BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. darah. Penyakit Jantung (cardiovascular disease) adalah setiap kondisi yang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

[BAB.I PENDAHULUAN] 2012 BAB I

BAB I PENDAHULUAN. bahkan di Dunia. Penyakit jantung dapat dideteksi dengan alat elektrokardiograf

Kata kunci: sinyal ECG, arrhythmia, AR Model, Jaringan Saraf Tiruan, klasifikasi

KLASIFIKASI SINYAL ELEKTROKARDIOGRAF (EKG) DENGAN SHORT TIME FOURIER TRANSFORM (STFT) DAN BACKPROPAGATION

KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena fisika tidak selalu direpresentasikan dalam masalah bendabenda

BAB I PENDAHULUAN. Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh dengan tugas utamanya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentunya menyenangkan terutama di era modern ini dimana setiap

ANALISA DAN PENGENALAN SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN WAVELET DAN JST DALAM MENGKLASIFIKASIKAN JENIS KELAINAN KATUP JANTUNG PADA MANUSIA

Intisari. -36 c Jurusan Fisika FMIPA ITS JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 11, NOMOR 1 JANUARI 2015

Analisis Dimensi Fraktal Sinyal Elektrokardiografi

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di

Klasifikasi Sinyal Elektrokardiografi Menggunakan Wavelet Transform Dan Neural Network

Pendeteksian Sinyal EKG dengan Menggunakan Dekomposisi Paket Wavelet dan Support Vector Machine sebagai Klasifier

Algoritma Mendeteksi Ketidaknormalan Premature Atrial Contractions(PACs) Berdasarkan Kombinasi RR Interval dan Correlation Coefficient

Klasifikasi Kondisi Jantung Menggunakan JST Berdasarkan Pemodelan Sinyal Electrocardiography

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

Deteksi Miokard Infark Jantung pada Rekaman Elektrokardiogram Menggunakan Elevasi Segmen ST

BAB I PENDAHULUAN. darah tinggi, stroke, sakit di dada (angina) dan penyakit jantung rematik.

Deteksi Miokard Infark Jantung pada Rekaman Elektrokardiogram Menggunakan Elevasi Segmen ST

ABSTRAK. Pemodelan Kecerdasan Buatan Untuk Pengenalan Citra Elektrokardiografi (EKG) Oleh: Imam Tazi, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gagal ginjal, epilepsy dan lain sebagainya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap orang, dari setiap golongan, selalu mendambakan tubuh yang sehat.

DETEKSI OTOMATIS KELAINAN JANTUNG MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV MODEL (HMM)

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

Wrapper Features Subset Selection Pada Ekstraksi Ciri Sinyal EKG Menggunakan Metode Dekomposisi Paket Wavelet

EKSTRASI CIRI SINYAL JANTUNG MENGGUNAKAN WAVELET HAAR

KLASIFIKASI KELAINAN JANTUNG ANAK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION A B S T R A K

BAB I. berkembang. Penyakit ini menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia setiap

BAB I PENDAHULUAN. terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis,

masyarakat umum, memegang kunci keberhasilan di dalam menekan angka Di rumah sakit dalam praktiknya tidak terlepas dari alat untuk mengecek

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia merupakan suatu system yang sangat kompleks,

SIMULASI PENGENALAN KELAINAN JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGENALAN POLA SINYAL KARDIOGRAFI DENGAN MENGGUNAKAN ALIHRAGAM GELOMBANG SINGKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. disebabkan adanya penyempitan pada katup mitral (Rilantono, 2012). Kelainan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN DENYUT PREMATUR ATRIUM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN FITUR INTERVAL RR, INTERVAL QR, INTERVAL RS DAN INTERVAL QRS

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Koefisien Maksimum Energi Maksimum Jarak Gelombang R - R

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Anatomi Jantung

Identifikasi Isyarat Suara Murmur Jantung Menggunakan Transformasi Forier Cepat Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 02, No. 02, Juli 2014

DETEKSI ARITMIA BLOKADE CABANG BERKAS KIRI PADA ELEKTROKARDIOGRAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERDASARKAN FITUR INTERVAL QR DAN RS

