II. Tinjauan Pustaka. dikonsumsi oleh setengah dari penduduk yang ada di bumi ini. Menurut Chevalier

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi merupakan tanaman dari suku rumput-rumputan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. kedalam botani adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,

I. PENDAHULUAN. Tanaman padi merupakan tanaman yang termasuk genus Oryza L. yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk genus yang meliputi kurang lebih 25 spesies, tersebar di daerah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang

TINJAUAN PUSTAKA. subdivisio Angiospermae, digolongkan ke dalam kelas Monocotyledonae,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hasanah (2007) padi merupakan tanaman yang termasuk genus

II. TINJAUAN PUSTAKA. (1960) cit. Hanum (2008), padi dala m sistematika tumbuhan diklasifikasikan ke

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diklasifikasikan ke dalam Famili adalah Graminae, Genus adalah Oryza Linn, dan

TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman semusim, termasuk golongan rumputrumputan.

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

4 Akar Akar tebu terbagi menjadi dua bagian, yaitu akar tunas dan akar stek. Akar tunas adalah akar yang menggantikan fungsi akar bibit. Akar ini tumb

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil pangan utama di Asia. Padi

TINJUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Berdasarkan literatur Grist (1960), tanaman padi dalam sistematika

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari 3 golongan ecogeographic yaitu Indica, Japonica, dan Javanica.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Padi termasuk famili Gramineae, subfamili Oryzidae, dan genus Oryzae. Dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

TINJAUAN PUSTAKA Botani Padi

TINJAUAN PUSTAKA. Spermatophytae dengan subdivisio Angiospermae, digolongkan ke dalam kelas

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (1978) klasifikasi tanaman padi (Oryza sativa L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman tebu adalah sebagai berikut : kingdom : Plantae ;

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1987) kedudukan tanaman jagung (Zea mays L) dalam

2.1 Daerah Asal dan Penyebaran Tanaman Padi. Asal-usul padi budidaya berasal dari daerah lembah Sungai Gangga dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan,

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum

TINJUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan ke dalam divisio Spermatophytae dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman dari famili Gramineae. Padi memiliki akar serabut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun klasifikasi ilmiah tanaman padi adalah sebagai berikut, Kingdom: Plantae, Divisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledoneae,

TINJAUAN PUSTAKA. Batang padi berbentuk bulat, berongga, dan beruas-ruas. Antar ruas

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Cina sudah dimulai sejak tahun sebelum masehi (Suparyono dan Setyono,

TINJAUAN PUSTAKA. ke dalam divisio Spermatophytae dengan subdivisio Angiospermae, digolongkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai memiliki biji berbentuk polong, setiap polong berisi 1-4 biji.

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Morfologi Tanaman Padi

TINJAUAN PUSTAKA. family Gramineae, genus Oryza, spesies Oryza sativa L (Perdana, 2007).

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi

TINJAUAN PUSTAKA. A. Sistem Intensifikasi Padi (SRI) semusim yang berupa rumput-rumputan yang dapat di klasifikasikan sebagai,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rukmana (1997), klasifikasi tanaman jagung (Zea mays L.) adalah sebagai

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uji perbandingan. Komparasi juga merupakan salah satu metode penelitian yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

PENGATURAN JARAK TANAM PADI (ORYZA SATIVA L.) PADA SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah termasuk ke dalam devisi Spematophyta, famili Papilionaceae, genus Arachis, species Arachis hypogaea L.

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi

II TINJAUAN PUSTAKA. Inceptisol adalah tanah muda dan mulai berkembang. Profilnya. mempunyai horison yang dianggap pembentukannya agak lamban sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. padi merupakan komoditas utama dalam menyokong pangan masyarakat.

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Benih Pengertian 2.2. Klasifikasi Umum Tanaman Padi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

II. Tinjauan Pustaka 2.1. Sejarah Tanaman Tadi Sawah (Oryza sativa L.) Tanaman padi ( Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan yang dikonsumsi oleh setengah dari penduduk yang ada di bumi ini. Menurut Chevalier dan Neguier tanaman padi berasal dua Benua yaitu Benua Asia dan Benua Afrika. Tanaman padi yang berasal dari Benua Asia yaitu Oryza fatua Koening dan Oryza sativa L. sedangkan tanaman padi yang berasal dari Benua Afrika yaitu jenis Oryza glaberrima Stund. Dua jenis lainnya yaitu Oryza sativa Koenig dan Oryza minuta presl berasal dari India Himalaya. Lahan tanaman padi pada mulanya di tempatkan di lahan yang tinggi dan berteras-teras namun pada saat sekarang padi telah banyak diusahakan di daerah dataran rendah (Hasanah, 2007). Indonesia dalam produksi beras nasional cukup menjanjikan, akan tetapi ketika dilihat secara umum hal tersebut belum menambah pendapatan petani. Hal ini karena alih fungsi lahan. yang semula lahan pertanian beralih fungsi menjadi lahan nonpertanian dan disebabkan juga karena lahan garapan perkapita pada masyarakat Indonesia yang relatif sempit (Iwan dan Sudirman, 1994). Melihat kondisi Indonesia sekarang maka pemerintah dan semua masyarakat harus mulai kembali menata agar produksi beras dalam negeri kembali aktif dan produktif. Sehingga bila hasil padi meningkat maka harga beras dapat terjangkau oleh semua kalangan masyarakat serta menambahkan kesejahteraan bagi masyarakat (Herawati, 2012). Kandungan gizi yang terdapat pada tanaman padi antara lain karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu, dan vitamin. Dalam beras juga terkandung 6

