Mengalirkan Air Umbulan, Sejahterakan Masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
FASILITAS PEMERINTAH UNTUK MENDUKUNG PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)

PERCEPATAN PROYEK INFRASTRUKTUR KPBU SPAM UMBULAN MENCAPAI FINANCIAL CLOSE DALAM 6 BULAN

KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA DIREKTORAT PENGELOLAAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

TATA CARA KERJASAMA PENYELENGGARAAN SPAM

FAQ. bahasa indonesia

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 12 / PRT / M / 2010 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA PENGUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

1 of 9 21/12/ :39

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat menyebabkan kebutuhan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011

Fasilitas Fiskal untuk Mendukung Percepatan Pembangunan Infrastruktur 1

Alternatif Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Daerah

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari peforma pembangunan infrastrukturnya. Maka dari itu, perbaikan

KPBU sebagai Skema Pengadaan Infrastruktur Yang Akuntabel, Transparan dan Kompetitif

PENGAMANAN FISKAL MELALUI POLA PEMBAGIAN RISIKO ANTARA PEMERINTAH DAN SWASTA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Perkembangan Infrastruktur Indonesia

Proyek KPBU TPPAS Regional Legok Nangka Provinsi Jawa Barat

KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA (KPBU) DALAM INFRASTRUKTUR SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KETUA TIM SIMPUL KPBU SPAM UMBULAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kementerian PUPR Mendorong Peran Aktif Pemda Mencapai Target 100% Akses Aman Air Minum

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71 TAHUN 2016 PERHITUNGAN DAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM

Panduan Penyelenggaraan Kerjasama Pemerintah-Swasta (KPS)

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ali Masduqi

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR AIR MINUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Perusahaan

, No.2063 melaksanakan penyiapan dan pelaksanaan transaksi Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dan Menteri Keuangan menyediakan Dukunga

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGELOLAAN RISIKO DALAM PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN. Oleh: Sinthya Roesly, S.T., M.M., M.B.A., M.Eng.Sc.

Intisari Air Bersih Kabupaten Lamongan

2015, No Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Ta

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM No. 12/PRT/M/2010 B A N J A R M A S I N, M E I

ALTERNATIF PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

Pembiayaan Komersial sebagai Upaya Mempercepat Penyelenggaraan Infrastruktur Berkelanjutan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA KEBIJAKAN SEKTOR AIR MINUM PERKOTAAN RINGKASAN EKSEKUTIF

BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dasa warsa terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup stabil

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS

PEMBIAYAAN INVESTASI MELALUI PUSAT INVESTASI PEMERINTAH SEBAGAI UPAYA PERCEPATAN PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 321 /KPTS/013/2013 TENTANG

Peran Audit untuk Mengungkap Penyalahgunaan Anggaran Proyek di Perusahaan Jasa Konstruksi Oleh : Putu Sukma Kurniawan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Direktorat Bina Investasi Infrastruktur Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umumdan Perumahan Rakyat 2017

National Summit 2009

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.06/2014 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama yang dilaksanakan berdasarkan Perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Negara dengan jumlah penduduk ± jiwa dengan laju

ANALISA KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MASYARAKAT BERLANGGANAN AIR BERSIH (Studi Kasus: SPAM Brondong-Paciran Kabupaten Lamongan )

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164 /PMK.06/2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind

National Summit 2009 KOMISI : PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Oktober Percepatan Pembangunan Infrastruktur

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.06/2014 TENTANG

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

- 1 - DOKUMEN STANDAR KSNP SPAM, JAKSTRA SPAM PROVINSI, DAN JAKSTRA SPAM KABUPATEN/KOTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

UPAYA UNTUK MENEROBOS HAMBATAN INVESTASI JALAN TOL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STRATEGI PENCAPAIAN 100% AKSES AIR MINUM AMAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Menimbang : a. bahwa dalam Pasal 235 Undang-Undang Nomor 1 Tahun

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK. 05/2006 TENTANG TATACARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PENGELOLAAN DANA DUKUNGAN INFRASTRUKTUR

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEJABAT PEMERINTAH DAERAH DALAM KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA

Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur PLTSa RAWA KUCING

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan jalan tol dengan asumsi biaya sekitar Rp miliar per km. Sedangkan lapangan kerja yang tercipta sekitar

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Optimalisasi Kinerja Badan Usaha Milik Daerah Penyelenggara SPAM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KILANG MINYAK DI DALAM NEGERI

MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016

Konsep Program Hibah Air Minum Perdesaan Sumber Dana APBN Murni TA 2016

Aspek Perpajakan Viability Gap Fund 1

KERJASAMA PEMERINTAH SWASTA DI INDONESIA ACUAN ALOKASI RISIKO MARET 2014

MEKANISME PELAKSANAAN PROYEK KPBU OLEH PEMERINTAH DAERAH

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN TAHUN JAMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASER,

