Keyword : Analyzed, Affected, Production, Capital, Fertilizer, Seed, Labour

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA

Analisis Usahatani Bawang Merah di Desa Sumberkledung Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo

Nurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI (Kasus Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH

ANALISIS PRODUKTIVITAS USAHATANI CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.) DI DESA ANDONGSARI KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKSI KAKAO PERKEBUNAN RAKYAT DI PROVINSI ACEH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH METODE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

BAB III METODE PENELITIAN. faktor produksi yang kurang tepat dan efisien. Penggunaan faktor produksi

PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CAISIM (Brassica chinensis L.) Abstract PENDAHULUAN

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI KELURAHAN KOYA, KECAMATAN TONDANO SELATAN

EFISIENSI EKONOMI FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI BROKOLI DI KELURAHAN KAKASKASEN. Juliana R. Mandei Christy P. Tuwongkesong

ANALISA FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI TEKNIK PADA USAHATANI JAGUNG

EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Novi Anggraeni 1) Dedi Darusman 2) Dedi Sufyadi 3)

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA WOMBO KALONGGO KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA POLEGANYARA KECAMATAN PAMONA TIMUR KABUPATEN POSO

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

IV. METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data 4.3. Metode Pengambilan Sampel

ANALISIS PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP LUAS TANAM BAWANG MERAH DI BERDASARKAN PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN DAIRI

ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI UBI KAYU

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Tani Padi (Studi Kasus: Desa Sei Buluh, Kec. Teluk Mengkudu, Kab.

72 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MANIS DI DESA MAKU KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS EFISIENSI RELATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI SAWAH (Oryza sativa L) DI DESA SAVANAJAYA KECAMATAN WAEAPO KABUPATEN BURU

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI. Oleh : YULIANA

ANALISIS PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI STROBERI DI DESA DOLAT RAYAT KECAMATAN DOLAT RAYAT KABUPATEN KARO

Dahrul Yani 1, Suyanti Kasimin 1, Indra 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan pembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

IV METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus Vulgaris, Scard) DI KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU. By :

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kualitas produk yang dihasilkannya, meningkatkan daya saing produk, dan

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA BOYA BALIASE KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA JAJAR LEGOWO DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

VII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN SUMENEP

VIII. ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU. model fungsi produksi Cobb-Douglas dengan penduga metode Ordinary Least

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN WANASARI KABUPATEN BREBES

IV. METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRACT

Analisis Produksi Usahatani Tomat di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB V DAMPAK BANTUAN LANGSUNG PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PADI DI PROPINSI JAWA TIMUR

ANALISIS EFISIENSI BISNIS TANAMAN PANGAN UNGGULAN DI KABUPATEN BEKASI Oleh : Nana Danapriatna dan Ridwan Lutfiadi BAB 1.

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI SAWAH

M. Danil Furqansyah 1, Agustina Arida 1, Romano 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

VI. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI PADI SAWAH VARIETAS CIHERANG DI GAPOKTAN TANI BERSAMA

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

CURAHAN WAKTU KERJA PETANI PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO JURNAL

BAB VI ANALISIS PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA DI KELAPA DUA

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Analisis Faktor Produksi Dan Efisiensi Alokatif Usahatani Bayam (Amarathus Sp) Di Kota Bengkulu. Fithri Mufriantie*, Anton Feriady*

PENGARUH IRIGASI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KUBIS DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN INPUT PAKAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis Sp)

ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI MENTIMUN DI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI

ANALISIS PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

JURNAL ILMIAH YUSRIN SALEH

VI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI

EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI KUNYIT DI KECAMATAN LAMPANAH LENGAH, KABUPATEN ACEH BESAR. Oleh : Ismayani ABSTRACT

FAKTOR PENENTU PRODUKSI USAHATANI CABAI MERAH DI KECAMATAN BULU DAN TLOGOMULYO, KABUPATEN TEMANGGUNG ABSTRAK

ANALISIS PRODUKSI KARET RAKYAT DI DESA PONTANGOA KECAMATAN LEMBO RAYA KABUPATEN MOROWALI UTARA

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar

ANALISIS EFISIENSI EKONOMI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI KABUPATEN KARANGANYAR (ECONOMIC

I. PENDAHULUAN. pangan pokok saja, tetapi telah berkembang menjadi berbagai jenis bahan makanan

ANALISIS EFISIENSI BISNIS KOMODITAS BUAH-BUAHAN DAN PERKEBUNAN UNGGULAN DI KABUPATEN BEKASI. Oleh : Ridwan Lutfiadi

ANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN ACEH UTARA TESIS. Oleh ZURIANI

