ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI SUBJEKTIF KELAYAKAN GEDUNG KESENIAN DAN KEBUDAYAAN RUMENTANG SIANG BANDUNG DARI SEGI AKUSTIK

KAJIAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP AKUSTIK STUDI KASUS: RUANG AUDITORIUM MULTIFUNGSI GEDUNG P1 DAN P2 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

STUDI KELAYAKAN AKUSTIK PADA RUANGAN SERBA GUNA YANG TERLETAK DI JALAN ELANG NO 17. Disusun Oleh: Wymmar

Analisis Kualitatif Ruang Kuliah TVST B dan TVST A

REDESAIN INTERIOR GEDUNG SENI PERTUNJUKAN CAK DURASIM SURABAYA BERDASARKAN AKUSTIK RUANGAN

Penilaian Subjektif Kondisi Akustik di Nusa Indah Theatre, Balai Kartini, Jakarta

[ANALISIS JUDGMENT SUBJEKTIF KUALITAS AKUSTIK GEDUNG TEATER TERTUTUP DAGO TEA HOUSE]

AKUSTIKA RUANG KULIAH

PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM BALAI SIDANG DI SURAKARTA

LAPORAN PENELITIAN AKUSTIK RUANG 9311 ditujukan untuk memenuhi nilai UTS mata kuliah TF3204 Akustik. Oleh : Muhammad Andhito Sarianto

RUANGAN 9231 GKU TIMUR ITB

BAB I PENDAHULUAN. 1 Leslie L.Doelle dan L. Prasetio, Akustik Lingkungan, 1993, hlm. 91

AKUSTIKA RUANG KULIAH RUANG SEMINAR 5 LANTAI 4 TEKNIK FISIKA. Dani Ridwanulloh

PENGARUH BENTUK PLAFON TERHADAP WAKTU DENGUNG (REVERBERATION TIME)

ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN ABSORBER DAN DIFFUSOR TERHADAP KINERJA AKUSTIK PADA DINDING AUDITORIUM (KU )

OPTIMASI MATERIAL AKUSTIK UNTUK PENINGKATAN KUALITAS BUNYI PADA RUANG AUDITORIUM MULTI-FUNGSI

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh: Candra Budi S : Andi Rahmadiansah, ST. MT Pembimbing II : Dyah Sawitri. ST. MT

UJIAN TENGAH SEMESTER TF 3204 AKUSTIK AKUSTIK RUANG PADA GEDUNG INDOOR DAGO TEA HOUSE BANDUNG OLEH: NAMA : SITI WINNY ADYA M NIM:

Ujian Tengah Semester - Desain Akustik Ruang AULA BARAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAITAN MATERIAL DAN KUALITAS AKUSTIK PADA RUANG AUDIO VISUAL UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS PALEMBANG (ECOTECT ANALYSIS)

Kondisi Akustik TVST B

LIMBAH PELEPAH PISANG RAJA SUSU SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DINDING KEDAP SUARA

Pengukuran Transmission Loss (TL) dan Sound Transmission Class (STC) pada Suatu Sampel Uji

UTS TF-3204 AKUSTIK ANALISIS KARAKTERISTIK AKUSTIK GEDUNG AULA BARAT ITB. Oleh. Vebi Gustian

PERANCANGAN AKUSTIK RUANG MULTIFUNGSI PADA TEATER A ITS DENGAN DESAIN MODULAR

Keadaan Akustik Ruang TVST 82

PENILAIAN KUALITATIF KONDISI AKUSTIK RUANG KONFERENSI ASIA AFRIKA

Penilaian Akustika Ruang Kuliah TVST B Institut Teknologi Bandung

LATAR BELAKANG UTS TF AKUSTIK [NARENDRA PRATAKSITA ]

Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS

Desain Akustik Ruang Kelas Mengacu Pada Konsep Bangunan Hijau

Nama : Beni Kusuma Atmaja NIM : Kelas : 02 Topik : Ruang Konser

MAKALAH EVALUASI KONDISI AKUSTIK RUANG GEDUNG KESENIAN RUMENTANG SIANG

Perancangan Ulang Akustik pada Auditorium STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto

