KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DENGAN SPEKTROMETER GAMMA PORTABEL DAN TEKNIK MONTE CARLO

dokumen-dokumen yang mirip
SIMULASI KALIBRASI EFISIENSI PADA DETEKTOR HPGe DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

SIMULASI KURVA EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM UNTUK SINAR GAMMA ENERGI RENDAH DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

SIMULASI PENGUKURAN EFFISIENSI DETEKTOR HPGe DAN NaI (Tl) MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO MCNP5

PENENTUAN DOSIS RADIASI GAMMA TERESTRIAL DENGAN TEKNIK SPEKTROSKOPI GAMMA DAN MONTE CARLO

SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS TANAH DENGAN SPEKTROMETER GAMMA IN-SITU TERKOLIMASI

OPTIMASI ALAT CACAH WBC ACCUSCAN-II UNTUK PENCACAHAN CONTOH URIN

PEMETAAN DOSIS RADIASI GAMMA DI FASILITAS KALIBRASI PTNBR UNTUK SUMBER 60 Co 400 GBq DENGAN MCNP5

ANALISIS KONSENTRASI I-131 LEPASAN UDARA CEROBONG DI REAKTOR SERBA GUNA GA. SIWABESSY

OPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PROGRAM JAMINAN KUALITAS PADA PENGUKURAN. RADIONUKLIDA PEMANCAR GAMMA ENERGI RENDAH:RADIONUKLIDA Pb-210

UJI INTEGRITAS KELONGSONG ELEMEN BAKAR REAKTOR TRIGA 2000 DENGAN METODE UJI CICIP PANAS

ANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENENTUAN AKTIVITAS SUMBER RADIOAKTIF PEMANCAR GAMMA Eu-152 DI LABORATORIUM PTNBR

EVALUASI KINERJA SPEKTROMETER GAMMA YANG MENGGUNAKAN NITROGEN CAIR SEBAGAI PENDINGIN DETEKTOR

METODE STANDARDISASI SUMBER 60 Co BENTUK TITIK DAN VOLUME MENGGUNAKAN METODE ABSOLUT PUNCAK JUMLAH

PERBANDINGAN METODA OTOMATIS DAN MANUAL DALAM PENENTUAN ISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

VALIDASI METODA PENGUKURAN ISOTOP 137 Cs MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENGARUH EFEK GEOMETRI PADA KALIBRASI EFISIENSI DETEKTOR SEMIKONDUKTOR HPGe MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

KAJIAN VALIDASI METODE SPEKTROMETRI GAMMA SUPRESI COMPTON DENGAN STANDAR SRM LINGKUNGAN

SIMULASI MCNPX UNTUK EFISIENSI PENCACAH ALFA-BETA DALAM PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS TANAH

UJI BANDING SISTEM SPEKTROMETER GAMMA DENGAN METODA ANALISIS SUMBER Eu-152. Nugraha Luhur, Kadarusmanto, Subiharto

PENENTUAN AKTIVITAS 60 CO DAN 137 CS PADA SAMPEL UNKNOWN DENGAN MENGGUNAKAN DETEKTOR HPGe

EFISIENSI DETEKTOR HPGe UNTUK SAMPEL AIR DALAM VARIASI VOLUME MARINELLI

KONSENTRASI URANIUM, THORIUM DAN KALIUM DALAM PRODUK PASIR YANG DIPASARKAN DI BANDUNG

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

DOSIS RADIASI GAMMA DARI PRODUK SEMEN DI INDONESIA

PEMODELAN DOSIS NEUTRON DAN GAMMA DI REAKTOR TRIGA 2000 DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

PENGARUH IRADIASI BATU TOPAS TERHADAP KUALITAS AIR PENDINGIN PRIMER DAN KESELAMATAN RSG-GAS

PENGARUH JUMLAH KANAL MCA PADA DETERMINASI SUMBER ALPHA ( 242 PU DAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGUKURAN FAKTOR WEDGE PADA PESAWAT TELETERAPI COBALT-60 : PERKIRAAN DAN PEMODELAN DENGAN SOFTWARE MCNPX.