Medita Ivanni 1, T. Makmur 1, Safrida 1 * 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA TANAM TABELA DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA RAMBAH HILIR TENGAH KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU ABSTRACT

. II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada penelitian terdahulu, para peneliti telah melakukan berbagai

ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI ACEH. Sofyan*, Elvira Iskandar*, Zakia Izzati** ABSTRACT

Transkripsi:

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Bawang Merah Di Desa Lam Manyang Kecamatan Peukan Bada (Analysis of Factors Affecting the Production of Farm Shallots In the village of Lam Manyang Bada subdistrict Peukan) Muhammad Rijal 1, Fajri Jakfar 1, Widyawati 1 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala Absrtak- Bawang merah merupakan salah satu usahatani sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani. Bawang merah yang terdapat di Desa Lam Manyang dengan luas lahan berkisar sebesar 10 Ha, dengan hasil yang di dapatkan setiap panen berkisar antara 7-8 ton per hektar. Hal ini tentu memiliki prospek pasar yang sangat baik dan perlu untuk terus dikembangkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi produksi bawang merah di Desa Lam Manyang Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar. Pengambilan sampel dilakukan secara sensus. Metode sensus yaitu metode penentuan sampel dengan menggunakan semua anggota populasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Fungsi Cobb-Douglas, yaitu untuk mengetahui faktor faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi usahatani bawang merah. Hasil pengujian secara serempak yang dilakukan dengan uji F statistik, menunjukkan variabel modal, luas Lahan, pupuk, bibit dan tenaga kerja berpengaruh secara nyata terhadap produksi bawang merah di Desa Lam Manyang. Kata Kunci : Usahatani, Bawang Merah, Produksi, Modal, Luas Lahan, Pupuk, Bibit, dan Tenaga Kerja Abstract- Onion is the one of vegetable farming since along time ago that used by farmer. Onion in Lam manyang with 10 Ha land, can make production in every harvest season among 7-8 ton a hectare. It certainly has a very good market prospects and need to continue to be developed. The purpose of this study to determine the factors that affect the production of onion in the Lam Manyang, Peukan Bada of Aceh Besar. Sampling was done by census. Method census sampling method with the use of all members of the population. The analytical method used in this research is the analysis of Cobb-Douglas function, to known production factors that affected to onion farming production. The test results are simultaneously performed by F test statistic, showing a variable capital, vast land, fertilizer, seed and labor significantly affect the production of onion in Lam Manyang. Keyword : Analyzed, Affected, Production, Capital, Fertilizer, Seed, Labour Corresponding author: rijalm1993@gmail.com 488 JIM Pertanian Unsyiah AGB, Vol. 1, No. 1, November 2016: 488-497