Perbaikan Kualitas Akustik Lapangan Futsal Indoor Pertamina ITS Menggunakan Panel Akustik Gantung

PENDEKATAN AKUSTIK ADAPTIF DALAM OPTIMALISASI WAKTU DENGUNG PADA GEREJA KATOLIK DI JAKARTA

PERANCANGAN ULANG RUANG AULA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO DARI SEGI AKUSTIK

Analisis Akustik Ruangan Aula Barat ITB

PENGENDALIAN CACAT AKUSTIK GEDUNG SULTAN SURIANSYAH DITINJAU DARI ASPEK PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 3 TINJAUAN KHUSUS

MAKALAH UNTUK MEMENUHI NILAI UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH TF-3204 AKUSTIK

STUDI TENTANG PENGARUH PROSENTASE LUBANG TERHADAP DAYA ABSORPSI BUNYI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Pengertian Kebisingan. Alat Ukur Kebisingan. Sumber Kebisingan

UJIAN TENGAH SEMESTER TF3204 AKUSTIK

UTS TF3204 Akustik. Gedung Gajah, Dago Tea House. Studi Akustik Sederhana Sebuah Ruangan. Program Studi Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung

BAB 3 TINJAUAN KHUSUS

Akustik. By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST. MT

Penilaian Karakteristik Akustik Bangunan. Masjid Salman ITB

Waktu Dengung Ruang Sholat Masjid Desa Berdasarkan Perbedaan Bentuk Plafon

ANALISIS GANGGUAN BISING JALAN GANESHA TERHADAP AKUSTIK RUANGAN UTAMA MASJID SALMAN ITB

PENGARUH LAY OUT BANGUNAN DAN JENIS MATERIAL SERAP PADA KINERJA AKUSTIK RUANG KELAS SEKOLAH DASAR DI SURABAYA TITI AYU PAWESTRI

TINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM)

PENERAPAN ELEMEN-ELEMEN AKUSTIKA RUANG DALAM PADA PERANCANGAN AUDITORIUM MONO-FUNGSI, SIDOARJO - JAWA TIMUR

Desain Plafon pada Auditorium Gedung Kesenian Jakarta

TAKE HOME TEST TF 3204 AKUSTIK EVALUASI KONDISI AKUSTIK RUANG KULIAH 9212 GEDUNG KULIAH UMUM ITB

Ujian Tengah Semester. Akustik TF Studi Analisis Kualitas Akustik Pada Masjid Salman ITB

STUDI TENTANG PENGARUH RONGGA TERHADAP DAYA ABSORPSI BUNYI

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG

ANALISIS WAKTU DENGUNG (REVERBERATION TIME) PADA RUANG KULIAH B III.01 A FMIPA UNS SURAKARTA

Kondisi akustik ruangan 9231 GKU Timur ITB

Laporan Penilaian Subjektif Akustik Ruangan Gedung TVST B ITB

DESAIN AKUSTIK RUANG KELAS MENGACU PADA KONSEP BANGUNAN HIJAU

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-144

UTS Akustik (TF-3204) Dosen : Joko sarwono. Kriteria Akustik Gedung Serba Guna Salman ITB

Akustik ruang tertutup mempunyai berbagai permasalahan yang kompleks, perambatan dan sifat bunyi dalam ruang tertutup lebih sulit daripada ruang

BAB II PARAMETER PARAMETER AKUSTIK RUANGAN

UTS TF-3204 AKUSTIK PENILAIAN DAN OBSERVASI RUANG TVST C ITB

UJIAN TENGAH SEMESTER TF 3204 AKUSTIK ANALISIS SUBJEKTIF RUANGAN XXI LOUNGE CIWALK

Listener. Source. Space. loudness level pitch frequency time spatial spectral temporal. absorption diffraction reflection diffusion

Kekerasan (loudness) yang cukup Kekerasan menjadi masalah karena ukuran ruang yang besar Energi yang hilang saat perambatan bunyi karena penyerapan da

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penilaian Kondisi Akustik Ruangan TVST B pada Gedung TVST ITB Secara Subjektif

Desain Akustik pada Recording Studio

Dapat dipasang di dinding, langit-langit dengan cara disemen pada penunjang padat, dibor atau dipaku seusai petunjuk pabrik

STUDI PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG KULIAH AUDIO VISUAL

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3892

UJIAN TENGAH SEMESTER TF-3204 AKUSTIK

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK DARI SERAT ALAM ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG

Optimalisasi Kenyamanan Akustik Ruang pada JX International Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap. bila dibandingkan dengan makhluk lain adalah akal.

