BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Stasiun Klimatologi Pondok Betung

Analisis Hujan Bulan Oktober 2012 Iklim Mikro Bulan Oktober 2012

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Analisis Hujan Bulan Juni 2012 Iklim Mikro Bulan Juni 2012 Prakiraan Hujan Bulan Agustus, September dan Oktober 2012

Analisis Hujan Bulan Mei 2013 Iklim Mikro Bulan Mei 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juli, Agustus dan September 2013

Analisis Hujan Bulan Pebruari 2013 Iklim Mikro Bulan Pebruari 2013 Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Analisis Hujan Bulan April 2013 Iklim Mikro Bulan April 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

Gra k Intensitas Hujan Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Desember Sedang 6%

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKAR TA

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BULETIN BMKG BANTEN DAN DKI JAKARTA

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

TIM PENYUSUN. Pengarah : Ir. Alidia, MM. Penanggung Jawab : Taryono, M.Si. Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

TIM PENYUSUN. Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

Analisis Hujan Bulan Januari 2013 Iklim Mikro Bulan Januari 2013 Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

KATA PENGANTAR. Tangerang Selatan, Januari 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP.

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN ME TEOROLOGI, KLI MATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLI MATOLOGI PONDOK BE TUNG TANGERANG PROPINSI BANTEN DAN DKI JAK ARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2011 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

KATA PENGANTAR TANGERANG, MARET 2009 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERA NG. URIP HA RYOKO MSi NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

LAPORAN ANALISIS HUJAN DI WILAYAH DKI JAKARTA TANGGAL 04 OKTOBER 2009

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DI PROPINSI BANTEN TANGGAL 24 NOPEMBER 2008

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

I. INFORMASI METEOROLOGI

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

BULETIN BMKG BANTEN DAN DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

I. INFORMASI METEOROLOGI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

I. INFORMASI METEOROLOGI

TIM PENYUSUN. : Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhayati, M.Sc. : Triyogo Amberkahi, ST

I. INFORMASI METEOROLOGI

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

BUKU INFORMASI PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

BUKU INFORMASI PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN

ANALISIS CURAH HUJAN SEPUTAR JEBOLNYA TANGGUL SITU GINTUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR

TIM PENYUSUN. : Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhayati, M.Sc. : Triyogo Amberkahi, ST

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN FEBRUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH-ACEH UTARA. Oleh Febryanto Simanjuntak S.Tr

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp : (021)

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

L A P O R A N PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

Transkripsi:

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 ) Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262, Tromol Pos. 7019 / Jks KL Website: www.staklimpondokbetung.net ; E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com TANGERANG, PEBRUARI 2011

KATA PENGANTAR Informasi yang tersedia pada laporan kali ini adalah analisa hujan bulan Januari 2011 di wilayah Banten dan DKI Jakarta yang dihasilkan dengan melihat kondisi yang terjadi pada periode tersebut. Dan informasi prakiraan hujan bulanan untuk 3 (tiga) periode kedepan, yaitu Bulan Maret, April, dan Mei 2011. Yaitu dengan mengolah data hujan yang ada (time series) dengan membandingkan kondisi dinamika atmosfer yang mempengaruhi wilayah Banten dan DKI Jakarta. Analisis curah hujan bulan Januari 2011 menunjukkan bahwa kejadian hujan bulan tersebut masih bervariasi. Namun secara umum hujan yang terjadi di wilayah Banten dan DKI Jakarta bersifat Bawah Normal (BN) dari rata-ratanya. Kecuali wilayah Serang, secara umum hujan yang terjadi di wilayah ini masih bersifat Atas Normal (AN). Sedangkan curah hujan bulan Maret, April dan Mei 2011 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta diprakirakan cenderung bersifat Bawah Normal (BN) dari rata-ratanya. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Harapan kami semoga informasi ini bermanfaat sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan bagi semua pihak yang berkepentingan. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat. TANGERANG, G, PEBRUARI 2011 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG Ir. ZUBAIDAH AH SRI HANDAYANI NIP.195710191979102001 i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II 1 TINJAUAN UMUM... 1 1.1 Curah Hujan... 1 1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan... 1 1.3 Sifat Hujan... 1 1.4 Intensitas Hujan... 1 1.5 Cuaca Ekstrim... 2 1.6 SOI (Southern Oscillation Index)... 2 1.7 DMI (Dipole Mode Index)... 2 1.8 Peta Rata-rata Curah Hujan... 3 2 ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011... 4 2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan Januari 2011... 4 2.2 Analisis Curah Hujan Bulan Januari 2011... 5 2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Januari 2011... 6 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Januari 2011... 6 2.5 Data Iklim Bulan Januari 2011 Stasiun BMKG Propinsi Banten dan DKI Jakarta... 10 3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL DAN MEI 2011... 11 3.1 Kondisi Dinamis Atmosfer Secara Global... 11 3.2 Prakiraan Kondisi Hujan Sampai Bulan Mei 2011... 12 3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Maret 2011... 14 3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan Maret 2011... 15 3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2011... 16 3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2011... 17 3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Mei 2011... 18 3.8 Prakiraan Curah Hujan Bulan Mei 2011... 19 4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA... 20 4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Maret 2011... 20 4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan April 2011... 21 LAMPIRAN 1. ANALISA HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2011... 22 LAMPIRAN 2. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN MARET 2011... 23 LAMPIRAN 3. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN APRIL 2011... 24 LAMPIRAN 4. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN MEI 2011... 25 LAMPIRAN 5. PETA SEBARAN POS HUJAN UNTUK EVALUASI BULANAN... 26 ii

