Riki Yunus mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Risna Podungge, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas

dokumen-dokumen yang mirip
RISNA PODUNGGE

Jakualine Kamumu mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Sarjan Mile, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas

PERBEDAAN LATIHAN SET-SHOOT DAN JUMP-SHOOT TERHADAP KETEPATAN SHOOTING PADA PERMAINAN BOLA BASKET SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 GORONTALO

MENINGKATKAN KETERAMPILAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLABASKET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS X G SMA NEGERI 1 SUWAWA

Herik Mada mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Prof. Dr. H. Hariadi Said, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas

MENINGKATKAN PUKULAN SERVIS BACKHAND PADA PERMAINAN BULUTANGKIS MELALUI METODE BERMAIN SISWA KELAS XII AP 4 SMKN 1 GORONTALO

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR LEMPAR CAKRAM MELALUI METODE EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 16 BONGOMEME

Mulyono Ruslan S.Pd,M.Pd Zulkifli Lamusu S.Pd,M.Pd

MENINGKATKAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE SIMULASI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 KWANDANG RISSAN YUSUF

I. PENDAHULUAN. penghayatan nilai - nilai (sikap mental emosional sportivitas spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE RESIPROKAL ATAU TIMBAL BALIK TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA SMPN 6 KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar yang berlangsung di sekolah bersifat formal, dirancang dan

2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Sarjan Mile) 3 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Asry Syam)

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

BAB I PENDAHULUAN. usaha penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.

SKRIPSI. Disusun Oleh : ENDRA HARFIYANTO NPM :

Jurnal yang Berjudul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pembelajaran Penjaskes Untuk Meningkatkan Teknik Dasar Passing Bawah Siswa

I. PENDAHULUAN. banyak digemari tidak hanya kalangan orang dewasa tetapi anak-anak pun

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meningkatkan kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli melalui

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP TINGGI LONCATAN VERTICAL PADA PEMAIN BOLA VOLI PUTERA DI MTS NEGERI 1 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR OVERHEAD PASS PADA PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATUDAA

BAB I PENDAHULUAN. bahwa mutu pendidikan sangat tergantung pada kualitas guru dan model

PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE

BAB I PENDAHULUAN. bola basket juga mengalami perubahan-perubahan yang semakin kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. James Naismith. Dalam pelaksanaannya setiap regu dituntut untuk melaksanakan

2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Risna Podungge)

PROGRAM STUDI S1 PENJASKES DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. rasa kebanggaan terhadap negara melalui capaian prestasi olahraga itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket

Sheyla Al Bakir 1), Sarjan Mile 2), Ruslan 3) 2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Sarjan Mile)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. baik. Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VIII 3 SMP NEGERI 13 KOTA GORONTALO

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. koordinasi yang baik. Dalam Permainan bola basket ada beberapa teknik yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis menggunakan program SPSS versi 16.0

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR CHEST PASS

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Proses belajar pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani (Trisnowati tamat, 2007:1.5). Pendidikan jasmani

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan

Vol.09/No.01/Januari 2017 ISSN:

PENERAPAN MEDIA BANTU PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Teknik menembak dalam olahraga Bolabasket merupakan salah satu teknik yang

BAB I PENDAHULUAN. belajar tertentu memberikan prestasi belajar yang baik. Untuk mendapat hasil

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada Siswa Kelas V SDN 5 Suwawa

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BLOCK DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS VII 7 SMP NEGERI 1 TAPA

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana, pembekalan

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FREE THROW

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola basket telah dipertandingkan pada PON I di kota Solo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo, yang bertujuan untuk meningkatkan penguasaan teknik dasar lay up

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN. dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan kemampuan masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. basket terbuka antar klub di setiap wilayah yang rata-rata pemainnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB I PENDAHULUAN. dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Permainan ini sangat sangat popular

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena

Opin Ahmad 1, Salma Bowtha 2, Radia Hafid 3

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMK NEGERI 1 BATUDAA

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

PENINGKATAN AKTIFITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR LAY-UP SHOT BOLABASKET DENGAN MEDIA BANTU PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun

Jurnal yang berjudul : Meningkatkan keterampilan keterampilan teknikk dasar servis bawah dalam permainan bolavoli melalui metode koopertif (tipe

Kata kunci: modifikasi alat bantu, hasil belajar memukul bola kasti, permainan bola kasti.

