BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Bab ini terdiri atas kerangka berpikir yang menjelaskan secara teoritis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teori yang digunakan harus mampu mencapai maksud penelitian. Teori utama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permasalahan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan kajian teoretis dan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. responden dan data penelitian, uji instrumen penelitian, analisis data, pengujian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara sistematis untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena (fakta) (Cooper

BAB IV METODE PENELITIAN. mencapai tujuan penelitian. Pembahasan diawali dengan menjelaskan rancangan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan yang diaudit (Silaban, 2009). Pendapat auditor mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan hasil audit memiliki posisi yang sangat penting bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Suartana, 2010). Menurut Luthans, 2006 (dalam Harini et al., 2010), teori ini

Lampiran 2 (Lanjutan) 79. Ringkasan Hasil Penelitian Sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good Corporate Governance (GCG) telah diterapkan secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Era transparansi menjadikan jasa auditor semakin dibutuhkan di masa

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan fenomena yang terjadi dan faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang diaudit didasarkan atas evaluasi terhadap bukti-bukti audit yang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian yang menjelaskan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL PADA PERILAKU PENURUNAN KUALITAS AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan yang diaudit. Apabila laporan keuangan suatu perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. teoritis dalam penelitian ini terdiri dari grand theory dan supporting theory.

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai cara dan usaha dilakukan oleh perusahaan untuk menyajikan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat mengharuskan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. (Weningtyas dkk. 2006:2). Kasus Enron merupakan salah satu bukti kegagalan. pihak mengalami kerugian materi dalam jumlah besar.

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan individu konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri (Anthony

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan

Kata kunci: tekanan anggaran waktu, locus of control, sifat Machiavellian, pelatihan auditor, perilaku disfungsional auditor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. mengenai seberapa banyak usaha yang dilakukan dalam situasi atau tugas tertentu.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. sistematik mendapatkan dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan dari masyarakat atas laporan keuangan yang di audit oleh akuntan

BAB I PENDAHULUAN. Audit laporan keuangan pada sebuah entitas dilaksanakan oleh pihak yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Akuntansi, Vol. 4, No. 2, April 2016 : ISSN

BABI PENDAHULUAN. Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada. umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran laporan

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa audit akuntan publik

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. menentukan penyebab atau motif perilaku seseorang. Teori ini mengacu pada

BAB I PENDAHULUAN. baik di instansi pemerintah maupun di sektor swasta di Indonesia. Auditor di instansi

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PENERIMAAN PERILAKU DISFUNGSI AUDIT PADA UNIT ORGANISASI TNI ANGKATAN LAUT

By: Meilda Wiguna Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan auditor adalah melakukan audit yang tujuannya terdiri dari tindakan

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume..., Nomor..., Tahun 2012, Halaman...

BAB II LANDASAN TEORI. Standar Auditing (PSAP No. 01; 2011) dan Kode Etik Akuntan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akuntansi termasuk laporan keuangan memang. (Husnan, 2000). Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika telah banyak

BAB III METODE PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel. Hal ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin meningkat, dan masalah yang dihadapi semakin UKDW

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

(Empirical Study on Representation of Auditor at Pekanbaru and Padang) By: Meilda Wiguna

ANALISIS PENERIMAAN AUDITOR ATAS DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR : SEBUAH PENDEKATAN KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia memberikan dampak bagi

SKRIPSI. Oleh : MSY. FADHILAH DWINTASARI B

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajad S-2 Magister Sains Akuntansi. Diajukan oleh : Nama : Provita Wijayanti NIM : C4C005146

BAB II LOCUS OF CONTROL, KINERJA DAN PERILAKU PENYIMPANGAN AUDIT Teori Penyimpangan Perilaku Karyawan (Workplace Deviant Behaviour)

BAB 5 PENUTUP 5.1. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Lokus kendali eksternal berpengaruh positif

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional

FAJAR DWI NUGROHO B

Rizqa Anita, Rita Anugerah & Zulbahridar

Serat Acitya Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, TEKANAN ANGGARAN WAKTU KOMITMEN PROFESIONAL, TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR

BAB 1 PENDAHULUAN. berkualitas, mewujudkan pemerintahan yang good governance, dan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah yang dihadapi oleh perusahaan di Indonesia. Dalam

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, TEKANAN WAKTU, DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR (SKRIPSI) Oleh GARRY KUSUMA NPM

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

DAFTAR ISI. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tata kelola sektor publik, karena dengan audit dapat dilakukan penilaian obyektif

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta)

Abstrak. Kata Kunci : Profesionalisme, Komitmen organisasi, Locus of Control Internal, Etika profesi dan Kinerja.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. motif atas perilaku mereka. Teori atribusi yaitu teori yang mempelajari. alasan atas perilaku seseorang (Robbins, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, LOCUS OF CONTROL DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU AUDIT PADA PENERIMAAN UNDERREPORTING OF TIME

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi dari pihak yang melakukan audit (Weningtyas et al., 2006).