Kerjasama Pemerintah Dengan Swasta Dalam Infrastruktur SPAM (Perspektif Swasta )

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum da

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAIT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 174/PMK.07/2014 TENTANG

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PAPARAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG PENJAMINAN INFRASTRUKTUR DALAM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG JALAN TOL

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

Pemerintah Provinsi Jawa Timur Mengalirkan Air Umbulan, Sejahterakan Masyarakat Profil Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta Sistem Penyediaan Air Minum Umbulan Provinsi Jatim

Profil Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta Sistem Penyediaan Air Minum Umbulan Provinsi Jatim Daftar isi Ikhtisar Proyek KPS SPAM Umbulan Latar Belakang Proyek KPS SPAM Umbulan Skema Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) Peran dan Dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah Analisa Dukungan Masyarakat Atas Proyek KPS SPAM Umbulan dan Pengukuran Kemampuan Masyarakat dan Mekanisme Perhitungan Tarif Curah Status Proses Penyiapan dan Transaksi (Pelelangan) Proyek KPS-SPAM Umbulan

1 Ikhtisar Proyek KPS SPAM Umbulan Status Proyek Lokasi PJPK Debit Air Yang Tersedia Kualitas Air Umbulan Pemanfaatan Yang Sudah Ada Rencana Pemanfaatan Rencana Debit Air Yang Akan Dimanfaatkan Target Pelayanan Sistem Yang Akan Dibangun Biaya Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Sumber Pembiayaan Masa Konsesi Proyek Pemerintah dengan menggunakan Pola Kerjasama Pemerintah Swasta/KPS (Public Private Partnerships/PPP). Pemerintah menetapkan sebagai Proyek Showcase Nasional Desa Umbulan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) adalah Gubernur Jawa Timur ± 5.000 liter/detik Sangat layak untuk Air Minum berdasarkan persyaratan dari Kementerian Kesehatan 173 liter/detik oleh PDAM Kota Pasuruan 100 liter/detik oleh PDAM Kota Surabaya Sebagian untuk irigasi, penetasan ikan Sisanya terbuang ke laut melalui Sungai Rejoso Untuk menyediakan Air Minum bagi masyarakat di Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik. 4.000 liter/detik ± 1,3 juta jiwa (± 260 ribu sambungan) Sistem Produksi di Mata Air Umbulan, Sistem Transmisi ± 97 Km dan Sistem Offtake ke PDAM yang terdiri dari 16 Offtake di masing-masing wilayah ke 5 (lima) Pemkab/Pemkot ± Rp2 Triliun Swasta dan Dukungan Kelayakan Proyek (VGF) dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia 25 Tahun, setelah itu seluruh aset Proyek KPS-SPAM Umbulan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur

2 Umbulan adalah anugerah air alami dalam jumlah yang besar, dan terbesar di Pulau Jawa, yang berpuluh tahun terbuang begitu saja ke Laut.

3 Latar Belakang Proyek KPS SPAM Umbulan Adalah menjadi kewajiban Pemerintah Daerah untuk menyediakan Air Minum bagi masyarakat. Keberadaan Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan tidak terlepas dari adanya kebutuhan yang cukup tinggi terhadap sumber Air yang berkualitas bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya di wilayah Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik. Di sisi lain, terdapat sumber Air yang berkualitas yang sangat layak untuk dijadikan sumber Air Minum yang memenuhi kriteria Air Minum yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, dengan Debit Air yang melimpah, yang mencapai 5.000 liter/ detik. Tantangan berikutnya adalah bagaimana Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota di lima wilayah tersebut dapat memanfaatkan bersama-sama dengan membangun infrastruktur yang mampu mengalirkan air dari Mata Air Umbulan untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat. Disinilah pentingnya peran Proyek KPS SPAM Umbulan. Proyek Showcase KPS Nasional Pada tahun 2010, Pemerintah Pusat menetapkan Proyek KPS-SPAM Umbulan di Jawa Timur sebagai salah satu Proyek Showcase bersama dengan empat Proyek lainnya, yaitu: Proyek Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta, Proyek PLTU Jawa Tengah, Proyek Jalan Tol Medan Kuala Namu Tebing Tinggi, dan Proyek Pelabuhan Tanah Ampo di Bali berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur, sebagaimana telah diubah beberapa kali, yang terakhir diubah dengan Perpres No. 56 Tahun 2011. Sebagai Proyek Showcase KPS, pelaksanaan Proyek KPS-SPAM Umbulan mendapatkan skala prioritas tertinggi secara nasional. Karena itu, kinerja dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam melakukan persiapan, proses lelang dan bekerjasama dengan ke 5 (lima) Pemkab/Pemkot terkait, dipantau rutin oleh Presiden Republik Indonesia melalui Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Dalam menunjang kesuksesan Proyek KPS-SPAM Umbulan, Pemerintah melalui Menteri Keuangan menugaskan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), suatu BUMN di bawah Kementerian Keuangan, untuk mendampingi dan memfasilitasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur selaku PJPK dalam penyiapan dan transaksi Proyek KPS-SPAM Umbulan. Penugasan tersebut diberikan dengan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan No. 126/KMK.01/2011 yang telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 137/KMK.011/2013.

