Tantangan dan Praktik Kepatuhan Pertamina

dokumen-dokumen yang mirip
Disampaikan dalam rangka : National Conference IIA Agustus 2015 Jogyakarta

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

BAB III PROFIL PT PERTAMINA ( PERSERO ) MARKETING OPERATION REGION V. dari minyak dan gas. Namun saat itu, pengelolaan ladang-ladang minyak

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PT. PERTAMINA Persero

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bidang minyak dan gas yang terletak di Jl. Medan Merdeka Timur 1A,

1. PENDAHULUAN. perusahaan energi berkelas dunia yang berbentuk Perseroan, yang mengikuti

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT.PERTAMINA pada tahun 1961

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB III DESKRIPSI INSTANSI PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV. penjelasan fase-fase yang telah dilalui oleh PT.Pertamina (Persero) :

LEMBAR PENGESAHAN. Komisaris Utama/ Komisaris Independen : Tanri Abeng... Wakil Komisaris Utama : Arcandra Tahar... Komisaris : Sahala Lumban Gaol...

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PT. PERTAMINA (PERSERO) dari tahun per tahun

BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT WORKSHOP. 2.1 Gambaran Umum PT. Pertamina (Persero) PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT PERTAMINA (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik

CAPAIAN SUB SEKTOR MINYAK DAN GAS BUMI SEMESTER I/2017

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. surat keputusan Gubernur Militer Sumatra Tengah pada tanggal 9 November 1948

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Jakarta, 13 Mei 2015

ANALISIS TANTANGAN MIGAS INDONESIA ; PENGUATAN BUMN MIGAS

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Perusahaan PT Pertamina (Persero) Gambar 1.1 Logo PT Pertamina (Persero)

SAMBAL Q2, 2015 TARGET TARGET REALISASI. Weighted. Performance. Performance. Kum. TW III 2015 TW III

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEKTOR ESDM

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan akan mengalami beberapa fase perkembangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT Pertamina (Persero)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PRESENTASI SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR. Peneliti: Refi Efendi. Dosen Pembimbing: Syarifa Hanoum ST., MT

PERMEN ESDM NO. 08 TAHUN 2017 KONTRAK BAGI HASIL GROSS SPLIT BAGIAN HUKUM DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahu

BAB 1 PENDAHULUAN. TelkomRisTI merupakan unit pendukung PT Telekomunikasi Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. Industri minyak dan gas bumi merupakan salah satu sektor penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sistem dan teknologi di Indonesia sudah mengalami. kemajuan yang pesat. Di era informasi dan globalisasi menyebabkan

Visi Menjadi Perusahaan Pelayaran yang Tangguh dan Pilihan Utama Pelanggan

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Laba Bersih Pertamina Tahun 2014 hingga 2015

BAB I PENDAHULUAN. Industri minyak dan gas bumi mengalami goncangan yang luar biasa di 10

mereka. Seperti telah diketahui misalnya KPI telah melakukan kerjasama sebelumnya dengan pihak Jepang dan Vietnam dalam downstream business di Vietnam

Peran Asosiasi Bisnis dalam Mencegah Korupsi di sektor usaha Migas

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOMOR : 13.00/KPTS/09/IV/2014 NOMOR : Dekom/SK-02/IV/2014

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Kondisi Pasokan dan Permintaan BBM di Indonesia dan Upaya Pertamina Dalam Pemenuhan Kebutuhan BBM Nasional

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

Capaian Industri Migas Semester I Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. persaingan adalah yang mampu menggelola segala sumberdaya (resources)

Dukung Pemanfaatan Gas Bumi, PGN-ASDP Sepakat Operasikan Kapal Berbahan Bakar Ganda di Merak-Bakauheni

I. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Mewujudkan Budaya Tata Kelola Sarinah yang Baik

BAB 21 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sedang berlangsung. Terbukti perusahaan yang bertahan adalah

BAB 20 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN

Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. Fungsi Technical Services Marketing Operation Region (MOR) V

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960.