1 TINJAUAN UMUM 1.1 Curah Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1m 2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap. 1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Pebruari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya. 1.3 Sifat Hujan Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif selama satu bulan di suatu tempat dengan rata-ratanya atau normalnya pada bulan dan tempat yang sama. Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Sifat Hujan Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya. b. Sifat Hujan Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya. c. Sifat Hujan Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya. Rata-rata curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan minimal periode 10 tahun. Sedangkan normal curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun. 1.4 Intensitas Hujan Intensitas hujan merupakan besarnya hujan harian yang terjadi pada suatu waktu. Umumnya memiliki satuan mm/jam. Intensitas hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Enteng (tipis) : jika nilai curah hujan kurang dari 13 mm/jam b. Sedang : jika nilai curah hujan antara 13 38 mm/jam c. Lebat : jika nilai curah hujan lebih dari 38 mm/jam 1

1.5 Cuaca Ekstrim Cuaca ekstrim, yaitu keadaan cuaca yang terjadi bila: 1. Jumlah hari hujan yang tercatat paling banyak melebihi harga rata-rata pada bulan yang bersangkutan di stasiun tersebut. 2. Intensitas hujan terbesar dalam 1 (satu) jam selama periode 24 jam dan intensitas dalam 1 (satu) hari selama periode satu bulan yang melebihi rata-ratanya. 3. Terjadi kecepatan angin >45 km/jam dan suhu udara >35 o C atau <15 o C. Curah hujan Ekstrim : Curah Hujan dengan intensitas >50 milimeter per hari menjadi parameter terjadinya hujan dengan intensitas lebat. Sedangkan curah hujan ekstrim memiliki curah hujan >100 milimeter per hari. (Jaja Supiatna, Diklat Meteorologi Publik 2008) 1.6 SOI (Southern Oscillation Index) Indeks ini menunjukan perbedaan tekanan udara antara daerah Tahiti (mewakili daerah Amerika Selatan) dan Darwin (mewakili India-Australia). Jika nilai SOI negatif, berarti tekanan udara permukaan sepanjang Amerika Selatan lebih daripada wilayah India- Australia, dan jika SOI positif akan terjadi sebaliknya. 1.7 DMI (Dipole Mode Index) Fenomena Dipole Mode Indeks (DMI) yaitu fenomena yang ditandai dengan interaksi laut-atmosfer di Samudera Hindia, dimana terjadi penurunan suhu muka laut dari keadaan normalnya di Samudera Hindia tropis bagian timur (pantai barat Sumatera) dan kenaikan temperatur dari normalnya di Samudera Hindia tropis bagian barat atau bagian timur Afrika, Menganalisis kejadian DMI digunakan indeks sederhana, yaitu berupa dipole anomali suhu muka laut yang didefinisikan sebagai perbedaan anomali suhu muka laut Samudera Hindia bagian timur (90-110 BT / 10 LS ekuator) dan Samudera Hindia bagian barat (50-70 BT / 10 LS - 10 LU). Pada saat DMI (+) terjadi penurunan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat, sebaliknya apabila DMI (-) terjadi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat. 2

1.8 Peta Rata-rata Curah Hujan Gambar 1. Peta Rata-rata Hujan Bulan Januari Propinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 2. Peta Rata-rata Hujan Bulan Maret Propinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 3. Peta Rata-rata Hujan Bulan April Propinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 4. Peta Rata-rata Hujan Bulan Mei Propinsi Banten dan DKI Jakarta 3

2 ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta, maka analisis curah hujan bulan Januari 2011 dapat diinformasikan sebagai berikut: 2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan Januari 2011 SIFAT HUJAN Bawah Normal (BN) Normal (N) WILAYAH DKI Jakarta. Kab Tangerang bagian Tenggara,Barat Daya, dan Timur Laut. Kab Serang bagian Utara dan Barat. Kab Lebak bagian Tengah, Timur, Selatan, dan Barat Laut. Kab pandeglang bagian Utara. DKI Jakarta bagian Barat Laut dan Timur Laut. Kab Tangerang bagian Tengah, Timur, Selatan, Barat Laut. Kab Serang bagian Timur, Barat, dan Tengah. Kab Lebak bagian Utara, Selatan, dan Barat Daya. Kab Pandeglang bagian Timur, Barat Daya, dan Tengah. Atas Normal (AN) Kab Serang bangian Utara dan Kab Pandeglang bagian Selatan. Gambar 5. Peta Distribusi Sifat Hujan Bulan Januari 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 4

