BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menjadikan semua aspek kehidupan dirasakan sama

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. dalam era globalisasi. Ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru baik

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di indonesia, meluncurkan jasa layanan telkom speedy yang. menjanjikan kecepatan dan kenikmatan yang lebih baik dari pada

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa berubah adalah fenomena yang harus dihadapi perusahaan. Fenomena ini

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, khususnya dalam dunia telepon seluler atau yang di kenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk selalu mengikuti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang ingin memperluas usahanya dalam persaingan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. membuat perusahaan internet service provider di Indonesia berlomba dalam

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran merupakan sumber kehidupan dari sebuah. perusahaan. Karena kegiatan pemasaran dilaksanakan dengan efisien dan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis menghadapi era baru persaingan global yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dan promosi yang berkualitas dan bermutu tinggi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Pengguna Internet di Indonesia dan Penetrasinya

BAB 1 PENDAHULUAN. mengubah perspektif masyarakat terhadap kebutuhan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan bermunculannya operator-operator jasa telekomunikasi baik lokal maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat

BAB I PENDAHULUAN. bagi suatu perusahaan. Konsumen saat ini begitu dimanjakan dengan begitu

BAB I PENDAHULUAN. pasar dari sellers market menjadi buyers market sehingga konsumen menjadi

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat pengguna telepon genggam atau handphone. Fenomena yang muncul

BAB 1 PENDAHULUAN. makanan,minuman,kesehatan maupun produk untuk berkomunikasi. keunggulan kompetitif yang berkesimbungan dalam menghadapi semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan

PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan berbagai macam media komunikasi untuk menyampaikan pesan.

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kompleks. Oleh karena itu banyak perusahaan berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. industri seperti industri telekomunikasi, transportasi, perbankan dan perhotelan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya Indonesia, tidak boleh mengabaikan bidang teknologi komunikasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki potensi bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto

BAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk layanan telekomunikasi yang beredar di Indonesia. Sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. beragam pilihan bentuk teknologi dan kecanggihannya. dalam melakukan kegiatan, dengan teknologi komunikasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen dicecar dengan banyaknya iklan dan promosi penurunan tarif, kini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, membuat perusahan berusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. sedangkan merek menjelaskan pada spesifikasi pelanggannya. Merek (brand)

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi perkembangan telekomunikasi semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini suatu kebutuhan akan komunikasi dan teknologi adalah hal

BAB I PENDAHULUAN. muncul suatu kebutuhan. Di sini konsumen akan mempertimbangkan dan memahami

terus berlomba-lomba untuk menawarkan produknya agar dapat dikenal

BAB I PENDAHULUAN. cepat dimana fasilitas tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Kondisi yang demikian membuat bisnis minuman ready to drink

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. gratis kepada konsumen misalnya telepon gratis, internet gratis, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi telepon seluler yang signifikan

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berbeda dari pada produk-produk sebelumnya, seperti Blackberry,

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang pesat. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah banyak merubah dan meninggalkan paradigma lama

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui secara cepat. Informasi global, pengiriman berita dan data

BAB I PENDAHULUAN. pesaing berarti tidak kekurangan barang. Hal ini yang membuat konsumen

Gambar I.1 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia (Sumber: Indonesia Netizen Survey 2013 by Mark Plus Insight, Marketeers Magazine November 2013)

BAB 1 PENDAHULUAN. yang inovatif baik bergerak dalam bidang barang ataupun jasa. Dimana kinerja. saing, baik di pasar lokal maupun pasar global.

BAB I PENDAHULUAN. yang diperolehnya sedangkan tujuan jangka panjang perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB perkapita Indonesia atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang

BAB I PENDAHULUAN. selalu update agar tidak ketinggalan dengan teknologi yang ada. Kesadaran. peluang bisnis yang potensial bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Usaha yang dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. atas dasar harga berlaku triwulan terhadap triwulan tumbuh 5,01

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mampu membaca situasi yang terjadi agar dapat mengelola fungsi-fungsi

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

BAB I PENDAHULUAN. sudah menjadi salah satu kebutuhan utama. Pilihan-pilihan layanan

BAB I PENDAHULUAN. 80% pengguna internet Indonesia adalah remaja berusia tahun. dengan total

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data Perkembangan Jumlah Pelanggan Internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sebuah industri besar. Selain itu kepuasan mampu mengukur dampaknya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk

I. PENDAHULUAN. Peluang bisnis di sektor telekomunikasi pada tahun 2008 semakin. menjanjikan setelah tahun 2007 mengalami pertumbuhannya yang membaik.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan biaya menambah pelanggan baru (Chang et al., 2012:24) Produk bersaing atas merek memudahkan pembeli mengidentifikasi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi menjadikan semua aspek kehidupan dirasakan sama diseluruh dunia, globalisasi sangat berdampak nyata bagi kehidupan dunia ekonomi. Tentunya banyak manfaat yang dapat kita rasakan dengan adanya globalisasi, akan tetapi dibalik itu terdapat banyak hal yang dirasakan negatif sebagai imbas dari adanya globalisasi. Salah satu contohnya saja adalah krisis yang dialami suatu negara akan terasa imbasnya kepada negara lain, seperti halnya krisis finansial yang dialami Amerika Serikat berpengaruh terhadap hampir semua kegiatan ekonomi di seluruh negara di dunia. Hal inilah yang terjadi pada saat ini di mana Indonesia pun tidak lepas terpengaruh oleh krisis finansial ini. PT.Telkom, tbk. merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang merasakan pengaruh negatif dari adanya krisis finansial global ini, tahun 2008 dan beberapa tahun sebelumnya PT. Telkom, memang menunjukan kinerja yang terus menerus mengalami pertumbuhan yang pesat. Seperti dari segi layanan kartu telepon seluler, Internet, dsb. Akan tetapi pada tahun 2009 ini kinerja Telkom menunjukan prestasi yang menurun yang mungkin salah satu pengaruhnya adalah akibat krisis finansial yang terjadi. Seperti yang dinyatakan dalam majalah SWA bulan Juni 2009. Dimana menurut perangkingan angka WAI (wealth added 1

2 index), peringkat PT.Telkom menurun drastis ke urutan 100 pada tahun 2009, padahal sebelumnya menduduki urutan pertama pada tahun 2008. Tabel 1.1 Peringkat Wealth Added Index PT.Telkom Peringkat 2008 2009 1 Telkom BCA...... 100 AKR Corporindo Telkom Sumber : SWA Juni 2009 Wealth added index, selanjutnya di sebut WAI adalah sebuah angka hasil pengukuran, dimana angka yang didapat tersebut mencerminkan kelebihan kekayaan yang dihasilkan di atas return minimal yang diharapkan oleh investor. Return minimal itu direfleksikan dalam bentuk cost of equity (CoE). Jadi, untuk mendapatkan WAI positif, TSR harus lebih tinggi dari cost of equity. Sedangkan yang terjadi pada PT.Telkom adalah angka total shareholder return lebih kecil dari cost of equity, sehingga menghasilkan angka WAI negatif. Data lain menyebutkan bahwa, setahun terakhir Telkom seolah-olah kehilangan masa kejayaannya. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, tahun 2008 sumber pendapatan potensial PT.Telkom turun 20%. Padahal, empat tahun sebelumnya (2004-2007) terus menunjukkan peningkatan. Puncaknya terjadi tahun 2007, dengan membukukan pendapatan potensial US$ 2 juta.

3 Tabel 1.2 Faktor Penurunan Sumber Pendapatan Potensial Kuartal I 2009 1 Pendapatan Fixed Line Menyusut Sebesar 12% 2 Kenaikan Depresiasi 17% 3 Biaya Operasional naik menjadi 27% 4 Kenaikan biaya pemasaran sebesar 33% 5 Kerugian akibat nilai tukar (kurs) Sumber : SWA Juni 2009 Begitu pula dalam dunia pemasaran, akibat dari adanya globalisasi menciptakan suatu persaingan yang luar biasa antar produsen. Persaingan yang ada sekarang ini membuat semua produsen menciptakan berbagai cara untuk membuat produknya tetap dipilih konsumen dan bertahan di pasar. Lain halnya dengan yang terjadi pada segi konsumen, dengan adanya globalisasi ini membuat konsumen merasa mudah untuk melakukan preferensi barang yang menurutnya memberikan pelayanan terbaik. Hampir tidak ada resiko bagi konsumen untuk berpindah-pindah mengkonsumsi produk dari satu produk ke produk lain. Pesaingan ketat ini terjadi pula dalam dunia layanan jasa internet berbayar (broadband), jika kita lihat banyak sekali penyedia layanan internet ini tidak hanya Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, akan tetapi banyak perusahaan lainnya. Hal ini terjadi karena adanya suatu perkembangan pasar akibat tingginya kebutuhan masyarakat saat ini yang semakin mengarah kepada kebutuhan pemenuhan akan informasi dan teknologi, sehingga banyak perusahaan yang ikut ambil bagian dalam persaingan segmen layanan internet, karena pasarnya dianggap masih memberikan daya tarik yang unggul bagi produsen penyedia layanan internet.