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR MENENDANG DENGAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VII SMP 1 BOTUPINGGE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI (ROLL DEPAN) MELALUI METODE MODELING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TELAGA

Fikri Paputungan mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Ucok H. Refiater, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan

SKRIPSI. Disusun oleh : SURYADI NIM

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat di puaskan satu persatu, karena memiliki standard masing masing.

Transkripsi:

MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR LAY UP SHOOT PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI METODE BERULANG-ULANG SISWA KELAS XI IA 2 SMA NEGERI BOLIYOHUTO Riki Yunus, Risna Podungge, Mirdayani Pauweni ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan dasar lay up shoot pada siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto. Menjadi Hipotesis tindakan Adalah melalui metode berulangulang maka keterampilan dasar lay up shoot pada siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dapat ditingkatkan. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dengan jumlah siswa 32 orang, yang terdiri dari 0 orang putra dan 22 orang putri. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Adapun aspek-aspek yang dinilai dalam penelitian ini adalah (a) fase persiapan, (b) fase pelaksanaan dan (c) fase lanjutan Dari hasil penelitian yang dilaksanakan dalam 2 siklus terlihat pada observasi awal 55,56 %, siklus I 70,2% dan dilanjutkan pada siklus II 80,47% terjadi peningkatan hal ini dapat dibuktikanpada hasil analisis terhadap data yang dikumpulkan dimana hasil tersebut menunjukan indikator kinerja ini telah tercapai. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini adalah melalui metode berulang-ulang dapat meningkatkan keterampilan dasar lay up shoot permaianan bola basket siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto. Kata Kunci: Lay Up Shoot Bola Basket, Metode Berulang-ulang.

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Usaha untuk memajukan pendidikan tersebut direalisasikan dalam bentuk kegiatan seperti pengadaan sarana dan prasarana, tenaga akademis yang terampil, sistem pengajaran serta revisi kurikulum disesuaikan dengan masyarakat. Semua kegiatan tersebut di atas membutuhkan perencanaan yang matang dari pemerintah dan penyelenggara pendidikan yang bertanggung jawab dalam kemajuan bangsa. Salah satu pelajaran yang perlu dikembangkan adalah mata pelajaran PJOK (Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan) di setiap sekolah khususnya pada permainan bola basket terutama pada peningkatan keterampilan dasar menembak atau lay up shoot. Guru sebagai penyelenggara sekaligus sebagai motivator utama dalam proses pembelajaran mempunyai peranan yang amat penting dalam rangka pencapaian tujuan. Disamping itu, kualitas guru sangat berpengaruh terhadap kualitas anak didik. Suatu kegiatan belajar mengajar akan lebih baik jika di tunjang oleh kemampuan guru dalam menciptakan suatu interaksi dalam rangka mencapai tujuan intruksional khusus yang merupakan salah satu kriteria keberhasilan dalam proses pembelajaran. Salah satu proses pembelajaran yang perlu diperhatikan adalah mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang masuk dalam kurikulum pendidikan nasional yang diajarkan di sekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai pada Perguruan Tinggi (PT) baik negeri maupun swasta. Di Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP), materi pelajaran penjaskes yang diajarakan kepada siswa salah satunya adalah permainan bola basket. Di dalam permainan bola basket terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang siswa salah satunya adalah Dribble yang dilanjutkan dengan memasukan bola ke dalam keranjang (Lay up shoot) yang memerlukan keahlian cukup untuk dapat melaksanakannya, seperti kelentukan ataupun fleksibilatas yang baik. Salah satu unsur ini sangat penting berpengaruh terhadap pelaksanaan lay up shoot yang baik. Contohnya, pergerakan persendian tangan dan persendian lainnya yang ada hubunganya dengan gerakan yang dimaksud dalam permainan bola basket. Berdasarkan hasil observasi pada cabang olahraga bola basket khususnya di SMA Negeri Boliyuhuto terdapat salah satu kekurangan yang terjadi dikalangan siswa, yaitu kurangnya

