LOGO
www.themegallery.com Oleh : Ir. Hervian Tahier Wakil Ketua Umum Company Logo
www.themegallery.com Secara potensi, kondisi geografis dan demografis Indonesia khususnya Prov. Sumatera Utara menawarkan peluang tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi i dengan dukungan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah dan SumberDaya Manusia (SDM) yang produktif. Company Logo
www.themegallery.com 1. Tingginya pertumbuhan ekonomi Ditandai dengan 4. Stabilnya Harga Bahan pokok 2. Rendah & Stabilnya Laju inflasi 3.Penyerapan Tenagakerja Yg melebihi Pertumbuhan Angkatan kerja Company Logo
www.themegallery.com di Amerika Serikat Hancurnya Harga saham di seluruh dunia Merosotnya tingkat likuiditas idit di dunia Turunnya permintaan pasar Dunia Lambatnya pertumbuhan ekonomi Krisis Ekonomi Global Company Logo
Implikasi Bagi Indonesia Dampak pada sektor keuangan Cadangan devisa menurun Ekspor terancam menurun Penurunan pertumbuhan ekonomi dunia akan berimbas kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia
www.themegallery.com Tahun 2003, Nasional 4,88%. Sementara Sumut 4,42% Tahun 2004, Nasional 5,13%. Sementara Sumut 5,74% Tahun 2005, Nasional 5,6%. Sementara Sumut 5,48% Tahun 2006, Nasional 5,5%. Sementara Sumut 6,18% Tahun 2007, Nasional 6,32%. Sementara Sumut 6,94% Tahun 2008, Nasional 6,40%. Sementara Sumut 6,39% Pertumbuhan rata-rata : Nasional 5,23% Sedangkan Sumut 5,50 % Sumber : Bank Indonesia Medan Company Logo
Prospek Perekonomian Sumut Berbagai kebijakan yang ditempuh diharapkan dapat meminimalkan risiko iik gejolak kkeuangan global ldan mendukung upaya menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan Ekonomi Sumut: - Tahun 2008: 6,39% - Tahun 2009 diperkirakan melambat apabila tidak ada langkah terobosan (breakthrough) Beberapa risiko tetap perlu dicermati karena dapat mempengaruhi prospek perekonomian tsb: Keberlanjutan gejolak keuangan global Kepercayaan pelaku ekonomi terhadap perekonomian nasional
Sumatera Utara Gejolak belum secara a langsung gberdampak terhadap perekonomian Sumatera Utara. Hal ini terlihat dari beberapa indikator, seperti: ototal nilai ekspor Sumatera Utara Januari September 2008 mengalami peningkatan sebesar 52,07% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2007. oinflasi Tahun 2008 Berkisar 10,72% Sumber: Data BI Medan
Bagaimana dengan SUMUT Namun, gejolak tersebut akan berpotensi : Mengganggu kinerja ekspor Sumut, khususnya ekspor produk unggulan di sektor perkebunan yaitu CPO dan Karet yang gp pada 2 (dua) bulan terakhir mengalami penurunan harga yang cukup signifikan. Menurunkan investasi asing langsung (foreign direct investment) di Sumatera Utara. Dalam jangka menengah panjang diperkirakan menimbulkan tekanan pada permintaan domestik. Mengganggu kinerja Perbankan khususnya kredit kepada sektor perkebunan.
