E-Jurnal Sariputra, Oktober 2015 Vol. 2(3)

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM NORMAL DI BPM SRI LUMINTU SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN UKDW kelahiran hidup (World Health Organization, 2012). perubahan pada tahun 2012 (Dinkes Jawa Tengah, 2013).

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i3 (83-87)

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Intensitas kontraksi uterus meningkat secara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. pada tujuan ke 5 adalah mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dengan target

Dinamika Kebidanan vol. 1 no.2 Agustus 2011 EFEKTIFITAS MENYUSUI PADA PROSES INVOLUSIO UTERI IBU POST PARTUM 0-10 HARI DI BPS KOTA SEMARANG

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KECEPATAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGALO PADANG

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 No. 1 Januari 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. puerperium dimulai sejak dua jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan enam

PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI BAYI DI BPM APRI OGAN ILIR

1

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN INVOLUSI UTERUS IBU POST PARTUM NORMAL HARI KE 7

Dinamika Kebidanan vol. 1 no. 2 Agustus 2011

Jurnal Darul Azhar Vol 1, No.1 Februari-Juli 2016: 30-36

BAB I PENDAHULUAN. dan kembalinya organ reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil. Wanita

BAB I PENDAHULUAN. pada saat janin masih dalam kandungan dan awal masa pertumbuhannya. menghadapi tantangan globalisasi (Depkes, 2010).

HUBUNGAN INISIASI MENYUSUI DINI DENGAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI PADA KONTRAKSI UTERUS IBU BERSALIN DI BPS KECAMATAN BLUTO

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) Di Ruang Siti Walidah RSU Muhammadiyah Ponorogo

Sugiarti dan Vera Talumepa

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP KECEPATAN INVOLUSI UTERI IBU POST PARTUM DI DESA GEDANGAN GROGOL SUKOHARJO

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PROSES INVOLUSI UTERUS THE EFFECT OF OXYTOCIN MASSAGE TO INVOLUTION UTERINE PROCESS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Inisaiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan proses satu jam pertama pasca bayi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan generasi yang sehat, cerdas, dan taqwa merupakan tanggung

PENGARUH PENATALAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI DI RSUD PROF. DR. H. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO, Wirdawty S.

BAB I PENDAHULUAN. Bayi baru lahir memiliki hak untuk segera menyusu dini dengan membiarkan

KORELASI LAMA INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) TERHADAP PENGELUARAN ASI DI PUSKESMAS KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) Di negara

BAB I PENDAHULUAN. hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Proses pemulihan kesehatan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PERTAMA PADA IBU POST PARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PROSES PENGELUARAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional salah satu tujuannya yaitu membangun sumber

BAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan

PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH INSIASI MENYUSU DINI TERHADAP PROSES INVOLUSI UTERI PADA IBU NIFAS DI BPM SUNARTI KECAMATAN RENGEL KABUPATEN TUBAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling mahal sekalipun (Yuliarti, 2010). ASI eksklusif merupakan satu-satunya

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN PAYUDARA DENGAN PENGELUARAN COLOSTRUM PADA KEHAMILAN TRIMESTER III

PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KECEPATAN PENGELUARAN COLOSTRUM DI WILAYAH PUSKESMAS POLANHARJO KLATEN

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN PADA IBU NIFAS TERHADAP PRODUKSI ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERCEPATAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM PERVAGINAM DI RUANG KEBIDANAN RSUD TOTO KABILA KAB.