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM. Badak, dan kilang Tangguh. Ketiga kilang tersebut tersebar di berbagai pulau

LATAR BELAKANG PASAR DOMESTIK GAS BUMI TERBESAR ADA DI PULAU JAWA YANG MEMILIKI CADANGAN GAS BUMI RELATIF KECIL;

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

... Hubungi Kami : Studi Prospek dan Peluang Pasar MINYAK DAN GAS BUMI di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms)

PEDOMAN CODE OF TATA KELOLA CORPORATE PERUSAHAAN GOVERNANCE PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH

BAB II DESKRIPSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. Sesuai dengan objek penelitian, yaitu website perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

DEPUTI MENTERI NEGARA BIDANG USAHA PERTAMBANGAN, INDUSTRI STRATEGIS, ENERGI DAN TELEKOMUNIKASI

BAB II GAMBARAN UMUM PT PERTAMINA (PERSERO) SURABAYA. Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir

BAB I fpendahuluan Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. Adapun Visi dan Misi PT. Pertamina (Persero) :

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

Gambar 3.1. Struktur Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MATRIKS PROGRAM 100 HARI, 1 TAHUN DAN 5 TAHUN (Di Sempurnakan Sesuai dengan Usulan Kadin)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

ANALISIS ASUMSI HARGA MINYAK DAN LIFTING MINYAK APBN 2012

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Semakin hari kebutuhan ini makin

BAB 21 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN

Informasi Berkala Sekretariat Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat,

BAB I PENDAHULUAN. pertanian (agro-based industry) yang banyak berkembang di negara-negara tropis

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Minyak dan Gas Bumi, industri migas terdiri dari usaha inti (core business)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

LAMPIRAN II: MATRIKS PROGRAM 100 HARI, 1 TAHUN DAN 5 TAHUN. Isu Pokok Output yang Diharapkan Program Aksi Kerangka waktu. Jaminan pasokan energi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Minyak Bumi dan Gas Alam mengandung asas-asas dari prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis dan operasional perusahaan yang berhubungan dengan

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

Transkripsi:

Tantangan dan Praktik Kepatuhan Pertamina Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) KPK, International Business Integrity Conference (IBIC) 2016 Jakarta, 17 November 2016

Visi Misi Pertamina Visi Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia Misi Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsipprinsip komersial yang kuat 1

Tantangan Umum Harga Minyak Dunia Mengalami Penurunan sekitar 59% dalam Kurun Waktu Hampir 2 Tahun Terakhir Brent & ICP monthly prices US$/bbl 120 110 ICP Brent ICP Forecast Brent Forecast 100 90 80-59% 70 60 50 40 230 Jan 14 Jan 15 J F M A M J J A S O N D 16 2

Tantangan Sektor Hulu (1) Produksi migas menurun dari 2,6 menjadi 2,2 mmboepd selama 13 tahun terakhir Pada tahun 2025, tanpa penambahan kapasitas kilang dalam negeri, maka Indonesia harus mengimpor hampir ~70% kebutuhan BBM nya 3

Tantangan Sektor Hulu (2) Porsi Hulu Pertamina di Dalam Negeri Sangat Rendah dibandingkan dengan BUMN Migas Negara Lain Produksi Minyak dan Gas di Dalam Negeri 2, 2016 Kboepd Porsi NOC %) Saudi Arabia 11,872 13.583 40 13.622 99 China 5.639 451 6.090 93 Algeria 2.144 614 2.759 78 Brasil 2.341 528 2.869 82 Malaysia 858 875 1.733 50 Indonesia 525 1.652 2.177 24 Produksi NOC Produksi Non-NOC 1 National Oil Company 2 Total working interest untuk produksi migas 4

Tantangan Sektor Hulu (3) Hingga 2025, Indonesia memerlukan investasi US$ 70 bn untuk pengembangan sektor hulu Pertamina. 5

Tantangan Sektor Hilir Hingga 2025, Indonesia memerlukan investasi US$ 45-55 bn untuk meningkatkan kehandalan & ketersediaan infrastruktur Hilir Migas Nasional guna mengantisipasi pertumbuhan demand 6