2.2 Analisis Curah Hujan Bulan Januari 2011 CURAH HUJAN WILAYAH Rendah (0 100 mm) DKI Jakarta. Kab Serang bagian Barat. Kab Lebak bagian Tenggara. Kab Pandeglang bagian Barat Daya. Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) Sangat Tinggi > 401 mm DKI Jakarta. Kab Tangerang. Kab Lebak. Kab Serang. Kab Pendeglang bagian Barat Daya. DKI Jakarta bagian Timur Laut. Kab Tangerang bagian Utara. Kab Serang bagian Timur Laut dan Barat. Kab Lebak bagian Barat. Kab Pandeglang. Kab Serang bagian Barat Daya. Kab Pandeglang bagian Barat Daya dan Utara. Gambar 6. Peta Distribusi Curah Hujan Bulan Januari 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 5

2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Januari 2011 KRITERIA TERJADI TANGGAL Angin dengan kecepatan > 45 km/jam - Suhu Udara > 35 O C - Suhu Udara < 17 O C - Kelembaban Udara < 40 % - Curah Hujan Harian > 100 mm Lebak - Bendung Bunut; 10 Januari 2011; 112mm - Bayah; 10 Januari 2011; 137mm - 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Januari 2011 Tabel/ Gambar Tabel 1. Curah Hujan Maksimum Stasiun Klimatologi Pondok Betung bulan Januari 2011 (mm) Periode 5 menit 30 menit 60 menit 2 jam 3 jam 6 jam 12 jam mm 7.5 26.5 29.6 29.6 29.6 29.6 29.6 Tanggal 22 22 22 22 22 22 22 Tabel di atas menunjukkan bahwa curah hujan maksimum yang terjadi pada bulan Januari 2011 di area Stasiun Klimatologi Pondok Betung terjadi pada tanggal 22. Untuk periode 5 menit-an curah hujan maksimum tercatat sebesar 7.5mm dan untuk periode 30 menit-an sebesar 26.5. Sedangkan curah hujan maksimum untuk periode 60 menit-an; 2 jam-an; 3 jam-an; 6 jam-an dan 12 jam-an besarnya tetap yaitu 29.6mm. 6

Gambar 7. Intensitas Hujan Harian pada Area Pondok Betung Bulan Januari 2011 Grafik Intensitas Hujan Harian Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Januari 2011 Tidak Ada Hujan 32% Enteng 45% Pada bulan Januari 2011, intensitas hujan dengan kategori enteng sebesar 45%; kategori sedang sebesar 23%; dan prosentase kejadian tidak ada hujan sebesar 32%. Sedangkan kejadian hujan dengan kategori lebat sebesar 0%. Lebat 0% Sedang 23% Gambar 8. Suhu Udara Harian pada Area Pondok Betung Bulan Januari 2011 36.0 Grafik Suhu Harian Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Januari 2011 34.0 Suhu Udara ( o C) 32.0 30.0 28.0 26.0 24.0 22.0 20.0 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 Tavg Waktu (Tanggal) Tmax Tmin Suhu udara rata-rata pada bulan Januari 2011 berkisar 25.2 28.2 o C. Suhu udara maksimum absoulut sebesar 34.0 o C terjadi pada tanggal 31 sedangkan suhu udara minimum absolut sebesar 22.8 o C terjadi pada tanggal 10. 7

Gambar 9. Kelembaban Udara Harian pada Area Pondok Betung Bulan Januari 2011 Kelembaban Udara (%) 100 95 90 85 80 75 70 65 60 Grafik Kelembaban Udara Harian Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Januari 2011 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 Waktu (Tanggal) RH Grafik di atas menunjukkan bahwa rata-rata kelembaban udara harian pada bulan Januari 2011 bernilai 85%. Rata-rata kelembaban harian bernilai maksimum pada tanggal 21 sebesar 92% sedangkan bernilai minimum pada tanggal 31 sebesar 78%. Gambar 10. Penguapan Udara pada Area Pondok Betung Bulan Januari 2011 6.0 Grafik Penguapan Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Januari 2011 5.0 Penguapan (mm) 4.0 3.0 2.0 1.0 0.0 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 Tanggal Panci Penguapan Piche Nilai rata-rata penguapan yang terukur pada Panci Penguapan pada bulan Januari 2011 sebesar 3.0 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 1 sebesar 5.3 mm dan bernilai minimum pada tanggal 21 sebesar 0.9 mm. Sedangkan untuk penguapan yang terukur pada ruangan (Pitche) rata-rata sebesar 2.1 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 10 sebesar 4.0 mm dan bernilai minimum pada tanggal 22 sebesar 1.0 mm. 8

