Oleh : Ir. Hervian Tahier Wakil Ketua Umum

dokumen-dokumen yang mirip
1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

PENTINGNYA PENINGKATAN INVESTASI TERHADAP PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI SUMATERA UTARA

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

TERM OF REFERENCE (TOR) PENUNJUKAN LANGSUNG TENAGA PENDUKUNG PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG AGRIBISNIS TAHUN ANGGARAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang yang mampu membayar serta tidak demokratis, telah

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara emerging economy. berkembang pembangunan ekonomi dan penerapan demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

KRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di berbagai bidang perekonomian. Pembangunan ekonomi secara

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Boks 1. Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model

Kondisi Perekonomian Indonesia

Boks 2. Investasi Provinsi Jambi Dan Krisis Pasar Modal Dunia 2008

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

Analisis Perkembangan Industri

Potensi Kerentanan Ekonomi DKI Jakarta Menghadapi Krisis Keuangan Global 1

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007

DAFTAR ISI. Sampul Depan. 1. Daftar Isi Bab I : Pendahuluan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Pengertian...

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak sumber daya alam dan

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012

BAB I PENDAHULUAN. bukan lagi terbatas pada aspek perdagangan dan keuangan, tetapi meluas keaspek

Daya Saing Global Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 1. Tulus Tambunan Kadin Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

I. PENDAHULUAN. keuangan setiap negara. Bank antara lain berperan sebagai tempat. penyimpanan dana, membantu pembiayaan dalam bentuk kredit, serta

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi diartikan juga sebagai peningkatan output masyarakat yang

I. PENDAHULUAN. Kinerja perekonomian di suatu wilayah dapat diketahui dari perkembangan

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN

Boks 2 SURVEI INDIKATOR PERBANKAN RIAU TAHUN I. Latar Belakang

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, salah satu alat dan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang melakukan kegiatan perekonomian biasanya ditujukan

KEBIJAKAN PENGUATAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kamis, 16 Juli 2009

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan rencana Pembangunan Jangka Menengah sampai tahun 2009 sebesar

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKAN ALIRAN FDI

PENDAHULUAN. mengalami keruntuhan (keadaan gawat) dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

BANK INDONESIA. Telepon : (sirkulasi) Fax. : Website :

PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN DAN PEMBIAYAAN PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

BAB I PENDAHULUAN. (growth). Pembangunan ekonomi yang mengalami pertumbuhan yaitu apabila tingkat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DISAMPAIKAN OLEH : DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO PADA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2013 JAKARTA, FEBRUARI 2013 DAFTAR ISI

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI... HALAMAN DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR BOKS... KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

TANTANGAN INTERMEDIASI PERBANKAN Oleh: Djoko Retnadi, Ekonom Senior, The Indonesia Economic Intelligence, Jakarta

MENINGKATKAN DAYA SAING DAN PRODUKTIVITAS MELALUI PEKERJAAN YANG LAYAK. Oleh : 9 Juli 2015 DPN APINDO

BAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini hampir semua negara-negara di dunia menganut sistem pasar bebas

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Boks Dampak Krisis Ekonomi Global terhadap Perbankan Kalsel

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penanaman modal atau investasi merupakan langkah awal kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, baik berupa perdagangan barang maupun jasa. pasar yang mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri besar dan

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

I. PENDAHULUAN. kebutuhan akan minyak nabati dalam negeri. Kontribusi ekspor di sektor ini pada

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua

Dari sisi permintaan (demmand side), perekonomian Kalimantan Selatan didorong permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga.

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

BAB V INDIKASI KEKUATAN, KELEMAHAN, ANCAMAN DAN PELUANG

1. Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi yang melanda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. nasional dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA 2014

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua ahli ekonomi berpendapat bahwa modal merupakan faktor yang

REKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pencerminan tingkat inflasi merupakan persentasi kecepatan naiknya harga-harga

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan

Ekonomi 2009: Perlu langkah-langkah Baru

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional tersebut agar terlaksananya tujuan dan cita-cita bangsa

BABI PENDAHVLUAN Latar BelaJamg. jasa serta arus finansial entar negara. Pada waktu yang sama deregulasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. berlebih, yang bisa mendatangkan suatu devisa maka barang dan jasa akan di ekspor

. Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran SEKTOR PERTANIAN

IV.B.9. Urusan Wajib Penanaman Modal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