DETEKSI PENYAKIT KULIT MENGUNAKAN FILTER 2D GABOR WAVELET DAN JARINGAN SARAF TIRUAN RADIAL BASIS FUNCTION

PENGENALAN TIPE SUARA JANTUNG DENGAN METODE BACKPROPAGATION

JARINGAN SYARAF TIRUAN PREDIKSI PENYAKIT LUDWIG ANGINA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensial permukaan tubuh (Sumber: Clark Jr, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan pemprosesan sinyal suara. Berbeda dengan speech recognition

MERANCANG SISTEM DETEKSI PENYAKIT APNEA TIDUR OBSTRUKTIF MENGGUNAKAN FAST FOURIER TRANSFORM PADA ELEKTROKARDIOGRAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung bawaan terjadi pada 8 bayi dari. setiap 1000 kelahiran. (Sommer, 2008) Penyakit jantung

BAB I PENDAHULUAN. Machine learning (ML), bagian dari kecerdasan buatan (artificial

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

Ekstraksi Parameter Temporal Sinyal ECG Menggunakan Difference Operation Method

I. PENDAHULUAN. pembuluh darah secara teratur dan berulang. Letak jantung berada di sebelah kiri

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DETEKSI KETIDAKNORMALAN PREMATURE VENTRICLE CONTRACTIONS(PVCS) BERDASARKAN RR INTERVAL DAN CORRELATION COEFFICIENT

LAPORAN SKRIPSI DETEKSI KANKER OTAK PADA DATA MRI MELALUI JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN EKSTRAKSI FITUR DISCRETE WAVELET TRANSFORM

BAB I PENDAHULUAN. Maret hingga Agustus. Kondisi ini didukung oleh suhu rata-rata 21 0 C 36 0 C dan

Deteksi Kanker Paru-Paru Dari Citra Foto Rontgen Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bunyi Jantung I (BJ I)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Implementasi antar muka dalam tugas akhir ini terdiri dari form halaman

PENGEMBANGAN SISTEM DIAGNOSA KELAINAN JANTUNG BERBASIS CONTINOUS WAVELET TRANSFORM (CWT) DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN)

PENGENALAN CITRA REKAMAN ECG ATRIAL FIBRILATION DAN NORMAL MENGGUNAKAN DEKOMPOSISI WAVELET DAN K-MEAN CLUSTERING

EKSTRASI CIRI SINYAL EPILEPSI MENGGUNAKAN FAST FOURIER TRANSFORM

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DETEKSI KELAINAN JANTUNG PREMATURE ATRIAL CONTRACTIONS (PACS) BERBASIS KOMBINASI BASELINE WANDER DAN DENOISING MENGGUNAKAN RR INTERVAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

BAB I PENDAHULUAN. Pengenalan pola merupakan permasalahan kecerdasan buatan yang secara

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB 3 METODOLOGI. seseorang. Hal inilah yang mendorong adanya perkembangan teknologi

KLASIFIKASI SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION BERBASIS CIRI STATISTIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jantung mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi manusia karena

Analisa Suara Jantung Normal Menggunakan Discrete Wavelet Transform (DWT) dan Fast Fourier Transform (FFT)

2014 ESTIMASI BEBAN PUNCAK HARIAN BERDASARKAN KLUSTER TIPE HARI BERBASIS ALGORITMA HYBRID SWARM PARTICLE-ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satu bagian sistem biometrika adalah face recognition (pengenalan wajah). Sistem

