PROGRAM PERKULIAHAN. : Dra Cucu Ruhidawati, M.Si

dokumen-dokumen yang mirip
SATUAN ACARA PERKULIAHAN

KODE MODUL: BUS-101B. Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER

JOB SHEET. : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Program Studi : Pendidikan Tata Busana Mata Kuliah :Piranti Menjahit

Penyusun SRI EKO PUJI RAHAYU. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PENEMUAN ALAT RUMAH TANGGA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. rekomendasi yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai

KONSTRUKSI POLA BUSANA PENGETAHUAN PIRANTI MENJAHIT

Komik Didik. Orbit Buku Sneak Peak! Comic Tribe Mastura Abd. Basar. Mesin Jahit. Penemuan Mengagumkan Sepanjang Zaman

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154

P T E U T N U J N U J K

Penyusun: ANTI ASTA VIANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PBAB II MESIN BUBUT. (Laboratorium Teknik Industri Universitas Gunadarma, 2011) Gambar 2.1 Mesin Bubut

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

BAB II LANDASAN TEORI

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET TAILORING. 1. Kompetensi Mampu membuat stelan jas wanita

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1.2.Tujuan dan Manfaat

JOB-SHEET. A. Kompetensi: diharapkan mahasiswa dapat membuat bebe anak perempuan sesuai dengan disain

Keselamatan Kerja 1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai. 2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

KATA PENGANTAR. Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT yang masih


BAB III MESIN FRAIS. ( Gambar-gambar Mesin. 2011) Gambar 3.1 Bentuk-bentuk Hasil Frais

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

Penggunaan Kepala Pembagi

BAB II HASIL BELAJAR MEMOTONG BAHAN DAN MANFAATNYA SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO

2. Mesin Frais/Milling

Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS TEKNOLOGI BUSANA I

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA

BAB IV MESIN BUBUT. Gambar 2. Pembubut mesin tugas berat.

Principal Parts of the Machine

DAFTAR GAMBAR. 1. Sepatu Mesin Jarum Mesin Sekoci Spul Kapur Jahit Pita Ukur...

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MENJAHIT DENGAN MESIN I TBS.MP

DM-ST (Bahasa Indonesia) Panduan Dealer. Tuas kontrol ganda ST-9001 ST-9000 ST-6800 ST-5800 ST-4700 ST-4703

Tuas pemindah. Panduan Dealer SORA ST-R3000 ST-R3030 SL-R3000 SL-R3030 CLARIS ST-R2000 ST-R2030 SL-R2000 SL-R2030. Non-Seri ST-RS200 ST-RS203

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

(Indonesian) DM-TRPD Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal DEORE XT PD-T8000


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA. 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.


BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

- Untuk mengurangi resiko terjadinya sengatan listrik:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tuas pemindah. Panduan Dealer JALANAN MTB. RAPIDFIRE Plus ST-M4000 ST-M4050 ST-T4000 ST-T3000 ST-M370. Tiagra ST-4600 ST-4603 SORA ST-3500 ST-3503

KODE MODUL: BUS-210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT II

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENJAHIT PAKAIAN

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154

Manusia menciptakan alat-alat tersebut karena menyadari

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd.

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain:

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang

Set engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Klaten adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi

BAB IV MESIN SEKRAP. Laporan Akhir Proses Produksi ATA 2010/2011. Pengertian Mesin Sekrap

PETUNJUK KESELAMATAN PENTING

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MEMELIHARA ALAT JAHIT TBS.MP BUKU INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MESIN BOR. Gambar Chamfer

Mesin sekrap disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin inidigunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung,beralur, dan

PUN M ALAT PEMOTONG MODEL JARI Panduan Keselamatan dan Pengoperasian

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

2/24/2011 BAB 5 : JAHITAN LOGO LOGO ISI KANDUNGAN. Mesin Jahit 5.1. Penghasilan Artikel 5.2

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

Nexus. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman SG-3R40 SG-3R45 SG-3R75 SG-3R75-A SG-3R75-B SG-3D55 SG-3C41

11DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

III. KEGIATAN BELAJAR 3 PEMBUATAN POLA DAN INTI. Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan pembuatan pola dan inti pada proses pengecoran.