APLIKASI VARIABEL PENYERAP BUNYI SEDERHANA UNTUK WAKTU DENGUNG FREKUENSI MENENGAH ATAS PADA AUDITORIUM FAKULTAS KEDOKTERAN UGM

DINDING PEREDAM SUARA BERBAHAN DAMEN DAN SERABUT KELAPA

THE INFLUENCE OF FORM AND MATERIALS ON THE PROPER ACOUSTIC FUNCTION OF THEATRICAL PERFORMANCES AND MUSIC CONCERTS AT GEDUNG KESENIAN IN JAKARTA

Daftar Isi. Judul Kata Pengantar. Daftar Foto

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI BAHAN AMPAS TEBU DENGAN METODE RUANG AKUSTIK KECIL. Oleh: Arif Widihantoro NIM: TUGAS AKHIR

LAPORAN PENELITIAN AKUSTIK RUANG 9231 GKU TIMUR

NILAI KUALITAS AKUSTIK RUANG PADA MASJID-MASJID DI DAERAH PERMUKIMAN DENGAN BENTUK PLAFON YANG BERBEDA

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Penyerapan Bunyi

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

UJIAN TENGAH SEMESTER TF 3204 AKUSTIK SAUNG ANGKLUNG UDJO. Oleh : Firda Awal Gemilang

UTS TF-3204 Akustik / Parulian F

PENGAMATAN AKUSTIK CIWLAK XXI LOUNGE Oleh : Imanda Aryaganda / Mata kuliah : Akustik TF-3204 Dosen : Joko Sarwono Kelas : Ganjil

Take Home Test Akustik TF3204 Laporan Kondisi Ruangan Aula Barat ITB

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KAJIAN TEORI Uraian Interpretasi dan Elaborasi Tema Desain. a. Pengertian Arsitektur Neo- Vernacular

STUDI PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG KULIAH AUDIO VISUAL

PENILAIAN KUALITATIF AKUSTIK GEDUNG TEATER TERTUTUP TAMAN BUDAYA JAWA BARAT (DAGO TEA HOUSE)

Pengaruh Variasi Jenis Bahan terhadap Pola Hamburan pada Difuser MLS (Maximum Length Sequence) Dua Dimensi

Transkripsi:

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO PERFORMA AKUSTIK PADA RUANG MUSIK DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI MARAWOLA KABUPATEN SIGI Muhammad Najib Massikki * Abstract Space music using the sound of glass wool insulation materials, combined with several building materials, such as plywood, hardboard and brick walls, and the room layout and design layout of specific aperture in accordance with the rules of acoustic performance in general, which will be discussed with the acoustic design exploration approach to the analysis influence the level of noice. The results showed that the performance assessment noice levels and acoustic performance showed a significant result that is able to eliminate the hum in the room so as to produce a good musical sound in space and able to withstand the sound propagation in the surrounding environment so that the existence of the music room at the School of Foreign Marawola it does not interfere with ordinary activities teaching and learning in the surrounding space. Key words : gearmesh,frequency,sideband,amplitude Abstrak Ruang musik dengan menggunakan bahan isolasi bunyi dari glasswool yang dipadukan dengan beberapa bahan bangunan, seperti tripleks, hardboard dan dinding bata, serta desain tata letak ruang dan bukaan yang spesifik sesuai dengan aturan performa akustik pada umumnya, dimana akan dibahas eksplorasi desain akustik dengan pendekatan analisa pengaruh level/tingkatan suara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kajian performa level suara dan performa akuistik menunjukkan hasil yang signifikan yaitu mampu menghilangkan dengung dalam ruang sehingga menghasilkan suara musik yang baik dalam ruang dan mampu menahan rambatan bunyi poda lingkungan sekitarnya sehingga keberadaan ruang musik di Sekolah Luar Biasa Marawola tersebut tidak menggangu aktifitas belajar-mengajar pada ruang sekitarnya. Kata Kunci : gearmesh, frekuensi, sideband, amplitudo 1. Pendahuluan Musik merupakan salah satu bentuk ekspresi simbolik dari budaya kelompok masyarakat. Dalam kehidupan manusia musik dapat berfungsi sebagai hobby, kepuasan batin/gaya hidup, serta perwujudan jati diri bahkan menjadi profesi. Berbagai fungsi musik tersebut menyebabkan tumbuh dan berkembangnya berbagai kelompok seni dan penyanyi - penyanyi solo ( daerah ) di tengah masyarakat. Sekolah Luar Biasa Negeri Marawola adalah Sekolah Pembina di tingkat Propinsi Sulawesi Tengah yang membina sekitar 6 sekolah luar biasa di propinsi ini. Pengadaan fasilitas ruang musik di SLB Marawola dalam memenuhi standar fasilitas SLB tersebut yang secara umum untuk meningkatkan minat dan berpotensi siswa dalam seni musik * Staf Pengajar Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu

Performa Akustik pada Ruang Musik di Sekolah Luar Biasa Negeri Marawola Kabupaten Sigi (Muhammad Nadjib Massikki) dengan memperhatikan performa akustik ruang dan fenomena bunyi dalam ruang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan desain ruang musik yang memiliki performa akustik dan noice level yang baik dan sesuai dengan ruang musik untuk siswa SLB Negeri Marawola. Manfaat penelitian adalah untuk mengaplikasikan penggunaan bahan-bahan akustik agar dapat di uji coba pada desain nyata dilapangan. 2. Studi Pustaka Kata musik dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda yaitu Muziek. Istilah musik digunakan untuk menyebut segala substansi yang berkaitan dengan bunyi bunyian / suara ritme yang teratur. Musik menurut Charles L. Mayer adalah terdiri dari pengalaman mistik dimana kita kehilangan kesadaran tentang individu membuat manusia serasa keadaan ekstasi seolah berada dalam keindahan dan emosi. Musik menurut Karld Mud Priel adalah suatu kesatuan yang dipadu, dimana suatu bentuk ritme. Artinya suatu musik tidak harus merupakan suatu komposisi ritme yang lengkap dengan paduan alat yang beragam. Musik adalah cetusan ekspresi isi hati yang dikeluarkan secara turatur dalam bentuk, bunyi / lagu dikeluarkan melalui alat musik dan mulut/vocal (Pembinaan Seni Musik Sub Dinas Seni dan Budaya Sulawesi Tengah, 2003). Dari beberapa pendapat para ahli bahwa Musik adalah suatu karya seni suara sebagai sosok ungkapan perasaan manusia berdasarkan pengalaman batin dengan kondisi lingkungan yang disampaikan melalui media suara pada alat musik dan vokal suara manusia. Akustik adalah cabang pengetahuan yang mempelajari bunyi / pendengaran dan lain lain. Pengendalian bunyi secara arsitektural. Akustik Arsitektural adalah penanganan dari permasalahan permasalahan akustik ruang yang terjadi dan penangendalian bising yang diciptakan. Faktor faktor yang berhubungan dengan kontrol dan penanganan suara suara yang dibangkitkan dalam suatu ruang. Karakteristik akustik permukaan ruangan pada umumnya dibedakan atas: a. Bahan Penyerap Suara (Absorber) yaitu permukaan yang terbuat dari material yang menyerap sebagian atau sebagian besar energi suara yang datang padanya. Misalnya glasswool, mineral wool, foam. Bisa berwujud sebagai material yang berdiri sendiri atau digabungkan menjadi sistem absorber (fabric covered absorber, panel absorber, grid absorber, resonator absorber, perforated panel absorber, acoustic tiles, dsb). b. Bahan Pemantul Suara (reflektor) yaitu permukaan yang terbuat dari material yang bersifat memantulkan sebagian besar energi suara yang datang kepadanya. Pantulan yang dihasilkan bersifat spekular (mengikuti kaidah Snelius: sudut datang = sudut pantul). Contoh bahan ini misalnya keramik, marmer, logam, aluminium, gypsum board, beton, dsb. c. Bahan pendifuse/penyebar suara (Diffusor) yaitu permukaan yang dibuat tidak merata secara akustik yang menyebarkan energi suara yang datang kepadanya. Misalnya QRD diffuser, BAD panel, diffsorber dsb. 5

