LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INTANSI PEMERINTAH

dokumen-dokumen yang mirip
BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015

LAPORAN INTERIM TRIWULAN IV TA 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2016 Balai Penelitian Observasi Laut

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2016 Balai Penelitian dan Observasi Laut

LAKIP BBPSEKP Tahun 2013

KATA PENGANTAR LAPORAN KINERJA 2017

2.1 Rencana Strategis

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

RENCANA STRATEGIS BALAI RISET DAN OBSERVASI KELAUTAN

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2017 Balai Penelitian dan Observasi Laut

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

BBPPBL Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Laut Institute for Mariculture Research And Development

BAB II PERENCANAAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LP2BRL TRIWULAN III TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

LaporanAkuntabilitas KinerjaInstansiPemerintah

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md

DAFTAR PENYUSUN. Penasehat : Penanggung Jawab : Ketua Tim Penyusun : Tim Penyusun : Penerbit : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016

TIM PENYUSUN : Dr. Ir. Achmad Poernomo, M.App.Sc. Dr. Ir. Aryo Hanggono, DEA. Minhadi Noer Sjamsu.S.T, M.E. Catur Pramono Adi.S.Pi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Abdur Rouf Syam

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

Laporan Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Balai Riset dan Observasi Laut

Sambutan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016

TIM PENYUSUN. Penanggungjawab Penyusun

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md

1. Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan : Jabatan Eselon II sebanyak 1 orang, Jabatan

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

: Dr. Fayakun Satria, S.Pi., M.App.Sc. : Riswanto, S.Kel Agus Arifin Sentosa, S.Pi

PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i RINGKASAN... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR :

TIM PENYUSUN : Dr. Imron, S.Pi, M.Si KONTRIBUTOR : Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si. Warsono, S.A.P. Nunuk Listiyowati, S.Pi. Sunarso, S.

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

DRAFT RENCANA STRATEGIS

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) 2014

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.34/MEN/2011 TENTANG

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. LakilLToshiLaporan Kinerja Direktorat Jenderal PSDKP Tahun 2014 III-

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) Penyusun:

LAPORAN KINERJA (LKJ) INSTANSI PEMERINTAH TRIWULAN III

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL


LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

Gambar Piramida Penyelarasan Strategi

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

I. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2015 Direktur Produksi, Ir. Coco Kokarkin Soetrisno,M.Sc

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN

L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

LKj - BKIPM 2014 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Transkripsi:

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INTANSI PEMERINTAH TA 2014 JL. B A R U P E R A N C A K, N E G A R A, J E M B R A N A - B A L I T E L P + 6 2 3 6 5 4 4 2 6 6-67 FAX + 6 2 3 6 5 4 4 2 6 7 0 / 4 4 2 7 8 1 P a g e

i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas Karunia dan Rahmat-Nya sehingga penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) Tahun 2014 dapat disusun dengan baik. Penyusunan laporan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban. stakeholders sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. BPOL sebagai salah satu instansi pemerintah dibiayai oleh anggaran negara diharuskan menyampaikan laporan dimaskud sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai instansi penyelenggara penelitian dan observasi sumberdaya laut. Terkait dengan meningkatkan kinerja organisasi maupun pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya pada tahun 2013 BPOL menggunakan Balanced Scorecard (BSC) ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja organisasi sehingga dapat dijadikan cermin bagi pegawai untuk mengevaluasi kinerja organisasi selama satu tahun, dengan harapan ke depan kinerja BPOL dapat lebih trasparan, produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek keuangan maupun aspek koordinasi pelaksanaan sehingga kepercayaan masyarakat dan pemangku kepentingan terhadap BPOL semakin meningkat Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak atas tenaga dan pikiran dalam penyusunan LAKIP ini. Masukan dan saran perbaikan yang bersifat membangun kami harapan dalam rangka penguatan kinerja BPOL pada masa yang akan datang. Jembrana, Januari 2015 Kepala Balai Penelitian dan Observasi Laut Dr. rer. nat. Agus Setiawan, M. Si.

ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... v SINGKATAN/GLOSARY... v RINGKASAN EKSEKUTIF... vi BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 LATAR BELAKANG...1 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN... 2 1.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI... 3 1.4 KERAGAAN SDM (KEKUATAN SDM)... 6 1.5 SISTEMATIKA LAKIP... 9 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 11 2.1 RENCANA STRATEGIS 2010-2014... 11 2.2 SASARAN STRATEGIS BPOL TAHUN 2014... 13 2.3 PENETAPAN KINERJA TA 2014... 15 2.4 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TA 2014... 16 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 18 3.1 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA... 18 3.2 HASIL PENGUKURAN... 20 3.2 EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA... 29 1. STAKEHOLDER PERSPECTIVE... 29 2. CUSTOMER PERSPECTIVE... 31 3. INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE... 36 4. LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE... 51 BAB IV PENUTUP... 65 4.1 PERMASALAHAN... 65 4.2 TINDAK LANJUT... 65 4.3 SARAN... 67

iii DAFTAR TABEL Tabel 1. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja BPOL TA 2014... vi Tabel 2. Petugas Belajar Aktif per 2014 di BPOL... 9 Tabel 3. Penetapan Kinerja BPOL TA 2014... 15 Tabel 4. Capaian IKU BPOL Triwulan IV TA 2014... 19 Tabel 5. Bobot IKU terhadap SS... 20 Tabel 6. Status capaian NPSS... 21 Tabel 7. Standar Status Kinerja Untuk NSS, NKP, NPIS dan NPSS.... 21 Tabel 8. Hasil perhitungan capaian NPSS BPOL... 22 Tabel 9. Nilai Indeks Status Capaian IS... 24 Tabel 10. Hasil capaian NIlai Penilaian Inisiatif Strategis BPOL (NPIS)... 24 Tabel 11. Nilai Indeks Status Capaian NKK... 26 Tabel 12. Hasil capaian Nilai Kinerja Keseluruhan (NKK) BPOL... 27 Tabel 13. Target dan Realisasi IKU NIlai Tukar Nelayan (NTN) Tahun 2014... 29 Tabel 14. Target dan Realisasi IKU Pertumbuhan PDB Perikanan... 31 Tabel 15. Target dan Realisasi IKU Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut di BPOL... 32 Tabel 16. Target dan Realisasi IKU Jumlah hasil penelitian dan observasi laut yang digunakan oleh masyarakat KP... 33 Tabel 17. Target dan Realisasi IKU JUmlah pengguna hasil penelitian dan observasi laut (Orang)... 34 Tabel 18. Target dan Realisasi IKU Luas Kawasan Konservasi Perairan yang Dikelola Secara Berkelanjutan (Juta Ha) 35 Tabel 19. Target dan Realisasi IKU Prosentase hasil litbang BPOL yang dijadikan bahan kebijakan P3TKP terhadap total kegiatan litbang yang dihasilkan... 36 Tabel 20. Frekuensi Pemantauan Fishing Ground di WPP (jumlah terbit per minggu)... 37 Tabel 21. Jumlah Jenis Ikan yang terdapat pada peta fishing ground... 38 Tabel 22. Jumlah WPP yang dapat dipantau fenomena laut... 39 Tabel 23. Jumlah WPP yang dapat diperkirakan dinamika lautnya... 41 Tabel 24. Jumlah wilayah di kawasan CTI yang dapat dipantau, diinventarisir dan diidentifikasi kondisi terumbu karang dan kualitas airnya... 42 Tabel 25. Jumlah Karya Tulis Ilmiah... 43 Tabel 26. Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan pada tahun 2014... 43 Tabel 27. Jumlah Hasil Penelitian dan Observasi Laut di BPOL... 46 Tabel 28. Jumlah hasil penelitian dan observasi laut di BPOL... 46 Tabel 29. Jumlah Inovasi BPOL yang diusulkan HKI-nya... 48 Tabel 30. Proporsi Penelitian dan Observasi Laut yang mendukung program strategis KKP dibandingkan dengan program prospektif lainnya di BPOL... 49 Tabel 31. Judul kegiatan yang mendukung program strategis KKP dibandingkan dengan program prospektif lainnya di BPOL... 49 Tabel 32. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Struktural dan Peneliti di BPOL... 51 Tabel 33. Jumlah Peneliti/Perekayasa berpendidikan S3 di BPOL... 52 Tabel 34. Rasio Jumlah Pegawai BPOL dengan Jabatan Fungsional Litbang Terhadap Total Jumlah Pegawai... 53 Tabel 35. Service Level Agreement... 54 Tabel 36. Target dan Realisasi IKU Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala Likert 1-5)... 55

iv Tabel 37. Jumlah Parameter Uji yang terakreditasi... 55 Tabel 38. Target dan Realisasi IKU Jumlah Stasiun Observasi Laut... 56 Tabel 39. Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Eksternal Internal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti BPOL dibanding Total Rekomendasi... 58 Tabel 40. Nilai AKIP BPOL... 58 Tabel 41. lndeks Kepuasan Masyarakat BPOL... 59 Tabel 42. Nilai inisiatif anti korupsi BPOL... 60 Tabel 43. Target dan Realisasi IKU Terwujudnya Good Governance & Clean Government di BPOL... 61 Tabel 44. Target dan Realisasi IKU Terkelolanya Anggaran Secara Optimal di BPOL... 62 Tabel 45. Realisasi Anggaran BPOL Berdasarkan Sumber Dana dan Jenis Belanja... 62 Tabel 46. Capaian Renstra BPOL pada tahun 2010-2014... 63 Tabel 47. Tindak Lanjut Permasalahan dalam Pelaksanaan Kegiatan BPOL Triwulan IV... 65

v DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Penelitian dan Observasi Laut... 5 Gambar 2. Kelompok Peneliti di BPOL... 6 Gambar 3. Grafik Komposisi Berdasarkan Pendidikan di BPOL... 7 Gambar 4. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BPOL... 7 Gambar 5. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan di BPOL... 8 Gambar 6. Peta Strategi BPOL... 14 Gambar 7. Hasil Status Capaian Realisasi IKU BPOL Tahun 2014... 23 Gambar 8. Penyebaran informasi PPDPI untuk mendukung peningkatan NTN... 30 Gambar 9. Sosialisai Hasil Riset BPOL untuk Nelayan... 33 Gambar 10. Sosialisasi Model Penerapan Teknologi Bioreeftek... 34 Gambar 11. Frekuensi Pemantauan Fishing Ground di WPP... 38 Gambar 12. Jumlah Jenis Ikan yang terdapat peta Fishing Ground... 39 Gambar 13. Jumlah WPP yang dapat dipantau fenomena lautnya... 40 Gambar 14. Jumlah WPP yang dapat diperkirakan dinamika laut... 41 Gambar 15. Jumlah wilayah di kawasan CTI yang dapat dipantau kondisi terumbukarangnya... 42 Gambar 16. Grafik Penggunaan Internet di BPOL pada bulan Desember... 54 SINGKATAN/GLOSARY SEACORM InaGOOS BPOL LAKIP : Southeast Asia Center for Ocean Research and Monitoring : Indonesia Global Ocean Observing System : Balai Penelitian dan Observasi Laut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

vi RINGKASAN EKSEKUTIF Balai Penelitian dan Observasi Laut merupakan Unit Pelaksana Teknis yang memiliki tugas penelitian dan observasi sumberdaya laut. Untuk itu seluruh program kerja BPOL didasarkan pada tujuan, sasaran strategis dan target kinerja yang telah ditetapkan pada Renstra Balitbang KP dan Renstra BPOL Tahun 2010-2014, rencana kerja pemerintah, rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja tahunan secara konsisten, terus menerus dan berkesinambungan. BPOL pada tahun 2014 melaksanakan 24 kegiatan yang dapat dikelompokkan ke dalam Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik, Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK, dan Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumberdaya Riset Kelautan dan Perikanan Serta Penyebaran Pemanfaatan IPTEK. BPOL telah menetapkan 12 sasaran strategis (SS) dan 29 Indikator Kinerja Utama, yaitu: Tabel 1. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja BPOL TA 2014 STAKEHOLDER PERSPECTIVE 1 Nilai Tukar Nelayan 2 Pertumbuhan PDB Perikanan CUSTOMER PERSPECTIVE 3 Jumlah jejaring dan kemitraan penelitian dan observasi laut 4 Jumlah hasil penelitian dan observasi laut yang digunakan oleh masyarakat KP 5 Jumlah pengguna hasil penelitian dan observasi laut (kelompok/orang) 6 Luas kawasan konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Prosentase hasil litbang BPOL yang dijadikan bahan kebijakan P3TKP terhadap total kegiatan litbang 7 yang dihasilkan 8 Frekuensi pemantauan fishing ground di WPP (jumlah terbit per minggu) 9 Jumlah jenis ikan yang terdapat pada peta fishing ground 10 Jumlah WPP yang dapat dipantau fenomena lautnya 11 Jumlah WPP yang dapat diperkirakan dinamika lautnya Jumlah wilayah di kawasan CTI yang dapat dipantau, diinventarisir, dan diidentifikasi kondisi 12 terumbu karang dan kualitas airnya 13 Jumlah karya tulis ilmiah 14 Jumlah hasil penelitian dan observasi laut di BPOL 15 Jumlah inovasi BPOLyang diusulkan HKI-nya Proporsi penelitian dan observasi laut yang mendukung program strategis KKP dibandingkan dengan 16 program prospektif KP lainnya di BPOL LEARN & GROWTH PERSPECTIVE 17 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat struktural dan peneliti di BPOL (%) 18 Jumlah peneliti/perekayasa berpendidikan S3 di BPOL

vii 19 Rasio jumlah pegawai BPOL dengan jabatan fungsional litbang terhadap total jumlah pegawai 20 Service Level Agreement (%) 21 Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5) 22 Jumlah parameter uji yang terakreditasi 23 Jumlah stasiun observasi laut 24 Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal internal pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti BPOL dibanding total rekomendasi 25 Nilai AKIP BPOL 26 Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap BPOL 27 Nilai inisiatif anti korupsi BPOL 28 Nilai penerapan RB BPOL 29 Prosentase penyerapan DIPA BPOL Hasil pengukuran pada 12 SS dan 29 IKU menunjukkan bahwa target yang telah ditetapkan menunjukan terdapat capaian kinerja yang belum optimum hal ini di tandai dengan Nilai NPSS 95%, NPIS 100% dan NKK 195% masih di bawah target yaitu 200% untuk NKK. Rincian capaian hasil pengukuran kinerja BPOL Tahun 2014 sebagai berikut: No Kode IKU IKU Inisiatif Strategis Target Realisasi Gap NPIS Status NPIS NPSS NKK Status 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 1 Melakukan kegiatan litbang di BPOL yang menjadi prioritas P3TKP 2 7 Prosentase hasil litbang BPOL yang dijadikan bahan kebijakan P3TKP terhadap total kegiatan litbang yang dihasilkan Menghimpun hasil kegiatan litbang di BPOL yang dapat digunakan untuk penyusunan bahan sosialisasi rekomendasi oleh P3TKP 3 Menyediakan data dan informasi hasil kegiatan litbang di BPOL untuk bahan penyusunan kebijakan P3TKP 100% 95% 195% 4 8 Mengembangkan sistem otomatisasi pembuatan peta prakiran daerah penangkapan ikan Mengembangkan sistem otomatisasi pembuatan peta prakiran daerah penangkapan ikan 5 9 Mengembangkan model prediksi untuk komoditas ikan tuna, cakalang, dan lemuru Mengembangkan model prediksi untuk komoditas ikan tuna, cakalang, dan lemuru