P T E U T N U J N U J K U MAN MA U N A U L

Toleransi& Implementasinya

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overhead Crane Overhead Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk mengangkat

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN SIMULATOR MESIN PEMBENGKOK

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

DM-FD (Bahasa Indonesia) Panduan Dealer. Pemindah gigi depan FD-9000 FD-6800 FD-5800 FD-4700

Transkripsi:

PROGRAM PERKULIAHAN Mata Kuliah Kode MK/SKS Program Studi/Tk Dosen : Busana Tailoring : BU 473/ 2 Sks : Pendidikan Tata Busana/III : Dra. Hj. Mally Maeliah, M.Pd Dra Cucu Ruhidawati, M.Si Deskripsi: Mata kuliah ini membahas konsep dasar busana tailoring dan semi tailoring. Karakteristik busana tailoring dan semi tailoring. Pemahaman model busana tailoring dan semi tailoring, Pembuatan pola busana tailoring dan semi tailoring. Tehnik pembuatan busana tailoring dan semi tailoring Pertemuan Tanggal Materi Perkuliahan Keterangan 1 2 Sept 09 Menjelaskan gambaran dan ruang lingkup mata kuliah serta prosedur perkuliahan 2 9 Sept 09 Konsep dasar busana tailoring dan semi tailoring 3 16 Sept 09 Pembuatan Pola Safari model I 4 30 Sept 09 Pembuatan Pola Safari model II 5 7 Okt 09 Pembuatan fragmen tusuk tindas pada safari Fragmen dikumpulkan 6 14 Okt 09 Pembuatan Pola Jas dan pantalon model I 7 21 Okt 09 Pembuatan Pola jas dan pantalon model II 8 28 Okt 09 UJIAN TENGAH SEMESTER 9 4 Nov 09 Merancang bahan dan harga pembuatan jas dan pantalon 10 11 Nov 09 Memotong bahan jas dan pantalon 11 18 Nov 09 Menjahit Jas 12 25 Nov 09 Lanjutan menjahit jas 13 2 Des 09 Penyelesaian jahitan jas 14 9 Des 09 Menjahit pantalon 15 16 Des 09 Penyelesaian pantalon Jas dan pantalon dikumpulkan Bandung, September 2009 Mengetahui Ketua Prodi Busana Penanggung Jawab Perkuliahan Dra. As As Setiawati, M.Si Dr. Hj Mally Maeliah, M.Pd PROGRAM PERKULIAHAN Mata Kuliah Program Studi/Tk Dosen : Piranti Menjahit : Pendidikan Tata Busana/ I : Dra Cucu Ruhidawati, M.Si Dra Hj. Astuti, M.Pd Deskripsi: Mata kuliah ini membahas konsep dasar piranti menjahit besar dan kecil, pengetahuan pemilihan piranti menjahit besar dan kecil, pengetahuan bahan pelengkap pembuatan busana, pemilihan alat pengepres dan pengepas, pemeliharaan piranti menjahit,praktek menjalankan mesin jahit umum, khusus dan serba guna, menggunakan sepatu mesin, praktek memasang macam-macam bahan pelengkap pembuatan busana, praktek menyelesaikan macam-macam kampuh dan lubang leher