kemampuan mereka dalam melakukan keterampilan dasar lay up shoot yang tidak mengena pada sasaran. Mungkin hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman dari siswa itu sendiri tentang gerakan dasar lay-up shoot yang benar sehingga menimbulkan kecenderungan untuk tidak bisa melakukan keterampilan lay up shoot dengan baik dan benar. Kenyataan lain yang masih tampak dalam pengajaran adalah masih kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan tembakan melompat dengan posisi mendekati keranjang (lay up shoot) antara lain disebabkan kurangnya latihan-latihan yang khusus untuk meningkatkan hasil belajar mereka dalam melakukan tembakan melompat posisi mendekati keranjang (lay up shoot). mencermati keadaan tersebut, maka seharusnya guru PJOK berusaha semaksimal mungkin untuk memikirkan cara-cara untuk mengurangi kesalahan tersebut. Salah satu faktor yang paling penting yang harus di perhatikan oleh seorang guru penjas adalah metode yang digunakan dalam mengajar materi bola basket. Untuk itu perlu di adakan suatu latihan secara khusus untuk menggairahkan gerakan keterampilan lay up shoot yang baik dan benar. Dalam kaitannya dengan ini, maka metode yang dianggap cocok untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan metode berulangulang. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri Boliyohuto. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto yang berjumlah 32 orang siswa. Terdiri dari 0 orang putra dan 22 orang putri dengan tingkat kemampuan keterampilan dasar lay up shoot yang bervariasi, usia mereka rata-rata 7 tahun dengan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Variabel Penelitian Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah: Variabel input Variabel input meliputi kegiatan guru dalam merencanakan dan menyediakan perangkat pembelajaran seperti RPP, kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, serta sarana dan prasarana guna meningkatkan keterampilan dasar siswa dalam melakukan lay up shoot.

Variabel proses Variabel proses meliputi kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan dan aktifitas siswa selama proses pembelajaran dalam melakukan gerakan lay up shoot melalui metode berulang-ulang. Selanjutnya indikator yang digunakan dalam variabel ini selama proses pembelajaran meliputi 3 indikator yaitu: (a) fase persiapan, (b) fase pelaksanaan dan (c) fase lanjutan. Variabel output Variabel output meliputi daya serap kemampuan siswa pada materi pembelajaran yang diwujudkan dalam bentuk perolehan skor melalui praktek kemampuan dalam melakukan lay up shoot. HASIL Hasil Pengamatan Siklus I Hasil pengamatan siklus I (4 kali pertemuan termasuk evaluasi) setelah proses pembelajaran melalui penggunaan metode berulang-ulang yang dilakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disiapkan sebelum proses pembelajaran dilaksanakan. Adapun hasil yang diperoleh siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto pada siklus I, yaitu sebagai berikut: Tabel 3 Data Hasil Evaluasi Siklus I Aspek Yang Di Nilai Rata- Rata(%) No Nama Siswa Jmlah A B C AHMAD SAMAN 75 80 80 235 78,33 B 2 ANDIKA 70 73,33 80 223,33 74,44 C 3 ARIFIN 70 73,33 80 223,33 74,44 C 4 DRAJAT DJ SALIM 70 73,33 80 223,33 74,44 C 5 DWI RISKI DARISE 70 73,33 80 223,33 74,44 C 6 EKO PARIYADI 75 73,33 70 28,33 72,78 C 7 RIZKY PRAYATMAN 70 73,33 70 23,33 7, C 8 SANDRA RAJAK 70 73,33 80 223,33 74,44 C 9 SUDARTO 75 80 80 235 78,33 B 0 SULKIYANTO 75 80 80 235 78,33 B ELIS ASIATI 65 73,33 70 208,33 69,44 C 2 FITRIYANI 65 73,33 70 208,33 69,44 C 3 INGKAWATI ANCE 55 46,67 70 7,67 57,22 K 4 IRAWATI IBRAHIM 70 66,67 70 206,67 68,89 C 5 LILIA W. MALEKE 75 73,33 70 28,33 72,78 C 6 MEYLANI F. 65 73,33 70 208,33 69,44 C K et