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

Volume 08, Nomor 01, Juni 2017 Hal

Hubungan Pengetahuan Inisiasi Menyusu Dini dengan Tehnik Bidan Dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM HARI KE-3 DI RSUD DR. SOEGIRI LAMONGAN

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM

ST NURRAHMAH, S.ST AKADEMI KEBIDANAN KONAWE. Jl. Letj.DII Panjaitan No.217, Unaaha, Konawe Sulawesi Tenggara. Telp/Fax (0408)

PENGARUH PEMBERIAN PAKET EDUKASI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI TERHADAP KETERAMPILAN IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA. Karya Tulis Ilmiah

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB 1 : PENDAHULUAN. kontasepsi, asupan nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan

LAMA PERSALINAN KALA III DAN PROSES INVOLUSI UTERI MEMPENGARUHI INISIASI MENYUSU DINI PADA IBU POST PARTUM

Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari

Umur : tahun Pendidikan: 1. SD Pekerjaan: 1. IRT tahun 2.SMP 2.PNS tahun

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI (IMD) TERHADAP LAMA PENGELUARAN PLASENTA PADA KALA III PERSALINAN DI RB PATEN REJOWINANGUN UTARA KOTAMADIA MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organitation (WHO) dalam program Millenium Development

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS JETIS KOTA YOGYAKARTA

PERBEDAAN EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLUERAGE DI PUNGGUNG DENGAN ABDOMEN TERHADAP LAMA PENGELUARAN ASI IBU NIFAS DI RUANG TERATAI RSUD BANJARNEGARA

HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PROSES INVOLUSIO UTERI DI DESA CANDIREJO

STUDI KASUS HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN STATUS KESEHATAN IBU NIFAS

PIJAT OKSITOSIN UNTUK MEMPERCEPAT PENGELUARAN ASI PADA IBU PASCA SALIN NORMAL DI DUSUN SONO DESA KETANEN KECAMATAN PANCENG GRESIK.

PENDAHULUAN. Dwi Rukma Santi STIKES NU TUBAN ABSTRAK

EFEKTIVITAS ANTARA SENAM NIFAS VERSI A DAN SENAM NIFAS VERSI N TERHADAP KELANCARAN INVOLUSIO UTERI DI PUSKESMAS BINUANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGERTIAN MASA NIFAS

Hubungan Rawat Gabung Dengan Kelancaran Produksi Asi Pada Ibu Post Partum Normal Di Irina D Bawah BLU RSUP Prof. Dr. R. D.

BAB I PENDAHULUAN. kelahiran hidup, sesuai dengan target pencapaian Sustainable Development

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN Husnul Muthoharoh* RINGKASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA MENYUSUI YANG BENAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Sekar Laras Amerli Andriani *) Rahardjo Apriyatmoko, SKM., M. Kes **), Puji Lestari, S.Kep., Ns., M. Kes (Epid)***)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. IBU Surakarta, yang dikumpulkan pada tanggal November 2013,

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tumbuh kembang anak. Selain menguntungkan bayi, pemberian ASI eksklusif juga menguntungkan ibu, yaitu dapat

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP PERDARAHAN POST PARTUM DI KLINIK BERSALIN TANJUNG DAN KLINIK BERSALIN KURNIA DELITUA TAHUN 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI (IMD) TERHADAP KECEPATAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DIBPM DWI INGGRINI SAMARINDA

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN KECEPATAN KELUARNYA ASI PADA IBU POST PARTUM DI BPS FIRDA TUBAN

GAMBARAN PELAKSANAAN PIJAT OKSITOSIN OLEH BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI KOTA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kematian maternal merupakan prioritas utama dalam Millennium. Development Goals (MDG s). Kematian maternal menjadi indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. setelah kira-kira 6 minggu yang berlangsung antara berakhirnya organ-organ

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI IBU BERSALIN DALAM PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI

Suroso, Paryono Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN DENGAN KECUKUPAN ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGDOWO

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaik dan termurah yang diberikan ibu kepada bayinya, dimana pemberian ASI

BAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberian (ASI) masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Survei Demografi

HUBU GA A TARA ME YUSUI SEJAK DI I DE GA PE URU A TI GGI FU DUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI RSUD. TUGUREJO SEMARA G