PENDAHULUAN Indonesia selama ini dikenal sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, sehingga sering disebut sebagai negara agraris yang berarti negara yang mengandalkan sektor pertanian baik sebagai sumber mata pencaharian maupun sebagai penopang pembangunan. Salah satu sub sektor pertanian yang terus dituntut untuk berperan dalam perekonomian nasional guna mengentaskan kemiskinan, menyediakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan adalah sub sektor pertanian pangan yang salah satu komoditas yang biasa diusahakan petani kecil adalah bawang merah. Bawang merah merupakan salah satu usahatani sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Usahatani sayuran ini termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta obat tradisional. Usahatani ini juga merupakan sumber pendapatan dan kesempatan kerja yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi wilayah (Balitbang Pertanian, 2005). Produksi bawang merah di Indonesia masih bersifat musiman seperti hasil pertanian pada umumnya. Hal ini menyebabkan kebutuhan bawang merah masyarakat Indonesia di luar musim panen tidak dapat dipenuhi sehingga untuk memenuhinya perlu dilakukan tindakan impor. Pemerintah melakukan impor bawang merah untuk menjaga ketersediaan bawang merah dalam negeri serta kestabilan harga pasar (Bank Indonesia, 2013). Dalam konteks teori produksi kaitannya dengan pertanian, faktor penting dalam pengelolaan sumberdaya produksi adalah faktor alam (tanah), modal, dan tenaga kerja, selain itu juga faktor manajemen (Mubyarto, 1994). Diantara berbagai faktor produksi yang tersebut di atas terdapat faktor produksi yang sangat menentukan dalam usahatani bawang merah yaitu meliputi luas lahan, benih, tenaga kerja, pupuk (Urea, NPK, Kandang) dan modal. Salah satu sentra produksi bawang merah di Kabupaten Aceh Besar adalah Kecamatan Peukan Bada karena daerah ini memiliki kondisi tanah yang subur daniklim yang mendukung untuk bercocok tanam. Usahatani bawang merah banyak diusahakan oleh para petani di Kecamatan Peukan Bada, guna memanfaatkan sumber daya lahan dan untuk memperoleh pendapatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Bawang merah dihasilkan hampir di seluruh wilayah Aceh Besar, Kecamatan Peukan Bada termasuk salah satu daerah di Provinsi Aceh yang masyarakatnya masih aktif mengusahakan usahatani bawang merah sebagai usahatani utamanya. Usahatani bawang merah di Desa Lam Manyang merupakan sentra produksi bawang merah terbesar dan menjadi tumpuan produksi bawang merah di Kecamatan Peukan Bada. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS, 2015) berbagai hasil pertanian yang terdapat di Kecamatan Peukan Bada salah satunya sektor andalan yaitu bawang merah yang terdapat di Desa Lam Manyang dengan luas lahan berkisar sebesar 10 Ha, dengan hasil yang di dapatkan setiap panen berkisar antara 7-8 ton per hektar. Hal ini tentu memiliki prospek pasar yang sangat baik dan perlu untuk terus dikembangkan untuk kesejahteraan petani, adapun komiditi bawang merah selain di pasarkan di Kabupaten Aceh Besar juga mampu menembus pasar di Kota Banda Aceh dan beberapa kabupaten atau kota lainnya. Oleh karena itu faktor- Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Bawang Merah 489

faktor yang mempengaruhi produksi usahatani bawang merah di Desa Lam Manyang sangat penting untuk diketahui sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan tentang penggunaan teknologi dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan produksi sekaligus meningkatkan keuntungan petani. Setiap petani bawang merah tentu mengharapkan produksi yang tinggi dan sekaligus keuntungan yang memadai. Berdasarkan hasil survei, alasan petani menanam bawang merah karena tertarik dengan nilai ekonomis yang tinggi dan jika dilihat dari permintaan pasar yang semakin meningkat menunjukkan bahwa bawang merah sangat di butuhkan untuk keperluan sehari-hari. Untuk melihat seberapa besar keberhasilan usahatani bawang merah yang dilakukan oleh petani, maka timbul pertanyaan sebagai berikut: Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bawang merah di desa lam manyang kecamatan peukan bada. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-fakor Yang Mempengaruhi Usahatani Bawang Merah Di Desa Lam Manyang Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar. METODE PENELITIAN Lokasi, Objek, dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan Di Desa Lam Manyang dengan pertimbangan bahwa Desa ini merupakan sentra produksi bawang merah Di Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar. Objek penelitian ini adalah petani yang memiliki usaha budidaya bawang merah Di Desa Lam Manyang Kecamatan Peukan Bada. Ruang lingkup penelitian terbatas pada faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani bawang merah Di Desa Lam Manyang Kecamatan Peukan Bada. Metode Penelitian dan Pengumpulan Data Metode pengambilan sampel dilakukan secara sensus yaitu metode penentuan sampel dengan menggunakan semua anggota populasi. Dalam penelitian ini karena jumlah populasinya sedikit (terbatas) sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan sampel (sugiyono, 2008). Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan dan wawancara terhadap pengelola usahatani budidaya jambu madu deli hijau. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari perpustakaan, instansi terkait, browsing internet atau literatur yang terkait dalam penelitian ini. Metode Analisis Berdasarkan data yang telah dikumpulkan di lapangan, dipindahkan dan ditabulasikan kemudian diolah dalam bentuk Fungsi Cobb-Douglas. Analisis fungsi cobb-douglas merupakan suatu teknik matematika dalam mengetahui faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi usahatani bawang merah atau dengan kata lain merupakan alat analisis yang digunakan untuk menjelaskan hubungan faktor-faktor produksi (X) dengan produksi (Y). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Bawang Merah 490

