dan abu 11%. Kuning telur adalah salah satu komponen yang mengandung nutrisi terbanyak dalam telur. Kuning telur mengandung air sekitar 48% dan lemak 33%. Kuning telur juga mengandung vitamin, mineral, pigmen, & kolestrol. Putih telur terdiri atas protein terutama lisosin yang memiliki kemampuan anti bakteri untuk membantu mengurangi kerusakan telur (Akoso, 1993). Putih telur atau albumen mempunyai proporsi yang tinggi dalam komposisi telur mencapai 60% dari total berat telur. Presentasi putih telur pada ayam & umur dari telur. Kuning telur merupakan bagian paling penting bagi isi telur, sebab pada bagian inilah terdapat dan tempat tumbuh embrio hewan, khususnya pada telur yang telah

10 dibuahi. Bagian kuning telur ini terbungkus semacam selaput tipis yang sangat kuat dan elastis yang disebut membrane vetelina, kuning telur memiliki komposisi gizi yang lebih lengkap daripada putih telur dan terdiri dari air lemak, karbohidrat, mineral & vitamin (Stadelman, 1995). Telur yang dihasilkan induk ayam dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu telur infertile dan telur fertile. Telur infertile disebut juga telur konsumsi yang merupakan telur yang dihasilkan tanpa perkawinan. Telur ini tidak dapat menetas dan hanya dipakai sebagai konsumsi rumah tangga. Sedangkan telur fertile yang disebut juga dengan telur tetas adalah telur yang dihasilkan oleh induk ayam yang telah dikawini oleh pejantannya. Jenis ini memiliki daya tetas yang cukup tinggi (Stadelman, 1995). 2.3 Penetasan Penetasan merupakan proses perkembangan embrio di dalam telur sampai telur pecah menghasilkan anak ayam. Penetasan dapat dilakukan secara alami oleh induk atau secara buatan (artifisial) menggunakan mesin tetas. Penetasan secara alami lebih efisien untuk beberapa spesies unggas, namun penetasan secara buatan lebih menguntungkan untuk tujuan ekonomis. Keberhasilan penetasan buatan tergantung banyak faktor, antara lain telur tetas, mesin tetas dan tatalaksana penetasan (manajemen) (Suprijatna dkk., 2008). Memilih telur tetas yang berkualitas baik akan menghasilkan daya tetas yang tinggi. Telur tetas yang berkualitas baik merupakan telur yang memiliki fertilitas yang tinggi dan daya tetas yang tinggi pula Fertilitas merupakan persentase telur yang fertil dari seluruh telur yang digunakan dalam suatu penetasan (Suprijatna dkk., 2008). Telur dengan daya tetas tinggi belum tentu akan menghasilkan DOD dengan

11 kualitas baik. Faktor lingkungan selama proses penetasan merupakan faktor utama dalam menentukan DOD yang dihasilkan setelah proses penetasan. Kelembaban menjadi salah satu faktor penting dalam proses pentasan. Kelembaban berfungsi sebagai penyedia air selama proses penetasan. Air digunakan untuk proses metabolisme kuning telur dan oksidasi lemak, hampir 94% dari total kebutuhan energi dari embrio selama perkembangan disediakan dari oksidasi asam lemak (Noble dan Cocchi 1990). Embrio berkembang menggunakan isi telur, untuk proses ini, kuning telur adalah sumber utama energi bagi pertumbuhan jaringan selama perkembangan embrio (Noble dan Cocchi, 1990; Speake dkk., 1998). Produksi panas dapat diatur oleh kelembaban. Kelembaban optimal pada proses penetasan yaitu 55-75%. Produksi panas dapat pula mempengaruhi sirkulasi udara dalam kerabang telur. Pertukaran O2 dan CO2 dapat dibantu oleh proses penguapan air. Proses penguapan air dipengaruhi oleh suhu dan ketersedian air (kelembaban). Apabila prosduksi panas berjalan tidak optimal, maka proses metabolisme dan pertumbuhan embrio pun akan terganggu (Tona dkk.,2004). Hal tersebut berdampak pada kualitas DOD yang dihasilkan. Pemutaran telur pada proses penetasan perlu dilakukan. Hal tersebut bertujuan agar embrio dalam kerabang mendapatkan panas yang merata, selain itu pemutaran telur juga berfungsi untuk mencegah terjadinya penempelan germinal disc pada membran telur serta mengurangi timbulnya malposition (letak yang tidak keruan) dari embrio di dalam telur. Posisi yang normal dari embrio di dalam telur ialah mengikuti sumbu panjang telur, paruh terletak di bawah sayap kanan dengan ujung paruh menghadap ke ruang udara pada ujung tumpul telur (Srigandono, 1997).

