JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 5, NO. 2, DESEMBER 2003:

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

BAB II LANDASAN TEORI

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Optimasi Preventive Maintenance pada Mesin Tuber. JurusanStatistika ITS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diharapkan, membutuhkan informasi serta pemilihan metode yang tepat. Oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X

IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI DEPARTEMEN NON JAHIT PT. KERTA RAJASA RAYA

ANALISIS AVAILABILITY SISTEM PENANGANAN GANGGUAN JARINGAN SPEEDY DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk

Usulan Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Komponen Menggunakan Model Persediaan Q di PT. X *

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN

Universitas Bina Nusantara

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW

Nelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan *

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF

BAB IV METODE PENELITIAN

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. X

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang

Evaluasi Deviasi dari Aproksimasi Frekuensi Kejadian Perawatan Korektif dan Preventif

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2884

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING

Kata Kunci Life Cycle Cost (LCC), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

BAB II LANDASAN TEORI

IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI)

OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA

3 BAB III LANDASAN TEORI

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN TUBER DAN BOTTOMER DENGAN METODE ANALISIS RELIABILITAS DI PT X

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 4793

Imam Sodikin Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, IST AKPRIND Yogyakarta

Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Kukuh Prabowo

Sistem Manajemen Maintenance

BAB II LANDASAN TEORI

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai pengolah bahan mentah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM)

2 3

OPTIMALISASI UMUR BTS, JUMLAH MAINTENANCE SITE CREW DAN PENENTUAN BIAYA MAINTENANCE DENGAN MENGGUNAKAN METODE LIFE CYCLE COST

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2867

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Jaringan Spindel GI Nusa Dua PT. PLN (Persero) Distribusi Bali UJ Kuta. I Wayan Suardiawan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Sriyanto, Heru Prastawa dan Prudensy F. Opit Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Pengukuran dan Peningkatan Kehandalan Sistem

PERFORMANCE ASSESSMENT

Teori Keandalan sebagai Aplikasi Distribusi Eksponensial

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

BAB II LANDASAN TEORI

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: F-141

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)

PENENTUAN WAKTU PERAWATAN UNTUK PENCEGAHANPADA KOMPONEN KRITIS CYCLONE FEED PUMP BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWN TIME

ANALISIS MANAJEMEN PERAWATAN UNTUK PERHITUNGAN AVAILABILITAS SISTEM AC TOSHIBA RPU 4003X PADA KERETA API ARGOGEDE DI PT KAI

Penentuan interval penggantian komponen secara preventif untuk meminimumkan total biaya penggantian akibat kerusakan mesin

PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI SIMULASI UNTUK PERAMALAN PERMINTAAN DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN YANG BERSIFAT PROBABILISTIK

BAB I PENDAHULUAN. ini, tuntutan konsumen atas kualitas layanan komunikasi bergerak atau mobile

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MANAJEMEN PERAWATAN PADA MESIN STAMP AND CUTTING OUTER CASING DI PT. HARAPAN CITRA JAYA BATAM

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E

I.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi merupakan salah satu industri yang menuntut perkembangan teknologi dengan cepat. Perkembangan teknologi

PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang)

ANALISIS TINGKAT KENDALAN DAN PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN MESIN POMPA DISTRIBUSI PADA PDAM TIRTA MUARE ULAKAN SAMBAS

ANALISA PERENCANAAN KEBIJAKAN PERAWATAN UNTUK MENGURANGI DOWNTIME DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (Studi Kasus di PT X)

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

T U G A S A K H I R. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat. Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) DISUSUN OLEH : : Puguh Mursito adi

PENJADWALAN PRODUKSI DI PT. AA UNIT II UNTUK MEMINIMUMKAN MAKE SPAN

(Studi Kasus :PT.Suri Tani Pemuka Banyuwangi)

OPTIMISASI WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA LOKOMOTIF DE CC 201 SERI 99 MENGGUNAKAN METODA AGE REPLACEMENT DI PT. KERETA API INDONESIA *

