BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

dokumen-dokumen yang mirip
LAKIP 2014 BBTKLPP SURABAYA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 266/MENKES/SK/III/2004 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA AKSI KEGIATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 439/MENKES/PER/VI/2009 TENTANG

RENCANA AKSI KEGIATAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/76/2015 TENTANG TIM KOORDINASI PASCA KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

L A P O R A N K I N E R J A

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

RINGKASAN EKSEKUTIF. LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2015

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

B A B P E N D A H U L U A N

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

WALIKOTA TASIKMALAYA,

Ikhtisar Eksekutif. vii

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

Kepala Dinas mempunyai tugas :

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

Transkripsi:

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SATUAN KERJA BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA TAHUN ANGGARAN 2013 Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi sesuai dengan Rencana Aksi Kegiatan yang telah ditetapkan, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Surabaya selama tahun anggaran 2013 melaksanakan 23 indikator kinerja kegiatan pada wilayah regional 4 propinsi, yaitu Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur dan... Kabupaten/Kota untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut BBTKLPP Surabaya memperoleh anggaran dari Kegiatan Penyehatan Lingkungan dan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Kinerja masing masing sub kegiatan dikelompokkan kedalam kinerja sub kegiatan yang diukur dengan realisasi keuangan/anggaran dan output pelaksanaan kegiatan sebagai indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Sub kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari 23 (dua puluh tiga ) subkegiatan pokok, yaitu (1) Tenaga Teknis/ Masyarakat Terlatih Bidang Penyediaan Sarana Air Minum (2) Kontruksi Sarana Air Minum (3) Dokumen Pelaksanaan Peningkatan Akses Air Minum (4) Dokumen Perencanaan dan Anggaran (5) Laporan Keuangan (6) Laporan Aset Negara (7) Layanan Administrasi Kepegawaian (8) Kegiatan Kehumasan, Protokol dan Pemberitaan (9) Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (10) Alat Kesehatan (11) Perangkat Pengolahan Data dan Komunikasi (12) Rehabilitasi/Renovasi Gedung Kantor/Gedung Lainnya (13) Tenaga Kesehatan Terlatih (14) Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Matra (15) Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (16) Laboratorium Terakreditasi (17) Penyelenggaraan Kalibrasi (18) Teknologi Tepat Guna Pengendalian Lingkungan (19) Kajian Daerah Potensial Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim (20) KLB Penyakit Menular Yang Dapat Ditanggulangi < 24 jam (21) Surveilens Epidemiologi (22) Layanan Perkantoran (23) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran.

Rata rata tingkat pencapaian indikator sebesar 126,94%, sedangkan penggunaan anggaran/realisasi keuangan sebesar 93,70%. Realisasi penyerapan keuangan terdiri dari belanja pegawai (51) sebesar Rp 5,538,378,566 (99,07%), belanja barang (52) sebesar Rp 11,280,391,573 (96,24%), belanja modal (53) sebesar Rp,121,894,927 (96,24%). Alokasi anggaran untuk kegiatan Penyehatan lingkungan sebesar Rp. 1.203.815.000,- dan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan sebesar Rp 26.480.075.000,-. Estimasi Pendapatan Tahun 2013 sebesar Rp. 1,881,901,000 terealisasi sebesar Rp. 3,117,834,500,- atau mencapai 165,67%. Untuk lebih meningkatkan capaian kinerja BBTKLPP Surabaya pada tahun 2014 diharapkan adanya dukungan SDM dan dana yang lebih mencukupi serta pembinaan yang berkesinambungan untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BBTKLPP Surabaya. Selain itu dibutuhkan sistem perencanaan yang sesuai dengan tugas dan fungsi BBTKLPP Surabaya.!

DAFTAR ISI Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi Daftar Tabel daftar Grafik Daftar Gambar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!... B. Maksud dan Tujuan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!... C. Tugas Pokok dan Fungsi!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!... D. Struktur Organisasi!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!... E. Sistematika Penulisan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!. BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Perencanaan Kinerja!!!!!!...!!!!!!!!!!!!!!... 1. Rencana Aksi Kegiatan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!. 2. Rencana Kinerja Tahunan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!... B. Penetapan Kinerja!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!... BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!... B. Analisis Pencapaian Kinerja!!!!!!!!!!!!!!!!!!!... 1. Meningkatnya Kinerja Surveilans Epidemiologi!!!!!!!!!!!! 2. Meningkatnya Kinerja Pengembangan Teknologi dan Laboratorium... 3. MeningkatnyaKinerja Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan!!!!! C. Sumber Daya!!!!!!!...!!!!!!!!!!!!!!!!... 1. Sumber Daya Manusia!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!... 2. Sumber Daya Anggaran!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!... 3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana!!!!!!!!!!!!!!!... BAB IV SIMPULAN Lampiran:! Rencana Kinerja Tahunan 2013! Penetapan Kinerja 2013 1 2 2 3 4 5 5 7 7 11 13 13 15 18 21 21 22 26

DAFTAR TABEL Tabel Hal 1. Penetapan Kinerja Berdasarkan Dipa 2013... 8 2. Indikator Pelaksanaan Berdasarkan Tupoksi... 9 3. Capaian Pelaksanaan Indikator DIPA TA 2013... 11 4. Distribusi SDM BBTKLPP Surabaya Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada Tahun 2013... 22 5. Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja BBTKLPP Surabaya Tahun 2013... 23 6. Realisasi PNBPBBTKLPP SurabayaTahun 2013... 24 7. Realisasi Belanja Pegawai di BBTKLPP SurabayaTahun 2013... 24 8. Belanja Barang di BBTKLPP SurabayaTahun 2013... 24 9. Realisasi Belanja Modal di BBTKLPP SurabayaTahun 2013... 25 10 Distribusi Sarana dan Prasarana Bergerak dan Tidak Bergerak di BBTKLPP Surabaya, Tahun 2013... 25 DAFTAR GAMBAR Gambar Hal 1. Bagan Struktur Organisasi BBTKLPP Surabaya... 3 2.!"#"$%$'()!')*+,"$$'-#$$'./'012"01'-2+'324'/$'56"$'7+"'89:;<' 14 3. =*4#0$$'>$41010'(.*01?*'@1$%#"$%$'/1'47A+2A+1"?''<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<' 16 4. =*$1$%#2$'#0*0'#"4120'1+'?1$"?'/*$%$'=*?$B2$'5*#$A4A%1'5*.2'C"$'. 18 5. )D1$'/$'*E4"01'/?.#'#*0*62$'41$%#"$%$''./'#F0$'<<<<<<<<<<<<... 19 6 =*+2*?"$'D*D+1$%'#*+D'5>'89:;... 20 DAFTAR GRAFIK Grafik Hal 1. Capaian Indikator Peningkatan Kinerja Surveilans Epidemiologi... 15 2. Distribusi SDM BBTKLPP Surabaya Berdasarkan Jabatan Fungsional dan Pendidikan Tahun 2013... 22 3. Distribusi pagu dan realisasi anggran berdasarkan jenis belanja TA. 2013... 23

