HUBUNGAN PENDAMPINGAN ORANG TUA DENGAN KECEMASAN PADA ANAK SAAT PENGAMBILAN DARAH DI RUANGAN ANAK RSUD NOONGAN KABUPATEN MINAHASA

dokumen-dokumen yang mirip
e- Journal Keperawatan e-kp Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL

Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak


Siti Nursondang 1, Setiawati 2, Rahma Elliya 2 ABSTRAK

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI

Lilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO

HUBUNGAN DAMPAK HOSPITALISASI ANAK DENGAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA DI IRINA E ATAS RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (Susenas) tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN

Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD Dr. MOEWARDI

PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter dan tenaga

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PENANGANAN PASIEN SYOK HIPOVOLEMIK DI UGD RSUD POHUWATO

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

BAB l PENDAHULUAN. peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TEMPERAMEN PADA ANAK USIA SEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI DI RUMAH SAKIT TELOGOREJO SEMARANG

HUBUNGAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN KECEMASAN ORANG TUA PADA ANAK HOSPITALISASI

E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Perbedaan Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar dengan Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah di IRNA Anak RSUP Dr.M.

HUBUNGAN PELIBATAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT

Hubungan Antara Peran Orang Tua 1

Inggrith Kaluas Amatus Yudi Ismanto Rina Margaretha Kundre

TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan sampai dengan usia 18 tahun (IDAI, 2014). Anak merupakan individu

HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungannya dengan upaya stimulasi yang dapat dilakukan, sekalipun anak

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

HUBUNGAN STRESOR DENGAN STRES DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STUDI COSS SECTIONAL DI STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis karena anak mengalami stres akibat perubahan baik terhadap status

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Anak juga seringkali menjalani prosedur yang membuat. Anak-anak cenderung merespon hospitalisasi dengan munculnya

HUBUNGAN PERAN SERTA ORANG TUA DENGAN DAMPAK HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI RUANGAN SANTA THERESIA RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

HUBUNGAN PENERAPAN ATRAUMATIC CARE DENGAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2015

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BEDAH DI RPB RSUD TOBELO

BAB 1 PENDAHULUAN. Keluarga merupakan orang terdekat dari seseorang yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan seseorang yang memiliki rentang usia sejak anak dilahirkan

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENERAPAN PRINSIP PERAWATAN ATRAUMATIK DI RUANG IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BETHESDA GMIM TOMOHON

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PREOPERATIVE DI RS MITRA HUSADA PRINGSEWU

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN RESPON HOSPITALISASI ANAK USIA TODDLER DI RUANG RAWAT INAP ANAK RSUD DI WILAYAH KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa

KOMUNIKASI PERAWAT DENGAN DAMPAK HOSPITALISASI PADA ANAK COMMUNICATION WITH IMPACT OF NURSE HOSPITALISASI IN CHILDREN

BAB I PENDAHULUAN. Hospitalisasi anak merupakan suatu proses karena suatu alasan yang

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN ANAK YANG HOSPITALISASI DI RSUD dr WAHIDIN SUDIRO HUSODO

EFEKTIVITAS BERMAIN TERHADAP STRES HOSPITALISASI PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG SEDANG DIRAWAT DI RRI ANAK RSUD Dr. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2012

HUBUNGAN ORIENTASI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN DI RUANG PERAWATAN ANGGREK LANTAI II RSUD POLEWALI MANDAR

HUBUNGAN KEMANDIRIAN ANAK DENGAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

Mahasiswa S-1 Prodi Keperawatan, STIKes CHMK, Kupang Jurusan DIII Keperawatan, Poltekes Kemenkes Kupang, Kupang c

Iksirul Anwar 1, Listyana Natalia R. 2, Dian Wardanah 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hospitalisasi merupakan kebutuhan klien untuk dirawat karena adanya

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KEMOTERAPI DENGAN KECEMASAN DALAM MENJALANI TINDAKAN KEMOTERAPI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

JURNAL PENELITIAN KEPERAWATAN

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organisation (WHO) tahun 2003 mendefinisikan sehat

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

KETERKAITAN LAMA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat

Setiap bayi memiliki pola temperamen yang berbeda beda. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menjadi faktor stressor bagi anak baik terhadap anak maupun orang tua

SKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan. tumbuh dan kembang sejak awal yaitu pada masa kanak-kanak (Potter &

BAB I PENDAHULUAN. Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

Transkripsi:

HUBUNGAN PENDAMPINGAN ORANG TUA DENGAN KECEMASAN PADA ANAK SAAT PENGAMBILAN DARAH DI RUANGAN ANAK RSUD NOONGAN KABUPATEN MINAHASA MENTORING RELATIONSHIP WITH PARENTS OF ANXIETY IN CHILDREN WHEN TAKING BLOOD IN ROOM CHILD DISTRICT HOSPITALS NOONGAN MINAHASA Desry N. Rolos, Muh. Hadi, Joost Rumampuk Mahasiswa Fakultas keperawatan Universitas sariputra Indonesia Tomohon Dosen Fakultas keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon ABSTRAK Dirawat di rumah sakit merupakan keadaan dimana orang sakit berada pada lingkungan rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dalam perawatan atau pengobatan sehingga dapat mengatasi atau meringankan penyakitnya. Tetapi pada umumnya hospitalisasi dapat menimbulkan ketegangan dan ketakutan serta dapat menimbulkan gangguan emosi atau tingkah laku yang mempengaruhi kesembuhan dan perjalanan penyakit anak selama dirawat di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pendampingan ortang tua dengan kecemasan pada anak saat pengambilan darah di Ruangan Anak RSUD Noongan Kabupaten Minahasa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan menggunakan kuisioner dan lembar observasi pada 97 orang tua dan anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65 responden dengan presentase 67.0% memiliki pendampingan orang tua yang baik, 32 diantaranya dengan kecemasan yang baik dan 33 responden dengan kecemasan yang cukup. Sedangkan 32 responden memiki pendampingan orang tua yang cukup dengan presentase 33.0%, diantaranya 0 responden dengan kecemasan baik dan 32 responden dengan kecemasan cukup. Berdasarkan uji statistic Spearman Rho didapatkan korelasi sebesar 0,492 hasil ini dapat dikategorikan korelasi sedang. Dengan demikian disimpulkan bahwa ada hubungan pendampingan orang tua dengan kecemasan pada anak saat pengambilan darah di Ruangan Anak RSUD Noongan Kabupaten Minahasa. Kata Kunci : Pendampingan Orang Tua, Kecemasan, Anak ABSTRACT Hospitalized is a situation where the sick are in the hospital environment to get help in the care or treatment that can overcome or alleviate disease. But in general, hospitalization can cause tension and fear and can cause emotional or behavioral disorders that affect healing and child during the course of the disease being treated in hospital. This study aimed to examine the relationship between mentoring ortang parents with anxiety at the time of taking the blood of children in Room Children's Hospital Noongan Minahasa. This study used a cross-sectional study design using questionnaires and observation sheets in 97 parents and children. The results showed that 65 respondents with a percentage of 67.0% has a good parent mentoring, 32 of them with a good anxiety and 33 respondents with considerable anxiety. While 32 respondents have an enough mentoring parents with a percentage of 33.0%, of which 0 respondents with both anxiety and 32 respondents with enough anxiety. Based on statistical test of Spearman Rho correlation of 0.492 this result can be categorized as moderate correlation. Thus concluded that there is a mentoring relationship of parents with anxiety at the time of taking the blood of children in Room Children's Hospital Noongan Minahasa. Keywords: Mentoring Parents, Anxiety, Child PENDAHULUAN Anak merupakan anugerah, karunia dan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya (Ramdaniati, 2011). Jumlah populasi anak di Indonesia berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Nasional 2007 yaitu 82.840.600 jiwa anak dari 231.294.200 jiwa penduduk. Anak adalah individu yang berusia antara 0 sampai 18, yang sedang dalam proses tumbuhkembang, mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial, dan spiritual ) yang berbeda dengan orang dewasa, apabila kebutuhan tersebut terpenuhi maka anak akan mampu beradaptasi dan kesehatanya terjaga, sedangkan bila anak sakit maka akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikologis, intelektual, sosial, dan spiritual (Supartini, 2004). Sehat dan sakit merupakan sebuah rentang yang 13