Jurnal SMARTek, Vol. 8 No. 3. Agustus 2010: 224-230 Tabel 1. Bahan Pemantul Suara Material Luas (A) S125 S125xA S250 S250xA S500 S500xA S1000 S1000xA S2000 S2000xA S4000 S4000xA Beton 31,680 0,010 0,317 0,015 0,475 0,015 0,475 0,020 0,634 0,020 0,634 0,020 0,634 Semen 86,400 0,290 25,056 0,100 8,640 0,050 4,320 0,040 3,456 0,070 6,048 0,090 7,776 Tot al Absorption 25,373 9,115 4,795 4,090 6,682 8,410 0, 161x volume 12,241 12,241 12,241 12,241 12,241 12,241 RT60 (detik) 0,482 1,343 2,553 2,993 1,832 1,456 RT60 (rata-rata) 1,776 Sumber : www.rpginc.com. Setelah dianalisa dan dihitung dengan cermat maka dipilihlah material akustik dengan komposisi: a. Lantai Karpet dengan luas permukaan bidang 31,68 m2 b. Dinding dan plafon MDF dengan luas permukaan bidang 76,40 m2 c. Panel Acourete Fiber dengan luas permukaan bidang 10 m2. 2.1 Jangkauan Frekuensi Sumber Bunyi Telinga normal manusia tangkap terhadap bunyi diantara jangkauan frekuensi audio sekitar 20 20.000 Hz. Peranan frekuensi yang lebih tinggi dari 10.000 Hz dapat diabaikan dalam inteligibilitas pembicara atau kenikmatan musik. Frekuensi adalah jumlah pergeseran yang dilakukan partikel dalam 1 sekon. Sebagai tambahan terhadap dasar dasar akustik umum yang juga berlaku untuk peracangan Studio Rekaman Musik, persyaratan akustik ruang harus disesuaikan dengan ketepatan yang lebih besar dan isolasi yang luar biasa harus disediakan melawan bising dan getaran yang tidak diinginkan. Perhitungan perhitungan akustik yang dibutuhkan digunakan pada jangkauan frekuensi yang lebih luas dari pada kasus kasus biasa, yaitu dari 63 8000 Hz. 2.2 Noise control Noise control pada architectural acoustics berhubungan dengan bagaimana cara pengurangan reverberation pada suatu ruangan. Noise control pada umumnya digunakan untuk membantu pengkedapan suara pada ruangan, atau untuk meningkatkan kualitas akustik ruang secara keseluruhan. Pada umumnya penggunaan metode noise control digunakan pada instalasi acoustical gypsum, dinding ceiling, karpet dan panels, dan bahan akustikal modern lainnya seperti glasswool. (sumber: http://home.tir.com). 2.3 Reverberation Time Reverberation time adalah sebuah ukuran waktu yang digunakan untukmendesain suatu akustik ruang. Reverberation time didefinisikan sebagai waktu yang digunakan oleh suatu suara untuk mencapai 60 db setelah sumber suara mengeluarkan bunyi atau suara. waktu tersebut sangat bervariasi dipengaruhi langsung dari besaran ruangan. Pada teori mengenai akustik ruang, ruang dengan reverberation time yang lebih kecil sangat cocok untuk ruang yang membutuhkan kejelasan suara seperti ruang rapat, tentu saja kebalikannya untuk ruang musik dibutuhkan reverberation times yang lebih lama. Selain besaran ruang, bentuk dan penggunaan material pada ruangan, setiap obyek yang di letakkan juga dapat memberikan dampak pada reverberation time, termasuk orang dengan barang-barang miliknya. 6