4 Persaingan ketat dalam industri penyedia layanan internet ini dapat dilihat dari banyaknya pemain yang ada saat ini, contohnya saja dalam kategori penyedia layanan internet fixed (ADSL) saja terdapat beberapa perusahaan, belum lagi ditambah dengan penyedia layanan internet mobile. Berikut ini disajikan data penyedia layanan internet dalam sebuah tabel. Tabel 1.3 Beberapa Penyedia Layanan Internet fixed (ADSL) 1 Telkom Speedy 2 Indonet 3 CBN 4 Melsa 5 Centrin 6 BizNet 7 IPNet 8 RadNet 9 FastNet Sumber http://opensource.telkomspeedy.com Jumlah perusahaan penyedia layanan internet fixed mungkin melebihi dari data di atas, hal ini membuat persaingan yang ada menjadi persaingan yang ketat. Persaingan bisnis dalam segmen teknologi informasi ini memaksa setiap perusahaan untuk selalu berusaha berebut perhatian konsumen melalui keinginan dan kebutuhan pelanggan, memperhatikan kecenderungan perubahan sosial, menganalisis kiat-kiat pesaing, dan mengamati perubahan ekonomi, politik dan sosial. Tentu saja penurunan kinerja dan prestasi Telkom dalam tahun terakhir, seperti yang telah dibahas diatas, setidaknya dapat memberikan pengaruh yang negatif terhadap citra PT. Telkom sebagai perusahaan penyedia teknologi

5 informasi terbesar di Indonesia. Pengaruh negatif akan berdampak buruk kepada dua sisi citra yang dimiliki sebelumnya baik citra dalam sisi corporate dan citra dalam sisi produk atau merek. Telkom speedy merupakan salah satu merek yang dimiliki Telkom yang menjadi andalan utama bagi perusahaan, Telkom speedy dirasakan terkena dampak negatif akibat dari berbagai informasi yang menunjukan bahwa kinerja Telkom tengah menurun. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya keluhan mengenai speedy. Berdasarkan data yang didapat dari media, banyak sekali pelanggan yang mengeluhkan kinerja dari produk speedy. Tabel 1.3 Data Media Mengenai Keluhan Pelanggan Speedy No Sumber Data Keterangan 1 www.ombudsman.go.id Dari seluruh pengaduan yang masuk pada tahun 2009, 26,66% diantaranya adalah keluhan mengenai Speedy 2 www.detik.com Dalam 3 bulan terakhir (Sept-Nov2009) setidaknya ada 44 dokumen mengenai keluhan speedy 3 Forum QOS Speedy 3 bulan terakhir (Sept-Nov2009) resmi mencatat 330 keluhan mengenai Speedy 4 Forum kaskus untuk keluhan internet 50% pelanggan mengeluhkan kinerja Speedy Sumber : diolah dari berbagai sumber 2009 Data diatas mengindikasikan bahwa banyak sekali pelanggan yang mengeluhkan kinerja speedy, yang artinya speedy dianggap mempunyai kinerja yang buruk. Hal ini tentunya akan berdampak kepada pemahaman citra yang buruk terhadap speedy. Citra dapat terbentuk dengan memproses informasi yang ada. Adanya berbagai perubahan informasi yang ada, tidak menutup kemungkinan terjadinya perubahan citra akan suatu perusahaan dan mereknya. Adanya informasi negatif mengenai kinerja speedy tentu akan mempengaruhi citra dari