4 Rencana Pemanfaatan Dengan Kualitas Air yang sangat baik, Mata Air Umbulan direncanakan dapat dimanfaatkan sebanyak ± 4.000 liter/ detik dan mampu menyediakan Air Minum berkualitas kepada lebih dari 1,3 Juta Jiwa Penduduk (260 ribu sambungan air minum) di lima wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Timur, yaitu: Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik. Jika semua kondisi ini terpenuhi dan masing-masing PDAM di wilayah penerima mampu mendistribusikan secara baik, maka masyarakat di wilayah tersebut yang dilayani oleh Proyek KPS SPAM Umbulan dapat menikmati Air Minum dengan kualitas yang baik dan dapat mengalir terus-menerus selama 24 jam. Untuk pemanfaatan tersebut diperlukan pembangunan Sistem Produksi di lokasi Mata Air Umbulan, Sistem Jaringan Pipa Transmisi sepanjang kurang lebih 97 km dan Sistem Offtake sebanyak 16 titik, yang terbentang dari mata air Umbulan di wilayah Kabupaten Pasuruan sampai wilayah Kabupaten Gresik dan melintasi Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya.

Gambar: Peta Transmisi Pipa 5

6 SKEMA SISTEM PRODUKSI

7 Perhitungan Keuangan atas Rencana Proyek KPS SPAM Umbulan Dengan Asumsi: 1. Kapasitas Produksi Maksimum: 4000 liter/detik 2. Kehilangan air pada sistem produksi dan transmisi: 2% 3. Kenaikan harga air curah setiap tahun 5,25% 4. Kenaikan biaya operasi sesuai dengan inflasi 5. Tingkat bunga pinjaman 12 % per tahun 6. Equity: 30%. Pinjaman: 70% 7. Kelayakan (IRR) dihitung terhadap beban proyek: 14% 8. Perkiraan nilai investasi sebesar Rp2 Trilyun,- 9. Perkiraan biaya operasi dan pemeliharaan: Rp893.-/M3 10. Masa konstruksi: 2 Tahun 11. Masa konsesi: 25 Tahun 12. Tidak ada royalti/keuntungan yang diperoleh PJPK Diperoleh estimasi tarif air curah yang harus dibayarkan oleh PDAB ke Badan Usaha sebagai berikut: PERKIRAAN INVESTASI ( Rp Juta,- ) SUMBER DANA SWASTA VGF EQUITY PINJAMAN RpJuta % RpJuta % RpJuta % Bunga IRR TARIF AIR (1) TARIF AIR (2) 2.068.057 0 0% 620.417 30% 1.447.639 70% 12% 14% 3.229 3.330 (1) TARIF AIR CURAH PDAB KE BADAN USAHA (Rp/M 3 ) Th. 2016 (2) TARIFAIR CURAH PDAM KE PDAB (Rp/M 3 ) Th. 2016

8 Sebagai catatan khusus, Tarif Air Curah yang dibayarkan PDAB ke Badan Usaha dan yang dibayarkan masing-masing PDAM ke PDAB berbeda. Perbedaan diperlukan untuk membayar biaya operasi PDAB sebagai Offtaker, Biaya Standby Loan untuk jaminan pembayaran tepat waktu oleh investor dan biaya operasi Proyek Umbulan Kecil (air minum untuk 4 desa di atas Umbulan) Biaya yang harus ditanggung PDAB (tidak ada keuntungan) adalah sebesar 3,14% sehingga tarif yang harus dibayarkan PDAM ke PDAB rata-rata adalah Rp3.330/m3. Berdasarkan data rata-rata ke 5 (lima) PDAM diperoleh gambaran umum bahwa untuk membiayai pembangunan jaringan distribusi dan biaya distribusi akan diperlukan biaya yang kurang lebih sama dengan biaya produksi air curah. Dengan biaya air curah sebesar Rp3.330/m3 maka secara umum diperkirakan tarif rata-rata yang harus dibebankan kepada masyarakat adalah sebesar Rp6.687/m3. Selisih antara tarif berlaku saat ini sebesar Rp3.331/m3 dengan Rp6.687/m. Tarif di atas menjadikan proyek tidak layak secara finansial. Terdapat 3 (tiga) alternatif yang dapat dijadikan solusi agar Proyek KPS SPAM Umbulan layak secara finansial, yaitu: 1. Pihak Swasta sepenuhnya menanggung pembiayaan proyek (VGF 0%). Pemerintah ke 5 Kabupaten/Kota menaikkan tarif air minum dari rata-rata Rp3.331/m3 ke Rp6.678/m3 atau lebih 100% dalam jangka waktu 3 tahun. 2. Pemerintah memberikan Dukungan/ Subsidi penuh sehingga tarif air minum tidak berubah. 3. Kombinasi antara kenaikan tarif dan pemberian Dukungan/Subsidi dari Pemerintah sehingga masyarakat membeli air sebatas kemampuan yang ada.