viii No Kode IKU IKU Inisiatif Strategis Target Realisasi Gap NPIS Status NPIS NPSS NKK Status 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 6 11 7 8 9 10 13 Jumlah WPP yang dapat diperkirakan dinamika lautnya Jumlah karya tulis ilmiah Mengembangkan sistem pemodelan laut untuk memprediksi dinamika laut Menerbitkan karya tulis ilmiah hasil penelitian dan observasi laut pada jurnal ilmiah dan atau prosiding dalam dan luar negeri Penyusunan laporan triwulanan Penyusunan laporan semesteran Penyusunan laporan tahunan 11 Penyusunan LAKIP 12 13 14 15 16 17 Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon IV dan pelaksana seksi monitoring dan evaluasi Penyusunan laporan teknis Penyusunan laporan output Penyusunan laporan ringkas Mengusulkan Pelaksana seksi monitoring dan evaluasi yang akan mengikuti assesment Mengusulkan pelaksana di BPOL yang akan ditingkatkan kompetensi sesuai dengan hasil assessment 17 20 Service Level Agreement Mengusulkan rekomendasi perbaikan SLA di BPOL 18 21 Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5) Memberikan rekomendasi perbaikan kemudahan akses informasi di BPOL 19 20 24 Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal internal pemerintah (APEIP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi Meningkatkan sistem manajemen BMN di BPOL Meningkatkan nilai LK BPOL 21 Melaksanakan hasil rekomendasi APEIP

ix No Kode IKU IKU Inisiatif Strategis Target Realisasi Gap NPIS Status NPIS NPSS NKK Status 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 22 23 25 Nilai LAKIP BPOL Penerapan manajemen kinerja berbasis BSC dan sistem informasi di BPOL Melaksanakan hasil rekomendasi penilaian LAKIP BBP4BKP 24 26 Nilai integritas di BPOL Evaluasi integritas BPOL 25 26 27 Nilai Inisiatif anti korupsi di BPOL Implementasi zona Integritas di BPOL Evaluasi inisiatif anti korupsi di BPOL 27 28 Nilai Penerapan RB di BPOL Penerapan program RB di BPOL 28 29 Persentase penyerapan DIPA di BPOL Reviu penyerapan anggaran BPOL secara menyeluruh dan berkala (tiap bulan) 29 Pelaksanaan rencana aksi perbaikan penyerapan anggaran BPOL Pelaksanaan 24 kegiatan dan 12 SS serta 29 IKU, BPOL memperolah anggaran sebesar Rp. 13.737.979.000 dengan sumber : 1. RM Rp. 9.556.208.000 2. PNBP Rp. 34.576.000 3. HLL Rp. 4.147.195.000 Serapan anggaran sebesar 96,22% setara dengan Rp. 13.218.906.744,00 dari target Rp 13.189.000.000,00 (96,00%.), sedangkan angka capaian fisiknya mencapai 100%. RM (Rp. 1.000) PNBP HLL (Rp. 1.000) (Rp. 1.000) 51 52 53 52 53 52 53 Pagu 2.060.464.000 7.495.744.000 0 34.576.000 0 4.147.195.000 0 Target 2.060.464.000 7.495.744.000 0 34.576.000 0 4.097.552.000 0 Realisasi 1.967.525.082 7.406.873.114 0 31.676.000 0 3.812.832.548 0 % 95,49% 98,81% 0 91,61% 0 91,94% 0 Pagu 9.556.208.000 34.576.000 4.147.195.000 TOTAL PAGU 13.737.979.000 Total Realisasi 13.218.906.744 96,22%

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pelaksanaan program dan kegiatan penelitian dan observasi laut ditopang atas dasar tiga kebijakan yaitu Litbang berawal dan berakhir pada pengguna, Litbang harus market Driven dan Market Driving dan sekaligus policy driven dan hasil Litbang menunjang kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. Sebagai acauan yang mengarahkan program dan kegiatan penelitian dan observasi laut tersebut adalah dokumen perencanaan strategis (RENSTRA) jangka menengah yang disusun secara priodik lima tahunan. Sampai saat ini sebagai acuan dalam perencanaan strategis program dan kegiatan di BPOL adalah Peraturan Kepala Badan Litbang KP Nomor PER.15.1/BALITBANG KP/2010 tentang Renstra Balitbang KP Tahun 2010-2014 dan Peraturan Kepala BPOL Nomor PER.30.4/BALITBANG KP/BPOL/2014 tentang Renstra BPOL Tahun 2010-2014. BPOL dalam melaksanakan program dan kegitan penelitian dan observasi laut semakin dituntut untuk menyesuaikan dengan perubahan system manajemen Kementerian Kelautan dan Perikanan yang menuntut azas akuntabilitas, dimana setiap penyelenggara Negara dituntut untuk dapat mempertanggungjawabkan kinerja atas hasil-hasilnya dari seluruh program/kegiatannya kepada masyarakat atas penggunaan dana dan kewenangan yang diberikan. Sebagai contoh pada performance keuangan yang tidak hanya sebatas mengukur seberapa besar realisasinya, tetapi bisa mengukur besaranya dana yang dapat mendorong peningkatan kinerja yang dicapai dalam kuran waktu tertentu, sebagai hakekat dari anggaran berbasis kinerja. Sebagai sandaran peraturan penerapan akuntabilitas mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, BPOL diwajibkan untuk: 1. Melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai Misi dan Tujuan organisasi. 2. Menyampaikan Laporan Akuntabilitas KInerja Instansi Pemerintah pada setiap akhir tahun kepada P3TKP dan Balitbang KP

2 Berdasarkan hal-hal di atas, BPOL sebagai Instansi Pemerintah dan Penyelenggawa Negara telah menetapkan kinerja Tahun 2014 dilanjutkan dengan melakukan monitoring dan pengukuran kinerja yang telah dicapai, kemudian dituangkan kedalam susunan sebagai wujud akuntabilitas dari mandate yang diemban. Dasar hukum penyusunan antara lain: 1. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelenggara Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. 2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas KInerja Instansi Pemerintah 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah 4. Keputusan Menteri Negara PAN dan RB Nomor KEP-135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 5. Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor: 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan AKIP. 6. Keputusan Menteri Negara PAN dan RB Nomor: 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi AKIP. 7. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 8. Surat Edaran Kementerian PAN dan RB Nomor: 14 Tahun 2013 tentang Penyampaian LAKIP 2013 dan Dokumen PK 2014 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud penyusun LAKIP Tahun 2014 adalah: 1. Mengukur capaian kinerja IKU yang ingin dicapai melalui program kerja dan kegiatan; 2. Mengevaluasi dan menganalisis capaian kinerja IKU; 3. Menyusun akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan. Adapun tujuan disusunnya LAKIP Tahun 2014 adalah: 1. Gambaran tingkat keberhasilan dan ketidakberhasilan pencapaian kinerja; 2. Gambaran tentang kekuatan dan kelemahan serta kendala dari upaya-upaya yang dilakukan guna menunjang pencapaian kinerja;

3 3. Umpan balik dalam menata upaya dan anggaran yang berhasil guna dan berdayaguna untuk lebih meningkatkan keberhasilan pencapaian kinerja tahun berikutnya. 1.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Indonesia sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan memiliki lautan yang luas dengan potensi sumberdaya laut yang besar. Dalam rangka mengelola dan memanfaatkan sumberdaya laut tersebut, Indonesia perlu mengubah paradigma terhadap laut, yaitu dari kecenderungan yang konservatif dan kurang terukur, menuju paradigma baru yang mengandalkan Ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan untuk meningkatkan nilai tambah sumberdaya kelautan bagi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Dengan demikian, sumberdaya laut di masa datang akan tetap terjaga lestari. Untuk itu, perlu dibangun pondasi yang berbasis pada penelitian terapan (applied research) dan pemanfaatan teknologi observasi laut perlu dibangun, dikembangkan dan dijadikan salah satu aspek utama dalam pembangunan di sektor kelautan. Guna menjawab tantangan yang semakin berat di masa mendatang, peningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan di sektor kelautan harus terus dilakukan, baik dalam skala nasional, regional, maupun global. Kegiatan penelitian terapan dan pemantauan laut secara regional dan global, khususnya yang diprakarsai oleh Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) dalam jaringan pemantauan dan pertukaran data Global Ocean Observing System (GOOS), negara-negara di Asia Tenggara telah mengambil langkah nyata dalam mendukung kegiatan tersebut agar dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi mereka. Indonesia sebagai negara di wilayah Asia Tenggara dengan wilayah laut yang paling luas telah memberikan peranan yang signifikan dan ikut terlibat secara aktif dalam jaringan pemantauan dan pertukaran data tersebut melalui peluncuran program InaGOOS (Indonesia Global Ocean Observing System) pada tanggal 9 Agustus 2005 di Bali. Program InaGOOS ini ditekankan pada kegiatan observasi laut di Indonesia, yang merupakan bagian dari observasi global, dapat berlangsung secara menerus dan menyeluruh dalam memberikan informasi fenomena dan dinamika laut di wilayah Indonesia. Keberadaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (sebelumnya bernama Badan Riset Kelautan dan Perikanan) harus dapat dijadikan tempat pijakan yang relevan dalam menjawab kebutuhan di atas. Untuk itu, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) harus dapat turut serta berperan aktif dan memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan di sektor

4 kelautan dan perikanan nasional seperti yang tertuang di dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.06/MEN/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010-2014. Dalam Peraturan tersebut KKP memiliki visi untuk menjadikan Indonesia sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar di tahun 2015 dengan misi menyejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor PER.34/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Observasi Laut, bahwa Balai Penelitian dan Observasi laut merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah binaan Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan (P3TKP). Struktur organisasi BPOL dipimpin oleh seorang Kepala dan dibantu oleh Subbagian Tata Usaha; Seksi Tata Operasional; Seksi Pelayanan Teknis; dan Kelompok Jabatan Fungsional. 1. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, persuratan, kearsipan, kepegawaian, dan rumah tangga dan perlengkapan, serta tata laksana. 2. Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta laporan. 3. Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, diseminasi, publikasi, kerja sama, dan pengelolaan prasarana dan sarana penelitian dan observasi, serta perpustakaan. 4. Kelompok jabatan fungsional (Peneliti, Teknisi Litkayasa, Arsiparis, Pranata Komputer, Pustakawan, dan jabatan fungsional lainnya) mempunyai tugas melaksanakan: a. Penelitian dan observasi sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan, daerah potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan jauh kelautan, dan pemodelan laut; dan b. Kegiatan lainnya yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas masing-masing jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan.

5 Kepala Sub Bagian Tata Usaha Seksi Tata Operasional Kelompok Jabatan Fungsional Seksi Pelayanan Teknis Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Penelitian dan Observasi Laut Berdasarkan Gambar 1 memperlihatkan struktur kerja organisasi yang ada di BPOL, dalam menjalankan tugas dan fungsi manajerial kepala balai dibantu oleh 3 pejabat strukural. Sedangkan dalam menjalankan tugas dan fungsi penelitian dan observasi sumberdaya laut, dibentuk 3 (tiga) kelompok peneliti (Kelti) yaitu Kelti Ocean Modelling (OM), Kelti Ocean Remote Sensing (ORS), dan Kelti Climate Change (CC). Masing-masing kelti memliki tugas tertentu dan saling berinteraksi untuk mewujudkan operasional oseanografi. Kelti yang ada mempunyai focus penelitian yang mencirikan penelitian yang menjadi keunggulan tersendiri. Pada Kelti ORS mempunyai focus penelitian pada sebaran daerah potensial penangkapan ikan, Kelti OM mempunyai focus penelitian pada pengumpulan data observasi laut dan pemodelan laut untuk melihat fenomena dan dinamika perairan, sedangkan Kelti (CC) mempunyai focus penelitian pada fenomena perubahan iklim dan pengasaman laut di kawasan CTI (lihat Gambar 2).

6 OCEAN MODELLING INDO-CHINA CRUISE EXPEDITION DATA DAN/ INFORMASI PERTUKARAN MASSA AIR DI PERAIRAN INDONESIA BAGIAN TIMUR OCEAN REMOTE SENSING DATA DAN/ INFORMASI SEBARAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN TUNA DAN LEMURU CLIMATE CHANGE DATA DAN/ INFORMASI TERKAIT FENOMENA PENGASAMAN LAUT Gambar 2. Kelompok Peneliti di BPOL 1.4 KERAGAAN SDM (KEKUATAN SDM) Terkait pelaksanaan tugas dan fungsi BPOL berupaya mengoptimalkan dan memberdaykan sumberdaya yang ada baik sarana, prasarana maupun sumberdaya manusia yang berjumlah 66 pegawai yang terdiri dari 1 Pegawai sebagai Kepala Balai, 1 Pegawai sebagai Kasubbag TU, 2 Pegawai sebagai Kasie, 30 Pegawai Jabatan Fungsional Tertentu, 5 Pegawai Fungsional Umum, dan 27 pegawai kontrak. Kekuatan Pegawai di BPOL Tahun 2014 sebagai berikut: 1. Komposisi pegawai berdasarkan pada jenjang pendidikan Pada tahun 2014 komposisi jenjang pendidikan pegawai BPOL antara lain pendidikan Doktor (S3) sebanyak 5 pegawai (7,58%), Pendidikan Master (S2) 10 pegawai (15,15%), Pendidikan Sarjana (S1) 33 pegawai (50,00%), Pendidikan Diploma (D3) 2 pegawai (3,03%), Pendidikan SLTA 15 pegawai (22,73%) dan pendidikan SLTP 1 pegawai (1,52%). (Lihat Gambar 3)

7 40 30 20 10 0 Komposisi Berdasarkan Pendidikan 33 10 15 5 2 1 S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP Catatan : Jumlah PNS/CPNS = 39 Jumlah tenaga kontrak = 27 Gambar 3. Grafik Komposisi Berdasarkan Pendidikan di BPOL 2. Komposisi Pegawai berdasarkan Golongan Komposisi pegawai BPOL berdasarkan Golongan antara lain; pegawai dengan Golongan IVa sebanyak 1 pegawai (2,56%), Golongan IIId sebanyak 5 pegawai (12,82%), Golongan IIIc sebanyak 8 pegawai (20,51%), Golongan IIIb sebanyak 12 pegawai (30,77%), Golongan IIIa sebanyak 8 pegawai (20,51%), Golongan IId sebanyak 1 pegawai (2,56%), Golongan IIc sebanyak 1 pegawai (2,56%), dan Golongan IIb sebanyak 3 pegawai (7,69%). (Lihat Gambar 4). 15 10 5 0 Komposisi PNS Berdasarkan Golongan 12 8 8 5 3 1 1 1 IV a III d III c III b III a II d II c II b Gambar 4. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BPOL 3. Komposisi PNS berdasarkan Jabatan Fungsional tertentu Jabatan fungsional di BPOL merupakan jabatan yang membantu tugas dan fungsi lembaga penelitian dan pengembangan. Sampai saat ini BPOL mempunyai beberapa jabatan fungsional