Pertem uan Tanggal Materi Perkuliahan Keterangan 1 2 Sept 09 Menjelaskan gambaran dan ruang lingkup mata kuliah serta prosedur perkuliahan 2 9 Sept 09 Pengetahuan piranti menjahit besar 3 16 Sept 09 Pengetahuan piranti menjahit kecil 4 30 Sept 09 Pengetahuan pemeliharaan piranti menjahit Tugas: penggunaan nomor jarum mesin sesuai dengan jenis kain 5 7 Okt 09 Pengetahuan mesin jahit khusus dan serba guna 6 14 Okt 09 Pngetahuan bahan pelengkap pembuatan busana 7 21 Okt 09 Pengetahuan alat pengepres dan pengepas busana 8 28 Okt 09 UJIAN TENGAH SEMESTER 9 4 Nov 09 Praktek menjalankan mesin jahit umum (biasa) 10 11 Nov 09 Praktek menjalankan mesin obras dan serba guna 11 18 Nov 09 Praktek memasang bahan pelengkap pembuatan busana 12 25 Nov 09 Praktek menggunakan macam-macam sepatu jahit dan alat pembuat kancing bungkus 13 2 Des 09 Praktek menyelesaikan kampuh jahitan 14 9 Des 09 Praktek menyelesaikan lubang leher 15 16 Des 09 Penyelesaian tugas-tugas Tugas : kliping macammacam pranti menjahit Mengetahui Ketua Prodi Busana Bandung, September 2009 Penanggung Jawab Perkuliahan Dra. As As Setiawati, M.Si Dra, Cucu Ruhidawati, M.Si PIRANTI MENJAHIT PENGERTIAN PIRANTI MENJAHIT PIRANTI MENJAHIT/ALAT-ALAT MENJAHIT ADALAH ALAT YANG DIPERLUKAN UNTUK MENYELESAIKAN SUATU JAHITAN PENGELOMPOKKAN PIRANTI MENJAHIT 1. PIRANTI MENJAHIT POKOK ATAU PIRANTI MENJAHIT BESAR TERDIRI DARI MESIN JAHIT DAN MESIN OBRAS 2. PIRANTI MENJAHIT TAMBAHAN/PIRANTI MENJAHIT KECIL TERDIRI DARI ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMPERMUDAH DAN MEMPERCEPAT PEKERJAAN MENJAHIT KEGUNAAN PIRANTI MENJAHIT PIRANTI MENJAHIT DIGUNAKAN UNTUK MENGERJAKAN MENJAHIT BUSANA MAUPUN LENAN RUMAH TANGGA. KELENGKAPAN ALAT MENJAHIT DAPAT MEMBANTU PEKERJAAN MENJAHIT DAN MENGHASILKAN PEKERJAAN MENJAHIT YANG RAPIH. MENGGUNAKAN ALAT MENJAHIT HARUS TEPAT SESUAI DENGAN JENIS KAIN YANG AKAN DIJAHIT PIRANTI MENJAHIT POKOK/BESAR