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan era dan pentahapan pembangunan serta dinamika situasi kondisi lingkungan strategis, maka upaya dan program-program serta kegiatan pembangunan bidang kesehatan senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan kependudukan, epidemiologi, ilmu pengetahuan dan teknologi, gaya hidup serta kondisi lingkungan hidupnya. Arah pembangunan kesehatan juga semakin didorong untuk mampu mendukung upaya perkuatan ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan bahkan kehidupan politik yang sangat dinamis, mengingat kesehatan merupakan salah satu hak azasi manusia yang dijamin dalam peraturan perundangan manupun konvensi internasional. Untuk itu berbagai program telah dikembangkan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan secara bertahap, baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Dalam periode pembangunan nasional jangka menengah 2010-2014 sebagai kelanjutan dari pembangunan jangka menegah 2004-2009, maka di bidang kesehatan telah disusun rencana strategis pembangunan kesehatan jangka menengah tahun 2010-2014 sebagai bagian pembangunan nasional jangka menengah 2010-2014 sebagaimana ditetapkan dalam peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014, dan ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.03.01/60/I/2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan 2010-2014. Rencana Strategis Pembangunan Bidang Kesehatan ini antara lain memuat arah kebijakan, strategi, tujuan dan sasaran serta program-program dan tata cara penyelenggaraan, pemantauan dan penilaian yang dilengkapi dengan indikator kinerja yang merupakan bentuk dari akuntabilitas kinerja Kementerian Kesehatan. Salah satu program dalam lingkup pembangunan kesehatan adalah Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit. Program ini diarahkan agar berbagai penyakit menular, penyakit tidak menular dan faktor risikonya dapat terkendali dan diupayakan tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat.!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 1

B. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BBTKLPP Surabaya tahun 2013 dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja organisasi Satuan kerja dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan. Tujuan Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) BBTKLPP Surabaya untuk mengukur pelaksanaan kegiatan selama tahun anggaran 2013 serta diharapkan memberi arah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya dan pelaksanaan operasional yang telah dirumuskan dan memiliki persyaratan sebagai berikut: a. Berdasarkan dari sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber daya yang konsisten dengan asas-asas umum penyelenggaraan negara yang jujur, obyektif, transparan dan akurat b. Bahan evaluasi akuntabilitas kinerja dan penyempurnaan pelaksanaan program periode yang akan datang. c. Ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf d. Menunjukkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan e. Menyajikan keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. C. Tugas Pokok dan Fungsi Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya merupakan Unit Pelaksana Teknik di bidang teknis kesehatan lingkungan dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2349/PER/MENKES/XI/2011Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) yang mempunyai tugas melaksanakan surveilans epidemiologi, kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra. Dalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi: 1) Pelaksanaan surveilans epidemiologi 2) Pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL) 3) Pelaksanaan laboratorium rujukan 4) Pelaksanaan pengembangan model dan teknologi tepat guna 5) Pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 /

6) Pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB/wabah dan bencana 7) Pelaksanaansurveilans faktor risiko penyakit tidak menular 8) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan 9) Pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra 10) Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan BBTKLPP D. Struktur Organisasi Berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan RI. Nomor : 2349/PER/MENKES/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit, struktur organisasi Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Surabaya adalah sebagai berikut : Ka. BBTKLPP Surabaya Ka. Bagian Tata Usaha Ka. Sub Bagian Program dan Laporan Ka. Sub Bagian Umum Ka. Bidang Surveilans Epidemiologi Ka. Bidang Pengembangan Teknologi dan Laboratorium Ka. Bidang Analisis Dampak Kesling Ka. Seksi Advokasi Kejadian Luar Biasa Ka. Seksi Teknologi Pengendalian Penyakit Ka. Seksi Lingkungan Fisik dan Kimia Ka. Seksi Pengkajian Diseminasi Ka. Seksi Teknologi Laboratorium Ka. Seksi Lingkungan Biologi INSTALASI INSTALA INSTALA SI SI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi BBTKLPP Surabaya!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 2

E. Sistematika Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010, sistematika penulisan laporan akuntabilitas kinerja BBTKLPP Surabaya adalah sebagai berikut: Executive summary (Ikhtisar Eksekutif) Bab I Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum, maksud dan tujuan, tugas pokok dan fungsi, Struktur Organisasi BBTKLPP Surabaya dan sistematika penulisan LAKIP. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting yang terdiri dari Rencana aksi kegiatan selama 5 tahun dan rencanaan kerja dalam perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja) BBTKLPP Surabaya tahun 2013. Bab III Akuntabilitas Kinerja Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran BBTKLPP Surabaya Tahun Anggaran 2013, dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja. Bab IV Kesimpulan Lampiran-lampiran : 1. Pernyataan Penetapan Kinerja 2. Form RKT (Rencana Kinerja Tahunan) 3. Form Pengukuran Kinerja (PK) 4. Gambar dan aspek pendukung (SDM,Sarana Prasarana,metode atau data yang relevan)!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 3

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Perencanaan Kinerja Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan PengendalianPenyakit (BBTKLPP) Surabaya merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan yang berada dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal PP dan PL.Pada tahun 2011 ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2349/PER/MENKES/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan tersebut di atas, BBTKLPP mempunyai tugas melaksanakan surveilans epidemiologi, kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BBTKLPP melaksanakan fungsi : 1) Pelaksanaan surveilans epidemiologi, 2) Pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL) 3) Pelaksanaan laboratorium rujukan 4) Pelaksanaan pengembangan model dan teknologi tepat guna 5) Pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi 6) Pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB/wabah dan bencana 7) Pelaksanaan surveilans faktor risiko penyakit tidak menular 8) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan 9) Pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra 10) Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan BBTKLPP!"#$%'((#)*+,#-%.,(/(#0$)-1# Berdasarkan rencana aksi kegiatan yang telah disusun BBTKLPPM Surabaya tahun 2010-2014 pelaksanaan Surveilan berbasis laboratorium diselenggarakan melalui pokok-pokok kegiatan sebagai berikut : 1. Peningkatan Surveilans Epidemiologi 2. Peningkatan kemampuan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL)!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 4