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM DI DESA MRANGGEN KECAMATAN JATINOM KLATEN MEILANI YUDI ARINI INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada rakyat jelata, bahkan dasar utama terletak pada kaum wanita, yaitu

Transkripsi:

PENGARUH INISIASI MENYUSUI DINI TERHADAP INVOLUSI UTERUS DAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM DIWILAYAH PUSKESMAS PUSKESMAS TINOOR EFFECT OF EARLY BREASTFEEDING INITIATION AND PRODUCTION UTERINE INVOLUTION POST PARTUM BREASTFEEDING MOM IN HEALTH TINOOR Novita Mandagi, Tineke Tandipayung, Rooije Rumende Mahasiswa Fakultas Keperawatan Prodi Ilmu KeperawatanUniversitas Sariputra Indonesia Tomohon Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon ABSTRAK Latar belakang Inisiasi menyusui merupakan titik awal yang penting dalam proses menyusui dimana sangat bermanfaat bagi kesehatan ibu, memgurangi perdarahan dan mempercepat pengembalian Rahim ke bentuk sebelum hamil serta berfungsi merangsang hormone oksitosin yang dapat merangsang uterus berkontraksi sehingga mempercepat involusi uterus (Roesli, 2008). Selain mempercepat involusi uteri Inisiasi menyusui dini juga dapat membantu kelancaran produksi ASI yang dibutuhkan oleh bayi sehingga memungkinkan bayi untuk memperoleh ASI dalam jangka waktu yang lama.metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jenis penelitian bersifat Analitik desain Quasy experimental, dengan metode pengumpulan data mengunakan purposive sampling. Dalam Penelitian ini digunakan lembar observasi dan kuesiner dalam proses pengumpulan data, dengan jumlah sample sebanyak 40 responden.hasildari Hasil penelitian terhadap 40 responden (20 orang kelompok kontrol dan 20 orang kelompok perlakuan), tentang Pengaruh Inisiasi menyusui dini terhadap Involusi Tinggi Fundus Uteri dan Produksi ASImelalui pengujian dengan menggunakan program SPSS v.19.0 yaitu menunjukkan bahwa hasil nilai yang signifikanyaitu Inisiasi Menyusui Dini (perlakuan) dengan Involusi Uteri dengan uji Wilcoxon diperoleh nilai (Asymp. Sig. 2-Tailed) signifikan yaitu P 0,000, Inisiasi Menyusui Dini (perlakuan) dengan produksi ASI diperoleh hasil (Asymp. Sig. 2-Tailed) P: 0,49. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini menunjukkan terdapat perbedaan Pengaruh Inisiasi menyusui dini terhadap Involusi Tinggi Fundus Uteri dan Produksi ASIIbu post partum di Puskesmas Tinoor. Diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya yang lebih spesifik dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan. Kata Kunci : Menyusui, Involusi Uterus, ASI, Ibu postpartum. ABSTRACK Initiation of breastfeeding is an important starting point in the process of breastfeeding which is very beneficial for the health of the mother, memgurangi bleeding and accelerate the return to form before the pregnant uterus and serves to stimulate the hormone oxytocin to stimulate the uterus to contract so as to accelerate uterine involution (Roesli, 2008). In addition to accelerating the uterine involution early initiation of breastfeeding can also help smooth spending the first colostrum needed by the baby so as to allow the baby to get the milk first.the research design used in this study is the type of research is Analytical quasy experimental design is a design that seeks to reveal the causal relationship by engaging with the control group in addition to the experimental group (Nursalam, 2003).In this study used observation sheet sand question nairesin the process of data collection, with asample size of 40 respondents. From the results of a study of 40 respondents (20 control sand 20 treatment group), on the Influence of early initiation of breastfeedingaga inst High involution Fundus Uteri and milk production through test ingusing SPSSv.19.0 which in dicates that the results of significant value, namely Initiation of Breastfeedin gearly (treatment) with involution uteri with the Wilcoxon test values obtained (Asymp. Sig. 2-tailed) is P:0,000 significant, early Initiation of Breastfeeding (treatment) with milk production obtained results (Asymp. Sig. 2-tailed) P: 0, 49. Thus H0 is rejected and H1 is accepted, it indicates there is a difference Effect of early initiation of breastfeeding against Fundus Uteri High involution and postpartum mother milk production in PHC Tinoor. This research is expected to be developed in future studies more specific with fixing weaknesses. Keywords: Breastfeeding, uterus involution, breastfeeding, postpartum mother. 30