Gambar 11. Windrose Area Pondok Betung Bulan Januari 2011 Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa angin yang terjadi pada bulan Januari 2011 berasal dari arah Barat dan untuk frekuensi kejadian dengan kategori calm sebesar 9.7%, 1-4 knots sebesar 83.9% dan 4-7 knots sebesar 6.5%. Gambar 12. Temperatur Tanah Gundul dan Tanah Berumput Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Januari 2011 9

Gambar 13. Lama Penyinaran Matahari Harian pada Area Pondok Betung Bulan Januari 2011 100 Grafik Lama Penyinaran Matahari (LPM) Harian Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Januari 2011 90 Lama Penyinaran Matahari (%) 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 Waktu (Tanggal) Lama penyinaran matahari pada bulan Januari 2011, bernilai maksimum pada tanggal 27 sebesar 88% sedangkan bernilai minimum pada tanggal 7, 8, 18 dan 21 sebesar 0%. 2.5 Data Iklim Bulan Januari 2011 Stasiun BMKG Propinsi Banten dan DKI Jakarta No 1 Pos Hujan Stasiun Klimatologi Pondok Betung Temperatur ( 0 C) Rata-rata Maks Min Kelembaban Udara (%) Lama Penyinaran Matahari (%) Jumlah (mm) Hujan Hari Hujan (hari) 26.7 31.2 24.0 85 30.7 171 21 2 3 4 5 Stasiun Meteorologi Cengkareng Stasiun Meteorologi Curug Stasiun Meteorologi Serang Stasiun Geofisika Tangerang 26.8 30.0 23.7 79 74.6 201 23 26.0 30.3 23.2 83 25.5 279 24 26.5 30.5 23.6 83 33.0 243 27 26.9 30.4 23.8 83 18 141 23 10

3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL DAN MEI 2011 3.1 Kondisi Dinamis Atmosfer Secara Global Kondisi dinamis atmosfer regional sampai dengan pertengahan bulan Pebruari 2011 menunjukkan bahwa keadaan Suhu Muka Laut (SML) di perairan wilayah Indonesia pada umumnya masih hangat tetapi memiliki anomali yang menurun, umumnya penurunan yang cukup signifikan terjadi hampir diwilayah Samudera Hindia sebelah barat perairan Indonesia. Saat ini kisaran suhu muka laut perairan mencapai 28-29 C (Gambar14-a). Indeks Dipole (Indian Ocean Dipole) sampai bulan Januari 2011 memiliki nilai kecenderungan yang meningkat tetapi konstan dibandingkan bulan Januari 2011 (0 s/d 0.4) dan diprakirakan pada bulan berikutnya akan memiliki kecenderungan bernilai positif tetapi masih dalam nilai batas normalnya antara 0 s/d +0.4 (Gambar 14-b). Prakiraan keadaan anomali Nino 3.4 masih memiliki nilai anomali negatif serta memiliki kecenderungan yang masih konstan, pada bulan Januari sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu bernilai anomali masih disekitar -1.8 C dan diprakirakan mulai Pebruari 2011 akan terus cenderung meningkat tetapi masih berada pada nilai tersebut. Sedangkan mulai bulan Maret sampai Mei 2011 memiliki kecenderungan bergerak ke arah positif dan bergerak pada kisaran anomali negatif mencapai nilai -0.8 C (Gambar 15-a). Dari nilai IOD dan Nino 3.4 tersebut mengindikasikan wilayah Samudera Hindia mengalami pendinginan suhu yang cukup signifikan, kemudian Indonesia pada umumnya juga memiliki kecenderungan penurunan suhu muka laut, begitu juga dengan wilayah pasifik yang terus mengalami pendinginan suhu muka laut. Kondisi Lanina ini diprakirakan akan bertahan hingga April 2011. Gambar 14. (a) Suhu Permukaan Laut Pebruari 2011 dan (b) Dipole Mode Sumber http://www.weather.unisys.com/archive/sst/sst-110213.gif Sumber http://www.poama.bom.gov.au/experimental/ Poama15/sst_index_rt.html Pola angin di Indonesia secara umum masih didominasi oleh pola angin baratan, hal tersebut terlihat dari nilai anomali tekanan udara di wilayah ekuator dekat dengan Indonesia memiliki anomali tekanan udara yang negatif, sedangkan wilayah perairan barat Australia meningkat demikian juga di wilayah Indonesia sebelah utara sehingga pola aliran udara dari utara dan selatan berbelok menjadi pola angin baratan yang masih membawa massa uap air dari daratan asia yang dinamakan asian winter monsun atau Monsun Asia. Adanya gangguan berupa berbagai pusat tekanan rendah yang terkonsentrasi di wilayah Samudera Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara akan masih tumbuh dan makin banyak konsentrasinya di wilayah tersebut menyebabkan massa udara basah dari pasifik menumpuk dan terkonsentrasi diwilayah Indonesia seperti Sumatera bagian selatan, Jawa sampai Nusa Tenggara sehingga curah hujan di wilayah tersebut diprakirakan akan meningkat. Daerah Indonesia akan didominasi oleh daerah masukan angin (konfluen), hal tersebut dapat terlihat pada gambar kondisi anomali MSLP (Mean Sea Level Pressure) (Gambar 15-b). 11

