BABI. PENDAHULllAN. Merek pada umumnya adalah tanda-tanda khusus yang diberikan oleh pemilik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia usaha semakin hari semakin tinggi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Jaman moderen dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

MANAJEMEN PEMASARAN : YOHAN ANDI NUGROHO NIM : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.

BAB V PENUTUP. 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

BAB II KERANGKA TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah merek yang sukses dapat dianggap sebagai aset yang paling berharga dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut adalah merek. terjadi bukan lagi masalah perang kualitas produk melainkan perang merek

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi suatu jembatan penghubung antara perusahaan dan customer-nya. Merek

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, informasi dan arus globalisasi telah mengubah wajah dunia dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia bisnis dan usaha di Indonesia saat ini sangatlah berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW

BAB V PENUTUP. Strategi adalah suatu cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa asing masuk ke Indonesia yang memperketat persaingan dunia usaha,

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PRODUK DAN JASA GLOBAL. PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU KE DUA BELAS BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk,

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. harus dapat menjawab tantangan tantangan yang ada di pasar saat ini dan

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II Landasan Teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pasar dari sellers market menjadi buyers market sehingga konsumen menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat.

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar

BAB I PENDAHULUAN. Merek memberi nilai kepada pelanggan dan sekaligus kepada perusahaan.

BAB1 PENDAHULUAN. negara semakin lama semakin dekat. Dengan adanya hal tersebut maka setiap

BAB I. dari unsur-unsur tersebut (Kotler dan Keller, 2009). Tujuannya untuk. mengidentifikasi produk dan layanan dari kelompok penjual serta untuk

I. PENDAHULUAN. Kosmetik adalah kata serapan yang berasal dari bahasa Yunani kuno. kosmetikus,

BAB I PENDAHULUAN. memaksa perusahaanuntuk mencapai keunggulan kompetitif agar mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat begitu sengitnya persaingan pasar riil, tentunya setiap perusahaan di dalam satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini perusahaan industri sepeda motor di indonesia semakin

Bab 9 Menciptakan Ekuitas Merek

BAB I PENDAHULUAN. Dunia adalah pasar bagi seluruh pelaku bisnis. Dunia yang tengah

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya. persaingan merek untuk memberikan citra khusus bagi pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan ingin berhasil

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan brand brandr

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. cara-cara baru dalam mempertahankan pelanggan atau mencari pembeli-pembeli

BAB I PENDAHULUAN. diminati masyarakat saat ini adalah smartphone ASUS. Untuk bersaing

Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP.

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai:

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. upaya menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan atau disebut dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERKEMBANGAN STRATEGI PERUSAHAAN DALAM KONTEKS PERSAINGAN STRATEGI GENERIK DAN KEUNGGULAN BERSAING DALAM PERUSAHAAN KONSEP THE NEW 7-S s DALAM

Membentuk Positioning Merek. By : Diana Ma rifah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. perusahaan harus memiliki nilai keunikan tersendiri dimata konsumennya.

Operasi Pemasaran Global

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dapat membedakan dengan merek pesaing (Astuti dan Cahyadi, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perkembangan posisi

II. TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga,

BAB I PENDAHULUAN. khas daerah yang beraneka ragam. Yogyakarta sebagai salah satu sentra budaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Template Standar Powerpoint

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap niat pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). a. Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin Mahdavinia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat

Integrated Marketing Communication I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu menjadi rujukan dalam menulis penelitian

Transkripsi:

BABl PENDAHULUAN

BABI PENDAHULllAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Merek pada umumnya adalah tanda-tanda khusus yang diberikan oleh pemilik produk. Tujuan pemakaian nama merek adalah untuk membedakan suatu produk dari produk-produk pesaing. Umumnya, merek yang dikenal oleh pembeli mendorong pembelian secara berkelanjutan. Untuk menjadi suatu merek yang dikenal, pemilik produk harus membangun citra yang kuat, yang akan melekat pada nama merek tersebut. Citra tersebut dapat berupa keunggulan harga, kualitas, kef:,>uj1aan dan hal lainnya yang lebih baik dari pesaing. Jadi tujuan dari pembangunan citra merek adalah untuk memproduksi suatu tawaran yang unik dan menarik yang memenuhi kebutuhan rasional dan emosional para pelanggan dengan suatu cara yang lebih baik daripada pesaing. Dengan demikian, citra merek yang kuat akan memberikan suatu keunggulan bersaing bagi suatu prod uk. Merek-merek teratas memiliki visi, misi, tujuan finansial dan pemasaran mereka sendiri dan serangkaian strategi untuk mencapai ambisi-ambisi itu. Merek-merek teratas dijalankan sebagai suatu asset bagi perusahaan, yang berkaitan dengan profitabilitas dan ekuitas mereka. Keuntungan-keuntungan yang besar bisa dicapai oleh perusahaanperusahaan yang memiliki merek-merek intemasional dan global yang kuat. Menyadari nilai ( ekuitas ) suatu nama merek dan mengelola nama itu untuk memperoleh keunggulan bersaing maksimum bagi pemilik merek tersebut merupakan hal yang sangat penting. David A. Aaker (1991:15) mendefinisikan bahwa ekuitas merek adalah

2 seperangkat asset merek dan hutang yang dikaitkan dengan sebuah merek, nama dan simbolnya, ditambahkan pada atau dikurangi dari nilai-nilai yang diberikan dalam sebuah produk at au jasa bagi sebuah perusahaan dan! atau bagi para konsumen perusahaan tersebuf'. Asset dan hutang yang mempengaruhi ekuitas merek termasuk kesadaran akan nama-nama loyalitas merek, anggapan mutu dan asosiasi merek lain, dan asset hak milik merek ( misalnya, paten ). Visi dan misi perusahaan sering kali ditetapkan dan strategi-strategi disusun untuk membantu mencapai visi dan misi itu. Strategi merek dan strategi perusahaan sangatlah erat berkaitan. Akan tetapi, jarang ada perusahaan yang mempunyai landasan bagi strategi merek, baik untuk merek perusahaan maupun untuk merek produk yang baik. Padahal suatu landasan strate!:,yj merek yang jelas akan memberikan dasar bagi pengembangan produk dan differensiasi yang bermakna bagi pelanggan. Juga akan memberi dasar untuk pengembangan citra, hal yang menyatukan semua kegiatan strategis dengan suatu cara yang terkoordinasi dan sinergis. Pembangunan citra merek pada hakikatnya didasarkan pada prinsip memenuhi kebutuhan para konsumen. Citra suatu merek berakar dari produk itu sendiri. Untuk memutuskan bagaimana cara membangun suatu merek, suatu kerangka keija yang mencakup kebutuhan-kebutuhan yang berbeda ini harus dibangun untuk menganalisis kisaran kebutuhan yang mungkin dipenuhi. Kisaran kebutuhan ini antara lain meliputi kualitas, harga, peiayanan, kecepatan dan lainnya yang dapat dicapai lewat proses produksi yang baik dan membangun hubungan yang baik dengan karyawan, pelanggan dan lingkungan lewat kemampuan berkomunikasi. Kesuksesan pembangunan merek tergantung pada kemampuan mengkomunikasikan kisaran kebutuhan tersebut.

3 Setiap perusahaan merancang program pemasaran dan komunikasi bisnisnya berdasarkan pada pilihan bagaimana mereka akan berkompetisi. Pada umumnya, program pemasaran yang dirancang berdasarkan pada strategi diferensiasi prod uk, pembangunan saluran distribusi dan keberadaan produk serta pemilihan pangsa pasar tertentu. Apapun pilihan strateginya, setiap perusahaan harus mampu merancang suatu program komunikasi yang jelas dan tepat supaya program pemasaran yang dirancang dapat berjalan sesuai dengan harapan. Untuk itu, maka setiap perusahaan perlu menyusun suatu strategi komumikasi yang baik, untuk mengontrol proses komunikasi yang berlangsung, dengan memperhatikan ketiga komponennya yaitu tujuan organisasi yang jelas, sasaran komunikasi yang tepat yaitu karyawan yang merupakan sasaran internal dan konsumen yang merupakan sasaran eksternal dan pemilihan media yang tepat sebagai saluran komunikasi. Secara internal, suatu landasan strategi merek yang kuat dan terdefinisi dengan baik akan membantu karyawan memahami tujuan-tujuan pemasaran strategis perusahaan dan peran-peran mereka dalam mencapai tujuan-tujuan ini, sehingga mendorong motivasi, tujuan, langkah dan produktivitas. Setiap visi, misi dan tujuan perusahaan harus diserapkan dalam jiwa segenap direksi dan karyawan. Cara pencapaian tujuan ini dilakukan dengan menjalankan fungsi komunikasi organisasi. Tanpa karyawan yang kooperatif, mumpuni dan dedikatif, perusahaan tidak dapat beroperasi secara efektif dan efisien. Program manajemen mutu, program pengendalian biaya pokok produksi, program ketepatan dan percepatan waktu penyerahan barang dan program-prob'tam manajemen lain yang dirancang tidak akan berhasil apabila karyawan tidak kooperatif dalam mengimplementasikan prob'tam-program tersebut. Dalam usaha membangun citra