Prioritas Strategis Visi Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia Mewujudkan Kemandirian Energi Nasional 1 2 3 4 5 Pengembangan Sektor Hulu Peningkatan Eksplorasi Operational Excellence Optimasi Pengembangan Lapangan Pengambilalihan Secara Selektif Blok- Blok Yang Akan Habis Masa Kontraknya Ekspansi dan Pengembangan Aset- Aset Internasional Akselerasi Pengembangan Geothermal, Energi Baru dan Terbarukan Efisiensi di Semua Lini Reformasi Pengadaan Minyak Mentah dan Produk Minyak melalui ISC yang Berkelas Dunia Penekanan Losses di Semua Lini dengan Sistem yang Didukung Teknologi dan Otomasi Procurement Excellence yang tersentralisasi Streamlining Fungsi- Fungsi Korporasi Sentralisasi Marketing Peningkatan Kapasitas Kilang dan Petrokimia Upgrade Kilang (Refinery Development Master Plan) Pembangunan Kilang - Kilang Baru (Grass Root Refinery Project) Revitalisasi dan Integrasi Kilang Swasta Pengembangan Produk inovatif dengan Keragaman Pilihan Pengembangan Infrastruktur dan Marketing Peningkatan Infrastruktur Gas Nasional Pengadaan LNG dan Komersialisasi Gas Marketing Infrastructure Master Plan Marketing Go International Digitalisasi Teknologi Marketing Marketing & Operation Excellence Kemitraan Inovatif Perbaikan Struktur Keuangan Penyelesaian Piutang Negara kepada Pertamina Penyelarasan Strategi Pembiayaan Jangka Pendek dan Panjang Pengelolaan Perencanaan dan Evaluasi Investasi Optimalisasi Aset-Aset Non Produktif Restrukturasi Anak Perusahaan Manajemen Kas Terpenuhinya Aspirasi dalam Revisi UU Migas Tata Nilai Perusahaan (Clean, Competitive, Confident, Customer Focus, Commercial, Capable) Good Corporate Governance: Spirit Satu Pertamina Research & Technology Center Budaya Health Safety Security Environment 7

Pertamina Clean Tantangan Praktik Masih banyak laporan pelanggaran etika bisnis 1. Pernyataan COC 2. Pernyataan COI 3. Pengisian Gratifikasi 4. Sosialisasi GCG 5. Pengisian LHKPN 6. Whistleblowing System Sekali dalam setahun, setiap Insan Pertamina wajib mengikuti sosialisasi GCG, membuat pernyataan COC, COI, mengisi gratifikasi, dan LHKPN. COC : Code of Conduct COI : Conflict of Interest 8

Kepatuhan - GCG Pertamina (1) Pedoman CoC 9

Kepatuhan - GCG Pertamina (2) CoC Online CoI Online GCG Training Online Gratifikasi Online 10

Kepatuhan - GCG Pertamina (3) LHKPN Online Variasi Sosialisasi GCG WBS Mobile GCG Training 11

Penanganan WBS Pertamina Tahun Surat Teguran Surat Peringatan Demosi PHK Total 2013 4 9 0 0 13 2014 0 0 2 3 5 2015 15 6 22 8 51 19 15 24 11 69 12

Score GCG Peningkatan tata kelola perusahaan yang baik, dapat dilihat dalam pencapaian skor GCG dengan menggunakan parameter Kementerian BUMN, dimana skor yang dicapai oleh Pertamina tiap tahunnya selalu naik 13

Cumulative Financial Impact Progress 140% 2.485 2.485 Total Financial: US$ 2.485 Miliar (US$ Juta) 1.635 1.780 1.690 116% 182% 172% 442% 140% 100% 126% 539 257 190 221 118 215 83 143 109 483 697 978 143 143 440 553 Target BTP 2016 Target Okt 2016 Realisasi Okt 2016 1. Sentralisasi Procurement Non Hydro 2. Efisiensi Pengadaan Hydro 3. Roll out PTKAM 0.2 4. MORE 5. Inisiatif Efisiensi Hulu 6. Inisiatif Efisiensi Direktorat 7. Inisiatif Efisiensi Pengolahan Efisiensi Peningk. Margin Kilang Top up RKAP -MORE Target Oktober 2016 Realisasi 14

Penanganan Losses s/d Oktober 2016 530,59 231,49 299,10 201 4-71% 244,15 124,57 119,58 201 5 Juta US$ Pemasaran Pengolahan 76,97 38.49 38,48 YTD Oktober 2016 5 4 3 2 1 0 4,68 1,95 2,73 2014-56% 3,11 1,54 1,57 2015 Juta Barrel Pemasaran Pengolahan 1,46 0,81 0,65 YTD Oktober 2016 0,41-40% 0,34 Supply Losses (%) 0,17 2014 2015 YTD Oktober 2016

Back Up Slides

Tata Nilai Pertamina Clean Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada azas azas tata kelola korporasi yang baik. Competitive Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja. Confident Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa. Customer Focus Berorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Commercial Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsipprinsip bisnis yang sehat. Capable Dikelola oleh Pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.

