Pertumbuhan Janin Terhambat Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
Definisi Janin dengan berat badan kurang atau sama dengan 10 persentil, atau lingkaran perut kurang atau sama dengan persentil 5 atau FL/AC > 24 Bayi PJT (pertumbuhan janin terhambat) atau IUGR (intrauterine growth restriction) sering disamakan dengan bayi SGA (small for gestational age)
Epidemiologi Dua per tiga PJT berasal dari kelompok kehamilan yang beresiko tinggi, misalnya hipertensi, perdarahan antepartum, penderita penyakit jantung, multiple pregnancy) Sepertiga lainnya berasal dari kelompok kehamilan tidak mempunyai resiko. Penelitian di 4 pusat fetomaternal di Indonesia tahun 2004-2005 didapatkan 571 bayi SGA dalam 14.702 persalinan atau rata-rata 4,40%
Klasifikasi PJT Simetris: ukuran badannya secara proporsional kecil gangguan pertumbuhan janin terjadi sebelum umur kehamilan 20 minggu sering disebabkan oleh kelainan khromosome atau infeksi Asimetris: ukuran badannya tidak proporsional gangguan pertumbuhan janin terjadi pada kehamilan trimester III sering disebabkan oleh isufisiensi plasenta
Patofisiologi Pertumbuhan janin tergantung dari suplai nutrient yang adekuat, seperti glukosa, asam amino, dan lemak Pada janin yang mengalami gangguan pertumbuhan, terdapat gangguan asam amino yang menyerupai keadaan kelaparan protein pasca kelahiran Ada sebuah fenomena pada IUGR dimana bayi lebih mengutamakan suplai nutrient ke otak dibandingkan organ lain rasio lingkar kepala dan lingkar perut menjadi meningkat asimetris PJT Terjadi pada kehamilan lanjut akibat gangguan fungsi plasenta, misalnya preeclampsia
Patofisiologi Faktor yang menghambat pertumbuhan terjadi pada awal kehamilan PJT yang simetris Jumlah sel berkurang dan secara permanen menghambat pertumbuhan janin dan prognosisnya jelek Penampilan klinisnya proporsinya tampak normal karena berat dan panjangnya sama-sama terganggu
Faktor Predisposisi Maternal: Hipertensi dalam kehamilan, penyakit jantung sianosis, DM, hemoglobinopati, penyakit autoimun, malnutrisi, merokok, kelainan uterus Plasenta dan tali pusat: Kelainan plasenta, solusio plasenta khronik, plasenta previa, kelainan insersi tali pusat, kelainan tali pusat, kembar Infeksi: HIV, Cytomegalovirus, rubella, herpes, toksoplasmosis, syphilis. Kelainan kromosom/ genetik : anensephali
Faktor Resiko Faktor yang terdeteksi sebelum kehamilan a) Riwayat PJT sebelumnya b) Riwayat penyakit kronis c) Riwayat APS (Antiphospholipid syndrome) d)indeks masa tubuh yang rendah e) Maternal hypoksia Terdeteksi selama kehamilan a) Peninggian MSAFP/hCG b) Riwayat makan obat-obatan tertentu (coumarin, hydantoin) c) Perdarahan pervaginam d) Kelainan plasenta e) Partus prematurus f) Kehamilan ganda g) Kurangnya pertambahan BB selama kehamilan
Diagnosis Suspek PJT jika terdapat satu atau lebih tanda-tanda di bawah ini : a) TFU 3 cm atau lebih dibawah normal b) Pertambahan berat badan < 5 kg pada usia kehamilan 24 minggu atau < 8 kg pada usia kehamilan 32 minggu (untuk ibu dengan BMI < 30) c) Estimasi berat badan < 10 persentil d) Ibu merasa gerakan janin berkurang
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan USG untuk memeriksa: a) HC/AC > 1 b) Amniotic Fluid Index 5 cm atau kurang c) Sebelum UK 34 minggu plasenta grade 3 Estimasi berat janin (EFW) dan abdominal circumference (AC) lebih akurat untuk diagnosis KMK Pemeriksaan penunjang lain yang mencoba untuk mencari etiologi di sisi maternal. Misal : pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi anemia atau defisiensi zat nutrisi tertentu
Skrining Mengukur tinggi fundus uteri (TFU), yang dilakukan secara rutin pada sejak umur kehamilan 20 minggu sampai aterm Jika ada perbedaan sama atau lebih besar dari 3 cm dengan kurva standard, perlu dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) Kehamilan yang berisiko terjadi PJT: USG dilakukan pertama kali pada kehamilan trim I untuk konfirmasi usia kehamilan, pertengahan trim II (18-20 minggu) untuk mencari kelainan bawaan dan kehamilan kembar Pemeriksaan USG diulang pada umur kehamilan 28-32 minggu untuk deteksi gangguan pertumbuhan dan brain sparing effect
Penatalaksanaan Rujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut Pemberian nutrisi tinggi protein Bed rest
Prognosis PJT dapat memicu terjadinya : morbiditas dan mortalitas perinatal, persalinan preterm yang iatrogenik, dan gawat janin dalam persalinan Angka kematian pada bayi PJT dapat meningkat 10 kali lipat Sementara 40% kelahiran mati dengan bayi yang tidak ada kelainan bentuk berasal dari bayi PJT
Daftar Pustaka 1. Sheridan, C. intrauterine growth restriction. Diagnosis and Management. Aus. Fam. Phisic. 2005. 34:717-23 2. Royal College of Obstetricians and Gynecologists: The investigation and management of the small for gestational age fetus. Guideline No. 31 November 2002. www.reog.org.uk/resources/public/pdf/small-gest-fetus- No.031.pdf 3. G.C.S. Smith and C.C. Lees. Disorders of fetal growth and assessment of fetal well-being in Dewhurst's Textbook of Obstetrics and Gynaecology 7th Edition. Blackwell Publishing