STRATEGI JANGKA PANJANG PENDIDIKAN TINGGI (Higher Education Long Term Strategy/ HELTS ) 2010)

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

PROGRAM HIBAH KOMPETISI 2004 INFORMASI UMUM

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan terjadi pada semua tingkatan pendidikan, tidak terkecuali di tingkat

Keberadaan ED dalam AIPT

PROGRAM KERJA FAKULTAS

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

STRATEGI PENERAPAN KELEMBAGAAN PERGURUAN TINGGI MANDIRI MELALUI BHP. TIUR ASI SIBURIAN Abstrak

RENCANA STRATEGIS TAHUN

Bab 4. Visi, Misi, Tata Nilai, Tujuan Strategik, Arah Kebijakan dan Strategi Fakultas Ekonomi Unila

Pola Pengembangan Kemahasiswaan UNJ 2011

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan terhadap berbagai sektor kehidupan. Hal tersebut didasarkan pada

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA Jl. Palembang-Prabumulih, km 32 Ogan Ilir Indralaya

Kampus & Sekretariat Pendaftaran. Website :

SISTEM PENJAMINAN MUTU STMIK EL RAHMA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS INSTITUSI

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya atau

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BATOH BANDA ACEH

PANDUAN PELAKSANAAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Didalam perkembangan tersebut terkandung motivasi untuk. membangun citra komitmen Pendidikan Tinggi

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG PENYUSUN: TIM BPMI UNP UNIVERSITAS NEGERI PADANG

RANCANGAN PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SYEKH MUHAMMAD NAFIS TABALONG

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Isu Strategis Pengelolaan Industri Dalam Perpekstif Kebijakan Fiskal (Kementerian Keuangan)

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Akademik

ANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali)

WISMA TAMU UNIVERSITAS DIPONEGORO

Sistem Penjaminan Mutu. Sistem Penjaminan Mutu Akademik* Akademik

Manual Mutu Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Gerakan Mutu dalam Pendidikan Tinggi. Oleh : Setyo Pertiwi Indostaff

PENERAPAN GOOD GOVERNANCE

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI: TANTANGAN DAN STRATEGI. Dwi Esti Andriani, M. Pd., MEdSt/AP FIP UNY/2011

Pandangan MGB mengenai Model Masyarakat Akademik dan Sistem Governance ITB

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

Manual Mutu Pengabdian

SKEMA GRAND DESIGN LAM-PTKes

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

2 pengaruhnya. Pola baru ini melahirkan penyelenggaraan perguruan tinggi yang mengandalkan pengambilan keputusan berbasis kebijakan strategis, standar

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO. [Type the company name]

KERANGKA RENSTRA. Where Do We Want TO BE VISI / MISI SASARAN/OBJECTIVE TARGET

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan industri yang bergantung pada kepuasan pelanggan atau konsumen,

KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 SATUAN PENJAMINAN MUTU SATUAN PENJAMINAN MUTU UNPAD.

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Indonesian Accreditation Board for Engineering Education

Rencana Strategis Bisnis UNS

BAB I PENDAHULUAN. terdidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan yang. masa mengisyaratkan bahwa secara keseluruhan mutu SDM Indonesia saat ini

Rancangan Kepmen Nomenklatur Program Studi dan Gelar Lulusan

VISI, MISI, DAN PROGRAM UB TAHUN

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Program Kerja Ketua Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN

PERAN SPMI BAGI PENINGKATAN KUALITAS PT

Manual Mutu Akademik

STANDAR MUTU. Program Studi S1 Teknik Elektro. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

PENGANTAR KERJA TAHUN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

STANDAR MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Strategi Jangka Panjang Pendidikan Tinggi (HELTS)

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Markets Ranked by Corporate Governance Tahun

BUKU PROSEDUR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

1. Visi, Misi dan Tujuan Program Studi Akuntansi - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

SPMI Politeknik Negeri Jakarta

MANUAL MUTU AKADEMIK UB MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 22/P/SK/HT/2006

RENCANA STRATEGIS

MONITORING DAN EVALUASI PERGURUAN TINGGI SWASTA JAKARTA 2009

PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI BIDANG SUMBERDAYA MANUSIA

Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal

PASAL 4 PENENTUAN STATUS PENDUDUK

MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN UNSOED-M-TPM

S1 Manajemen. Visi. Misi

Transkripsi:

