BAB V PENGUJIAN SISTEM. sebesar KHz. Frekuensi tersebut merupakan hasil setting nilai resistansi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PROTOTYPE MOBILE ROBOT TANGGA DENGAN METODE KATROL

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Bagaimana Menurut Anda

BAB IV ANALISIS DATA PENGUKURAN JARAK MENGGUNAKAN INFRA MERAH DAN ULTRASONIK

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

Bab IV. Pengujian dan Analisis

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA. Metode naik tangga yang diterapkan pada model robot tugas akhir ini, yaitu

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II ROBOT BERPINDAH (MOBILE ROBOT) Berdasarkan situs ensiklopedia Wikipedia, definisi mobile robot adalah jenis

1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar.

Gambar 4.1. Penampang Alat.

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)

PERCOBAAN 9 RANGKAIAN COMPARATOR OP-AMP

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

Robot Bergerak Penjejak Jalur Bertenaga Sel Surya

GERAK MELINGKAR BERATURAN

BAB II LANDASAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TKC306 - Robotika. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011 Yogyakarta, 26 Juli Intisari

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem pneumatik dengan aplikasi pada mobile robot untuk menaiki dan

4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan konstan 72 km/jam. Jarak yang ditempuh selama selang waktu 20 sekon adalah...

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN

1. Kompetensi : Menjelaskan karakteristik sensor level cairan dan aplikasinya.

1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring. katrol licin. T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring. N mg cos =0, (13) lantai kasar

Penguat Inverting dan Non Inverting

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...

PERANCANGAN INTERFACING DAN SOFTWARE PEMBACAAN DATA MEKANISME UJI KARAKTERISTIK SISTEM KEMUDI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

TUGAS AKHIR. Pengukur Tinggi Badan Digital Menggunakan Arduino

Antiremed Kelas 10 FISIKA

BAB III PERANCANGAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras ( Hardware Mikrokontroler BS2p40

MODIFIKASI INSTRUMEN PENGUKUR GAYA TARIK (PULL) DAN KECEPATAN MAJU TRAKTOR RODA 2

PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK BERBASIS PC MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12 MELALUI SERIAL PORT. Dwi Riyadi M

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi sistem, prosedur pengoperasian sistem dan evaluasi hasil pengujian

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar 1.6. Diagram Blok Sistem Pengaturan Digital

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

SOAL DINAMIKA ROTASI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

SISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51. Budi Rahmani, Djoko Dwijo Riyadi ABSTRAK

RANCANG BANGUN VOLTMETER ELEKTROSTATIK UNTUK PENGUKURAN NILAI EFEKTIF TEGANGAN TINGGI AC 100 KV

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

JOBSHEET 6 PENGUAT INSTRUMENTASI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

JOBSHEET SENSOR ULTRASONIC

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

PENGATUR ALIRAN CAIRAN INFUS BERBASIS ATMEGA8535

Mekanika (interpretasi grafik GLB dan GLBB) 1. Diberikan grafik posisi sebuah mobil terhadap waktu yang melakukan gerak lurus sebagai berikut: X

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015

BAB 3 RANCANG BANGUN EKSPERIMEN SISTEM INTERFEROMETER SAGNAC

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG

D. 15 cm E. 10 cm. D. +5 dioptri E. +2 dioptri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version:

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN

HUKUM OHM. 1. STANDAR KOMPETENSI. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

Gerak Melingkar Pendahuluan

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Transkripsi:

BAB V PENGUJIAN SISTEM 5.1 Kalibrasi Sensor Jarak Inframerah Kalibrasi sensor dilakukan berulang-ulang dengan nilai frekuensi osilator sebesar 1.25-1.282 KHz. Frekuensi tersebut merupakan hasil setting nilai resistansi potensiometer pada rangkaian transmitter. Alat ukur yang digunakan, yaitu voltmeter sederhana dan penggaris. Pengambilan data dilakukan sebanyak lima kali dengan metode pemantulan yaitu fotodioda dan IR LED dipasang sejajar dan diarahkan tegak lurus ke reflektor. Reflektor diletakkan pada jarak 20 cm dari sensor kemudian reflektor digerakkan maju hingga ke posisi 0 cm, seprti yang terlihat pada gambar 5.1. Gambar 5.1 Pengambilan Data Kalibrasi Sensor (Metode Pemantulan) 44