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 3, Juli 2014 ISSN

STUDI KARAKTERISTIK DETEKTOR SODIUM IODIDE DALAM PEMANFAATANNYA SEBAGAI SEGMENTED GAMMA SCANNER LIMBAH RADIOAKTIF

Sistem Pencacah dan Spektroskopi

PENINGKATAN AKURASI DATA HRSANS DENGAN MODIFIKASI PERANGKAT LUNAK KENDALI PADA BAGIAN SAMPLE CHANGER

DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 2, April 2014 ISSN

BAB 3 METODE PENELITIAN. -Beaker Marinelli

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 9, Oktoberl 2006

EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali

PENENTUAN KETEBALAN DEAD LAYER DETEKTOR HPGe MELALUI SIMULASI DAN PENGUKURAN KURVA KALIBRASI EFISIENSI UNTUK ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF PEMANCAR GAMMA

Wahana Fisika, 1(1), 2016, Studi Pengukuran Koefisien Atenuasi Material Zincalume Sebagai Perisai Radiasi Gamma

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

ANALISIS LAJU DOSIS GAMMA DI PERMUKAAN KOLAM REAKTOR TRIGA 2000 SEBAGAI FUNGSI TINGGI AIR PENDINGIN PRIMER

KALIBRASI DETEKTOR NaI(Tl) UNTUK PEMANTAUAN KONTAMINASI BAHAN RADIOAKTIF DI TANAH SECARA IN-SITU

Penentuan karakteristik cacahan pada counter dengan menggunakan sumber standar 152 Eu, 60 Co dan 137 Cs

Penentuan Spektrum Energi dan Energi Resolusi β dan γ Menggunakan MCA (Multi Channel Analizer)

METODE KALIBRASI MONITOR GAS MULIA MENGGUNAKAN SISTEM SUMBER GAS KRIPTON-85 STATIS

Validasi ETNA (Efficiency Transfer for Nuclide Activity measurement) untuk Analisis Sampel Radioaktivitas Lingkungan dengan Spektrometri Gamma

KONSENTRASI URANIUM, THORIUM DAN KALIUM DALAM BERBAGAI PRODUK SEMEN YANG DIPASARKAN DI INDONESIA

SELF-ABSORPTION COMPUTING OF PHOTON GAMMA IN VOLUMETRIC SAMPEL. Masril. Dosen Jurusan Fisika FMIPA UNP

IRADIASI NEUTRON PADA BAHAN SS316 UNTUK PEMBUATAN ENDOVASCULAR STENT

FAKTOR KOREKSI PENGUKURAN AKTIVITAS RADIOFARMAKA I-131 PADA WADAH VIAL GELAS TERHADAP AMPUL STANDAR PTKMR-BATAN MENGGUNAKAN DOSE CALIBRATOR

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN Syarip ABSTRAK ABSTRACT

PENENTUAN AKTIVITAS TRITIUM DAN KARBON-14 DENGAN METODA PENGUKURAN DUAL LABEL ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EKSPERIMEN SPEKTROSKOPI RADIASI ALFA

KAJIAN KADAR UNSUR KROM DALAM LIMBAH TEKSTIL DENGAN METODE AAN

VALIDASI METODA PENENTUAN UNSUR RADIOAKTIF Pb-212, Cs-137, K-40 DENGAN SPEKTROMETER GAMMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK ANALISIS SPEKTRUM GAMMA HASIL AKTIVASI NEUTRON 1. R. Muhammad Subekti, Dhandhang Purwadi, Amir Hamzah, Kristedjo 2

Penentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

1BAB I PENDAHULUAN. sekaligus merupakan pembunuh nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. World

PREDIKSI LEPASAN RADIONUKLIDA MELALUI "BUFFER MATERIAL" DI TEMPAT PENYIMPANAN LlMBAH DEKAT PERMUKAAN DI PPTN SERPONG MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO

PENGGUNAAN SINAR-X KARAKTERISTIK U-Ka2 DAN Th-Ka1 PADA ANALISIS KOMPOSISI ISOTOPIK URANIUM SECARA TIDAK MERUSAK

PENGEMBANGAN ANTARMUKA KONVERSI FILE DATA NUKLIR TEREVALUASI PADA RENTANG SUHU TERTENTU UNTUK APLIKASI MCNP. D. Andiwijayakusuma *

KONSENTRASI RADON DI UDARA PTNBR-BATAN BANDUNG

KONSENTRASI URANIUM, THORIUM DAN KALIUM DALAM BERBAGAI PRODUK SEMEN YANG DIPASARKAN DI INDONESIA

PENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 152 Eu DALAM SAMPEL UJI PROFISIENSI MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

