BAB III DESKRIPSI UMUM PERANGKAT LUNAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PEMBUAT DISTRIBUSI FOSIL MOLUSKA DALAM KONTEKS STRATIGRAFI

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP)

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan persaingan yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Proses Pengembangan 1

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT SOFTWARE MENURUT RUP

BAB III ANALISIS. 3.1 Model Penerapan BPM pada SOA III-1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. menampilkan teks - teks serta terdapat kuis dengan animasi untuk melatih para

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015)

BAB I PENDAHULUAN. yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

Bab III Analisis Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS. 3.1 Analisis Model Business Process Outsourcing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan

METODE DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

BAB III METODE PENELITIAN

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yang ada. Semakin banyak fitur yang dibenamkan ke

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang

ABSTRAK. Keywords : Data Mining, Filter, Data Pre-Processing, Association, Classification, Deskriptif, Prediktif, Data Mahasiswa.

BAB I PENDAHULUAN. majunya teknologi komputer. Kebutuhan akan teknologi komputer pun semakin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

Rancang Bangun SIA SMA Menggunakan Unified Process Berfokus pada Rapor Berbasis Kurikulum Defa Hanifta Putra. 1, Satriyo Adhy.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan dalam

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x Latar Belakang Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telah berkembang. Di antara teknologi yang

untuk memproses pelaporan yang dilakukan oleh korban.

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...

HALAMAN JUDUL HALAMAN

PENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Teknologi Informasi dewasa ini berkembang dengan sangat pesat, dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 103

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem yang telah ada, dimana analisis sistem merupakan proses mempelajari suatu

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun ke tahun sudah tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Rational Unified Process (RUP)

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Sistem yang Sedang Berjalan. Untuk merancang sebuah aplikasi mobile pelajaran Kimia dasar untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancung bangun sistem permainan game puzzle pada handphone berbasis java

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian dan penerimaan informasi. Mulai dari perusahaan-perusahaan,

Hanif Fakhrurroja, MT

BAB I PENDAHULUAN. karya tulis. Berbagai aplikasi seperti Ms. Word, Notepad, maupun Open Office

Bab 3 Perancangan Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. digunakan, kemudian dilanjutkan dengan rancangan sistem aplikasi berupa cetak biru

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat sistem operasi yang berkembang antara lain mobile phone

Bab 3 Metode Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak.

BAB 1 PENDAHULUAN. jual beli barang secara online dengan hanya memanfaatkan fasilitas forum jual. beli, atau menggunakan media telepon dan sms.

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci : Information Retrieval system, Generalized Vector Space Model. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber pertama dan utama yang banyak memuat ajaran-ajaran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO RIWAYAT HIDUP KATA

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Ratna Wardani. Department of Electronic Engineering Yogyakarta State University

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Sistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang

Hanif Fakhrurroja, MT

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. dimana ilmu pengetahuan dan pendidikan tidak hanya dapat diperoleh dari metode

Lampiran 1 - Pengenalan terhadap UML (Unified Model Language)

Pengembangan Sistem Informasi

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI JASA MENJAHIT BERBASIS WEB PADA GANESHA TAILOR GARUT

53 Gambar 4. 1 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan Keterangan: 1. Peminjam wajib menyerahkan kwitansi atau bukti transaksi. 2. Staff admin memer

BAB I PENDAHULUAN. beserta penyediaan fasilitasnya, tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, namun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperkenalkan identitas suatu bangsa. Provinsi Jawa Barat adalah salah

Transkripsi:

BAB III DESKRIPSI UMUM PERANGKAT LUNAK Perangkat lunak yang akan dibangun dalam Tugas Akhir ini adalah F-DiSC, yaitu sebuah aplikasi front-end untuk menangani manajemen data spesies Moluska dan fosil Moluska yaitu penambahan, penghapusan, dan proses update data ke basis data. Data yang tersimpan dalam basis data dapat dipergunakan untuk menggambarkan distribusi fosil pada kakas yang bernama Paleontological Stratigraphic Interval Construction and Analysis Tool (selanjutnya disebut PSICAT). PSICAT sendiri merupakan sebuah kakas analisis yang memiliki arsitektur plug-in, sehingga fungsionalitas kakas PSICAT untuk pengolahan data masih dapat dikembangkan sesuai kebutuhan pengguna dengan menggunakan plug-in yang dipasangkan pada perangkat lunak host yaitu PSICAT. Data fosil Moluska yang telah diolah oleh PSICAT dapat ditampilkan dalam bentuk grafik pada suatu format diagram tertentu. Diagram ini dapat dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan pengguna PSICAT, sehingga pada hasil akhirnya bisa didapatkan suatu laporan distribusi fosil dalam konteks Stratigrafi. Selain bertujuan untuk mengolah data penelitian fosil dan Moluska, plug-in dan aplikasi front end ini juga dibuat dengan tujuan edukatif/sebagai sarana pembelajaran terhadap spesies Moluska, jadi data Moluska yang ada tidak semata-mata digunakan untuk penelitian fosil Moluska saja, namun juga dapat memberi kontribusi terhadap dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan. Pengguna aplikasi front-end (untuk manajemen data) dibagi menjadi tiga macam. 1. Mollusc data administrator, pengguna ini bertanggung jawab dalam proses pemasukan data spesies Moluska dan manajemen data Moluska. Data spesies Moluska ini nantinya dapat dipergunakan sebagai pembanding dari fosil Moluska yang ditemukan pada waktu penelitian. 2. Fossil data administrator, pengguna ini bertanggung jawab dalam memasukkan data penelitian fosil Moluska dan manajemen data fosil Moluska. Data fosil yang dimasukkan kemudian dapat diolah untuk menjadi laporan distribusi fosil Moluska, dengan kata lain pengguna ini yang dapat membuat laporan penelitian fosil Moluska. 3. Common user, pengguna ini dapat melihat data Moluska yang ada pada basis data. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa perangkat lunak ini bertujuan edukatif, maka keberadaan common user berperan dalam hal ini. III-1

III-2 Dalam sistem yang ada, posisi aplikasi front end untuk basis data dan plug-in yang dibuat pada Tugas Akhir ini dapat digambarkan seperti pada Gambar III-1. Gambar III-1 Posisi Perangkat Lunak pada Sistem Perangkat lunak Tugas Akhir merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk melakukan pengolahan koleksi data yang terdapat pada basis data menjadi suatu hasil laporan distribusi fosil Moluska (merupakan jenis data-processing systems). Secara sederhana, arsitektur perangkat lunak ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu input, proses, dan output. Gambar III-2 merupakan model arsitektur perangkat lunak Tugas Akhir. Gambar III-2 Model Arsitektur 3.1 Front-end Application (F-DiSC) 3.1.1 Analisis Input Masukan bagi aplikasi F-DiSC berupa data moluska dan fosil moluska yang akan disimpan di dalam basis data. Data ini akan disimpan dalam suatu tabel untuk kemudian akan dipergunakan kembali sebagai input/masukan pada proses pembuatan laporan distribusi fosil

III-3 Moluska dan pengaksesan data. Format data Moluska dan fosil Moluska berbeda satu dengan yang lain, sehingga diperlukan tabel yang berbeda untuk menyimpan kedua data ini. Struktur tabel Moluska dan fosil Moluska dapat dilihat pada Gambar III-3. Selain data moluska dan fosil moluska, aplikasi ini juga bisa menerima file data eksternal untuk diimport ke dalam basis data. Aplikasi ini menerima masukan data menggunakan perangkat keras berupa keyboard dan mouse pada komputer. Gambar III-3 Struktur Tabel Moluska dan Fosil Moluska serta Keterhubungannya 3.1.2 Analisis Proses Dengan meninjau fungsi dan model arsitektur perangkat lunak, maka perangkat lunak akhir diharapkan dapat melakukan fungsi sebagai berikut: 1. Menerima masukan data dari pengguna perangkat lunak melalui media input berupa keyboard dan mouse. 2. Melakukan validasi terhadap data masukan dari pengguna, maupun data yang didapat dari basis data yang ada. Validasi dilakukan terhadap kriteria data input dan tipe data input. 3. Melakukan manajemen data moluska dan fosil moluska. 4. Menyimpan file basis data Moluska dan fosil Moluska dalam suatu file (melakukan export basis data). Fitur ini ada untuk melakukan backup data yang sudah ada pada basis data. 5. Melakukan import data moluska dan fosil moluska dari sebuah file eksternal ke dalam basis data dari tabel yang bersesuaian. 6. Pengolahan data fosil sebelum di-export menjadi file untuk masukan PSICAT. Proses pengolahan data fosil ini sendiri dilakukan per siklus batuan. Langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut: a. Aplikasi menyimpan informasi mengenai data fosil yang terdapat pada suatu siklus batuan. b. Aplikasi menghitung jumlah interval yang terdapat pada suatu siklus batuan.

