LAPAN PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) DENGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB) TENTANG PENGEMBANGAN SIMULATOR SATELIT NOMOR : 18/07/2012 NOMOR : 900/11.B04/PKS-WRRIA/II/2012 Pada hah ini Selasa, tanggal Dua Puluh Empat, bulan Juli, tahun Dua Ribu Dua Belas, (24-07-2012) bertempat di Jakarta, kami yang bertanda tangan di bawah ini; 1. LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL Berkedudukan di Jakarta, Jalan Pemuda Persil No.1, Rawamangun, Jakarta Timur, yang didihkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemehntah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005, dalam hal ini diwakili oleh Drs. Sri Kaloka Prabotosarl, selaku Sekretaris Utama, berdasarkan Keputusan Presiden No. 90/M Tahun 2011, tanggal 21 AphI 2011, dah dan oleh sebab itu bertindak untuk dan atas nama LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA 2. INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG : Berkedudukan di Bandung, Jalan Tamansah No. 64, yang dibentuk dan didihkan berdasarkan Akta Peraturan Pemehntah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1959, dalam hal ini diwakili oleh Prof. Dr. Wawan Gunawan A. Kadir, MS., selaku Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi/Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, berdasarkan Surat Keputusan Rektor ITB Nomor 047/SK/K01/KP/2010 tangal 6 Februah 2010, dah dan oleh sebab itu bertindak untuk dan atas nama INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. 1/6
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, dalam Perjanjian Kerjasama ini secara bersamasama selanjutnya disebut sebagai PARA PIHAK. PARA PIHAK teriebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut: (1) Bahwa PARA PIHAK telah menandatangani Nota Kesepahaman Nomor:068/10/2011 dan Nomor: 038/11.A/DN/2011 tentang Penelitian, Pengembangan, Perekayasaan, dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedirgantaraan serta Peningkatan Fasilitas dan Kapasitas Sumber Daya Manusia pada tanggal 11 Oktober 2011; (2) Bahwa PIHAK PERTAMA adalah lembaga negara yang mempunyai tugas pokok dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi satelit; (3) Bahwa PIHAK KEDUA adalah lembaga negara yang mempunyai sarana dan sumber daya manusia dengan kemampuan untuk mengembangkan simulator satelit berbasis perangkat lunak. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat Perjanjian ini, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut: Pasal 1 KETENTUAN UMUM Dalam perjanjian kerjasama ini yang dimaksud dengan: (1) Simulator satelit berbasis perangkat lunak adalah perangkat lunak yang mensimulasikan fungsi satelit, berikut lingkungan antariksa tempat satelit beroperasi. Secara fungsi, perangkat lunak terdiri dari model dinamika satelit, model elektronik satelit, dan model lingkungan yang saling berinteraksi sesuai tuntutan misi; (2) Peneliti Lapan adalah sumber daya manusia yang dimiliki Pusteksat Lapan yang ditugaskan dalam program pengembangan simulator ini.; (3) Peneliti ITB adalah sumber daya manusia yang dimiliki Fakultas Teknologi Mesin dan Dirgantara (FTMD) dan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEi), ITB, yang ditugaskan dalam program pengembangan simulator ini. Pasal 2 TUJUAN DAN SASARAN (1) Tujuan penyelenggaraan program ini adalah untuk melakukan pengembangan software based simulator satelit; (2) Sasaran kerjasama ini adalah terciptanya software based simulator satelit untuk dimanfaatkan secara bersama-sama dalam pengembangan subsistem satelit di Pusteksat Lapan dan sebagai alat bantu pembelajaran di bidang teknologi satelit di ITB. 2/6
Pasal 3 RUANG LINGKUP Ruang lingkup Perjanjian ini meliputi: (1) Penyediaan tenaga ahli dan transfer ilmu pengetahuan dalam pengembangan software based simulator satelit; (2) Penyediaan sarana dan prasarana penelitian dalam pengembangan software based simulator satelit. Pasal 4 PELAKSANAAN PERJANJIAN Ruang Lingkup Perjanjian ini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 (tiga), dilaksanakan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerjasama yang dibuat dan disepakati oleh PARA PIHAK sebagaimana terdapat pada Lampiran, yang merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian ini. (1) Kewajiban dan Hak PIHAK PERTAMA: PASAL5 KEWAJIBAN DAN HAK a. PIHAK PERTAMA berkewajiban menunjuk Pusat Teknologi Satelit sebagai pelaksana teknis untuk: 1) Bersama-sama PIHAK KEDUA membahas dan menyusun rencana kerja yang akan dituangkan dalam Kerangka Acuan Kerjasama sebagai Pedoman Kerja Tim Kerja Bersama; 2) Menugaskan peneliti Lapan untuk melakukan supervisi atas perancangan dan hasil implementasi simulator satelit sebagaimana dimaksud; 3) Menyediakan biaya pengembangan simulator satelit; 4) Bersama-sama PIHAK KEDUA membuat laporan pelaksanaan kerjasama. b. Hak PIHAK PERTAMA 1) Menggunakan simulator satelit yang dihasilkan dari kerjasama ini; 2) Mendapatkan hasil pengembangan dan source code simulator satelit; 3) Melakukan publikasi atas teknologi tersebut, dengan sebelumnya memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA. (2) Kewajiban dan Hak PIHAK KEDUA: a. Kewajiban PIHAK KEDUA 1) Bersama-sama PIHAK PERTAMA membahas dan menyusun rencana kerja yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerjasama sebagai Pedoman Kerja Tim Kerja Bersama; 2) Menugaskan penelitinya untuk memformulasikan rancangan sistem dan mengimplementasikan simulator satelit, sesuai kesepakatan dengan PIHAK PERTAMA; 3/6