dapat dialami oleh semua manusia, tidak terkecuali oleh anak. Anak dengan segala karakteristiknya memiliki peluang yang lebih besar untuk mengalami sakit jika dikaitkan dengan respon imun dan kekuatan pertahanan dirinya yang belum optimal (Markum, 2002 dalam Ramdaniati, 2011). Suatu keadaan dimana anak mengalami sakit dan mengharuskan anak tinggal di rumah sakit untuk mendapatkan terapi dan perawatan hingga pemulanganya kembali ke rumah, merupakan suatu alasan proses hospitalisasi yang harus dijalani (Supartini, 2004). Dirawat di rumah sakit merupakan keadaan dimana orang sakit berada pada lingkungan rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dalam perawatan atau pengobatan sehingga dapat mengatasi atau meringankan penyakitnya. Tetapi pada umumnya hospitalisasi dapat menimbulkan ketegangan dan ketakutan serta dapat menimbulkan gangguan emosi atau tingkah laku yang mempengaruhi kesembuhan dan perjalanan penyakit anak selama dirawat di rumah sakit. (Nursalam, Susilaningrum, Utami, 2005). Sakit dan dirawat dirumah sakit merupakan krisis utama yang tampak pada anak. Jika seorang anak dirawat dirumah sakit,maka anak tersebut akan mudah mengalami krisis karena anak mengalami kecemasans akibat perubahan baik terhadap status kesehatannya maupun lingkungannya dalam kebiasaan sehari-hari dan anak mempunyai sejumlah keterbatasan dalam mekanisme koping untuk mengatasi masalah maupun kejadian-kejadian yang bersifat menekan. (Nursalam, Susilaningrum, Utami, 2005). Reaksi anak dalam mengatasi krisis tersebut dipengaruhi oleh tingkat perkembangan usia, pengalaman sebelumnya terhadap proses sakit dan dirawat, sistem dukungan yang tersedia serta keterampilan koping dalam menangani adanya kecemasans (Nursalam, Susilaningrum, Utami, 2005). Sakit dan dirawat adalah suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah. Kecemasan yang mempengaruhi permasalahan di atas timbul sebagai akibat dari dampak perpisahan, kehilangan kontrol (pembatasan aktivitas), perlukaan tubuh dan nyeri, dimana kecemasansor tersebut tidak bisa diadaptasikan karena anak belum mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dengan segala rutinitas dan ketidakadekuatan mekanisme koping untuk menyelesaikan masalah sehingga timbul prilaku maladaptif dari anak. (duniakesehatan, 2009). Sesuai data yang diperoleh peneliti melalui pengamatan di ruangan anak RSUD Noongan Kabupaten Minahasa selama tiga bulan terakhir yaitu antara bulan Oktober sampai Desember 2014 pasien anak berjumlah 97 yang dikategorikan dalam berbagai jenjang usia mengalami kecemasan karena pengambilan darah. Pasien anak baik yang baru dirawat maupun sudah beberapa hari dirawat cenderung menjadi rewel dan mudah mengalami ketakutan. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan pendampingan orang tua dengan kecemasan pada anak saat pengambilan darah di ruangan anak RSUD Noongan Kabupaten Minahasa. Penelitian ini dilaksanakan di Ruangan Anak RSUD Noongan Kabupaten Minahasa. Sampel yang digunakan adalah anak dan orang tua yang anaknya dirawat. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dimana variabel bebas dan terikatnya diukur dalam waktu yang bersamaan. Rancangan ini untuk mencari hubungan pendampingan orang METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik demografi responden 1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia 36-40 5% 31-35 37% tua dengan stres pada anak saat pengambilan darah dengan cara membagikan kuisioner pada orang tua dan lembar observasi untuk mengobservasi anak. Setelah itu data diuji statistic untuk melihat apakah ada hubungan antara kedua variable. Analisis statistic menggunakan Spearman Rho. Usia Orang Tua 20-25 21% 26-30 37% Gambar 1. Diagram Distribusi Responden Orang Tua Berdasarkan Usia di Ruangan Anak RSUD Noongan Tahun 2015 14