STRATEGI JANGKA PANJANG PENDIDIKAN TINGGI 2003-2010 2010 (Higher Education Long Term Strategy/ HELTS 2003-2010) 2010) Dewan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Outline Latar Belakang Situasi Saat Ini Strategi Jangka Panjang

PERAN PENDIDIKAN TINGGI PADA PEMBANGUNAN NASIONAL Context/ challenge Imperialism Emergence of new nations Development/ establishment of the new nation Historical facts Globalization 1908 1928 1945 1966 1985 1998 National enlightenment National unity Response Independence Struggle for independence, support to defense New Order Technocrats, bureaucrats economic growth Challenge to establishment Professionals Brain pool, Market driven???? HE reformation > new paradigm Characters Educated elite (for 200 HE students) Educated Mass (for 3,500,000 HE students)

KPPT-JP/HELTS 2003-2010 2010 Merupakan Komitmen Nasional Kelompok-kelompok kelompok yang berkepentingan : Pengambil Keputusan (legislatif dan eksekutif) Pemangku Kepentingan (Stakeholders) Komunitas Pendidikan Tinggi Persamaan persepsi Rasa memiliki Sebagai Panduan Dasar (Guiding Principle) Penyebarluasan praktek-praktek yang baik (good practices) Bekerjasama, penyebaran informasi dan komunikasi Merupakan suatu Proses Pembelajaran Dikembangkan berdasarkan hasil evalusi dan dampak yang terjadi pada implementasi HELTS/KPPT-JP sebelumnya Berorientasi ke masa depan

Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang (KPPT-JP) 1975 1985 1995 2003 KPPT-JP I KPPT-JP II KPPT-JP III Sistem Nasional (pemerintah & Konsolidasi keberhasilan Penataan dan Sistem Sistem swasta) Nasional (pemerintah & swasta) peningkatan kualitas Pengelolaan yang telah Fokus pada pada aspek aspek relevansi relevansi dengan dicapai pada pengembangan kurun waktu dengan pengembangan daerah daerah maupun pembangunan 1975 nasional 1985 Pendidikan Tinggi maupun pembangunan nasional dengan penerapan 2 sistem : akademik dan profesional (vocational) profesional (vocational) Paradigma Baru 3 strata strata program program pendidikan pendidikan tinggi : diploma, sarjana, tinggi dan : diploma, pascasarjana sarjana, dan Peningkatan Kualitas pascasarjana Diberlakukan : Sistem kredit, evaluasi akademik dan Relevansi Diberlakukan : Sistem kredit, mahasiswa, evaluasi akademik beban mahasiswa, mahasiswa, dan sistem Pemerataan promosi : sosial dosen beban mahasiswa, dan sistem promosi dosen dan geografis HIGHER EDUCATION LONG TERM STRATEGY (HELTS) 2003-2010

KPPT-JP 1996-2005 Paradigma Baru Pengelolaan Pendidikan Tinggi QA QC Quality Internal Self Evaluation Evaluation DGHE External Expert/Peer Evaluation University Management Parents DGHE Employer Autonomy NAB DGHE Society Accountability Accreditation Professional Association

Pendanaan Perguruan Tinggi (Total Pembelanjaan untuk PT per Pendapatan kotor per Kapita) - 1999 Thailand Philippines Indonesia China Chilie Argentina United State United Kingdom Mexico Korea Japan Germany Canada Australia Negeri Swasta Sumber : www.oecd.org/els /education/eag2002 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 %

Angka Pertisipasi (Mahasiswa terdaftar per populasi umur 18-24 tahun) South Korea USA Australia Canada UK Argentina Germany Japan Chili Thailand Philippines Malaysia Mexico Brazil Brunei Indonesia China Sri Lanka 2.0 7.45 23.26 19.76 14.83 13.89 12.80 31.92 29.45 37.52 47.96 46.30 46.05 63.00 59.99 57.84 71.69 71.62 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Sumber : www.oecd.org/els/education/eag2002