9 Gambaran selisih tarif berlaku dengan tarif layak finansial Rp/m 3 Estimasi rata-rata tarif air minum ke masyarakat (end user) Rp6.678/m 3 2016 GAP Selisih antara Tarif Air Minum Layak Finansial dengan Tarif Berlaku 2012 VGF 2016 Rp3.331/m 3 Rata-rata tarif berlaku saat ini Kenaikan Tarif 2012 Dengan selisih tarif diatas, tanpa adanya bantuan Pemerintah dan/atau kenaikan tarif maka dapat dipastikan Proyek KPS SPAM Umbulan tidak layak secara finansial.

10

11 Skema Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta Ketertinggalan pembangunan Infrastruktur sudah menjadi perhatian utama Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan kajian dalam penyusunan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) diperkirakan bahwa Indonesia memerlukan pembangunan infrastruktur senilai Rp1.923,7 Triliun sepanjang 2010-2014 untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 7%. Dari jumlah tersebut, kemampuan pemerintah dan Badan usaha Milik Pemerintah hanya mencapai sekitar Rp1.250 Triliun, terdapat kekurangan sebesar Rp668 Triliun. Untuk itu Pemerintah tidak melihat adanya kemungkinan lain kecuali mengundang pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di indonesia. Salah satu pola yang diyakini dapat menjadi solusi dalam mengundang badan usaha swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur adalah dengan pola Kerja Sama Pemerintah Swasta (KPS) atau Public Private Partnerships (PPP). Terkait dengan Pelibatan Pihak Swasta dalam Pembangunan Proyek KPS SPAM Umbulan, juga telah diatur dengan dasar hukum yang kuat dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air, Peraturan Pemerintah (PP) No.16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, serta Peraturan Presiden (Perpres) No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Perpres No. 56 Tahun 2011. Dengan skema KPS, kepentingan pemerintah untuk memberikan layanan infrastruktur, termasuk air minum kepada masyarakat Jawa Timur dapat dilakukan, sehingga beban pemerintah atas permasalahan kekurangan biaya pembangunan proyek Infrastruktur dapat teratasi.

12 Konsep Kerjasama Pemerintah Swasta Pada Proyek KPS-SPAM Umbulan Dalam konsep Kerjasama Pemerintah Swasta pada Proyek KPS-SPAM Umbulan, secara garis besar pihak swasta akan bertanggungjawab untuk merencanakan, membangun dan mengelola Sistem Produksi di Mata Air Umbulan, Sistem Jaringan Transmisi ± 97 km serta Sistem Offtake, menyediakan pembiayaan Proyek, dan setelah masa konsesi 25 tahun berakhir harus mengembalikan seluruh aset Proyek kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Struktur Transaksi Proyek KPS SPAM Umbulan Kementerian PU Kementerian Keuangan 11 PT SMI 1 2 9 8 Pembayaran Premi PT PII 7 Pemberi Jaminan Pemerintah Kabupaten/Kota 3 Pemerintah Provinsi 4 Badan Usaha 5 PDAB (offtaker) Pembayaran Tarif 10 12 Suplai Air Curah 6 PDAM-PDAM Pembayaran Tarif 1. Penugasan Menkeu kepada PT SMI untuk penyiapan proyek 2. Kerjasama fasilitasi penyiapan proyek antara Pemprov dan PT SMI 3. Kerjasama antara Pemprov dengan masingmasing Pemerintah Kab/Kota 4. Kontrak BOT antara Pemprov dan Badan Usaha 5. Penugasan dari Pemprov kepada PDAB untuk menjadi offtaker 6. Kontrak Suplai Air Curah antara PDAB dengan masing-masing PDAM 7. Perjanjian Penjaminan antara PT PII dengan Badan Usaha 8. Perjanjian Regres antara Pemprov dengan PT PII 9. Pemberian Dukungan Pemerintah (VGF) 10. Dukungan Pemerintah Kab/Kota kepada PDAM dalam pembayaran tarif air curah. 11. Dukungan Kementerian PU dalam bentuk sebagian konstruksi (bila perlu) 12. Bantuan Kementerian PU kepada PDAM- PDAM

13

14 Karena besarnya biaya pembangunan Proyek KPS- SPAM Umbulan (± Rp2 Triliun) maka Tarif Air Minum yang harus diberlakukan akan tinggi dan tidak terjangkau oleh masyarakat. Secara ekonomi, antara lain mengingat manfaat yang akan diperoleh Masyarakat, proyek ini layak. Merupakan tugas bersama Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan ke 5 (lima) Pemerintah Kabupaten/Kota untuk dapat menjadikan Proyek KPS SPAM Umbulan layak secara finansial.