BAB I PENDAHULUAN. utama kematian akibat keganasan di dunia, kira-kira sepertiga dari seluruh kematian akibat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENGARUH MATRIKS TERHADAP PENCACAHAN SAMPEL MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

Penentuan Fluks Neutron Termal di Fasilitas Kalibrasi Neutron dengan Menggunakan Keping Indium

PENENTUAN WAKTU TUNDA PADA KONDISIONING LIMBAH HASIL PENGUJIAN BAHAN BAKAR PASCA IRADIASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI

KOMPUTASI KALIBRASI EFISIENSI, CONTROL CHART DAN PENGUKURAN RADIONUKLIDA PADA SPEKTROMETRI GAMA

Analisis Persamaan Respon Dosis Thermoluminescent Dosimeter (TLD) Pada Spektrum Sinar-X Menggunakan Metode Monte Carlo

ANALISIS LIMBAH RESIN DI REAKTOR SERBA GUNA GA. SIWABESSY TAHUN 2008

Metode Penentuan Nilai Kemampuan Ukur Terbaik (KUT) pada Perangkat Spektrometer Gamma

SIMULATION FOR RADIATION SHIELDING DESIGN OF EBM-LATEX USING MCNP5

Penentuan Efisiensi Beta Terhadap Gamma Pada Detektor Geiger Muller

ANALISIS KUALITAS DESTILAT, DOUBTFUL EFFLUENT DAN ACTIVE EFFLUENT UNTUK TINDAK LANJUT PELEPASAN PADA TAHUN 2012

KOMPARASI UNJUK KERJA SPEKTROMETRI GAMMA DETEKTOR BICRON 2M2 DENGAN LUDLUM 44-62

STANDARDISASI F-18 MENGGUNAKAN METODE SPEKTROMETRI GAMMA

STANDARDISASI SUMBER PEMANCAR GAMMA DALAM MATRIKS TANAH YANG DITEMPATKAN DALAM WADAH VIAL

PEMANTAUAN DOSIS RADIASI INTERNAL DENGAN WBC UNTUK PEKERJA PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF SERPONG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS DOSIS RADIASI PADA KOLAM AIR IRADIATOR GAMMA 2 MCi MENGGUNAKAN MCNP

Unnes Physics Journal

PENGEMBANGAN DETEKTOR GEIGER MULLER DENGAN ISIAN GAS ALKOHOL, METANA DAN ARGON

PENENTUAN PARAMETER KISI KRISTAL HEXAGONAL BERDASARKAN POLA DIFRAKSI SINAR-X SECARA KOMPUTASI. M. Misnawati 1, Erwin 2, Salomo 3

PENGUKURAN RADIOAKTIF MENGGUNAKAN DETEKTOR NaI, STUDI KASUS LUMPUR LAPINDO

PENENTUAN CALIBRATION SETTING DOSE CALIBRATOR CAPINTEC CRC-7BT UNTUK Ce-139

Pengukuran Fluks Neutron dan Penentuan Cadmium Ratio pada Difraktometer Neutron Empat Lingkaran / Difraktometer Tekstur (DN2)

Perbandingan Kinerja Detektor NaI(Tl) Dengan Detektor CsI(Tl) Pada Spektroskopi Radiasi Gamma

PENGUKURAN TEBAL KONTAMINASI ZAT RADIOAKTIF PADA PERMUKAAN TANAH SECARA IN SITU MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA PORTABEL

Perbandingan Mode Live Time Clock (LTC) dan Zero Dead Time (ZDT) pada Pengukuran Radioaktivitas Umur Paruh Pendek

DISTRIBUSI FLUKS NEUTRON SEBAGAI FUNGSI BURN-UP BAHAN BAKAR PADA REAKTOR KARTINI

Transkripsi:

KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DENGAN SPEKTROMETER GAMMA PORTABEL DAN TEKNIK MONTE CARLO Rasito, Zulfahri, S. Sofyan, F. Fitriah, Widanda*) ABSTRAK KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DENGAN SPEKTROMETER GAMMA PORTABEL DAN TEKNIK MONTE CARLO. Karakterisasi limbah radioaktif dengan cara identifikasi jenis nuklida dan pengukuran radioaktivitas penting dilakukan untuk memudahkan pengelolaan dan penentuan potensi bahaya radiasi. Dalam penelitian ini telah dilakukan identifikasi nuklida dan penentuan radioaktivitas menggunakan spektrometer gamma portabel detektor NaI(Tl) dan teknik Monte Carlo. Spektrometer gamma portabel digunakan untuk identifikasi nuklida dan menampilkan nilai cacahan sedangkan perhitungan efisiensi detektor NaI(Tl) dilakukan menggunakan Monte Carlo dengan program komputer MCNP5. Pemodelan detektor NaI(Tl) dalam MCNP5 telah divalidasi menggunakan sumber standar cair QCY-44 dalam marinelli 1 liter dengan perbedaan 1,8 % untuk nuklida 137 Cs dan 6,8 % untuk 60 Co. Simulasi MCNP5 diterapkan untuk menghitung efisiensi NaI(Tl) pada pengukuran limbah cair yang mengandung nuklida 137 Cs dan 60 Co dalam drum 100 liter. Perbedaan nilai aktivitas hasil perhitungan dengan hasil pengukuran menggunakan spektrometer gamma tak langsung adalah 7,5 % untuk nuklida 137 Cs dan 6,0 % untuk 60 Co. Hasil tersebut menunjukkan bahwa spektrometer gamma portabel dan teknik Monte Carlo dapat digunakan untuk karakterisasi limbah radioaktif cair. Kata kunci : limbah radioaktif cair, spektrometer gamma, InSpector 1000, Monte Carlo, MCNP5 ABSTRACT LIQUID RADIOACTIVE WASTE CHARACTERIZATION USING PORTABEL GAMMA SPECTROMETER AND MONTE CARLO TECHNIQUE. Characterization of liquid radioactive waste by identifying radionuclide content and activities is very important in order to simplify waste management and to determine the hazard to humans. In the experiment, determination of radioactivity by using portable gamma spectrometer NaI(Tl) detector and Monte Carlo technique has been carried out. Portable gamma spectrometer was used to identify radionuclide based on gamma energy, whereas Monte Carlo with MCNP5 computer code was used to calculate the efficiency of NaI(Tl) detector. The MCNP5 modeling for NaI(Tl) efficiency has been validated by using liquid reference source QCY-44 in 1 L marinelli beaker. The validation result showed that there were difference between the model and measurement, i.e 1,8 % for 137 Cs and 6,8 % for 60 Co. The simulation has been applied to characterize liquid waste contains 137 Cs and 60 Co nuclides in a drum of 100 L. The radioactivity value obtained from the model has been compared to the radioactivity value measured by using undirect gamma spectrometry, and the differences found were 7,5 % for 137 Cs and 6,0 % for 60 Co nuclides. This result shows that portable gamma spectrometer and Monte Carlo technique is applicable to characterize liquid radioactive waste. Keywords: liquid radioactive waste, gamma spectrometer, InSpector 1000, Monte Carlo, MCNP5 *) Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri BATAN 47