3. Peningkatan dan Pengembangan Teknologi Laboratorium 4. Peningkatan kemampuan rancang bangun dan teknologi tepat guna 5. Dukungan administrasi dan manajemen Fokus pokok-pokok kegiatan diarahkan untuk meningkatkan kemampuan identifikasi faktor risiko, analisis situasi dan kecenderungan untuk memperkuat jaringan pemantauan wilayah setempat, kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun penanggulangan kejadian penyakit, bencana serta pencemaran lingkungan yang berdampak terhadap kesehatan. Peningkatan kemampuan tersebut diatas didukung oleh kinerja pengujian laboratorium, uji kendali mutu, dan kalibrasi untuk memperkuat analisis proses pengambilan keputusan serta solusi pemecahan masalah. Agar penyelenggaraan pokok-pokok kegiatan sebagaimana diuraikan diatas memberikan hasil yang efektif dan efisien disusun indikator kinerja yang mencerminkan luaran (output) yaitu jumlah pemeriksaan laboratorium dan lingkungan untuk penyakit berpotensi wabah, penyakit menular/tidak menular prioritas dan faktor risiko lingkungannya. BBTKLPP Surabaya memiliki wilayah kerja 4 (empat) provinsi yaitu Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT yang meliputi 82 kab/kota dengan berbagai variasi dan dinamika kependudukan, epidemiologi, kondisi lingkungan dan geografi. Secara bertahap BBTKLPP Surabaya telah melakukan berbagai upaya agar pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dapat terlaksana secara optimal dan mampu menjalankan peran sebagai Regional center of excellent dalam surveilans epidemiologi berbasis laboratorium, dan diharapkan mampu mendukung serta mepercepat pencapaian sasaran Program Pengendalian Penyakit Penyehatan Lingkungan. Dukungan SDM dipandang perlu untuk pencapaian target indikator kinerja. rencana pengembangan SDM mulai dari 2010-2014 dapat berupa: Meningkatnya tenaga fungsional : a) Tenaga fungsional sanitarian dari 70% menjadi 100% b) Tenaga fungsional pranata laboratorium dari 30% menjadi 100% c) Tenaga fungsional epidemiolog kes dari 18 % menjadi 100% d) Tenaga fungsional entokes dari 50 % menjadi 100% e) Seluruh tenaga administrasi memiliki jabatan fungsional angka kredit/non angka kredit yang relevan dengan bidang tugasnya!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 5

2. Rencana Kinerja tahunan Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil pada tahun anggaran 2014, sesuai peraturan yang berlaku, BBTKLPP Surabaya telah menyusun Penetapan Kinerja (TAPKIN)yang merupakan ikhtisar rencana kerja yang akan dicapai pada tahun 2014 dan merupakan tolakukur keberhasilan organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun anggaran 2014. a. Meningkatnya kinerja surveilans epidemiologi dengan : 1) meningkatnya KLB yang direspon < 24 jam minimal 10% 2) Meningkatnya kemampuan pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/ tidak menular prioritas pada kab/kota dari 10% dari lokasi tahun sebelumnya. 3) Meningkatnya kemampuan jejaring dan advokasi SKD, penanggulangan KLB dan kejadian bencana pada kab/kota minimal 10%. b. Meningkatnya kinerja analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL) dengan : 1) Meningkatnya kemampuan kajian dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan dari 20 kawasan menjadi 50 kawasan 2) Meningkatnya kemampuan kajian dan evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya dari 25% kab/ kota menjadi 70% c. Meningkatnya kinerja pengembangan teknologi dan laboratorium (PTL) dengan : 1) Meningkatnya kemampuan uji laboratorium penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular prioritas dan faktor risikonya minimal 10% 2) Meningkatnya kemampuan uji kendali mutu dan kalibrasi minimal 10% 3) Meningkatnya kemampuan rancang bangun model dan teknologi tepat guna pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dari 10 jenis menjadi 25 jenis d. Meningkatnya dukungan administrasi dan manajemen dengan : 1) Terpenuhinya peralatan esensial dan sarana penunjang operasional 2) Meningkatnya kemampuan penyelenggaraan pelatihan teknis bidang PP dan PL B. Penetapan Kinerja Tahun 2013 Berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2349/PER/MENKES/XI/2011 dan DIPA Nomor DIPA-024.05.2.560127/2013pada tahun anggaran 2013BBTKLPP Surabaya telah melaksanakan pokok-pokok kegiatan sebagai berikut:!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 6

Tabel 1. Penetapan Kinerja Berdasarkan Dipa 2013 No Indikator Kinerja Target Satuan 1 Tenaga Teknis/ Masyarakat Terlatih Bidang Penyediaan Sarana Air Minum 35 Orang 2 Kontruksi Sarana Air Minum 18 Unit/Set 3 Dokumen Pelaksanaan Peningkatan Akses Air Minum 1 Dokumen 4 Dokumen Perencanaan dan Anggaran 2 Dokumen 5 Laporan Keuangan 1 Laporan 6 Laporan Aset Negara 1 Laporan 7 Layanan Administrasi Kepegawaian 1 Laporan 8 Kegiatan Kehumasan, Protokol dan Pemberitaan 1 Laporan 9 Akuntabilitas Kinerja Pemerintah 3 Laporan 10 Alat Kesehatan 13 Unit 11 Perangkat Pengolahan Data dan Komunikasi 33 Unit 12 Rehabilitasi/Renovasi Gedung Kantor/Gedung Lainnya 300 M2 13 Tenaga Kesehatan Terlatih 8 Orang 14 Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Matra 1 Laporan 15 Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan 9 Laporan 16 Laboratorium Terakreditasi 8 Laporan 17 Penyelenggaraan Kalibrasi 2 Laporan 18 Teknologi Tepat Guna Pengendalian Lingkungan 5 Laporan 19 Kajian Daerah Potensial Adaptasi Terhadap Perubahan Dokumen 1 Iklim 20 KLB Penyakit Menular Yang Dapat Ditanggulangi < 24 jam 19 Laporan 21 Surveilens Epidemiologi 4 Laporan 22 Layanan Perkantoran 12 Bln Layanan 23 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1 Unit Pada pelaksanaan kegiatan BBTKLPP Surabaya berpedoman pada tugas pokok dan fungsi yang terdiri dari fungsi:!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 7

