BAB I PENDAHULUAN. mendukung untuk memajukan perusahaan. (Tugiman, 2006 : 167).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam bersaing menghasilkan keuntungan dituntut untuk dapat menekan biaya agar

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan.

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri. Palm Oil Plantation & Mill

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Audit Internal Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif, komite audit juga memerlukan fungsi audit internal. (Konsorsium

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

yang bertugas melakukan kegiatan pemeriksaaan yang meliputi perencanaan pemeriksaaan, pengujian dan pengevaluasian informasi, pemberitahuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AUDIT LAPORAN KEUANGAN. Pertemuan 3

BAB I PENDAHULUAN. terasa lama,koran-koran dipenuhi dengan perincian baru tentang skandal akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. (MEA) yang akan dimulai akhir tahun Dampak berlakunya MEA adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS. dari buku-buku, yang berkaitan dengan profesionalisme audit internal dan kualitas

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh seorang yang kompeten dan independen. pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Institute of Internal Auditors (IIA) dalam Reding, et al. (2013:1-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bebas se-asia tenggara ini, akan mengakibatkan penurunan biaya distribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB I PENDAHULUAN. diperluas ke semua bidang kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MATERI UAS INTERNAL AUDIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan suatu badan usaha yang menghimpun dana dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Modul ke: AUDIT INTERNAL. Standar Audit Internal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

dalam profesi dan juga definisi tersebut juga mengarahkan Auditor Internal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori keagenan dikembangkan oleh Jensen dan Meckling (1976) dan Ng

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (2004:9) dan International

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang menyangkut aktivitas usahanya. Perencanaan itu membutuhkan pengendalian

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan memberikan gambaran dan informasi posisi keuangan

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. membuat keputusan bisnis yang tepat dalam mencapai suatu tujuannya. Keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan )

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

DAFTAR ISI v. ABSTRAK i KATA PENGANTAR. ii. DAFTAR TABEL viii DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan modern. Akuntansi dan auditing memainkan peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, berkembang pula

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Produk Garmen PT. X Periode Januari 2008-Juni 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi internal audit menurut Sukrisno Agoes (2004: 221) adalah: Definisi Internal Audit menurut Sawyer (2005: 10) adalah:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Fraud di Indonesia sangat berpengaruh bagi masyarakat umumnya, salah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu

LAMPIRAN. Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan yang dirancang sedemikian rupa sesuai

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahap kegiatan yang akan dilaksanakan harus direncanakan, dianalisa dan diteliti

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan secara sepihak. G.Jack Blogna et. al. (1993) dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pemberian informasi kepada publik dalam rangka pemenuhan hak publik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

a. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini audit internal memberikan penekanan pada hubungan antar manusia. Audit internal merupakan interaksi antara auditor internal, manajer, dan lingkungan audit yang baru. Berhasilnya tidaknya pelaksanaan aktivitas perusahaan, pada akhirnya akan tergantung pada sikap manajemen senior, demikian pula dengan aktivitas audit internal. Audit internal hanya akan berhasil apabila auditor internal, manajemen operasional dan auditee bekerja sama dalam suatu hubungan yang saling mendukung untuk memajukan perusahaan. (Tugiman, 2006 : 167). The Institute of Internal Auditor dalam Statement of Responsibility of Internal Auditor yang dikeluarkan tahun 1947 menyatakan, Internal Auditing adalah suatu kegiatan penilaian yang independen dalam organisasi untuk menilai operasi sebagai jasanya diberikan kepada manajemen. Semakin berkembangnya bisnis dan teknologi, definisi tersebut tidak lagi cukup mengantisipasi kebutuhan stakeholders sehingga Institute of Internal Auditors pada tahun 1999 telah meredefinisi Internal Auditing dengan suatu perubahan yang substansial. Dalam Statement of Responsibility of Internal Auditor yang dikeluarkan tahun 1999 menyatakan, Internal Auditing is an independent, objective assurance, and consulting activity designed to add value and improve an organizations or operations. (Ratliff : 2002). 1

Bab I Pendahuluan 2 Audit atau pemeriksaan tidak akan dilaksanakan dengan baik dan memberikan hasil yang memuaskan apabila pikiran dan perasaan orang yang melaksanakan pemeriksaan tersebut tidak didominasi oleh sifat-sifat jujur, benar, akurat, logis, konsisten, ekonomis, efisien, dan efektif, yang selalu ingin diwujudkan dalam setiap tindakannya. (Tugiman, 2006 : 157). IIA ( Institute of Internal Auditing ) menngeluarkan langkah-langkah untuk membentuk auditor internal yang professional yang dikutip oleh Rattlif (2002 ) adalah A Statement of responsibilities of internal auditing Standards for the professional practice of internal auditing A code of ethics for internal auditing A program of auditor certification Masing-masing langkah-langkah tersebut diambil untuk mendorong kinerja terbaik dari fungsi audit internal dengan individu yang kompeten dan berintegritas. Internal audit atau pemeriksaan internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Internal audit akan melakukan analisis, penilaian, dan mengajukan saran-saran. Internal audit merupakan bagian dari organisasi yang integral dan menjalankan fungsinya berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh manajemen senior atau dewan direksi. (Tugiman,2006:11). Selain itu, tujuan Internal audit atau pemeriksaan internal adalah membantu para anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Kegiatan internal audit dilaksanakan dalam berbagai lingkungan yang berbeda-beda dan dalam organisasi-organisasi yang tujuan, ketentuan, serta kebiasaannya tidak sama, maka akan mempengaruhi pelaksanaan pemeriksaan internal di masing-masing