III-4 c. Berdasarkan data fosil dan interval batuan yang didapat pada suatu siklus batuan, aplikasi F-DiSC melakukan penghitungan/pencacahan fosil pada tiap interval. d. Hasil dari penghitungan jumlah fosil pada interval disimpan dalam file eksternal dengan format tab separated value (TSV). 3.1.3 Analisis Output Keluaran yang dihasilkan oleh perangkat lunak dapat dikategorikan menjadi beberapa bagian yaitu: 1. File hasil export basis data File ini akan menyimpan informasi mengenai data yang terdapat dalam basis data (baik data Moluska maupun data penelitian fosil Moluska). File ini bertujuan untuk memudahkan mobilitas/perpindahan data jika diperlukan dan sarana untuk melakukan backup data. Selain itu, file ini juga akan berguna untuk pengolahan data yang dilakukan oleh plug-in pada perangkat lunak PSICAT. 2. File proyek File proyek merupakan file yang menyimpan informasi mengenai penelitian fosil. Informasi yang disimpan antara lain nama proyek penelitian, tabel penelitian fosil yang aktif digunakan, tabel Moluska pembanding yang digunakan, lokasi proyek penelitian berlangsung, nama pemimpin proyek, tabel siklus batuan, tabel interval batuan, waktu file proyek dibuat, dan waktu terakhir file proyek mengalami perubahan. File proyek ini akan menyimpan status terakhir dari suatu proyek penelitian fosil Moluska. 3.2 PSICAT PSICAT ditujukan sebagai sebuah kakas analisa deskripsi inti batuan yang dapat menjawab kekurangan dari kakas penggambaran inti batuan saat ini. Dengan menggunakan PSICAT, saat pengguna melakukan penggambaran maka PSICAT menganalisa diagram yang dibuat dan melakukan ekstraksi data. PSICAT menyimpan data ini pada komputer pengguna dan menggunakannya untuk menggambar kembali diagram buatan pengguna. PSICAT dikembangkan dengan arsitektur pure plug-in. Dengan arsitektur pure plug-in, aplikasi utama tidak memiliki fungsionalitas end-user, aplikasi utama hanya berfungsi sebagai mesin untuk menjalankan plug-in. Semua fungsionalitas end-user diimplementasikan sebagai kolaborasi dari plug-in yang ada. PSICAT tidak mengimplementasikan plug-in engine sendiri, namun menggunakan Equinox, yaitu plug-in engine yang disediakan oleh proyek Eclipse.

III-5 Banyaknya plug-in yang membangun PSICAT dapat diorganisasikan menjadi lima lapisan seperti pada Gambar III-4. Setiap lapisan dibangun atas fungsionalitas yang disediakan oleh lapisan di bawahnya, dan menyediakan fungsionalitas bagi lapisan di atasnya. 3.3 PSICAT plug-in Gambar III-4 Arsitektur PSICAT 3.3.1 Analisis Input Masukan bagi plug-in Fossil Distribution ini adalah file data fosil moluska hasil keluaran dari kakas F-DiSC. Data ini merupakan kumpulan fosil yang ditemukan selama penelitian yang kemudian akan diproses untuk dibuat tampilannya. Proses pemasukan data fosil dari file eksternal dilakukan melalui sebuah import wizard/panduan dari kakas PSICAT. Perangkat keras yang digunakan untuk melakukan proses input (import) data ini adalah menggunakan keyboard dan mouse pada komputer. 3.3.2 Analisis Proses Setelah data berhasil di-import ke dalam PSICAT dari file eksternal, ada dua proses utama yang dilakukan oleh plug-in ini. Proses pertama adalah pemodelan data menjadi suatu bentuk objek DataSet. Proses kedua adalah penggambaran model data dalam diagram PSICAT (menampilkan model ke layar). 3.3.2.1 Pemodelan Data Data fosil dimodelkan menjadi sebuah objek DataSet. Objek DataSet ini memiliki beberapa properti, yaitu: 1) Data kuantitas atau jumlah fosil pada rentang kedalaman tertentu. 2) Penunjuk batas bawah kedalaman batuan (base-depth). 3) Penunjuk batas atas kedalaman batuan (top-depth). Untuk setiap rentang kedalaman tertentu (satu interval pengukuran) dimodelkan menjadi sebuah DataSet. Sehingga model untuk seluruh data dari kedalaman awal sampai kedalaman akhir terdiri dari kumpulan DataSet (Gambar III-5). Untuk menampung kumpulan DataSet