PENDAHULUAN Masa nifas atau yang lazim disebut puerperium didefinisikan sebagai masa setelah persalinan meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan sebelum hamil.masa ini dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira 6 minggu atau 42 hari. Masa nifas merupakan masa yang kritis bagi ibu dan bayinya, kemungkinan timbul masalah dan penyulit selama masa nifas apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. (Setyowati, 2006). Selama masa nifas, alat-alat luar dan dalam reproduksi berangsur-angsur kembali pada keadaan semula atau sebelum hamil dalam waktu kurang lebih 3 bulan. Perubahan keseluruhan alat genetalia ini di sebut involusi (Saleha, 2009).Inisiasi menyusui dini (IMD) adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir, dengan hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi di putting susu dan sekitarnya, emutan dan jilatan bayi pada putting ibu merangsang pengeluaran hormone oksitosin, dimana hormon oksitosin membantu rahim berkontraksi sehingga membantu mempercepat pelepasan dan pengeluaran ariari (place nta) dan mengurangi perdarahan,hormon oxitosin juga merangsang produksi hormon lain yang membuat ibu menjadi lebih rileks,lebih mencintai bayinya, meningkatkan ambang nyeri, dan perasaan sangat bahagia, dan jika bayi diberi kesempatan menyusu dalam satu jam pertama dengan dibiarkan,kontak kulit ke kulit ibu (setidaknya selama satu jam) maka 22% nyawa bayi di bawah 28 hari dapat diselamatkan (Roesli, 2008 ). Inisiasi Menyusu dini (IMD) sangat berpengaruh terhadap proses pada alat genetalia interna terutama pada waktu proses involusi uteri. Pada saat proses kembalinya alat kandungan atau uterus daya isapan bayi yang melalui beberapa reflek yaitu : Rooting reflex, Sucking reflex, Swalowing reflex yang akan mempengaruhi otot polos pada payudara sehingga uterus berkontraksi lebih baik lagi (Roesli, 2008) IMD (inisiasi Menyusui Dini) juga memberikan pengaruh yang baik terhadap pemberian ASI eksklusif, hal ini disebabkan karena oleh Proses terjadinya pengeluaran air susu dimulai atau dirangsang oleh isapan mulut bayi pada putting payudara ibu. Gerakan gerakan tersebut merangsang kelenjar pituitary anterior untuk memproduksi sejumlah prolaktin, yaitu hormon utama yang mengendalikan pengeluaran air susu.proses pengeluaran air susu juga tergantung pada let down reflek, dimana isapan putting dapat merangsang serabut otot halus di dalam dinding saluran susu agar membiarkan susu dapat mengalir secara lancer (Yuliarti, 2011). Hal ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Amalia Dinartiana pada tahun 2010 tentang hubungan pelaksanaan IMD dengan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada 40 ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan di Puskesmas Gunung Pati Semarang. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa terdapat hubungan antara IMD dengan pemberian ASI Eksklusif.Produksi ASI dapat meningkat atau menurun tergantung pada stimulasi pada kelenjar payudara terutama pada minggu pertama laktasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI diantaranya adalah frekuensi penyusuan, berat lahir Pemberian ASI dikenal sebagai salah satu yang memberikan pengaruh terhadap kelansungan hidup bayi. Penelitian menyatakan bahwa inisiasi menyusui dini dapat mengurangi angka kematian neonates dan meningkatkan derajat kesehatan ibu. Selain dapat menekan angka kematian neonates inisiasi menyusui dini juga terbukti berperan dalam kesuksesan proses menyusui selanjutnya dan dapat meningkatkan jalinan kasih sayang, Dari survey awal yang dilakukan dipuskesmas tinoor dengan melihat data awal dari bulan mei sampai oktober 2014 tercatat 70 ibu post partum dengan persalinan normal (Puskesmas Tinoor). Melalui wawancara dan data awal dari puskesmas tersebut bidan yang melakukan asuhan pada ibu nifas, dan diperoleh penjelasan bahwa ditemukan sekitar 30 orang ibu yang tidak mau dilakuakan IMD (Inisiasi Menyusui Dini), melainkan hanya memberikan susu formula pada anaknya dengan alasan ibu lelah setelah persalinan. Atas dasar pertimbangan inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penyuluhan Inisiasi Menyusui Dini terhadap Involusi Uteri dan produksi ASI ibu Post Partum Diwilayah Puskesmas Tinoor. 31