Gambar 15. (a) Prakiraan Anomali Wilayah Nino 3.4 dan (b) Anomali MSLP Sumber: http://poama.bom.gov.au/experimental/poama15/plots/latest/ssta_nino34.gif Sumber http://www.ecmwf.int/products/forecasts/d/charts/seasonal/ forecast/seasonal_range_forecast/group_public/seasonal_charts_ public_mslp!mean% 20sea%20level%20pressure!2% 20months!East%20Asia!200901!ensemble%20mean!/ plots/latest/hr_rainmean1.giff Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) memperlihatkan adanya anomali OLR yang negatif. Wilayah yang memiliki anomali yang positif sampai pertengahan Pebruari terjadi di wilayah Samudera Hindia dan nilai anomali positif ini diprakirakan semakin berkurang sampai akhir bulan tersebut. Nilai Anomali negatif di sekitar perairan Indonesia akan terus terjadi hingga awal bulan Maret. Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsentrasi awan akan mulai berkurang di Indonesia sampai bulan tersebut. Konsentrasi awan akan banyak terjadi di wilayah Indonesia bagian timur, sebaliknya adanya defisit uap air juga masih terjadi diwilayah Pasifik (Gambar 16-b). Gambar 16. (a) Anomali Suhu Muka Laut Maret Mei 2011 dan (b) OLR Sumber: http://www.jamstec.go.jp/frsgc/research/d1/iod/sintex_f1_forecast.html.en Sumber http://www.bom.gov.au/bmrc/clfor/cfstaff/matw/maproom/ /fcsts/m.total.olr.uv850.gif 3.2 Prakiraan Kondisi Hujan Sampai Bulan Mei 2011 Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer global serta regional maka diprakirakan untuk wilayah Banten dan DKI Jakarta memiliki kondisi anomali hujan bulan Pebruari 2011 diprakirakan positif dengan konsistensi nilai anomali mencapai 1.0 mm/hari. Hal ini juga terus berjalan hingga bulan Maret 2011, sedangkan pada bulan April mulai menurun mulai dari wilayah Pandeglang dan Serang bagian barat menurun menjadi 0.6-0.9 mm/hari. Pada bulan Mei 2011 kondisi hujan di wilayah Banten dan DKI Jakarta umumnya menurun disemua wilayah mencapai -0.3 sampaui -0.6 mm/hari sehingga diprakirakan akan menurunkan intensitas hujan bulanan pada bulan tersebut (Gambar 17). Keadaan cuaca pada bulan Maret hingga April untuk wilayah Indonesia pada umumnya kondisinya masih dalam kategori cukup basah dengan didominasi hujan yang bervariasi mulai ringan hingga sedang tetapi umumnya kondisi cuacanya pada pagi hari masih dengan keadaan berawan, sesekali akan terjadi hujan pada pagi hingga siang hari. Sedangkan untuk bulan Mei, seiring melemahnya 12

kondisi Lanina, diprakirakan kondisi cuaca akan lebih kondusif atau didominasi oleh keadaan cerah hingga cerah berawan. Gambar 17. Prakiraan Anomali Curah Hujan Harian bulan Pebruari s/d Mei 2011 Sumber: http://www.apcc21.net/climate/climate05_01.php Berdasarkan prakiraan anomali curah hujan harian wilayah Banten dan DKI Jakarta, pada bulan Pebruari sampai Mei 2011 yang memiliki rata-rata anomali yang bervariasi, anomali positif pada bulan Pebruari hingga April, kemudian pada bulan Mei bernilai anomali negatif mulai terbentuk, kemudian diprakirakan musim hujan tahun 2010/2011 wilayah Indonesia pada umumnya akan berakhir dan beralih menjadi peralihan musim (pancaroba) pada memasuki bulan April 2011. Gambar 18. Prakiraan Probabilitas Curah Hujan Harian bulan Pebruari s/d Mei 2011 Sumber: http://www.apcc21.net/climate/climate05_01.php Probabilitas untuk terjadinya anomali curah hujan untuk wilayah Banten dan DKI Jakarta pada bulan Pebruari dan Maret memiliki kondisi di Atas Normal sampai 40 %, artinya keadaan anomali curah hujan yang positif diwilayah ini memiliki probabilitas yang cukup tinggi, sedangkan untuk bulan April dan Mei memilikimnilai Normal, artinya pada bulan tersebut memiliki probabilitas yang standar (Gambar 18). 13

