ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

ANALISIS DESAIN MODIFIED V-STAY PADA VOLVO FH16 MENGGUNAKAN CATIA V5

Prosiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN:

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS

Oleh : Fadhila Sahari Dosen Pembimbing : Budianto, ST. MT.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL PERHITUNGAN DENGAN SUDUT KEMIRINGAN KEARAH DEPAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

ANALISA PENGARUH BENTUK PROFIL PADA RANGKA KENDARAAN RINGAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

Analisis Kekuatan Konstruksi Underframe Pada Prototype Light Rail Transit (LRT)

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III ANALISIS KASUS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Jurusan Teknik Mesin

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

SIMULASI TEGANGAN DAN PERUBAHAN BENTUK PADA ALAT BANTU PENCEKAM (CLAMP) MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

: Rian Firmansyah NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

LAPORAN PROYEK AKHIR DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Z PADA PC BASED CNC MILLING MACHINE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Y PADA HYBRID POWDER SPRAY CNC 2 AXIS

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BEARING STRESS PADA BASEPLATE DENGAN CARA TEORITIS DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM SIMULASI ANSYS

Kajian Awal Kekuatan Rangka Sepeda Motor Hibrid

ANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE

ANALISIS TEGANGAN, DEFLEKSI, DAN FAKTOR KEAMANAN PADA PEMODELAN FOOTSTEP HOLDER SEPEDA MOTOR Y BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA

BAB V ANALISA MODEL Analisa Statis pada Skenario Pembebanan 1

OPTIMALISASI STRUKTUR RANGKA BUS WISATA DENGAN ANALISA METODE ELEMEN HINGGA. Jl. Kyai Tapa No. 1 Grogol Jakarta Barat nooreddy.

PEMBANGKIT LISTRIK METODE PUMP AS TURBINES (PATs)

ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR RANGKA TURBIN HELIKS TIPE L C500 DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI COSMOSWORKS 2007

BAB IV ANALISA & PERHITUNGAN

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

ANALISIS KEGAGALAN DAN OPTIMASI RANCANGAN PRODUK ROLLER BLIND UNTUK CV. SAMA JAYA

ANALISA STRUKTUR RANGKA DUDUKAN WINCH PADA SALUTE GUN 75 mm WINCH SYSTEM

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,

ANALISADEFLEKSI PLAT STOPPER PADA MESIN UJI TARIK HIDROLIK Budi Hartono. Abstrak

viii DAFTAR GAMBAR viii

PERANCANGAN DONGKRAK DAN JACK STAND 2IN1

PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK PEMINDAH COIL SHEET METAL PADA FORK FORKLIFT DI PT ATMI SURAKARTA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERANCANGAN SEMI GANTRY CRANE KAPASITAS 10 TON DENGAN BANTUAN SOFTWARE

Abstrak. Kata Kunci : Frame, Analisis Tegangan Statik, Ansys 14.5, Tegangan Von Mises, Faktor Keamanan. Abstract

Desain dan Simulasi Frame dan Bodi Kendaraan Konsep Urban Menggunakan Software CAD

Desain dan Optimisasi Sistem Suspensi Pegas Daun Pada Kendaraan Roda 3 Dengan Menggunakan CATIA V5

BAB II LANDASAN TEORI

MESIN PENGAYAK PASIR (RANGKA)

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Mesin CNC turning

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN LABORATORIUM DAN PEMODELAN DENGAN FINITE ELEMEN METHOD. Gambar 3.1 Proses pencampuran bahan BTPTP pada mesin pengaduk

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Berikut adalah data data awal dari Upper Hinge Pass yang menjadi dasar dalam

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA PROGRAM STUDI TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR

Disusun oleh: Nama: Eko Warsito Nrp :

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAKTWO- DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Jurnal Teknika Atw 1