SEJARAH MESIN JAHIT SEJARAH MENJAHIT DIMULAI DARI JARUM DI AWAL PERADABAN MANUSIA TERBUAT DARI BATU, TEMBAGA, TULANG ATAU GADING. JARUM YANG MASIH KASAR DIGUNAKAN UNTUK MENYATUKAN KULIT HEWAN MENJADI PAKAIAN. JIKA JARUM TERBUAT DARI TANDUK HEWAN ATAU TULANG BENAG JAHIT BIASANYA TERBUAT DARI OTOT HEWAN. SETELAH ADA TEMUAN JARUM LOGAM PADA ABAD KE 17 TAHUN 1755, MAKA MENJAHIT TERUS BERKEMBANG. PADA ABAD KE 17 SEORANG IMIGRAN JERMAN CHARLES WEISENTHAL DI INGGRIS MEMATENKAN JARUM YANG DIRANCANG UNTUK SEBUAH MESIN, NAMUN PATENNYA TIDAK MERINCI MESIN YANG MENGGUNAKAN JARUM TERSEBUT. TAHUN 1790 THOMAS SAINT MEMATENKAN MESIN, NAMUN REPRODUKSI TEMUAN SAINT ITU TERNYATA TIDAK BISA BEROPERASI. WARGA JERMAN BALTHASAR KREMS TAHUN 1810 MENEMUKAN MESIN OTOMATIS UNTUK MENJAHIT TOPI NAMUN IA TIDAK MEMATENKAN TEMUANNYA DAN TIDAK BERFUNGSI DENGAN BAIK DI AUSTRIA TAHUN 1814 SEORANG PENJAHIT JOSEF MADERSPERGER MELAKUKAN SEJUMLAH UPAYA MEMBUAT MESIN JAHIT HINGGA MENERBITKAN PATEN NAMUN TIDAK ADA SATU UPAYA YANG DILAKUKANNYA MENUNJUKKAN HASIL YANG GEMILANG TAHUN 1804 DI PRANCIS DUET THOMAS STONE DAN JAMES HENDERSON MEMBUAT MESIN PENIRU JAHITAN TANGAN. PADA TAHUN YANG SAMA SCOT JHON DUNCAN MEMBUAT MESIN BORDIR DENGAN JATUM YANG BANYAK NAMUN KE DUA TEMUAN TERSEBUT GAGAL DAN DILUPAKAN PUBLIK TAHUN 1818 JHON ADAMS DOGE DAN JHON KNOWLES MEMBUAT MESIN JAHIT NAMUN GAGAL BEROPERASI MESIN JAHIT YANG BISA BERFUNGSI DICIPTAKAN PENJAHIT ASAL PRANCIS BARTHELEMY THIMONMIER 1830 MESIN YANG HANYA MENGGUNAKAN SATU BENANG DAN SATU JARUM KAIT SEPERTI JARUM BORDIR NAMUN TEMUAN INI TIDAK DISAMBUT BAIK.THIMONNIER NYARIS TERBUNUH SAAT SEJUMLAH PENJAHIT MEMBAKAR GARMEN MILIKNYA MEREKA TAKUT TERSAINGI DAN MENJADI PENGANGGURAN AKIBAT TEMUAN MESIN TERSEBUT AKHIRNYA PATEN MESIN JAHIT DI AMERIKA SERIKAT DILAKUKAN ELIAS HOWE YANG MEMBUAT MESIN JAHIT DENGAN MENGGUNAKAN 2 BENANG DARI ARAH BERLAWANAN. MESIN CIPTAAN HOWE MEMILIKI JARUM DENGAN LUBANG UNTUK BENANG DI BAGIAN UJUNG. NAMUN MEKANISME JALINAN DUA BENANG YANG MENJADI DASAR PENEMUANNYA BANYAK DITIRU ORANG TAHUN 1850 AN ISAAC SINGER MENEMUKAN MEKANISME GERAKAN NAIK TURUN DAN DIGERAKKAN KAYUHAN PEDAL KAKI, MAKA KESUKSESAN PENJUALAN MESIN JAHIT SECARA KOMERSIAL TERBUKA MEMILIH MESIN JAHIT 1. PILIH MEREK YANG SUDAH DIKENAL 2. PERHATIKAN PERLENGKAPAN MESIN/BAGIAN MESIN 3. TERSEDIA KOTAK ALAT 4. MEMILIKI BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN 5. MENCOBA MESIN SEBELUM DIBELI