III-6 sebuah fosil maka diperlukan sebuah model yang menjadi container DataSet, yaitu DataSetColumn. Proses pemodelan berjalan sebagai berikut: 1) Pengguna melakukan import data dari suatu file eksternal yang berisi data distribusi sebuah fosil moluska. Data ini merupakan data yang sudah diproses sebelumnya pada aplikasi F-DiSC dan memiliki format tertentu. 2) Dari proses import data akan didapatkan sebuah list model dari DepthRangeDataSet, yaitu model DataSet yang berhubungan dengan rentang kedalaman batuan. 3.3.2.2 Penggambaran Model Untuk menggambarkan pemodelan DataSet dan juga DataSetColumn maka diperlukan EditPart/controller yang bersesuaian dengan model tersebut, yaitu DataSetEditPart dan DataSetColumnEditPart. DataSetEditPart bertanggung jawab menangani aksi atau perubahan yang dilakukan terhadap model DataSet, sedangkan DataSetColumnEditPart bertanggung jawab menangani aksi atau perubahan yang dilakukan terhadap model DataSetColumn. Proses penggambaran model data dilakukan oleh DataSetColumnEditPart karena memiliki tanggung jawab atas model DataSetColumn beserta dengan model DataSet yang ada di dalamnya (melalui DataSetEditPart). DataSetColumn Gambar III-5 Gambar Pemodelan Data Proses yang terjadi saat penggambaran data adalah sebagai berikut: 1) Setelah list model DepthRangeDataSet didapatkan melalui proses import, kelas yang bertanggung jawab untuk menampung model tersebut adalah DataSetColumn. 2) DataSetColumn akan membuat suatu EditPartFactory bagi model dataset yang ditampungnya.

III-7 3) EditPartFactory akan membuat DataSetColumnEditPart dan DataSetEditPart yang kemudian akan membuat figure yang bersesuaian (yaitu DataSetColumn dan DataSet yang ada di dalamnya) saat plug-in diaktivasi. 3.3.3 Analisis Output Keluaran yang dihasilkan oleh plug-in ini dapat dikategorikan menjadi beberapa bagian yaitu: 1. Laporan distribusi fosil Moluska Keluaran dari plug-in ini merupakan sebuah laporan distribusi fosil dalam rentang kedalaman tertentu. Laporan distribusi fosil Moluska dapat dibagi menjadi empat bagian utama (Gambar III-6). a. Bagian pertama adalah kolom Stratigrafi yang terletak di bagian kiri. Bagian ini menggambarkan lapisan batuan tempat fosil Moluska ditemukan, jenis batuan yang ada, dan keterangan siklus batuan. b. Bagian kedua merupakan penggambaran distribusi fosil Moluska yang berada di bagian tengah. Bagian ini menggambarkan fosil Moluska yang ditemukan pada lapisan batuan yang bersesuaian pada kolom Stratigrafi pada interval tertentu. Pada bagian ini terdapat keterangan mengenai nama fosil Moluska, jumlah fosil Moluska yang ditemukan, serta pengelompokan fosil Moluska berdasarkan tempat hidupnya pada masa lampau. c. Bagian ketiga merupakan informasi lain yang ada di bagian kiri. Bagian ini menjelaskan mengenai informasi lain yang didapatkan dari distribusi fosil Moluska yang ada. Banyak informasi yang bisa didapatkan dari data distribusi fosil Moluska pada suatu batuan. Pada contoh yang terdapat pada Gambar III-6, informasi yang terdapat pada pada bagian ini adalah perubahan permukaan air laut. d. Bagian keempat yang merupakan keterangan dari penggambaran distribusi fosil Moluska yang ada (legend). Bagian ini merupakan keterangan yang menjelaskan informasi lain pada laporan, antara lain menjelaskan bagian distribusi fosil Moluska (tempat hidup Moluska pada masa lampau dan rentang jumlah fosil Moluska yang ditemukan) serta keterangan pada bagian informasi lain. Gambar III-7, III-8, dan III-9 merupakan gambar bagian-bagian dari laporan distribusi fosil Moluska, sedangkan Gambar III-10 menggambarkan keseluruhan siklus batuan. Pada pengerjaan Tugas Akhir ini, plug-in yang dibangun akan mengolah data dan menampilkan distribusi fosil saja, yaitu bagian kedua pada laporan distribusi fosil. Bagian pertama sudah diimplementasikan pada kakas