Secara matematik bentuk persamaan analisis fungsi Cobb-Douglas dapat ditulis sebagai berikut (Soekartawi, 2002): Y = ax b1 1,X b2 2,X b3 3, X b4 4.X bn n e Fungsi Cobb-Douglas ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma untuk mendapatkan persamaan yang linier. Setelah diubah dalam bentuk logaritma diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Ln Y = Ln a + b1 Ln X1 + b 2 Ln X 2 + b 3 Ln X 3 + b 4 Ln X 4 + b 5 Ln X 5 + e Keterangan: Y = Produksi Bawang Merah (Kg/Ha/MT) X 1 = Modal (Rp/Ha/MT) X 2 = Luas Lahan (Ha) X 3 = Pupuk (Kg/Ha/MT) X 4 = Bibit (Kg/Ha/MT) X 5 = Tenaga Kerja (HKP/MT) a = Konstanta Ln = Logaritma Natural e = error Uji Hipotesa F Untuk mengetahui peranan variabel yang mempengaruhi terhadap variabel yang dipengaruhi secara serempak (bersama-sama) digunakan uji F dengan menuuggunakan rumus (Sudjana, 2005) sebagai berikut: F Cari = R 2 / K (1-R 2 ) / (n-k-1) Dimana: R 2 = Koefisien determinasi k n = Jumlah variabel bebas = Jumlah sampel Pengujian hipotesis melalui uji-f yaitu membandingkan F hitung dengan F tabel. Apabila hasil perhitungan menunjukkan: F hitung > F Tabel, pada taraf nyata 0,05 maka H o ditolak dan H a diterima, berarti secara bersama-sama variabel bebas (X) berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas (Y). F hitung < F Tabel, pada taraf nyata 0,05 maka H o diterima dan H a ditolak berarti secara bersama-sama variabel bebas (X) berpengaruh tidak nyata terhadap variabel tidak bebas (Y). Uji Hipotesa t Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel yang mempengaruhi terhadap variabel yang dipengaruhi secara parsial (terpisah) digunakan uji t dengan menggunakan rumus (Sudjana, 2005) sebagai berikut: t cari = ai SE ai Dimana: ai = koefisien regresi yang dicari Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Bawang Merah 491

SE ai = standar error Pengujian hipotesis melalui uji-t yaitu membandingkan t hitung dengan t tabel. Apabila hasil perhitungan menunjukkan: t hitung > t tabel, pada taraf nyata 0,05 maka H o ditolak dan H a diterima, berarti secara individual variabel bebas (X) berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas (Y). Jika t hitung < t tabel, pada taraf nyata 0,05 maka H o diterima H a ditolak berarti secara individual variabel bebas (X) tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas (Y). HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Petani Karakteristik petani adalah suatu keadaan petani pada usahatani bawang merah di daerah penelitian. Karakteristik yang dimaksud pada penelitian ini meliputi : Umur, Pendidikan, Pengalaman, dan Jumlah Tanggunggan. Karakteristik petani tersebut akan mempengaruhi terhadap kegiatan, keterampilan, dan kemampuan petani untuk mengkombinasikan penggunaan faktor-faktor produksi serta pengambilan keputusan dalam berusahatani yang kesemuanya ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Modal Modal merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu usaha budidaya tanaman bawang merah. Penggunaan modal ditujukan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kerja. Berdasarkan hasil survei pada petani di Desa Lam Manyang bahwa modal yang dikeluarkan seluruh petani bawang merah yang berada di Desa Lam Manyang sebesar Rp. 451.183.750,-. Dengan jumlah ini dapat diartikan petani di Di Desa Lam Manyang sangat serius dalam usaha budidaya bawang merah. Modal yang digunakan oleh petani bawang merah di Desa Lam Manyang meliputi: pembelian bibit, pupuk, peralatan dan pembayaran upah tenaga kerja. Luas Lahan Luas lahan adalah besar kecilnya lahan yang digunakan petani untuk membudidayakan bawang merah. Luas lahan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan jumlah produksi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa jumlah luas lahan di Desa Lam Manyang sebesar 10 Ha. Sebagian besar petani bawang merah di daerah penelitian memiliki lahan sendiri dalam membudidayakan tanaman bawang merah. Rata-rata umur tanaman bawang merah di daerah penelitian adalah 90 hari untuk bisa dipanen dengan jarak tanam 10cm x 10cm. Bibit Bibit sangat menentukan produksi budidaya bawang merah. Bibit yang unggul cenderung dapat menghasilkan produksi kualitas yang baik, sedangkan bibit yang rentan terhadap penyakit dapat merugikan petani dikarenakan produksi yang kurang memuaskan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa jumlah bibit dari seluruh responden di Desa Lam Manyang sebesar 10.075 Kg bibit. Dimana harga bibit berkisar Rp. 28.000,- per Kg yang dibeli oleh petani di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Namun Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Bawang Merah 492