15 Peran Dan Dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah Untuk menjadi layak secara finansial dan tarif terjangkau, diperlukan dukungan pembiayaan dari Pemerintah. Dukungan akan diberikan Pemerintah Pusat dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan manfaat dari proyek yang sangat besar untuk kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 223/PMK.011/2012, Dukungan Kelayakan Proyek atau disebut Viability Gap Fund (VGF) merupakan kontribusi fiskal dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan akan diberikan dalam bentuk tunai (melalui Kementerian PU sebagai Kuasa Pengguna Anggaran) terhadap Proyek KPS-SPAM Umbulan. Dukungan kelayakan Proyek ini tidak boleh mendominasi total biaya pembangunan proyek KPS-SPAM Umbulan. Dukungan Pemerintah Pusat juga diwujudkan melalui Bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum yang turut memberikan bantuan berupa hibah kepada PDAM untuk membangun jaringan pipa kepada masyarakat berpenghasilan rendah, dan memberikan bantuan teknis dan manajemen kepada PDAM agar PDAM dapat menyerap air Umbulan dan menyalurkannya secara efektif kepada masyarakat. Dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur beserta PDAB dalam Proyek KPS SPAM Umbulan diwujudkan dalam bentuk pengadaan tanah, bantuan perijinan, pemantauan dan pengelolaan dampak lingkungan dan dukungan lainnya untuk kelancaran pelaksanaan Proyek. Dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota beserta PDAM-PDAM dalam Proyek KPS SPAM Umbulan diwujudkan dalam bentuk penyediaan jaringan distribusi, pelayanan air minum kepada masyarakat.

16 Gambar: Skema Peran Pemerintah dan Swasta Dalam Proyek KPS SPAM Umbulan Peran Swasta Merancang dan membangun (Design & Build) SPAM Umbulan Membiayai (Finance) seluruh kegiatan Mengelola (Operate) seluruh sistem sepanjang masa kerjasama (25 Tahun) Mengembalikan (Transfer) seluruh sistem setelah berakhirnya masa kerjasama. Peran Pemerintah Pusat Kementerian Keuangan: Menyediakan fasilitasi penyiapan Proyek melalui PT SMI Memberikan Dukungan Kelayakan Proyek Menyediakan Penjaminan Infrastruktur melalui PT PII Kementerian PU: Bantuan pembangunan jaringan distribusi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di wilayah Kab/Kota terkait. Bantuan SPAM IKK untuk Kab. Pasuruan Bantuan sistem pembangunan suplesi air baku untuk proyek KPS SPAM Umbulan Peran Pemprov Jatim Memberikan ijin konsesi kepada swasta Menugaskan PDAM untuk menjalankan operasional pendistribusian air curah kepada masing-masing PDAM dan manajemen pembayaran tarif air curah Memberikan dukungan kepada proyek Melakukan pemantauan dan pengelolaan dampak lingkungan proyek KPS SPAM Umbulan Peran Pemerintah Kab/Kota dan PDAM-PDAM Menyepakati volume pasokan di wilayahnya masing-masing, tarif air curah, serta formula penyesuaian tarif. Menugaskan dan mendukung PDAM untuk mengelola air curah Umbulan kepada masyarakat Mendukung PDAM membangun sistem distribusi air minum.

17 Perhitungan Kebutuhan Besaran Dukungan Kelayakan Proyek (VGF) Besaran Dukungan Kelayakan Proyek antara lain akan ditentukan dengan mempertimbangkan tiga hal utama, yaitu: 1. Kemampuan masyarakat membayar tarif air minum hasil konsultasi publik 2. Kemampuan masing-masing PDAM wilayah terkait 3. Batasan maksimum pemberian VGF (berdasarkan Peraturan Menteri keuangan No. 223/ PMK.011/2012) Persetujuan VGF akan diberikan oleh Menteri Keuangan setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Proyek KPS SPAM Umbulan dinyatakan layak secara teknis, keuangan, hukum dan lingkungan. 2. Adanya Perjanjian antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Kabupaten/ Kota untuk menyepakati alokasi debit air curah, tarif awal air curah dan penyesuaian tarif selama masa konsesi. 3. Telah dilakukan upaya nyata untuk menurunkan kebutuhan VGF 4. Telah dilakukan Konsultasi Publik untuk mengukur akseptabilitas masyarakat atas Proyek KPS- SPAM Umbulan dan kemampuan bayar masyarakat atas tarif Air Minum.