8 antara lain fungsional peneliti, litkayasa, pranata komputer, pustakawan, dan pranata humas. Pegawai dengan jabatan fungsional peneliti sebanyak 24 pegawai terdiri dari peneliti muda 4 pegawai (13,33%), peneliti pertama 13 pegawai (43,33%) dan calon peneliti 7 pegawai (23,33%). Pegawai dengan jabatan fungsional pranata computer sebanyak 2 pegawai terdiri dari Pranata Komputer Pelaksana 1 pegawai (3,33%) dan calon pranata computer 1 pegawai (3,33%). Pegawai dengan jabatan litkayasa sebanyak 2 pegawai terdiri dari 1 pegawai dengan jabatan litkayasa pemula (3,33%) dan 1 pegawai calon litkayasa (3,33%). Pegawai dengan jabatan fungsional pranata humas 1 pegawai (3,33%) dan calon Pustakawan 1 pegawai (3,33%). Untuk memperjelas distribusi kekuatan pegawai berdasarkan jabatan fungsional tertentu dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan di BPOL 4. Komposisi Pegawai yang melaksanakan tugas belajar Sampai akhir 2014 pegawai BPOL yang sedang melaksanakan tugas belajar pada jenjang S2 dan S3 baik di dalam negeri maupun di luar negeri sebanyak 11 pegawai. Petugas belajar yang melanjutkan studi S2 sebanyak 5 orang terdiri dari 3 petugas belajar di dalam negeri dan 2 petugas belajar di luar negeri. Sedangkan untuk petugas belajar yang melanjutkan S3 sebanyak 6 orang terdiri dari 2 petugas belajar di dalam negeri dan 4 petugas belajar di luar negeri. Sumber beasiswa yang diterima oleh para petugas belajar terdiri dari beasiswa luar negeri antara lain Beasiswa dari Australia, Amerika, Perancis, dan beasiswa dalam negeri beasiswa KKP dan Kementerian Keuangan. (Lihat Tabel 2)

9 Tabel 2. Petugas Belajar Aktif per 2014 di BPOL Jenjang Pendidikan Jenis Beasiswa DN LN Jumlah S2 3 2 5 S3 2 4 6 Total 5 6 11 1.5 SISTEMATIKA LAKIP LAKIP merupakan gambaran pencapaian kinerja BPOL selama Tahun 2014. Capaian Kinerja (performance result) T ahunan dibandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) tahun berjalan sebagai tolok ukur keberhasilan organisasi selama satu tahun. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja diidentifikasi adanya kesenjangan kinerja (performance gap) untuk perbaikan kinerja pada tahun mendatang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BPOL Tahun 2014, disusun sebagai berikut: Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Ringkasan Eksekutif Singkatan/Glosary I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 1.4 Keragaan SDM (Kekuatan SDM) 1.5 Sistematika LAKIP II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 Rencana Strategis 2010-2014 2.2 Rencana Kerja dan Anggaran TA 2014 2.3 Penetapan Kinerja TA 2014

10 III. IV. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 3.2 Hasil Pengukuran 1. Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) 2. Nilai Pencapaian Inistiafis Stategis (NPIS) 3. Nilai Kinerja Keseluruhan (NKK) 3.3 Evaluasi dan Analisis Kinerja 1. Stakeholder Perspective 2. Costumer Perspective 3. Internal Process Perspective 4. Learn and Growth Perspective PENUTUP 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran

11 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Sesuai dengan dinamika organisasi yang berkembang pada saat ini, BPOL melakukan upaya perbaikan pengelolaan kinerja organisasi, yaitu berupa penggunaan metode/pendekatan dan strategi balanced scorecard (BSC), hal ini dilakukan untuk menggapai efektifitas organisasi dengan penekanan pada 4 (empat) perspektif yang saling berimbang dan di cascading (diturunkan) sampai level staf/individu (pegawai). Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menetapkan bahwa Rencana Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga memuat: visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL) disusun dengan berpedoman pada Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) dan mengacu pada prioritas pembangunan nasional, pagu indikatif serta memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan dorongan partisipasi masyarakat. Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014. Menggunakan metode/pendekatan dan strategi BSC maka dilakukan restrukturisasi SAKIP yang dimulai dari level Renstra-KL sampai level monitoring, yaitu: 1. Renstra 2010 2014 yang memuat visi, misi, tujuan, 12 sasaran strategis (SS) dan 40 IKU pembangunan kelautan dan perikanan, sesuai dengan Permen KP Nomor 3/PERMEN- KP/2014; 2. Penyesuaian Penetapan Kinerja (Tapja) Tahun 2014, sebagai perjanjian kinerja antara Balitbang KP dengan Eselon II dan Eselon III; 3. Sistem monitoring capaian kinerja kementerian termasuk di dalamnya sistem pengumpulan data kinerja berbasis internet; 4. Cascading indikator kinerja sampai level individu/staf; 5. Sistem penilaian kinerja individu/pegawai (SIPKINDU); dan 6. Menteri KP sudah mengusulkan melalui surat ke Bappenas dan Kemenkeu untuk penyelarasan target program dan kegiatan pada dokumen RKA-KL sesuai BSC.

12 Sehungungan dengan hal tersebut BPOL mempunyai Visi, Misi, Tujuan dan sasaran tahun 2010-2014 dan penetapan kinerja 2014 yang mengalami perubahan dan penyesuaian. Secara ringkas subtansi renstra BPOL KP dapat diilustrasikan sebagai berikut: 1. Visi Visi BPOL adalah Menjadi pusat unggulan dalam kegiatan penelitian dan observasi sumberdaya laut 2015. 2. Misi Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut BPOL menetapkan Misi yang akan dilaksanakan secara konsisten yaitu menciptakan sumberdaya penelitian dan observasi laut yang handal dan mandiri; menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi observasi laut yang didukung oleh sistem data dan informasi yang handal; meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut untuk mendukung misi KKP dalam mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan. 3. Tujuan Sesuai dengan visi dan Misi yang telah ditetapkan, maka BPOL menetapkan Tujuan yang akan dicapai oleh BPOL dalam jangka waktu tahun 2014 yaitu: a. mewujudkan kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut yang mandiri, handal, dinamis dan responsif; b. meningkatkan keakuratan dan pemanfaatan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) untuk mendukung rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan; c. memanfaatkan IPTEK secara optimal dan tepat guna dalam penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut, terutama dalam rangka mewujudkan sistem observasi kelautan terpadu dan mendukung implementasi Indonesia Global Ocean Observing System (InaGOOS); d. melakukan kegiatan penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut terkait dengan isu perubahan iklim dan pemanasan global; e. memperluas jejaring kerjasama nasional dan internasional dalam penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut. 4. Sasaran-sasaran Sesuai dengan Visi, Misi dan Tujuan yang telah ditetapkan, maka BPOL menetapkan sasaran yang akan dicapai oleh BPOL dalam jangka waktu tahun 2014 yaitu: a. tersedianya SDM yang handal dan profesional serta fasilitas penelitian dan observasi yang memadai dan didukung oleh sistem manajemen yang efisien dan akuntabel dalam menghasilkan IPTEK yang bermanfaat bagi pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia;

13 b. tersedianya PPDPI yang akurat untuk seluruh wilayah perairan Indonesia melalui proses otomatisasi dan dapat mendukung rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan; c. terkuasainya IPTEK observasi di bidang kelautan untuk mewujudkan system observasi laut terpadu yang mendukung implementasi InaGOOS; d. tersedianya data dan informasi kelautan yang lengkap untuk memahami fenomena perubahan iklim dan pemanasan global serta dampaknya pada karakteristik dan dinamika perairan di Indonesia; e. termanfaatkannya hasil penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut yang dilakukan BPOL untuk mendukung pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia; f. terlibatnya BPOL secara aktif dalam jejaring kerjasama nasional dan internasional di bidang sumberdaya laut. 2.2 SASARAN STRATEGIS BPOL TAHUN 2014 Strategis untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran dibuatlah Peta Stategis, peta stategis merupakan suatu dashboard (panel instrument) yang memetakan SS ke dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategis BPOL. Peta strategis memudahkan BPOL untuk mengkomunikasikan keseluruhan strateginya kepada seluruh pejabat/fungsional/pegawai dalam rangka pemahaman demi suksesnya pencapaian visi, misi dan tujuan BPOL. Peta strategis BPOL tahun 2014 yang disepakati antara Kepala BPOL dengan Kepala P3TKP pada bulan Januari 2014 di tunjukkan dalam Gambar 6.

LEARN & GROWTH PERSPECTIVE INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE CUSTOMER PERSPECTIVE STAKEHOLDER PERSPECTIVE 14 PETA STRATEGI BPOL Jembrana, Januari 2014 Kepala BPOL SS1. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP Dr. rer. nat. Agus Setiawan, MSi NIP. 19690805 199703 1004 SS2. Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut di BPOL MASYARAKAT KP SS3. Meningkatnya Pengelolaan SDKP yang berkelanjutan PERUMUSAN KEBIJAKAN SS4. Tersedianya kebijakan KP yang implementatif PELAKSANAAN KEBIJAKAN SS5. Tersedianya data dan informasi ilmiah sumberdaya dan fenomena laut di BPOL SS6. Terselenggaranya modernisasi sistem produksi KP, pengolahan dan pemasaran produk KP yang optimal dan bermutu PENGENDALIAN, PENGAWASAN DAN PENEGAKAN HUKUM SS7. Terselenggaranya Pengendalian Penelitian dan Observasi Laut di BPOL HUMAN CAPITAL INFORMATION CAPITAL ORGANIZATION CAPITAL FINANCIAL CAPITAL SS8. Tersedianya SDM BPOL yang kompeten dan profesional SS9. Tersediany a informasi yang kontinu, berkualitas, dan mudah diakses di BPOL SS10. Tersediany a sarana dan prasarana yang handal di BPOL SS11. Terwujudnya good governance & clean government di BPOL SS12. Terkelolanya anggaran secara optimal di BPOL Gambar 6. Peta Strategi BPOL Gambar 6 menunjukkan bahwa Peta strategi BPOL menetapkan 12 SS yang disusun dalam rangka pencapaian tujuan organisasi sesuai visi dan misi yang diemban. Untuk pencapaian tujuan organisasi dipilih metodologi Balanced Scorecard sebagai instrumennya, dimana setiap SS dikelompokan kedalam empat perspektif, yaitu stakeholders perspective, customers perspective, internal process perspective, dan learning and growth perspective. Pada perpektif stakeholder, terdapat SS yang dapat melihat dampak dari program penelitian dan pengembangan IPTEK kelautan dan perikanan bagi KKP dan stakeholder, perspective customers terhadap KKP dan masyarakat kelautan dan perikanan, terdapat SS untuk meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut oleh masyarakat KP dan meningkat pengelolaan SDKP yang berkelanjutan. Sedangkan perspective internal process BPOL, untuk mendukung pencapaian SS pada dua layer stakeholders perspective dan customers perpective tersebut diperlukan adanya empat faktor penting yaitu Tersedianya kebijakan kelautan dan perikanan yang implementatif, Tersedianya data dan informasi ilmiah sumberdaya dan fenomena laut, Terselenggaranya modernisasi sistem produksi kelautan dan perikanan, pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan perikanan yang optimal dan bermutu dan Terselenggaranya pengendalian penelitian dan observasi laut, dan pada perspektif learning and growth, terdapat lima faktor penting Tersedianya SDM BPOL yang kompeten dan

15 professional, Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di BPOL, Terwujudnya good governance and clean government di BPOL dan Terkelolanya anggaran secara optimal di BPOL. 2.3 PENETAPAN KINERJA TA 2014 Pada tahun 2014 BPOL telah menetapkan target kinerja yang akan dicapai dalam bentuk kontrak kinerja antara Kepala Balai dengan Kepala Pusat. Pada kontrak kinerja tersebut terdapat peta strategi (strategy map) dengan 12 Sasaran Strategis (SS) yang ingin dicapai. Untuk setiap SS yang disusun dan ditetapkan memiliki ukuran yang disebut dengan Indikator KInerja Utama (IKU). Keseluruhan IKU BPOL pada tahun 2014 untuk semua SS berjumlah 29 IKU. Sebagai alat ukur pencapaian SS, target IKU BPOL yang ditetapkan pada awal tahun 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 3. Penetapan Kinerja BPOL TA 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 1 Meningkatnya kesejahteraan 1 Nilai Tukar Nelayan 112 masyarakat KP 2 Pertumbuhan PDB Perikanan 7,25 % 2 Meningkatnya pemanfaatan 3 Jumlah jejaring dan kemitraan penelitian 8 hasil penelitian dan observasi laut di BPOL 4 dan observasi laut Jumlah hasil penelitian dan observasi laut 2 yang digunakan oleh masyarakat KP 5 Jumlah pengguna hasil penelitian dan observasi laut (orang) 125 3 Meningkatnya pengelolaan 6 Luas kawasan konservasi perairan yang 4,5 juta ha SDKP secara berkelanjutan dikelola secara berkelanjutan 4 Tersedianya kebijakan KP yang implementatif 5 Tersedianya data dan informasi ilmiah sumberdaya dan fenomena laut di BPOL 6 Terselenggaranya modernisasi sistem produksi KP, pengolahan dan pemasaran 7 Prosentase hasil litbang BPOL yang dijadikan bahan kebijakan P3TKP terhadap total kegiatan litbang yang dihasilkan 50 8 Frekuensi pemantauan fishing ground di 3 WPP (jumlah terbit per minggu) 9 Jumlah jenis ikan yang terdapat pada peta 4 fishing ground 10 Jumlah WPP yang dapat dipantau 5 fenomena lautnya 11 Jumlah WPP yang dapat diperkirakan 11 dinamika lautnya 12 Jumlah wilayah di kawasan CTI yang 7 dapat dipantau, diinventarisir, dan diidentifikasi kondisi terumbu karang dan kualitas airnya 13 Jumlah karya tulis ilmiah 15 14 Jumlah hasil penelitian dan observasi laut 5 di BPOL

16 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET produk KP yang optimal dan 15 Jumlah inovasi BPOL yang diusulkan HKInya 1 bermutu 7 Terselenggaranya pengendalian penelitian dan observasi laut di BPOL 16 Proporsi penelitian dan observasi laut yang mendukung program strategis KKP dibandingkan dengan program prospektif 70% 8 Tersedianya SDM BPOL yang kompeten dan profesional 9 Tersedianya informasi BPOL yang valid, berkualitas, dan mudah diakses 10 Tersedianya sarana dan prasarana penelitian dan observasi laut yang handal dan memadai di BPOL 11 Terwujudnya good governance & clean government di BPOL KP lainnya di BPOL 17 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat struktural dan peneliti di BPOL (%) 18 Jumlah peneliti/perekayasa berpendidikan S3 di BPOL 19 Rasio jumlah pegawai BPOL dengan jabatan fungsional litbang terhadap total jumlah pegawai 20 4 0,58 20 Service Level Agreement (%) 75 21 Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5) 4,25 22 Jumlah parameter uji yang terakreditasi 9 23 Jumlah stasiun observasi laut 10 24 Jumlah rekomendasi aparat pengawas 100 % eksternal internal pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti BPOL dibanding total rekomendasi 25 Nilai AKIP BPOL Nilai AKIP A 26 Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap 7,75 BPOL 27 Nilai inisiatif anti korupsi BPOL 7 12 Terkelolanya anggaran secara optimal di BPOL 28 Nilai penerapan RB BPOL 80 (setara level 4) 29 Prosentase penyerapan DIPA BPOL > 95% Penetapan kinerja BPOL tahun 2014 merupakan bentuk komitmen yang disepakati oleh Kepala Bali Penelitian dan Observasi Laut dengan Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan. Penetapan kinerja BPOL ini memuat sasaran, indicator kinerja utama dan target. 2.4 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TA 2014 Guna mewujudkan sasaran strategis dan indicator kinerja utama Pada Tahun Anggaran 2014 di BPOL diperlukan rencana kerja dan anggaran. Sampai dengan tahun 2014 rencana kerja dan anggaran BPOL yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), dengan 4 output kegiatan terdiri dari:

17 1. 17 Dokumen dukungan manajerial dan pelaksanaan tugas LItbang IPTEK Kelautan dan Perikanan 2. 2 paket Data dan/atau informasi fenomena alam laut dan perubahan iklim 3. 3 paket Data dan informasi teknologi kelautan dan perikanan serta hasil observasi laut 4. 12 bulan Layanan perkantoran Anggaran yang dikelolah antara lain: 1. Rp. 3.035.850.000,- kegiatan dukungan manajerial dan pelaksanaan tugas Litbang IPTEK Kelautan dan Perikanan 2. Rp. 5.662.323.000,- kegaitan fenomena alam laut dan perubahan iklim 3. Rp. 463.345.000,- kegiatan teknologi kelautan dan perikanan serta hasil observasi laut 4. Rp. 4.576.461.000,- Kegiatan Layanan perkantoran Total anggaran pada DIPA 2014 Rp.13.737.979.000,-.