PENDAHULUAN Aktivitas limbah radioaktif cair umumnya ditentukan dengan melakukan pencuplikan dan pencacahan menggunakan spektrometer gamma maupun pencacah lainnya. Metode ini cukup sederhana karena hanya diperlukan spektrometer gamma dan sumber standar dalam wadah kecil untuk menentukan efisiensi. Namun metode ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya kesulitan dalam membuka wadah penampung limbah yang telah dikemas dan risiko kontaminasi. Teknik lain yang tidak memerlukan adanya pencuplikan yaitu dengan pengukuran langsung menggunakan spektrometer gamma portabel. Tetapi dalam teknik ini dibutuhkan sumber standar dengan bentuk dan ukuran yang sama dengan limbah cair dan penampungnya. Membuat sumber standar dengan kondisi sama dengan limbah cair dan penampungnya tentu sulit dilakukan. Untuk itu perlu dilakukan perhitungan efisiensi menggunakan cara yang lain. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan simulasi. Efisiensi dapat ditentukan dengan model perhitungan dan simulasi, salah satu simulasi yang dapat digunakan adalah metode Monte Carlo. Dengan menentukan efisiensi dari suatu detektor dan juga pemodelan serapan oleh material dan wadah maka nilai aktivitas dari suatu sumber radiasi dengan beragam bentuk dapat dianalisis [1]. Monte carlo merupakan metode numerik statistik dengan menyimulasikan bilangan acak untuk penyelesaian masalah yang sulit diselesaikan secara analitik. Dalam perhitungan dengan metode Monte Carlo ini digunakan program komputer Monte Carlo N-Particle version 5 (MCNP5). MCNP5 merupakan perangkat lunak komputer berbasis Monte Carlo yang diaplikasikan untuk menghitung perjalanan partikel neutron, foton, dan elektron di dalam suatu materi. Perangkat lunak ini dikerjakan oleh tim Monte Carlo X-5 (2003) dari Laboratorium Nasional Los Alamos [2]. TATA KERJA Pada penelitian ini akan dilakukan karakterisasi limbah radioaktif cair menggunakan teknik spektrometri gamma langsung dan teknik Monte Carlo. Teknik spektroskopi gamma langsung dilakukan menggunakan spektrometer gamma portabel. Pengukuran dengan spektrometer gamma portabel Spektrometer gamma portabel yang digunakan untuk karakterisasi limbah cair di Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri adalah InSpector 1000 produksi Canberra. Pada InSpector 1000 ini menggunakan bahan detektor NaI(Tl) ukuran 2x2 inci [3]. Untuk menentukan jenis radionuklida dan nilai cacahan maka InSpector 1000 harus dikalibrasi energi, sehingga spektrum cacahan sebagai fungsi energi. Penggunaan InSpector 1000 untuk karakterisasi limbah radioaktif diperlihatkan pada Gambar 1. Detektor NaI(Tl) ditempatkan pada posisi tertentu maka dari pencacahan InSpector 1000 akan dihasilkan spektrum energi dan dosis radiasi gamma. InSpector 1000 sebenarnya dapat digunakan untuk menentukan aktivitas radionuklida yang teridentifikasi karena telah diberikan beberapa bentuk kurva efisiensi. Namun efisiensi tersebut hanya mengakomodasi beberapa geometri sumber. Untuk pengukuran dengan sumber dengan geometri yang berbeda dan beragam maka kurva efisiensi harus ditentukan sendiri berdasarkan geometri sumber yang diukur. 48

Gambar 1. Karakterisasi limbah aktif cair di fasilitas pengelolaan limbah PTNBR dengan InSpector 1000 Dalam melakukan karakterisasi limbah radioaktif, harus diketahui jenis dan aktivitas masing-masing radionuklida. Aktivitas (A) radionuklida dihitung menggunakan persamaan: N sg A = ε I t (Bq) (1) γ dengan N sg adalah nilai cacah yang diperoleh dari pengukuran spektrometer gamma, t adalah lama pencacahan, I γ adalah kelimpahan sinar gamma dari masingmasing puncak energi kedua nuklida, dan ε adalah nilai efisiensi dari masing-masing energi yang diperoleh dari hasil kalibrasi efisiensi. Penentuan nilai efisiensi dapat dilakukan menggunakan sumber standar yang memiliki geometri, matrik, dan energi gamma yang sama dengan obyek pengukuran. Akan tetapi membuat sumber standar dengan kondisi seperti limbah cair dalam penampung sangat sulit, sehingga dalam penentuan efisiensi detektor NaI(Tl) akan dilakukan menggunakan simulasi dengan metode Monte Carlo. Perhitungan dengan teknik Monte Carlo Dalam perhitungan efisiensi menggunakan teknik Monte Carlo digunakan program komputer MCNP5. Untuk melakukan perhitungan dengan MCNP5 diperlukan tiga parameter input yaitu geometri, sumber radiasi dan pulsa cacah. Geometri yang diperlukan sebagai parameter input meliputi larutan limbah radioaktif, wadah penampung, dan detektor NaI(Tl). Model geometri pengukuran ebagai input bagi program MCNP5 diperlihatkan pada Gambar 2. Setelah memodelkan geometri detektor dan komponen lain maka input MCNP5 selanjutnya adalah sumber radiasi. Dalam simulasi ini sumber radiasi yang dimodelkan berupa volume dengan bentuk mengikuti bentuk penampung. Definisi sumber yang diperlukan sebagai inputan MCNP5 adalah jenis partikel yang dipancarkan, energi, kelimpahan partikel, arah berkas partikel, dan geometri yang meliputi posisi dan bentuk sumber. Partikel yang dipancarkan adalah foton, energi 0 2 MeV, arah berkas isotropik, dan posisi serta bentuk mengikuti penampung. Untuk mendapatkan keluaran MCNP5 berupa nilai cacah maka dilakukan pemodelan pulsa cacah. Dalam pemodelan ini digunakan beberapa jenis tally diantaranya tally energi (E8) dan tally pulsa untuk foton (F8p). Tally E8 merupakan bin energi yang ditentukan untuk menampilkan nilai cacahan pada rentang energi tertentu. Tally F8p akan membuat keluaran MCNP5 berupa nilai cacahan hasil interaksi foton dengan kristal detektor. Dengan tally yang diberikan maka MCNP5 akan mengeluarkan hasil berupa nilai cacah pada tiap-tiap bin energi yang ditentukan dan nilai ketidakpastiannya [4]. 49