Berikut ini hasil pengambilan data kalibrasi sensor jarak inframerah, Pin Pin 3 NE555 Pin 6 LM741a Frekuensi 1.25-1.282kHz 939-1838Hz Tabel 5.1 Frekuensi Sensor Pengukuran ke-(volt) Standar Jarak(cm) 1 2 3 4 5 Rata-Rata Deviasi 0 5.01 5.04 5.02 5.03 5.02 5.024 0.011401754 1 4.57 4.58 4.56 4.55 4.57 4.566 0.011401754 2 4.1 4.06 4.07 4.08 4.09 4.08 0.015811388 3 3.6 3.55 3.58 3.6 3.58 3.582 0.020493902 4 3.03 3.02 3.02 3.04 3.03 3.028 0.0083666 5 2.59 2.57 2.57 2.58 2.59 2.58 0.01 6 2.21 2.22 2.2 2.19 2.21 2.206 0.011401754 7 1.88 1.87 1.86 1.85 1.84 1.86 0.015811388 8 1.62 1.63 1.64 1.65 1.66 1.64 0.015811388 9 1.2 1.19 1.21 1.22 1.19 1.202 0.013038405 10 0.66 0.65 0.69 0.67 0.68 0.67 0.015811388 11 0.29 0.29 0.31 0.33 0.32 0.308 0.017888544 12 0.16 0.17 0.18 0.19 0.19 0.178 0.013038405 13 0.1 0.09 0.12 0.13 0.14 0.116 0.020736441 14 0.06 0.07 0.08 0.06 0.08 0.07 0.01 15 0.06 0.07 0.08 0.06 0.08 0.07 0.01 16 0.07 0.06 0.05 0.04 0.06 0.056 0.011401754 17 0.01 0 0.02 0.05 0.06 0.028 0.025884358 18 0.04 0.01 0 0.05 0.01 0.022 0.021679483 19 0.03 0.04 0.05 0.03 0.04 0.038 0.0083666 20 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.03 0.015811388 Tabel 5.2 Data Pengukuran Sensor 45

Berikut in kurva antara output rata-rata pengukuran dan jarak sensor-reflektor, Kurva Output Sensor-Jarak Output Sensor (volt) 6 5 4 3 2 1 0 0-1 5 10 15 y = -0.3728x + 4.6835 R 2 = 0.9747 Jarak (cm) Kurva Output Sensor-Jarak Output Sensor (volt) 0.08 0.07 0.06 0.05 0.04 0.03 0.02 0.01 0 0 5 10 15 20 25 y = -0.0074x + 0.1707 Jarak (cm) R 2 = 0.5597 Gambar 5.2 Kurva Output Sensor Terhadap Jarak 46

Berdasarkan kurva 5.2(a), sensor memiliki output yang cukup linear untuk jarak 0-15 cm dengan nilai R 2 = 0.9747. Hasil ini sudah cukup baik untuk kebutuhan sistem robot yang dibangun karena hanya dibutuhkan nilai output yang lebih tinggi dari tegangan referensi (1.56-1.61 volt) pada saat jarak kurang dari 8 cm dan nilai output yang lebih rendah dari tegangan referensi (1.56-1.61 volt) pada saat jarak lebih dari 8 cm. Pada kurva 5.2(b) sensor tidak dapat menghasilkan output yang linear apabilajarak pemantul dan sensor sebesar 15-20 cm, 5.2 Pengujian Desain Mekanik Pengujian desain mekanik ini meliputi pengujian metode katrol tetap pada roda depan dan rasio diameter pada roda belakang. Anak tangga yang digunakan dalam pengujian berupa undakan buku. Konstruksi katrol pada roda depan dapat dilihat pada gambar di bawah ini Gambar 5.3 Konfigurasi Roda Depan Dan Katrol 47