Ekspor Sumut USD Total nilai ekspor Januari September 2008 USD 7.156,75 juta meningkat 52,07% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2007 yang tercatat sebesar USD 4.706,32 juta. Namun, terjadi perlambatan/ penurunan volume mengindikasikan adanya perurunan permintaan dari negara negara tujuan utamaekspor. Sumber : BI Medan Perlu ada terobosan kebijakan di Sumut
Ekspor Sumut Sumber: Data BI Medan
Negara Tujuan ekspor Apa yg sudah kita lakukan? Negara tujuan ekspor : 1. Tujuan Utama INDIA & JEPANG 2. Pertumbuan ekspor tertinggi INDIA & MALAYSIA Sumber: Data BI Medan
Langkah yang diambil Para Pengusaha Eksportir Akibat Krisis Global Dukungan bagi Sektor Riil Memperbesar porsi pemasaran dalam negeri Pengendalian Impor (Kebijakan Pemerintah) Mengalihkan Tujuan ekspor seperti ke negara-negara Timur Tengah
www.themegallery.com 1 2 3 4 (empat) Industri Unggulan Pendongkrak Pertumbuhan Ekonomi 3 (tiga) Industri Unggulan Peningkatan Daya Tarik Investasi & Daya Saing Bangsa 3 (tiga) Industri Unggulan Penggerak Pencipta Lapangan Kerja & Penurunan Angka Kemiskinan Sumber: Data Roadmap Industri Kadin Indonesia Company Logo
www.themegallery.com - Sektor Perkebunan - Sektor Pertanian - Kelautan Seperti : Kelapa Sawit Karet Kakao dll Company Logo
Permasalahan yang dihadapi Dunia Industri Kebijakan kebijakan kebijakan yang dijalankan Pemerintah tidak pro terhadap pengusaha (dunia industri) Undang Undang No 13 Tahun 2003, dianggap belum mengakomodir kepentingan Para Pengusaha, dimana beberapa point dalam undang undang tersebut memberatkan dunia usaha. Misalnya menyangkut Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang juga mewajibkan pengusaha memberikan pesangon walaupun buruh yang bersangkutan melanggar hukum. Blue Print pengembangan industri nasional yang belum berkelanjutan (Unsustainable)
INVESTASI (US. $.000) JUMLAH NO TAHUN PROYEK RENCANA REALISASI 1 2003 29 142.572,14 97.757,97 2 2004 32 169.400,50 77.672,04 3 2005 25 184.280,76 85.834,58 4 2006 34 1.559.072,88 235.363,38 5 2007 41 392.487,90 90 330.250,53 53 6 2008 36 347.144,77 249.076,02 JUMLAH 197 2.794.961,85 975.954,52 Realisasi iinvestasi ipma sepanjang tahun 2008 turun dibanding tahun 2007 yang lalu ll sebesar 24,58% Sumber : Bainprom ProvSu
NO TAHUN JUMLAH INVESTASI (RP. Milyar) PROYEK RENCANA REALISASI 1 2003 21 2.538.156,93 504.056,61 2 2004 21 2.790.729,94 532.653,58 3 2005 12 3.637.363,55 265.674,54 4 2006 13 7.330.166,81 596.055,25 5 2007 14 10.267.748,03 1.672.463,33 6 s/d September 2008 8 615.400.00 343,528,00 JUMLAH 89 27.179.565,26 3.914.431,31 Realisasi Investasi PMDN sepanjangtahun2008 turun tajam dibanding tahun2007 yang lalu sebesar79,27% Sumber : Bainprom ProvSu
Daya Dukung Infrastruktur yang sangat minim (listrik, Air, Gas, jembatan, Transportasi Darat, Laut, Udara, dll ) Birokrasi (Pembebasan lahan, Perijinan yang berbelit, dll) Kebijakan Kebijakan k yang dikeluarkan k Pemerintah, tidak pro terhadap Pengusaha Praktek kekonomi Biaya Tinggi i (Tingginya retribusi, pungli, dan biaya lainnya) Daya Saing dan Kapatasitas ProduksiTerbatas Pemanfaatan Lembaga Keuangan non Bank yang masih rendah menarik dana dari pasar modal
USULAN & SOLUSI YANG EFEKTIF Kepastian Hukum yang Jelas PenerapanGood Governance Penerapan Good Corporate Governance PERDA yang Pro Investasi Perpajakan dan UU Ketenagakerjaan yang Pro Investasi Ketersediaan Infrastruktur yang Dapat Menjadi Daya Pikat Investasi Reformasi Birokrasi, Paradigma & Kesejahteraanya Pemerintah Pusat, Provinsi, Kab./ Kota, terus menerus mendorong upaya perbaikan menuju iklim Investasi yang Kondusif. Sinergi antar lembaga yang terkait
www.themegallery.com PEMERINTAH Dinas/Badan Instansi/ Lembaga Terkait Perencanaan & Pembangunan Ekonomi Dapat Mewujudkan Ekonomi yang berkualitas & Berkesinambungan KADIN ASOSIASI Pelaku Usaha Koordinasi dan Sinergitas Dunia Usaha (Kadin) dengan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, Dalam peningkatan Proyek Nasional di Daerah Company Logo
KADIN SUMATERA UTARA LOGO