18 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA Manajemen kinerja adalah suatu proses strategis dan terpadu dalam mengelola seluruh kegiatan organisasi tentang apa yang ingin dicapai, apa ukuran pencapaiannya dan bagaimana cara mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan stratejik dan pengukuran kinerja serta evaluasinya merupakan rangkaian sistem akuntabilitas kinerja yang penting. Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan, dalam mewujudkan visi dan misi BPOL. Sejak t ahun 2013, manajemen kinerja KKP telah menerapkan pendekatan BSC. Melalui pendekatan metode ini diharapkan akuntabilitas kinerja dapat terjaga dan dapat kejelasan tentang uraian tugas pada masing-masing bagian. Proses penghitungan kinerja menggunakan Manual IKU yang telah disusun sebelumnya, serta menilai capaian kinerja dari kegiatankegiatan yang mendukung pencapaian kinerja program. Koordinasi proses penghitungan dilakukan oleh para pengelola kinerja setiap sasaran strategis sesuai dengan tanggung jawabnya. Langkah awal dalam menilai kinerja organisasi dengan pendekatan BSC dimulai dengan menyusun peta strategis yang memetakan setiap strategi untuk mencapai sasaran strategisnya (lihat Gambar 6). Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BPOL. Pengukuran kinerja yang dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada penetapan kinerja BPOL tahun 2014 yang dapat tercapai. Capaian indikator kinerja utama (IKU) BPOL tahun 2014 pada stakeholders perspective, customer perspective, internal process perspective dan learn & growth perspective mengalami perubahan dan penyesuaian yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC). Berdasarkan penetapan target pada setiap indikator kinerja tersebut, berikut adalah pencapaian Sasaran Strategis (SS) BPOL pada TA 2014 :

19 Tabel 4. Capaian IKU BPOL Triwulan IV TA 2014 NO Uraian IKU Target Realisasi Tingkat Capaian (%) STAKEHOLDER PERSPECTIVE SS1 1 Nilai Tukar Nelayan 112 102.97 91.94 2 Pertumbuhan PDB Perikanan 7.25% 6.25% 86.21 CUSTOMER PERSPECTIVE SS2 3 Jumlah jejaring dan kemitraan penelitian dan observasi laut 4 Jumlah hasil penelitian dan observasi laut yang digunakan oleh masyarakat KP 5 Jumlah pengguna hasil penelitian dan observasi laut (orang) SS3 6 Luas kawasan konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE SS4 7 Prosentase hasil litbang BPOL yang dijadikan bahan kebijakan P3TKP terhadap total kegiatan litbang yang dihasilkan SS5 8 Frekuensi pemantauan fishing ground di WPP (jumlah terbit per minggu) 9 Jumlah jenis ikan yang terdapat pada peta fishing ground 10 Jumlah WPP yang dapat dipantau fenomena lautnya 11 Jumlah WPP yang dapat diperkirakan dinamika lautnya 12 Jumlah wilayah di kawasan CTI yang dapat dipantau, diinventarisir, dan diidentifikasi kondisi terumbu karang dan kualitas airnya 8 7 87.5 2 2 100 125 141 112.80 4.5 juta ha 4.5 juta ha 4.5 juta ha 50 20 40 3 3 100 4 4 100 5 5 100 11 11 100 7 6 100 13 Jumlah karya tulis ilmiah 15 16 106.66 SS6 14 Jumlah hasil penelitian dan observasi laut di 5 6 120 BPOL 15 Jumlah inovasi BPOLyang diusulkan HKI-nya 1 0 0 SS7 16 Proporsi penelitian dan observasi laut yang 70% 100% 142.87 mendukung program strategis KKP dibandingkan dengan program prospektif KP lainnya di BPOL LEARN & GROWTH PERSPECTIVE SS8 17 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat struktural dan peneliti di BPOL (%) 18 Jumlah peneliti/perekayasa berpendidikan S3 di BPOL 19 Rasio jumlah pegawai BPOL dengan jabatan fungsional litbang terhadap total jumlah pegawai 20 20 100 4 5 125 0.58 0.69 118.97 SS9 20 Service Level Agreement (%) 75 99 132 21 Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5) 4.25 3.84 90.35

20 NO Uraian IKU Target Realisasi Tingkat Capaian (%) SS10 22 Jumlah parameter uji yang terakreditasi 9 7 77.78 23 Jumlah stasiun observasi laut 10 10 100 SS11 24 Jumlah rekomendasi aparat pengawas 100% 100% 100 eksternal internal pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti BPOL dibanding total rekomendasi 25 Nilai AKIP BPOL 80 84.11 105.14 26 Indek Kepuasan Masyarakat terhadap BPOL 7 7.75 110.71 27 Nilai inisiatif anti korupsi BPOL 7.5 8.08 107.73 28 Nilai penerapan RB BPOL 80 75.52 94.40 SS12 29 Prosentase penyerapan DIPA BPOL 96% 96.22% 100.23 3.2 HASIL PENGUKURAN Guna mengukur capaian kinerja organisasi kita menggunakan penilaian dengan istilah Nilai Kinerja Keseluruhan (NKK). Dalam mencapai NKK diperlukan Nilai pencapaian sasaran strategis (NPSS) dan NIlai Pencapaian Inisiatif Strategis (NPIS). Hasil pengukuran dari Nilai pembentuk Komponen perhitungan NKK sebagai berikut. 1. Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) NPSS adalah nilai yang menunjukan konsolidasi dari seluruh IKU di dalam satu Sasaran Strategis (SS). Status capaian SS yang ditunjukan dengan warna merah/kuning/hijau (buruk/sedang/baik) ditentukan oleh NPSS. Untuk menghitung NPSS perlu diperhatikan bobot masing-masing IKU terhadap SS tersebut dengan indeks toleransi 10%. Sistem pembobotan yang digunakan didasarkan atas tingkat validitas IKU seperti Tabel berikut : Tabel 5. Bobot IKU terhadap SS No Validitas IKU Bobot 1 Lead input 0,1 2 Lead proses 0,2 3 Lag output 0,3 4 Lag outcome 0,4

21 Status capaian NPSS ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut: Tabel 6. Status capaian NPSS Baik Sedang Buruk Indeks Capaian >90 % Indeks Capaian = 90% Indeks Capaian <90 % Untuk melakukan pengukuran kinerja dilakukan dengan cara menentukan dan mensepakati standar status kinerja untuk NSS, NKP, dan NPSS. Tabel 7. Standar Status Kinerja Untuk NSS, NKP, NPIS dan NPSS. KLASIFIKASI MAXIMIZE MINIMIZE STABILIZE STATUS NSS/NKP/NPSS X<100% X>90% X>90% atau X<90% Buruk X=100% X=90% - Sedang X 100% X 90% X=90% Baik Dalam melakukan pengukuran kinerja harus menentukan klasifikasi target indikator kinerja diantaranya adalah : a. Maximixe adalah Semakin tinggi pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; b. Minimize adalah Semakin rendah pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; c. Stabilize adalah semakin stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik.

22 Hasil perhitungan NPSS BPOL dengan menggunakan Balanced Scorecard (BSC) sesuai pada Tabel 7 dan Gambar 7: Tabel 8. Hasil perhitungan capaian NPSS BPOL No Perspektif Bobot Perspektif Kode SS SS NSS BOBOT NSS 1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 NSS x Bobot NPSS STATUS NPSS 1 Stakeholde r 2 Customer 40% 1 Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat KP 89% 100% 89% 20% 2 Total per perspektif 100% 89% Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut di BPOL 96% 50% 48% 3 Meningkatnya pengelolaan SDKP secara berkelanjutan 100% 50% 50% Total per perspektif 100% 98% 3 Internal Process 10% 4 5 6 7 Tersedianya kebijakan KP yang implementatif Tersedianya data dan informasi ilmiah sumberdaya dan fenomena laut di BPOL Terselenggaranya modernisasi sistem produksi KP, pengolahan dan pemasaran produk KP yang optimal dan bermutu Terselenggaranya pengendalian penelitian dan observasi laut di BPOL 89% 25% 22% 80% 25% 20% 60% 25% 15% 143% 25% 36% Total per perspektif 100% 93% 95% 8 Tersedianya SDM BPOL yang kompeten dan professional 110% 20% 22% 4 Learning and growth 30% 9 10 11 Tersedianya informasi BPOL yang valid, berkualitas, dan mudah diakses Tersedianya sarana dan prasarana penelitian dan observasi laut yang handal dan memadai di BPOL Terwujudnya good governance & clean government di BPOL 108% 20% 22% 89% 20% 18% 101% 20% 20% 12 Terkelolanya anggaran secara optimal di BPOL 100% 20% 20% Total per perspektif 100% 102% Pengukuran capaian kinerja BPOL Tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dan realisasi IKU pada masing-masing prespektif dari hasil tersebut diperoleh capaian kinerja BPOL ditingkat korporat di tahun 2014 sebesar 95% yang berasal dari capaian kinerja masing-masing perspektif sebagai berikut: 1. Perspektif pemangku kepentingan (stakeholder perspective) dengan bobot 40% capaian kinerja sebesar 89%; 2. Perspektif pelanggan (Customer perspecktive) dengan bobot 20% capaian kinerja 98%; 3. Persepektif internal (Internal Process Perspective) dengan bobot 10% capain kinerja sebesar 93%: 4. Perspektif learn and growth dengan bobot 30% capaian kinerja sebesar 102 %

LEARN & GROWTH PERSPECTIVE INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE CUSTOMER PERSPECTIVE STAKEHOLDER PERSPECTIVE 23 Berdasarkan hasil pengukuran pencapaian sasaran strategis Tahun 2014 di BPOL dengan metode BSC adalah 95%. Hal ini menunjukkan bahwa sasaran strategis capaian kinerja organisasi BPOL dengan toleransi 10% terpenuhi dengan baik. Capaian Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) BPOL tahun 2014 dari 12 SS dan 29 IKU yang telah selesai dilakukan evaluasi dan analisis bahwa keseluruhan SS dan IKU berada pada kategori Baik dan sedangn dengan di tunjukan pada warna Kuning dan Hijau sebagai indikator. PETA STRATEGI BPOL SS1. Meningkatnya masyarakat KPkesejahteraan SS2. Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut di BPOL MASYARAKAT KP SS3. Meningkatnya Pengelolaan SDKP yang berkelanjutan PERUMUSAN KEBIJAKAN SS4. Tersedianya kebijakan KP yang implementatif PELAKSANAAN KEBIJAKAN SS5. Tersedianya data dan informasi ilmiah sumberdaya dan fenomena lautdi BPOL SS6. Terselenggaranya modernisasi sistem produksi KP, pengolahan dan pemasaran produk KP yang optimal dan bermutu PENGENDALIAN, PENGAWASAN DAN PENEGAKAN HUKUM SS7. Terselenggaranya Pengendalian Penelitian dan Observasi Laut di BPOL HUMAN CAPITAL INFORMATION CAPITAL ORGANIZATION CAPITAL FINANCIAL CAPITAL SS8. Tersedianya SDM BPOL yang kompeten dan profesional SS9. Tersediany a informasi yang kontinu, berkualitas, dan mudah diakses di BPOL SS10. Tersediany a sarana dan prasarana yang handal di BPOL SS11. Terwujudnya good governance & clean government di BPOL SS12. Terkelolanya anggaran secara optimal di BPOL Gambar 7. Hasil Status Capaian Realisasi IKU BPOL Tahun 2014 2. Nilai Pencapaian Inisiatif Strategis (NPIS) NPIS merupakan nilai yang diberikan atas pelaksanaan inisiatif strategis (IS) yang melekat pada suatu IKU tertentu. Status pencapaian inisiatif strategis (baik, sedang dan buruk) ditentukan berdasarkan jumlah inisiatif strategis yang dilakukan 100% dibanding dengan total inisiatif strategis yang berada dalam 1 (satu) IKU yang sama. Adapun status capaian IS ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut:

24 Tabel 9. Nilai Indeks Status Capaian IS Baik Sedang Buruk Indeks Capaian >90 % Indeks Capaian = 90% Indeks Capaian <90 % Pencapaian kinerja keseluruhan ditentukan oleh beberapa faktor antara lain : a. Pencapaian kinerja dikatakan buruk jika NPSS buruk dan NPIS buruk b. Pencapaian kinerja dikatakan sedang jika : 1) NPSS buruk dan NPIS baik, atau 2) NPSS baik dan NPIS buruk, atau 3) NPSS sedang dan NPIS sedang c. Pencapaian kinerja dikatakan baik jika NPSS dan NPIS baik Berikut hasil perhitungan Nilai Pencapaian Sasaran Insisiatif Startegis (NPIS) sesuai dengan total pencapaian. Tabel 10. Hasil capaian NIlai Penilaian Inisiatif Strategis BPOL (NPIS) No Kode IKU IKU Inisiatif Strategis Target Realisasi Gap NPIS Status NPIS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Melakukan kegiatan 1 litbang di BPOL yang menjadi prioritas P3TKP 100% Menghimpun hasil Prosentase hasil litbang kegiatan litbang di BPOL BPOL yang dijadikan yang dapat digunakan 2 7 bahan kebijakan P3TKP untuk penyusunan terhadap total kegiatan bahan sosialisasi litbang yang dihasilkan rekomendasi oleh P3TKP Menyediakan data dan informasi hasil kegiatan 3 litbang di BPOL untuk bahan penyusunan kebijakan P3TKP 4 8 Mengembangkan sistem otomatisasi pembuatan peta prakiran daerah penangkapan ikan Mengembangkan sistem otomatisasi pembuatan peta prakiran daerah penangkapan ikan 5 9 6 11 Mengembangkan model prediksi untuk komoditas ikan tuna, cakalang, dan lemuru Jumlah WPP yang dapat diperkirakan dinamika lautnya Mengembangkan model prediksi untuk komoditas ikan tuna, cakalang, dan lemuru Mengembangkan sistem pemodelan laut untuk memprediksi dinamika laut