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jantung adalah salah satu organ penting dalam tubuh manusia yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Darah yang dipompa ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah mengangkut zat-zat yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup sel-sel tubuh. Sebaliknya darah juga membawa zat-zat yang tidak berguna lagi bagi sel untuk dibuang ke luar tubuh [1]. Selama bertahun-tahun, serangan jantung menduduki ranking pertama penyebab kematian di berbagai tempat di dunia. Sekitar tahun 60-an, harapan penderita jantung untuk sembuh relatif kecil dibanding saat ini. Keterbatasan peralatan untuk mendeteksi kerja jantung merupakan salah satu penyebabnya. Dokter umum sebagai pintu gerbang utama dan ujung tombak dalam pelayanan kepada masyarakat umum memegang kunci keberhasilan dalam menekan angka kesakitan maupun angka kematian akibat penyakit jantung [2]. Elektrokardiograf adalah alat yang digunakan untuk menangkap sinyal listrik yang dihasilkan oleh jantung saat melakukan tugasnya mengambil darah kotor dan memompa darah bersih ke seluruh tubuh. Sinyal listrik tersebut dinamakan elektrokardiogram (EKG). Rekaman EKG ini digunakan oleh dokter atau ahli medis untuk menentukan kondisi jantung pasien, di antaranya untuk mengetahui frekuensi (rate) jantung, arrhythmia, infark miokard, pembesaran atrium, hipertrofi ventricular, dan lain-lain. Pola EKG beberapa kondisi jantung memiliki ciri yang khusus, tetapi untuk membedakan pola sinyal jantung yang sehat atau terdapat kelainan fungsional pada jantung diperlukan pengalaman dan keahlian tersendiri dalam melakukan identifikasi macam-macam sinyal EKG yang sudah ada. Penyakit jantung memiliki ragam yang sangat banyak, sehingga untuk mendiagnosa dengan tepat kelainan jantung tertentu pada pasien diperlukan keahlian khusus serta pengalaman yang memadai. Ada beberapa kelemahan elektrokardiograf ini yaitu kemampuan para ahli dalam menganalisa hasil 1

rekaman jantung sangat mungkin menghasilkan diagnosis yang berbeda-beda. Selain itu kondisi fisik, mental, dan pikiran orang kadang-kadang bersifat labil, sehingga seorang dokter ahli yang sudah berpengalamanpun dapat saja melakukan kesalahan dalam mendiagnosa penyakit jantung. Sinyal EKG yang sama dapat diinterpretasikan secara beragam oleh dokter yang berbeda, sehingga bertolak dari kenyataan tersebut maka perlu dibuat sistem cerdas yang dapat melakukan analisis sendiri data elektrokardiogram, sehingga kesalahan fatal akibat interpretasi yang keliru dalam pembacaan sinyal EKG dapat dihindari. Sinyal jantung yang dideteksi menggunakan sensor bipotensial, yang berfungsi sebagai transduser arus ion tubuh menjadi arus elektron penghantar, diolah oleh elektrokardiograf. Sinyal EKG hasil pemrosesan elektrokardiograf tersebut kemudian diolah dengan komputer untuk mendapatkan sinyal yang siap diproses. Sinyal tersebut kemudian diekstrasi ciri untuk memperoleh pita-pita energi. Dari pita-pita energi inilah pola kondisi jantung dapat dikenali. Selanjutnya dengan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) back error propagation dapat melakukan identifikiasi sinyal jantung tersebut yang dapat memberi hasil diagnosis banding bagi dokter. 1.2 Perumusan masalah Perlu dibuat sistem cerdas yang mampu mengidentifikasi kelainan jantung yang beresiko tinggi sebagai upaya untuk mengurangi kesalahan interpretasi oleh tenaga medis sekaligus sebagai diagnosis banding bagi dokter atau tenaga medis. 1.3 Keaslian penelitian Penelitian mengenai sinyal jantung terutama untuk mengidentifikasi beberapa jenis gangguan jantung telah banyak dilakukan, dengan menggunakan algoritma dan metode yang beragam, tetapi biasanya hanya sebatas analisis, dengan mengambil data sampel berupa data sekunder dari sumber tertentu di internet atau dari rumah sakit. Dalam penelitian ini digunakan dua jenis sumber data sekaligus yaitu data riil rekaman EKG yang diperoleh dari rumah sakit, phantom, dan akuisisi secara langsung dari pasien serta data simulasi yang 2