berbagai macam unsur mineral, antara lain kalsium, magnesium, sodium, fosfor, dan lain sebagainya (Hasanah, 2007). 2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Padi Tanaman padi mampu tumbuh dan hidup dengan suhu rata-rata berkisar 68 o -100 o C. Budi daya tanaman padi pengaruh suhu harus diperhatikan karena suhu yang rendah dalam budi daya padi akan memperlambat perkecambahan benih sehingga dapat memperlambatan proses pemindahan bibit kelapangan (Grist, 1998 cit. Rosmawati, 2008). Curah hujan tanaman padi yaitu 200 mm/bulan. Curah hujan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan fegetatif dan generatif. Suhu bagi tanaman padi yang baik yaitu 33 o ke atas, adapun pengaruh suhu terhadap tanaman padi yaitu terjadinya kehampaan pada biji padi (Hasanah, 2007). 2.3. Sistematika Tanaman Padi Tanaman padi merupakan tanaman jenis rumput-rumputan. Tanaman padi dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan ke dalam Divisi: Spermatophyta. Kelas: Monocotyledoneae, Ordo: Poales, Famili: Graminae, Genus: Oryza Linn, dan Speciesnya: Oryza sativa (Herawati, 2012). Sedangkan klasifikasi tanaman padi menurut Hasanah 2007, tanaman padi mempunyai klasifikasi sebagai berikut: Genus: Oriza Linn, Famili: Gramneae (Poaceae), Spesies: terdapat 25 spesies, diantaranya Oryza sativa L., Oryza glaberima Steund, Supspesies Oryza sativa L. dua diantaranya yaitu: Indica (Padi bulu) dan Sinica (Padi cere) dulu dikenal dengan nama padi Japonica. 7

2.4. Morfologi Tanaman Padi Tanaman padi merupakan tanaman yang berumur pendek, umurnya kurang dari setahun dan berproduksi sekali. Tanaman yang telah tumbuh dan menghasilkan buah padi tidak dapat tumbuh seperti semula lagi, tetapi tanaman padi akan mati. Tanaman padi dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu bagian vegetatif dan bagian generatif. 2.4.1. Bagian vegetatif a. Akar Akar tanaman padi berfungsi sebagai penyerap zat makanan dan air dari dalam tanah, sebagai proses respirasi dan sebagai penopang tegaknya batang. Akar padi mempunyai dua macam yaitu akar primer dan akar seminal. Akar primer merupakan akar yang tumbuh dari kecambah biji dan akar seminal merupakan akar yang tumbuh di dekat buku-buku (Sudirman dan Iwan, 1994). Perakaran merupakan tanaman padi dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu (1) Akar tunggang, yaitu akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah, (2) Akar serabut, yaitu akar yang tumbuh setelah padi berumur 5-6 hari dan berbentuk akar tunggang dan akan menjadi akar serabut, (3) Akar rumput, yaitu akar yang keluar dari akar tunggang dan akar serabut akar ini berfungsi untuk menyerap air dan unsur hara, dan (4) Akar tajuk, yaitu akar yang tumbuh dari tuas batang terendah. Akar yang telah dewasa berwarna coklat sedangkan akar yang masih muda atau akar yang baru tumbuh berwarna putih. Tanaman padi ini, semakin bertambah umurnya semua organ tanaman akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan dan termasuk juga akarnya. Akar mulai tumbuh melalui proses perkecambahan 8