12 Selama proses penetasan, telur perlu diamati keadaan dalamnya dengan cara peneropongan telur (candling). Candling dilakukan dengan menggunakan sinar terang (berasal dari lampu) yang dilewatkan lobang kecil, kira-kira sebesar penampang melintang sebutir telur. Biasanya dilakukan di dalam ruangan gelap agar bayangan telur nampak jelas (Srigandono, 1997). Candling dilakukan untuk menyeleksi telur yang infertile dan embrio yang mati pada saat proses penetasan berlangsung. Seleksi telur pada saat proses penetasan bertujuan untuk mecegah terjadinya letupan pada telur yang embrionya mati dan membusuk. Selain menimbulkan bau busuk, akibat dari letupan tersebut dapat menimbulkan kontaminasi bakteri dan berakibat buruk pada kualitas DOD yang dihasilkan. 2.4 Nilai Kualitatif Penilaian kualitas DOC dilakukan dengan metode visual scoring. Terdapat tiga metode untuk menentukan nilai kualitatif DOC, yaitu: nilai tona atau pasgar, berat DOC, dan panjang DOC (Meijerhof, 2009). Nilai pasgar merupakan metode yang sangat sederhana. Nilai tona memiliki parameter yang lebih rumit dan membutuhkan waktu yang lebih lama, namun lebih rinci. Nilai pasgar digunakan sebagi sistem penilaian standar dengan beberapa parameter, diantaranya: keadaan perut, keadaan pusar, kondisi paruh, kondisi kaki, dan gerak (aktivitas) (Preez, 2007), metode ini memindahkan parameter kualitatif menjadi kuantitatif (Boerjan, 2002). Metode pasgar menitikberatkan pada kondisi visual anak ayam. Metode pasgar berguna untuk melihat kondisi anak ayam yang baru menetas, seperti refleks terhadap gerakan, suara, dan kondisi lingkungan.

13 Keadaan atau konformasi tubuh, seperti tidak ada kecacatan, pembengkakan pada sekitar kaki, bintik merah pada kaki dan paruh, tubuh yang abnormal (tidak proporsional. Beberapa kriteria yang diuji dalam metode pasgar: aktivitas, keadaan pusar, perut, paruh, dan kaki. 2.4.1 Aktivitas Posisikan anak ayam dalam posisi terbalik (terlentang). Hitung seberapa cepat ayam dapat berbalik ke pada posisi semula (berdiri). Gerak refleks pada anak ayam yang baru menetas dipengaruhi oleh proporsi tulang yang baik. Tulang yang baik dihasilkan dari metabolisme Ca dari kerabang telur yang dipengaruhi pula oleh kelembaban mesin tetas (Maatjens dkk 2014). 2.4.2 Pusar Keadaan pusar diamati dengan cara melihat apakah pusar anak ayam tertutup dan bersih atau tidak. Pusar menjadi indikator penyerapan yolk berjalan sempurna atau tidak. Apabila pusar tertutup sempurna dan bersih, menandakan bahwa yolk selama proses penetasan terserap sempurna (Meijerhof, 2009). 2.4.3 Perut Ukuran dan kelenturan perut menjadi indikator ukuran yolk sac yang tersisa dalam perut. Perut anak ayam yang terasa keras dan agak besar menunjukkan yolk sac yang tidak terserap sempurna pada tahap hatcher. Faktor yang mempengaruhinya adalah kelembaban (Meijerhof, 2009).

