BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pemulihan jasa merupakan salah satu determinan signifikan kepuasan dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

BAB V PENUTUP. menggunakan tiga dimensi service recovery yaitu Prosedural, Interactional, dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. analisa deskriptif dan verifikatif serta teknik analisis regresi berganda, antara

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan analisis regresi berganda,

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai ladang bisnis seluler yang sangat menggiurkan. Bisnis

2016 PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP.

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 2, Edisi Juni 2012 (ISSN : 2252_7826)

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan atas penggunaan suatu produk barang atau jasa di mana harapan dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. melalui pengelolaan service recovery pada Grand Seriti Boutique Hotel Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

PENGARUH SERVICE RECOVERY TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Studi pada Pelanggan Hotel Ibis Yogyakarta)

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pelanggan. Para penyedia produk berupaya memenangkan. persaingan dari para kompetitornya dengan mengimplementasikan suatu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Tanggapan responden terhadap Customer Relationship Management di

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pengaruh kualitas pelayanan (service quality) yang diberikan terhadap loyalitas

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, industri pariwisata telah menjadi salah satu

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. Layanan pelanggan merupakan bentuk pemberian layanan atau servis yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. deskriptif dan verifikatif, dengan menggunakan regresi berganda, antara service

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang jasa restoran harus cermat dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi secara global kini telah meningkatkan persaingan antar

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB 1 PENDAHULIAN. Di era hiperkompetitif seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju

Bab II Landasan Teori. atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak Negara ( Alvi et al., 2009). Menghadapi persaingan dunia usaha seperti

BAB I PENDAHULUAN. Hotel dalam industri hotel nampaknya semakin meningkat, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian 7

BAB I PENDAHULUAN. Modal dan teknologi merupakan komponen-komponen yang sangat

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka. kesan positif ataukah sebaliknya. Interaksi ini disebut sebagai a moment of truth,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. analisa deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan path analysis, antara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kata-kata Kunci : keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, keberujudan, kepuasan konsumen

II. LANDASAN TEORI. Definisi pemasaran dewasa ini tidak lagi berkaitan dengan menjual barang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa. Dengan demikian kepuasan dapat diartikan sebagai hasil dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada banyak faktor yang menjadikan konsumen untuk tetap loyal

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH STRATEGI SERVICE RECOVERY TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi pada Nasabah Bank BRI Cabang Kutoarjo)

2015 PENGARUH SERVICE RECOVERY DAN CUSTOMER EMOTIONS TERHADAP KEPUASAN TAMU DI GRAND SERELA SETIABUDHI HOTELBANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memiliki lebih banyak konsumen. Namun ada beberapa hal yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi pelanggannya. Pelanggan yang puas dapat memberi keuntungan bagi. pelayanan kepada pelanggan yang disampaikan akan mempengaruhi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh

2015 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DEPARTEMEN FRONT OFFICE TERHADAP KEPUASAN TAMU DI BANYAN TREE RESORT BINTAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan usaha yang semakin tinggi akhir-akhir ini memicu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. yang diberikan atas penelitian pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini jumlah penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta semakin

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Terutama tentang suka atau tidaknya konsumen terhadap barang dan jasa. yang ditawarkan dan alasan yang mendasarinya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi

2.1. Gambaran Umum Kampoeng Baron Guest House Sejarah Berdirinya Fasilitas Kampoeng Baron Guest House

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan luarnya, khususnya hubungan baik dengan pelanggan atau

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting, karena

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

I. PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kepuasan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. senjata persaingan tetapi sudah menjadi tiket yang harus dibayar untuk

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

HALAMAN PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang bertujuan untuk menyakinkan nasabah agar mau menempatkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran yang merupakan temuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

COVER LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAHAN ABSTRAK ABSTRACT LEMBAR PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam menciptakan konsumen yang loyal pada perusahaan. Babin et al., (2005)

ANALISA PENGARUH SERVICE RECOVERY TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI HOTEL X

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Loyalitas Konsumen. iii. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif dan verifikatif serta teknik analisis regresi berganda, antara service recovery terhadap kepuasan menginap di Grand Seriti Boutique Hotel Bandung, maka dari penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil tanggapan responden mengenai pelaksanaan service recovery Grand Seriti Boutique Hotel yang terdiri dari dimensi distributive justice, procuderal justice, dan interactional justice. Service recovery berada ditingkat kontinum yang tinggi, hal ini menunjukan service recovery di Grand Seriti Boutique Hotel memiliki penilaian yang baik di benak tamu yang mengalami service recovery dengan penilaian tertinggi adalah Interactional Justice mendapatkan tanggapan yang lebih dari tamu yang menginap, dapat dikatakan proses Interactional Justice telah berhasil memperbaiki ketidakpuasan tamu yang menginap. dimensi interactional mendapatkan penilaian paling tinggi dari tamu Grand Seriti Boutique Hotel pada tingkat tanggung jawab staff dalam penanganan keluhan. Hal ini dikarenakan dalam situasi pemulihan layanan, interactional justice mengacu pada cara di mana proses pemulihan dioperasionalkan dan hasil pemulihan disajikan. Grand Seriti Boutique 147