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 5, NO. 2, DESEMBER 2003: 120-128 PERUMUSAN STRATEGI PENGGUNAAN MODUL PCM 4 EXCHANGE UNIT BERDASARKAN MEREK DAGANG DENGAN PENDEKATAN RELIABILITY (Studi Kasus : PT. TELKOM Tbk. Kandatel Lembong, Bandung, Dinyan Bandung Centrum) Yossy Meidy Wijaya, Dida Diah Damayanti, Rd. Rohmat Saedudin Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung ABSTRAK PT. TELKOM Tbk. diharapkan memiliki tingkat pelayanan yang baik, untuk memberi kepuasan kepada pelanggannya. Dalam kondisi operasional, jika sebuah peralatan tidak dapat beroperasi dengan baik, akan menyebabkan kegagalan fungsional dalam menyediakan jasa komunikasi. Strategi untuk mengantisipasi kegagalan adalah strategi penggunaan peralatan sehingga memberi pelayanan yang baik. Keandalan bisa menjadi acuan apakah peralatan itu memberikan tingkat pelayanan yang baik. Disamping itu, penggunaan peralatan harus didukung dengan persediaan suku cadang. Penentuan strategi penggunaan peralatan dijabarkan dengan penggunaan interval waktu yang didukung oleh sejumlah suku cadang. Kata kunci: Interval Waktu, Suku Cadang, Perawatan, Keandalan, Ketersediaan. ABSTRACT PT. TELKOM Tbk. is expected to have good service level, in turn will give satisfaction to their customer. In operational condition, if an equipment can not operate well, it will cause functional failure in providing communication services. The strategy to anticipate failure is strategy in using equipment that give good services. The reliability can be a reference to the equipment that s give good service level. Beside that, use of equipment must support by spare part stock. Determining strategy of using equipment is explained by using time interval that supported by some spare part. Keywords: Time Intervals, Spare Parts, Maintenance, Reliability, Availability. 1. PENDAHULUAN PT. TELKOM Tbk. dihadapkan pada kondisi operasional yang sedapat mungkin mendukung tingkat pelayanannya. Kondisi tersebut berkaitan dengan sejumlah perangkat dan peralatan telekomunikasi yang berfungsi sebagai sarana untuk mendukung kelancaran proses pelayanan. Sebuah tingkat pelayanan yang tidak optimal dapat mengakibatkan terhentinya proses pelayanan jasa yang diberikan oleh PT. TELKOM Tbk. Hal tersebut berpengaruh terhadap kinerja maupun citra perusahaan secara menyeluruh. 120

PERUMUSAN STRATEGI PENGGUNAAN MODUL PCM-4 (Yossy meidy Wijaya, et al.) Sehingga diperlukan sebuah tindakan untuk mengantisipasi kondisi operasional sehingga dapat memiliki tingkat pelayanan yang optimal. Salah satunya dengan cara merawat perangkat atau peralatan telekomunikasi tersebut, sehingga tetap memiliki tingkat pela-yanan yang baik ataupun menggunakan perangkat atau peralatan telekomunikasi sesuai dengan karakteristik tingkat keandalannya sehingga memiliki ting-kat kerusakan yang rendah, dan juga memiliki tingkat keandalan (reliability) yang baik. Modul PCM (Pulse Code Modulation) 4 adalah salah satu perangkat operasional yang dimiliki oleh PT. TELKOM Tbk. Menurut fungsinya, Modul PC 4 digunakan untuk teknik penggandaan 4 (empat) saluran telepon dari pelanggan ke jaringan telepon, atau sebaliknya, sehingga memungkinkan pelanggan untuk saling berkomunikasi. Modul PCM 4 yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah Modul PCM 4 di bagian Exchange Unit (EU). Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menentukan karakteristik keandalan dari masing-masing Modul PCM 4 Exchange Unit. 2. Menentukan Modul PCM 4 Exchange Unit yang potensial berdasarkan karakteristik keandalan. 3. Menentukan interval waktu perawatan pencegahan untuk masing-masing Modul PCM 4 Exchange Unit, sesuai dengan tingkat kean-dalan (reliability) yang diinginkan (dibutuhkan). 4. Menentukan jumlah kebutuhan suku cadang dari masing-masing Modul PCM 4 Exchange Unit, berdasarkan assurance level-nya. 5. Membandingkan performansi dari kondisi sekarang dengan kondisi usulan. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan kualitas pelayanan PT. TELKOM Tbk. terhadap pelanggan. 2. Peningkatan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan PT. TELKOM Tbk. Optimalisasi tingkat keandalan dari masing-masing Modul PCM 4 Exchange Unit. 121