responden orang tua berdasarkan usia sebagian besar berusia antara 26-30 sebanyak 36 orang (37%) dan usia antara 31-35 dengan jumlah yang sama sebanyak 36 orang (37%), kemudian usia antara 20-25 berjumlah 20 orang (21%), dan usia antara 36-40 sebanyak 5 orang (5%). 7 6 8% 10% Usia Anak 3 15% 5 23% 4 44% Gambar 2. Diagram Distribusi Responden Anak Berdasarkan Usia di Ruangan Anak RSUD Noongan Tahun 2015 responden anak berdasarkan usia sebagian besar berusia 4 sebanyak 43 orang (44%), usia 5 berjumlah 22 orang (23%), usia 3 berjumlah 14 orang (15%), usia 6 10 orang (10%), dan usia 7 8 orang (8%). 1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Orang Tua Perempuan 57% Laki-laki 43% Gambar 3. Diagram Distribusi Responden Orang Tua Berdasarkan Jenis Kelamin di Ruangan Anak RSUD Noongan Tahun 2015 Gambar di atas menunjukkan distribusi responden orang tua berdasarkan jenis kelamin yang sebagian besar berjenis kelamin perempuan 55 orang (57%) dan laki-laki 42 orang (43%). Jenis Kelamin Anak Perempuan 57% Laki-laki 43% Gambar 4. Diagram Distribusi Responden Anak Berdasarkan Jenis Kelamin di Ruangan Anak RSUD Noongan Tahun 2015 Gambar di atas menunjukkan distribusi responden anak berdasarkan jenis kelamin yang sebagian besar berjenis kelamin perempuan 55 orang (57%) dan laki-laki 42 orang (43%). 15

2. ANALISA UNIVARIAT 2.1. Distribusi Responden Berdasarkan Pendampingan Orang Tua Pendampingan Orang Tua Cukup 33% Baik 67% Gambar 5. Digram Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendampingan Orang Tua di Ruangan Anak RSUD Noongan Tahun 2015 frekuensi responden berdasarkan pendampingan orang tua sebagian besar baik 65 orang (67%) dan cukup 32 orang (33%). 2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kecemasan Pada Anak Saat Pengambilan Darah Kecemasan Cukup 67% Baik 33% Gambar 6. Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Kecemasan Pada Anak Saat Pengambilan Darah di Ruangan Anak RSUD Noongan Tahun 2015 frekuensi responden berdasarkan kecemasan pada anak saat pengambilan darah yang sebagian besar cukup 65 orang (67%) dan baik 32 orang (33%). 3. ANALISA BIVARIAT Tabel 1. Tabulasi Silang Pendampingan Orang Tua Dengan Kecemasan Pada Anak Saat Pengambilan Darah di Ruangan Anak RSUD Noongan Tahun 2015 Kecemasan Pada Anak Saat Pengambilan Darah Pendampingan Orang Tua Baik Cukup Total n % n % n % Baik 32 33.0 33 34.0 65 67.0 Cukup 0 0 32 33.0 32 33.0 TOTAL 32 33.0 65 67.0 97 100 Signifikan (r) = 0,000 Koefisien Korelasi (p) = 0, 492 16