Kondisi Pendidikan Tinggi di Indonesia Perguruan Tinggi masih merupakan (dianggap) sumber ilmu pengetahuan, etika dan nilai-nilai kebijakan Gaji profesor atau dosen masih sangat rendah sehingga membutuhkan penghasilan tambahan dari berbagai sumber dan aktivitas lain yang menyita waktunya sebagai pendidik Perguruan Tinggi masih diselimuti oleh berbagai masalah sekaligus menjadi masalah bangsa secara keseluruhan PTN (terutama( terutama) beroperasi dengan sangat tidak efektif dan tidak efisien (kehadiran dosen rendah, pengangguran sarjana, kurikulum yang tidak responsif terhadap kebutuhan pasar kerja, dll) Biaya sekolah semakin mahal dan D.O. semakin tinggi Tata pelaksanaan PBM tidak sesuai dengan standar mutu Kredibilitas perguruan tinggi belum memuaskan stakeholders atau masyarakat umumnya

Negara 500 best world universities Country 100 best Asian universities USA 159 Japan 36 UK 42 Australia 13 Germany 41 Cina 9 Peringkat Japan Canada 36 24 South Korea Israel 8 6 Perguruan French Australia 22 13 Cina-Hongkong Cina-Taiwan 7 3 Tinggi Netherland Cina 12 9 India New Zealand 3 3 South Korea 8 Singapore 2 Cina-Hongkong 5 Turky 2 Cina-Taiwan 5 Indonesia None India 3 New Zealand 3 Singapore 2 Sumber: Shanghai Jiao Tong University Institute of Higher Education Turky 2 Indonesia None

Perluasan Visi Memberikan kesempatan belajar tak berbatas bagi semua warganegara Vision 2010 Mengutamakan kebutuhan mahasiswa untuk pengembangan kapabilitas intelektual Access & Equity Quality Vision 2005 HE NEW PARADIGM Evaluation Quality Autonomy Menyiapkan proses pendidikan yang berkualitas dan efisien untuk mendorong inovasi dan keunggulan Autonomy Accountability Accreditation Pengembangan Internal dng implikasi eksternal Pengembangan Internal

HELTS 2003-2010 2010 External Stakeholders: Industri, Dunia Usaha, Masyarakat Umum UNIVERSITY (1) Lulusan Ilmu Pengetahuan Teknologi Tata-Nilai (3) Kesehatan Organisasi Perekonomian Nasional Daya Saing Bangsa (2) Otonomi & Desentralisasi Mekanisme Pendanaan Sumberdaya Otonomi Ekonomi berbasis Ilmu Pengetahuan Tantangan Global PEMERINTAH (DJPT)

HELTS 2003 DAYA SAING BANGSA : persaingan produk perekonomian di pasar dunia : tidak lagi bertumpu pada kekayaan sumber daya alam atau ongkos buruh yang murah semakin ditentukan oleh inovasi (teknologi) dan/atau kreativitas dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan Peranan Perguruan Tinggi : 2003-20102010 Kebijakan Dasar (1) Menghasilkan SDM yang berkualifikasi tinggi dan mampu beradaptasi terhadap perubahan IPTEKS Secara berkesinambungan melahirkan pengetahuan dan ilmu pengetahuan baru Selalu meningkatkan akses dan adaptasi terhadap ilmu pengetahuan di dunia

HELTS 2003 2003-20102010 Kebijakan Dasar (1) DAYA SAING BANGSA dari Jaman ke Jaman Pra Sejarah Kontrol, Perdagangan dan Pengaruh Internasional Masa Kerajaan 10 AD

HELTS 2003 2003-20102010 Kebijakan Dasar (1) DAYA SAING BANGSA dari Jaman ke Jaman Ilmu Pengetahuan Teknik (Teknologi) Seni (tulisan & bahasa)

HELTS 2003 2003-20102010 Kebijakan Dasar (1) DAYA SAING BANGSA dari Jaman ke Jaman Peringkat Daya Saing Bangsa (2002) Parameter Daya Saing Bangsa Indikator Ekonomi Makro Kebijakan Pemerintah Nilai (maks 100) 13.3 28 16.9 Peringkat (dari 30 neg) 28 24 27 Perguruan Tinggi Perilaku inovatif, tanggung jawab dan profitabilitas perusahan/industri Kontribusi sain, teknologi dan SDM terhadap dunia usaha 6.1 9.6 sumber : www.imd.ch/wcy/orderform 30 30