METODE Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan peneliti Nursalam (2008). Jenis penelitian ini bersifat Analitik desain Quasy experimental yaitu rancangan yang berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen (Nursalam, 2003). Dengan rancangan Static Group comparing design Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh dari suatu tindakan pada kelompok subjek yang mendapat perlakuan, kemudian dibandingkan dengan kelompok subjek yang tidak mendapat perlakuan. Kemudian dianalisa dalam mengunakan uji Wilcoxon. Teknik sampling merupakan cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan objek penelitian (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini yang digunakan Adalah purposive sampling yaitu suaatu teknik penempatan sample di antara populasi sesuai kehendak peneliti sehingga sample tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya.instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi.yang terdiri dari inisiasi menyusui dini dan involusi uterus sedangkan variable produksi ASI mengunakan kuesioner yang terdiri dari 13 pertanyaan.untuk memudahkan dalam menjawab lembar observasi diberi kemudahan dalam mengisinya dengan memberikan tanda ceklis ( ). Sebelum melakukan penelitian, peneliti telah mengajukan ijin terlebih dahulu kepada kepala Puskesmas Tinoor. Setelah, mendapatkan persetujuan dari semua pihak tersebut di atas, peneliti memulai penelitian dengan menekankan prinsip-prinsip dalam etika penelitian. HASIL PENELITIAN Analisa Univariat Distribusi Responden Menurut Inisiasi Menyusui Dini Gambar 5.1 Distibusi Responden Berdasarkan Inisiasi menyusui dini ibu post partum diwilayah kerja Puskesmas Tinoor pada Tahun 2015 Dari Gambar diatas menunjukkan bahwa Inisiasi menyusui dini yang dilakukan yang paling banyak yaitu dilakukan sebanyak 11 orang (55%). Sedangkan inisiasi menyusui dini yang tidak dilakukan sebanyak 9 orang (45%). Dapat dilihat ada perbedaan yang diberikan inisiasi menyusui dini dan yang tidak diberikan. 32

Distibusi Responden Menurut Involusi Uterus Gambar 5.2 Distribusi Responden menurut Involusi Uterus ibu post partum diwilayah kerja puskesmas Tinoor Tahun 2015 Dari Gambar distribusi responden menurut involusi uterus menunjukkan bahwa Involusi Tinggi Fundus Uteri (kontrol) paling banyak yaitu < 6cm normal sebanyak 11 orang (55%).Ada perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok control. Distribusi Responden Menurut Produksi ASI Gambar 5.3 Distribusi Responden Menurut produksi ASI ibu post partum diwilayah kerja puskesmas Tinoor Tahun 2015 Dari Gambar Diatas menunjukkan bahwa produksi ASI ibu post partum yang paling banyak yaitu baik sebanyak 12 orang (60%). Produksi ASI antara kelompok perlakuan dan kelompok control memiliki perbedaan. Analisa Bivariat Distribusi Responden Menurut Inisiasi Menyusui Dini dengan Involusi Uterus hari ketujuh ibu post partum diwilayah kerja Puskesmas Tinoor Inisiasi Menyusui Dini Involusi Uterus < 6 cm normal 6 cm tidak normal total N % N % N % dilakukan 11 55,0 0 0 11 55,0 Tidak dilakukan 0 0 9 45,0 9 45,0 total 11 55,0 9 45,0 20 100 33