diambil dari MIT BIH database yang diunduh di http://www.phisyonet.org. Selain itu untuk jenis gangguan jantung yang beresiko tinggi seperti yang akan dianalisis dalam penelitian ini masih sangat jarang diteliti khususnya ischemic heart disease/jantung koroner. Dalam penelitian sebelumnya telah diaplikasikan jaringan syaraf tiruan untuk menganalisis dan mengenali suara jantung untuk kepentingan klasifikasi jenis kelainan katub jantung pada manusia. Dari hasil ekstraksi ciri menggunakan metode wavelet dan proses pengenalan pola suara jantung dari beberapa jenis kelainan katub jantung, sistem yang dibuat mampu mengenali 80% suara jantung normal, 80% untuk pola suara jantung murmur sistolic, 82,4% untuk suara jantung murmur diastolic, dan 30% untuk pola suara jantung murmur kontinu [3]. Julian dkk berhasil mengimplementasikan klasifikasi aritmia EKG menggunakan JST dengan fungsi aktivasi adaptif. Tahap pertama adalah tahap training menggunakan algoritma backpropagation dengan melakukan perbaikan parameter jaringan serta parameter bebas yang terdapat pada fungsi aktivasi. Tahap kedua adalah tahap testing setelah mendapatkan arsitektur jaringan yang optimum pada tahap training. Kedua tahap tersebut dilakukan pada dua model JST dengan fungsi aktivasi berbeda, yang masing-masing memiliki parameter bebas. Kemudian kedua model tersebut dibandingkan dengan JST klasik. Dengan mengambil data dari database aritmia milik MIT_BIH, diperoleh JST klasik dan dua model JST dengan fungsi aktivasi adaptif mempunyai akurasi sebesar 97,92%, 99,59%, dan 99,54% [4]. Edwin dkk telah melakukan klasifikasi terhadap kondisi jantung normal, atrial fibrillation, ventricular tachycardia, dan ventricular bigeminy berdasarkan pemodelan sinyal EKG. Pemodelan sinyal menggunakan AR (Auto Regresive) metode Burg. Orde model ditentukan melalui kriteria uji kecocokan dan AIC (Akaike s Information Criteria). Parameter model AR digunakan sebagai masukan bagi JST dengan fungsi sebagai data uji maupun data latih. Hasil pengujian menunjukkan bahwa klasifikasi terbaik didapatkan dengan menggunakan pemodelan orde 5 dan arsitektur JST 3 layer dengan jumlah neuron 20 20 4. Hasil klasifikasi 100% diperoleh untuk setiap kondisi fisiologis pada kategori data 3

uji sama dengan data latih. Kategori data uji tidak sama dengan data latih menunjukkan hasil klasifikasi 66,67% untuk atrial fibrillation, 75% untuk kondisi ventricular tachycardia, 40% ventricular bigeminy, dan 30% untuk kondisi normal [5]. Rizal dkk melakukan penelitian untuk melakukan pendeteksian masalah jantung dengan menggunakan kombinasi empiris modus dekomposisi (EMD) dan dekomposisi paket wavelet. Sinyal EKG didekomposisi menggunakan EMD sampai level 3 dan menggunakan wavelet Daubechies 2 sampai level 5. Periodogram energi yang dihasilkan dari masing-masing sub-band dihitung. Metode k-mean clustering digunakan sebagai pengklasifikasi. Dari tiga kelas data yang terdiri atas Normal Sinus Rhythm (NSR), Congestive Heart Failure (CHF), dan Atrial Fibrillation diperoleh akurasi 90% [6]. Lutfi dkk merealisasikan sebuah sistem yang mampu menganalisis dan mengklasifikasikan kelainan sinyal EKG. Continous Wavelet Transform (CWT) dengan fungsi Morlet digunakan untuk mengeksplorasi karakteristik timefrequency sinyal EKG. Klasifikasi sinyal EKG dilakukan dengan Artificial Neural Network (ANN). Sinyal EKG yang digunakan diambil dari MIT-BIH database Arrhythmia termasuk sinyal denyut normal dan denyut bundle branch block (BBB). Pengujian kinerja klasifikasi ANN dengan data yang sebelumnya telah dilatih (sejumlah 25 data untuk 3 kelas: normal, left bundle branch block, right bundle branch block), masing-masing kelas 100% dikenali. Pengujian dengan data yang belum dilatihkan, ANN mengenali data dengan akurasi 87,04%. Dalam pengujian dengan validasi silang sensitivitas mencapai 87% dan spesifisitas 95% [7]. Purwanti dkk merancang sistem jaringan syaraf tiruan untuk klasifikasi citra EKG. Metode pemrosesan citra digunakan untuk ekstraksi fitur citra EKG dan proses klasifikasi menggunakan learning vector quantization. Beberapa data EKG digunakan sebagai data pelatihan dan pengujian jaringan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa akurasi algoritma klasifikasi sebesar 89% terdiri atas 9 normal, 4 bradikardi, 8 takikardi, dan 7 aritmia [8]. 4

Mukhopadhyay menyajikan sistem untuk mendeteksi puncak komplek gelombang P, Q, R, S, T, sinyal EKG berbasis transformasi wavelet. Metode yang digunakan mengusulkan puncak PQRST ditandai dan disimpan pada seluruh sinyal dan interval waktu antara puncak R berturut-turut dan puncak lainnya diukur untuk mendeteksi anomali sinyal EKG. Keakuratan deteksi kompleks PQRST dan interval sinyal dicapai hingga 100% [9]. Jumnahdi mengembangkan manfaat skema pemrosesan sinyal dalam memecahkan masalah identifikasi sinyal murmur jantung dengan memanfaatkan data yang tersedia pada sejumlah pasien jantung Indonesia. Pemrosesan sinyal menggunakan jaringan syaraf tiruan yang didahului dengan analisis transformasi fourier cepat (FFT), dan diarahkan untuk sembilan kelas murmur yaitu stenosis katub aorta, cacat septum atrium, regurgitasi katub mitral, cacat septum ventrikel, klik-mid sistolik, regurgitasi dan stenosis aorta, presistolik, stenosis mitral, dan ductusarteriosus paten ones. Vektor bobot jaringan dikelompokkan menurut pola yang merupakan fitur khusus masing-masing sinyal berdasar data sampel dan data training. Keberhasilan identifikasi mencapai 78,5% [10]. Pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi kelainan jantung yang beresiko tinggi meliputi Atrial Fibrilation, Ventricular Takikardia, Ventricular Fibrilation, serta gangguan berikutnya adalah Ischemic Heart Disease/jantung koroner. Proses ekstraksi ciri dilakukan dengan dekomposisi paket wavelet hingga 6 level untuk mendapatkan pita-pita energi, selanjutnya ciri tersebut akan dilatihkan menggunakan metode back error propagation untuk membentuk suatu jaringan yang mampu mengenali setiap ciri berdasarkan jenis kondisi jantung masing-masing. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan melakukan analisis sinyal EKG berbasis sistem cerdas yang dapat menginterpretasikan dan mengidentifikasi gangguan-gangguan jantung dengan resiko tinggi yang terdiri atas Atrial Fibrilation, Ventricular Takikardia, Ventricular Fibrilation, serta gangguan berikutnya adalah Ischemic Heart Disease/jantung koroner. Pada penelitian ini pengenalan pola gangguan 5

jantung menggunakan jaringan syaraf tiruan back error propagation dengan ekstrasi ciri menggunakan wavelet. Penghapusan derau yang dilakukan adalah menghilangkan derau akibat interferensi jala-jala listrik 50/60 Hz dan baseline wander removal. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dalam dunia medis, terutama dalam mendiagnosis gangguan jantung yang beresiko tinggi, sehingga membantu tenaga medis dalam menganalisis jantung pasien, serta mengurangi human error. Apabila penelitian ini berhasil, dapat digunakan sebagai rujukan untuk pengembangan sistem berikutnya yaitu sistem yang dapat dihubungkan dengan elektrokardiograf yang dapat melakukan analisis dan identifikasi secara online, atau dikembangkan menjadi sistem tertanam (embedded system). 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan memahami masalah yang akan dibahas, penelitian ini ditulis dengan sistematika berikut ini: Bab 1 Pendahuluan. Dalam bab ini menjelaskan secara singkat tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab 2 Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori. Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini serta berisi landasan-landasan teori yang relevan dengan masalah yang akan dibahas. Bab 3 Metodologi. Bab ini menjelaskan mengenai alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian, serta berisi tentang penjelasan jalannya penelitian dan metode yang dipakai. Bab 4 Hasil dan Pembahasan. Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasannya. 6

Bab 5 Kesimpulan dan Saran. Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian secara keseluruhan. Selaian kesimpulan, dalam bab ini juga berisi saran-saran yang diperoleh dari hasil penulisan. 7