Dengan menggunakan metode ini roda depan dapat terangkat dengan tinggi maksimum 3.9 cm, sesuai dengan tinggi rel pada gambar di atas. Tanpa menggunakan katrol, roda depan dapat melewati undakan dengan tinggi maksimum 1 cm. Penerapan metode katrol tidak akan berhasil jika hanya roda depan saja yang terangkat sedangkan dudukan roda depan tidak terangkat. Oleh karena itu juga perlu diperhatikan tinggi maksimum yang bisa dilewati roda tengah sebagai penyangga badan robot saat roda depan terangkat. Berikut ini ilustrasi urutan proses melewati undakan bagian depan robot. 48

(a) (b) (c) (d) (e) (f) Gambar 5.4 Proses Bagian Depan Melewati Undakan (Buku) Gambar 5.4(a) posisi robot berada tepat didepan undakan. Beberpa saat kemudian roda depan mulai ditarik ke atas seperti pada gambar 5.4(b), sedangkan 49

roda tengah masih menyentuh lantai sebagai penyangga badan robot. Pada gambar 5.4(c) roda depan sudah berhasil naik undakan, sedangkan roda rengah masih menyentuh lantai. Pada gambar 5.4(d) roda tengah tepat di depan undakan kemudian mulai naik seperti pada gambar 5.4(e). Pada gambar 5.4(f) roda tengah berhasil menaiki undakan. Tinggi maksimum terangkatnya roda tengah yang bisa dicapai yaitu 2 cm. Pada roda belakang diterapkan metode rasio diameter roda-tinggi undakan. Berdasarkan analisa teoritis pada bab 3, didapatkan h = r r cosθ.. Dari persamaan (3), F r = M g ( rh h) ( r h) 1 2 1/ 2 jika r-h sama dengan 0 maka besar F r akan menuju tak hingga sehinngga roda tidak akan bisa melewati undakan karena arah gaya normal roda-undakan akan selalu berlawanan dengan arah gaya dorong dan sama besar, kondisi ini terjadi untuk jarijari sama dengan tinggi undakan. Berikut ini besar h untuk beberapa sudut θ dengan jari-jari 5.2 cm, θ(º) h(cm) 90 5.2 80 4.29 70 3.42 60 2.6 50 1.864 40 1.22 30 0.7 20 0.31 10 0.08 0 0 Tabel 5.3 Perhitungan h dan θ 50

Berikut ini proses pengujian pada roda belakang, Gambar 5.5 Ilustrasi Roda Belakang Menaiki Undakan(Buku) Kemampuan robot menaiki undakan sangat dipengaruhi oleh kemampuan alat-alat geraknya dalam menaiki undakan, yaitu roda depan,roda belakang, dan roda tengah. Berikut ini hasil pengujian secara keseluruhan meliputi roda depan, roda belakang, dan roda tengah 51

h(cm) Kondisi Roda Depan Roda Belakang Roda Tengah Ket: 0 bisa lewat 0.1 tidak bisa lewat 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 3 3.1 3.2 52

3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 Tabel 5.4 Hasil Pengujian Roda Depan, Roda Belakang, Roda Tengah Tabel 5.4 menyatakan bahwa roda depan bisa menaiki undakan dengan ketinggian maksimum sebesar 3.9 cm, roda belakang bisa menaiki undakan dengan ketinggian maksimum sebesar 1.4 cm, dan roda tengah bisa menaiki undakan dengan ketinggian sebesar 2 cm. Berdasarkan kesimpulan tersebut maka robot hanya dapat melewati undakan dengan ketinggian 1.4 h 0. 53