TUGAS AKHIR PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBUKA BALL BEARING DENGAN HYDRAULIC JACK 4 TON

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

Oleh: Bayu Wijaya Pembimbing: Dr. Ir. Agus Sigit Pramono, DEA

OPTIMASI MASSA RANGKA KENDARAAN ELEKTRIK PENGANGKUT SAMPAH DENGAN SIMULASI METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB III KONTRUKSI DAN PERHITUNGAN ALAT

PENGEMBANGAN PENYANGGA BOX MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN

KERUNTUHAN LENTUR BALOK PADA STRUKTUR JOINT BALOK-KOLOM BETON BERTULANG EKSTERIOR AKIBAT BEBAN SIKLIK

SUSTAINABLE PRODUCT DEVELOPMENT FOR SHIP DESIGN USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI MODIFIKASI DOUBLE BOTTOM AKIBAT ALIH FUNGSI PADA KAPAL ACCOMODATION WORK BARGE (AWB) 5640 DWT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

11 Firlya Rosa, dkk;perhitungan Diameter Minimum Dan Maksimum Poros Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN ADUK BERBASIS MESIN BOR Jefri Adera Bukit. Fakultas Industri, jurusan Teknik Mesin.

Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI BAB I.

Sumber :

Analisa Pengaruh Berat Pengemudi terhadap Deformasi pada Rangka Utama Sepeda Penyapu Sampah

ANALISIS STRUKTURAL PERFORMA CHASSIS SAPUANGIN SPEED Oleh : Muhammad Fadlil Adhim

Jl. Banyumas Wonosobo

ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

INDEPT, Vol. 4, No. 1 Februari 2014 ISSN

Perancangan Motorize Movable Scissor Table Lifter Kapasitas 5 Ton untuk Pengangkatan dan Pemasangan Mesin Kereta Api

DESAIN ULANG STRUKTUR BED MESIN BUBUT KONVENSIONAL UNTUK MENINGKATKAN KARAKTERISTIK STATIS DAN DINAMIS MESIN

Dalam penelitian ini digunakan jenis kayu Bangkirai ukuran 6/12, yang umum

ANALISA GESEKAN PENGEREMAN HIDROLIS (REM CAKRAM) DAN TROMOL PADA KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN RANGKA GOKAR LISTRIK

PERENCANAAN ALAT BANTU PENGANGKAT DAN PEMINDAH KERTAS GULUNG

TUGAS AKHIR DESAIN PROGRESSIVE DIES PROSES PIERCING DAN BLANKING ENGSEL UNTUK KOMPONEN KURSI LIPAT RULY SETYAWAN NIM

OPTIMASI DESAIN TANGKI TRUCK BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT APPLICATION

ANALISA STATIS PADA STRUKTUR RANGKA CHASSIS KENDARAAN RODA TIGA SKRIPSI

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN Hasil Evaluasi Desain Frame Pesawat Paratrike