3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Maret 2011 SIFAT HUJAN Bawah Normal (BN) Normal (N) Atas Normal (AN) WILAYAH DKI Jakarta bagian Tengah, Timur, dan Barat. Kab Tangerang bagian Tengah, Timur, dan Barat. Kab Serang bagian Tenggara, Barat Daya, Tengah, dan Utara. Kab Lebak bagian Barat Daya dan Utara. Kab Pandeglang. DKI Jakarta bagian Selatan dan Barat Laut. Kab Tangerang bagian Selatan dan Utara. Kab Serang bagian Barat dan Timur Laut. Kab Lebak bagian Tengah, Selatan, dan Barat. Kab Pandeglang bagian Timur dan Barat Daya. DKI Jakarta bagian Selatan dan Barat Laut. Kab Tangerang bagian Tenggara dan Utara. Kab Serang bagian Timur Laut. Kab Lebak bagian Tenggara. Kab Pandeglang bagian Barat Daya. Gambar 19. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Maret 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 14

3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan Maret 2011 CURAH HUJAN Rendah (0 100 mm) Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) Sangat Tinggi > 401 mm WILAYAH DKI Jakarta bagian Barat Daya dan Timur Laut, Kota Tangerang bagian Tenggara, Kab Tangerang bagian Barat Daya dan Tenggara, Kab Serang bagian Utara, Tengah dan Timur, Kab Pandeglang bagian Barat, Kab Lebab bagian Timur Laut DKI Jakarta, Kota/ Kab Tangerang, Kota Serang, Kab Serang bagian Barat dan Timur Laut, Kab Pandeglang bagian Timur, Kab Lebak Kota/ Kab Tangerang bagian Utara, Kab Serang bagian Barat dan Timur Laut, Kab Lebak bagian Barat Kab Tangerang bagian Utara dan Kab Lebak bagian Timur Gambar 20. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Maret 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 15

3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2011 SIFAT HUJAN Bawah Normal (BN) WILAYAH DKI Jakarta, Kota Tangerang bagian Selatan, Kab Tangerang, Kab Serang, Kab Pandeglang, Kab Lebak bagian Utara dan Selatan Normal (N) Atas Normal (AN) DKI Jakarta bagian Barat Laut, Timur Laut dan Selatan, Kota Tangerang Tengah, Kab Tangerang bagian Tengah, Kota Serang, Kab Serang bagian Barat dan Tengah, Kab Pandeglang bagian Barat Daya dan Timur, Kab Lebak bagian Tengah DKI Jakarta bagian Barat Laut, Timur Laut dan Selatan, Kota Tangerang bagian Barat Laut, Kab Tangerang bagian Timur Laut, Kab Serang bagian Barat dan Tengah, Kab Pandeglang bagian Barat Daya dan Kab Lebak bagian Timur Gambar 21. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 16

3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2011 CURAH HUJAN WILAYAH Rendah (0 100 mm) Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) Sangat Tinggi > 401 mm DKI Jakarta bagian Tengah, Kab Tangerang bagian Tengah, Barat Daya dan Barat Laut, Kota/ Kab Serang, Kab Pandeglang bagian Barat DKI Jakarta bagian Barat Laut, Timur Laut dan Selatan, Kota Tangerang, Kab Tangerang bagian Utara dan Selatan, Kab Serang bagian Barat Daya dan Tengah, Kab Pandeglang dan Kab Lebak DKI Jakarta bagian Selatan, Kota Tangerang bagian Utara, Kab Tangerang bagian Timur Laut, Kab Lebak bagian Timur Kab Tangerang bagian Timur Laut dan Tenggara, Kab Lebak bagian Tenggara Gambar 22. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 17

3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Mei 2011 SIFAT HUJAN WILAYAH Bawah Normal (BN) DKI Jakarta bagian Selatan. Kab Tangerang bagian Tenggara, Barat dan Timur Laut. Kab Serang. Kab Lebak bagian Tenggara dan Barat. Kab Pandeglang. Normal (N) DKI Jakarta bagian Utara. Kab Tangerang. Kab Serang bagian Tengah dan Barat. Kab Lebak bagian Tenggara dan Barat. Kab Pandeglang. Atas Normal (AN) DKI Jakarta bagian Timur Laut. Kab Tangerang. Kab Serang bagian Tengah dan Barat. Kab Lebak bagian Utara. Gambar 23. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Mei 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 18

