BAB I PENDAHULUAN. Rumah merupakan kebutuhan dasar dan mempunyai fungsi yang sangat



dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. Operasionalisasi BMI kurang menjangkau usaha masyarakat kecil. untuk mengatasi hambatan operasionalisasi BMI tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. atau dikenal dengan kebutuhan primer, juga kebutuhan sekunder maupun

BAB I PENDAHULUAN. rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. 1 Bidang perumahan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan saat ini menyebabkan banyak bank bank mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan syariah pada tahun Salah satu uji coba yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syari ah

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara,

BAB I PENDAHULUAN. bank mungkin giat dalam mempromosikan penawaran dan mengumpulkan

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang berbasis syari ah sumber-sumber ekonomi. yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan cicilan atau angsuran sesuai dengan perjanjian. 2

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BNI SYARIAH CABANG BEKASI. Ita Isnaini EB17

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan. jasa dalam lalu lintas pembayaran. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah. dalam bentuk kredit maupun bentuk lainnya (Kasmir, 2004).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank Syariah adalah bank

BAB I PENDAHULUAN. 1 Priyono dan Teddy Candra, Esensi Ekonomi Makro, Surabaya: Zifatama Publisher,

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya bank yang menerapkan dual banking system dimana bank-bank. perbankan syariah ini melengkapi keberadaan sistem perbankan

BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA TAKE OVER PEMBIAYAAN DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. terjangkau didalam perumahan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang datanya ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 5

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum terdiri dari Bank milik

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti halnya bank konvensional, juga berfungsi sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. memang bidang utama usahanya adalah menyediakan fasilitas pembiayaan

BAB II LANDASAN TEORI. diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Bank percaya kepada

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA TAPAK DI PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) KANTOR CABANG GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber daya alam yang mempunyai nilai batiniah yang mendalam

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri diikuti oleh kenaikan harga barang-barang dan jasa yang lain di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu unsur pokok dalam kesejahteraan rakyat adalah. terpenuhinya kebutuhan masyarakat dalam bidang papan atau perumahan.

BAB I PENDAHULUAN. modal, reksa dana, dana pensiun dan lain-lain). Pengertian bank menurut UU No.

Tinjauan Pelaksanaan Skema Musyarakah Pada Produk Pembiayaan Dana Berputar (PDB) Di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Garut

BAB I PENDAHULUAN. bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang dan memaksimalkan kesejahteraan manusia (fala>h{). Fala>h{

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini menjadi salah satu industri bisnis yang sangat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN BIDANG DAN OBJEK. Perkembangan dunia lembaga pembiayaan beberapa tahun terakhir ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB I PENDAHULUAN. bank syariah dan Unit Usaha Syariah belum banyak seperti sekarang.

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENANGANAN PEMBIAYAAN MACET DAN EKSEKUSI JAMINAN PRODUK KPR AKAD MURA>BAH}AH DI BNI

BAB I PENDAHULUAN. pedesaan. Dalam istilah sehari-hari kata kredit sering diartikan memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN. peranan kredit dalan operasi bank sangat besar dan penting. Sebagian besar bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan.bahkan sistem-sistem yang ada di

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah diuraikan pada bab. sebelumnya maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. Rumah merupakan suatu kebutuhan primer dan hak dasar manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang yang hidup di dunia dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembiayaan yang menggunakan prinsip-prinsip syariah. Pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. seperti halnya bank konvensional juga berfungsi sebagai suatu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. jasa perbankan atau keuangan. Dalam hal ini, perbankan merupakan inti dari

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan perdagangan. Bila ditelusuri asal mula timbulnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan gencar-gencarnya Pemerintah meningkatkan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka menyejahterakan hidupnya. Keinginan manusia akan benda

BAB I PENDAHULUAN. nasional memposisikan bank sebagai lembaga intermediasi dan penunjang

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga-lembaga ekonomi harus melaksanakan pola tersebut agar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nasabah merupakan kegiatan utama bagi perbankan selain usaha jasa-jasa

I. PENDAHULUAN. Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan bukanlah sebuah pabrik atau produsen yang menghasilkan uang

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

RINGKASAN TUGAS AKHIR. Koperasi Agro Niaga Indonesia (KANINDO) Syari ah Malang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyangkut pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menunculkan bidang-bidang yang terus berkembang di berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semakin bertambahnya kebutuhan hidup, terutama kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 2004, h Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonosia, 2003, h 96.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan pemukiman, agar