3) Melaporkan secara tertulis implementasi pengembangan simulator satelit setiap 4 bulan (laporan kemajuan 1, laporan kemajuan 2, dan laporan akhir); 4) Menyerahkan simulator satelit, berikut source code dan processing hardware terkait, pada PIHAK PERTAMA; 5) Bersama-sama PIHAK PERTAMA melalui Tim Kerja Bersama membuat laporan pelaksanaan kerjasama. b. Hak PIHAK KEDUA 1) Menggunakan simulator satelit yang dihasilkan dari kerjasama ini untuk keperluan akademik; 2) Melakukan pengembangan lebih lanjut simulator satelit yang dihasilkan dari kerjasama ini; 3) Melakukan publikasi atas teknologi tersebut, dengan sebelumnya memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA. PASAL 6 FASILITAS DAN PERALATAN (1) PARA PIHAK sepakat untuk menggunakan fasilitas dan peralatan yang dimiliki masingmasing pihak dalam pelaksanaan Perjanjian ini; (2) Sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini, masing-masing pihak dapat menggunakan fasilitas pihak lain. Dalam hal tidak tersedianya fasilitas dan biaya yang timbul sehubungan dengan penggunaan fasilitas pihak lain ditanggung oleh masingmasing pihak. PASAL7 FORCE MAJEURE (1) Segala kegagalan yang terjadi dalam pelaksanaan kewajiban-kewajiban yang diatur dalam Perjanjian dan Kerangka Acuan Kerjasama ini, yang disebabkan oleh hal-hal yang berada di luar kekuasaan dan tidak dapat diduga sebelumnya (Force Majeure) tidak akan menerbitkan tanggung jawab bagi PARA PIHAK; (2) Yang dimaksud dengan Force Majeure adalah keadaan gempa bumi, tsunami, taufan, banjir, kebakaran, tanah longsor, wabah penyakit, pemogokan umum, huru-hara, sabotase, perang, pemberontakan, embargo ekonomi, perubahan regulasi pemehntah pusat atau pemehntah daerah; (3) Dalam hal terjadi Force Majeure sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, pihak yang terkena Force Majeure wajib memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya dalam perjanjian ini, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hah kalender sejak saat mulainya Force Majeure, begitu juga saat berakhirnya dan diterangkan secara resmi oleh Pejabat Pemehntah setempat yang benwenang; (4) Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hah kalender setelah adanya pemberitahuan tersebut, PARA PIHAK akan merundingkan tindakan yang harus/akan dilakukan sehubungan dengan adanya Force Majeure. 4/6
PASAL 8 PEMBIAYAAN Segala biaya yang timbul untuk pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini menjadi beban masingmasing sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku pada PARA PIHAK. PASAL 9 HASIL KERJASAMA DAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (1) PARA PIHAK dapat memanfaatkan hasil kerjasama untuk meningkatkan kemandirian dalam mendukung program kedirgantaraan bagi kepentingan nasional; (2) PARA PIHAK sepakat Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) dari hasil penelitian menjadi milik bersama dengan azas kesetaraan; (3) Pemanfaatan hasil kerjasama dalam kaitannya dengan HaKI akan diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku; (4) Setiap penggunaan hasil kerjasama untuk kegiatan publikasi/ sosialisasi/ diseminasi, wajib mencantumkan PARA PIHAK. PASAL10 KOMUNIKASI DAN KORESPONDENSI Setiap pemberitahuan dan komunikasi lainnya berdasarkan Perjanjian Kerjasama ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dengan pos, tercatat, atau dikirim secara langsung dengan mendapat tanda terima, atau melalui faksimili, ke alamat sebagaimana tersebut di bawah ini: a. PIHAK PERTAMA - Terkait Administrasi dan Networking BIRO KERJASAMA DAN HUBUNGAN MASYARAKAT Jalan Pemuda Persil no. 1 Rawamangun Jakarta Timur 13220. Telp : (021)4892802 Fax : (021)47882726 U.p. : Kepala Bagian Kerjasama Dalam Negeri - Terkait Teknis PUSAT TEKNOLOGI SATELIT LAPAN Jalan Cagak Satelit No.8, Rancabungur. Bogor, Jawa Barat 16310. Telp : (0251) 862 1667 Fax : (0251)862 3010 U.p : Kepala Bidang Teknologi Bus Satelit b. PIHAK KEDUA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Jl. Tamansari No. 64, Bandung 40116. Telp : (022)250 1759 Fax : (022)2511215/2504010 U.p. : Dr.lr. Budi Sulitianto, MT 5/6
PASAL 11 MASA BERLAKU (1) Perjanjian Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal ditandatangani dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK; (2) Dalam hal salah satu pihak berkeinginan untuk mengubah atau mengakhiri Perjanjian Kerjasama ini, maka pihak tersebut wajib memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada pihak lainnya, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelumnya. PASAL12 PENYELESAIAN PERSELISIHAN Jika terjadi perselisihan dalam penafsiran dan pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini, akan diselesaikan secara musyawarah/mufakat oleh PARA PIHAK. Pasal 13 LAIN-LAIN (1) Perjanjian Kerjasama ini dapat diubah berdasarkan persetujuan PARA PIHAK; (2) Peraturan dan/atau hal-hal lain yang belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini diatur dalam bentuk addendum dan/atau amandemen yang disepakati oleh PARA PIHAK dan merupakan bagian tak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini; (3) Kerjasama dapat ditinjau kembali apabila PARA PIHAK tidak memenuhi ketentuan dan syarat dalam Perjanjian Kerjasama ini. PASAL14 PENUTUP Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani pada hah, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana disebutkan pada awal Perjanjian Kerjasama ini dalam rangkap 2 (dua), asli, bermeterai cukup, masing-masing untuk PARA PIHAK dan mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK. 6/6