GAGALANG 7 MUSRINGAH 70 66,67 70 206,67 68,89 C 8 NUNUNG DJAFAR 50 53,33 60 63,33 54,44 K 9 NURHAYATI A AN 75 73,33 70 28,33 72,78 C 20 REMITA S.U.A KADAM 70 66,67 80 26,67 72,22 C 2 RINAWATI 70 66,67 80 26,67 72,22 C 22 SAFITRI IBRAHIM 75 66,67 70 2,67 70,56 C 23 SERLI MOIYO 75 60 70 205 68,33 C 24 SITI R. TULUKI 75 60 70 205 68,33 C 25 SRIYANI SARIDI 70 60 80 20 70 C 26 SRI AIPING 70 60 80 20 70 C 27 SUGIYANTI 75 60 70 205 68,33 C 28 TIARA SALEH 65 73,33 70 208,33 69,44 C 29 SRI AYU LESTARI 65 73,33 70 208,33 69,44 C 30 SAMSIYAH RASID 65 73,33 70 208,33 69,44 C 3 MUTIA MANSUR 65 73,33 70 208,33 69,44 C 32 INDRAWATI SULEMAN 50 53,33 60 63,33 54,44 K Jumlah 2200 299,96 2340 6739,96 2246,65 Rata-rata (%) 68,75 68,75 73,2 20,6238 70,2% C Berdasarkan Tabel 3 menunjukan bahwa hasil pengamatan Siklus I pada fase persiapan yaitu sebesar 68,75% dimana siswa yang termasuk dalam kategori Baik sebanyak 0 orang atau sebesar 3,25%, termasuk dalam kategori Cukup sebanyak 9 orang atau sebesar 59,375%, dan yang termasuk dalam kategori Kurang sebanyak 3 orang atau sebesar 9,375%. Pada fase pelaksanaan yaitu sebesar 68,75 diamana siswa yang termasuk dalam kategori Baik sebanyak 3 orang atau sebesar 9,375%, termasuk kategori Cukup sebanyak 26 orang atau sebesar 8,25%, dan yang termasuk dalam kategori Kurang sebanyak 3 orang atau sebesar 9,375%. Fase lanjutan sebesar 73,2 % dimana siswa yang termasuk dalam kategori Baik sebanyak 2 orang atau sebesar 37,5%, termasuk dalam kategori Cukup sebanyak 20 orang atau sebesar 62,5%. Data analisis di atas menunjukan bahwa keterampilan dasar siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dalam melakukan lay up shoot telah mengalami peningkatan namum belum mencapai indikator kinerja yang telah ditentukan yakni sebesar 80%. Adapun beberapa hasil capaian masing-masing aspek adalah: a. Fase persiapan rata-rata adalah 68,75%, peningkatanya minimal sebesar,25% dari indikator kinerja 80%, b. Fase pelaksanaan rata-rata 68,75%, peningkatannya minimal sebesar,25% dari indikator kinerja 80%, dan c. Fase lanjutan rata-rata 73,2%, peningkatannya minimal 6,88% dari indikator kinerja 80%.