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syari ah mapun lembaga keuangan syari ah pada akhir-akhir

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No.23/DSN-MUI/III/2002 PADA POTONGAN PELUNASAN DALAM MURABAHAH DI BNI SYRIAH CABANG PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. bahwa hampir semua masyarakat telah menjadikan kegiatan pinjam-meminjam uang

BAB IV. PELAKSANAAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG

BAB I PENDAHULUAN. warga perseorangan lainnya, kenyataannya para ahli hukum mendefinisikan hukum

BAB I PENDAHULUAN. mikro ini tampil dalam bentuk Baitul Maal Wa Tamwil (BMT). Lembaga ini secara

STAIN Ponorogo Press, 2010, h Agustina Wulansari, "Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah Pada PT

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan berhenti meski seseorang tidak produktif lagi berkerja. Penghasilan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan banknote dengan kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sistem bank mana yang dimaksud adalah perbankan yang terbebas dari praktik

Ringkasan Skripsi. Masyarakat Ekomoni Asia (MEA) pada tahun Menurut Syabi (2015) MEA

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan ini, maka banyak lembaga pembiayaan (finance) dan bank (bank

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rumah merupakan kebutuhan dasar dan mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan manusia, selain sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, perumahan dan pemukiman mempunyai fungsi yang sangat strategis sebagai pusat pendidikan keluarga, persemaian budaya, dan peningkatan kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri. Namun demikian, persoalan perumahan dan permukiman pada umumnya masih dianggap sebagai beban dan merupakan kebutuhan konsumtif semata. Dilain pihak, sektor perumahan dan permukiman sesungguhnya dapat berperan sebagai salah satu lokomotif perekonomian dan penciptaan lapangan kerja produktif. Sehingga, penyelenggaraan sektor perumahan dan permukiman dapat diletakkan sebagai bagian dari produktivitas kota/wilayah. Kondisi karakteristik dan potensi termasuk kemampuan serta kapasitas dari setiap daerah dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman sesungguhnya sangat beragam, lokal dan kontekstual. Dengan demikian bagaimanapun juga perlunya untuk terus dikembangkan strategi operasional penyelenggaraan yang sesuai dengan keberagaman dan kemandirian yang ada di tingkat lokal. Melihat begitu pentingnya fungsi rumah bagi kehidupan manusia, namun masih banyak juga anggota masyarakat yang belum memiliki rumah, namun sebagian masyarakat juga ada yang memiliki rumah 1

2 lebih dari satu. Untuk memenuhi kebutuhan rumah yang semakin meningkat pesat dimana untuk memiliki rumah harus memenuhi beberapa persyaratan yang harus dilengkapi oleh baik calon penjual maupun calon pembeli, terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan atau rendah dimana rasanya sangat sulit untuk memiliki rumah dengan membeli secara kontan, sebagai contoh mengenai pembelian rumah melalui Kredit Pemilikan Rumah BNI Syariah, dalam hal ini BNI Syariah menentukan suatu sistem penjualan rumah dengan fasilitas kredit pemilikan rumah melalui BNI Syariah atau yang dikenal dengan BNI Griya Hasanah. Pada Pasal 1 ayat (1), Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 29/KMK.01/1996, menyebutkan yang dimaksud, dengan Kredit Pemilikan Rumah adalah Kredit Pemilikan Rumah yang diberikan oleh Bank untuk membantu anggota masyarakat, guna membeli sebuah rumah, berikut tanahnya untuk dimiliki dan dihuni sendiri. Selanjutnya Salinan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 340/KM/.01/2000, tentang Pengurusan Piutang Negara Kredit Perumahan Bank, dalam Pasal 1 ayat (1) menyebutkan bahwa kredit yang diberikan oleh Bank untuk membantu anggota masyarakat, guna membeli sebuah rumah/bangunan berikut tanahnya untuk dimiliki atau dihuni sendiri, mambangun rumah/bangunan di atas tanah sendiri, memperbaiki/ meningkatkan nilai tambah sendiri dan kredit lainnya denngan agunan berupa rumah/bangunan dan atau tanah yang dimiliki pemohon. Bagi pembeli yang sudah memenuhi persyaratan dalam perjanjian pemesanan rumah dapat menandatangani akad perjanjian kredit pemilikan