18

19 Pengukuran Dukungan dan Kemampuan Masyarakat Untuk mengetahui dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan Proyek KPS SPAM Umbulan dan kemampuan masyarakat membayar tarif, dilakukan antara lain melalui pelaksanaan Konsultasi Publik di lima wilayah masing-masing di Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik. Tujuan dari pelaksanaan Konsultasi Publik tersebut adalah: Untuk mengetahui tingkat akseptabilitas publik terkait pelaksanaan proyek SPAM Umbulan Konsultasi publik menggunakan kombinasi metode pengumpulan data atau yang dikenal dengan istilah triangulasi. Metode pengumpulan data menggunakan menggunakan lima metode yaitu: Metode Kuantitatif Metode Angket Media Cetak Kuesioner Online Melalui Website Survey Langsung Metode Kualitatif Focus Group Discussion Konsultasi Tatap Muka Dengan Masyarakat Untuk mengetahui kemampuan masyarakat/konsumen SPAM Umbulan

20 Hasil Konsultasi Publik Terkait dengan penerimaan masyarakat atau akseptabilitas masyarakat terhadap pembangunan Proyek KPS SPAM Umbulan, hasil konsultasi publik secara kuantitatif menunjukkan bahwa: 1. Hampir 100 % Responden menyatakan SETUJU atas pembangunan Proyek KPS SPAM Umbulan, jika kualitas air yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Sementara itu, secara kuantitatif hasil konsultasi publik mengenai besaran sebagian besar responden menyatakan kesediaan untuk membayar pada kisaran Rp80.000 Rp100.000 perbulan. Hasil yang konsisten juga terlihat dari analisis kualitatif dari hasil Konsultasi Tatap Muka dengan masyarakat baik terkait tingkat akseptabilitas terhadap proyek Umbulan maupun besaran tarif. 2. Hampir 100 % Responden menyatakan BERSEDIA menjadi pelanggan Proyek KPS SPAM Umbulan, jika kualitas air yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Hasil konsultasi publik ini menunjukkan dukungan masyarakat yang luas atas pembangunan proyek KPS SPAM Umbulan, serta kemampuan membayar tarif Air Minum lebih tinggi dari yang berlaku saat ini.

HASIL METODE KUANTITATIF 21 Besaran Tarif Sebagian besar responden menyatakan kesediaan untuk membayar pada kisaran Rp80.000 Rp100.000 perbulan. 5% 10% 16% Online Kuesioner 5% 7% 11% Angket & Survey Rp80.000 s/d Rp100.000 Rp100.001 s/d Rp120.000 Rp120.001 s/d Rp140.000 Diatas Rp140.001 69% 77% N = 1868 N = 1099 HASIL METODE KUALITATIF KONSULTASI TATAP MUKA Lokasi Surabaya Sidoarjo Gresik Akseptabilitas Proyek Setuju atas pembangunan Proyek SPAM Umbulan Setuju atas pembangunan Proyek SPAM Umbulan Setuju atas pembangunan Proyek SPAM Umbulan Rp5.000/m3 Rata-Rata Rp80.000 Rp100.000/Bulan Rata-Rata Rp100.000/Bulan Besaran Tarif (Dalam m3) Konversi rata-rata 18 m3/bulan*) = Rp4.444 Rp5.556/m3 Konversi rata-rata 18 m3/bulan*) = Rp5.556/m3 * Pasuruan Setuju atas pembangunan Proyek SPAM Umbulan Rp3.500/m3 *) Menggunakan rata-rata Pemakaian Air Bersih Nasional dari Kementerian PU 18 m3/bln Hasil Konsultasi Tatap Muka semua wilayah secara bulat menyatakan SETUJU atas pembangunan proyek SPAM Umbulan. Tarif yang disepakati bervariasi dari Rp3.500/m3 Rp5.556/m3. Kab Pasuruan Kota Pasuruan Kab Sidoarjo Kota Surabaya Kab Gresik Kesanggupan Hasil Konsultasi Publik 3.500 3.500 5.556 5.000 5.556 Tarif Air Rata-rata PDAM Tahun 2012 2.542 2.658 4.930 2.686 2.642