sekarang petani di Desa Lam Manyang sudah mampu untuk memproduksi bibit bawang merah sendiri dengan pengetahuan yang di dapat dari penyuluh pertanian setempat. Pupuk Pupuk merupakan unsur yang penting dalam meningkatkan produksi bawang merah. Pupuk yang digunakan petani di Desa Lam Manyang terdiri dari 3 macam, yaitu pupuk kandang, urea dan npk (natrium, phospat, kalium). Pemberian pupuk dengan komposisi yang tepat dapat meningkatkan produksi bawang merah. Berdasarkan hasil penelitian jumlah pupuk yang digunakan oleh petani bawang merah di Desa Lam Manyang sebanyak 14.605 Kg/Ha dengan penggunaan pupuk yang digunakan berjumlah sangat beragam tergantung pada luas lahan di setiap usahatani yang dilakukan. Tenaga Kerja Tenaga kerja adalah salah satu faktor produksi yang sangat penting dalam suatu usaha budidaya bawang merah. Tenaga kerja harus diperhitungkan dalam proses produksi, yaitu dalam jumlah yang efisien bukan hanya dilihat dari segi ketersediaannya tenaga kerja tetapi kualitas tenaga kerja tersebut. Umumnya tenaga kerja yang banyak digunakan dalam usahatani bawang merah adalah tenaga kerja pria yaitu pada saat persiapan lahan, persiapan bibit, penanaman, pemupukan, pemeliharaan serta panen dan penanganan pasca panen. Berikut tabel jumlah tenaga kerja pada lokasi penelitian. Tabel 1. Penggunaan Tenaga Kerja pada Usahatani Bawang Merah di Desa Lam Manyang Jumlah No Kegiatan DK (HOK) LK (HOK) (HOK) 1. Persiapan Lahan 242 165 407 2. Persiapan Bibit 72 24 96 3. Penanaman 67 66 133 4. Pemupukan 116 39 155 5. Pemeliharaan 85 25 110 6. Panen dan Pasca Panen 85 57 142 Jumlah 667 376 1043 Rata-rata 111 63 174 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Bawang Merah 493

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa jumlah HOK di Desa Lam Manyang sebanyak 1043 HOK, dimana kegiatan persiapan lahan sebanyak 407 HOK, persiapan bibit sebanyak 96 HOK, penanaman sebanyak 133 HOK, pemupukan sebanyak 155 HOK, pemeliharaan 110 HOK serta penanganan panen dan pasca panen sebanyak 142 HOK. Adapun hasil analisis dengan menggunakan cobb-douglass faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap Produksi Bawang Merah di Desa Lam Manyang dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Hasil Analisis Pengaruh Modal Luas Lahan Pupuk Bibit Tenaga Kerja terhadap Produksi Bawang Merah di Desa Lam Manyang Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar Koefisien Determinasi (R 2 ) = 0.971 F cari = 128.030 F tabel = 2.74 T tabel = 1.729 Taraf nyata (α) = 0.05 Variabel Nama Variabel Koefisien Std. Error T Signifikan A (constanta) 2.856.742 3.849.001 X1 Modal.130.059 2.183.042 X2 Luas Lahan 1.298.178 1.272.000 X3 Pupuk 1.169.090 12.984.000 X4 Bibit 1.574.147 10.684.000 X5 Tenaga Kerja.002.031.057.955 Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Berdasarkan table 2 di atas di peroleh persamaan regresi linear sebagai berikut: LnY=Ln 2.856+0.130 LnX 1 +1.298 LnX 2 +1.169 LnX 3 +1,574 LnX 4 +0.002 LnX 5 Persamaan ini menunjukkan bahwa nilai konstanta sebesar 2.856 menyatakan bahwa apabila nilai variabel modal (X1), luas lahan (X2), pupuk (X3), bibit (X4), dan Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Bawang Merah 494