Tabel 2. Indikator Pelaksanaan Berdasarkan Tupoksi No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 Tercapainya peningkatan kinerjasurveilans epidemiologi 2 Tercapainya peningkatan analisisdampak lingkungan 3 Tersedianya akses masyarakatdalam pemanfaatan kemampuanuji laboratorium dan kalibrasi 4 Terselenggaranya dukungan administrasi dan manajemen Meningkatnya KLB yang direspon < 24 jam Meningkatnya kemampuan pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/ tidak menular prioritas pada kab/kota Meningkatnya kemampuan jejaring dan advokasi SKD, penanggulangan KLB dan kejadian bencana pada kab/kota Meningkatnya kemampuan kajian dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan pada kawasan Meningkatnya kemampuan kajian dan evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya Meningkatnya kemampuan uji laboratorium penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular prioritas dan faktor risikonya Meningkatnya kemampuan uji kendali mutu dan kalibrasi Meningkatnya kemampuan rancang bangun model dan teknologi tepat guna pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan Meningkatnya kemampuan teknis, manajerial dan fungsional Tersusunnya rencana kerja operasional dan anggaran Tersusunnya laporan tahunan dan LAKIP 2013 Tersusunnya laporan keuangan dan BMN Tersusunnya laporan monitoring dan evaluasi PP dan PL Tersusunnya laporan administrasi kepegawaian Terselenggaranya kehumasan dan media komunikasi Meningkatnya kemampuan penyelenggaraan pelatihan teknis bidang PP dan PL Terpenuhinya penyelenggaraan perkantoran, peralatan esensial dan sarana penunjang operasional 23 Kejadian 129 Kawasan 40 Kawasan 120 Kali 28 Kali 21300 Sampel 90/ Jenis 150 26 Lokasi 21 Orang 2 Dokumen 2 Dokumen 1 Dokumen 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 3 Orang 12 Bulan Layanan!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 8

Dari berbagai kegiatan di atas memberikan gambaran bahwa BBTKLPP Surabaya tahun 2013 telah mampu memenuhi sebagian kebutuhan stake holder dalam hal-hal sebagai berikut: 1. Data dan informasi sebagai evidence based untuk upaya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, serta pengendalian faktor risiko kesehatan oleh instansi kesehatan daerah. 2. Data dan informasi sebagai evidence based untuk manajemen lingkungan oleh instansi pengelola lingkungan hidup. 3. Data dan informasi sebagai evidence based untuk kewaspadaan dini, penanggulangan KLB maupun kejadian bencana, dan intervensi paska kejadian. 4. Pengembangan teknologi tepat guna berkenaan dengan peningkatan kualitas kesehatan lingkungan maupun pengendalian faktor risiko penyakit paska KLB dan atau kejadian bencana. 5. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia kesehatan pada instansi kesehatan maupun sektor terkait di bidang kesehatan lingkungan dan pengendalian penyakit serta prosedur kerja pengujian laboratorium. 6. Peningkatan jejaring kerja dan kemitraan dengan berbagai pihak terkait guna mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat pada umumnya dan pengendalian penyakit serta kesehatan lingkungan khususnya. Hasil dan luaran dari kinerja BBTKLPP Surabaya yang dapat langsung dinikmati oleh masyarakat adalah peralatan teknologi tepat guna untuk kebutuhan air bersih/air minum, peningkatan sanitasi lingkungan melalui dekontaminasi, desinfeksi, dan pengendalian vektor penyakit. Sedangkan untuk instansi terkait maupun mitra kerja lainnya BBTKLPP Surabaya, telah menyampaikan rekomendasi yang terkait dengan upaya untuk peningkatan kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian pencemaran sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Diharapkan dari luaran, hasil dan manfaat dari program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BBTKLPP Surabaya mampu memberikan kontribusi terhadap berbagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagaimana ditetapkan dalam tujuan rencana aksi kegiatan BBTKLPP Surabaya tahun 2010-2014, serta mendukung pencapaian MDG s pada tahun 2015.!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 10

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran tingkat capaian kinerja BBTKLPP Surabaya tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. 1. CAPAIAN KEGIATAN Pencapaian kinerja BBTKLPP Surabaya berdasarkan DIPA Tahun 2013 sebagai berikut: Tabel.2. Capaian Pelaksanaan Indikator DIPA TA 2013 NO KEGIATAN TARGET REALISASI % 1 Tenaga Teknis/ Masyarakat Terlatih Bidang Penyediaan Sarana Air Minum 35 Orang 37 131 2 Kontruksi Sarana Air Minum 18 Unit/Set 18 100 3 Dokumen Pelaksanaan Peningkatan Akses Air Minum 1 Dokumen 1 100 4 Dokumen Perencanaan dan Anggaran 2 Dokumen 2 100 5 Laporan Keuangan 1 Laporan 1 100 6 Laporan Aset Negara 1 Laporan 1 100 7 Layanan Administrasi Kepegawaian 1 Laporan 1 100 8 Kegiatan Kehumasan, Protokol dan Pemberitaan 1 Laporan 1 100 9 Akuntabilitas Kinerja Pemerintah 3 Laporan 3 100 10 Alat Kesehatan 13 Unit 13 100 11 Perangkat Pengolahan Data dan Komunikasi 33 Unit 33 100 12 Rehabilitasi/Renovasi Gedung Kantor/Gedung Lainnya 300 M2 300 100 13 Tenaga Kesehatan Terlatih 8 Orang 8 100 14 Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Matra 1 Laporan 2 200 15 Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan 9 Laporan 9 100 16 Laboratorium Terakreditasi 8 Laporan 20 250 17 Penyelenggaraan Kalibrasi 2 Laporan 2 100 18 Teknologi Tepat Guna Pengendalian Lingkungan 5 Laporan 10 200!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 11

NO KEGIATAN TARGET REALISASI % 19 Kajian Daerah Potensial Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim 1 Dokumen 1 100 20 KLB Penyakit Menular Yang Dapat Ditanggulangi < 24 jam 19 Laporan 31 163 21 Surveilens Epidemiologi 4 Laporan 7 175 22 Layanan Perkantoran 12 Bln 100 12 Layanan 23 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1 Unit 1 100 Rata-rata 126,94 Pencapaian tingkat kinerja berdasarkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dikategorikan menjadi: a. Meningkatnya Kinerja Surveilans Epidemiologi Berdasarkan Permenkes 266 kegiatan Surveilans Epidemiologi terdiri dari beberapa sub kegiatan. Secara umum pencapaian kinerja surveilans epidemiologi mencapai 154,54%, berikut dijelaskan target serta realisasi dari masing-masing sub kegiatan : Sub Kegiatan Target Realisasi % 1) Meningkatnya KLB yang direspon. 23 Kejadian 31 134 2) Meningkatnya kemampuan jejaring kerja 129 Kawasan 197 152 pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular prioritas pada kabupaten/kota 3) Meningkatnya kemampuan jejaring dan advokasi SKD, penanggulangan KLB dan kejadian bencana pada kab/kota 40 Kawasan 45 112 b. Meningkatnya Kinerja Pengembangan Teknologi Laboratorium (PTL) Berdasarkan Permenkes 266 kegiatan Pengembangan Teknologi Laboratorium (PTL)terdiri dari beberapa sub kegiatan. berikut dijelaskan target serta realisasi dari masing-masing sub kegiatan:!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 1/