benih. Akar yang berasal dari benih yang berkecambah berupa akar pokok. Kemudian, setelah 5-6 hari akan tumbuh akar serabut (Hasanah, 2007). b. Batang Batang tanaman padi berfungsi sama dengan batang tanaman yang lainnya dimana batang tanaman padi ini akan menopang tanaman secara keseluruhan dan sebagai penghubung untuk mengalirkan zat makanan ke seluruh bagian tanaman. Pada tanaman padi ini memiliki ciri khas tersendiri yaitu batang tanaman padi memiliki rongga dan ruas (Sudirman dan Iwan 1994). Rangkaian ruas memiliki panjang yang berbeda-beda. Pada ruas batang bawah pada tanaman padi memiliki ruas yang pendek, sedangkan semakin ke atas maka ruasnya akan semakin panjang. Pada tanaman padi batang baru akan muncul pada ketiak daun pada mulanya akan tumbuh kuncup dan setelah itu akan berkembang menjadi batang baru (Hasanah, 2007). Tanaman padi pertumbuhan batangnya merumpun, terdapat satu batang tunggal atau batang utama yang mempunyai 6 mata atau sukma. Sukma 1. 3. 5 disebelah kanan dan sukma 2. 4. 6 di sebelah kiri. Di setiap sukma ini timbul tunas yang disebut tunas orde pertama. Tunas tersebut tumbuhnya didahului tunas yang tumbuh dari sukma pertama, kemudian sukma kedua disusul oleh tunas yang tumbuh dari sukma ketiga dan seterusnya sampai tunas terakhir yaitu tunas ke enam pada batang tunggal. Tunas yang tumbuh dari orde pertama disebut tunas orde kedua, biasanya tunas yang timbul dari tunas orde pertama ini yang menghasilkan tunas orde kedua yaitu tunas orde pertama yang paling bawah pada batang utama. Pembentukan tunas dari orde ketiga biasanya tidak terjadi karena tidak mempunyai ruang hidup dalam kesesakan di himpit oleh tunas orde pertama dan orde kedua (Herawati, 2012). 9

c. Anakan Anakan tanaman padi akan tumbuh secara merumpun dan tumbuh didasar batang. Pembentukan anakan terjadi secara tersusun, yaitu anakan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya (Hasanah, 2007). d. Daun Daun tanaman padi akan tumbuh dan berkembang pada buku masingmasing satu buah dengan susunan berselang seling. Tanaman padi yang unggul pada umumnya memiliki 14-18 helai daun pada setiap tanaman (Sudirman dan Iwan, 1994). Daun tanaman padi mempunyai ciri khas tersendiri yaitu mempunyai sisik dan daun telinga dengan demikian tanaman padi dibedakan menjadi tanaman jenis rumput yang lain (Hasanah, 2007). Tanaman yang termasuk jenis rumputrumputan memiliki daun yang berbeda-beda, baik bentuk, susunan maupun bagian lainnya. Hal inilah yang menyebabkan daun padi dibedakan menjadi jenis rumput lain. Adapun bagian-bagian daun padi, yaitu: 1. Helaian daun, terletak pada batang padi serta bentuknya memanjang seperti pita. Ukuran panjang dan lebarnya tergantung pada varietas tanaman padi yang ditanam. 2. Pelepah daun. merupakan bagian daun yang menyelubungi batang dan berfungsi untuk memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak. 3. Lidah daun, terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih. Panjang lidah daun berbeda-beda tergantung pada varietasnya. Fungsi lidah daun yaitu mencegah masuknya air hujan diantara batang dan pelepah daun. Selain itu juga lidah daun dapat mencegah infeksi penyakit sebab media air memudahkan penyebaran penyakit (Herawati, 2012). 10

2.4.2. Bagian Generatif 1. Malai Malai adalah bunga padi (spikelet) dan keluar dari buku yang paling atas. Bulir-bulir padi terletak pada cabang pertama dan kedua serta sumbu utamanya adalah ruas buku yang terakhir pada batang. Pajang malai tergantung pada varietas yang ditanam. Panjang malai dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu malai pendek kurang dari 20 cm, malai sedang 20-30 cm dan malai panjang lebih dari 30 cm, jumlah cabang berkisar 15-20 buah yang terendah 7 buah cabang dan yang terbanyak mencapai 30 buah cabang (Hasanah, 2007). 2. Bunga Bunga padi merupakan jenis golongan bunga berkelamin dua setiap bunga mempunyai enam buah benang sari yang bertangkai pendek dan dua tangkai putik dengan dua buah kepala putik. Proses pernyerbukan pada tanaman padi dimulai dengan menempelnya serbuk sari pada kepala putik dan setelah itu maka tanaman padi akan menghasilkan buah padi (gabah) yang terdiri dari bagian kulit yang disebut dengan sekam dan bagian dalam yang disebut dengan kariopsis. Sedangkan beras merupakan bagian dari kariopsis yang terdiri dari lembaga (embrio) dan endosperm (Sudirman dan Iwan, 1994). Buah padi adalah buah telanjang. yaitu mempunyai perhiasan bunga dan mempunyai dua jenis kelamin dengan bakal buah yang diatas, mempunyai benang sari 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, tangkai sari besar dan mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik dengan dua buah kepala putik yang berbentuk malai dan berwarna putih atau ungu (Herawati, 2012). 11