25 No Kode IKU IKU Inisiatif Strategis Target Realisasi Gap NPIS Status NPIS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 7 Menerbitkan karya tulis ilmiah hasil penelitian dan observasi laut pada jurnal ilmiah dan atau prosiding dalam dan luar negeri Penyusunan laporan 8 triwulanan Penyusunan laporan 9 Jumlah karya tulis 13 semesteran ilmiah Penyusunan laporan 10 tahunan 11 Penyusunan LAKIP Penyusunan laporan 12 teknis Penyusunan laporan 13 output 14 Penyusunan laporan 15 16 17 17 18 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat struktural dan peneliti di BPOL Service Level Agreement ringkas Mengusulkan diklat untuk meningkatkan kompetensi peneliti/perekayasa Mengusulkan pejabat yang akan ditingkatkan kompetensinya sesuai dengan hasil assessment Mengusulkan rekomendasi perbaikan SLA di BPOL 18 21 19 20 21 22 23 24 24 26 Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5) Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal internal pemerintah (APEIP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi 25 Nilai AKIP BPOL Indeks kepuasan masyarakat terhadap BPOL Memberikan rekomendasi perbaikan kemudahan akses informasi di BPOL Meningkatkan sistem manajemen BMN di BPOL Meningkatkan nilai LK BPOL Melaksanakan hasil rekomendasi APEIP Penerapan manajemen kinerja berbasis BSC dan sistem informasi di BPOL Melaksanakan hasil rekomendasi penilaian LAKIP Memberikan rekomendasi perbaikan pelayanan di BPOL 25 27 Nilai Inisiatif anti korupsi di BPOL Implementasi zona Integritas di BPOL

26 No Kode IKU IKU Inisiatif Strategis Target Realisasi Gap NPIS Status NPIS 26 1 2 3 4 5 6 7 8 9 27 28 28 29 29 Nilai Penerapan RB di BPOL Persentase penyerapan DIPA di BPOL Evaluasi inisiatif anti korupsi di BPOL Penerapan program RB BPOL secara menyeluruh Reviu penyerapan anggaran BPOL secara menyeluruh dan berkala (tiap bulan) Pelaksanaan rencana aksi perbaikan penyerapan anggaran BPOL Berdasarkan Tabel 9 menunjukan bahwa semua inisiatif strategis yang mendukung pencapain kinerja utama telah dilaksanakan 100%. 3. Nilai Kinerja Keseluruhan (NKK) Untuk mengukur capaian kinerja BPOL menggunakan penilaian dengan istilah Nilai Kinerja Keseluruhan (NKK). Komponen perhitungan NKK terdiri dari 2 (dua) unsur, yaitu : Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) dan Nilai Pencapaian Inisiatif Strategis (NPIS). NKK diperoleh dari penjumlahan antara Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) dengan Nilai Pencapaian Inisiatif Strategis (NPIS). Adapun status NKK mempunyai toleransi 10% yang ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut : Tabel 11. Nilai Indeks Status Capaian NKK Baik Sedang Buruk Indeks Capaian >190 % Indeks Capaian = 190% Indeks Capaian < 190 % Pencapaian kinerja keseluruhan ditentukan oleh beberapa faktor antara lain : Pencapaian kinerja dikatakan buruk jika NPSS buruk dan NPIS buruk, Pencapaian kinerja dikatakan sedang (jika : NPSS buruk dan NPIS baik, NPSS baik dan NPIS buruk, atau NPSS sedang dan NPIS sedang), dan Pencapaian kinerja dikatakan baik jika NPSS dan NPIS baik.

27 Tabel 12. Hasil capaian Nilai Kinerja Keseluruhan (NKK) BPOL No Kode IKU IKU Inisiatif Strategis Target Realisasi Gap NPIS Status NPIS NPSS NKK Status 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 Melakukan kegiatan 100% 95% 195% 1 litbang di BPOL yang menjadi prioritas P3TKP 2 3 7 4 8 Prosentase hasil litbang BPOL yang dijadikan bahan kebijakan P3TKP terhadap total kegiatan litbang yang dihasilkan Mengembangkan sistem otomatisasi pembuatan peta prakiran daerah penangkapan ikan Menghimpun hasil kegiatan litbang di BPOL yang dapat digunakan untuk penyusunan bahan sosialisasi rekomendasi oleh P3TKP Menyediakan data dan informasi hasil kegiatan litbang di BPOL untuk bahan penyusunan kebijakan P3TKP Mengembangkan sistem otomatisasi pembuatan peta prakiran daerah penangkapan ikan 5 9 Mengembangkan model prediksi untuk komoditas ikan tuna, cakalang, dan lemuru Mengembangkan model prediksi untuk komoditas ikan tuna, cakalang, dan lemuru 6 11 7 8 9 10 13 Jumlah WPP yang dapat diperkirakan dinamika lautnya Jumlah karya tulis ilmiah Mengembangkan sistem pemodelan laut untuk memprediksi dinamika laut Menerbitkan karya tulis ilmiah hasil penelitian dan observasi laut pada jurnal ilmiah dan atau prosiding dalam dan luar negeri Penyusunan laporan triwulanan Penyusunan laporan semesteran Penyusunan laporan tahunan 11 Penyusunan LAKIP 12 Penyusunan laporan teknis 13 Penyusunan laporan output 14 Penyusunan laporan ringkas

28 No Kode IKU IKU Inisiatif Strategis Target Realisasi Gap NPIS Status NPIS NPSS NKK Status 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 15 16 17 17 18 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat struktural dan peneliti di BPOL Service Level Agreement Mengusulkan diklat untuk meningkatkan kompetensi peneliti/perekayasa Mengusulkan pejabat yang akan ditingkatkan kompetensinya sesuai dengan hasil assessment Mengusulkan rekomendasi perbaikan SLA di BPOL 18 21 Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5) Memberikan rekomendasi perbaikan kemudahan akses informasi di BPOL 19 20 21 24 Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal internal pemerintah (APEIP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi Meningkatkan sistem manajemen BMN di BPOL Meningkatkan nilai LK BPOL Melaksanakan hasil rekomendasi APEIP 22 23 24 26 25 Nilai AKIP BPOL Indeks Kepuasan Masyarakat BPOL Penerapan manajemen kinerja berbasis BSC dan sistem informasi di BPOL Melaksanakan hasil rekomendasi penilaian LAKIP Memberikan rekomendasi perbaikan pelayanan di BPOL 25 26 27 Nilai Inisiatif anti korupsi di BPOL Implementasi zona Integritas di BPOL Evaluasi inisiatif anti korupsi di BPOL 27 28 Nilai Penerapan RB di BPOL Penerapan program RB BPOL secara menyeluruh 28 29 Persentase penyerapan DIPA di BPOL Reviu penyerapan anggaran BPOL secara menyeluruh dan berkala (tiap bulan)

29 No Kode IKU IKU Inisiatif Strategis Target Realisasi Gap NPIS Status NPIS NPSS NKK Status 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 29 Pelaksanaan rencana aksi perbaikan penyerapan anggaran BPOL Berdasarkan Tabel 12 menunjukkan bahwa semua inisiatif strategis telah terpenuhi 100%, Nilai Pengukuran Sasaran Strategis 95%, sehingga hasil nilai kinerja keseluruhan 195%. Berdasarkan nilai toleransi 10% maka NKK capaian kinerja organisasi termasuk Baik dengan di tunjukan pada warna hijau pada hasil pengukuran. 3.2 EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA 1. STAKEHOLDER PERSPECTIVE Capaian kinerja BPOL pada perspektif pemangku kepentingan (Stakeholder Perspective) sebesar 96% yang berasal dari satu sasaran strategis yaitu meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP. Capaian sasaran strategis 1 meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP menjadi tolak ukur dari dampak keberhasilan program/kegiatan BPOL. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP terdiri 2 (dua) IKU sebagai berikut: a. Nilai Tukar Nelayan Merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima nelayan/pembudidaya ikan (It) dengan Indeks harga yg dibayar/dikeluarkan oleh nelayan/pembudidaya (Ib), untuk konsumsi rumah tangganya dan keperluan dalam memproduksi produk perikanan. NTN merupakan indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli nelayan skala kecil di pedesaan dan juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk perikanan dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.semakin tinggi NTN, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli nelayan. IKU Tabel 13. Target dan Realisasi IKU NIlai Tukar Nelayan (NTN) Tahun 2014 Nama IKU STAKEHOLDER PERSPECTIVE Satuan Capaian Target Realisasi Prosentase (%) 1 Nilai Tukar Nelayan Jumlah 112 102.97* 91.94 *Sumber Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi Bulan Januari 2015

30 Selama satu tahun RPJMN di tahun 2014 telah dikelola program dan kegiatan dengan tujuan dapat meningkatkan pendapatan Nelayan dengan harapan dapat meningkatkan nilai tukar nelayan (NTN). Dukungan layanan litbang terhadap peningkatan Nilai Tukar Nelayan adalah mengelolah dan menyebarluaskan informasi data yang terkait. Untuk di BPOL kegiatan yang terkait adalah pmbuatan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan di WPP-NRI. Pembuatan informasi tersebut dengan menggunakan data satelit dan pemodelan laut, dimana informasi yang diperlukan adalah suhu permukaan laut, konsentrasi klorofil-a dan anomaly tinggi permukaan laut. PPDPI yang dibuat untuk Nasional dibagi menjadi 5 bagian lembar Peta, yaitu PPDPI Daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa-Bali-Nusatenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua. Peta tersbut diterbikan dengan frekuwensi 3 kali dalam seminggu yaitu pada hari senin, rabu dan jum at. Peta tersebut untuk mempasilitasi penangkapan ikan yang cukup jauh dari daerah pesisir. Sedangkan untuk para nelayan di daerah pesisir BPOL juga memproduksi PPDPI Pelabuhan dan daerah tertentu yang diterbitkan setiap hari. Gambar 8. Penyebaran informasi PPDPI untuk mendukung peningkatan NTN b. Pertumbuhan PDB Perikanan Salah satu indikator keberhasilan pembangunan kelautan dan perikanan, termasuk didalamnya pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, adalah meningkatnya nilai PDB perikanan.pertumbuhan PDB Perikanan dari tahun ke tahun selalu meningkat, hal tersebut menggambarkan bahwa kemampuan sumberdaya perikanan sebagai andalan dalam

31 perekonomian nasional. PDB perikanan diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa perikanan yang diproduksi dalam jangka waktu tertentu (per tahun). Tabel 14. Target dan Realisasi IKU Pertumbuhan PDB Perikanan IKU Nama IKU STAKEHOLDER PERSPECTIVE Satuan Target Capaian Realisasi Prosentase (%) 2 Pertumbuhan PDB Perikanan % 7 6.25* 89.29 *Sumber Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi Bulan Januari 2015 Salah satu indicator keberhasilan pembangunan kelautan dan perikanan, termasuk didalamnya pengolahan dan pemasaran hasil perikanan adalah meningkatnya nilai PDB perikanan. Pertumbuhan PDB Perikanan dari tahun ke tahun selalu meningkat, hal tersebut menggambarkan bahwa kemampuan sumberdaya perikanan sebagai andalan perekonomian nasional. PDB perikanan diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa perikanan yang produksi dalam jangka wktu tertentu (per tahun). Adapun angka prosentase pertumbuhan PDB perikanan diperoleh dengan membandingkan nilai PDB perikanan (berdasarkan harga konstan) tahun 2014 dibandingkan dengan nilai PDB Perikanan Tahun 2013. Pertumbuhan PDB perikanan tahun 2014 ditargetkan mencapai 7%. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan PDB Perikanan berdasarkan harga konstan tahun 2013. Dukungan litbang BPOL terhadap pertumbuhan PDB perikanan melalui kajian strategis terkait dengan komuditas Tuna, Tongkol dan Cakalang. Adapun hasil yang diperoleh adalah distribusi dan sebaran potensial untuk penangkapan jenis ikan tersebut yang dapat diprediksi untuk 5 hari ke depan. Berdasarkan tingkat pencapaian indicator kinerja utama 1 dan 2, bahwa BPOL sudah berhasil mencapai sasaran strategis meningkatkan kesejahteraan masyarakat KP. Nilai sasaran strategis tersebut adalah 89%. 2. CUSTOMER PERSPECTIVE Capaian kinerja BPOL pada perspektif pelanggan (customer perspective) ini adalah sebesar 98%, yang terdiri dari 2 sasaran strategis. Sasaran stategis tersebut lebih pada penekankan dalam upayah peningkatan pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut oleh masyarakat KP. Indikator kinerja utama yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 3 IKU sebagai berikut.

32 c. Jumlah jejaring dan kemitraan penelitian dan observasi laut. Jejaring dan kemitraan penelitian dan observasi laut untuk identifikasi dan mendapatkan strategi penyelesaian permasalahan dan kendala pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan. Teknik menghitungnya yaitu akumulasi jumlah jejaring dan kemitraan litbang KP (s/d tahun berjalan). IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU adalah perjanjian operasional kerja untuk melaksankan observasi laut antara Indonesia (BPOL-Balitbang KP) dengan FIO China, kegiatan tersebut untuk melakukan pengamatan di Samudera Hindia. Tabel 15. Target dan Realisasi IKU Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut di BPOL IKU Nama IKU Satuan CUSTOMER PERSPECTIVE Target Capaian Realisasi Prosentase (%) 3 Jumlah jejaring dan kemitraan penelitian dan observasi laut Jumlah 8 7 87.50 Pada Tabel 15 Pencapaian kinerja pada sasaran strategis 2 dalam dukungan IKU 3 terjalinnya jejaring dan kemitraan penelitian dan observasi laut antara BPOL dengan FIO China (kegiatan JUVO), BPOL dengan BPPT, BPOL dengan BMKG Negara, BPOL dengan BIOTROP, BPOL dengan FIO (Kegiatan SITE), BPOL dengan LIPI dan BPOL dengan SMK 1 Negara. Untuk jejarng yang masih dalam proses pembahasan adalah dengan Dinas KP Jawa Tengah, Dinas KP Jawa Timur, Dinas KP Kabupaten Indramayu dan Dinas KP Kabupaten Pati. d. Jumlah hasil penelitian dan observasi laut yang digunakan oleh masyarakat KP IKU ini didefinisikan sebagai IPTEK yang disebarkan oleh BPOL, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui berbagai media, kepada masyarakat pengguna.teknik menghitungnya yaitu jumlah hasil penelitian dan observasi laut yang diadopsi oleh masyarakat setiap tahun. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU telah dimanfaatkan hasil penelitian dan pengembangan kelautan di BPOL berupa aplikasi teknologi Bioreeftek sebagai upaya konservasi terumbukarang di kawasan CTI.