Sub Kegiatan Target Realisasi % 1) Meningkatnya kemampuan uji laboratorium terhadap contoh uji media lingkungan dan biomarker Pengujian laboratorium 21300 Sampel 22017 Meningkatnya kemampuan kalibrasi. 150 Jenis 190 126 2) Meningkatnya kemampuan uji kendali 90 Jenis 96 106 mutu 3) Meningkatnya kemampuan rancang 13 Model 68 523 bangun model. Meningkatnya kemampuan rancang bangun TTG pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. 13 Set 15 115 c.meningkatnyakinerja Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) Berdasarkan Permenkes 266 kegiatan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) terdiri dari beberapa sub kegiatan. Secara umum pencapaian kinerja Analsis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) sudah mencapai 152%, berikut dijelaskan target serta realisasi dari masing-masing sub kegiatan: Sub Kegiatan Target Realisasi % 1) Meningkatnya kemampuan kajian 120 Kali 398 331,67 dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan pada kawasan. 2) Meningkatnya kemampuan kajian dan evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya. 28 Kali 32 114.29 d. Meningkatnya Dukungan Administrasi dan Manajemen dalam Mewujudkan Kepemerintahan yang Baik Secara umum dukungan administrasi dan manajemen pada dapat dilihat pada tabel berikut ini: Sub Kegiatan Target Realisasi % 1) Tersedianya Tenaga Teknis 72 Orang 72 100 2) Tersedianya Tenaga Administrasi 32 Orang 32 100 3) PNBP 1,88 M 3,02 160,63 B. Analisis Capaian Kinerja 1. Meningkatnya Kinerja Surveilans Epidemiologi Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan evaluasi di bidang surveilans epidemiologi, advokasi dan fasilitasi kesiapsiagaan dan penanggulangan KLB, kajian dan diseminasi informasi kesehatan lingkungan,!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 12

kesehatan matra, kemitraan dan jejaring kerja, serta pendidikan dan pelatihan bidang surveilans epidemiologi. Dalam melaksanakan tugas Surveilans Epidemiologi menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit menular b. pelaksanaan advokasi dan fasilitasi kejadian luar biasa, wabah dan bencana c. pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi kesehatan lingkungan, kesehatan matra dan pemberantasan penyakit menular d. pelaksanaan kemitraan dan jejaring kerja bidang surveilans epidemiologi e. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bidang surveilans epidemiologi 2(34(5#6"##78*8.(#9-7#-%5('8(#:(*((#;(<(#+,/8(+,#:(/5(#=(/(>#<(#?(@8#4(58#6A!B# Definisi Operasional dalam pelaksanaan program surveilans epidemiologi melaksanakan: 1) Penilaian dan Respon Cepat Penangggulangan KLB, yaitu jumlah kegiatan (kejadian) investigasi dan penanggulangan terhadap KLB/wabah penyakit, kejadian bencana dan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis dalam kerangka asistensi teknis dan fasilitasi kepada mitra kerjanya berdasarkan analisis data dan informasi yang diperolehnya. 2) Jejaring epidemiologi, yaitu jumlah kegiatan (kali) diseminasi informasi yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis kepada mitra kerjanya dalam rangka kewaspadaan dini, antisipasi maupun kesiapsiagaan menghadapi suatu kasus atau peristiwa penyakit menular maupun pencemaran lingkungan berdasarkan hasil suatu analisis surveilans epidemiologi faktor resiko maupun hasil analisis surveilans berbasis laboratorium;!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 13

3) Advokasi, yaitu jumlah kegiatan (kali) pertemuan teknis yang dihadiri dan atau yang diselenggarakan oleh unit pelaksana teknis dalam kerangka penyusunan materi suatu kebijakan, peraturan perundangan, pedoman, standar, baku mutu, kriteria atau kegiatan yang relevan. Capaian Indikator Berdasarkan Permenkes 266 kegiatan Surveilans Epidemiologi terdiri dari beberapa sub kegiatan. Secara umum pencapaian kinerja surveilans epidemiologi dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini : Sub Kegiatan 2011 2012 2013 1) Meningkatnya KLB yang direspon. 10 10 31 2) Meningkatnya kemampuan jejaring kerja 70 120 197 pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular prioritas pada kabupaten/kota 3) Meningkatnya kemampuan jejaring dan advokasi SKD, penanggulangan KLB dan kejadian bencana pada kab/kota 10 40 47 %!!" $#!" $!!" %!$$" %!$%" %!$<" #!"!" '()*+",-." /'0123+4",'201"56" 789*:1(3"5,;",-." Grafik 1. Capaian Indikator Peningkatan Kinerja Surveilans Epidemiologi 2. Meningkatnya Kinerja Pengembangan Teknologi Laboratorium (PTL) Pengembangan Teknologi dan Laboratorium mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan evaluasi pengembangan dan penapisan teknologi dan laboratorium, kemitraan dan jejaring kerja kesehatan lingkungan, kesehatan matra,!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 14

kemitraan dan jejaring kerja, serta pendidikan dan pelatihan bidang pengembangan teknologi dan laboratorium pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra. Dalam melaksanakan tugas Pengembangan Teknologi dan Laboratorium menyelenggarakan fungsi: (1) Pengembangan dan penapisan teknologi pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra (2) pengembangan laboratorium pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra (3) pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang pengembangan teknologi dan laboratorium (4) pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bidang pengembangan teknologi dan laboratorium di bidang pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra. # 2(34(5#B"##C%>(*+(((#)(>,+,+#9;%+,3%#D,.*8.(#<,#>(4E5(/E5,83# Definisi Operasional a. Rujukan laboratorium, adalah jumlah kegiatan laboratorium dalam pemeriksaan sampel / spesimen, pembuatan media atau reagensia serta pemeliharaan binatang percobaan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun, terdiri atas : b. Rekomendasi, yaitu jumlah kegiatan (rekomendasi), penyusunan laporan berdasarkan analisis laboratorium yang merupakan usulan, maupun bahan pertimbangan kepada mitra kerja.!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 15