22

23 Mekanisme Penetapan Tarif Air Curah A. Perhitungan Tarif Air Minum Curah Berdasarkan Konsultasi Publik Penetapan besaran Tarif Air Curah didasarkan pada berbagai pertimbangan utama, mulai dari hasil Konsultasi Publik yang menggambarkan kemampuan bayar masyarakat, pertimbangan atas tingkat kebocoran (Non Revenue Water) sebesar 20%, serta kebutuhan pendanaan untuk pembangunan distribusi di masing-masing PDAM. Selain itu juga didasarkan pada Proyeksi Pendapatan, Proyeksi Biaya dan Beban Investasi serta keberlanjutan usaha (sustainability). Penetapan besaran tarif kemudian mengacu pada batas atas kemampuan PDAM untuk membayar Tarif Air Minum Curah. Skema Konsep Perhitungan Air Curah berdasarkan Konsultasi Publik HASIL KONSULTASI PUBLIK Kemauan Bayar Masyarakat /End User Tarif (Rp/M3 Proyeksi Pendapatan Biaya, dan Investasi PDAM-PDAM Proyeksi Pendapatan PDAM Proyeksi Biaya PDAM Proyeksi Investasi PDAM Sustainability Tarif Awal Air Curah PDAM- PDAM ke PDAB Proyeksi Biaya Operasional PDAB Proyeksi Biaya Operasional PDAB Proyeksi Biaya Standby Loan PDAB Tarif Awal Air Curah PDAB ke Badan Usaha Dari perhitungan yang dilakukan, diperoleh bahwa kemampuan ke 5 (lima) PDAM secara rata-rata untuk membayar Tarif Air Minum Curah adalah sebesar Rp2.456/m 3.

24 B. Perhitungan Tarif Air Curah Berdasarkan Kebutuhan Investasi dengan VGF Maksimal (49%) Skema Perhitungan Perhitungan Financial Model dengan VGF 49% Capex: ± Rp2 T IRR: 14% Masa Konsesi: 25 tahun Tarif Awal Air Curah PDAB ke Badan Usaha VGF 49%: Rp2370/m3 Proyeksi Biaya Operasional PDAB Proyeksi Biaya Operasional PDAB Proyeksi Biaya Standby Loan PDAB Tarif Awal Tertimbang Air Curah PDAM ke PDAB Tarif Awal Masing-Masing PDAM Ditinjau dari sisi hulu, yaitu Proyek KPS SPAM Umbulan itu sendiri dapat diperoleh batas bawah atas harga air curah yang harus dibayar oleh PDAB ke Badan Usaha, yang kemudian dialokasikan oleh Pemprov Jatim melalui PDAB ke masing-masing PDAM. Batas bawah ditentukan dari besaran maksimum VGF dapat diberikan sesuai PMK 223/2012. Dengan VGF 49% maka diperlukan tarif air curah yang harus dibayarkan PDAB ke Badan Usaha sebesar Rp2.370,-/m 3.

25 C. Rencana Alokasi dan Jadwal Penyerapan Air Curah Umbulan serta Asumsi-Asumsi Lain dalam Perhitungan Tarif Air Curah Rencana Alokasi dan Jadwal Penyerapan Air Curah Umbulan PDAM/PDAB Rencana Penyerapan Air Umbulan (Lt/det) 2016 2017 2018 2019 2020 PDAM Kota Pasuruan 50 75 100 110 110 PDAM Kabupaten Pasuruan 140 190 250 320 410 PDAB Provinsi Jatim 100 150 200 200 200 PDAM Kabupaten Sidoarjo 500 800 1.000 1.200 1.200 PDAM Kota Surabaya 500 1.000 1.000 1.000 1.000 PDAM Kabupaten Gresik 550 700 1.000 1.000 1.000 TOTAL PENYERAPAN 1.840 2.915 3.550 3.830 3.920 Asumsi-Asumsi Lainnya dalam Perhitungan Tarif Air Curah: 1. Kapasitas Produksi Maksimum: 4.000 liter/detik 2. Kehilangan air pada sistem produksi dan transmisi: 2% 3. Kenaikan harga air curah setiap tahun 5,25% 4. Kenaikan biaya operasi sesuai dengan inflasi 5. Tingkat bunga pinjaman 12% per tahun 6. Equity: 30%. Pinjaman: 70% 7. Kelayakan (IRR) dihitung terhadap beban proyek: 14% 8. Perkiraan nilai investasi sebesar Rp2 Trilyun,- 9. Perkiraan biaya operasi dan pemeliharaan: Rp893.-/M3 10. Masa konstruksi: 2 Tahun. 11. Masa konsesi: 25 Tahun 12. Tidak ada royalti/keuntungan yang diperoleh PJPK