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 5, NO. 2, DESEMBER 2003: 120-128 Waktu Antar Kerusakan Distribusi Waktu Antar Kerusakan Parameter Keandalan Keandalan Sistem PCM Potensial Assurance Level Tingkat Reliability yang Dibutuhkan Jumlah Terpasang Kebutuhan Suku Cadang Tindakan Perawatan Reliability Waktu Operasi 2. METODOLOGI PENELITIAN Gambar 1. Model Konseptual Tingkat keandalan dipengaruhi oleh tingkat kegagalan Modul PCM 4 Exchange Unit untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik. Tingkat kegagalan yang tinggi akan mengakibatkan kerugian yang besar. Kerugian tersebut meliputi downtime yang disebabkan karena tidak beroperasinya Modul PCM 4 Exchange Unit, maupun biaya yang diakibatkan supaya Modul PCM 4 Exchange Unit dapat tetap melakukan fungsinya dengan baik. Tingkat keandalan (reliability) dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan terhadap strategi yang akan diambil oleh manajemen PT. TELKOM Tbk. Hal itu berupa kebijakan untuk melakukan sebuah tindakan atau aktivitas perawatan yang bersifat proaktif (disebut sebagai tindakan Perawatan Pencegahan Preventive Maintenence) yang dilakukan dalam suatu interval waktu tertentu. Dan kebijakan untuk menentukan jumlah kebutuhan suku cadang yang harus disediakan oleh pihak manajemen dengan berdasarkan assurance level dari kebutuhan Modul PCM 4 Exchange Unit yang harus tersedia. 2.1 Pola Kerusakan Pola kerusakan sebuah komponen atau sistem dapat digambarkan sebagai berikut : 122

PERUMUSAN STRATEGI PENGGUNAAN MODUL PCM-4 (Yossy meidy Wijaya, et al.) Burn-In Period Useful Life Period Wear-Out Period Laju Kerusakan To T 1 T 2 Gambar 2. Kurva Bath Tub Waktu Pola kerusakan dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu: 1. Kategori Burn - In Period, pada waktu To T 1. Kategori ini menggambarkan laju kerusakan yang menurun seiring dengan penambahan waktu operasi komponen atau sistem. Dan memiliki fungsi kepadatan probabilitas Weibull dengan nilai β<1. 2. Kategori Useful Life Period, pada waktu T 1 T 2. Kategori ini menggambarkan laju kerusakan yang cenderung konstan seiring dengan penambahan waktu operasi komponen atau sistem. Dan memiliki fungsi kepadatan proba-bilitas Eksponensial dan Weibull dengan nilai β=1. 3. Kategori Wear - Out Period, pada waktu T 2. Kategori ini menggambarkan laju kerusakan yang meningkat seiring dengan penambahan waktu operasi komponen atau sistem. Dan memiliki fungsi kepadatan probabilitas Normal dan Weibull dengan nilai β>1. 2.2 Fungsi Kepadatan Probabilitas (pdf) dan Keandalan (R(T)) Pdf adalah fungsi yang menunjukkan probabilitas terjadinya suatu kejadian pada suatu waktu tertentu (T), dengan nilai berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu). Fungsi kepadatan probabilitas untuk beberapa distribusi adalah sebagai berikut: 1 1. Distribusi Normal. f ( T ) = e σ 2Π T 2. Distribusi Eksponensial. f ( T ) = λe λ 3. Distribusi Weibull. β T γ f ( T) = η η 2 1 T T 2 σ β1 e Tγ η Fungsi keandalan (R(T)) adalah fungsi yang menunjukkan probabilitas suatu komponen atau sistem akan beroperasi dengan baik pada kondisi tertentu selama selang waktu β 123

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 5, NO. 2, DESEMBER 2003: 120-128 tertentu (T). Hubungan fungsi keandalan (R(T)) dengan fungsi kepadatan probabilitas (pdf) dapat dinyatakan secara sistematis sebagai T R ( T ) = f ( T ) dt Fungsi keandalan untuk beberapa distribusi adalah sebagai berikut : 2 1 T T 1 2 σ 1. Distribusi Normal R( T) = e dt T σ 2Π (1) λt 2. Distribusi Eksponensial R( T ) = e (2) 3. Distribusi Weibull R T ) T γ η 2.3 Fungsi Laju Kerusakan (λ(t)) β ( = e (3) Adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara waktu operasi suatu sistem dengan jumlah kerusakan yang terjadi pada suatu waktu tertentu (T). Fungsi laju kerusakan λ(t) untuk beberapa distribusi adalah sebagai berikut : 2 1 TT 1 2 σ e 1. Distribusi Normal λ ( T) = σ 2Π (4) 2 1 TT 1 2 σ e dt T σ 2Π 2. Distribusi Eksponensial λ (T ) = λ (5) β 1 β T γ 3. Distribusi Weibull λ( T ) = (6) η η 2.4 Sistem Persediaan Model persediaan dapat dijabarkan pada gambar dibawah ini : 124