Bab I Pendahuluan 3 lingkungan. Penerapan standar profesi ini perlu diatur dan dipengaruhi lingkungan tempat unit audit internal melaksanakan kewajiban yang ditugaskan kepadanya. (Tugiman, 2006 : 12). Standar profesi menurut Tugiman (2006) adalah Independensi atau kemandirian unit audit internal akan membuatnya terpisah dari berbagai kegiatan yang diperiksa dan objektivitas para pemeriksa internal (internal auditor). Keahlian dan penggunaan kemahiran profesional secara cermat dan seksama para auditor internal. Lingkup pekerjaan audit internal. Manajemen unit audit internal. Standar profesi tentang keahlian dan penggunaan kemahiran profesional menjelaskan bahwa internal auditor harus mematuhi standar professional dalam melakukan pemeriksaan, memiliki kecakapan dan pengetahuan, mengembangkan kemampuan teknisnya melalui pendidikan yang berkelanjutan, serta bertindak dengan ketelitian profesional yang sepatutnya. Ketelitian profesional haruslah sesuai dengan tingkat kesulitan pemeriksaan yang sedang dilaksanakan. Dalam menerapkan ketelitian profesional yang sepantasnya, pemeriksa internal atau auditor internal harus mewaspadai berbagai kemungkinan terjadinya pelanggaran yang dilakukan dengan sengaja, kesalahan atau error, kelalaian, ketidakefektivan, pemborosan,kecurangan atau fraud. (Tugiman,2006 : 31,32). Kecurangan adalah salah saji yang disengaja. Kecurangan itu sendiri dibedakan antara misapropriasi aktiva yang sering kali disebut dengan penyalahgunaan karyawan atau kecurangan karyawan, serta pelaporan keuangan yang curang yang sering kali disebut sebagai kecurangan manajemen. Salah satu contoh

Bab I Pendahuluan 4 penyalahgunaan aktiva adalah pengambilan kas pada saat penjualan dan tidak memasukkannya ke dalam register kas. Pelaporan keuangan yang curang adalah dengan sengaja melebihsajikan penjualan menjelang tanggal neraca untuk meningkatkan laba yang dilaporkan. (Arens, 2008 :186). Kecurangan menurut G.Jack Bologna, Robert, dan Joseph T. Wells (1993:3) yang dikutip oleh Tunggal (2001:3) adalah Fraud is criminal deception intended to financially benefit the deceiver. ( kecurangan adalah penipuan kriminal yang bermaksud untuk memberikan manfaat keuangan pada si penipu ). Selama ini kecurangan dicirikan oleh penipuan, penyembunyiaan, atau pelanggaran kepercayaan. Tindakan-tindakan tersebut tidak tergantung pada aplikasi ancaman pelanggaran atau kekuatan fisik. Kecurangan dilakukan oleh individual dan organisasi untuk memperoleh uang, kekayaan atau jasa,serta untuk menghindari pembayaran atau kerugian jasa atau untuk mengamankan kepentingan pribadi atau usaha. Kecurangan juga memberikan kerugian pada pemakai laporan keuangan. Pelaporan keuangan yang curang akan merugikan para pemakai karena menyediakan informasi laporan keuangan yang tidak benar untuk membuat keputusan. Apabila aktiva disalahgunakan atau dimisapropriasi, para pemegang saham, kreditor, serta pihak lainnya akan dirugikan karena aktiva tersebut tidak lagi menjadi milik pemiliknya yang sah. Pelaporan keuangan yang curang dilakukan oleh pihak manajemen sedangkan pencurian aktiva dilakukan oleh para karyawan bukan oleh pihak manajemen. (Arens, 2008 : 187). Sebagian besar kecurangan ditemukan dengan tidak sengaja, atau kebetulan, melalui informan, atau selama audit. Begitu ditemukan, banyak organisasi yang tidak

Bab I Pendahuluan 5 mengetahui apa yang harus dilakukan. (Tunggal, 2001:51). Pimpinan auditor internal dalam setiap pemeriksaan haruslah menugaskan orang-orang yang secara bersama atau keseluruhan memiliki pengetahuan, kemampuan, dan berbagai disiplin ilmu yang diperlukan untuk melaksanakan pemeriksaan yang tepat dan pantas. (Tugiman, 2006:27). Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis memberikan judul Pengaruh Peran Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka masalah yang akan dirumuskan dalam penelitian adalah 1. Apakah peran audit internal memiliki pengaruh signifikan terhadap pencegahan kecurangan 2. Berapa besar pengaruh peran audit internal terhadap pencegahan kecurangan 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Adapun maksud dari penelitian ini, untuk memperoleh informasi tentang peran audit internal yang dilakukan sebuah perusahaan dan menganalisis bagaimana peranan audit internal terhadap pencegahan kecurangan sesuai dengan standar profesi audit internal. 1.3.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah peran audit internal memiliki pengaruh terhadap pencegahan kecurangan

Bab I Pendahuluan 6 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh peran audit internal terhadap pencegahan pencegahan kecurangan 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Bagi akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan penambahan wawasan tentang auditor internal sebagai dasar atau referensi untuk penelitian selanjutnya. 2. Bagi praktisi bisnis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan tentang nilai tambah yang diberikan oleh auditor internal terhadap pencegahan kecurangan. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan kepada manajer ataupun pemilik perusahaan untuk melakukan perbaikan dari kelemahan kelemahan terhadap pengendalian intern perusahaan di masa yang akan datang, khususnya mengenai adanya tindakan kecurangan.