26 D. Hasil Perhitungan Tarif Air Curah No KABUPATEN/KOTA Penyerapan (L/det) - 2022 Penyerapan Awal Air (L/det - 2016) Catatan: Biaya Operasi PDAB sebagai Offtaker diperlukan untuk membiayai kegiatan dan fee standby loan sebesar 3 bulan tagihan air curah yang harus dibayarkan kepada bank pemberi pinjaman. Biaya dalam bentuk persentase sebesar 3,14% dari Tarif Air Curah, atau sebesar Rp77 /M3 pada tahun pertama dan akan meningkat secara proporsional. Est. Harga Air Publik (Rp/M3) Est. Harga Air Kebutuhan (Rp) Tarif Air Curah dari PJPK/PDAB ke Badan Usaha 2.456 2.370 Tarif Air Curah Rata-rata dari PDAM ke PJPK/PDAB (termasuk biaya ops PJPK/PDAB-3,14%) 2.533 2.444 1 Kota Pasuruan 110 50 1.530 1.200 2 Kabupaten Pasuruan 4.10 140 1.050 1.100 3 PDAB Prov Jatim 200 100 300 3.200 4 Kabupaten Sidoarjo 1.200 500 2.450 2.500 5 Kota Surabaya 1.000 500 3.240 2.400 6 Kabupaten Gresik 1.000 550 2.350 2.750

27 E. Perkiraan Kebutuhan VGF Maksimum Dengan batasan bahwa besaran VGF maksimum 49% dari nilai investasi maka hasil perhitungan tarif air curah per m3 yang dibayar oleh PJPK kepada Badan Usaha adalah sebagai berikut: NO PERKIRAAN INVESTASI ( Rp Juta,- ) SUMBER DANA SWASTA VGF EQUITY PINJAMAN RpJuta % RpJuta % RpJuta % Bunga HARGA AIR CURAH (Rp/M3) Th. 2015 1 2.068.057 0 0 620.417 30% 1.447.639 70% 12% 3.229 14.0% 2 2.068.057 837.477 49%*) 369.173 18% 861.405 42% 12% 2.370 14.0% IRR Dengan menggunakan batasan maksimal pemberian Dukungan Kelayakan Proyek (VGF) sebesar 49% maka diperlukan VGF sebesar Rp837.477.444.490,- dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan.

28 Status Proses Penyiapan dan Transaksi (Pelelangan) Proyek KPS-SPAM Umbulan Proses Penyiapan dan Transaksi (Pelelangan) Proyek KPS Berdasarkan Perpres 67/2005 & Perubahan serta Peraturan Bappenas 4/2010 Penyiapan Proyek KPS Pelelangan (Transaksi) Proyek KPS Kajian Awal Pra - FS Kajian Kesiapan Kajian Akhir Pra - FS PQ Proses Lelang Ttd Perj. KPS Proses Transaksi (Pelelangan) idealnya dimulai setelah selesainya Proses Penyiapan. Dukungan Pemerintah dan Penjaminan Infrastruktur (apabila diperlukan) idealnya telah teridentifikasi dalam Kajian Awal Pra-FS, telah dimulai proses pengajuannya dalam Kajian Kesiapan, dan telah mendapatkan persetujuan awal dalam Kajian Akhir Pra-FS. Swasta dan pihak lenders/bankers juga membutuhkan kepastian akan hal-hal penting lain terkait proyek yang idealnya telah difinalisasi sebelum proses lelang.

29 Time table kronologis penyiapan dan transaksi Proyek KPS-SPAM Umbulan Kajian Indll Perjanjian PJPK-SMI Adendum Dok Lelang Aplikasi Jaminan Start PQ Hasil PQ Dok Lelang Awal KMK 126/2011 (Penugasan Aplikasi Awal VGF SMI) Draft Awal Revisi PMK 223/2012 Pra FS Draft Pra- tentang VGF FS Terbit KMK 137/2013 (Revisi KMK 126/2011) Konsultasi Publik Revisi Aplikasi VGF 2010 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei 2011 2012 2013 Proses Penyiapan dan Transaksi (Pelelangan) pada Proyek KPS-SPAM Umbulan Dalam Proyek KPS-SPAM Umbulan, Proses Penyiapan Proyek dan Proses Transaksi (Pelelangan) Proyek dilakukan secara simultan (paralel). PT SMI terlibat setelah proses pra-kualifikasi (PQ) dimulai. Dasar Hukum VGF (PMK223/2012) diterbitkan pada Desember 2012. Dokumen lelang final belum dapat diterbitkan sebelum adanya kepastian tentang: 1. Tarif awal yang akan diberlakukan beserta formula penyesuaiannya 2. Besaran VGF 3. Cakupan Penjaminan Infrastruktur Untuk mendapatkan kepastian atas ketiga hal diatas, sangat diperlukan kesepakatan antara Pemprov Jatim dengan Pemkab/Pemkot yang dituangkan dalam bentuk perjanjian

Pemerintah Provinsi Jawa Timur