c. Jenis media, yaitu jumlah kegiatan (jenis) untuk membuat sediaan, media pemeriksaan laboratorium, yang diperuntukkan bagi mitra kerja d. Jenis reagensia yaitu jumlah kegiatan (jenis) untuk membuat reagensia yang diperlukan dalam pemeriksaan laboratorium yang diperuntukkan bagi mitra kerja e. Binatang percobaan, yaitu jumlah kegiatan (jenis) untuk memelihara binatang percobaan yang diperlukan dalam pemeriksaan laboratorium maupun kegiatan riset / kajian. f. Kendali mutu dan kalibrasi, adalah jumlah kegiatan (jenis) untuk mengukur, menilai atau meningkatkan kemampuan standar dari suatu peralatan dan hasil penerapan teknologi baik untuk kebutuhan sendiri maupun mitra kerjanya. g. Pengembangan model dan teknologi tepat guna, yaitu jumlah kegiatan (jenis) yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis untuk menerapkan, mengembangkan teknologi maupun metodologi kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit menular. h. Sumberdaya teknis, adalah jumlah sarana teknis dan sumberdaya manusia teknis yang medukung kegiatan unit pelaksana teknis dalam jangka waktu 1 (satu) tahun, terdiri atas : i. Tenaga teknis, yaitu jumlah tenaga teknis (orang) struktural maupun fungsional yang melakukan tugas dan fungsi teknis di unit pelaksana teknis. j. Sarana teknis, jumlah sarana teknis (jenis) yang dimiliki unit pelaksana teknis untuk kegiatan laboratorium, pengembangan model dan teknologi tepat guna, uji mutu, kalibrasi dan sarana teknis lainnya. Capaian Indikator Berdasarkan Permenkes 266 kegiatan Pengembangan Teknologi Laboratorium (PTL)terdiri dari beberapa sub kegiatan. Berikut dijelaskan target serta realisasi dari masing-masing sub kegiatan: 1) Rujukan Laboratorium Sub Kegiatan 2011 2012 2013 1) Meningkatnya kemampuan uji 10.573 21.150 /29//6 laboratorium terhadap contoh uji 2) Jenis Media. 139 153 210 3) Jenis reagensia 491 472 457 4) Jenis Hewan Coba 5 5 5!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 16

:,;-,+39%<=>=?@,A,=,@B<B@*,C>A,B,>+;>=*;D<=?,=%<;,=E,,A,=(<@=FCF?> (<G,A:*=, 2) Kendali Mutu dan kalibrasi Sub Kegiatan 2011 2012 2013 1) Jenis Uji Mutu 173 80 201 2) Jenis Kalibrasi 160 160 241 3) Penge,bangan model dan Teknologi tepat guna Sub Kegiatan 2011 2012 2013 1) Jenis Model 13 26 68 2) Jenis Teknologi 13 15 15 3. MeningkatnyaKinerja Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan evaluasi pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan fisik dan kimia serta dampak lingkungan biologi, pendidikan pelatihan di bidang pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra. Dalam melaksanakan tugas Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan menyelenggarakan fungsi: a. analisis dampak kesehatan lingkungan fisik dan kimia b. analisis dampak kesehatan lingkungan biologi c. pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang analisis dampak kesehatan lingkungan!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 17

d. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bidang analisis dampak kesehatan lingkungan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL), adalah jumlah kegiatan ADKL dalam jangka waktu 1 (satu) tahun, terdiri atas : Definisi Operasional 1) Kegiatan dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan, yaitu jumlah kegiatan kajian dan atau evaluasi (kali) terhadap rencana maupun pelaksanaan pembangunan berkait dengan kemungkinan timbulnya dampak atau resiko gangguan kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis 2) Kajian dan evaluasi pemberantasan penyakit menular, yaitu jumlah kegiatan (kali) kajian dan atau evaluasi terhadap rencana maupun pelaksanaan pemberantasan penyakit menular yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis. 2(34(5#F"##-(G,(#<(#%H(>8(+,#<(3;(*#*%+%@(/(#>,.*8.(##;(<(#*(I(+(#### Capaian Indikator Berdasarkan Permenkes 266 kegiatan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) terdiri dari beberapa sub kegiatan. Berikut dijelaskan target serta realisasi dari masingmasing sub kegiatan:!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 18

Sub Kegiatan 2011 2012 2013 1) Meningkatnya kemampuan kajian 12 120 398 dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan pada kawasan. 2) Meningkatnya kemampuan kajian dan evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya. 15 28 32 d. Meningkatnya Dukungan Administrasi dan Manajemen dalam Mewujudkan Kepemerintahan yang Baik Secara umum dukungan administrasi dan manajemen pada operasional perkantoran Sub Kegiatan Target Realisasi 1) Tersedianya Tenaga Teknis 72 Orang 89 2) Tersedianya Tenaga Administrasi 32 Orang 52 3) PNBP 1,88 M 3,12 2(34(5#J"#C%5/%38(#G%G(5,.#*%5G(# Kebijakan dan Upaya yang Dilaksanakan Pada Tahun Anggaran 2013 realisasi keuangan menunjukkan kemampuan sebesar Rp. 25,468,746,677,- atau 99,25% dari pagu yang dianggarkan yaitu sebesar Rp.27,683,890,000,-. Sedangkan sisa anggaran sebesar Rp. 139.261.120,- atau 0,75% merupakan pengembalian dari efisiensi belanja modal, belanja pegawai dan belanja barang/jasa.!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 /0

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pencapaian indikator sesuai dengan kebijakan Kementerian Kesehatan, BBTKLPP Surabaya telah mengambil langkahlangkah sebagai berikut: 1. Membangun Komitmen 2. Penguatan Perencanaan dan Penganggaran 3. Pembenahan Pengelolaan Kas/Sistem Pembukuan/Akuntansi 4. Perbaikan Penatausahaan PNBP 5. PeningkatanKualitas Pengadaan Barang/Jasa 6. Pembenahan Penatausahaan BMN 7. Penguatan Kapasitas SDM 8. Penguatan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) 9. Penguatan Monitoring dan Evaluasi 10. Perbaikan Penyusunan Penyampaian Laporan Keuangan 11. Peningkatan Kualitas Pengawasan. Pelayanan pada BBTKLPP Surabaya diwujudkan dalam bentuk layanan laboratorium yang menghasilkan PNBP. Target PNBP pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.881.901.000,- sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp.3.026.421.349,- atau sebesar 160,82%.Kondisi ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat dalam menggunakan jasa layanan laboratorium BBTKLPP Surabaya selama tahun 2013 cukup baik. C. Sumber Daya 1. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia BBTKLPP Surabaya sampai dengan bulan Desember 2013 berjumlah 102 orang, dengan kualifikasi/ jenis pendidikan meliputi; SMA 20 orang, D3 13 orang, S1 49 orang, S2 21 orang yang tersebar pada jabatan struktural 13 orang; fungsional angka kredit 39 orang; fungsional non angka kredit 54 orang. Gambaran selengkapnya sebagaimana tabel di bawah ini :!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 /1