33 Tabel 16. Target dan Realisasi IKU Jumlah hasil penelitian dan observasi laut yang digunakan oleh masyarakat KP 4 IKU Nama IKU Satuan CUSTOMER PERSPECTIVE Jumlah hasil penelitian dan observasi laut yang digunakan oleh masyarakat KP Target Capaian Realisasi Jumlah 2 2 100.00 Prosentase (%) Berdasarkan Tabel 16 hasil pengukuran pada IKU 4 menunjukkan bawah capaian jumlah hasil penelitian dan observasi laut yang digunakan oleh masyarkat KP sebanyak 2 buah antara lain hasil penelitian tentang PPDPI Tuna Mata Besar dan Bioreeftek. Kegiatan tersebut telah di sosialisasikan selama tahun 2014 adalah di PPN Pemangkat, Dinas KP Pati dan PPN Brondong serta masyarakat nelayan di kabupaten Buleleng. Gambar 9. Sosialisai Hasil Riset BPOL untuk Nelayan

34 Gambar 10. Sosialisasi Model Penerapan Teknologi Bioreeftek e. Jumlah pengguna hasil penelitian dan observasi laut (kelompok/orang). IKU ini didefinisikan sebagai anggota masyarakat KP yang menerima hasil penelitian dan observasi laut secara langsung dari BPOL maupun pengguna yang mendapatkan hasil penelitian dan observasi laut secara tidak langsung di sekitar kawasan kelompok sasaran. Teknik menghitungnya yaitu jumlah pengguna (kelompok/orang) yang telah memanfaatkan hasil penelitian dan observasi laut kegiatan BPOL setiap tahun. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU pengguna hasil penelitian dan observasi laut yang ada di BPOL adalah informasi PPDPI yang infromasi tersebut dikirim kepada pengguna melalui email yang telah didaftarkan kepada BPOL. Tabel 17. Target dan Realisasi IKU JUmlah pengguna hasil penelitian dan observasi laut (Orang) IKU Nama IKU Satuan CUSTOMER PERSPECTIVE Target Capaian Realisasi 5 Jumlah pengguna hasil penelitian dan observasi Iaut (orang) Jumlah 125 141 112.80 Prosentase (%)

35 Berdasarkan Tabel 17 dapat terlihat bahwa capaian jumlah pengguna hasil penelitian dan observasi laut pada tahun 2014 menggalami peningkatan dibandingkan tahun 2013. Jika dilihat dari tahun 2010 sampai dengan 2014 pengguna hasil litbang KP sudah mencapai 141 pengguna dari 125 pengguna. Sedangkan untuk bimbingan terhadap penyebar data PPDPI dibawah binaan dinas KP Provinsi se Indonesia, BPOL diminta memberikan sosialisasi terhadap pemberian informasi PPDPI melalui system yang dikembangan oleh Ditjen KP3K yaitu system informasi Mitigasi Bencana, Adaptasi Perubahan Iklim dan Lingkungan (SIMAIL). f. Luas Kawasan Konservasi Perairan yang dikelolah secara berkelanjutan Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis 3 yaitu meningkatnya pengelolaan SDKP secara berkelanjutan sebesar 100% yang berarti target telah tercapai. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 18. Target dan Realisasi IKU Luas Kawasan Konservasi Perairan yang Dikelola Secara Berkelanjutan (Juta Ha) 6 IKU Nama IKU Satuan CUSTOMER PERSPECTIVE Luas kawasan konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan Target Capaian Realisasi juta ha 4.5 4.5 100.00 Prosentase (%) Indikator ini dihitung dari capaian luasan kawasan perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil yang dilindungi, dikelolah dengan system zonasi untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya ikan dan lingkungan secara berkelanjutan. Pada tahun 2014 target luasan kawasan yang dikelola sebesar 4.5 juta Ha. Pengelolaan berkelanjutan merupakan upayah yang dilakukan pengelola kawasan dengan memperhatikan kaidah-kaidah pemanfaatan dan pengelolaan yang menjamin letersediaan dan keseimbangan dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman sumberdaya yang ada. Adapun dukungan dari litbang KP di BPOL untuk mencapai luasan kawasan konservasi perairan yang dikelolah secara berkelanjtan adalah dengan melakukan monitoring ekosistem mangrove dan ekosistem terumbu karang di Taman Nasional Bunaken, Taman Nasional Takabonerate, Pemuteran Bali Utara, Perancak Jembrana Bali, Nusa Penida Klungkung Bali.

36 3. INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Capaian kinerja BPOL pada Internal Process Perspective sebesar 97% yang berasal dari sasaran strategis tersedianya kebijakan kelautan dan perikanan yang implementatif. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut adalah sebagai berikut. g. Prosentase hasil litbang BPOL yang dijadikan bahan kebijakan P3TKP terhadap total kegiatan litbang yang dihasilkan Prosentase hasil litbang BPOL yang dijadikan bahan kebijakan P3TKP terhadap total kegiatan litbang yang dihasilkan. IKU ini didefinisikan sebagai hasil kegiatan penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan, termasuk di dalamnya adalah hasil kepakaran atau buah pikiran para pakar atau peneliti/perekayasa BPOL yang disampaikan secara resmi dan tertulis oleh BPOL kepada pemangku kepentingan sebagai saran, masukan atau bahanpertimbangan untuk dijadikan bahan dalam penyusunan kebijakan KP. Teknik menghitungnya yaitu jumlah kajian hasil BPOLyang dijadikan bahan kebijakan dibagi denganjumlah total kajian hasil litbang. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ditunjukan pada Tabel 18. Tabel 19. Target dan Realisasi IKU Prosentase hasil litbang BPOL yang dijadikan bahan kebijakan P3TKP terhadap total kegiatan litbang yang dihasilkan IKU Nama IKU Satuan INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Target Capaian Realisasi Prosentase (%) 7 Prosentase hasil litbang BPOL yang dijadikan bahan kebijakan P3TKP terhadap total kegiatan litbang yang dihasilkan % 50 20 40.00 Berdasarkan pada Tabel 19, capaian prosentase hasil litbang BPOL yang dijadikan bahan kebijakan P3TKP terhadap total kekgiatan litbang yang dihasilkan sampai tahun 2014 sebesar 20% lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 50%. Rendahnya prosentase jumlah hasil litbang BPOL yang dijadikan bahan kebijakan P3TKP disebabkan oleh hasil kegiatan BPOL masih berupa data dan infomasi, sehingga kedepannya diharapkan dapat meningkatkan ke pada policy brief untuk dapat mendukung bahan kebijakan oleh P3TKP. Adapun kegiatan yang dijadikan bahan kebijakan oleh P3TKP adalah pemanfaatan data dan informasi mengenai daerah penangkapan ikan di WPP-NRI. Capaian Sasaran Strategi 5 adalah tersedianya data dan informasi ilmiah sumberdaya dan fenomena laut di BPOL sebesar 100%. IKU ini didefinisikan sebagai data dan informasi hasil penelitian yang

37 telah disusun dalam bentuk paket informasi. Teknik menghitungnya yaitu jumlah data dan informasi yang sudah disampaikan secara resmi oleh Kepala Satker Kepada Balai ke Kepala Badan. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 6 (enam) IKU sebagai berikut. h. Frekuensi pemantauan fishing ground di WPP (jumlah terbit per minggu) Frekuensi pemantauan fishing ground di WPP didefinisikan sebagai frekuensi jumlah terbit per minggu terhadap pemantauan fishing ground di WPP oleh BPOL kepada masyarakat melalui web, email dan fax. Teknik menghitungnya yaitu frekuensi terbit perminggu pemantauan fishing ground di WPP NRI. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ditunjukan pada Tabel 20. Tabel 20. Frekuensi Pemantauan Fishing Ground di WPP (jumlah terbit per minggu) IKU Nama IKU Satuan 8 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Frekuensi pemantauan fishing ground di WPP (jumlah terbit per minggu) Target Capaian Realisasi Prosentase (%) Jumlah 3 3 100.00 IKU frekuensi pemantauan fishing ground di WPP telah di terbitkan 3 kali dalam seminggu yaitu hari senin, rabu dan jum at data tersebut telah di kirim ke pada pengguna melalui email dan web yang dikelolah oleh KKP, Badan Litbang dan BPOL. Sehingga diharapkan penyebaran informasi Fishing Ground di WPP dapat dimanfaatkan oleh pengguna secara cepat dan tepat sasaran. Frekuensi pemantauan Fishing Ground di WPP dapat dilihat pada Gambar 11.

38 Gambar 11. Frekuensi Pemantauan Fishing Ground di WPP i. Jumlah jenis ikan yang terdapat pada peta fishing ground Jumlah jenis ikan yang terdapat pada peta fishing ground didefinisikan sebagai jumlah jenis ikan yang dapat dipetakan daerah fishing ground oleh BPOL. Teknik menghitungnya yaitu jumlah jenis ikan yang terdapat pada peta fishing ground. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ditunjukan pada Tabel 21. Tabel 21. Jumlah Jenis Ikan yang terdapat pada peta fishing ground IKU Nama IKU Satuan INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Target Capaian Realisasi Prosentase (%) 9 Jumlah jenis ikan yang terdapat pada peta fishing ground Jumlah 4 4 100.00 Berdsarakan Tabel 21 IKU jumlah jenis ikan yang terdapat pada peta fishing ground antara lain jenis ikan Tuna Mata Besar, Tuna Sirip Kuning, Cakalang dan Lemuru. Jenis ikan tersebut merupakan jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

39 PELIKAN Tuna Mata Besar PELIKAN Cakalang PELIKAN Lemuru PELIKAN Tuna Sirip Kuning Gambar 12. Jumlah Jenis Ikan yang terdapat peta Fishing Ground j. Jumlah WPP yang dapat dipantau fenomena laut Jumlah WPP yang dapat dipantau fenomena laut didefinisikan sebagai jumlah fenomena laut seperti upwelling, ENSO, dan Dipole Mode yang dapat dipantau di WPP NRI oleh BPOL. Teknik menghitungnya yaitu jumlah WPP yang dapat dipantau fenomena lautnya. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ditunjukan pada Tabel 22. Tabel 22. Jumlah WPP yang dapat dipantau fenomena laut IKU Nama IKU Satuan INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Target Capaian Realisasi Prosentase (%) 10 Jumlah WPP yang dapat dipantau fenomena lautnya Jumlah 5 5 100.00

40 Berdasarkan Tabel 21, IKU jumlah WPP yang dapat dipantau fenomena laut yaitu di WPP 573,572, 715,716 dan 717. Adapun fenomena laut di WPP NRI yang adapat dipantau adalah upwelling di WPP 573 dan 572, fenomena ENSO di WPP 715, 716 dan 717, sedangkan Dipole Mode dapat dipantau di WPP 573 dan 572. Pemantauan Fenomena Laut di WPP NRI 573 Pemantauan Fenomena Laut di WPP NRI 572 Pemantauan Fenomena Laut di WPP NRI 717 Pemantauan Fenomena Laut di WPP NRI 715 dan 716 Gambar 13. Jumlah WPP yang dapat dipantau fenomena lautnya k. Jumlah WPP yang dapat diperkirakan dinamika lautnya Jumlah WPP yang dapat diperkirakan dinamika lautnya didefinisikan sebagai jumlah dinamika laut seperti suhu permukaan laut, klorofil-a dan arus laut yang oleh BPOL. Teknik menghitungnya yaitu jumlah WPP yang dapat dipantau dinamika lautnya. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ditunjukan pada Tabel 23.

41 Tabel 23. Jumlah WPP yang dapat diperkirakan dinamika lautnya IKU Nama IKU Satuan INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Target Capaian Realisasi Prosentase (%) 11 Jumlah WPP yang dapat diperkirakan dinamika lautnya Jumlah 11 11 100.00 Pada tabel 23 hasil pengukuran IKU jumlah WPP yang dapat diperkirakan dinamika lautnya adalah 11 WPP. Pemantauan dinamika laut yang dilakukan di BPOL melalui satelit dan pemodelan laut. Dinamika laut yang terpantau melalui satelit dan pemodelan laut adalah informasi dinamika suhu permukaan laut dan klorofil-a (kesuburan perairan). Informasi dinamika laut yang dapat diperkirakan di 11 WPP NRI dapat dilihat pada gambar 14. Dinamika Klorofil a di WPP NRI Dinamika SST di WPP NRI Dinamika SSH di WPP NRI Dinamika Arus Permukaan di WPP NRI Gambar 14. Jumlah WPP yang dapat diperkirakan dinamika laut l. Jumlah wilayah di kawasan CTI yang dapat dipantau, diinventarisir, dan diidentifikasi kondisi terumbu karang dan kualitas airnya Jumlah wilayah di kawasan CTI yang dapat dipantau, diinventarisir dan diidentifikasi kondisi terumbu karang dan kualitas airnya didefinisikan sebagai Jumlah wilayah di kawasan CTI yang dapat dipantau, diinventarisir dan diidentifikasi kondisi terumbu karang dan kualitas air oleh BPOL. Teknik menghitungnya yaitu Jumlah wilayah di kawasan CTI yang dapat dipantau, diinventarisir dan diidentifikasi kondisi terumbu karang dan kualitas air. IKU ini menggunakan

42 klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ditunjukan pada Tabel 24. Tabel 24. Jumlah wilayah di kawasan CTI yang dapat dipantau, diinventarisir dan diidentifikasi kondisi terumbu karang dan kualitas airnya IKU Nama IKU Satuan INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Target Capaian Realisasi Prosentase (%) 12 Jumlah wilayah di kawasan CTI yang dapat dipantau, diinventarisir, dan diidentifikasi kondisi terumbu karang dan kualitas airnya Jumlah 7 6 85.71 Berdasarkan tabel 24 IKU Jumlah wilayah di kawasan CTI yang dapat dipantau, diinventarisir dan diidentifikasi kondisi terumbu karang dan kualitas air antara lain daerah, Nusa Penida Bali, Pemuteran Bali, Bunaken, Selayar, Takabonerate dan Perancak. Data yang telah dikumpulkan berupa data hasil observasi dari loger yang di tempatkan pada terumbukarang dan hasil pengeboran sampel karang. Wilayah dikawasan CTI yang dapat dipantau dapat dilihat pada gambar 15. Gambar 15. Jumlah wilayah di kawasan CTI yang dapat dipantau kondisi terumbukarangnya

43 m. Jumlah karya tulis ilmiah (KTI) KTI didefinisikan sebagai tulisan yang disusun berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah diterbitkan pada suatu jurnal atau prosiding dalam dan luar negeri. Teknik menghitungnya yaitu jumlah karya tulis ilmiah yang sudah diterbitkan dan disampaikan secara resmi oleh Kepala Satker ke kepada Kepala Badan. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU di atas dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Jumlah Karya Tulis Ilmiah IKU Nama IKU Satuan INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Target Capaian Realisasi 13 Jumlah karya tulis ilmiah KTI 15 16 106.667 Prosentase (%) Berdasarkan tabel 25 IKU jumlah KTI terdapat 16 KTI yang telah di terbitkan pada proseding dan jurnal dari kegiatan penelitian di tahun 2014 dan sebelumnya. Adapun judul karya tulis ilmiah pada tahun 2014 yang di terbitkan dapat dilihat pada Tabel 25 Tabel 26. Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan pada tahun 2014 NO JUDUL PUBLIKASI PENULIS PENERBIT KONDISI OSEANOGRAFI Wingking Era Rintaka Siwi, (Diterbitkan pada prosiding 1 LAUT ARU : Ekspedisi Laut Mutiara Rachmat Putri, Abdul Seminar Nasional Kelautan) Aru dan Arafuru 2014 Basit 2 Distribusi Spasial Kelimpahan Plankton di Selat Bali Eko Susilo dan Yuli Pancawati (Diterbitkan pada prosiding Seminar Nasional Kelautan) 3 Variasi Sebaran Suhu, Salinitas dan Klorofil Terhadap Jumlah Tangkapan Lemuru Di Perairan Selat Bali Pada Saat Muson Tenggara Wingking E. Rintaka, Eko Susilo, Agus Setiawan, Mukti Trenggono, Teguh Agustiadi (Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Tahunan X ISOI 2013) 4 Monitoring changes on mangroves coasts using high resolution satellite images. A case study in the Perancak estuary, Bali Frida Sidik, Berni Subki, Suhardjono, Nuryani Widagti, Philippe Gaspar, Christophe Proisy*, Rinny Rahmania, Gaëlle Viennois, Ariani Andayani, Sophie Baudel, Riza Fahran, Niken Gusmawati, Olivier Germain, Hugues Lemonnier, Nurman Mbay, Bambang Nugraha, Juliana Prosperi (Proceeding 12th Biennial Conference of Pan Ocean Remote Sensing Conference (PORSEC 2014) 04 07 November 2014, Bali- Indonesia)