Z Test Statistics c Involusi Tinggi Fundus Uteri (Perlakuan) - Inisiasi Menyusui Dini (Perlakuan),000 a Asymp. Sig. (2-tailed) 1,000 Tabel 5.5.1Diatas menunjukkan bahwa ada pengaruh Inisiasi Menyusui Dini dengan Involusi Tinggi Fundus Uteri pada ibu post partum di Puskesmas Tinoor, ditemukan adanya pengaruh yang signifikan dimana hasil uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai ( Asymp. Sig. 2-Tailed) signifikan yaitu P = 0,000 yang lebih kecil dari = 0,05. Distribusi Responden Menurut Inisiasi Menyusui Dini dengan produksi ASI Hari ke tujuh Ibu post partum diwilayah kerja puskesmas Tinoor. Inisiasi Menyusui Dini Produksi ASI kurang Baik total N % N % N % dilakukan 0 0 11 55,0 11 55,0 Tidak dilakukan 8 0 1 5,0 9 45,0 total 8 40,0 12 60,0 20 100 Z Test Statistics c Inisiasi Menyusui Dini*produksi ASI -,688 b Asymp. Sig. (2-tailed),491 Tabel 5.5.2 Diatas menunjukkan bahwa Inisiasi Menyusui Dini dengan Prodksi ASI pada ibu post partum diwilayah kerja Puskesmas Tinoor, ditemukan adanya pengaruh yang signifikan dimana hasil uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai ( Asymp. Sig. 2- Tailed) signifikan yaitu P = 0,491 yang lebih kecil dari = 0,05. PEMBAHASAN Pengaruh inisiasi menyusui dini terhadap involusi uterus dan produksi ASI ibu post partum diwilaya kerja puskesmas tinoor. Hasil analisis statistic menunjukkan bahwa adanya Ada Pengaruh Inisiasi menyusui dini terhadap involusi uteri setelah dilakukan analys antara kedua variable tersebut, diperoleh hasil 34