6 merek speedy, citra merek speedy akan terganggu dan bahkan menjadi citra yang buruk, hal ini tentunya akan sangat merugikan bagi perusahaan pada akhirnya. Citra yang kurang baik maka sebuah produk akan sulit untuk diminati bahkan cenderung dihindari konsumen, produk yang memiliki citra negatif akan sulit untuk berkembang karena citra yang melekat pada produknya sehingga masa siklus produk akan menjadi pendek. Hal yang terpenting jika dilihat dari segi pelanggan, produk yang memiliki citra negatif akan ditinggalkan pelanggan karena pelanggan dapat beralih dengan mudah kepada produk lain. Citra atau image merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kegiatan bisnis perusahaan, karena dengan adanya citra yang baik, suatu perusahaan akan selalu dihargai oleh Stakeholder. Melalui citra yang dimiliki, sebuah perusahaan akan selalu optimis dalam menjalankan setiap usahanya. Citra yang baik dimaksudkan agar perusahaan dapat tetap hidup dan orang-orang didalamnya terus mengembangkan kreativitas bahkan memberikan manfaat yang lebih berarti bagi orang lain. Citra merek dapat memberikan kemampuan pada perusahaan untuk mengubah harga premium, menikmati penerimaan lebih tinggi dibandingkan pesaing, dan membuat kepercayaan kepada perusahaan. Buchari Alma (2002) mengemukakan bahwa Citra dibentuk berdasarkan impresi, berdasarkan pengalaman yang dialami seseorang terhadap sesuatu sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan. Sedangkan pentingnya citra menurut Cravens (1996) disebutkan, citra dan merek perusahaan yang baik merupakan keunggulan bersaing yang dapat mempengaruhi tingkat

7 kepuasan konsumen. Begitu pentingnya suatu citra bagi perusahaan, citra dapat dianggap sebagai suatu peran sentral dalam menjalankan setiap usaha perusahaan. Begitu pentingnya peran dari sebuah citra yang dimiliki oleh produk, karena dari itu pihak perusahaan akan melakukan segala cara yang dianggap dapat meningkatkan citra dari produk dan perusahaannya. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi dan sedikitnya dapat meningkatkan citra adalah dengan melakukan strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu, Strategi ini dapat menciptakan suatu informasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif perusahaan. Konsep dasar dari Komunikasi Pemasaran Terpadu adalah komunikasi. Komunikasi ini, digunakan untuk memaksimalkan informasi positif, dengan sasaran menciptakan dan menyokong hubungan merek dengan pelanggannya. Informasi positif yang diciptakan melalui Komunikasi Pemasaran menciptakan suatu rangsangan dan stimuli pemasaran yang dapat mempengaruhi pikiran konsumen dalam membentuk dan menggambarkan konsep citra dari suatu merek. Jadi jelas disini suatu informasi yang diciptakan dari Komunikasi Pemasaran Terpadu akan mampu mempengaruhi citra yang bermasalah. Apabila citra yang dibentuk dari berbagai kondisi dan informasi yang diciptakan oleh perusahaan ini mempunyai bentuk yang positif maka ini merupakan suatu keuntungan bagi perusahaan. Citra yang baik dari suatu produk / merek merupakan asset, karena citra mempunyai suatu dampak pada persepsi konsumen dari komunikasi dan operasi organisasi dalam berbagai hal, salah satunya adalah berdampak kepada keputusan pembelian bagi konsumen.

8 Selain Komunikasi Pemasaran Terpadu, atribut produk yang dikembangkan oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi Citra Perusahaan di mata konsumen. Atribut produk melalui dimensi merek mampu menciptakan citra (image) terhadap suatu perusahaan, hal ini sesuai dengan pendapat Buchari Alma (2004:148) bahwa merek dapat membuat citra (image) terhadap sebuah perusahaan. Salah satu masukan untuk membentuk image ini ialah merek. Produk beserta atribut lain yang dikembangkan oleh perusahaan berhubungan langsung dengan citra perusahaan, karena apabila citra perusahaan baik di mata konsumen, maka konsumen akan memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai produk beserta atributnya yang dikembangkan perusahaan, tetapi apabila citra perusahaan jelek di mata konsumen, maka konsumen tidak akan menghiraukan segala sesuatu yang berkaitan dengan perusahaan tersebut. Melalui atribut produk yang dikembangkan tersebut perusahaan mengharapkan agar konsumen mempunyai kesan positif pada barangnya yang akan berpengaruh juga terhadap keputusan pembelian konsumen. Pada umumnya keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai. Dimana merek merupakan salah satu atribut suatu produk Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian yang membahas tentang masalah Pengaruh Kinerja Program Komunikasi Pemasaran Terpadu dan Atribut Produk terhadap Citra Merek Serta Dampaknya Kepada Keputusan Pembelian Produk Telkom Speedy

