Pertumbuhan Janin Terhambat. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

dokumen-dokumen yang mirip
Pertumbuhan Janin Normal Pertumbuhan, diferensiasi dan maturasi jaringan dan organ. Pembelahan sel terdiri dari 3 fase : - Hiperplasia selama 16 mingg

Persalinan Preterm. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

The Etiology and Prevention Strategy of Small for Gestational Age from Obstetrician View

Small for Gestational Age: What We Have Worried about?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Indikator

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang penting bagi perkembangan janin.

BAB I PENDAHULUAN. (BBLR) adalah salah satu dari penyebab utama kematian pada neonates

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Menurut data World

Diabetes Melitus Gestasional. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB I PENDAHULUAN. Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy tahun 2001 yakni

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Definisi Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan setiap

BAB I PENDAHULUAN. dunia mengalami preeklampsia (Cunningham, 2010). Salah satu penyulit dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. akibatnya sering terjadi komplikasi yang berakhir dengan kematian. Bulan Sesuai untuk Masa Kehamilan (NKB-SMK).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Ketuban pecah dini (KPD) terjadi pada sekitar sepertiga dari

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara bermakna setelah 2 minggu (Harper, 2005). 75% di antaranya berada di Asia, Afrika (20%), dan Amerika Latin (5%).

Brain Development in Infant Born with Small for Gestational Age

Mola Hidatidosa. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

DETEKSI DINI, DIAGNOSIS KELAINAN KONGENITAL. dr.jalila Zamzam, Sp.A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lahir kurang dari 2500 gram. Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya,

KEHAMILAN GANDA. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam lima tahun pertama kehidupannya (Hadi, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Tangga (SKRT) dan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. SC, dalam 20 tahun terakhir ini terjadi kenaikan proporsi sectio caesarea dari 5

BAB I PENDAHULUAN. kelahiran preterm, dan intrauterine growth restriction (IUGR) (Sibai, 2005;

BAB I PENDAHULUAN. bayi yang meninggal di Indonesia berdasarkan estimasi Survei Demografi

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan keberhasilan pembangunan SDM antarnegara. perkembangan biasanya dimulai dari sejak bayi. Kesehatan bayi yang

1. Pengertian Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

Abortus. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB I PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum dimulainya

Mei Vita Cahya Ningsih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IBU DGN MOLAHIDATIDOSA, PLASENTA PREVIA, ABRUPSIO PLASENTA

MAKALAH PADA PASIEN IUFD (Intra Uterine Fetal Death)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gangguan pada berbagai organ. Sampai saat ini preeklamsia masih merupakan

LUARAN MATERNAL DAN PERINATAL PADA WANITA USIA LEBIH DARI 35 TAHUN di RSUP Dr. KARIADI, SEMARANG, TAHUN 2008

Hemoragik antepartum (HAP) Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB I PENDAHULUAN. awal minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37 (Varney,

PENDAHULUAN. Sebagian besar kasus kematian ibu di dunia terjadi di negara- negara. bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Berdasarkan Survei

BAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14

BAB I PENDAHULUAN. jumlah serta tingkat kompleksitasnya. 2. penyakit jantung semakin meningkat. 3 Di Washington, Amerika Serikat,

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi dalam kehamilan masih merupakan masalah besar. dalam bidang obstetri, dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang dilahirkan dengan berat badan normal. (Depkes RI, 2005)

KELAINAN DALAM LAMANYA KEHAMILAN. Sendy Firza Novilia Tono, S.S.T.Keb

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kelainan kongenital adalah penyebab utama kematian bayi di negara maju

IUGR dan Fetal Distress. dr. Hydrawati Sari, MCE, SpOG

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari berbagai perubahan anatomik serta fisiologik yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) adalah keluarnya air ketuban (cairan amnion) sebelum

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

BAB I PENDAHULUAN. kandungan. Kelainan penyerta yang timbul pada bayi baru lahir akan menghambat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hipertensi dalam kehamilan. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal. Penyebab berat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi

PERSALINAN PRETERM. Dr. Hotma Partogi Pasaribu, Sp.OG. Departemen Obstetri & Ginekologi Fakultas kedokteran USU RSHAM -RSPM

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dengan mengukur variabel

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai salah satu penyulit kehamilan. 1. (AKI) di Indonesia masih merupakan salah satu yang tertinggi di Asia

BAB 2 TINJAUAN PUSAKA

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANAN DOKTER KELUARGA DALAM KESEHATAN MATERNAL

BAB I PENDAHULUAN. pertama sebagai penyebab kematian maternal. 2. Pendarahan obstetri secara umum dibagi menjadi perdarahan antepartum

BAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia tersebut menjadi melemah. Pertahanan tubuh yang menurun

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bundar dengan ukuran 15 x 20 cm dengan tebal 2,5 sampai 3 cm dan beratnya 500

BAB I PENDAHULUAN. kematian per kelahiran hidup. (Kemenkes RI 2015,h.104). Pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kewajiban negara dalam upaya pemenuhannya. Kesehatan juga

PEMERIKSAAN OBSTETRI

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK PENGARUH ROKOK TERHADAP BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH. FX. Jarot Dwipoyono Pembimbing : July Ivone, dr., MS.

Perdarahan Antepartum No Revisi 0/0. Batasan. Perdarahan dari jalan lahir pada kehamilan >20 minggu sampai sebelum janin lahir. I.

BAB V PEMBAHASAN. dengan preeklamsi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang sesuai kriteria inklusi

BAB 1 PENDAHULUAN. Plasenta previa adalah plasenta yang menutupi ostium uteri internum baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LBM 1 Bayiku Lahir Kecil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bayi lebih rendah dari populasi normal atau lebih rendah dari berat badan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN

SINOPSIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI KAB BOJONEGORO TESIS OLEH INDRAYANTI

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam program

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7).

Transkripsi:

Pertumbuhan Janin Terhambat Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Definisi Janin dengan berat badan kurang atau sama dengan 10 persentil, atau lingkaran perut kurang atau sama dengan persentil 5 atau FL/AC > 24 Bayi PJT (pertumbuhan janin terhambat) atau IUGR (intrauterine growth restriction) sering disamakan dengan bayi SGA (small for gestational age)

Epidemiologi Dua per tiga PJT berasal dari kelompok kehamilan yang beresiko tinggi, misalnya hipertensi, perdarahan antepartum, penderita penyakit jantung, multiple pregnancy) Sepertiga lainnya berasal dari kelompok kehamilan tidak mempunyai resiko. Penelitian di 4 pusat fetomaternal di Indonesia tahun 2004-2005 didapatkan 571 bayi SGA dalam 14.702 persalinan atau rata-rata 4,40%

Klasifikasi PJT Simetris: ukuran badannya secara proporsional kecil gangguan pertumbuhan janin terjadi sebelum umur kehamilan 20 minggu sering disebabkan oleh kelainan khromosome atau infeksi Asimetris: ukuran badannya tidak proporsional gangguan pertumbuhan janin terjadi pada kehamilan trimester III sering disebabkan oleh isufisiensi plasenta

Patofisiologi Pertumbuhan janin tergantung dari suplai nutrient yang adekuat, seperti glukosa, asam amino, dan lemak Pada janin yang mengalami gangguan pertumbuhan, terdapat gangguan asam amino yang menyerupai keadaan kelaparan protein pasca kelahiran Ada sebuah fenomena pada IUGR dimana bayi lebih mengutamakan suplai nutrient ke otak dibandingkan organ lain rasio lingkar kepala dan lingkar perut menjadi meningkat asimetris PJT Terjadi pada kehamilan lanjut akibat gangguan fungsi plasenta, misalnya preeclampsia