Gambar 2. Geometri detektor NaI(Tl) dan penampung limbah radioaktif cair 50 Gambar 3. Pencacahan sumber standar cair QCY-44 dalam wadah marinelli 1 liter Nilai cacah pada tiap bin energi yang ditentukan selanjutnya digunakan untuk membuat kurva efisiensi. Dari hasil ini dapat pula dilakukan perbandingan antara efisiensi hasil simulasi MCNP5 dengan pengukuran atau membandingkan spektrum gamma hasil simulasi dengan spektrum gamma hasil penngukuran. Model MCNP5 untuk detektor NaI(Tl) sebelum diterapkan untuk karakterisasi limbah cair akan divalidasi dengan hasil pengukuran sumber standar cair QCY-44. HASIL DAN PEMBAHASAN Simulasi dengan program komputer MCNP5 dikerjakan setelah seluruh parameter input berupa geometri detektor dan limbah dalam penampung, sumber radiasi, dan pulsa cacah telah diberikan. Program MCNP5 dikerjakan menggunakan komputer PC CPU 634 MHz, RAM 256 MB dengan sistem operasi windows-xp. Simulasi MCNP5 dilakukan untuk menentukan efisiensi sebagai fungsi energi dari limbah radioaktif cair dalam penampung. Sebelum diterapkan untuk karakterisasi limbah radioaktif cair, simulasi pertama dilakukan untuk sumber standar yang digunakan dalam pengukuran pembanding yaitu menggunakan spektrometer gamma dengan teknik pengambilan cuplikan. Simulasi ini sekaligus untuk memvalidasi model MCNP5 untuk perhitungan efisiensi detektor NaI(Tl). Sumber standar cair yang digunakan adalah QCY-44 dalam marinelli 1 liter. Pengukuran dilakukan dengan menempatkan permukaan detektor NaI(Tl) di atas tutup marinelli sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3. Dari pencacahan yang dilakukan selama 2 menit teridentifikasi radionuklida 137 Cs dan 60 Co. Radionuklida 137 Cs memiliki energi karakteristik 0,662 MeV (85 %) sedangkan 60 Co memiliki energi karakteristik 1,173 MeV (100 %) dan 1,332 MeV (100 %). Dalam simulasi dengan MCNP5 untuk pengukuran tersebut dibuat geometri detektor NaI(Tl) dan wadah marinelli sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Geometri pengukuran standar cair marinelli 1 liter dalam MCNP visual editor Tabel 1. Hasil penentuan radioaktivitas standar cair QCY-44 dalam marinelli 1 liter Nuklida Aktivitas (kbq) Beda (%) Sertifikat Monte Carlo 137 Cs 7,12 ± 2,3% 7,25 ± 0,02% 1,8 60 Co 1,73 ± 0,7% 1,61 ± 0,02% 6,8 Efsiensi tersebut merupakan efisiensi detektor NaI(Tl) untuk pengukuran sumber standar cair QCY-44 dalam wadah marinelli 1 liter dengan posisi tepat di permukaan tutup wadah. Sumber standar cair QCY-44 pada kondisi awal (1 November 1992) memiliki banyak radionuklida namun karena sebagian besar memiliki waktu paruh pendek maka radionuklida yang dapat diidentifikasi hanya tersisa 137 Cs dan 60 Co. Simulasi kedua adalah menentukan kurva efisiensi pengukuran limbah radioaktif cair dalam penampung. Penampung limbah cair berbentuk silinder dengan tinggi 75 cm dan jari-jari 20,61 cm sehingga mampu diisi limbah hingga 100 liter. Penampung terbuat dari bahan plastik dengan ketebalan 0,5 cm. Simulasi dilakukan untuk pengukuran dua posisi detektor yaitu posisi 1 dan posisi 2. Pada posisi 1 detektor ditempatkan tepat di tengah tutup penampung atas, sedangkan pada posisi 2 detektor berada tepat ditengahtengah sisi samping penampung sebagaimana diperlihatkan dalam MCNP visual editor pada Gambar 5. Simulasi efisiensi NaI(Tl) dilakukan untuk energi 1 kev 2 MeV. Namun demikian dalam penggunaannya detektor NaI(Tl) hanya efektif untuk pengukuran radiasi gamma energi 50 kev 3 MeV [4]. Bentuk kurva efisiensi detektor hasil simulasi untuk kedua posisi diperlihatkan pada Gambar 6. 51