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar

Ceacilia Sri Mindarti Elen Puspitasari Universitas Stikubank Semarang. Abstract

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENERIMAAN AUDITOR ATAS PENYIMPANGAN PERILAKU DALAM AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. jasa pemeriksa laporan keuangan, menyimpan banyak konflik dalam. Masalah yang sering terjadi ternyata tidak sedikit auditor yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori ini mendeskripsikan cara-cara penilaian perilaku seseorang baik yang

ANALISIS PENERIMAAN PEMERIKSA ATAS DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENERIMAAN AUDITOR ATAS DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR : SEBUAH PENDEKATAN KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR

BAB V PENUTUP. organisasi, dan kinerja yang dimiliki oleh auditor internal dilihat dari dua jenis locus

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan. Umumnya perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jasa audit di Indonesia pun meningkat. Faktor-faktor yang menjadi

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Path-goal theory menjelaskan dampak gaya kepemimpinan pada motivasi

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar dalam semua hal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Konsep tentang Locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit

Bab I. Pendahuluan. banyaknya lembaga pengawasan yang berbanding terbalik dengan masih

BAB I PENDAHULUAN. Pengauditan merupakan bagian dari assurance service dari kantor akuntan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. auditor yang berkualitas, dapat diandalkan, dipercaya dan mampu menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002). A Statement Of Basic Auditing Concepts

BAB I PENDAHULUAN. publik inilah masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak

PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR DALAM PELAKSANAAN PROGRAM AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pekembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan

Transkripsi:

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Bab ini terdiri atas kerangka berpikir yang menjelaskan secara teoritis hubungan antara variabel bebas dan terikat, konsep penelitian, dan hipotesis penelitian. 3.1 Kerangka Berpikir Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan, kemudian dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan variabel tersebut yang selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis (Sugiyono, 2014:89). Variabel dalam penelitian ini, terdiri dari tekanan anggaran waktu, locus of control, dan komitmen profesional sebagai variabel bebas, dan perilaku penurunan sebagai variabel terikat yang dibentuk melalui hasil empiris penelitian-penelitian sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut peneliti menggambarkan kerangka berpikir penelitian ini seperti pada Gambar 3.1. 23

24 Kajian Teoritis 1. Teori atribusi 2. Teori U terbalik 3. Tekanan anggaran waktu 4. Locus of control 5. Komitmen profesional 6. Perilaku penurunan Kajian Empiris 1. Cook dan Kelley (1988) 2. Malone and Robert (1996) 3. Coram, et al (2003) 4. Piter Simanjuntak (2008) 5. Adanan Silaban (2009) 6. Ratna Puji Hastuti (2013) Rumusan Masalah Hipotesis Pengujian Statistik Hasil Penelitian Pembahasan Simpulan dan Saran Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian 3.2 Konsep Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir, kemudian disusun konsep penelitian yang menjelaskan hubungan antar variabel dalam penelitian ini. Konsep penelitian disajikan dalam Gambar 3.2.

25 Tekanan AnggaranWaktu Locus of Control Internal Locus of Control Eksternal (+) (-) (+) (-) Perilaku Penurunan Kualitas Audit Komitmen Profesional Gambar 3.2 Konsep Penelitian 3.3 Hipotesis Penelitian 3.3.1 Tekanan anggaran waktu dan perilaku penurunan Pola U terbalik pertama kali didokumentasikan oleh Yerkes dan Dodson pada tahun 1908 yang dikenal sebagai Hukum Yerkes-Dodson (Adler dan Fich, 2012). Hukum ini menyatakan kinerja meningkat sesuai dengan stimulus tetapi hanya pada sampai titik tertentu, ketika tingkat stimulus menjadi terlalu tinggi, kinerja justru menurun, sehingga disimpulkan terdapat stimulus optimal untuk suatu aktivitas tertentu. Robbins (2015:435) menyatakan level stres yang rendah hingga moderat akan menstimulasi tubuh dan meningkatkan kemampuan untuk bereaksi, sehingga pelaksanaan tugas dapat dilakukan dengan lebih baik, lebih intens, atau lebih cepat, sebaliknya stres yang tinggi akan memberikan banyak tuntutan yang dapat menghasilkan kinerja yang lebih rendah.

26 Beberapa studi telah memberikan bukti yang mendukung pola U terbalik, seperti Choo (1995); Kelly dan Margheim (1990); Kelly dan McGrath (1983);. Smith, et.al (1997); Sweeney dan Pierce (2004) dalam Bowrin dan King (2010). Hasil-hasil penelitian terdahulu menyatakan tekanan anggaran waktu merupakan faktor utama yang mendorong auditor melakukan perilaku audit disfungsional (Kelley dan Seiler, 1982; Cook dan Kelley, 1988; Willet dan Page, 1996; Coram, et.al, 2003). Otley dan Pierce (1996a), menyebutkan bahwa hubungan antara tekanan anggaran waktu dan perilaku penurunan adalah linier. Survey yang dilakukan oleh Otley dan Pierce (1996a) tidak menemukan bukti dari teori U terbalik yang mempertajam hubungan tersebut tetapi sebaliknya menemukan hubungan positif antara tekanan anggaran waktu dan penurunan. Walaupun masih terdapat pertentangan dari hasil penelitian tentang bentuk hubungan yang tepat antara tekanan anggaran waktu dengan perilaku penurunan, namun yang pasti dalam penelitianpenelitian tersebut ditemukan bahwa perilaku disfungsional auditor cenderung meningkat ketika tekanan anggaran waktu semakin meningkat. Sehingga hipotesis pertama dirumuskan sebagai berikut: H 1 : Tekanan anggaran waktu berpengaruh positif pada perilaku penurunan 3.3.2 Locus of control dan perilaku penurunan Suartana (2010:181) menyatakan teori atribusi dikembangkan oleh Fritz Heider, mengemukakan tentang tindakan yang dilakukan seseorang disebabkan oleh kombinasi kekuatan internal (kemampuan atau usaha) dan kekuatan eksternal

27 (keberuntungan atau kesulitan tugas). Penelitian tentang keperilakuan menerapkan teori ini dengan menggunakan variabel locus of control (Suartana, 2010:181). Locus of control merupakan tingkat keyakinan yang dimiliki seseorang mengenai seberapa besar mereka mempengaruhi nasib mereka sendiri (Robbins, 2008:138). Locus of Control merupakan sebuah konsep yang dikembangkan oleh Rotter dan telah banyak digunakan dalam penelitian keperilakuan untuk menjelaskan perilaku manusia dalam organisasi (Donnelly, et al, 2003). Individu dengan locus of control internal meyakini mereka merupakan pemegang kendali atas apa yang terjadi pada diri mereka, sementara individu dengan locus of control eksternal meyakini apa yang terjadi pada diri mereka dikendalikan oleh faktor eksternal (Robbins, 2008:138). Locus of control merupakan indikator evaluasi inti diri karena individu yang merasa kurang memiliki kendali atas hidupnya cenderung memiliki kepercayaan diri yang kurang, sehingga hal ini akan menimbulkan evaluasi inti diri yang negatif (Robbins, 2008:138). Sementara individu yang merasa yakin bahwa hidupnya berada dalam kendali mereka akan memiliki evaluasi inti diri yang positif. Individu dengan evaluasi inti diri yang positif akan merasa memiliki kendali atas pekerjaan yang mereka kerjakan, sehingga mereka cenderung menghubungkan hasil-hasil yang positif dengan tindakan-tindakan mereka sendiri (Robbins, 2008:138). Penelitian Hastuti (2013) menunjukkan bahwa locus of control internal berhubungan negatif dengan perilaku penurunan kualias audit, sehingga hipotesis kedua dirumuskan sebagai berikut:

28 H 2a : Locus of control internal berpengaruh negatif pada perilaku penurunan Locus of control berkaitan dengan perilaku penurunan. Studi yang telah dilakukan menunjukkan terdapat korelasi yang positif dan kuat antara individu dengan locus of control eksternal dengan kesediaan untuk melalukan penipuan atau manipulasi untuk mencapai tujuan pribadi (Gable dan Dangello, 1994; Comer, 1985; Solar dan Bruehl, 1971 dalam Donnelly, et al, 2003). Hal ini dikuatkan oleh hasil penelitian Donnelly, et.al (2003), menunjukkan adanya hubungan positif antara locus of control eksternal dengan penerimaan perilaku disfungsional. Sehingga hipotesis ketiga dirumuskan sebagai berikut: H 2b : Locus of control eksternal berpengaruh positif pada perilaku penurunan 3.3.3 Komitmen profesional dan perilaku penurunan Teori atribusi mengemukakan bagaimana orang menginterpretasikan penyebab perilaku orang lain, apakah karena faktor internal atau eksternal (Robbins, 2008:177). Komitmen profesional merupakan karakteristik individual auditor, sehingga komitmen profesional berkaitan dengan keyakinan seseorang dalam melakukan kendali atas suatu keadaan yang sedang dihadapi. Komitmen auditor terhadap profesinya dapat mempengaruhi perilaku auditor dalam pelaksanaan program audit. Oleh karena itu seorang auditor perlu memiliki komitmen profesional untuk menghindari terjadinya perilaku penurunan kualitas audit. Pada penelitian ini komitmen profesional terdiri dari komitmen profesional afektif, kontinu dan normatif. Hastuti (2013) menemukan komitmen profesional afektif, kontinu dan normatif berpengaruh negatif terhadap perilaku penurunan

29. Hasil penelitian Silaban (2009) menunjukkan komitmen profesional afektif dan komitmen profesional normatif berhubungan negatif dengan perilaku penurunan, sementara komitmen profesional kontinu tidak berpengaruh pada perilaku penurunan. Berdasarkan hasil-hasil penelitian di atas diperkirakan auditor yang memiliki komitmen profesional yang kuat cenderung menghindari perilaku penurunan, sementara auditor yang memiliki komitmen profesional yang rendah cenderung melakukan perilaku penurunan. Sehingga hipotesis keempat dirumuskan sebagai berikut: H 3 : Komitmen profesional berpengaruh negatif pada perilaku penurunan