Transkripsi:

LOGO

www.themegallery.com Oleh : Ir. Hervian Tahier Wakil Ketua Umum Company Logo

www.themegallery.com Secara potensi, kondisi geografis dan demografis Indonesia khususnya Prov. Sumatera Utara menawarkan peluang tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi i dengan dukungan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah dan SumberDaya Manusia (SDM) yang produktif. Company Logo

www.themegallery.com 1. Tingginya pertumbuhan ekonomi Ditandai dengan 4. Stabilnya Harga Bahan pokok 2. Rendah & Stabilnya Laju inflasi 3.Penyerapan Tenagakerja Yg melebihi Pertumbuhan Angkatan kerja Company Logo

www.themegallery.com di Amerika Serikat Hancurnya Harga saham di seluruh dunia Merosotnya tingkat likuiditas idit di dunia Turunnya permintaan pasar Dunia Lambatnya pertumbuhan ekonomi Krisis Ekonomi Global Company Logo

Implikasi Bagi Indonesia Dampak pada sektor keuangan Cadangan devisa menurun Ekspor terancam menurun Penurunan pertumbuhan ekonomi dunia akan berimbas kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia

www.themegallery.com Tahun 2003, Nasional 4,88%. Sementara Sumut 4,42% Tahun 2004, Nasional 5,13%. Sementara Sumut 5,74% Tahun 2005, Nasional 5,6%. Sementara Sumut 5,48% Tahun 2006, Nasional 5,5%. Sementara Sumut 6,18% Tahun 2007, Nasional 6,32%. Sementara Sumut 6,94% Tahun 2008, Nasional 6,40%. Sementara Sumut 6,39% Pertumbuhan rata-rata : Nasional 5,23% Sedangkan Sumut 5,50 % Sumber : Bank Indonesia Medan Company Logo

Prospek Perekonomian Sumut Berbagai kebijakan yang ditempuh diharapkan dapat meminimalkan risiko iik gejolak kkeuangan global ldan mendukung upaya menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan Ekonomi Sumut: - Tahun 2008: 6,39% - Tahun 2009 diperkirakan melambat apabila tidak ada langkah terobosan (breakthrough) Beberapa risiko tetap perlu dicermati karena dapat mempengaruhi prospek perekonomian tsb: Keberlanjutan gejolak keuangan global Kepercayaan pelaku ekonomi terhadap perekonomian nasional

Sumatera Utara Gejolak belum secara a langsung gberdampak terhadap perekonomian Sumatera Utara. Hal ini terlihat dari beberapa indikator, seperti: ototal nilai ekspor Sumatera Utara Januari September 2008 mengalami peningkatan sebesar 52,07% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2007. oinflasi Tahun 2008 Berkisar 10,72% Sumber: Data BI Medan

Bagaimana dengan SUMUT Namun, gejolak tersebut akan berpotensi : Mengganggu kinerja ekspor Sumut, khususnya ekspor produk unggulan di sektor perkebunan yaitu CPO dan Karet yang gp pada 2 (dua) bulan terakhir mengalami penurunan harga yang cukup signifikan. Menurunkan investasi asing langsung (foreign direct investment) di Sumatera Utara. Dalam jangka menengah panjang diperkirakan menimbulkan tekanan pada permintaan domestik. Mengganggu kinerja Perbankan khususnya kredit kepada sektor perkebunan.

Ekspor Sumut USD Total nilai ekspor Januari September 2008 USD 7.156,75 juta meningkat 52,07% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2007 yang tercatat sebesar USD 4.706,32 juta. Namun, terjadi perlambatan/ penurunan volume mengindikasikan adanya perurunan permintaan dari negara negara tujuan utamaekspor. Sumber : BI Medan Perlu ada terobosan kebijakan di Sumut

Ekspor Sumut Sumber: Data BI Medan

Negara Tujuan ekspor Apa yg sudah kita lakukan? Negara tujuan ekspor : 1. Tujuan Utama INDIA & JEPANG 2. Pertumbuan ekspor tertinggi INDIA & MALAYSIA Sumber: Data BI Medan