PERUMUSAN STRATEGI PENGGUNAAN MODUL PCM-4 (Yossy meidy Wijaya, et al.) Order ke-n Order ke-(n+1) Inventory Level Q s Q s 0 Arrival Time Reorder Time Lead Time Arrival Time Reorder Time Consumption Cycle Time ] Gambar 3. Model Persediaan Persediaan digunakan untuk mengantisipasi penggunaan komponen, yang harus disediakan oleh pihak manajemen pada waktu tertentu. Konsep assurance level sangat diperlukan untuk menentukan jumlah kebutuhan suku cadang. Assurance level adalah tingkat kepercayaan dari keberadaan suku cadang tersebut. Probabilitas assurance untuk kebutuhan suku cadang sebuah komponen dapat dinyatakan sebagai: X Ns ( ) Nf Nf P A = e (7) X = 0 X! dimana, P A adalah probabilitas assurance, Nf adalah rata-rata komponen tersebut mengalami kerusakan selama waktu operasi tertentu, dan Ns adalah jumlah suku cadang pada assurance level yang ditentukan. Perhitungan untuk rata-rata komponen yang mengalami kerusakan adalah sebagai berikut: 1 Nf = tn (8) MTTF dimana MTTF adalah Mean Time To Failure, t adalah waktu operasi komponen, dan n adalah jumlah komponen yang terpasang dalam suatu sistem. 3. PENGOLAHAN DATA Data waktu antar kerusakan (Time To Failure) diolah untuk menghasilkan data yang akan menjadi parameter dari masing-masing Modul PCM 4 Exchange Unit, yang 125

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 5, NO. 2, DESEMBER 2003: 120-128 tergantung pada jenis distribusinya. Hasil dari penentuan bentuk distribusi dan parameter dari data waktu antar kerusakan adalah sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi dan Parameter dari Data Waktu Antar Kerusakan Distribusi Parameter Erricson Taylink Eksponensial Weibull λ = 0.000244 γ = 0 β = 1,1 Tatung Weibull η = 2435 γ = 0 β = 1,21 η = 3750 Parameter keandalan dari masing-masing modul adalah Mean Time To Failure (MTTF). Nilai Mean Time To Failure untuk masing-masing Modul PCM 4 Exchange Unit adalah sebagai berikut: Tabel 2. Parameter Keandalan Modul PCM 4 Exchange Unit MTTF (Jam) Erricson 4104 Taylink 2349,568 Tatung 3520,054 Tindakan perawatan pencegahan pada Modul PCM 4 Exchange Unit Erricson tidak efektif. Hal ini dikarenakan nilai laju kerusakan yang bersifat konstan seiring dengan penambahan umur operasinya, yaitu sebesar 0,000244 pada setiap waktu tertentu (T). Untuk memberikan kepuasan yang tinggi kepada pelanggan. Maka, kebijakan perawatan pencegahan yang dilakukan oleh PT. TELKOM Tbk. tidak lagi melihat dari sisi laju kerusakannya, melainkan dengan melihat sisi tingkat keandalannya. Kebijakan ini diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi dan tingkat keandalan (reliability) dari modul. Fungsi keandalan (R(T)) untuk masing-masing Modul PCM-4 Exchange Unit adalah sebagai berikut: Tabel 3. Fungsi Keandalan (R(T)) Modul PCM 4 Exchange Unit R (T) Erricson 0.000244T R( T ) = e 126 Taylink Tatung R ( T ) = e R ( T ) = e T 2435 T 3750 1.1 1.21 Pihak manajemen PT. TELKOM Tbk. bagian MDF Kandatel Lembong Bandung menginginkan modul tersebut dapat beroperasi dengan tingkat keandalan (R(T)) sebesar 80%. Nilai tersebut disesuaikan dengan Tingkat Keberhasilan Panggilan (Answer Seizure