Hasil ini memperlihatkan bahwa perolehan nilai setelah siklus (4 kali pertemuan termasuk evaluasi) belum mencapai Indikator yang ditetapkan sebelumnya. Indikator kinerja yang ditetapkan yaitu sebesar 80% sementara hasil diperoleh setelah siklus I yaitu hanya sebesar 70,2%, untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4 berikut: Tabel 4 Presentase Data Hasil Siklus I No Kategori penilain Siswa (orang) Presentase (%) Sangat Baik - - 2 Baik 3 9,375% 3 Cukup 26 8,25% 4 Kurang 3 9,375% 5 Sangat Kurang - - Jumlah 32 00% Berdasarkan Tabel 4 diatas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kemampuan siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dalam keterampilan dasar lay up shoot pada siklus I belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 80%. Maka langkah selanjutnya yaitu merefleksi siklus I. Hasil Pengamatan Siklus 2 Hasil penerapan siklus II secara umum terjadi peningkatan dari berbagai aspek. Secara rinci peningkatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5 sebagai berikut: Tabel 5 Hasil Evaluasi Siklus 2 Aspek Yang Di Nilai Rata- Rata(%) No Nama Siswa Jmlah Ket A B C AHMAD SAMAN 90 86,67 90 266,67 88,89 SB 2 ANDIKA 80 80 80 240 80 B 3 ARIFIN 80 80 80 240 80 B 4 DRAJAT DJ SALIM 80 80 80 240 80 B 5 DWI RISKI DARISE 80 80 80 240 80 B 6 EKO PARIYADI 85 86,67 90 26,67 87,22 SB 7 RIZKY PRAYATMAN 80 80 80 240 80 B 8 SANDRA RAJAK 80 86,67 90 256,67 85,56 SB 9 SUDARTO 85 86,67 90 26,67 87,22 SB 0 SULKIYANTO 90 86,67 90 266,67 88,89 SB ELIS ASIATI 80 80 80 240 80 B 2 FITRIYANI 80 80 80 240 80 B 3 INGKAWATI ANCE 80 73,33 80 233,33 77,78 B 4 IRAWATI IBRAHIM 80 80 80 240 80 B 5 LILIA W. MALEKE 80 80 80 240 80 B MEYLANI F. 6 80 80 80 240 80 B GAGALANG

7 MUSRINGAH 80 73,33 80 233,33 77,78 B 8 NUNUNG DJAFAR 70 66,67 70 206,67 68,89 C 9 NURHAYATI A AN 80 80 80 240 80 B 20 REMITA S.U.A KADAM 80 80 80 240 80 B 2 RINAWATI 80 80 80 240 80 B 22 SAFITRI IBRAHIM 80 80 80 240 80 B 23 SERLI MOIYO 80 80 80 240 80 B 24 SITI R. TULUKI 80 80 80 240 80 B 25 SRIYANI SARIDI 85 86,67 80 25,67 83,89 B 26 SRI AIPING 80 80 80 240 80 B 27 SUGIYANTI 80 80 80 240 80 B 28 TIARA SALEH 80 80 80 240 80 B 29 SRI AYU LESTARI 80 80 80 240 80 B 30 SAMSIYAH RASID 80 80 80 240 80 B 3 MUTIA MANSUR 80 80 80 240 80 B 32 INDRAWATI SULEMAN 70 66,67 70 206,67 68,89 C Jumlah 2575 2560,02 2590 7725,02 2575,0 Rata-rata (%) 80,47 80,0 80,94 24,4069 80,47% B Berdasarkan Tabel 5 di atas menunjukan bahwa hasil pengamatan Siklus II pada fase persiapan yaitu sebesar 80,47% dimana siswa yang termasuk dalam kategori Sangat Baik sebanyak 5 orang atau sebesar 5,625%, termasuk dalam kategori Baik sebanyak 25 orang atau sebesar 78,25%, dan yang termasuk dalam kategori Cukup sebanyak 2 orang atau sebesar 6,25%%. Pada fase pelaksanaan yaitu sebsesar 80,0% dimana siswa yang termasuk dalam kategori Sangat Baik sebanyak 6 orang atau sebesar 8,75%, termasuk kategori Baik sebanyak 22 orang atau sebesar 68,75%, dan yang termasuk dalam kategori Cukup sebanyak 4 orang atau sebesar 2,5%. Fase lanjutan sebesar 80,94% dimana siswa yang termasuk dalam kategori Sangat Baik sebanyak 5 orang atau sebesar 5,625%, termasuk dalam kategori Baik sebanyak 25 orang atau sebesar 78,25%, dan yang termasuk dalam kategori Cukup sebanyak 2 orang atau sebesar 6,25%. Dari analisis di atas menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan dari nilai pada siklus I. Hal ini dapat diamati pada aspek: (a) fase persiapan rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 80,47%, selanjutnya (b) fase pelaksanaan rata-rata 80,0%, dan (c) fase lanjutanrata-rata keterampilan gerak dasar siswa 80,94%. Hasil ini menunjukan kepada peneliti bahwa keterampilan dasar siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dalam keterampilan dasar lay up shoot meningkat dengan rata-rata peningkatan sebesar 80,47%. Artinya kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto sudah mampu melakukan keterampilan dasar lay up shoot sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan

yakni sebesar 80%. Adapun hasil capaian siswa pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini: Tabel 6 Presentase Data Hasil Siklus II No Kategori penilain Siswa (orang) Presentase (%) Sangat Baik 5 5,625% 2 Baik 25 78,25% 3 Cukup 2 6,25% 4 Kurang - - 5 Sangat Kurang - - Jumlah 32 00% Data dari hasil evaluasi siklus II dapat diambil kesimpulan bahwa melalui metode berulang-ulang dapat meningkatkan keterampilan dasar lay up shoot dalam permainan bola basket pada siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto. Maka langkah selanjutnya yakni melakukan refleksi siklus II. PEMBAHASAN Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan keterampilan dasar lay up shoot pada permainan bola basket melalui metode berulang-ulang. Berdasarkan hasil penelitian dengan kemampuan siswa dalam melakukan keterampilan dasar lay up shoot melalui metode berulang-ulang menunjukan data observasi awal sebesar 55,56%, dimana pada observasi awal siswa yang mendapat kategori nilai Sangat Kurang berjumlah 2 orang atau sebesar 6,25%, kemudian siswa yang mendapat kategori nilai Kurang sebanyak 2 orang atau sebesar 65,625%, dan yang mendapat kategori nilai Cukup berjumlah 9 orang siswa atau sebesar 28,25%, pada siklus I rata-rata hasil yang diperoleh siswa secara keseluruhan sebesar 70,2%, dimana dari keseluruhan siswa yang mendapat kategori nilai Kurang sebanyak 3 orang atau sebesar 9,375%, dan siswa yang mendapat kategori nilai Cukup berjumlah 26 orang atau sebesar 8,25%, dan siswa yang mendapat kategori nilai Baik sebanyak 3 orang atau sebesar 9,375%. Serta siklus II yakni rata-rata hasil keseluruhan yang diperoleh siswa sebesar 80,47%, dimana siswa yang mendapat nilai Cukup sebanyak 2 orang atau sebesar 6,25%, siswa yang mendapat nilai Baik sebanyak 25 orang atau sebesar 78,25%. Dan siswa yang mendapat nilai Sangat Baik sebanyak 5 orang atau sebesar 5,625%.