Cumulative Financial Impact Progress Total target finansial BTP Korporat 2016 US$ 1.635 Juta. Terdapat kenaikan target di bulan Oktober-Desember karena tambahan inisiatif dari Efisiensi Pengolahan dan Optimalisasi Operasional. Total pencapaian finansial per 31 Oktober 2016 sebesar US$ 2.485 Juta dari kontribusi berikut : 1. Sentralisasi Procurement Non Hydro. Berasal dari negosiasi kontrak, re-negosiasi kontrak existing, optimasi inventory, maupun dari sentralisasi material. Terdapat 120 Juta dari efisiensi untuk sentralisasi procurement dari APH Hulu dan 56 Juta dengan Inisiatif efisiensi Pengolahan yang sudah dikurangi pada perhitungan efisiensi konsolidasi 2. Efisiensi Pengadaan Hydro. Berasal dari dari selisih Alpha RKAP dan realisasi untuk aktifitas pengadaan crude serta product ke ISC 3. Efisiensi Pengadaan Hydro. Berasal dari efisiensi yang didapatkan dari selisih Nilai Losses Ytd. Bulan berjalan tahun 2016 dengan 2015 4. MORE. Berasal dari meningkatnya volume penjualan pertalite sebesar 244, kemudian 100.63 sebagian besar dari optimalisasi tonase kapal dan bunker shipping, sisanya sekitar 60.56 dari efisiensi pengendalian losses Dit. Pemasaran yang sudah dikurangi pada perhitungan efisiensi losses konsolidasi 5. Inisiatif Efisiensi Hulu. Berasal dari Optimalisasi biaya operasi Anak Perusahaan di bidang Hulu (Realisasi September 2016 vs target October 2016) 6. Inisiatif Efisiensi Direktorat. Efisiensi didapat dari Pemotongan anggaran ABO seluruh Direktorat di Kantor Pusat 7. Inisiatif Efisiensi Pengolahan. Efisiensi didapatkan dari 14.7 dari efisiensi energi, 58.3 dari top up revenue berupa optimalisasi bottom products dan pemanfaatan SF serta 480.3 dari pengembangan produk dan optimalisasi operasi dengan efisiensi supply losses yang sudah dikurangi pada perhitungan efisiensi konsolidasi

Pertamina 2025 1. Produksi minyak dan gas; 2. Semua penjualan gas (LNG, gas pipa, LPG, CNG, jargas, dan gas hasil regasifikasi); 3. Tidak termasuk Geothermal, Pertamina berkontribusi pada kapasitas proyek, Equity share Pertamina akan ditentukan; 4. Produk meliputi Premium, Solar dan Pertamax; 5. Base case CAPEX dimodelkan untuk 20 hari, tambahan CAPEX diperlukan untuk mencapai 30 hari; 6. Hingga tahun 2019 Keterangan Gas, Energi Baru & Terbarukan : (1) Volume gas sold dihitung berdasarkan pertumbuhan demand 7% per tahun (ref. ESDM); (2) Post Holding Migas: Pembangunan jalur pipa gas diasumsikan memiliki rata-rata 800Km/th (Pertamina 4000km + PGN 6000km @2025); (3) Target pembangunan jargas dari pemerintah 200.000 SR/th. (ref. Nawacita Presiden RI); (4) Bisnis CNG (SPBG) terkendala pada akuisisi lahan yang sulit, harga jual yang tidak ekonomis serta distribusi converter kit yang belum memadai.

Pertamina Upstream Assets International business development to complement domestic operations 2015 asset in 3 countries, 2016 additional 2 countries on production in Nigeria and Gabon, 7 countries on development and exploration assets in Namibia, Tanzania, Myanmar, Canada, Italy, France, and Colombia.

Wajib Lapor LHKPN Pertamina Total Wajib Lapor: 1.982 1.223 759 Korporat Anak Perusahaan

Wajib Lapor LHKPN Pertamina 1400 1223 1200 1082 1000 759 800 600 422 Wajib Lapor Realisasi 400 200 0 Persero Anak Perusahaan Total Wajib Lapor: 1.982 Realisasi per Oktober 2016: 1.504 (76%)

Boundary KPI Boundary KPI GCG Compliance terdiri atas 5 (lima) item yang meliputi: Pernyataan COC Pernyataan COI Pengisian Gratifikasi Sosialisasi GCG Pengisian LHKPN P embobotan untuk Wajib Lapor LHKPN P embobotan untuk non Wajib Lapor LHKPN Item Bobot Item Bobot 1. Pengisian COC 15% 2. Pengisian COI 15% 3. Sosialisasi GCG 20% 4. Pengisian LHKPN 20% 5. Pengisian Gratifikasi 30% 1. Pengisian COC 20% 2. Pengisian COI 20% 3. Sosialisasi GCG 30% 4. Pengisian Gratifikasi 30% 100% 100% Target minimum yang harus dicapai tahun 2015 adalah 87%