pendahuluan dan bahan penyusun kuda-kuda yang ineliputi kayu, pclat baja dan

ANALISIS DEFLEKSI DAN TEGANGAN SHOCK ABSORBER RODA BELAKANG SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER

MODIFIKASI VESSEL NISSAN CWB45-ALDN45 UNTUK PENINGKATAN KAPASITAS ANGKUT UNIT TRUK

penulisan tugas akhir. Jalannya penelitian dapat dilihat dari bagan alir pada

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5 Akhmad Faizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang E-mail: faizin_poltek@yahoo.com ABSTRAK Mobile Stand merupakan gabungan dari dua pasang landing jack yang dirakit pada sebuah rangka. Modifikasi ini diperlukan guna menumpu bak dari kendaraan Volvo FH-SST45 saat diparkir. Guna menjamin keamanan hasil modifikasi desain tersebut, perlu dilakukan analisis kekuatan. Analisis diawali dengan pembuatan desain komponen (part design) dari mobile stand, yaitu landing jack, rangka, dan baut pengikat. Dimensi dan bentuk desain komponen harus presisi dan sesuai dengan benda aslinya, supaya dapat memberikan hasil yang akurat. Selanjutnya dilakukan desain perakitan (assembly design) dari komponen-komponen yang telah dibuat. Setelah itu, proses analisis dapat dilakukan melalui tahapan: pemberian boundary condition (tumpuan), pemberian load (beban), pemberian connection property, dan proses computing (penghitungan). Dengan CATIA V5, proses desain komponen dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan akurat. Proses analisis juga dapat langsung dilakukan dalam bentuk rakitan, karena CATIA merupakan software CAD/CAM/CAE yang terintegrasi. Setelah dipasang tumpuan pada bagian bawah sepatu, diberi beban sebesar 457710 N pada pelat bagian atas, diberi connection property pada constraint yang menghubungkan komponen satu dengan lainnya, dan dihitung, dapat diperiksa hasilnya berupa tegangan dalam satuan N/m 2 dan deformasi dalam satuan mm yang terjadi berupa tampilan secara grafis. Dari hasil perhitungan ini dapat digunakan untuk mencari besarnya tegangan yang terjadi pada setiap bagian dari setiap komponen sesuai dengan yang diinginkan. Besarnya tegangan yang terjadi ini selanjutnya dapat dibandingkan dengan tegangan luluh (yield) dari material yang digunakan untuk mendapatkan angka faktor keamanan (safety factor). Berdasarkan angka faktor keamanan yang diperoleh inilah suatu komponen dapat dinyatakan aman atau tidak. Hasil analisis pada landing jack diperoleh tegangan maksimum yang terjadi pada square hollow 140x140x5mm sebesar 72 N/mm 2, pada square hollow 130x130x8mm sebesar 70.4 N/mm 2, plate samping sebesar 70.4 N/mm 2, plate sepatu sebesar174 N/mm 2. Analisis pada rangka menghasilkan tegangan maksimum yang terjadi pada square hollow 150x100x8mm sebesar 48 N/mm 2, plate atas sebesar 48 N/mm 2, plate samping sebesar 48 N/mm 2. Tegangan maksimum yang terjadi pada baut pengikat 81.4 N/mm 2. Tegangan maksimum yang terjadi pada kampuh las landing jack sebesar 57.1 N/mm 2 dan pada kampuh las rangka sebesar 48 N/mm 2. Deformasi yang terjadi adalah pergeseran bagian tengah rangka sebesar 0.36 mm. Berdasarkan hasil analisis statis menggunakan software CATIA dan data material yang digunakan, maka dengan beban 457710 N, desain mobile stand masih dalam keadaan aman. Kata kunci: mobile stand, landing jack, rangka, analisis statis, tegangan, deformasi, aman 1. PENDAHULUAN Kapasitas kendaraan yang digunakan untuk mengangkut batubara di PT Pamapersada Nusantara, Bontang-Kalimantan Timur umumnya sangat besar, sekitar 50 ton. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut digunakan trailer pengangkut jenis Volvo FH 16-SST45 dan SST50. Pada saat menunggu atau mengisi muatan (loading), bak tersebut diparkir, sedang trailer-nya digunakan menarik bak yang lain. Sementara di tempat parker, bak tersebut ditumpu menggunakan sepasang landing jack yang terpasang pada chasis bagian depan. Landing jack yang digunakan adalah dari merk YORK dan dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1: Landing Jack Adapun spesifikasi landing jack yang digunakan adalah: I-1