Gambar 5. Tampilan geometri dalam MCNP visual editor untuk posisi pengukuran 1 dan 2 Gambar 6. Hasil simulasi kurva efisiensi detektor NaI(Tl) InSpector 1000 posisi pengukuran 1 dan 2 Monte carlo dapat mensimulasikan pengaruh sudut ruang sumber dengan detektor, serapan diri dan hamburan dari material cuplikan, serta semua peluang interaksi foton dengan detektor maupun wadah [5]. Kurva efisiensi ditentukan oleh sudut ruang sumber dengan detektor, serapan diri, serta hamburan dari material sumber dan wadah. Sudut ruang untuk posisi 2 memungkinkan lebih banyak radiasi gamma yang mengenai detektor dibandingkan posisi 1. Di samping itu, sudut ruang untuk posisi 2 memungkinkan lintasan sinar gamma dari sumber ke detektor lebih sedikit terserap oleh material limbah. Kedua faktor tersebut menjadikan efisiensi untuk posisi 2 lebih tinggi dibandingkan posisi 1. Dengan nilai efisiensi yang lebih tinggi untuk posisi 2 maka pengukuran menggunakan InSpector 52

1000 untuk posisi 2 memberikan nilai cacahan yang lebih tinggi. Tahapan selanjutnya adalah penerapan efisiensi hasil simulasi untuk menghitung aktivitas radionuklida yang teridentifikasi dari pencacahan limbah cair menggunakan InSpector 1000. Untuk melakukan pencacahan, penampung limbah radioaktif cair ditempatkan secara terpisah dari penampung lain. Hal ini dilakukan untuk menghindari sumbangan radiasi dari limbah radioaktif lain. Di samping itu juga harus dipastikan tidak adanya kontaminasi di permukaan penampung. Teknik ini dapat diterapkan secara baik dengan asumsi bahwa sebaran radionuklida di dalam limbah adalah homogen dan sumber radiasi hanya berasal dari limbah. Spektrum gamma hasil simulasi MCNP5 dan hasil pencacahan limbah radioaktif cair dengan InSpector 1000 pada posisi 2 diperlihatkan pada Gambar 7 dan Gambar 8. Gambar 7. Spektrum gamma dari 137 Cs dan 60 Co hasil simulasi MCNP5 untuk posisi 2 Gambar 8. Spektrum gamma hasil pencacahan dengan InSpector 1000 untuk posisi 2 53