Langkah yang diambil Para Pengusaha Eksportir Akibat Krisis Global Dukungan bagi Sektor Riil Memperbesar porsi pemasaran dalam negeri Pengendalian Impor (Kebijakan Pemerintah) Mengalihkan Tujuan ekspor seperti ke negara-negara Timur Tengah

www.themegallery.com 1 2 3 4 (empat) Industri Unggulan Pendongkrak Pertumbuhan Ekonomi 3 (tiga) Industri Unggulan Peningkatan Daya Tarik Investasi & Daya Saing Bangsa 3 (tiga) Industri Unggulan Penggerak Pencipta Lapangan Kerja & Penurunan Angka Kemiskinan Sumber: Data Roadmap Industri Kadin Indonesia Company Logo

www.themegallery.com - Sektor Perkebunan - Sektor Pertanian - Kelautan Seperti : Kelapa Sawit Karet Kakao dll Company Logo

Permasalahan yang dihadapi Dunia Industri Kebijakan kebijakan kebijakan yang dijalankan Pemerintah tidak pro terhadap pengusaha (dunia industri) Undang Undang No 13 Tahun 2003, dianggap belum mengakomodir kepentingan Para Pengusaha, dimana beberapa point dalam undang undang tersebut memberatkan dunia usaha. Misalnya menyangkut Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang juga mewajibkan pengusaha memberikan pesangon walaupun buruh yang bersangkutan melanggar hukum. Blue Print pengembangan industri nasional yang belum berkelanjutan (Unsustainable)

INVESTASI (US. $.000) JUMLAH NO TAHUN PROYEK RENCANA REALISASI 1 2003 29 142.572,14 97.757,97 2 2004 32 169.400,50 77.672,04 3 2005 25 184.280,76 85.834,58 4 2006 34 1.559.072,88 235.363,38 5 2007 41 392.487,90 90 330.250,53 53 6 2008 36 347.144,77 249.076,02 JUMLAH 197 2.794.961,85 975.954,52 Realisasi iinvestasi ipma sepanjang tahun 2008 turun dibanding tahun 2007 yang lalu ll sebesar 24,58% Sumber : Bainprom ProvSu

NO TAHUN JUMLAH INVESTASI (RP. Milyar) PROYEK RENCANA REALISASI 1 2003 21 2.538.156,93 504.056,61 2 2004 21 2.790.729,94 532.653,58 3 2005 12 3.637.363,55 265.674,54 4 2006 13 7.330.166,81 596.055,25 5 2007 14 10.267.748,03 1.672.463,33 6 s/d September 2008 8 615.400.00 343,528,00 JUMLAH 89 27.179.565,26 3.914.431,31 Realisasi Investasi PMDN sepanjangtahun2008 turun tajam dibanding tahun2007 yang lalu sebesar79,27% Sumber : Bainprom ProvSu

Daya Dukung Infrastruktur yang sangat minim (listrik, Air, Gas, jembatan, Transportasi Darat, Laut, Udara, dll ) Birokrasi (Pembebasan lahan, Perijinan yang berbelit, dll) Kebijakan Kebijakan k yang dikeluarkan k Pemerintah, tidak pro terhadap Pengusaha Praktek kekonomi Biaya Tinggi i (Tingginya retribusi, pungli, dan biaya lainnya) Daya Saing dan Kapatasitas ProduksiTerbatas Pemanfaatan Lembaga Keuangan non Bank yang masih rendah menarik dana dari pasar modal

USULAN & SOLUSI YANG EFEKTIF Kepastian Hukum yang Jelas PenerapanGood Governance Penerapan Good Corporate Governance PERDA yang Pro Investasi Perpajakan dan UU Ketenagakerjaan yang Pro Investasi Ketersediaan Infrastruktur yang Dapat Menjadi Daya Pikat Investasi Reformasi Birokrasi, Paradigma & Kesejahteraanya Pemerintah Pusat, Provinsi, Kab./ Kota, terus menerus mendorong upaya perbaikan menuju iklim Investasi yang Kondusif. Sinergi antar lembaga yang terkait

www.themegallery.com PEMERINTAH Dinas/Badan Instansi/ Lembaga Terkait Perencanaan & Pembangunan Ekonomi Dapat Mewujudkan Ekonomi yang berkualitas & Berkesinambungan KADIN ASOSIASI Pelaku Usaha Koordinasi dan Sinergitas Dunia Usaha (Kadin) dengan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, Dalam peningkatan Proyek Nasional di Daerah Company Logo

KADIN SUMATERA UTARA LOGO