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa 65 responden dengan presentase 67.0% memiliki pendampingan orang tua yang baik, 32 diantaranya dengan kecemasan yang baik dan 33 responden dengan kecemasan yang cukup. Sedangkan 32 responden memiki pendampingan orang tua yang cukup dengan presentase 33.0%, diantaranya 0 responden dengan kecemasan baik dan 32 responden dengan kecemasan cukup. Berdasarkan uji statistic Spearman Rho didapatkan korelasi sebesar 0,492 hasil ini dapat dikategorikan korelasi sedang, selanjutnya nilai p=0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak atau ada hubungan pendampingan orang tua dengan kecemasan pada anak saat pengambilan darah. PEMBAHASAN Dari hasil penelitian ditemukan bahwa ada hubungan antara pendampingan orang tua dan kecemasan pada anak saat pengambilan darah. Hal ini dibuktikan dengan teori Wills, Friedman (1998) yang mengatakan dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat membantu anak dalam mengkoping stressor. Menurut yang menyatakan bahwa dukungan keluarga dapat menimbulkan efek penyangga yaitu dukungan keluarga menahan efek-efek negatif dari stress terhadap kesehatan dan efek utama yaitu dukungan keluarga secara langsung mempengaruhi peningkatan kesehatan. Dukungan orang tua yang tinggi juga akan meningkatkan harga diri, kemampuan koping anak dalam menghadapi berbagai stressor yang dihadapinya saat hospitalisasi. Dengan kemampuan koping tersebut maka tingkat kecemasan anak yang dialaminya ketika hospitalisasi dapat diminimalisir. Kecemasan adalah reaksi yang normal terhadap stres dan ancaman bahaya. Kecemasan merupakan reaksi emosional terhadap persepsi adanya bahaya, baik yang nyata atau yang hanya bayangan. Kecemasan dan ketakutan sering digunakan dengan arti yang sama, tetapi ketakutan biasanya merujuk akan adanya ancaman spesifik sedangkan kecemasan merujuk akan adanya ancaman yang tidak spesifik (Smeltzer & Bare 2001, h.145). Pendampingan orang tua adalah upaya yang dilakukan oleh orang tua dalam mendampingi anaknya dalam proses memandirikan anak. Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam perkembangan psikologi anak. Orang Tua merupakan pemberi motivasi dan membantu dalam kecemasan (Darwis, 2010). Hasil penelitian Stella Lumiu (2013) tentang hubungan pendampingan keluarga dengan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia pra sekolah di Irina E BLU RSUP Prof. R. D. Kandou Manado menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia pra-sekolah BLU RSUP Prof Dr.R.D Kandou Manado. Semakin baik dukungan yang diberikan oleh keluarga dapat mengurangi tingkat kecemasan pada anak. Hasil penelitian ini pun didukung oleh peneliti sebelumnya N. Laelyana (2012) dengan judul Hubungan Pendampingan Orang Tua terhadap Ketakutan anak usia toddler yang dilakukan pemasangan infus di ruang Teratai lantai 3 Selatan RS. Fatmawati Jakarta. Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara anak toddler yang dilakukan pemasangan infus dengan didampingi orang tua dan yang tidak didampingi orang tua, dari hasil analisis diperoleh pendampingan orang tua pada saat dilakukan pemasangan infus mempunyai peluang 5,95 kali untuk anak mengalami respon ketakutan yang rendah dibandingkan tanpa didampingi orang tua. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut : 1. Pendampingan orang tua di Ruangan Anak RSUD Noongan Kabupaten Minahasa pada sebagian besar responden pada kategori baik 2. Kecemasa pada anak saat pengambilan darah di Ruangan Anak RSUD Noongan pada sebagian besar responden pada kategori cukup 3. Adanya hubungan pendampingan orang tua dengan kecemasan pada anak saat pengambilan darah di Ruangan Anak RSUD Noongan dengan tingkat korelasi sedang. 17

SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka saran : 1. Bagi Peneliti Agar dapat lebih memahami tentang konsep perawatan pada anak khususnya dapat mengaplikasikan hasil penelitian dalam pelayan sebagai perawat 2. Bagi Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Agar dapat meningkatkan wawasan keperawatan anak melalui penelitian ini dan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya 3. Bagi Institusi Rumah sakit Agar dapat memberikan dorongan kepada orang tua untuk mendampingi anak mereka pada saat dilakukan tindakan akibat hospitalisasi DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta Friedman M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek, Edisi 3. EGC, Guyton & Hall (1996), Fisiologi Kedokteran, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hawari, D. (2001), Psikiater Manajemen Stress, Cemas dan Depresi, Jakarta : FKUI. Hidayat, A.A.(2005), Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1, Salemba Medika, Jakarta. Hudak & Gallo (1994), Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik Edisi VI, Vol. I, Phyladelphia, J.B. Lippincolt. Long, B.C. (1996), Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses Keperawatan ), Bandung: Yayasan Pajajaran Bandung. IAPK Notoatmodjo (2002), Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, PT. Rineka Cipta. Nurjannah, I.(2005). Komunikasi Keperawatan: Dasar-Dasar Komunikasi Bagi Perawat,Muco Medika,Yogyakarta. Nursalam (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Edisi I. Salemba Medika.Jakarta. Nursalam, Susilaningrum R., & Utami,S.( 2005).Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak (untuk perawat dan bidan). Salemba medika. Jakarta. 18