3.8 Prakiraan Curah Hujan Bulan Mei 2011 CURAH HUJAN WILAYAH Rendah (0 100 mm) DKI Jakarta. Kab Tangerang bagian Barat dan Timur Laut. Kab Serang. Kab Lebak bagian Barat. Kab Pandeglang bagian Timur. Menengah (101 300 mm) Kab Tangerang, Kab Serang, Kab Lebak, dan Kab Pandeglang bagian Barat. Tinggi (301 400 mm) Kab Serang bagian Timur dan Barat. Kab Lebak bagian Tengah. Kab Pandeglang bagian Barat Daya. Sangat Tinggi > 401 mm Kab Serang bagian Barat dan Kab Pandeglang bagian Barat Daya. Gambar 24. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Mei 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 19

4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA Prakiraan potensi banjir bulan Maret dan April 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta yang disampaikan meliputi potensi banjir tinggi, menengah, rendah dan aman dari kejadian banjir. 4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Maret 2011 Gambar 25. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Maret 2011 Propinsi DKI Jakarta Gambar 26. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Maret 2011 Propinsi Banten Untuk kondisi di bulan Maret 2011, wilayah DKI Jakarta secara umum diprakirakan berpotensi banjir Rendah sedangkan untuk wilayah Banten bagian Utara diprakirakan berpotensi banjir Rendah. Untuk Serang bagian Tenggara; Pandeglang dan Lebak diprakirakan berpotensi banjir Menengah. Dan perlu diwaspadai wilayah Lebak bagian Selatan, karena pada bulan ini diprakirakan berpotensi banjir dengan tingkat Tinggi. 20

4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan April 2011 Gambar 27. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan April 2011 Propinsi DKI Jakarta Gambar 28. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan April 2011 Propinsi Banten Pada bulan April 2011, diprakirakan wilayah DKI Jakarta bagian Barat Daya berpotensi banjir dengan tingkat Aman sedangkan bagian lainnya berpotensi banjir dengan tingkat Rendah. Sedangkan untuk wilayah Banten bagian Barat berpotensi banjir Aman dan Rendah; wilayah Pandeglang dan Lebak umumnya berpotensi banjir Menengah dan bagian Selatan Lebak masih diprakirakan berpotensi banjir dengan tingkat Tinggi. 21

Lampiran 1. Analisa Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Januari 2011 ANALISA HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : JANUARI 2011 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 325 276-374 141 BN 2. Pondok Betung (BMKG) 352 299-405 171 BN 3. Tanjung Priok (BMKG) 298 253-343 234 BN 4. Cengkareng (BMKG) 333 283-383 160 BN 5. Halim 317 269-365 90 BN 6. Pakubuwono 253 215-291 162 BN 7. Kedoya Selatan 296 252-340 227 N II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 280 238-322 279 N 9. Pasar Baru-Tangerang 136 116-156 151 N 10. Mauk 341 290-392 379 N 11. Kresek 223 190-256 210 N 12. Balaraja 249 212-286 203 BN III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 264 224-304 243 N 14. C i o m a s 329 280-378 258 BN 15. Cinangka 416 354-478 222 BN 16. Ciruas (Singamerta) 280 238-322 254 N 17. Kramat Watu 182 155-209 296 AN 18. Pamarayan 275 234-316 226 BN 19. Kasemen 141 120-162 202 AN 20. Mancak 286 243-329 476 AN 21. Carenang 197 167-227 317 AN 22. Padarincang 326 277-375 704 AN IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 598 508-688 331 BN 24. Labuan 365 310-420 302 BN 25. Menes 417 354-480 346 BN 26. Cibaliung 431 366-496 522 AN 27. Munjul 409 348-470 376 N 28. Cikeusik 165 140-190 *) 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 400 340-460 376 N V. L E B A K 30. Rangkasbitung 317 269-365 297 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 198 168-228 64 BN 32. Bayah 292 248-336 295 N 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 376 320-432 *) 34. Malingping 376 320-432 223 BN 35. BPP Sajira 307 261-353 183 BN 36. Panyaungan Panggarangan 334 284-384 297 N Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1998-2008 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Curah hujan bulan berjalan (mm) *) : Data curah hujan bulan berjalan belum diterima 22