III-8 PSICAT, sedangkan bagian ketiga dan keempat tidak diimplementasikan, hal ini menjadi batasan pengerjaan Tugas Akhir. 2. File gambar Selain menampilkan gambar distribusi fosil ini pada layar monitor, pengguna juga bisa melakukan export gambar ini ke suatu file gambar eksternal melalui wizard/panduan pada PSICAT. File gambar hasil keluaran PSICAT terdiri dari format JPEG, BMP, PNG. 3.4 Metodologi Pembangunan Metodologi pengembangan perangkat lunak yang akan dipergunakan adalah metode Unified Process. Seperti yang sudah dijelaskan pada Bab 2, metode ini memiliki empat fase dan setiap fase memiliki lima aliran kerja inti dalam prosesnya. Namun, fokus dan proporsi aliran kerja pada tiap fase tidaklah sama. Fase insepsi lebih difokuskan pada analisis dan perancangan awal, fase elaborasi difokuskan pada perancangan dan implementasi awal, fase konstruksi difokuskan pada implementasi dan pengujian, sedangkan fase transisi difokuskan pada proses penyesuaian/adaptasi antara perangkat lunak dengan sistem yang ada. Gambar III-6 Tampilan Distribusi Fosil Moluska Dalam pengerjaan Tugas Akhir ini, akan dihasilkan beberapa diagram sebagai pemodelan permasalahan. Diagram tersebut diantaranya adalah use case diagram, sequence diagram, dan class diagram. Sehingga dapat diuraikan deliverables melalui setiap fase seperti pada Tabel III-1.

III-9 Metodologi ini dipilih karena bersifat fleksibel untuk diterapkan pada proses pengembangan perangkat lunak baik dalam skala kecil maupun besar. Sehingga jika perangkat lunak akhir akan mengalami pengembangan di kemudian hari, metode ini dapat mengakomodasi proses pengembangannya. Tabel III-1 Deliverables dari Setiap Fase Unified Process No Fase Deliverables 1 Inception 1. Software requirement specification. 2. User interface throw away prototype. 3. Use case diagram. 4. Sequence diagram. 2 Elaboration 1. Class and package analysis. 2. Class, subsystem, and interface design 3. Component design 4. Deployment model 3 Construction 1. Class, subsystem, and interface implementation. 2. Class testing result. 3. Integration testing result. 4. Beta version software. 4 Transition 1. Final testing result. 2. Final software. 3. Software documentation. 4. Software installer and manual. Batuan yang keras/boundaries Simbol fosil Moluska Skala pembanding Simbol jenis batuan Lapisan batuan Menyatakan derajat kehalusan partikel batuan Gambar III-7 Kolom Stratigrafi/Penampang Batuan

III-10 Urutan siklus batuan Nama spesies dan simbol lingkungan hidupnya Keterangan frekuensi kemunculan spesies Frekuensi kemunculan spesies dalam satu segmentasi Arti/legenda simbol lingkungan hidup spesies/fosil Gambar III-8 Frekuensi Kemunculan Fosil Moluska dalam Lapisan Batuan Urutan elemen Stratigrafi. Arti/legenda elemen Stratigrafi Gambar III-9 Penggambaran Informasi Lain (Interpretasi Lanjutan dari Urutan Stratigrafi)

Gambar III-10 Keseluruhan Siklus Batuan III-11