yang signifikan dimana hasil uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai (Asymp. Sig. 2-Tailed) signifikan yaitu P = 0,000 yang lebih kecil dari = 0,05.Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima,hal ini menunjukan ada pengaruh antara inisiasi menusui dini terhadap involusi uteri. Penelitian Ini didukung oleh Roesli (2008). Inisiasi Menyusu dini (IMD) sangat berpengaruh terhadap proses pada alat genetalia interna terutama pada waktu proses involusi uteri. Pada saat proses kembalinya alat kandungan atau uterus daya isapan bayi yang melalui beberapa reflek yaitu : Rooting reflex, Sucking reflex, Swalowing reflex yang akan mempengaruhi otot polos pada payudara sehingga uterus berkontraksi mempercepat proses perderahan dan mempercepat proses kembalinya Rahim ke bentuk normal. Ada Pengaruh Inisiasi menyusui dini terhadap produksi ASI yang signifikan dimana hasil uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai ( Asymp. Sig. 2-Tailed) signifikan yaitu P = 0,491 yang lebih kecil dari = 0,05.Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini menunjukan ada pengaruh antara Inisiasi Menyusui Dini terhadap produks ASI. Penelitian Ini didukung Oleh Roesli (200).IMD juga memberikan pengaruh yang baik terhadap pemberian ASI eksklusif, hal ini disebabkan karena oleh Proses terjadinya pengeluaran air susu dimulai atau dirangsang oleh isapan mulut bayi pada putting payudara ibu. Gerakan gerakan tersebut merangsang kelenjar pituitary anterior untuk memproduksi sejumlah prolaktin, yaitu hormon utama yang mengendalikan pengeluaran air susu. Proses pengeluaran air susu jugatergantung pada let down reflek, dimana isapan putting dapat merangsang serabut otot halus di dalam dinding saluran susu agar membiarkan susu dapat mengalir secara lancar. Keluarnya air susu terjadi sekitar hari ketiga setelah bayi lahir, dan kemudian terjadi peningkatan air susu 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inisiasi menyusui dini yang kelompok perlakuan lebih baik daripada kelompok control. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Involusi uterus kelompok perlakuan lebih cepat mengalami perubahan dibandingka kelompok kontrol 3. Hasil penilitian menunjukan bahwa produksi ASI ibu post partum kelompok perlakuan lebih baik daripada kelompok control. SIMPULAN 4. Hasil anlisis statistic menunjukan bahwa Ada pengaruh antara inisiasi menyusui dini terhadap involusi uterus ibu post partum dipuskesmas tinoor. Dengan Demikian H0 ditolak H1 diterima. 5. Hasil analisis statistic menunjukan bahwa Ada pengaruh anata inisiasi menyusui dini terhadap produksi ASI ibu post partum dipuskesmas Tinoor. Dengan Demikian H0 ditolak H1 diterima. SARAN 1.Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan Bagi Institusi pendidikan Perlu dijadikan bahan dokumentasi ilmiah dalam pengembangan ilmu kebidanan dan memberikan masukan terutama dalam materi perkuliahan. 2.Puskesmas Tinoor Diharapkan kepada pimpinan untuk lebih mensosialisasikan pelaksanaan IMD kepada bidan-bidan yang ada di wilayah kerjanya meskipun sudah ada bidan yang melaksanakan IMD dan menetapkan IMD sebagai protap dalam setiap persalinan 3. Dinas Kesehatan Kota (DKK) Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan awal untuk menentukan kebutuhan pengelolaan SDM di lingkungan kesehatan pada tahun yang akan datang sehingga dapat mendukung program-program khususnya mengenai IMD. 4.Bidan Diharapkan kepada bidan yang bekerja di kamar bersalin untuk dapat mensosialisaikan kembali tentang IMD pada ibu yang akan bersalin dan mampu memotivasi ibu untuk melakukan IMD. 35

DAFTAR PUSTAKA Depkes RI (2008), Paket modul Inisiasi menyusu dini dan ASI Ekslusif Pandual belajar bersama masyarakat. Departemen Kesehatan RI. Jakarta Haryono, R dan Setianingsi, S, ( 2014). Manfaat ASI Ekslusif untuk Buah Hati anda. Yogyakarta: Gosyen Publishing. Icemi, dkk, (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Yogyakarta :Nuha Medika. Kristiyansari. 2009. Manfaat IMD, (online), (http://www.selasi.com, diakses pada tanggal 01 April 2012). Nursalam,(2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta. Nurjanah, S.N, et al,( 2013). Asuhan Kebidanan Postpartum.Bandung : PT Refika Aditama. Roesli, (2008). Inisiasi Menyusu Dini. Cetakan 1. Jakarta: Pustaka Bunda.. Setiyowati Rahardjo, 2006, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan PemberianASI Satu Jam Pertama Setelah Melahirkan, Jurnal Kesehatan Yuliarti, dkk, (2010). Keajaiban ASI makanan terbaik untuk kesehatan, WHO.2007. ASI eksklusif, (online), http://id.who.org, diakses pada tanggal 01 April 2012). Yuliarti, dkk, (2010). Keajaiban ASI makanan terbaik untuk kesehatan, Saifudin, Abdul, Bari (2004) Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal Huliana, Mellyna (2003). Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta 36