4 merek, karyawan merupakan segmen sasaran pertama karena kepada merekalah, citra merek dipasarkan teriebih dahulu sebelum dipasarkan ke masyarakat luas. Secara eksternal, komunikasi merek akan memberikan informasi kepada konsumen tentang nilai-nilai korporat dan merek perusahaan, prestasi perusahaan dan mengapa mereka berbeda dan lebih baik. Komunikasi eksternal dilakukan dengan membangun hubungan langsung dengan konsumen sehingga terjalin komunikasi aktif dua arab. Dengan demikian, perusahaan bisa membangun citra merek yang kuat lewat positioning di benak konsumen. Oleh karena itll, suatu strategi komunikasi, secara internal dan eksternal, merupakan strategi yang sangat penting dalam pembangunan citra merek karena strategi ini menentukan keefektifan penciptaan citra merek. Strategi komunikasi mengutarakan janji merek tersebut yang akan diperoleh para konsumen. Nada dan gaya komunikasi mencerminkan kepribadian merek dan pilihan media mempengaruhi penetrasi segmennya. Karena nilai-nilai penting seperti di atas, maka setiap strategi komunikasi yang dijalankan harus selaras dengan nilai-nilai citra merek dan kepribadiannya. PT. SCR di Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyedia peralatan sembahyang berupa dupa, IiIin dan kertas. Tujuan pendirian perusahaan adalah untuk memamfaatkan peluang pasar yang ada, berupa permintaan akan peralatan sembahyang umat beragama Budha dan Konghucu yang semakin hari semakin meningkat, yang selama ini hanya dipasok oleh produk-produk lokal yang berkualitas rendah karena diproduksi secara manual. Dengan adanya peluang tersebut, perusahaan membeli mesin-mesin pembuat dupa dan IiIin dari Taiwan dan Jerman. Dengan pemakaian mesin-mesin yang lebih canggih dan otomat tersebut, diharapkan akan mampu

5 menghasilkan dupa dan lilin yang lebih berkualitas dengan harga lebih murah sehinggga perusahaan bisa menjadi market leader di pasar Indonesia. Sedangkan untuk produk kertas, perusahaan tetap melakukan impor dari RRC yang memiliki kualitas lebih baik dan lebih murah daripada produk loka!. Strategi produksi yang dijalankan oleh perusahaan memberikan hasil yang signifikan. Konsumen yang dahulunya tidak memiliki pilihan akan kualitas dupa, ban yak yang beralih memakai dupa yang diproduksi PT.SCR. Selain dari sisi kualitas lebih unggul, masalah harga juga lebih murah dibanding pesaing karena pemakaian mesin dalam berproduksi memberikan keunggulan penekanan biaya produksi dan skala ekonomis. Dengan demikian, perusahaan mendapatkan reputasi yang baik karena memiliki keunggulan dibanding produk yang dihasilkan para pesaing baik dari segi kualitas maupun harga. Sedangkan dalam strategi merek, perusahaan membagi 3 lini produkl1ya dalam tiga merek tunggal yang berbeda. Apapun jenis dupa, Iilin dan kertas yang dihasilkan, selalu dipasarkan dengan merek yang sarna untuk tiap lini produk. Tujuan dari pemakaian merek tunggal untuk tiap lini produk adalah untuk membangun citra merek yang kuat atas merek-merek tersebut. Perusahaan menyadari bahwa keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan saat ini, berupa keunggulan produk, akan sangat mudah ditiru oleh para pesaing. Perusahaan harus mampu menciptakan suatu keunggulan yang tidak bisa ditiru pesaing. Peluang yang ada adalah bahwa selama ini, dalam pasar, belum ditemukan satu merek yang memiliki citra merek yang kuat. Selama ini, para pelaku bisnis dupa, lilin maupun kertas di Indonesia memiliki kecenderungan untuk memakai multi merek dalam satu Iini produk di dalam