pada Gambar 4. Pada saat mobile stand digunakan, selain akan menerima beban dari muatannya, juga beban dari chasis dan bak yang terbuat dari baja. Dari spesifikasi di atas sepasang landing jack mempunyai kapasitas 28 ton. Padahal saat muatan bak 50 ton, ditambah dengan beban chasis dan baknya, maka beban yang ditahan oleh sepasang landing jack sangatlah kritis. Untuk itu, diperlukan modifikasi dari sepasang landing jack menjadi sebuah mobile stand, yang terdiri dari dua pasang landing jack seperti terlihat pada Gambar 2. Mobile stand tersebut didesain dengan sepasang roda supaya dapat dipindah-pindah dan digunakan untuk menumpu bak yang lain. Gambar 2: Mobile Stand Desain mobile stand terdiri dari: empat buah atau dua pasang landing jack, rangka sebagai dudukan chasis, dan baut pengikat untuk mengikat landing jack pada rangka. Penggunaan mobile stand pada kendaraan Volvo FH 16-SST45 ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3: Mobile Stand pada Volvo FH16-SST45 Jika dilihat dari samping, konstruksi kendaraan Volvo FH 16-SST45 adalah seperti ditunjukkan I-2 Gambar 4: Volvo FH16-SST45 Guna mengetahui kelayakan desain mobile stand hasil modifikasi, perlu dilakukan analisis. Analisis diperlukan untuk mendapatkan: - Tegangan yang terjadi pada mobile stand - Tegangan yang terjadi pada landing jack - Tegangan yang terjadi rangka - Tegangan yang terjadi pada baut pengikat - Tegangan yang terjadi pada kampuh las - Lokasi tegangan maksimum yang terjadi - Deformasi yang terjadi Selanjutnya tegangan tersebut dibandingkan dengan tegangan luluh (yield strength) dari material yang digunakan. Hasil perbandingan antara tegangan luluh dari material yang digunakan dengan tegangan yang terjadi merupakan faktor keamanan (safety factor). Dalam melakukan analisis perlu diketahui bahwa, mobile stand ini merupakan suatu kumpulan beberapa komponen yang dirakit menjadi satu. Untuk itu, perlu dalam melakukan proses analisis harus menggunakan software bisa melakukan analisis suatu desain rakitan, sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Software CATIA CATIA adalah software produk dari Dassault Systemes, dimana CAD/CAM/CAE terintegrasi dalam satu database, sehingga banyak memberikan kemudahan dalam melakukan desain dan analisis. Beberapa pertimbangan menggunakan software CATIA: - CATIA-Part Design, dapat membantu dalam melakukan desain suatu komponen dalam bentuk 3 dimensi (solid) dengan sangat mudah, cepat, dan akurat (sesuai dengan bentuk dan dimensi yang diinginkan). - CATIA-Analysis, dapat membantu dalam proses analisis menggunakan Finite Element Method (FEM) terhadap komponen hasil dari CATIA- Part Design. - Selain dapat digunakan untuk mendesain dan melakukan analisis pada sebuah komponen, software CATIA juga dapat digunakan melakukan analisis suatu desain rakitan. 2.2 Dimensi Rangkaian Volvo FH 16-SST45 Dimensi dan data kendaraan pada rangkaian Volvo FH 16-SST45 dapat dilihat pada Gambar 5. Semua dimensi dalam satuan cm.

Gambar 5: Dimensi Rangkaian Volvo FH16-SST45 Adapun data kendaraan dan muatannya adalah sebagai berikut: Description R1 R2 R3 Truck weight 5285 3940 Crew 195 1st trailer frame 509 6079 9949 1st trailer payload 1431 17097 27900 1st trailer suspension 4500 GCW 7420 27116 42349 2.3 Material yang Digunakan Material yang digunakan untuk membuat rangka adalah: b) Potongan-Potongan Description Dimension Type σ Yield σ Tensile (N/mm 2 ) (N/mm 2 ) square 150x100x8mm ASTM 377 460 hollow A500 Plate 250x400x20mm Bisalloy 360 1190 1260 Bolt M14 Grade 8.8 640 800 2.4 Dimensi Frame Dolly Dimensi mobile stand yang dianalisis, dapat dilihat pada Gambar 6. c) Pandangan Samping Gambar 6: Dimensi Mobile Stand 3. PROSES ANALISIS 3.1 Desain Mobile Stand Berdasarkan data yang ada, Mobile Stand didesain ulang menggunakan CATIA-Part Design. Desain diawali dengan membuat komponenkomponennya, yaitu: landing jack, rangka, dan baut pengikat. Selanjunya komponen-komponen tersebut dirakit menggunakan CATIA-Assembly Design, sehingga menjadi desain rakitan. Desain rakitan inilah yang akan dianalisis. a) Pandangan Depan a) Assembly Design Mobile Stand I-3