tenaga Kerja (X5) adalah konstant atau tetap maka akan meningkatkan produksi bawang merah sebesar 2.856 Kg/Ha. Untuk mengetahui variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat dari hasil pengujian secara serempak yang dilakukan dengan uji F statistik. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa F cari sebesar 128.030 dengan tingkat signifikan 0.000 dan F tabel sebesar 2.74 pada tingkat kepercayaan 95%. Dengan kata lain F cari > F tabel maka secara serempak variabel modal (X1), luas lahan (X2), pupuk (X3), bibit (X4) dan tenaga kerja (X5) berpengaruh secara nyata (terima Ha tolak H0) terhadap produksi bawang merah di Desa Lam Manyang. Untuk melihat besarnya hubungan penggunaan faktor produksi (Y) dengan modal (X1), luas Lahan (X2), pupuk (X3), bibit (X4) dan tenaga kerja (X5) digunakan koefisien determinan (R 2 ). Nilai koefesien determinasi dari model ini sebesar 0.971 artinya bahwa 97.1% produksi bawang merah di Desa Lam Manyang di pengaruhi oleh faktor modal (X1), luas Lahan (X2), pupuk (X3), bibit (X4) dan tenaga kerja (X5), sedangkan 2.9% dipengaruhi oleh variabel lain. Jika dalam keadaan konstan nilai elastisitas produksi berada pada daerah 1 karena memiliki nilai lebih dari satu, yaitu sebesar 2.856. Modal (X1) Nilai koefisien modal adalah 0.130. Ini artinya bahwa setiap penambahan 1 rupiah Modal, maka akan meningkatkan produksi bawang merah sebesar 0.130 Kg, dengan asumsi variabel lain tidak berubah atau konstant. Pengujian statistik untuk Modal didapatkan T cari sebesar = 2.183 sedangkan T tabel sebesar = 1.729, hal ini menunjukkan T cari > T tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (0,05). Ini artinya variabel modal berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah di Desa Lam Manyang. Nilai elastisitas variabel modal terhadap produksi bawang merah mempunyai nilai elastisitas lebih kecil dari satu, yaitu 0,130 yang menandakan bahwa nilai elastisitas modal berada pada daerah III atau disebut dengan Decreasing return to scale. Luas Lahan (X2) Nilai koefisien luas lahan adalah 1.298. Ini artinya setiap penambahan 1 meter luas lahan maka akan meningkatkan produksi bawang merah sebesar = 1.298 Kg, dengan asumsi variabel ini tidak berubah atau konstant. Pengujian statistik untuk luas lahan didapatkan T cari sebesar = 1.272 sedangkan T tabel sebesar = 1,729 hal ini menunjukkan T cari < T tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (0,05). Ini artinya variabel luas lahan tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksi bawang merah di Desa Lam Manyang. Nilai elastisitas variabel luas lahan terhadap produksi bawang merah mempunyai nilai elastisitas lebih dari satu, yaitu 1,298 yang menandakan bahwa nilai Elastisitas luas lahan berada pada daerah 1 atau disebut dengan increasing return to scale. Pupuk (X3) Nilai koefisien pupuk adalah 1.169. Ini artinya bahwa setiap penambahan 1 Kg pupuk, maka akan meningkatkan produksi bawang merah sebesar 1.169 Kg, dengan asumsi variabel lain tidak berubah atau konstant. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Bawang Merah 495