Tabel 4. Distribusi SDM BBTKLPP Surabaya Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada Tahun 2013 Tingkat Pendidikan No Jenis Jabatan SD SLTP SLTA D3 S1 S2 Jml I STRUKTURAL ( 13 ) : a. Eselon II -- -- -- -- -- 1 1 b. Eselon III -- -- -- -- 1 3 4 c. Eselon IV -- -- -- -- 1 7 8 II FUNGSIONAL ( 93 ) : A. Angka Kredit ( 39 ) : 1. Pranata LabKes (15) -- -- 2 2 10 1 15 2. Sanitarian ( 18 ) -- -- 2 -- 13 2 17 3. EpidKes (2) -- -- -- -- 2 2 4. EntoKes (2) -- -- -- -- 2 -- 2 5. Pranata Humas (1) -- -- -- -- 1 -- 1 B. Non Angka Kredit ( 54) -- -- 16 11 17 8 52 Jumlah : -- -- 20 13 46 23 102 Kondisi sumber daya manusia berdasarkan jenjang pendidikan dan jenis jabatan fungsional dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut : <DHD D,BD, Grafik 2. Distribusi SDM BBTKLPP Surabaya Berdasarkan Jabatan Fungsional dan Pendidikan Tahun 2013 2. Sumber Daya Anggaran BBTKLPP Surabaya memperoleh anggaran untuk Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendakian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan sebesar Rp. 27,683,890,000- (Dua puluh tujuh milyar enam ratus delapan puluh tiga juta delapan ratus sembilan puluhribu rupiah), dituangkan dalam!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 //

kegiatan pelaksanaan tahun 2013 sebagai berikut : Tabel 5. Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja BBTKLPP Surabaya Tahun 2013 NO JENIS BELANJA PAGU REVISI REALISASI % 1 Belanja PEGAWAI (51) 5,609,135,000 5,557,074,425 99.07 2 Belanja BARANG (52) 12,596,959,000 11,280,391,573 89.55 3 Belanja MODAL (53) 9,477,796,000 9,121,894,927 96.24 JUMLAH 27,683,890,000 25,940,664,966 93.70 $B?6=$!" $B%6=$!" $6=$!" A6=!>" @6=!>"?6=!>" %6=!>"!" C14D" '1E3(1(3" Grafik 3. Distribusi pagu dan realisasi anggran berdasarkan jenis belanja TA. 2013 BBTKLPP Surabaya juga merupakan satuan kerja yang memberikan layanan publik dan menghasilkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dengan gambaran estimasi Pendapatan Tahun 2013 sebesar Rp. 1,881,901,000 terealisasi sebesar Rp. 3,117,834,500,- atau mencapai 165,67 % dari Pagu Estimasi Pendapatan Negara Bukan Pajak. Tabel 6. Realisasi PNBPBBTKLPP SurabayaTahun 2013 Uraian TA 2013 Pendapatan Jasa Tenaga, pekerjaan, informasi, Pelatihan dan Teknologi 3.117.834.500 Sesuai Dengan Tugas dan Fungsi masing-masing Kementerian dan Pendapatan DJBC Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 81.328.025 Pendapatan kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL Pendapatan Anggaran Lain-lain 10.944.753 Total 3.210.107.349!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 /2

Realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp. 5,538,718,566,- (98,74%) dari jumlah pagu sebesar Rp. 5,609,135,000,- pada tahun 2013. Rincian realisasi Belanja Pegawai adalah sebagai berikut : Tabel 7. Realisasi Belanja Pegawai di BBTKLPP SurabayaTahun 2013 Uraian PAGU Realisasi % Belanja Gaji Pokok PNS Rp 3.775.500.000 Rp 3.772.335.500 99,92% Belanja Pembulatan Gaji PNS Rp 100.000 Rp 72.664 72,66% Belanja tunjangan Suami Istri PNS Rp 276.500.000 Rp 275.975.020 99,81% Belanja Tunjangan Anak PNS Rp 89.500.000 Rp 88.887.962 99,32% Belanja Tunjangan Struktural PNS Rp 128.245.000 Rp 118.100.000 92,09% Belanja Tunjangan Fungsional PNS Rp 213.070.000 Rp 207.830.000 97,54% Belanja Tunjangan PPh PNS Rp 89.626.000 Rp 89.439.950 99,79% Belanja Tunjangan Beras PNS Rp 249.429.000 Rp 249.396.820 99,99% Belanja Uang Makan PNS Rp 548.568.000 Rp 501.900.650 91,49% Belanja Tunjangan Umum PNS Rp 132.925.000 Rp 130.430.000 98,12% Belanja Uang Lembur Rp 105.672.000 Rp 104.350.000 98,75% Total Rp 5.609.135.000 Rp 5.538.718.566 98,74% Realisasi Belanja Barang tahun anggaran 2013 sebesar Rp. 11,280,391,573 (89,55%) dari pagu sebesar Rp. 12.596.959.000,-. Rincian realisasi Belanja Barang adalah sebagai berikut: Tabel 8. Belanja Barang di BBTKLPP SurabayaTahun 2013 Uraian Belanja Barang Jumlah Belanja Barang Operasional 1.461.643.655 Belanja Barang Non Operasional 3.152.283.165 Belanja Jasa 1.719.266.504 Belanja Pemeliharaan 916.810.020 Belanja perjalanan lainnya 4.051.862.229 TOTAL BELANJA BARANG 11.301.865.573 Realisasi Belanja Modal TA 2013 sebesar Rp. 9.121.894.927,- (96,24%) dari pagu sebesar Rp. 9.477.796.000,-. bentuk kegiatan belanja modal adalah untuk peremajaan Peremajaan Peralatan Esensial.Sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan program maupun pelayanan, dilakukan peremajaan peralatan esensial untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang relevan. Jenis peralatan esensial tersebut digunakan untuk kajian, respon KLB, analisis kualitas media lingkungan, pemantauan pencemaran, analisis agent penyakit dan sebagai sarana pelatihan teknis. Diharapkan!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 /3

peremajaan ini mampu mendukung peningkatan kinerja BBTKLPP Surabaya dimasa mendatang. adapun realisasi belanja modal terdiri dari: Tabel 9. Realisasi Belanja Modal di BBTKLPP SurabayaTahun 2013 Uraian Pagu Realisasi % Belanja Modal 7.986.815.000 7.836.732.000 98,73 Peralatan dan Mesin Belanja Modal 1.330.981.000 1.134.340.127 85,23 Gedung dan Bangunan Belanja Modal 75.000.000 66.440.000 89,00 Jaringan Belanja Modal 85.000.000 84.382.800 99,00 Lainnya Jumlah 9.477.796.000 9.121.894.927 96,24 3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Kondisi sarana dan prasarana BBTKLPP Surabaya mencakup barang bergerak dan tidak bergerak pada akhir tahun 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 10. Distribusi Sarana dan Prasarana Bergerak dan Tidak Bergerak Di BBTKLPP Surabaya, Tahun 2013 NO JENIS SARANA/PRASARANA JUMLAH TOTAL ASET BAIK RUSAK RINGAN RUSAK BERAT JML % JML % JML % KETERANGAN 1 Barang bergerak 1.988 1.822 91 12 0,60 154 7,74-2 Barang tak bergerak 5 5 100 - - - - - 3 Aset yang tidak digunakan 166 - - - - 166 100 Proses Penghapusan!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 /4