R R Ay Ay M (6.66) (6.66) R B Ay 0 P (1.25 6.66) 1 F (q 2.5) (1.25 6.66) Suspensi (0) q (6.66) (7266 2.5) (7.91) 0 (7266 6.66) (3.33) 6.66 45771kg 557710N F (0) Suspensi P 2 (3.33) (3.33) 4. HASIL Berdasarkan data yang ada, analisis dilakukan dengan asumsi bahwa beban yang bekerja pada mobile stand sebesar 457710 N. b) Drawing Mobile Stand Gambar 7: Desain Mobile Stand 3.2 Perhitung Beban Gambar 8: Beban yang Beberka pada Mobile Stand Perhitungan beban ini bertujuan untuk menghitung beban yang bekerja pada mobile stand saat digunakan untuk menumpu bak yang berisi penuh dengan muatan batubara. Dalam perhitungan ini diasumsikan bahwa muatan batubara merupakan beban merata yang bekerja sepanjang bak atau chasisnya. Adapun jenis dan lokasi beban serta tumpuannya dapat dilihat pada Gambar 8. Data yang lain adalah: - Panjang Vessel 9.158 m - Pay load (muatan) 50000 kg - Berat Vessel 16537 kg - Letak Mobile Stand Titik A - Letak Tumpuan Roda Belakang Titik B - Pay load dan berat Vessel dianggap beban merata sepanjang chasis yaitu 9.158 m Perhitungan beban merata (q): q pay load berat vessel panjang vessel 50000 16537 9.158 7266kg/ m Beban yang bekerja pada mobile stand besarnya sama dengan gaya reaksi pada tumpuan titik A. Untuk mendapatkan gaya reaksi tersebut dapat dilakukan perhitungan menggunakan prinsip free body diagram dari sebuah simple beam. 4.1 Analisis Menggunakan CATIA Dalam melakukan analisis menggunakan software CATIA, langkah yang dilakukan adalah: - Membuat desain komponen menggunakan Part Design, yaitu: rangka, landing jack (tiang luar, tiang dalam, sepatu, dan pin sepatu) - Membuat desain rakitan melalui Assembly Design dari komponen-komponen tersebut menjadi sebuah rakitan mobile stand. - Membuka menu analisis, melalui: Start Mechanical Design Analysis & Simulation Generative Structure Analysis Static Analysis - Menentukan tumpuan (Boundary condition) - Memberikan beban (Load) - Memasang Connection Property - Menghitung (Computing) - Melihat hasilnya: Tegangan yang terjadi (Von Mises Stress) Deformasi (Deformation) 4.1.1 Boundary condition Gambar 9: Boundary Condition Keterangan: Titik A, B, C, D adalah tumpuan. F adalah letak beban sebesar 457710 N. I-4