Performa Akustik pada Ruang Musik di Sekolah Luar Biasa Negeri Marawola Kabupaten Sigi (Muhammad Nadjib Massikki) 2.4 Fenomena akustik pada ruang tertutup Dalam sebuah ruangan tertutup, jalur perambatan energi akustik adalah ruangan itu sendiri. Oleh karena itu, pengetahuan tentang fenomena suara yang terjadi dalam ruangan akan sangat menentukan pada saat diperlukan pengendalian kondisi mendengar pada ruangan tersebut sesuai dengan fungsinya. Fenomena suara dalam ruangan dapat digambarkan pada sketsa berikut udara. Komponen suara pantul merupakan komponen suara yang sampai ke telinga pendengar setelah suara berinteraksi dengan permukaan ruangan disekitar pendengar (dinding, lantai dan langit-langit). 3. Metode Penelitian Metodologi penelitian adalah melakukan survey dan kunjungan lapangan kemudian melakukan deskripsi untuk kajian strategi desain secara langung dan dan pendataan material maupun bentuk elemen bangunan, kemudian melakukan pengukuran langsung dengan menggunakan parameter manusia sebagai penikmat musik secara langsung (audience), yang digunakan untuk membuktikan kebenaran fenomena akustik dan noice level pada rancangan arsitektur di ruang musik SLB Negeri Marawola. Gambar 1. Sketsa Fenomena suara dalam ruangan Dari sketsa tersebut, dapat dilihat bahwa pada setiap titik pengamatan atau titik dimana orang menikmati suara (pendengar) akan dipengaruhi oleh 2 komponen suara, yaitu komponen suara langsung dan komponen suara pantul. Komponen suara langsung adalah komponen suara yang sampai ke telinga pendengar langsung dari sumber. Besarnya energi suara yang sampai ke telinga dari komponen suara ini dipengaruhi oleh jarak pendengar ke sumber suara dan pengaruh penyerapan energi oleh 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Prasarana dan Sarana SLB Marawola Penyedian Sarana dan Prasarana musik ruang musik di SLB Negeri Marawola merupakan kelengkapan dari fasilitas di sekolah tersebut agar proses pendidikan dan pembinaan siswa lebih komprehensip dan efektif, mengingat bahwa siswa SLB membutuhkan penangan yang spesifik serta pengalian bakat dan minat siswa menjadi hal lebih penting disbanding proses pendidikan di sekolah umum, juga untuk memenuhi standart kebutuhan fasilitas sekolah tersebut yang di jadikan SLB model untuk wilayah propinsi Sulawesi Tengah. Musik yang pada umumnya merupakan hasil inisiatif para seniman yang mengungkapan bakat dari seseorang dan di harapkan siswa dapat mengembangkan bakat mereka setelah tammat dari SLB 7

Jurnal SMARTek, Vol. 8 No. 3. Agustus 2010: 224-230 tersebut. Di Kota Palu sangat member peluang untuk hal tersebut karena data menunjukkan bahwa masyarakat Kota Palu sangat apresiasif terhadap musik, hal ini dapat dilihat dari data pertunjukan musik yang di selenggarakan di Kota palu setiap tahun, seperti pada Tabel 2. 4.2 Sifat Bunyi di Dalam Ruang Tertutup Bunyi atau suara di dalam ruang tertutup memiliki perilaku atau karakter sukar terkendali dan tidak beraturan. Salah satu sifat perilaku suara yang penting ialah kecepatan tingkat intensitas akan berkurang bila jarak bertambah jauh yaitu antara kekuatan sumber suara terhadap pendengar. Jika bunyi menumbuk dinding-dinding suatu ruang, bunyi tersebut akan dipantulkan, diserap oleh lapisan permukaan, disebarkan ( difusi ), dibelokkan ( difraksi ), diteruskan (trasmisi ), bunyi yang hilang dalam struktur bangunan ( Absorbsi ) serta bunyi yang dirambatkan oleh struktur bangunan. Berikut ini penjelasan sifat-sifat bunyi : Gambar 2. Sifat Bunyi Dalam Ruang Tertutup Sumber : Lislie L. Doelle, Akustik Lingkungan,1985 4.3 Sifat pemantulan bunyi Permukaan yang keras, tegar dan rata memantulkan hampir semua energi yang mengenai permukaannya. Permukaan pemantul yang berbentuk cembung bersifat difusi atau menyebarkan bunyi sedangkan permukaan dinding yang berbentuk cekung akan bersifat mengumpulkan bunyi di dalam ruangan. Tabel 1. Pertunjukan Musik yang dilaksanakan di Taman Budaya No. Nama Sanggar Musik Tanggal Tempat Pementasan Pementasan 1 Tari dan Musik Kontemporer AulaTaman 5-7 Januari 2006 Retak Budaya 2 Sanggar Seni Bahana 26-30 Januari Aula TamanBudaya 3 Sanggar Seni Insambel 6 Jan- 2 Feb.2006 Aula TamanBudaya 4 Komunitas Seni Perempuan Aula TamanBudaya 14-20 Maret 2006 Banuatapura Palu Aula TamanBudaya 5 Lembaga Kesenian Tirani 14-20 Maret 2006 Aula TamanBudaya 6 Bengkel Seni Balia 7-9 April 2006 Aula TamanBudaya 7 Sanggar Seni Kakula 7-9 April 2006 Aula TamanBudaya 8 Pergelaran Seni Musik Konser Aula Taman Budaya Tunggal Ansambel Modero palu 10-11 Mei 2006 Aula Taman Budaya Musik Kakula Kreasi Baru Sumber : Dinas Kesenian dan Pariwisata Taman Budaya 8