9 1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Beberapa tahun kebelakang PT. Telkom, memang menunjukan kinerja yang baik terus menerus mengalami pertumbuhan yang pesat, puncaknya terjadi pada tahun 2007, dimana PT.Telkom dinobatkan sebagai perusahaan terbaik dan perusahaan yang meraih laba terbesar pada saat itu. Akan tetapi pada tahun 2009 ini berdasarkan data yang diperoleh, kinerja Telkom menunjukan trend yang mengarah kepada penurunan kinerja perusahaan. Tentu saja penurunan kinerja ini berdampak kepada citra PT.Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbaik di Indonesia. Padahal sebuah citra (image) bagi perusahaan merupakan suatu hal yang memegang peranan sangat penting. Citra yang positif memberikan kemudahan perusahaan untuk berkomunikasi dan mencapai tujuan secara efektif, Sebuah citra perusahaan yang baik merupakan keunggulan bersaing yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. Sedangkan apabila citra yang dimiliki bersifat negatif maka citra tersebut akan menghambat kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan, dan bukan tidak mungkin dengan citra buruk yang dimiliki, akan mengarahkan suatu perusahaan kedalam suatu keadaan yang kolaps dan akhirnya hancur. Untuk memperbaiki dan meningkatkan citra tentu banyak stategi yang dapat dilakukan, namun dalam penelitian ini memfokuskan pada penggunaan strategi komunikasi pemasaran terpadu dan pengembangan atribut produk. Serta dilihat juga keterkaitannya dengan terciptanya keputusan pembelian yang dilakukan oleh pelanggan Telkom Speedy.

10 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalahnya sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran Komunikasi Pemasaran Terpadu Telkom Speedy. 2. Bagaimana gambaran Atribut Produk yang dikembangkan Telkom Speedy. 3. Bagaimana gambaran Citra Produk Telkom Speedy. 4. Bagaimana gambaran Keputusan Pembelian konsumen Telkom Speedy. 5. Sejauhmana pengaruh yang ditimbulkan oleh Komunikasi Pemasaran Terpadu terhadap Citra Merek Telkom Speedy. 6. Sejauhmana pengaruh yang ditimbulkan oleh Atribut Produk terhadap Citra Merek Telkom Speedy. 7. Sejauhmana pengaruh yang ditimbulkan oleh Komunikasi Pemasaran Terpadu terhadap Keputusan Pembelian konsumen Telkom Speedy. 8. Sejauhmana pengaruh yang ditimbulkan oleh Atribut produk Telkom Speedy terhadap Keputusan Pembelian Telkom Speedy. 9. Sejauhmana pengaruh tidak langsung dari Komunikasi Pemasaran Terpadu dan Atribut produk terhadap Keputusan Pembelian melalui Citra Merek Telkom Speedy.

11 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui gambaran Komunikasi Pemasaran Terpadu Telkom Speedy. 2. Untuk mengetahui gambaran Atribut Produk yang dikembangkan Telkom Speedy. 3. Untuk mengetahui gambaran Citra Produk Telkom Speedy. 4. Untuk mengetahui gambaran Keputusan Pembelian konsumen Telkom Speedy. 5. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu terhadap Citra Merek Telkom Speedy. 6. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh Atribut Produk terhadap Citra Merek Telkom Speedy. 7. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu terhadap Keputusan Pembelian konsumen Telkom Speedy. 8. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh Atribut produk Telkom Speedy terhadap Keputusan Pembelian Telkom Speedy. 9. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh tidak langsung dari Komunikasi Pemasaran Terpadu dan Atribut produk terhadap Keputusan Pembelian melalui Citra Merek Telkom Speedy.

12 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Secara teoretis, hasil penelitian ini dapat dijadikan kajian lebih lanjut mengenai ilmu manajemen pemasaran khususnya pada industri jasa telekomunikasi mengenai Komunikasi Pemasaran Terpadu, Atribut Produk, Citra Merek, dan Keputusan Pembelian. 2. Secara empiris, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang industri Jasa, khususnya PT Telkom sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan perusahaan dalam menjaga dan meningkatkan Citra Merek dari produk perusahaannya terutama dalam hal komunikasi pemasaran terpadu dan atribut produk.