PERUMUSAN STRATEGI PENGGUNAAN MODUL PCM-4 (Yossy meidy Wijaya, et al.) Ratio ASR) untuk SLJJ dan Lokal, yang merupakan salah satu isi dari Top Ten Target WCO (World Class Operator) T 2001. Maka, interval waktu untuk melakukan tindakan perawatan pencegahan terha-dap Modul PCM 4 Exchange Unit adalah sebagai berikut: Tabel 4. Interval Waktu Perawatan Pencegahan Modul PCM 4 Exchange Unit Waktu (Jam) Erricson 914,523 Taylink 622,734 Tatung 849,308 Keandalan juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan jumlah kebutuhan suku cadang. Penentuan tersebut menggunakan parameter keandalan Mean Time To Failure (MTTF), yang tertera pada Tabel 2. Berdasarkan permintaan pihak manajemen PT. TELKOM Tbk. bagian MDF Kandatel Lembong Bandung, yang menginginkan modul tersebut berada pada assurance level sebesar 99,99%, disesuaikan dengan Tingkat Ketersediaan Jaringan (Network) Sentral dan Transmisi, yang juga merupakan salah satu isi dari Top Ten Target WCO (World Class Operator) T 2001. Maka, jumlah kebutuhan suku cadang Modul PCM 4 Exchange Unit yang harus disediakan untuk 1 (satu) periode siklus (3 (tiga) bulan) adalah sebagai berikut: Tabel 5. Jumlah Kebutuhan Suku Cadang Modul PCM 4 Exchange Unit Jumlah (Buah) Erricson 422 Taylink 27 Tatung 6 Untuk melihat pengaruh dari tindakan perawatan pencegahan yang dilakukan dengan melakukan aktivitas penggantian Modul PCM 4 Exchange Unit, maka diperlukan perbandingan performansi kondisi antara kondisi sekarang (Corrective Maintenance) dengan kondisi yang diusulkan (Preventive Maintenance). Hal yang akan dibandingkan adalah availability. Availability adalah probabilitas suatu komponen atau sistem dapat berfungsi dengan baik pada satu titik waktu, ketika dioperasikan dan dirawat dengan benar. Pada kondisi sekarang, availability dapat dirumuskan sebagai berikut: MTBF Availability = (9) MTBF + MTTR Pada kondisi usulannya, perumusan availablity berbeda. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas perawatan pencegahan. Availability tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: MTBM Availability = (10) MTBM + M 127

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 5, NO. 2, DESEMBER 2003: 120-128 Berdasarkan persamaan diatas, maka perbandingan availability untuk masingmasing modul adalah sebagai berikut: Tabel 7. Perbandingan Availability Kondisi Sekarang Kondisi Usulan Erricson 0,9971 0,9980 Taylink 0,9950 0,9978 Tatung 0,9967 0,9979 4. KESIMPULAN Modul PCM 4 Exchange Unit yang potensial adalah Modul PCM 4 Exchange Unit Erricson. Modul tersebut memiliki nilai Mean Time To Failure (MTTF) yang terbesar, yaitu sebesar 4104 jam. Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance) dengan melakukan penggantian (Replacement) modul dilakukan pada tingkat keandalan (reliability) sebesar 80%. Kondisi ini diharapkan mendukung Tingkat Keberhasilan Panggilan (ASR) SLJJ dan Lokal. Interval waktu penggantian masing-masing Modul PCM 4 Exchange Unit adalah sebagai berikut: Tabel 8. Interval Waktu Perawatan Pencegahan Modul PCM 4 Exchange Unit Waktu (Hari) Erricson 38 Taylink 25 Tatung 35 Kebutuhan suku cadang Modul PCM 4 Exchange Unit pada assurance level 99,99%; diharapkan mendukung Tingkat Ketersediaan Jaringan (Network)-Sentral dan Transmisi. Jumlah kebutuhan suku cadang yang harus disediakan pada 1 (satu) periode siklus (3 (tiga) bulan) adalah sebagai berikut : Tabel 9. Perbandingan Modul PCM 4 Exchange Unit Jumlah Ter-install (Buah) Jumlah Suku Cadang (Buah) Erricson 413 422 Taylink 15 27 Tatung 2 6 Perumusan strategi ini menghasilkan availability yang lebih baik. Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 10. Perbandingan Availability 128

PERUMUSAN STRATEGI PENGGUNAAN MODUL PCM-4 (Yossy meidy Wijaya, et al.) Availability Sekarang Usulan Erricson 0,9971 0,9980 Taylink 0,9950 0,9978 Tatung 0,9967 0,9979 DAFTAR PUSTAKA Bedworth, D. D., Bailey, and E. James, 1987. Integrated Production Control Systems Management, Analysis, Design, John Wiley & Sons Inc., New York. Blanchard, B. S., 1992. Logistics Engineering and Management, Prentice Hall, New Jersey. Ebeling, E. Charles, 1997. An Introduction to Reliability and Maintainability Engineering, Mc Graw Hill Inc., Singapore. Kececioglu, D., 1993. Lecture Notes on Maintainability Engineering, Arizona. Kececioglu, D., 1992. Reliability Engineering Handbook, Volume 1, Prentice Hall, New Jersey. Purcell, E. J., D. Varberg, 1997. Kalkulus dan Geometri Analitis, Erlangga, Jakarta. Schwartz, M., 1986. Transmisi Informasi, Modulasi dan Bising, Gramedia, Jakarta. Walpole, R. E., R. H. Myers, 1986. Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan, Institut Teknologi Bandung, Bandung. 129