Performa Akustik pada Ruang Musik di Sekolah Luar Biasa Negeri Marawola Kabupaten Sigi (Muhammad Nadjib Massikki) Permukaan Cekung Memusatkan Bunyi Permukaan Cembung Menyebarkan yi Bun Sumber Bunyi Potongan Permukaan Datar Gambar 3. Pemantulan bunyi dari permukaan berbeda Sumber : Lislie L. Doelle, Akustik Lingkungan, 1985 Dalam perencanaan gedung pertunjukan musik permukaan cembung diterapkan pada plafon area penonton agar distribisi suara dapat rata tersebar didalam ruangan. 4.4 Sifat Bahan Penyerap Bunyi dan proses konstruksi akustik ruang musik SLB Negeri Marawola. Efisiensi penyerapan bunyi suatu bahan pada suatu frekuensi tertentu dinyatakan oleh koefisien penyerapan bunyi. Koefisien penyerapan bunyi suatu permukaan adalah bagian energi bunyi datang yang diserap atau bunyi yang tidak dipantulkan oleh permukaan. Koefisien penyerapan ini berniliai antara 0 dan 1. Karpet pada frekuensi 2000 Hz akan menyerap bunyi sebesar 60 persen dan memantulkan 40 persen, sehingga koefisien penyerapan karpet 0.60 Gambar 4. Denah ruang musik SLB Negeri Marawola Kabupaten Sigi Gambar 5. Pemasang rangka pada dinding ruang musik Gambar 6. Pemasang panel MDF dinding ruang musik Gambar 3. Ubin dan bahan akustik (Glass Wool), Sumber : www. Google.com Gambar 7. Bangunan/ Ruang musik SLB Negeri Marawola Kabupaten Sigi 9

Jurnal SMARTek, Vol. 8 No. 3. Agustus 2010: 224-230 5. Kesimpulan Bangunan ruang musik di SLB Negeri Marawola terbukti dapat memodifikasi akustik dengan baik ditinjau dari performa suara yang di terima audience dalam bangunan dan pada lingkungan tidak terdengar suara alat musik yang tidak nyaman (bising) pada lingkungan luar disekitar ruangan tersebut. 6. Daftar Pustaka Anonim, 2003, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Tengah, Pembinaan Seni Musik, Sub Dinas Seni dan Nilai Budaya Palu Doelle L. Leslie, 1986, Akustik Lingkungan, Erlangga, Jakarta Frins Encik Yakuo, 2006, Perencanaan Studio Musik Di Kota Palu, skripsi tidak diterbitkan, Universitas Tadulako, Palu. Humphrey, Viktor F. 2008. Fundamentals of Accoustics (ISVR6030): Lecture 9. Southampton: ISVR Mediastika, E.C, 2005. Akustika Bangunan Erlangga Jakarta. Soegijanto. 2003. Slide kuliah Fisika Bangunan: Insulasi suara. Satwiko, Prasasto, 2004. Fisika Bangunan 2, jilid 1, Andi, Yogyakarta. 0