6 memasarkan produknya. Kesadaran akan pentingnya citra merek yang kuat masih rendah. Hal ini dikarenakan pada umumnya mereka memakai merek-merek asing, seperti dari Malaysia dan Singapore, sebagai merek produk mereka. Jika merek yang satu ada masalah, biasanya berkaitan dengan kualitas produk, dengan mudahnya mereka dapat menggantikan dengan merek lainnya. Karena itu, pembangunan citra merek tidak penting bagi mereka. Dengan adanya masalah di atas, merupakan satu peluang bagi perusahaan untuk menciptakan satu merek yang bercitra kuat di pasar Indonesia, yang se1ama ini belum ada. Dengan didukung oleh produk-produk yang dihasilkan, yang mempunyai keunggulan kualitas dan harga, maka perusahaan diharapkan mampu membangun citra merek tersebut. Permasalahannya tinggal bagaimana perusahaan mengkomunikasikan keunggulan-keunggulan tersebut, baik secara internal maupun eksternal sehingga mampu membangun kekuatan citra merek tersebut. Dengan memiliki citra merek yang kuat, maka perusahaan akan memiliki suatu keunggulan bersaing yang tidak bisa ditiru oleh para pesaing karena citra merek yang kuat akan tumbuh menjadi suatu kepribadian yang tidak akan dapat ditiru oleh pesaing. Selain itu, merek memiliki merek dagang dan hak cipta, yang memiliki kekuatan hukum. Dengan memiliki suatu citra merek yang kuat, maka perusahaan juga akan menciptakan suatu differensiasi di mata konsumen dibanding dengan pesaing, dan dalam hal ini memberikan suatu positioning yang kuat di benak konsumen dan keunggulan strategis bagi produk-produk PT. SCR.

7 1.2 Rumusan Fokus Penelitian Berdasarkan uraian pada latar belakang pennasalahan, maka rumusan fokus penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Strategi Merek yang diterapkan di P.T SCR dalam usaha membangun citra merek saat ini? 2. Bagaimana mengembangkan Strategi Komunikasi Korporasi dalam usaha membangun citra merek di PT. SCR sehingga mampu menciptakan citra merek yang kuat dan mempertahankan citra merek tersebut sehingga memberikan keunggulan bersaing (competitive advantage) pada perusahaan dalam industri yang sejenis? 1.3 Tujuan Penelitian. Sesuai dengan rumusan fokus penelitian, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian adalah: 1. Mendeskripsikan penerapan Strategi Merek yang berlaku di P.T SCR dalam usaha membangun citra merek saat ini. 2. Merancang suatu Strategi Komunikasi Korporasi dalam usaha membangun citra merek di PT.SCR sehingga mampu menciptakan citra merek yang kuat dan mempertahankan citra merek tersebut sehingga memberikan competitive advantage pada perusahaan dalam industri yang sejems.

8 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: I. Bagi I1mu Pengetahuan Sebagai suatu tambahan referensi, informasi dan ide bagi peneliti-peneliti dalam memecahkan suatu masalah yang sarna atau hampir sarna dengan yang diutarakan dalam tesis ini dan dapat dipergunakan sebagai bahan pengalarnan atau kajian yang dapat diteliti atau dikembangkan lebih lanjut oleh pihak yang berkepentingan. 2. Bagi Perusahaan Sebagai suatu tambahan informasi bagi manajemen tentang analisis dan cara penerapan strategi merek dan strategi komunikasi korporasi dalam usaha membangun citra merek di PT.SCR saat ini dan kegunaan strategi komunikasi untuk rnembangun citra merek yang akan rnenjadi suatu competitive advantage bagi perusahaan. 3. Bagi Penulis Kesempatan untuk mengetahui masalah yang sebenamya dalam perusahaan khususnya yang berkaitan dengan Strategi Merek dan Strategi Kornunikasi serta berusaha memecahkannya berdasarkan teori-teori yang didapat dari kuliah. Dengan demikian dapat diketahui sejauh mana teori-teori tersebut mampu mengatasi permasalahan yang terjadi pada perusahaan secara nyata.