4.1.2 Beban (Load) Besarnya beban yang bekerja pada mobile stand sebesar 457710 N. Beban ini merupakan beban tekan yang ditumpu oleh empat buah pelat penumpu beban. 4.2 Tegangan pada Landing Jack Setelah proses computing, maka didapatkan hasil tegangan yang terjadi pada landing jack seperti pada Gambar 10. Gambar 13: Tegangan pada Square Hollow 130x130x8mm 4.3 Tegangan pada Rangka Pada Gambar 12, dapat dilihat tegangan yang terjadi pada rangka. Tegangan yang terjadi ini maksimum sebesar 48 N/mm 2 yang lokasinya dapat dilihat pada gambar. Gambar 10: Tegangan pada landing jack Pada Gambar 10, dapat dilihat bahwa, tegangan maksimum yang terjadi pada landing jack sebesar 174 N/mm 2. Tegangan maksimum ini terjadi pada komponen sepatu. Untuk itu pada Gambar 11 dapat dilihat tegangan maksimum yang terjadi pada komponen sepatu. Gambar 11: Tegangan pada Sepatu Tegangan yang terjadi pada square hollow 140x140x5mm dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12: Tegangan pada Rangka 4.4 Tegangan pada Baut Pengikat Tegangan yang terjadi pada baut pengikat dapat dilihat pada Gambar 13. Tegangan maksimum yang terjadi sebesar 81.4 N/mm 2. Selain itu, dalam pemasangan baut pengikat, harus diperhatikan momen pengencangan yang diperlukan. Besarnya momen pengencangan tergantung pada dimensi baut dan grade-nya. Untuk baut M14 grade 8.8 adalah: M 32.5 Nm Pengencang an Gambar 12: Tegangan pada Square Hollow 140x140x5mm Tegangan yang terjadi pada square hollow 130x130x8mm dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13: Tegangan pada Baut Pengikat 4.5 Tegangan pada Kampuh Las Landing Jack Tegangan yang terjadi pada kampuh las landing jack dapat dilihat pada Gambar 14. Tegangan maksimum yang terjadi adalah sebesar 57.1 N/mm 2. I-5

Gambar 14: Tegangan pada Kampuh Las Landing Jack 4.6 Tegangan pada Kampuh Las Rangka Tegangan yang terjadi pada kampuh las rangka dapat dilihat pada Gambar 15. Tegangan maksimum yang terjadi adalah sebesar 48 N/mm 2. 2- Hasil analisis yang dilakukan adalah: Landing Jack Uraian Material yang terjadi (N/mm 2 ) Yield (N/mm 2 ) Safety Factor Square Hollow ASTM A500 72 377 5.2 (140x140x5mm) Square Hollow ASTM A500 70.4 377 5.3 (130x130x8mm) Plate Samping Bisalloy 360 72 1190 16.5 (tebal 20mm) Plate Sepatu (tebal 5.9mm) Bisalloy 360 174 1190 6.8 Rangka Uraian Material yang terjadi Yield Safety (N/mm 2 ) (N/mm 2 ) Factor Square Hollow ASTM 48 377 7.8 (150x100x8mm) A500 Plate Atas (tebal 20mm) Bisalloy 360 48 1190 24.7 Plate Samping (tebal 20mm) Bisalloy 360 48 1190 24.7 Baut Pengikat Uraian Material yang terjadi Yield Safety Factor Baut M14 Grade 8.8 81.4 N/mm 2 640 N/mm 2 7.8 Kampuh Las Uraian Material yang terjadi Yield Safety Factor Landing Jack ASTM A500 57.1 N/mm 2 339 N/mm 2 5.9 Rangka ASTM A500 48 N/mm 2 339 N/mm 2 7.0 3- Berdasarkan hasil analisis menggunakan CATIA V5 dan data material yang digunakan, maka dengan beban 457710 N desain Mobile Stand yang telah dimodifikasi masih dalam keadaan aman. Gambar 15: Tegangan pada Kampuh Las Rangka 4.7 Deformasi pada Mobile Stand Defleksi yang terjadi pada mobile stand secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 16. Displacement maksimum yang terjadi sebesar 0.36mm. 6. SARAN Saat proses perakitan, momen pengencangan baut pengikat harus diperhatikan. REFERENSI 1. Kohler J. (1985) Normen auszug, VSM- Normenbüro, Zürich. 2. Matek W, Muhs D und Wittel H. (1987) Roloff/Matek Maschinenelemente, Fredr. Vieweg & Sohn, Braunschweig, Deutschland, ISBN 3-528-64028-1. 3. Niemann G, Budiman Anton Dipl. Ing., Priambodo Bambang (1992) Elemen Mesin I edisi Kedua, Erlangga, Jakarta. Gambar 16: Deformasi pada Mobile Stand 5. KESIMPULAN Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: 1- Hasil perhitungan beban yang bekerja pada mobile stand sebesar 457710 N. I-6

I-7