148 Hotel dianggap dapat memberikan pelayanan dengan baik sehingga tamu tersebut percaya dan merasa terjamin selama menginap. Grand Seriti Boutique Hotel selalu berusaha untuk mendengarkan setiap keluhan, saran atau segala informasi yang diberikan para membernya untuk lebih meningkatkan pelayanan dan mendapatkan penilaian dan respon positif dari responden dalam penelitian ini. 2. Tanggapan tamu mengenai kepuasan menginap yang terdiri dimensi distributive justice, procuderal justice, dan interactional justice memiliki tanggapan yang tinggi dari tamu hotel yang menginap. Kepuasan atas service recovery yang memilik penialian paling tinggi adalah kepuasan atas distributive justice pada tingkat kesesuaian kompensasi yang diberikan kepada tamu hotel hal ini menunjukan peranan distributive justice dalam service recovery mendapat tanggapan positive dari kepuasan tamu yang menginap di Grand Seriti Boutique Hotel. Dikarenakan distributive justice merupakan atribut yang memfokuskan pada hasil dari penyelesaian service recovery, karena pelanggan mengharapkan hasil atau kompensasi yang sesuai dengan level ketidakpuasannya. 3. Penelitian ini menunjukkan bahwa service recovery yang terdiri dari distributive justice, procuderal justice, dan interactional justice memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan menginap di Grand Seriti Boutique Hotel. Pengaruh tertinggi terdapat pada sub-variabel interactional justice. Namun secara parsial sub-variabel procuderal justice

149 tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan menginap di Grand Seriti Boutique Hotel. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan beberapa hal mengenai pengaruh service recovery terhadap kepuasan menginap di Grand Seriti Boutique Hotel Bandung, yaitu : 1. Service recovery Grand Seriti Boutique Hotel yang terdiri dari dimensi distributive justice, procuderal justice, dan interactional justice perlu ditingkatkan lagi karena dilihat dari masing-masing sub-variabel serta item pertanyaan yang diajukan, masih terdapat tanggapan yang negatif dari responden. Demi mengembangkan nama baik dan kesan yang baik tentang hotel, maka hotel perlu melakukan perbaikan-perbaikan terhadap pelayanan dan cara kerja staff dalam memberikan pelayanan kepada tamu hotel. Misalnya dengan memeberikan pelatihan terhadap staff agar staff lebih siap dan lebih matang dalam menghadapi permasalahan dengan tamu hotel, karena dengan penyampaian service yang baik maka kepuasan dapat didapatkan oleh tamu yang menginap. a. Sub-variabel ditributive justice dengan empat item pertanyaan dua diantaranya masih mendapat respon negatif dari responden, yaitu mengenai tingkat kemudaan kompensasi yang diterima tamu hotel, dan tingkat keberagaman kompensasi dalam penangangan keluhan. Kedua hal

150 tersebut sangat penting dalam proses pemulihan, karena proses tersebut yang mengobati rasa ketidakpuasan yang didapat saat terjadi sercive failure. Dengan tanggapan tamu yang menginap tersebut dapat dikatakan bahwa masih perlu dilakukan evaluasi yang lebih lanjut untuk meningkatkan kemudahan dan keberagaman kompensasi agar memenuhi kepuasan pengunjung yang kecewa terhadap pelayanan hotel. b. Sub-variabel procuderal justice dengan lima item pertanyaan dua diantaranya masih mendapat respon negatif dari responden, yaitu tingkat pengambilan keputusan terhadap keluhan tamu hotel, dan tingkat keceptan dalam penanganan keluhan tamu hotel et al. (1993) juga menemukan bahwa procedural justice penting dalam service recovery saat pelanggan yang mungkin puas dengan jenis strategi recovery yang ditawarkan tetapi masih tidak senang jika proses recovery yang diterima oleh customer tersebut tidak memuaskannya. c. Sub-variabel interactional justice justice dengan tujuh item pertanyaan yang di dalamnya masih mendapat respon negatif dari responden, yaitu tingkat kesungguhan staff dalam menangani keluhan mendapat respon negative paling tinggi Banyaknya tanggapan buruk atas kesungguhan staff dapat memberikan dampak yang negative terhadapa ketidakpuasan tamu yang awalnya kurang puas menjadi sangat kecewa. Karena upaya dalam service recovery berpengaruh besar terhadap kepuasan konsumen (Mohr and Bitner, 1995).

151 2. Kepuasan pelanggan sangat bergantung pada harapan pelanggan. Harapan masing masing pelanggan berbeda dari satu pelanggan dengan pelanggan lainya. Dalam hal ini Grand Seriti Boutique Hotel harus dapat mengetahui mempelajari, serta memenuhi bagaimana tamu mendapatkan rasa kepuasan dari service yang diberikan oleh hotel. Dengan lebih baik untuk memberikan service yang baik sebelum service failure terjadi. Karena banyak peneliti setuju bahwa konsumen yang terpuaskan cenderung akan menjadi loyal (Anderson dkk., 1994; Fornell dkk., 1996). Konsumen yang puas terhadap barang dan jasa yang dikonsumsinya akan mempunyai kecenderungan untuk membeli ulang dari produsen yang sama. Keinginan untuk membeli ulang sebagai akibat dari kepuasan ini adalah keinginan untuk mengulang pengalaman yang baik dan menghindari pengalaman yang buruk (Solomon, 1996). 3. Penelitian ini masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan. Salah satunya yaitu dalam pengkajian teori service recovery dan kepuasan menginap. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengkaji teori-teori lainnya yang berhubungan dengan keputusan menginap agar lebih variatif dan lebih efektif dalam pengujiannya. Selain itu diharapkan peneliti selanjutnya meneliti variabel lain selain service recovery yang dapat mempengaruhi kepuasan menginap di Grand Seriti Boutique Hotel Bandung seperti Service Convenience, Service Quality, Product Quality

152 dan lain-lain dengan jenis tamu yang lebih spesifik misalnya tamu bisnis atau mengkaji permasalahan lebih dalam lainnya.