Limbah radioaktif cair yang digunakan sebagai obyek penerapan adalah limbah hasil program peningkatan daya reaktor TRIGA 2000 dari 1 MW menjadi 2 MW pada tahun 2000. Dari hasil identifikasi radionuklida menggunakan InSpector 1000 diperoleh radionuklida 137 Cs dan 60 Co. Nuklida 137 Cs memiliki energi gamma cukup tinggi yaitu 0,662 MeV dan energi gamma untuk nuklida 60 Co adalah 1,173 MeV dan 1,332 MeV. Di dalam limbah radioaktif cair lebih banyak kandungan air sehingga serapan sinar gamma oleh air akan berpeluang mempengaruhi jumlah cacahan di detektor. Namun demikian serapan gamma oleh air untuk energi 137 Cs dan 60 Co tidak signifikan karena serapan gamma oleh air hanya cukup signifikan untuk energi gamma < 0,4 MeV sehingga mudah teridentifikasi oleh detektor. Berdasarkan hasil penentuan efisiensi detektor menggunakan simulasi MCNP5 sebagaimana yang diperlihatkan pada Gambar 6 maka efisiensi dari nuklida 137 Cs dan 60 Co adalah sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 2. Hasil perhitungan menggunakan simulasi MCNP5 selanjutnya dibandingkan dengan hasil pengukuran menggunakan spektrometer gamma dengan teknik pencuplikan. Cuplikan limbah radioaktif cair diambil sebanyak 1 liter dan dimasukkan ke dalam wadah marinelli. Pengukuran dilakukan di laboratorium Analisis Radioaktivitas Lingkungan (lab ARL) PTNBR-BATAN Bandung dengan detektor High Purity Germanium (HPGe) efisiensi relatif 30 %, serta satu set Multichannel Analyzer (MCA). Resolusi energi atau Full Width at Half Maximum (FWHM) detektor 1,87 kev pada energi 1,33 MeV. Untuk tampilan dan analisis spektrum digunakan software PCA II Nucleus. Hasil pengukuran aktivitas radionuklida menggunakan spektrometer gamma dengan teknik cuplikan dibandingkan dengan hasil perhitungan menggunakan Monte Carlo untuk posisi 2 dan diperlihatkan pada Tabel 3. Perbedaan 7,5 % antara hasil simulasi MCNP5 dengan hasil pengukuran menggunakan spektrometer gamma dengan teknik pencuplikan menunjukkan bahwa teknik Monte Carlo cukup baik digunakan dalam karakterisasi limbah radioaktif cair. Tabel 2. Efisiensi nuklida Cs-137 dan Co-60 di dalam limbah cair hasil simulasi MCNP5 Efisiensi Detektor NaI(Tl) Nuklida Energi (MeV) Posisi 1 Posisi 2 Cs-137 0,662 5,45E-5 ± 0,04% 2,51E-4 ± 0,02% 1,173 3,52E-5 ± 0,05% 1,67E-4 ± 0,02% Co-60 1,332 2,90E-5 ± 0,06% 1,42E-4 ± 0,03% Tabel 3. Hasil penentuan radioaktivitas limbah cair dengan teknik pencuplikan dan Monte Carlo. Nuklida Aktivitas (kbq) Beda (%) Cuplikan Monte Carlo 137 Cs 108,3 ±2,3% 117,3 ± 0,6 % 7,5 60 Co 6,1 ± 0,7 % 6,6 ± 2,2 % 6,0 54

KESIMPULAN Simulasi dengan MCNP5 telah dilakukan untuk menghitung efisiensi detektor NaI(Tl) dari spektrometer gamma portabel InSpector 1000 produksi Canberra. Hasil simulasi diaplikasikan untuk karakterisasi limbah radioaktif cair yang ada di fasilitas pengelolaan limbah PTNBR. Teridentifikasi nuklida 137 Cs dan 60 Co dengan aktivitas hasil perhitungan 117,3 ± 0,6 % dan 6,6 ± 2,2 %. Nilai aktivitas tersebut mendekati hasil pengukuran dengan spektrometer gamma dengan teknik pencuplikan dengan perbedaan 7,5 % untuk 137 Cs dan 6,0 % untuk 60 Co. Hasil perbandingan tersebut menunjukkan bahwa spektrometer gamma portabel dan teknik Monte Carlo dapat digunakan secara baik untuk karakterisasi limbah radioaktif cair. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada ibu Dra. Rini Heroe dan bapak Tri Cahyo atas bantuannya dalam penggunaan InSpector 1000. Juga kepada ibu Dra. Eem Rukmini atas bantuannya dalam pengoperasian spektrometer gamma di laboratorium ARL. DAFTAR PUSTAKA 1. EBARA S.B., dan M.W. Enghauser, Quantitative portable gammaspectrometry sample analysis for nonstandard sample geometries, Journal of Radioanalytical and Nuclear Chemistry, Vol. 233, No.1-2 hal. 273-279, 1998. 2. X-5 MONTE CARLO TEAM, MCNP- A General Monte Carlo N-Particle Transport Code, Version 5. Volume 1: Overview and Theory, LA-UR-03-1987, Los Alamos National Laboratory, Los Alamos, New Mexico, 2003. 3. CANBERRA, InSpector TM 1000 Digital Hand-Held MCA User s Manual, Canberra Industries. Inc, 2006. 4. X-5 MONTE CARLO TEAM, MCNP- A General Monte Carlo N-Particle Transport Code, Version 5. Volume II: User s Guide, LA-UR-03-1987, Los Alamos National Laboratory, Los Alamos, New Mexico, 2003. 5. ASHRAFI S., ANVARIAN, S. SOBHANIAN, Monte-Carlo modeling of a NaI(Tl) scintillator, Journal of Radioanalytical and Nuclear Chemistry, Vol. 269, No.1 hal. 95-98, 2006.. 55

56