44 NO JUDUL PUBLIKASI PENULIS PENERBIT 5 6 7 8 9 10 The Development of Automated Processing System for Fishing Ground Prediction in the Institute for Marine Research and Observation Tides, tidal currents and tidal energy fluxes observed in the junction area of the South China Sea and Java Sea Vertically Chlorophyll-a Estimation of Bali Straits Using Gaussian Model Model variasi suhu, klorofil dan net primary productivity (NPP) kaitannya terhadap jumlah tangkapan Lemuru di perairan selat Bali Kajian suhu permukaan laut, salinitas dan presipitasi kaitannya dengan laju pertumbuhan karang Porites di Nusa Penida, Bali Distribusi Suhu, Klorofil-a, dan Nutrien Perairan Selat Bali Pada Saat Muson Tenggara A. Setiawan, R. Ardianto, D. Jatisworo, J.J Hidayat, A.R Zaky, A. Jusach, F. Islamy, R. Hanintyo, K.I Suniada, E. Susilo Agus Setiawan; Shujiang Li; Yonggang Wang; Xiumin Gao; Guohong Fang; Dwi R Susanto; Rameyo T Adi; Bin Fan A. Setiawan, W.E.R. Siwi, and T. L.P Yuliananingrum, M.R. Putri Wingking Era, M.R Putri, Bayu Priyono, Eko Susilo Camellia Kusuma Tito, Aldino Jusach Saputra, dan Jejen Jenhar Hidayat Wingking E. Rintaka (Proceeding 12th Biennial Conference of Pan Ocean Remote Sensing Conference (PORSEC 2014) 04 07 November 2014, Bali- Indonesia) Journal: Continental Shelf Research (Proceeding 12th Biennial Conference of Pan Ocean Remote Sensing Conference (PORSEC 2014) 04 07 November 2014, Bali- Indonesia) (Prosiding Seminar Nasional Kelautan IX Universitas Hang Tuah ) (Prosiding Konferensi Nasional IX Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Laut dan Pulau-pulau Kecil) (Prosiding Konferensi Nasional IX Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Laut dan Pulau-pulau Kecil) 11 Studi Penentuan Lokasi untuk Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Wilayah Perairan Teluk Saleh, Sumbawa, NTB Komang Iwan Suniada, B. Realino S. Jurnal Kelautan Nasional 12 KONDISI OSEANOGRAFI (SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL) TERHADAP HASIL PENANGKAPAN IKAN DI WPP 712 Fikrul Islamy, Aldino Jusach Saputra, Jejen Jenhar Hidayat, Abdul Rohman Zaky, Komang Iwan Suniada ISOI 2014 13 PENGARUH ABU VULKANIK GUNUNG KELUD TERHADAP KESUBURAN PERAIRAN SELATAN JAWA SAMUDERA HINDIA Faisal Hamzah, Abdul Rohman Zaky, Fikrul Islamy ISOI 2014

45 NO JUDUL PUBLIKASI PENULIS PENERBIT 14 Kondisi Kualitas dan Produktivitas Perairan Laut di Kabupaten Flores Timur Agus Setiawan, Nuryani Widagti, Faisal Hamzah, Iis Triyulianti, Novianto Dwi Arisandi, Suciadi Catur Nugroho ISOI 2014 15 16 17 18 Penerapan Oseanografi Operasional Melalui Infrastructure Development of Space Oceanography (INDESO) Project untuk Mendukung Program Disaster Risk Reduction (DRR) di Indonesia Variation of Ocean ph in the Indonesia Waters PERGERAKAN KOLAM AIR HANGAT DAN PERUBAHAN KEDALAMAN PERCAMPURAN DI EKUATOR SAMUDRA PASIFIK UTILIZATION OF SATELLITE REMOTE SENSING DATA FOR THE DETERMINATION OF POTENTIAL FISHING AREAS AND ITS VALIDATION IN THE STRAIT OF BALI Agus Setiawan Agus Setiawan, Mutiara R. Putri, Mediana Safitri Suliskania Nurfitri, Mutiara Rachmat Putri, Agus Setiawan, Bayu Priyono Nyoman Dati Pertami, Komang Iwan Suniada Prosiding Seminar Science and Technology Application for Disaster Risk Reduction (DDR) : The Reflection of 10 years Indian Ocean Tsunami in Aceh, Indonesia. American Institute of Physics (AIP) Conference Proceedings (indexed by SCOPUS) ISOI 2014 (Proceeding 12th Biennial Conference of Pan Ocean Remote Sensing Conference (PORSEC 2014) 04 07 November 2014, Bali- Indonesia) Capaian sasaran strategis 6 terselenggaranya modernisasi sistem produksi KP, pengolahan dan pemasaran produk KP yang optimal dan bermutu sebesar 100%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut adalah sebagai berikut : n. Jumlah hasil penelitian dan observasi laut di BPOL Merupakan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan di BPOL pada tahun anggaran 2014. Teknik menghitungnya yaitu jumlah hasil kegiatan penelitian dan pengembangan di BPOL. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU di atas dapat dilihat pada Tabel 27.

46 Tabel 27. Jumlah Hasil Penelitian dan Observasi Laut di BPOL IKU Nama IKU Satuan INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Target Capaian Realisasi 14 Jumlah hasil penelitian dan observasi laut di BPOL Jumlah 5 6 120.00 Prosentase (%) Berdasarkan tabel 27 pada tahun 2014 BPOL mempunyai kegiatan penelitian 5 kegiatan penelitian dan dalam perkembangan BPOL memiliki tambahan kegiatan penelitian yang bersumber dari Hibah Luar Negeri Langsung, sehingga jumlah kegiatan hasil penelitian dan observasi laut di BPOL menjadi 6 kegiatan. Tabel 28. Jumlah hasil penelitian dan observasi laut di BPOL Informasi Judul Kegiatan Capaian 1 JUDUL KEGIATAN Indo-China Cruise Expedition Didapatkannya data Hasil Pengukuran CTD dari 13 Stasiun DESKRIPSI OUTPUT Pengamatan di Samudera Hindia Selatan Jawa, Selat Karimata dan Selat Lombok PERSONIL PENGELOLA DATA DAN INFORMASI a. Penanggungjawab : Teguh Agustiadi, ST b. Peneliti Pertama : Mukti Trenggono, M.Si; Bayu Priyono, M.Si; c. Peneliti Muda : Komang Iwan Suniada, M.Si d. Pembantu Peneliti : Agung Damar Syakti, Agus Setiawan Capaian 2 Studi Implikasi Pengasaman Laut pada Ekosisitem Terumbu Karang JUDUL KEGIATAN di Kawasan Coral Triangle Initiative (CTI) Kondisi pertumbuhan karang di daerah Taka Bonerate, Nusa DESKRIPSI OUTPUT Penida, Bunaken, Selayar memberikan respon terhadap perubahan kondisi lingkungan perairan (SST, Salinitas, ph) a. Penanggungjawab : Camellia K. Tito, S.Si PERSONIL PENGELOLA DATA b. Peneliti Utama Kegiatan : Dr.rer.nat. Agus Setiawan, M.Si; DAN INFORMASI Nuryani Widagti, M.Si; Yuli Pancawati, S.Si; Faisal Hamzah, S.Pi Capaian 3 Pengembangan Model Biofisika Laut untuk Memprediksi JUDUL KEGIATAN Produktivitas Primer Kaitannya dengan Kelimpahan Tuna, Tongkol dan Cakalang a. Data dan informasi distribusi tangkapan ikan : melalui pengolahan data tangkapan ikan b. Data dan informasi citra satelit dikorelasikan dengan ketersediaan data tangkapan ikan : melalui pengolahan data satelit DESKRIPSI OUTPUT yang dioverlay dengan ketersediaan data tangkapan ikan. c. Data dan informasi untuk validasi dan verifikasi model : melalui pengolahan data RAMA buoy dan output model d. Data dan informasi kondisi oseanografi dan kesuburan perairan

47 Informasi Judul Kegiatan melalui pengolahan hasil output model selama empat bulan (Februari Mei 2014) PERSONIL PENGELOLA DATA DAN INFORMASI a. Penanggungjawab : Dessy Berlianty b. Peneliti Utama Kegiatan : Bayu Priyono, S.Si., M.Si. ; Wingking Era Rintaka Siwi, M.Si. ; Faisal Hamzah, S.Pi. ; Eko Susilo, S.Pi. c. Perekayasa : Dr.rer.nat Agus Setiawan, M.Si. d. Pembantu Peneliti : Dr. Mustaid Yusuf e. Pengolah Data : Tedi Firmansyah, S.Kel. ; Muhammad Arief Rahman, S.Si. ; Ngurah Dwi Juana, A.Md.Kom f. Narasumber : Dr.rer.nat. Mutiara R. Putri, M.Si. ; Dr. Eng. Nining Sari Ningsih, M.Si. ; Dr. Nani Hendiarti, M.Sc. Capaian 4 JUDUL KEGIATAN Peningkatan Akurasi Sistem Prediksi pada PPDPI Tuna dan Lemuru a. Data/informasi sebaran data tangkapan bulanan ikan cakalang (pukat cincin dan huhate) tahun 2013 b. Data/informasi data komposit bulanan suhu, salinitas, arus dan tinggi muka laut pada kedalaman 0-100 meter di WPP tahun 2013 DESKRIPSI OUTPUT c. Data/informasi lokasi penangkapan pukat cincin di Selat Bali tahun 2014 d. Data/informasi data kualitas air di lokasi penagkapan pukat cincin di Selat Bali tahun 2014 PERSONIL PENGELOLA DATA DAN INFORMASI a. Penanggungjawab : Eko Susilo, S.Pi b. Peneliti Utama : Eko Susilo, S.Pi c. Anggota Peneliti : Komang Iwan Suniada, M.Si ; Adi Wijaya M.Si. Capaian 5 Kajian Pengaruh Pertukaran Massa Air di Samudera Pasifik bagian JUDUL KEGIATAN Barat pada Kesuburan Perairan dan Migrasi Skipjack tuna di Perairan Indonesia Bagian Timur Berdasarkan hasil output model numerik dari projek INDESO (Februari Mei 2014) setelah dilakukan verifikasi dengan data observasi baik itu hasil observasi data TAO utara Papua maupun data Expedisi Laut Banda dan Aru 2014 menunjukkan hasil yang DESKRIPSI OUTPUT cukup baik untuk parameter suhu dan salinitas antara keluaran model fisik (NEMO) dengan data observasi sedangkan untuk parameter ph, klorofil, diatom, phosfat, nitrat hasil keluaran model biogeokimia (PISCES) belum menunjukkan hasil yang baik.

48 Informasi Judul Kegiatan a. Penanggungjawab : Bayu Priyono, M.Si b. Peneliti Utama : Wingking Era Rintaka Siwi, M.Si PERSONIL PENGELOLA DATA c. Anggota Peneliti : Dr. rer. nat. Agus Setiawan, M.Si ; Dr. rer. nat. DAN INFORMASI Mutiara R. Putri, M.Si ; Dr. Desy Berlianty, M.Si ; Bayu Priyono, M.Si ; Budi Nugraha, M.Si ; Faisal Hamzah Capaian 6 Adaptasi Lahan Basah Terhadap Kenaikan Muka Laut JUDUL KEGIATAN (Enhancement of Research for Adaptation of Wetlands in Indonesia to Projected Impacts of Sea Level Rise) Didapatkan Informasi dinamika ekosistem hutan mangrove DESKRIPSI OUTPUT (geomorfologi dan produktivitas) selama 2 tahun, Data Karakteristik d an Struktur Hutan Mangrove. a. Penanggungjawab : Nuryani Widagti PERSONIL PENGELOLA DATA b. Peneliti Utama : Frida Sidik DAN INFORMASI c. Anggota Peneliti : Hanggar Prasetio Kadarisman, I Nyoman Surana, Ajis Muslim LOKASI DATA INFORMASI Perpustakaan dan Pelayanan Data BPOL BUKTI DOKUMEN LAPORAN KEGIATAN SATKER PELAKSANA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT FORMAT DATA Doc, TABEL, PETA, ASCII, PDF, XLS o. Jumlah inovasi BPOL Inovasi adalah hasil dari kegiatan litbang yang memerlukan HKI dan telah diajukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.teknik menghitungnya yaitu jumlah inovasi yang diusulkan ke Ditjen HKI untuk mendapatkan HKI. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Tabel 29. Jumlah Inovasi BPOL yang diusulkan HKI-nya IKU Nama IKU Satuan INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Target Capaian Realisasi 15 Jumlah inovasi BPOL yang diusulkan HKI-nya Jumlah 1 0 0.00 Prosentase (%) Berdasarkan tabel 29 jumlah inovasi BPOL yang akan diusulkan HKI nya sampai dengan tahun ini belum terlaksana. Hal ini dikarenakan program otomatisasi penyusunan PPDPI masih belum selesai sampai dengan akhir tahun. Akan tetapi pengerjaan penyusunan PPDPI masih semi outomatis dalam pembuatannya. Capaian sasaran strategis 7 terselenggaranya pengendalian penelitian dan observasi laut di BPOL sebesar 100%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tentang proporsi penelitian dan observasi laut yang mendukung program strategis KKP dibandingkan