Dari perolehan ini dapat digambarkan bahwa rata-rata siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto mampu memperbaiki kekurangan setelah diberi tindakan sebanyak dua kali. Artinya peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dalam pelajaran bola basket khususnya materi lay up shoot meningkat berkat adanya tindakan melalui penggunaan metode berulang-ulang. Tindakan ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi guru olahraga dalam hal mengajar olahraga bola basket khususnya materi teknik dasar lay up shoot. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kreatifitas guru menjadi kunci dalam menuntaskan masalah pembelajaran disekolah. Dalam penelitian ini peningkatan keterampilan dasar siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dalam mata pelajaran bola basket meningkat karena adanya tindakan yang dilakukan melalui penggunaan metode berulang-ulang. Pelaksanaan tindakan ini dalam pembelajaran lay up shoot pada permainan bola basket melalui metode berulang-ulang berhasil setelah melalui dua siklus. Peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dalam pelajaran bola basket khususnya materi lay up shoot melalui metode berulang-ulang dengan dua siklus dapat dilihat pada Tabel 7 berikut: Tabel 7 Selisih Hasil Peningkatan Observasi Awal, Siklus I dan Siklus II Keterampilan Dasar Lay up shoot melalui Metode Berulang-Ulang Aspek Yang Di Nilai Observasi Awal Siklus I Siklus II Fase Persiapan 54,38% 68,75% 80,47% Fase Pelaksanaan 5,04% 68,75% 80,0% Fase Lanjutan 6,25% 73,2% 80,94% Nilai Rata-Rata 55,56% 70,2% 80,47% Dari Tabel 7 di atas jelas bahwa peningkatan keterampilan dasar lay up shoot siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dalam lay up shoot melalui metode berulang-ulang telah mencapai indikator kinerja yang diharapkan. Artinya pada masing-masing komponen keterampilan dasar pada setiap siklus sangat jelas selisih peningkatannya. Selisih dari nilai ratarata Observasi Awal ke siklus I yaitu 4,65%, dan dari siklus I ke siklus II yaitu 0,26%. Dengan demikian hipotesis penelitian tindakan kelas yang menyatakan bahwa: Melalui Metode Berulang-Ulang maka Keterampilan Dasar Lay Up Shoot Permaianan Bola Basket Siswa Kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dapat ditingkatkan dapat diterima.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:. Melalui metode berulang-ulang maka keterampilan dasar lay up shoot permaianan bola basket siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dapat ditingkatkan. 2. Hasil penelitian yang diperoleh di lapangan khususnya siklus pertama untuk () fase persiapan rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 68,75%, selanjutnya (2) fase pelaksanaan rata-rata 68,75%, dan (3) fase lanjutan rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 73,2%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto belum seluruhnya memiliki keterampilan dasar lay up shoot sesuai harapan. 3. Selanjuntya pada siklus ke dua () fase persiapan rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 80,47%, selanjutnya (2) fase pelaksanaan rata-rata 80,0%, dan (3) fase lanjutan rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 80,94%, dari indikator yang di harapkan yakni sebesar 80%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto seluruhnya sudah memiliki keterampilan dasar lay up shoot sesuai dengan harapan yaitu sebesar 80% sesuai indikator kinerja yang ditetapkan sebelumnya. SARAN Hasil penelitian ini secara nyata dapat melahirkan beberapa saran sebagai berikut:. Penerapan metode berulang-ulang dapat dijadikan sebagai salah satu alternative dalam kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan keterampilan dasar lay up shoot pada siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto. 2. Guru hendaknya kreatif dalam menggunakan metode guna menghindari kejenuhan siswa selama proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. 3. Diharapkan kepada seluruh guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat menjadikan penelitian ini sebagai acuan dalam meningkatkan keterampilan maupun kemampuan gerak dasar siswa, khususnya siswa di sekolah menengah atas.

4. Diharapkan guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dalam memilih dan menetapkan model, metode maupun strategi pembelajaran harus mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Guru harus mengetahui masing-masing kelebihan dan kekurangan model, strategi, media dan metode yang akan di gunakan di lapangan. DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari, Hari Mulyadi, Girang Razati dan B Lena Nuryati. 2009. Guru Profesional (Menguasai Metode dan terampil Mengajar). Bandung: Alfabeta Ambler, Vic. 202. Petunjuk Untuk Pelatih Dan Pemain Bola Basket.Bandung: Pionir Jaya. Hafid, Tarmudi B. Dan Ahmad Rithaudin. 20. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Kurikulum Dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 20 Isnaini, Faridha dan Suranto. 200. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional. Majid, Abdul. 203. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Maryani, Eli dan Jaja Suharja Husdarta. 200. Praktis Belajar Penjasoerkes. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Nurhuda, Hilman dan Mia Kusumawati. 200. Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 200 Pribadi, Benny A. 20. Model Assure Untuk Mendesain Pembelajaran Sukses. Jakarta: Dian Rakyat Rasyid, Harun dan Mansur. 2008. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV. Wacana Prima Roestiyah. 202. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Sagala, Syaiful. 203. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sarjana, Atmaja Budi dan Bambang Trijono Joko Sunarto. 200. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 200 Sarjono, dan Sumarjo. 200. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 20 0 Sujarwadi, dan Dwi Sarjiyanto. 200. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 200

Wahyuni, Sri, Sutarmin dan Pramono. 200. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 200 200. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 200 Wisahati, Aan Sunjata dan Teguh Santosa. 200. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 200