BAB IV SIMPULAN Pengukuran Pencapaian sasaran kinerja BBTKLPP Surabaya tahun 2013 secara optimal didasarkan atas hasil pencapaian program sebagaimana ketetapan dengan tingkat penggunaan anggaran dan tingkat pencapaian kegiatan keluaran (output) selama periode 1 tahun anggaran mulai awal Januari sampai akhir Desember 2013. Dalam rangka persiapan awal pertanggungjawaban kinerja BBTKLPP Surabaya tahun anggaran 2013 telah disusun laporan pencapaian akuntabilitas kinerja BBTKLPP Surabaya pada periode Januari hingga akhir Desember 2013. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi dan kontrol sejauh mana kemampuan pengelolaan anggaran dan kegiatan pencapaian target sesuai dengan komitmen dalam penetapan kinerja BBTKLPP Surabaya tahun 2013. Secara umum, akuntabilitas BBTKLPP Surabaya pada tahun 2013 dalam pengelolaan anggaran yang disediakan pada tahun 2013 sebesar Rp. 27,683,890,000-, penyerapan anggaran BBTKLPP Surabaya mencapai 93,70%, pencapaian PNBP pada tahun 2013 mencapai 165,67%. Pencapaian indikator kinerja berdasarkan pelaksanaan anggaran mencapai 126,94 % dari target indikator yang ditetapkan. Pada tahun anggaran 2013 dilakukan kebijakan efisiensi dengan perubahan alokasi anggaran yang mengurangi perjalanan dinas dan belanja bahan dialihkan untuk belanja modal, pendidikan dan pelatihan, serta tunjangan kinerja. Hal penting yang terjadi pada tahun anggaran 2013 adalah komitmen seluruh jajaran Kementerian Kesehatan untuk mencapai predikat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam pengelolaan keuangan. BBTKLPP Surabaya berdasarkan kebijakan teknis untuk mencapai WTP telah melakukan berbagai langkah yang telah ditetapkan. Di samping itu berdasarkan pengalaman dalam kinerja surveilans berbasis laboratorium khususnya di bidang biomolekuler, BBTKLPP Surabaya telah melakukan intensifikasi surveilans epidemiologi serta berbagai upaya telah dilaksanakan baik terkait dengan pengembangan SDM, kelengkapan peralatan esensial laboratorium, sarana operasional maupun prasarana belum secara maksimal mampu melaksanakan seluruh tugas pokok dan fungsi serta kemampuan menjangkau seluruh wilayah layanan.jajaran BBTKLPP Surabaya tetap mengupayakan peningkatan dan pengembangan kinerja melalui jejaring kerja dengan!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 /5

berbagai pemangku kepentingan (stakeholders). Dengan demikian BBTKLPP Surabaya dapat memberikan kontribusi nyata dalam pencapaian tujuan dan sasaran Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Dengan ditetapkannya Organisasi dan Tata Kerja BBTKLPP melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2349/PER/MENKES/XI/2011 kinerja BBTKLPP Surabaya dalam pengelolaan Program PP dan PL diharapkan semakin berkembang khususnya dalam peran surveilans berbasis laboratorium, pengembangan teknologi tepat guna, kemampuan respon cepat dalam antisipasi KLB/wabah dan kejadian bencana serta kajian yang terkait dengan faktor risiko dan situasi epidemiologi. BBTKLPP Surabaya senantiasa terbuka untuk kritik dan saran yang membangun serta berbagai bentuk kerjasama maupun jejaring kerja sehingga upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara optimal pada umumnya, dan upaya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan khususnya dapat berjalan secara berhasil dan berdaya guna.!"#$%''(#!%%)*+,-,.,/012 /6

Unit Eselon : Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Tahun Anggaran : 2013 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) I Penyehatan Lingkungan Tenaga Teknis/ Masyarakat Terlatih Bidang Penyediaan Sarana Air Minum 35 Orang Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan Kontruksi Sarana Air Minum 18 Unit/set Dokumen Pelaksanaan Peningkatan Akses Air Minum 1 Dokumen II Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Dokumen perencanaan dan anggaran 1 Dokumen Lainnya pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Laporan keuangan 1 Laporan Laporan aset negara (BMN) 1 Laporan Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Pengendalilan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan PENETAPAN KINERJA Jumlah Anggaran : Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan : Rp. 29.307.676.000,- (Dua puluh sembilan milyar tiga ratus tujuh juta enam ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) Layanan administrasi kepegawaian 1 Laporan Kegiatan kehumasan, protokol dan pemberitaan 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah 3 Laporan Alat kesehatan 13 Unit Tenaga Kesehatan Terlatih 8 Orang Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Matra 1 Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan 9 Laporan Laboratorium Terakreditasi 8 Laporan Penyelenggaraan Kalibrasi 2 Laporan Teknologi Tepat Guna Pengendalian Lingkungan 5 Laporan Kajian Daerah Potensial Adaptasi Terhadap Perubahan 1 Laporan KLB Penyakit Menular Yang Dapat Ditanggulangi < 24 ja 19 Laporan Surveilens Epidemiologi 4 Laporan Layanan Perkantoran 12 Bln Layanan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1 Set/paket

Unit Eselon : Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Tahun Anggaran : 2013 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja (1) (2) (3) I Penyehatan Lingkungan Tenaga Teknis/ Masyarakat Terlatih Bidang Penyediaan Sarana Air Minum Target (4) 35 Orang Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan Kontruksi Sarana Air Minum 18 Unit/set Dokumen Pelaksanaan Peningkatan Akses Air Minum 1 Dokumen II Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Dokumen perencanaan dan anggaran 1 Dokumen Lainnya pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Laporan keuangan 1 Laporan Laporan aset negara (BMN) 1 Laporan Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Pengendalilan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan RENCANA KINERJA TAHUNAN Layanan administrasi kepegawaian 1 Laporan Kegiatan kehumasan, protokol dan pemberitaan 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah 3 Laporan Alat kesehatan 13 Unit Tenaga Kesehatan Terlatih 8 Orang Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Matra 1 Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan 9 Laporan Laboratorium Terakreditasi 8 Laporan Penyelenggaraan Kalibrasi 2 Laporan Teknologi Tepat Guna Pengendalian Lingkungan 5 Laporan Kajian Daerah Potensial Adaptasi Terhadap Perubahan 1 Laporan KLB Penyakit Menular Yang Dapat Ditanggulangi < 24 ja 19 Laporan Surveilens Epidemiologi 4 Laporan Layanan Perkantoran 12 Bln Layanan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1 Set/paket