49 dengan program prospektif KP lainnya di BPOL. Adapun diskripsi dari capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 30, tabel tersebut menggambarkan target dan realisasi terhadap capaian IKU tersebut. Tabel 30. Proporsi Penelitian dan Observasi Laut yang mendukung program strategis KKP dibandingkan dengan program prospektif lainnya di BPOL IKU Nama IKU Satuan INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Target Capaian Realisasi Prosentase (%) 16 Proporsi penelitian dan observasi laut yang mendukung program strategis KKP dibandingkan dengan program prospektif KP lainnya di BPOL % 70 100 142.86 Berdasarkan Tabel 30, berdasarkan hasil pengukuran bahwa BPOL mendukung program strategis KKP 100%. Adapun kegiatan penelitian dan observasi laut pada tahun 2014 BPOL melaksanakan 5 (lima) kegiatan penelitian yaitu: Indo-China Cruise Expedition; Studi Implikasi Pengasaman Laut Pada EkosistemTerumbu Karang di Kawasan Coral Triangle Initiative (CTI); Pengembangan Model Biofisika Laut Untuk Memprediksi Produktivitas Primer Kaitannya dengan Kelimpahan Tuna, Tongkol dan Cakalang; Peningkatan Akurasi Sistem Prediksi pada PPDPI Tuna dan Lemuru; Kajian Pengaruh Pertukaran Massa Air di Samudra Pasifik Bagian Barat Pada Kesuburan Perairan dan Migrasi Skipjack Tuna di Perairan Indonesia Bagian Timur. Hasil akhir yang diharapkan berupa data dan informasi mengenai oseanografi perairan Indonesia yang akurat, data dan informasi kondisi fisika, kimia, dan biologi laut beserta produktivitas primer perairan di Selat Bali, Selat Lombok dan Samudera Hindia Selatan Jawa yang bersifat kontinu dan near real time yang dapat digunakan untuk menentukan daerah potensial penangkapan ikan, data dan informasi yang terkait dengan pola pergerakan zona konvergensi di kolam air hangat pasifik bagian barat, data dan informasiyang terkait dengan implikasi pengasaman laut terhadap pertumbuhan karang, prototipe sistem prediksi daerah potensial penangkapan ikan dengan tingkat akurasi 30%. Tabel 31. Judul kegiatan yang mendukung program strategis KKP dibandingkan dengan program prospektif lainnya di BPOL JUDUL KEGIATAN LOKASI DESKRIPSI OUTPUT 1. Indo-China Cruise Expedition 2. Studi Implikasi Pengasaman Laut pada Ekosisitem Terumbu Karang di Kawasan Coral Triangle Initiative (CTI) Samudera Hindia Selatan Jawa, Selat Karimata dan Selat Lombok Nusa Penida di Kab. Klungkung, Prov. Bali; TN Bunaken Kab. Manado, Prov. Sulawesi Utara; TN Taka Bonerate di Kab. Didapatkannya data Hasil Pengukuran CTD dari 13 Stasiun Pengamatan di Samudera Hindia Selatan Jawa, Selat Karimata dan Selat Lombok Kondisi pertumbuhan karang di daerah Taka Bonerate, Nusa Penida, Bunaken, Selayar memberikan respon terhadap perubahan kondisi lingkungan perairan (SST, Salinitas, ph)

50 JUDUL KEGIATAN LOKASI DESKRIPSI OUTPUT Kepulauan Selayar, Prov. Sulawesi Selatan 3. Pengembangan Model Biofisika Laut untuk Memprediksi Produktivitas Primer Kaitannya dengan Kelimpahan Tuna, Tongkol dan Cakalang 4 Peningkatan Akurasi Sistem Prediksi pada PPDPI Tuna dan Lemuru 5. Kajian Pengaruh Pertukaran Massa Air di Samudera Pasifik bagian Barat pada Kesuburan Perairan dan Migrasi Skipjack tuna di Perairan Indonesia Bagian Timur 6. Adaptasi Lahan Basah Terhadap Proyeksi Kenaikan Muka Air Laut Selat Bali, Selat Lombok, dan Samudera Hindia Selatan Jawa. Pelikan Cakalang : Laut Sulawesi, Laut Maluku, dan Samudra Pasifik Bagian Barat. Sedangkan Pelikan Lemuru : Selat Bali Samudera Pasifik Bagian Barat dan Perairan Indonesia Bagian Timur Hutan Mangrove Perancak, Desa serta wilayah adminitrasi (Kecamatan, Kabupaten, Provinsi) a. Data dan informasi distribusi tangkapan ikan : melalui pengolahan data tangkapan ikan b. Data dan informasi citra satelit dikorelasikan dengan ketersediaan data tangkapan ikan : melalui pengolahan data satelit yang dioverlay dengan ketersediaan data tangkapan ikan. c. Data dan informasi untuk validasi dan verifikasi model : melalui pengolahan data RAMA buoy dan output model d. Data dan informasi kondisi oseanografi dan kesuburan perairan melalui pengolahan hasil output model selama empat bulan (Februari Mei 2014) a. Data/informasi sebaran data tangkapan bulanan ikan cakalang (pukat cincin dan huhate) tahun 2013 b. Data/informasi data komposit bulanan suhu, salinitas, arus dan tinggi muka laut pada kedalaman 0-100 meter di WPP tahun 2013 c. Data/informasi lokasi penangkapan pukat cincin di Selat Bali tahun 2014 d. Data/informasi data kualitas air di lokasi penagkapan pukat cincin di Selat Bali tahun 2014 Berdasarkan hasil output model numerik dari projek INDESO (Februari Mei 2014) setelah dilakukan verifikasi dengan data observasi baik itu hasil observasi data TAO utara Papua maupun data Expedisi Laut Banda dan Aru 2014 menunjukkan hasil yang cukup baik untuk parameter suhu dan salinitas antara keluaran model fisik (NEMO) dengan data observasi sedangkan untuk parameter ph, klorofil, diatom, phosfat, nitrat hasil keluaran model biogeokimia (PISCES) belum menunjukkan hasil yang baik. Didapatkan Informasi dinamika ekosistem hutan mangrove (geomorfologi dan produktivitas) selama 2 tahun, Data Karakteristik d an Struktur Hutan Mangrove.

51 Program strategis KKP adalah Kegiatan-kegiatan Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi KP yang dilakukan dalam rangka mendukung program KKP seperti program industrialisasi, minapolitan, blue economy, dan pengembangan produk prospektif KP. Untuk IKU tersebut BPOL mengelompokan kegiatan pada komoditas Tuna, Tongkol dan Cakalang serta Perubahan Iklim. 4. LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE Capaian kinerja BPOL pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (Learn & Growth Perspective) rata-rata sebesar 100%, yang berasal dari 5 sasaran strategis antara lain: tersediannya SDM BPOL yang kompeten dan professional; tersediannya informasi BPOL yang Valid, berkualitas dan mudah diakses; tersedianya sarana dan prasarana penelitian dan observasi laut yang handal dan memadai di BPOL; dan terwujudnya good govermence and clean government di BPOL. Capaian sasaran strategis 8 tersedianya SDM BPOL yang kompeten dan profesional sebesar 29%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 3 (tiga) IKU sebagai berikut : p. Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat struktural dan peneliti di BPOL (%) Penempatan pejabat dalam jabatan sesuai dengan kompetensinya dilakukan melaui sistem penempatan menurut standar kompetensi jabatan (SKJ) yang merupakan jenis dan level kompetensi sebagai pra syarat keberhasilan pelaksanaan tugas suatu jabatan. Indeks Kesenjangan Kompetensi adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara kompetensi yang dibutuhkan untuk satu jabatan tertentu dan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat tersebut. Teknik menghitungnya yaitu : 1) Menentukan kompetensi yang dibutuhkan untuk satu jabatan tertentu; 2) Melakukan pengukuran dengan membandingkan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat tersebut dengan rumus: kompetensi pejabat sekarang dibanding kompetensi yang dibutuhkan dikali 100 persen Adapun diskripsi dari capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 28, tabel tersebut menggambarkan target dan realisasi terhadap capaian IKU tersebut. Tabel 32. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Struktural dan Peneliti di BPOL 17 IKU Nama IKU Satuan LEARN AND GROUWTH PERSPECTIVE lndeks Kesenjangan Kompetensi pejabat struktural dan peneliti di BPOL (%) Target Capaian Realisasi % 20 20 100.00 Prosentase (%)

52 Berdasarkan hasil penrhitungan yang ditunjukkan pada Tabel 28 menunjukkan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh pejabat structural dan peneliti tidak memiliki kesenjangan kompetensi jabatan yang cukup tinggi, hal ini dikarenakan pejabat structural telah menyelesaikan diklat pimpinan III sebanyak 1 orang diklat pimpinan IV sebanyak 4 orang. Sedangkan untuk jabatan peneliti telah menduduki jabatan peneliti pertama, dan peneliti muda, sedangkan yang calon peneliti sebagian besar telah menyelesaikan diklat peneliti pertama, hanya 3 pegawai yang masih calon peneliti dan bersetatus Calon Pegawai Negeri Sipil. q. Jumlah peneliti/perekayasa berpendidikan S3 di BPOL IKU ini didefinisikan sebagai Peneliti BPOL yang telah mencapai jenjang pendidikan S3. Teknik menghitungnya yaitu jumlah peneliti BPOL yang sudah menempuh pendidikan S3 dan mendapatkan SK. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun diskripsi dari capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 29, tabel tersebut menggambarkan target dan realisasi terhadap capaian IKU tersebut. Tabel 33. Jumlah Peneliti/Perekayasa berpendidikan S3 di BPOL IKU Nama IKU Satuan LEARN AND GROUWTH PERSPECTIVE Target Capaian Realisasi Prosentase (%) 18 Jumlah peneliti/perekayasa berpendidikan S3 di BPOL Jumlah 4 5 125.00 Berdasarkan Tabel 33 menunjukkan bahwa pada tahun 2014 SDM BPOL yang telah menyelesaikan pendidikan s3 telah melebihi target. Adapaun pegawai yang telah berpendidikan S3 antara lain Dr. Agus Setiawan (S3 Oseanografi di Jerman), Dr. Agung Yunanto (S3 Ilmu Lingkungan di UI), Dr. Dessy Berlianty (S3 Oseanografi di Jepang), Frida Sidik, Ph.D (S3 Ilmu Ekologi di Australia) dan Dr Bambang Sukresno (S3 Ilmu Manajemen Sumberdaya Pesisir, UNDIP). r. Rasio jumlah pegawai BPOL dengan jabatan fungsional litbang terhadap total jumlah pegawai IKU ini didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah pegawai fungsional BPOL dengan jumlah total pegawai keseluruhan. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Teknik menghitungnya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

53 P Jabfung Jml Tot Jabfung Peg. x100% Keterangan PJabfung = Proporsi jumlah pegawai fungsional BPOL Jml Jabfung = Jumlah fungsional BPOL Tot Peg. = Jumlah total pegawai BPOL Adapun diskripsi dari capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 30, tabel tersebut menggambarkan target dan realisasi terhadap capaian IKU tersebut. Tabel 34. Rasio Jumlah Pegawai BPOL dengan Jabatan Fungsional Litbang Terhadap Total Jumlah Pegawai IKU Nama IKU Satuan LEARN AND GROUWTH PERSPECTIVE Capaian Target Realisasi Prosentase (%) 19 Rasio jumlah pegawai BPOL dengan jabatan fungsional litbang terhadap total jumlah pegawai Rasio 0.58 0.69 118.97 Berdasarkan hasil pengukuran terhadap rasio jumlah pegawai BPOL dengan jabatan fungsionla litabng terhadap total jumlah pegawai menunjukkan rasio yang tinggi, hal ini disebabkan oleh banyak yang masih berstatus Calon fungsional litbang dari total pegawai dan yang menduduki jabatan fungsional litbang. Capaian sasaran strategis 9 tersediannya informasi BPOL yang Valid, berkualitas dan mudah diakses sebesar 75%. Informasi yang baik adalah yang sesuai dengan kebutuhkan baik dari segi kelengkapan dan keakuratan data, kecepatan waktu pelayanan, serta mudah diakses. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah : s. Service Level Agreement (%) Perjanjian Tingkat Layanan (Service Level Agreement/SLA) adalah tingkat layanan yang diberikan oleh penyedia layanan terhadap pengguna layanan dalam hal akses informasi dengan sasaran tersedianya informasi kelautan dan perikanan yang valid, handal dan mudah diakses. Pada Triwulan IV 2014 ini tingkat layanan SLA di BPOL menargetkan sebesar 20% dan sudah terealisasi sebesar 24%. Dari sisi pemakai (klein) berarti menjamin aspek ketersedian

54 (availability) informasi sehingga pihak klien merasa terbantu dengan ketersediaan layanan yang diberikan oleh BPOL secara mudah, handal dan valid. Metode yang digunakan untuk menghitung SLA adalah sebagai berikut: x 100 Gambar 16. Grafik Penggunaan Internet di BPOL pada bulan Desember Adapun diskripsi dari capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 31, tabel tersebut menggambarkan target dan realisasi terhadap capaian IKU tersebut. Tabel 35. Service Level Agreement IKU Nama IKU Satuan LEARN AND GROUWTH PERSPECTIVE Target Capaian Realisasi 20 Service Level Agreement(%) % 75 99 132.00 Prosentase (%) Berdasarakan hasil pengukuran yang telah disajikan pada Gamba 16 dan Tabel 35, bahawa tingkat layanan yang diberikan oleh penyedia layanan internet di BPOL selama tahun 2014 99 % SLA. t. Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5) Layanan informasi ke masyarakat dilakukan melalui website http://www.bpol.litbang.kkp.go.id/ dengan harapan masyarakat dapat mengetahui lebih banyak informasi, khususnya tentang

55 penelitian di bidang kelautan dan perikanan serta mengembangkan hasil penelitiannya untuk bisa diimplementasikan pada pembangunan kelautan dan perikanan serta berperan juga sebagai inovator dan motivator kebijakankkp. Adapun diskripsi dari capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 36 yang menggambarkan target dan realisasi terhadap capaian IKU tersebut. Tabel 36. Target dan Realisasi IKU Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala Likert 1-5) Capaian IKU Nama IKU Satuan Target Realisasi LEARN AND GROUWTH PERSPECTIVE Prosentase (%) 21 Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala Iikert 1-5) Nilai 4.25 3.84 90.35 Berdasarkan hasil pengukuran capaian pada IKU 21 di BPOL bahwa persepsi user terhadap kemudahan akses internet, data dan infromasi baik internal maupun eksternal masih dibawah target, hal ini disebabkan belum optimal nya sumberdaya manusia dan sarana serta prasarana pendukung untuk kemudahan akses yang dimiliki oleh BPOL. Capaian sasaran stategis 10 tersedianya sarana dan prasarana penelitian dan observasi laut yang handal dan memadai di BPOL. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua) IKU yaitu: u. Jumlah parameter uji yang terakreditasi Adapun diskripsi dari capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 37, tabel tersebut menggambarkan target dan realisasi terhadap capaian IKU tersebut. Tabel 37. Jumlah Parameter Uji yang terakreditasi IKU Nama IKU Satuan LEARN AND GROUWTH PERSPECTIVE Target Capaian Realisasi 22 Jumlah parameter uji yang terakreditasi Jumlah 9 7 77.78 Prosentase (%) Berdasarkan hasil pengukuran terhadap parameter uji Laboratorium yang terakreditasi di BPOL sebanyak 7 parameter yang telah terakreditasi, akan tetapi pada bulan juli telah berakhir untuk akreditasi dari KAN nya, sehingga pada tahun ini BPOL masih melanjutkan proses akreditasi kembali ke KAN.

56 v. Jumlah stasiun observasi laut Adapun diskripsi dari capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 38, yang menggambarkan target dan realisasi terhadap capaian IKU tersebut. Tabel 38. Target dan Realisasi IKU Jumlah Stasiun Observasi Laut IKU Nama IKU Satuan LEARN AND GROUWTH PERSPECTIVE Target Capaian Realisasi 23 Jumlah stasiun observasi laut Jumlah 10 11 110.00 Prosentase (%) Hasil pengukuran yang terlihat pada Tabel 37 menunjukkan bahwa untuk IKU 22 bahwa terdapat 7 parameter yang telah terakreditasi dan pada IKU 23 stasiun observasi laut terdapat 11 stasiun yaitu di Gondol, Pengembangan, Cilacap, Nusa Penida, Bunaken, Taka Bonerate, Selat Karimata, Selat Lombok, Samudera Hindia Selatan Jawa, Estuari Perancak dan Stasiun Bumi Penerima Data Satelit di Kantor BPOL Perancak. Survei Insitu Recovery Temperature Logger Data Suhu dari Temperature Logger Preparasi sampel karang untuk analisa rasio Sr/Ca Korelasi Sr/Ca dan Reynolds-SST