Lampiran 2. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Maret 2011 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : MARET 2011 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 201 171-231 115 BN 2. Pondok Betung (BMKG) 249 212-286 18 BN 3. Tanjung Priok (BMKG) 151 128-174 91 BN 4. Cengkareng (BMKG) 167 142-192 217 AN 5. Halim 279 237-321 112 BN 6. Pakubuwono 237 201-273 18 BN 7. Kedoya Selatan 192 163-221 85 BN II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 196 167-225 168 N 9. Pasar Baru-Tangerang 146 124-168 168 N 10. Mauk 153 130-176 343 AN 11. Kresek 113 96-130 66 BN 12. Balaraja 180 153-207 29 BN III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 166 141-191 98 BN 14. C i o m a s 242 206-278 215 N 15. Cinangka 297 252-342 230 BN 16. Ciruas (Singamerta) 134 114-154 67 BN 17. Kramat Watu 143 122-164 36 BN 18. Pamarayan 174 148-200 102 BN 19. Kasemen 75 64-86 54 BN 20. Mancak 180 153-207 186 N 21. Carenang 117 99-135 113 N 22. Padarincang 270 230-311 138 BN IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 363 309-417 200 BN 24. Labuan 305 259-351 46 BN 25. Menes 342 291-393 180 BN 26. Cibaliung 449 382-516 60 BN 27. Munjul 432 367-497 101 BN 28. Cikeusik 560 476-644 232 BN 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 250 213-288 228 N V. L E B A K 30. Rangkasbitung 229 195-263 54 BN 31. Banjar Irigasi-Cipanas 195 166-224 290 AN 32. Bayah 338 287-389 300 N 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 348 296-400 211 BN 34. Malingping 328 279-377 222 BN 35. BPP Sajira 282 240-324 158 BN 36. Panyaungan Panggarangan 379 322-436 165 BN Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1991-2008 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) 23

Lampiran 3. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan April 2011 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : APRIL 2011 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 168 143-193 35 BN 2. Pondok Betung (BMKG) 237 201-273 143 BN 3. Tanjung Priok (BMKG) 96 82-110 142 AN 4. Cengkareng (BMKG) 126 107-145 208 AN 5. Halim 248 211-285 92 BN 6. Pakubuwono 223 190-256 88 BN 7. Kedoya Selatan 233 198-268 38 BN II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 239 203-275 143 BN 9. Pasar Baru-Tangerang 197 167-227 174 N 10. Mauk 100 85-115 186 AN 11. Kresek 96 82-110 36 BN 12. Balaraja 148 126-170 66 BN III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 141 120-162 89 BN 14. C i o m a s 193 164-222 109 BN 15. Cinangka 252 214-290 134 BN 16. Ciruas (Singamerta) 125 106-144 184 AN 17. Kramat Watu 111 94-128 25 BN 18. Pamarayan 177 150-204 63 BN 19. Kasemen 80 68-92 122 AN 20. Mancak 25 21-29 94 AN 21. Carenang 81 69-93 11 BN 22. Padarincang 232 197-267 146 BN IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 341 290-392 117 BN 24. Labuan 194 165-223 40 BN 25. Menes 307 261-353 91 BN 26. Cibaliung 325 276-374 69 BN 27. Munjul 287 244-330 85 BN 28. Cikeusik 346 294-398 149 BN 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 189 161-217 172 N V. L E B A K 30. Rangkasbitung 213 181-245 112 BN 31. Banjar Irigasi-Cipanas 211 179-243 202 N 32. Bayah 315 268-362 205 BN 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 284 241-327 256 N 34. Malingping 299 254-344 234 BN 35. BPP Sajira 291 247-335 147 BN 36. Panyaungan Panggarangan 330 281-380 116 BN Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1991-2008 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) 24

Lampiran 4. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Mei 2011 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : MEI 2011 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 102 87-117 93 N 2. Pondok Betung (BMKG) 192 163-221 89 BN 3. Tanjung Priok (BMKG) 69 59-79 112 AN 4. Cengkareng (BMKG) 90 77-104 46 BN 5. Halim 163 139-187 26 BN 6. Pakubuwono 188 160-216 52 BN 7. Kedoya Selatan 86 73-99 124 AN II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 184 156-212 230 AN 9. Pasar Baru-Tangerang 124 105-143 125 N 10. Mauk 73 62-84 151 AN 11. Kresek 72 61-83 56 BN 12. Balaraja 104 88-120 100 BN III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 106 90-122 80 BN 14. C i o m a s 184 156-212 54 BN 15. Cinangka 146 124-168 74 BN 16. Ciruas (Singamerta) 88 75-101 328 AN 17. Kramat Watu 79 67-91 15 BN 18. Pamarayan 144 122-166 46 BN 19. Kasemen 58 49-67 107 AN 20. Mancak 89 76-102 421 AN 21. Carenang 67 57-77 21 BN 22. Padarincang 154 131-177 78 BN IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 288 245-331 78 BN 24. Labuan 124 105-143 129 N 25. Menes 198 168-228 56 BN 26. Cibaliung 230 196-265 190 BN 27. Munjul 68 58-78 28 BN 28. Cikeusik 83 71-95 79 N 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 246 209-283 90 BN V. L E B A K 30. Rangkasbitung 213 181-245 219 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 246 209-283 272 N 32. Bayah 250 213-288 194 BN 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 181 154-208 385 AN 34. Malingping 202 172-232 186 N 35. BPP Sajira 204 173-235 267 AN 36. Panyaungan Panggarangan 231 196-266 130 BN Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1991-2008 jem N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) 25

Lampiran 5. Peta Sebaran Pos Hujan untuk Evaluasi Bulanan 26

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG PEBRUARI 2011