BAGIAN-BAGIAN MESIN JAHIT BADAN MESIN : Badan mesin yang kini banyak/sering dijumpai pada umumnya terbuat dari baja tuang. Bagian bawah berbentuk pelat yang berfungsi sebagai landasan jahit. Bagian atas badan mesin berrongga tempat bagianbagian mesin yang mengubah dan meneruskan gerakan putar menjadi gerakan bagian bagian mesin yang lain. Dibagoan bawah bawah pelat badan mesin terpasang bagian-bagian mesin yang meneruskan dan mengubah gerakan putar dari kepala mesin. Pada badan mesin bagian atas terdapat lubang-lubang yang digunakan untuk meneteskan minyak pelumas. Pada mesin jahit yang menggunakan kaki, badan mesin dapat dilipat di bawah mesin, sedangkan pada mesin yang tidak berkaki badan mesin akan dilengkapi dengan tutup. KEPALA MESIN : Kepala mesin berbentuk roda yang terbuat dari baja tuang atau bahan tidak berkarat. Kepala mesin terpasang di bagian kanan atas dari badan mesin. Kepala mesin bertindak sebagai roda penerus tenaga penggerak mesin. Pada m3esin jahit yang menggunakan putaran tangan. Kepala mesin dibuat agak berat agar dapat menyimpan tenaga, sedangkan pada mesin jahit yang digerakkan dengan injakan kaki dan motor listrik kepla mesin dibuat agak kecil agar dapat berputar secara ringan. Gerak putar kepala mesin akan diubah menjadi grakan-gerakan yang berlainan ALAT PENGGERAK MESIN ; yang terdiri dari pemutar engkol tangan, injakan kaki dan motor listrik KOPELING; adalah alat yang menghubungkan kepala mesin dengan poros utama. Kopeling terbuat dari pelat baja tebal 1,5 milimeter berbentuk bulat dan mempunyai tonjolan ke luar dan ke dalam. Pelat kopling dapat memegas di pasang di antara roda penekan dan kepala mesin. Roda penekan dapat diputar, jika roda penekan dikencangkan pelat kopling akan tertekan dan kepala mesin dapat memutar bagian mesin yang lainnya. Bila dilonggarkan pelat kopling tidak tertekan, kedudukan kopling yang kendur digunakan pada saat kita menggulung benang pada palet atau bobbin POROS UTAMA : poros utama terpasang di dalam rongga badan mesin bagian atas, panjang poros utama adalah dari pelat kopling sampai kaki pemegang jarum. Poros utama secara langsung akan menggerakkan tangkai penarik benang dan kaki pemegang jarum. Gerak putar dari poros utama akan dipindahkan ke bagian bawah badan mesin untuk menggerakkan sekoci dan gigi penarik kain. Poros utama terpasang pada badan mesin dengan cara ikatan susut jepit. Sehingga hanya dapat dikeluarkan oleh orang ahlinya. Pelumasan pada poros utama memegang peranan sangat penting agar dapat berputar secara lancer dan halus KAKI PEMEGANG JARUM : Jarum mesin dipasang pada kaki pemegang jarum. Kaki pemegang jarum digerakkan oleh poros utama. Gerak naik turun kaki pemegang jarum akan diperoleh dengan mengubah gerak putar poros utama. Untuk memegang jarum pada ujung kaki dipasang alat pencekam jarum. Jarum harus terpasang secara tepat dan dicekam cukup kuat

SEPATU MESIN : Dinamai sepatu karena bentuknya ada yang menyerupai sepatu. Kaki yang dipasangi sepatu dapat diatur tekanannya terhadap gigi penarik kain, Tekanan sepatu dapat dibebaskan dengan cara menaikkan tuas pendorong kaki sepatu SEKOCI : adalah alat yang mengatur pengeluaran pengeluaran benang bawah. Di dalam sekoci terdapat palet atau bobbin ialah kelos benang yang khusus yang dapat masuk tepat ke dalam sekoci dan digunakan untuk menggulung benang bawah. Sekoci ditempatkan di dalam rumah sekoci yang terdapat peluncur pada peluncur terdapat poros tempat duduknya sekoci dan paletnya. Peluncur mengaitkan benang bawah terhadap benang atas yang diantarkan oleh jarum. Agar peluncur tidak dapat terlepas dari dalam rumah sekoci maka ditahan oleh pelat penahan berupa dua buah sekrup Pengatur Panjang tusuk : Pengaturan setikan jahitan dilakukan dengan mengatur tombol atau tangkai penyetel. Penyetelan panjang tusuk sebenarnya adalah penyetelan panjang langkah gigi penarik kain