Pengujian statistik untuk pupuk didapatkan T cari sebesar = 12.984 sedangkan T tabel sebesar = 1,729, hal ini menunjukkan T cari > T tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (0,05). Ini artinya variabel pupuk berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah di Desa Lam Manyang. Nilai elastisitas variabel luas lahan terhadap produksi bawang merah mempunyai nilai elastisitas lebih dari satu, yaitu 1,169 yang menandakan bahwa nilai elastisitas pupuk berada pada daerah 1 atau disebut dengan Increasing return to scale. Bibit (X4) Nilai koefisien bibit adalah 1.574. Ini artinya bahwa setiap penambahan 1 Kg bibit, maka akan meningkatkan produksi bawang merah sebesar 1.574 Kg, dengan asumsi variabel lain tidak berubah atau konstant. Jumlah produksi bawang merah dapat di lihat dari jumlah bibit yang ditanam. Semakin banyak jumlah bibit yang ditanam maka semakin banyak pula jumlah produksi yang dihasilkan namun apabila kualitas bibit tidak baik, mudah terserang penyakit dan membawa virus kepada tanaman bawang merah yang lain maka jumlah produksi yang dihasilkan sedikit. Pengujian statistik untuk bibit didapatkan T cari sebesar = 10.684 sedangkan T tabel sebesar = 1,729, hal ini menunjukkan T cari > T tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (0,05). Ini artinya variabel bibit berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah di Desa Lam Manyang. Nilai elastisitas variabel bibit terhadap produksi bawang merah mempunyai nilai elastisitas lebih dari satu, yaitu 1,574 yang menandakan bahwa nilai elastisitas bibit berada pada daerah 1 atau disebut dengan Increasing return to scale. Tenaga Kerja (X5) Nilai koefisien tenaga kerja adalah 0.002. Ini artinya bahwa setiap penambahan 1 tenaga kerja, maka akan meningkatkan produksi bawang merah sebesar 0.002 Kg, dengan asumsi variabel lain tidak berubah atau konstant. Pengujian statistik untuk tenaga kerja didapatkan T cari sebesar = 0.057 sedangkan T tabel sebesar = 1,729, hal ini menunjukkan T cari < T tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (0,05). Ini artinya variabel tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah di Desa Lam Manyang. Nilai elastisitas variabel tenaga kerja terhadap produksi bawang merah mempunyai nilai elastisitas lebih kecil dari satu, yaitu 0,002 yang menandakan bahwa nilai elastisitas tenaga kerja berada pada daerah III atau disebut dengan decreasing return to scales. KESIMPULAN DAN SARAN Pengujian secara serempak pada variabel modal, luas lahan, pupuk, bibit dan tenaga kerja berpengaruh secara nyata terhadap peningkatan produksi bawang merah di Desa Lam Manyang Kecamatan Peukan Bada. Pengujian secara parsial didapatkan variabel modal, luas lahan, pupuk, dan bibit berpengaruh secara nyata terhadap produksi bawang merah di Desa Lam Manyang, sedangkan pada variabel tenaga Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Bawang Merah 496

kerja tidak berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah di Desa Lam Manyang. Dalam melakukan usaha budidaya bawang merah petani sebaiknya memperhatikan segala aspek pemeliharaan budidaya bawang merah. Hal ini dikarenakan agar keberlangsungan budidaya bawang merah dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Bertahannya budidaya bawang merah maka akan mempengaruhi produksi dan juga keberlangsungan hidup petani bawang merah itu sendiri.selain faktor internal petani bawang merah harus memperhatikan faktor eksternal seperti penyakit ataupun segala sesuatu yang dapat mengurangi produksi bawang merah. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik, 2015. Kabupaten Aceh Besar Dalam Angka, Provinsi Aceh. Balitbang Pertanian. 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Bawang Merah. Departemen Pertanian. Jakarta. Bank Indonesia. 2013. Pola Pembiayaan Usaha Kecil Menengah Usaha Budidaya Bawang Merah. Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM. Jakarta. Mubyarto, 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : LP3ES Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono, 2008. Bandung Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Bawang Merah 497

Corresponding author: rijalm1993@gmail.com 498 JIM Pertanian Unsyiah AGB, Vol. 1, No. 1, November 2016: 488-497