HELTS 2003 OTONOMI dan DESENTRALISASI : 2003-20102010 Kebijakan Dasar (2) Kebijakan yang kontekstual bagi setiap institusi PT Pergeseran dan pengalihan peran DJPT : DJPT : dari regulator fasilitator, mendorong pemberdayaan PT : memegang tanggung jawab dan akuntabiltas penyelenggaraan pendidikan Pergeseran peran DJPT membutuhkan penyesuaian kebijakan pendanaan, personil, tata-pamong dan sistem penjaminan kualitas Pembentukan jaringan kerjasama antar institusi menjadi penting dan harus digunakan sebaik-baiknya baiknya untuk memperbaiki daya saing

HELTS 2003 KESEHATAN ORGANISASI : 2003-20102010 Kebijakan Dasar (3) Suatu organisasi yang sehat ditandai oleh kemampuan menumbuh-kembangkan kebebasan akademik, inovasi dan kreativitas yang tinggi, pemberdayaan individu untuk bekerja dan berbagi pengetahuan Peran Perguruan Tinggi : Merupakan syarat utama untuk dapat meningkatkan daya saing bangsa Mengembangkan mekanisme penjaminan kualitas yang didorong oleh kebutuhan internal dan eksternal (internally and externally driven evaluations) Menciptakan keseimbangan antara otonomi dan akuntabilitas pemanfaatan dana publik UNISTAFF yang - INDONESIA diterima

DAYA SAING BANGSA Keutuhan/Integrasi Bangsa HELTS 2003 2003-20102010 Isyu Strategis (1) PT berperan dalam pembangunan karakter bangsa (Nation characters building) PT berperan sebagai sumber nilai kebenaran dan inspirasi bagi keutuhan bangsa PT mengembangkan kepemimpinan sehingga secara sinambung terjadi peningkatan kemampuan pemimpin masa kini dan tumbuhnya pemimpin masa datang Seni dan budaya nasional maupun tradisional harus dapat dimanfaatkan sebagai aset persatuan bangsa

DAYA SAING BANGSA Kompetisi Global Globalisasi dengan kemajuan teknologi informasi, menumbuhkan skema/cara pendidikan yang baru (distance learning) lintas negara tantangan bagi PT dan DJPT Pendidikan & Penelitian HELTS 2003 Menjadi unsur penting bagi PT dalam berkontribusi pada pengembangan ekonomi dan sosial termasuk peningkatan daya saing bangsa Peningkatan kualitas berkelanjutan Pengiriman studi lanjut staf ke luar negeri secara selektif sangat penting untuk tetap menjaga penguasaan dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan 2003-20102010 Isyu Strategis (1)

DAYA SAING BANGSA Keragaman Misi HELTS 2003 2003-20102010 Isyu Strategis (1) Sangat penting bagi suatu PT untuk menetapkan kemampuan utamanya untuk menciptakan keunggulan dalam pendidikan atau riset serta memilih unggulan (niche) dan fokus pengembangan Akses pada Ilmu Pengetahuan PT menyediakan akses pada ilmu pengetahuan yang lebih fleksibel PT meningkatkan kerjasama dengan industri dalam pengembangan pendidikan dan riset.

Pergeseran peran DJPT HELTS 2003 OTONOMI dan DESENTRALISASI 2003-20102010 Isyu Strategis (2) Menjadi fasilitator, melakukan sosialisasi kebijakan, melakukan evaluasi dan koreksi serta menyiapkan infrastruktur legalitas Melakukan restrukturisasi pendanaan dari pemerintah (hibah kompetisi, block grant) Mendorong rencana pengembangan SDM di PT Mempersiapkan status legal PT Mengembangkan kebijakan insentif perpajakan bagi industri yang berkontribusi dalam pengembangan PT Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility) PT mengusahakan beasiswa, bantuan atau voucher bagi mahasiswa kurang mampu

KESEHATAN ORGANISASI Pembangunan Kapasitas Institusi Mendorong PT utk melakukan pembangunan kapasitas & penjaminan mutu secara konsisten menuju standar tertentu Mengembangkan kerjasama dengan organisasi kesejawatan (peers organizations) seperti DPT, BAN, Asosiasi Profesional Tata Pamong (Governance) Mempromosikan kebebasan akademik Lebih mempertimbangan aspek meritokrasi dari pada aspek popularitas atau politik Quality Assurance HELTS 2003 Didorong kepentingan internal, terinstitusi serta mengikutsertakan pihak UNISTAFF eksternal - INDONESIA 2003-20102010 Isyu Strategis (3)