2.5. Umur Bibit Dalam pembudidayaan tanaman padi perlu diperhatikan pengadaan perbandingan umur bibit semai. Umur bibit semai padi dapat mempengaruhi banyak tidaknya anakan setelah padi ditanam. Semakin tua umur bibit semai maka semakin sedikit jumlah anakan yang produktif, namun dalam tinggi tanaman padi tidak begitu berpengaruh. Pengadaan umur bibit semai juga dapat mempengaruhi sedikit banyaknya produksi dan hasil dari tanaman padi tersebut. Semakin lama umur bibit semai maka produksi padi tersebut akan menurun (Atman, 2009). Umur bibit yang baik untuk penanaman padi sawah adalah 15-20 hari setelah semai, dimana umur bibit ini mampu menghasilkan produksi padi yang paling tinggi dibandingkan dengan umur bibit padi yang berumur 25 hari setelah semai. Umur bibit yang lebih dari 25 hari setelah semai tidak mampu menghasilkan banyak anakan yang produktif sehingga hasil yang dicapai tidak maksimal (Atman, 2009). Sementara itu menurut Hasanah (2007) bibit yang berumur 25-40 hari dapat segera dipindahkan dari persemaian ke lahan yang akan ditanami padi. Syarat yang harus diperhatikan sebelum memindahkan bibit ke areal tanam yaitu bibit padi telah berumur 25-40 hari, bibit berdaun 5-7 helai, batang bagian bawah besar dan kuat, pertumbuhan bibit seragam dan bibit tidak terserang hama dan penyakit. 12

2.6. Pemupukan Urea pada Tanaman Padi Sawah Pemupukan tanaman sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil padi yang diinginkan. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam budi daya tanaman yaitu ketepatan dalam aplikasi waktu pemupukan dan seberapa besar jumlah dosis yang diberikan terhadap tanaman. Pengaruh salah satu unsur terhadap hasil panen yaitu dapat meningkatkan hasil produksi. Oleh karena itu dalam budi daya tanaman harus dapat mengaplikasian dosis dan waktu pemupukan yang tepat (Rosmarkam dan Yuwono, 2002). Pupuk urea yang digunakan dalam budi daya padi sawah yang sangat berpengaruh nyata dalam fase pertumbuhan yaitu menggunakan dosis pupuk urea 100 kg dan 200 kg/ha. dengan dosis ini pertumbuhan tanaman pada saat panen sangat tinggi di bandingkan dengan penggunaan dosis lainnya. Dalam penggunaan dosis pupuk 100 kg/ha mampu memberikan jumlah anakan terbanyak di bandingkan dengan pemberian dosis lainnya, sedangkan hasil panjang malai yang paling baik adalah dengan mengaplikasikan pupuk urea dengan dosis 200 kg/ha (Dahono. et al., 2007). Pengaplikasian pupuk ini sangat berpengaruh dalam menentukan hasil produksi yang baik. Dalam pengaplikasian pupuk urea Dinas Pertanian Rokan Hilir menganjurkan pemupukan padi sawah yaitu sebanyak 150-200 kg pupuk urea/ha (Supriadi, 2008). Salah satu unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dan harus dipenuhi dalam pertumbuhannya yaitu unsur hara N dan dalam pemberian pupuk tersebut harus terkontrol untuk menghindari terjadinya pelandaian produksi. Untuk 13

mendapatkan hasil yang maksimal perlu ditambahkan pupuk yang jumlahnya sangat tergantung pada lingkungan dan pengelolaan tanaman (Kasim, 2009). Dalam segi pemupukan yang harus diperhatikan selain dosis pemupukan yang baik juga perlu diperhatikan pula cara pemupukan dan waktu yang tepat dalam pengaplikasian pupuk. Pemberian pupuk N erat hubungannya dengan fase pertumbuhan tanaman. Pemberian N berkali-kali berarti mengurangi kehilangan N dan memberi kesempatan tanaman untuk lebih sinambung dalam penyerapan N sehingga tanaman menyerap unsur N lebih banyak atau efisien. Dalam pemberian unsur N ini dianjurkan tiga kali yaitu sebagai pupuk dasar. 21-25 hari setelah tanam dan fase primordia bunga (Pirngadi dan Abdulrachman, 2005). Persediaan unsur N yang digantikan dengan pupuk urea sangat diperlukan saat tanaman dalam fase generatif, dimana pada fase ini tanaman dapat memperlambat proses penuaan daun, mempertahankan fotosintesis selama fase pengisian gabah dan dapat meningkatkan protein dalam gabah. Dalam pengaplikasian pupuk yang mengandung unsur N juga berpengaruh dalam pemberian dosis yang tepat. Hal ini karena pada umumnya petani menggunakan pupuk secara berlebihan sehingga mengakibatkan pemborosan dan pencemaran lingkungan sehingga dalam penerapannya perlu diketahui dosis, waktu dan cara pemupukan yang tepat (Siregar dan Marzuki, 2011) 14