14 2.4.4 Paruh Paruh yang bersih dan daerah sekitar hidung bersih, menandakan anak ayam memiliki kualitas baik. Apabila terdapat bintik merah dan kotor pada paruh, menandakan anak ayam berkualitas rendah (Fasenko dkk., 2008). 2.4.5. Kaki Kelembaban relatif mempengaruhi penyerapan kalsium dari kerabang telur. Kalsium (Ca) berfungsi sebagai pembentuk tulang. Kelembaban relatif yang optimal menjadikan penyerapan kalsium berjalan sempurna. Kelembaban relatif mempengaruhi proses metabolisme kalsium pada embrio. Kelembaban tinggi menyebabkan perpindahan kalsium dari kerabang telur ke tulang-tulangnya dalam perkembangan embrio akan lebih banyak (Paimin, 2011). Hal tersebut tercermin dari kaki anak ayam yang baru menetas. Apabila kaki anak ayam terlihat cacat maka proses pembentukan tulang tidak sempurna. 2.5 Pengaruh Kelembaban Terhadap Kualitas DOD Kelembaban yang terlalu tinggi (basah) akan mencegah terjadinya penguapan air dari dalam telur sehingga kondisi lingkungan menjadi basah dan proses pembentukan organ tubuh itik menjadi terganggu karena ketersediaan air yang berlebih, sebaliknya jika kelembaban yang terlalu rendah (kering) dapat menyebabkan terjadinya penguapan air yang terlalu banyak, maka penyerapan yolk menjadi tidak optimal, kondisi embrio akan menjadi kering, dan menghasilkan DOD yang kerdil, pucat, dan lemah (Romau, 2009). Tidak sempurnya perkembangan jaringan pusar merupakan akibat dari meningkatnya laju oksidasi protein dan oksidasi lipid dalam cadangan

15 yolk. Kelembaban optimal membuat oksidasi lipid dan oksidasi protein berjalan sempurna dan pembentukan jaringan pusar menjadi sempurna (Maatjens dkk., 2014). Kelembaban relatif mempengaruhi proses metabolisme kalsium (Ca) pada embrio. Kelembaban tinggi menyebabkan perpindahan Ca dari kerabang telur ke tulang-tulangnya dalam perkembangan embrio akan lebih banyak. Pertumbuhan embrio dapat diperlambat oleh keadaan kelembaban udara yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, selanjutnya pertumbuhan embrio yang optimal akan diperoleh pada kelembaban relatif mendekati maksimum (Paimin, 2011). Nilai kualitatif kaki anak itik dipengaruhi pada saat metabolisme Ca dalam kerabang Kualitas ayam ditentukan atas dasar parameter fisik, diantaranya aktivitas, keadaan bulu, kejernihan mata, konformasi kaki, kondisi daerah perut dan pusar. Aktivitas anak itik ditentukan dengan melihat seberapa cepat anak itik dapat membalik (Tona dkk, 2003). Aktivitas tersebut dipengaruhi oleh keadaan mesin tetas kelembaban merupakan faktor yang berpengaruh pada saat pembentukkan tulang (Maatjens dkk 2014). Pembentukkan tulang merupakan pengaruh pada saat metabolisme Ca dari kerabang telur yang dipengaruhi pula oleh kelembaban mesin tetas. 2.6 Metode Pasgar Score Metode Pasgar berfokus pada performa anak ayam sebagai penilaian, diantaranya ketahanan tubuh terhadap lingkungan, tidak terdapat tanda-tanda stres seperti panting, mudah beradaptasi terhadap lingkungan. Parameter lain yang menjadi ukuran antara lain, konfirmasi kaki yang normal, respon terhadap suara, tidak ada

16 pembengkakan pada daerah kaki, tidak terdapat luka, paruh normal tidak lembek, dan kaki yang kuat (Preez, 2007). Metode ini memindahkan nilai kualitatif menjadi nilai kuantitatif (Boerjan, 2002). DOD yang berkualitas baik memiliki nilai total Pasgar Score 10. Pengurangan 1 poin didasarkan pada kecacatan yang terlihat dari 5 parameter yang diamati. Parameter dan contoh cara pengukuran menggunkan metode Pasgar Score yaitu: Tabel Alokasi Skor Metode Pasgar Parameter Karakterristik Skor Pusar Tertutup dan bersih (baik) Tidak tertutup dan kotor (buruk) 0 1 Perut Lentur (baik) Keras (buruk) 0 1 Paruh Kaki Normal, bersih (baik) Terdapat titik merah (buruk) Kaki dan jari normal (baik) Kaki dan jari cacat (buruk) 0 1 0 1 Aktivitas Lincah (baik) Lemah (buruk) Sumber: The Pasgar Score dalam Fasenko dkk, 2008 0 1

17 Contoh menilai kualitas DOD menggunakan metode Pasgar Score: No Pusar Perut Paruh Kaki Aktivitas Total Score 1 1 1 0 0 0 8 2 1 0 0 0 0 9 3 0 1 1 0 1 7 4 0 1 0 0 0 9 5 1 1 0 1 1 6 6 0 1 0 0 1 8 7 1 1 1 1 1 5 8 0 0 0 0 0 10 9 0 0 1 0 0 9 10 1 1 0 0 1 7