Patofisiologi Faktor yang menghambat pertumbuhan terjadi pada awal kehamilan PJT yang simetris Jumlah sel berkurang dan secara permanen menghambat pertumbuhan janin dan prognosisnya jelek Penampilan klinisnya proporsinya tampak normal karena berat dan panjangnya sama-sama terganggu

Faktor Predisposisi Maternal: Hipertensi dalam kehamilan, penyakit jantung sianosis, DM, hemoglobinopati, penyakit autoimun, malnutrisi, merokok, kelainan uterus Plasenta dan tali pusat: Kelainan plasenta, solusio plasenta khronik, plasenta previa, kelainan insersi tali pusat, kelainan tali pusat, kembar Infeksi: HIV, Cytomegalovirus, rubella, herpes, toksoplasmosis, syphilis. Kelainan kromosom/ genetik : anensephali

Faktor Resiko Faktor yang terdeteksi sebelum kehamilan a) Riwayat PJT sebelumnya b) Riwayat penyakit kronis c) Riwayat APS (Antiphospholipid syndrome) d)indeks masa tubuh yang rendah e) Maternal hypoksia Terdeteksi selama kehamilan a) Peninggian MSAFP/hCG b) Riwayat makan obat-obatan tertentu (coumarin, hydantoin) c) Perdarahan pervaginam d) Kelainan plasenta e) Partus prematurus f) Kehamilan ganda g) Kurangnya pertambahan BB selama kehamilan

Diagnosis Suspek PJT jika terdapat satu atau lebih tanda-tanda di bawah ini : a) TFU 3 cm atau lebih dibawah normal b) Pertambahan berat badan < 5 kg pada usia kehamilan 24 minggu atau < 8 kg pada usia kehamilan 32 minggu (untuk ibu dengan BMI < 30) c) Estimasi berat badan < 10 persentil d) Ibu merasa gerakan janin berkurang

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan USG untuk memeriksa: a) HC/AC > 1 b) Amniotic Fluid Index 5 cm atau kurang c) Sebelum UK 34 minggu plasenta grade 3 Estimasi berat janin (EFW) dan abdominal circumference (AC) lebih akurat untuk diagnosis KMK Pemeriksaan penunjang lain yang mencoba untuk mencari etiologi di sisi maternal. Misal : pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi anemia atau defisiensi zat nutrisi tertentu

Skrining Mengukur tinggi fundus uteri (TFU), yang dilakukan secara rutin pada sejak umur kehamilan 20 minggu sampai aterm Jika ada perbedaan sama atau lebih besar dari 3 cm dengan kurva standard, perlu dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) Kehamilan yang berisiko terjadi PJT: USG dilakukan pertama kali pada kehamilan trim I untuk konfirmasi usia kehamilan, pertengahan trim II (18-20 minggu) untuk mencari kelainan bawaan dan kehamilan kembar Pemeriksaan USG diulang pada umur kehamilan 28-32 minggu untuk deteksi gangguan pertumbuhan dan brain sparing effect

Penatalaksanaan Rujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut Pemberian nutrisi tinggi protein Bed rest

Prognosis PJT dapat memicu terjadinya : morbiditas dan mortalitas perinatal, persalinan preterm yang iatrogenik, dan gawat janin dalam persalinan Angka kematian pada bayi PJT dapat meningkat 10 kali lipat Sementara 40% kelahiran mati dengan bayi yang tidak ada kelainan bentuk berasal dari bayi PJT

Daftar Pustaka 1. Sheridan, C. intrauterine growth restriction. Diagnosis and Management. Aus. Fam. Phisic. 2005. 34:717-23 2. Royal College of Obstetricians and Gynecologists: The investigation and management of the small for gestational age fetus. Guideline No. 31 November 2002. www.reog.org.uk/resources/public/pdf/small-gest-fetus- No.031.pdf 3. G.C.S. Smith and C.C. Lees. Disorders of fetal growth and assessment of fetal well-being in Dewhurst's Textbook of Obstetrics and Gynaecology 7th Edition. Blackwell Publishing