3 rumah dari BNI Syariah, setelah ditandatangani maka pembeli sebagai pemilik rumah dan tanah sekaligus sebagai nasabah baru dari BNI Syariah dengan jaminan kredit rumah dan tanah tersebut. Dalam ketentuan perjanjian kredit pemilikan rumah tersebut ditegaskan bahwa selama jangka waktu pembiayaan pihak pembeli atau nasabah dilarang menjual atau mengalihkan hak atas rumah dan tanah tersebut pada pihak lain tanpa ada persetujuan secara tertulis dari bank selama jangka waktu kredit pemilikan rumah dari bank belum berakhir atau dilunasi oleh nasabah. Pengalihan hak atas rumah dan tanah melalui Kredit Pemilikan Rumah (BNI Griya Hasanah) dilakukan oleh nasabah lama kepada calon nasabah baru dimana jangka waktu pembiayaannya masih dalam masa angsuran, pengalihan ini biasanya terjadi karena dimana nasabah lama mengalami suatu kesulitan untuk melanjutkan pembayaran angsuran atau sebab lain nasabah lama pindah tugas dan menetap di kota lain dan kemungkinan lainnya karena semata-mata hanya untuk memperoleh keuntungan sehingga jika calon nasabah baru tidak memiliki surat-surat pendukung akan mengalami kesulitan untuk mengambil dokumen di BNI Syariah. Hambatan-hambatan dalam proses pengalihan pembiayaan dari naabah lama kepada calon nasabah baru pada PT. BNI Syariah kantor cabang Semarang pada umumnya tidak ada dan bisa segera diatasi, namun hambatan itu sebenarnya ada dari pihak ekstren yaitu dari pihak nasabah, dimana mereka dalam melakukan pengalihan atas kesepakatan mereka sendiri dan tidak memberitahuan kepada pihak bank bahwa telah melaksanakan

4 pengalihan hak atas rumah dan tanah atau paling tidak menghadap notaris terlebih dahulu untuk dibuatkan kuasa menjual, kuasa mengambil dokumen dan pengikatan jual beli, dengan harapan calon nasabah baru setelah melunasi pembiayaan tersebut diharapkan bisa mengambil dokumen yang selanjutnya akan dialihkan atas namanya. Hal ini sering terjadi karena peralihan hak atas rumah Kredit Pemilikan Rumah bank itu pelaksanaannya hanya dengan mengadakan perjanjian dibawah tangan tanpa mengajukan permohonan secara tertulis kepada Bank karena sifatnya lebih mudah, cepat dan tidak terlalu banyak memakan waktu. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa nasabah lama cidera janji, sehingga bank berhak untuk seketika menagih pelunasan sekaligus atas seluruh sisa hutang nasabah lama serta untuk setiap saat melaksanakan hak eksekusi atas rumah dan tanah yang digunakan sebagai jaminan. Melihat kenyataan yang terjadi, maka penulis mencoba mencari penjelasan dalam penyelesaian masalah yang sejauh ini masih sering dilakukan oleh masyarakat dan juga upaya-upaya apa yang dapat dilakukan untuk dapat memperoleh surat tanda bukti kepemilikan yang sah, apabila nasabah pembiayaan lama sudah tidak diketahui lagi keberadaannya atau tempat tinggalnya, oleh karenanya penulis merasa perlu untuk mengangkat permasalahan tersebut, adapun lokasi penelitian penulis pada PT. BNI Syariah kantor cabang Semarang dengan pertimbangan bahwa kota Semarang termasuk salah satu daerah yang berkembang, sehingga menjadi daerah yang cenderung diminati para pengembang atau developer yang bergerak di bidang bisnis investasi perumahan dan jual beli rumah dan tanah.

5 Berdasarkan uraian diatas maka penulis mencoba menganalisa lebih lanjut dalam Tugas Akhir dengan judul STRATEGI PEMASARAN PRODUK ib GRIYA HASANAH TERHADAP MINAT NASABAH DI BNI SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG 1.2. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan BNI Syariah dalam memasarkan produk ib Griya Hasanah? 2. Apa saja kendala- kendala yang dihadapi dalam pembiayaan produk ib Griya Hasanah di BNI Syariah dan Bagaimana solusinya? 1.3. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENULISAN Dari permasalahan diatas, maka secara keseluruhan tujuan penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimanakah startegi pemasaran produk ib Griya hasanah di BNI Syariah? 2. Untuk mengetahui kendala- kendala dan solusinya dalam pembiayaan ib Griya Hasanah di BNI Syariah? Adapun kegunaan dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Bagi penulis : a. Memberikan ketrampilan pada mahasiswa untuk melaksanakan program-program pengembangan perusahaan yaitu BNI Syariah cabang Semarang.

6 b. Lebih memahami dan mengetahui tentang bagaimana strategi pemasaran produk IB Giya Hasanah di BNI Syariah cabang Semarang. c. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan (D3) perbankan syari ah. d. Sebagai sarana memperkenalkan produk-produk yang ada di BNI Syariah Semarang. 2. Bagi pihak yang terkait : a. Dapat dijadikan koreksi pada BNI Syariah cabang Semarang b. Dalam pmbiayaan griya hasanah dibni Syariah cabang Semarang lebih lancar dan Kondusif 3. Bagi pembaca : a. Sebagai salah satu sarana untuk sosialisasi / pengenalan kepada masyarakat tentang produk KPR dengan akad pembiayaan murabahah yang ada pada BNI Syariah cabang Semarang b. Sebagai tambahan referensi dan informasi khususnya bagi mahasiswa mengenai produk pembiayaan murabahah di BNI Syariah cabang Semarang.

7 1.4. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran atau tujuan penelitian. 1 Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menggunakan berbagai metode penelitian. 1. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mengambil dari data lapangan dengan tujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah, 2 yang akan penulis lakukan penelitian pada BNI Syariah kantor cabang Semarang. 2. Sumber data a. Data primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden atau obyek yang diteliti atau ada hubungannya dengan obyek yang diteliti, 3 dalam penyusunan tugas akhir ini data primer adalah informasi tentang proses pembiayaan dengan akad murabahah dan survey yang dilakukan dalam BNI Syariah kantor cabang Semarang yang diperoleh dari wawancara dan observasi. 1 2 3 Husein Umar, Research Metodhs In Finance and Banking, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002, hlm.46 Prof.DR. Lely J. Moelong, MA, MM, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisin, Cet. Ke- 24,bandung:PT.Remaja Rosdakarya, 2007, hlm.6 Drs. H. Mohpabundu Tika,MM, Metodologi Riset Bisnis, jakarta:pt. Bumi aksara, cet. Ke-1, 2006, hlm.57

8 b. Data sekunder Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Data sekunder yang didapat dalam penyusunan tugas akhir ini adalah lampiran dokumen-dokumen dan buku-buku yang berkaitan dalam proses pembiayan dan survey pada BNI Syariah kantor cabang Semarang. 3. Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data-data yang lengkap penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut : a. Metode interview Merupakan Teknik pengumpulan data dengan cara bertanya secara langsung kepada pihak BNI Syariah kantor cabang Semarang, untuk mendapatkan informasi atau keterangan dan data. b. Metode observasi Serangkaian pencatatan dan pengamatan terhadap BNI Syariah kantor cabang Semarang yang dicatat secara sistematis, sesuai dengan tujuan penulisan. c. Metode dokumentasi Merupakan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa pencatatan, 4 buku dengan cara meminjam data atau laporan- 4 Drs. Cholid Narbuko & Drs. H. Abu Achmad, Metode Penelitian, Jakarata : 2009, PT. Bumi aksara, hlm. 80-84

9 laporan untuk mengumpulkan data tentang keadaan BNI Syariah kantor cabang Semarang. 4. Metode Analisis Analisis data merupakan faktor yang (juga) penting dalam suatu penelitian. Analisis adalah suatu proses menghubung-hubungkan, memisahkan, dan mengelompokkan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai akhir pembahasan. Untuk itu, digunakan metode Deskriptif Analisis yakni menggambarkan dan dengan pendekatan ini maka corak khas atau karakteristik BNI Syari ah Cabang Semarang akan menjadi penelitian. Analisis ini untuk menggambarkan profil BNI Syari ah Cabang Semarang. 1.5. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I : PENDAHULUAN Memuat latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, tinjauan pustaka, metode penelitian, analisa data dan sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG

10 Berisi sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi dan deskripsi jabatan, aspek-aspek kegiatan dan produ-produk pada BNI Syariah kantor cabang Semarang BAB III : PEMBAHASAN Berisi strategi pemasaran produk ib Griya Hasanah terhadap minat nasabah di BNI syariah kantor cabang Semarang. BAB IV : PENUTUP Bab ini merupakan bab akhir dalam Tugas Akhir ini. Di dalam bab ini penulis akan menarik kesimpulan dari permasalahan yang dibuat dan akan memberikan saran-saran tentang hal-hal yang perlu disampaikan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN