TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Dendrobium adalah salah satu kelompok terbesar kedua di antara genus

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. adalah salah satu genus Anggrek terbesar yang terdapat pada dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. Karo) sejak sebelum perang dunia kedua yang disebut eigenheimer, kentang ini

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat besar dan

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae. Orchidaceae merupakan famili

PEMANFAATAN LIMBAH BUAH PISANG KLUTHUK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK. Paramita Cahyaningrum Kuswandi FMIPA UNY 2012

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Peningkatan Keberhasilan Dalam Penyediaan Bibit Anggrek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) Klasifikasi Tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Sirih Merah. (Duryatmo 2005). Oleh karena itu, menurut Candra (2010) dalam Sudewo (2005),

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara

I. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai nilai estetika

I. PENDAHULUAN. penggemarnya. Selain itu bunga anggrek memiliki variasi bentuk, warna dan ukuran

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA spesies yang tumbuh didunia. Krisan yang banyak dikenal saat ini

The Effect of the Culture Medium and the Foliar Fertilizer on Acclimatization of Dendrobium sp

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35

Anggrek memiliki nama latin Orchidaceae, yaitu merupakan satu suku tumbuhan berbunga

PERTUMBUHAN TANAMAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA ARANG SEKAM DAN COCOPEAT DENGAN PEMBERIAN STARBIO

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

PERTUMBUHAN TANAMAN Gelombang Cinta (Anthurium plowmanii keris) PADA MEDIA CAMPURAN ARANG SEKAM DAN PUPUK KANDANG DENGAN PENAMBAHAN STARBIO SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. tropis seperti Asia, Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Di Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. yang berupa hutan di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk keperluan

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gunung Merapi. Bunga Anggrek dengan warna bunga putih dan totol-totol merah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi: Spermatophyta; Subdivisi:

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan yang dapat memenuhi kebutuhan penduduk untuk

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan tanaman hias yang termasuk ke dalam famili Orchidaceae,

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

BAB 1 PENDAHULUAN. Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias yang populer di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dendrobium merupakan salah satu genus anggrek terbesar dari famili

BAB I PENDAHULUAN. ada sekitar jenis anggrek spesies tersebar di hutan-hutan Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA Botani

I. PENDAHULUAN. diminati orang (Widiastoety dkk, 2010). Tingginya minat akan bunga anggrek

EFEKTIVITAS AIR KELAPA DAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) PADA MEDIA TANAM YANG BERBEDA SKRIPSI

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia tanaman hias Aglaonema dikenal dengan nama Sri. Rejeki. Aglaonema termasuk salah satu tanaman favorit untuk penghias

bio.unsoed.ac.id 2. Bibit seragam pertumbuhannya 2. Daun bibit panjang 4-5 cm lebar 0,5-{,75 cm

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis substrat. Substrat yang umum dapat ditumbuhi lumut adalah pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

I. PENDAHULUAN. karena penampilan bunga anggrek yang sangat menarik baik dari segi warna maupun. oleh masyarakat dan relatif mudah dibudidayakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

BAB 2. KERANGKA TEORITIS

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan,

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

I. PENDAHULUAN. Bunga anggrek memiliki pesona yang menarik penggemar baik di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Di beberapa negara tropis produsen anggrek seperti Thailand, Singapura dan Taiwan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Kantong semar merupakan tanaman hias yang tumbuh di beberapa hutan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

AKLIMATISASI PLANLET TEBU PS 864 PASCA ENKAPSULASI ABSTRAK

III. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk tanaman dari keluarga Orchidaceae. Tanaman berbunga indah ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Dendrobium adalah salah satu kelompok terbesar kedua di antara genus dalam keluarga anggrek (Orchidaceae), kurang lebih 1600 spesies tersebar mulai dari Jepang, Korea, Malaysia, Indonesia, New Guinea dan Australia (Teo, 1979 dalam Jenimar, 1990). Anggrek dendrobium termasuk anggrek epifit memiliki sifat hidup menumpang tetapi tidak merugikan tanaman yang ditumpangi. Akar tanaman anggrek berfungsi sebagai tempat menempelkan tubuh tanaman pada media tumbuh. Akar anggrek epifit mempunyai lapisan velamen yang berongga. Lapisan ini berfungsi untuk memudahkan akar dalam menyerap air hujan yang jatuh di kulit pohon media tumbuh anggrek. Di bawah lapisan velamen terdapat lapisan yang mengandung klorofil. Akar anggrek epifit yang berambut pendek atau nyaris tak berambut. Pada anggrek terestrial (jenis anggrek tanah), akar mempunyai rambut yang cukup rapat dan cukup panjang. Fungsi rambut akar ini adalah untuk menyerap air dan zat organik yang ada di tanah (Iswanto, 2002). Anggrek dendrobium berbatang ganda yang tumbuh ke samping dari rhizome yang menjalar ke medium tempat tumbuh. Pada ruas-ruas rhizome atau pangkal batang terdapat tunas tidur yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru dan batangnya di sebut bulb atau pseudobulb (Ginting, 1990). Bentuk daun tanaman anggrek menyerupai jenis tanaman monokotil pada umumnya, yakni memanjang seperti pedang dan ukuran panjang daunya

5 bervariasi. Selain itu, daun juga mempunyai ketebalan berbeda tergantung jenisnya (Ashari, 1995). Anggrek dendrobium yang tumbuh secara simpodial berbunga saat batang semunya telah dewasa dan dengan cadangan makanan yang memadai sehingga pembungaannya terpacu. Begitu selesai mengalami proses pembungaan, segera tumbuh tunas vegetatif baru yang akan berubah menjadi bunga setelah tunas serabut dewasa. Proses pembungaan dapat terpacu lebih cepat jika jumlah batang semu dan daun dendrobium dewasa sudah cukup banyak (Sandra, 2001). Setelah bunga diserbuki dan dibuahi, sekitar 3-9 bulan kemudian muncul buah yang sudah tua. Kematangan buah sangat tergantung pada jenis anggreknya. Misalnya, pada dendrobium akan matang dalam 3-4 bulan. Pada anggrek vanda, umumnya buah matang setelah 6-7 bulan. Sementara itu, pada anggrek cattleya, buah baru matang setelah 9 bulan. Buah anggrek merupakan buah lentera, artinya buah akan pecah ketika matang. Bagian yang membuka adalah bagian tengahnya, bukan di ujung atau pangkal buah. Bentuk buah anggrek berbeda-beda, tergantung jenisnya (Iswanto, 2002). Syarat Tumbuh Iklim Tanaman anggrek dapat tumbuh pada berbagai ketinggian tempat. Di India, tanaman ini dapat tumbuh mulai dari 0-5000 m di atas permukaan laut. Jenis anggrek yang tumbuh pada dataran rendah (0-300 m dpl) antara lain Vanda roxburghii, Acampe praemorsa. Sedangkan jenis anggrek dataran tinggi (ketinggian 3500-5000 m dpl) yang tumbuh di pegunungan Himalaya yaitu jenis

6 Bulbophyillum retusiusculum, Habenaria cummisiana, Herminium longilobatum (Ashari, 1995). Secara umum dapat dikatakan bahwa anggrek dendrobium memerlukan sinar sebanyak 50-60 %; ini berarti bahwa jenis anggrek tersebut menyukai tipe sinar yang agak teduh. Anggrek dendrobium merupakan jenis anggrek epifit, sehingga keteduhan yang diperlukannya diperoleh dengan selalu berada di bawah dedaunan pohon yang ditumpanginya tersebut (Gunadi, 1985). Suhu maksimum untuk anggrek ialah 40 0 C dan minimum 10 0 C. Suhu berhubungan erat dengan intensitas cahaya dan mempengaruhi proses asimilasi. Intensitas cahaya yang tinggi akan lebih cepat meningkatkan suhu. Proses asimilasi pada anggrek akan meningkat melampaui titik optimumnya. Pembungaan jenis anggrek tertentu dipengaruhi oleh suhu malam hari kira-kira 21 0 C. Anggrek Cymbidium sp yang berbunga besar membutuhkan suhu malam 15-17 0 C. Pada dendrobium, suhu malam yang tinggi menyebabkan terbentuknya anakan pada ujung batang (Ginting, 1990). Tanaman anggrek pada umumnya membutuhkan kelembaban cukup tinggi yang disertai dengan kelancaran sirkulasi udara. Kelembaban nisbi (RH) yang dibutuhkan tanaman anggrek berkisar antara 60-80 %. Fungsi kelembaban yang tinggi ini antara lain untuk menghindari proses respirasi atau penguapan yang berlebihan (Iswanto, 2002).

7 Tempat Tumbuh Berdasarkan habitatnya, anggrek dibedakan menjadi lima jenis, yaitu : 1. Anggrek epifit, yakni anggrek yang tumbuh menumpang pada tanaman lain tanpa merugikan tanaman yang ditumpangi (tanaman inang). Anggrek epifit membutuhkan naungan dari cahaya matahari. Contohnya, anggrek dendrobium, cattleya, oncidium, dan phalaenopsis. 2. Anggrek semi-epifit. Anggrek ini tumbuh menumpang pada tanaman lain, namun akarnya menggantung sebagai akar udara. Contohnya, anggrek brassavola, epidendrum, laelia. 3. Anggrek terrestrial, yakni anggrek yang tumbuh di atas tanah. Anggrek jenis ini membutuhkan cahaya matahari penuh dan cahaya matahari langsung. 4. Anggrek litofit, yakni anggrek yang tumbuh pada batu-batuan. Contohnya, anggrek dendrobium dan phalaenopsis. 5. Anggrek saprofit, yakni anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering. Contohnya, Goodyera sp. (Iswanto, 2002). Aklimatisasi Tahapan akhir dari perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah aklimatisasi planlet. Aklimatisasi dilakukan dengan memindahkan planlet ke media aklimatisasi dengan intensitas cahaya rendah dan kelembapan nisbi tinggi, kemudian secara berangsur-angsur kelembabannya diturunkan dan intensitas cahayanya dinaikkan (Yusnita, 2003). Tahap ini merupakan tahap yang kritis karena kondisi iklim di rumah kaca atau rumah plastik dan

8 di lapangan sangat berbeda dengan kondisi di dalam botol kultur (Marlina dan Rusnandi, 2007). Pengeluaran seedling dari dalam botol untuk kemudian dipindahtanamkan dalam pot sering menyebabkan kegagalan perbanyakan. Sewaktu masih di dalam botol, seedling sudah terbiasa manja dengan makanan yang sudah tersedia. Pada saat dikeluarkan, seedling-seedling harus berjuang sendiri membuat makanan. Perubahan inilah yang membuat tanaman anggrek yang baru beranjak dewasa menjadi stres (Sarwono, 2002). Masalah yang ada dalam memindahkan planlet yang telah berakar ke dalam pot dan pemeliharaanya. Biasanya planlet yang ditumbuhkan secara in vitro tersebut lebih peka terhadap cahaya yang kuat, intensitas cahaya perlu dinaikkan dan kelembaban diturunkan, keduanya dilakukan secara bertahap dan tahap ini lazim disebut dengan aklimatisasi. Tahap aklimatisasi harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerugian akibat kematian tanaman (Wetherell, 1988 dalam Setiawan, 2002). Masa aklimatisasi merupakan masa yang sangat krisis, karena pucuk atau planlet in vitro menunjukkan beberapa sifat yang tidak menguntungkan, seperti lapisan kutikula tidak berkembang dengan baik, lignifikasi batang kurang, sel-sel palisade daun sedikit, jaringan pembuluh dari akar ke pucuk kurang berkembang, selain itu biasanya stomata pada daun sering kali tidak berfungsi (tidak menutup pada penguapan tinggi) (Gunawan, 1997). Intensitas cahaya tinggi merupakan istilah relatif. Tanaman-tanaman yang ternaungi mengalami kerusakan reversibel bila ditumbuhkan pada intensitas

9 cahaya harian normal. Pada tanaman Solidago virgaurea yang telah teradaptasi dengan keadaan ternaungi, tumbuh seminggu pada intensitas cahaya tinggi, mempunyai respon yang tidak baik terhadap cahaya dari pada tanaman pembanding, tetapi seminggu pada intensitas rendah kerusakan ini telah dapat teratasi. Penyebab kerusakan adalah terdapat bentuk menyimpang dari struktur kloroplas (Fitter dan Hay, 1991). Media Tumbuh Aklimatisasi Pertumbuhan tanaman anggrek baik vegetatif maupun generatif tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti cahaya, suhu, kelembaban, kadar O 2 dan media tumbuh. Media tumbuh merupakan salah satu syarat penting yang perlu diperhatikan dalam budidaya anggrek, karena media berfungsi sebagai tempat berpijaknya tanaman, mempertahankan kelembaban dan tempat penyimpanan hara serta air yang diperlukan (Batchelor, 1981, dalam Wuryan, 2008). Dalam usaha pengembangan budidaya, salah satu syarat penting yang perlu diperhatikan adalah penggunaan media tumbuh. Media tumbuh yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu : tidak cepat melapuk, tidak menjadi sumber penyakit, mampu mengikat air dan zat-zat hara secara baik, mudah didapat dalam jumlah yang diinginkan dan murah, ramah lingkungan. Beberapa jenis media yang dapat digunakan untuk anggrek dendrobium antara lain : arang sekam, sekam padi, sabut kelapa, pakis, atau mos. Adapun keutamaan dari arang sekam yaitu : tidak lekas melapuk, tidak mudah ditumbuhi cendawan dan bakteri, sukar mengikat air dan miskin zat hara, hanya mengandung unsur karbon (C)

10 saja sehingga penggunaannya harus diimbangi dengan pemberian unsur hara lain, daya tahan ± 2 tahun. Sedangkan pada sabut kelapa yaitu, mudah melapuk, mempunyai daya menyimpan air sangat baik sehingga perlu diatur penyiramannya, merupakan sumber kalium (K) (http://jakarta.litbang.deptan.go.id, 2008) Sekam bakar dikenal sebagai campuran media yang cukup baik untuk mengalirkan air, sehingga media tetap terjaga kelembabannya. Arang sekam atau sekam bakar adalah sekam yang sudah melewati proses pembakaran yang tak sempurna. Komposisi kimiawi dari arang sekam terdiri dari SiO 2 dengan kadar 52% dan C sebanyak 31%. Sementara kandungan lainnya terdiri dari Fe 2 O 3, K 2 O, MgO, CaO, MnO, dan Cu dengan jumlah yang kecil. Karakteristik fisik dari sekam bakar yaitu : berat yang sangat ringan dan kasar, membuat sirkulasi udara dan air dalam media tanam jadi lebih tinggi (http://tabloidgallery.wordpress.com, 2008). Yang dimaksud dengan media tunggal yakni penggunaan satu jenis bahan baku, diantaranya : humus andam, sekam mentah, atau serbuk sabut kelapa (cocopeat). Di tanah air, Dr. Benny Tjia, praktisi tanaman hias di Bogor, menggunakan media serbuk sabut kelapa. Serbuk sabut kelapa itu sanggup menahan air dalam jumlah banyak dan waktu lama. Struktur pori-porinya berkemampuan tinggi menangkap dan menahan air. Apalagi coir dus (nama lainnya) mudah didapat dan harganya relatif murah. Umumnya derajat keasaman coir dust mendekati 6. Pada kondisi hampir netral itu, unsur hara yang bisa diserap tanaman banyak tersedia, seperti nitrogen, kalsium, fosfor, dan sulfur (www.duniaflora.com, 2006).

11 Penggunaan media campuran cenderung mendorong pertumbuhan anggrek menjadi lebih baik dibanding dengan media tunggal. Karena masing-masing media dapat saling mendukung. Campuran dua macam bahan dapat memperbaiki kekurangan sifat masing-masing bahan antara lain : kecepatan pelapukan, tingkat pelapukan, tingkat tersedianya hara dan kondisi kelembaban dalam media tanam (Ginting, 2008). Intinya, media harus bersifat menyimpan air dan tidak mudah memadat. Media padat menyebabkan air tergenang sehingga aerasi udara rendah. Gejala yang tampak, daun dan batang menjadi layu. Akar sehat biasanya berwarna putih dan memiliki rambut-rambut halus. Jika aerasi rendah, akar yang putih berubah jadi coklat lalu menghitam. Jumlah rambut akar berkurang bahkan tak ada. Padahal akar berfungsi untuk menyerap hara. Selain masalah aerasi, media padat juga mengundang bakteri dan cendawan penyebab busuk (www.duniaflora, 2006) Jenis Pupuk Daun Untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, tanaman memerlukan nutrisi berupa pupuk. Sumber pupuk dapat diperoleh dari bahan organik dan non organik. Di dalam setiap tanaman terdapat potensi genetik untuk dapat memberikan hasil yang maksimal, dimana potensi hasil yang maksimal dapat diberikan dengan dukungan nutrisi yang terukur (misal 1 gram per liter atau 1 ml per liter). Nutrisi tanaman dalam bentuk pupuk organik pada dasarnya sudah memberikan hasil yang baik namun belum maksimal, misal pupuk kandang mempunyai kandungan N yang berfluktuasi (naik-turun), hal ini tergantung dari

12 makanan yang dimakan oleh hewan tersebut. Untuk itu diperlukan tambahan pupuk non organik yang terukur antara lain : pupuk Urea, Gandasil Hijau, Bayfolan, dan lain-lain untuk memberikan hasil yang maksimal (Yudhie, 2008). Cara yang sering dilakukan dalam memupuk anggrek adalah pemupukan melalui daun. Pemberian pupuk akan lebih efektif melalui daun dari pada melalui media tanam. Hal ini disebabkan daun mampu menyerap pupuk sekitar 90 %, sedangkan akar hanya mampu menyerap sekitar 10 %. Air dan unsur hara tersebut masuk ke dalam daun melalui lapisan kutikula. Pemberian pupuk pada daun sebaiknya dilakukan saat penyinaran cahaya cukup. Pada kondisi seperti ini penyerapan unsur hara akan lebih baik dibandingkan saat penyinaran berlebihan. Penyinaran berlebihan menyebabkan kandungan air dalam jaringan tanaman akan menguap, garam-garam pun mengendap di permukaan jaringan tanaman anggrek. Akibatnya, penyerapan unsur hara menjadi terlambat dan pertumbuhan tanaman menjadi tidak sehat (Iswanto, 2002). Ada satu hal kelebihan yang paling mencolok dari pupuk daun, yaitu penyerapan haranya berjalan lebih cepat dibandingkan pupuk yang diberikan lewat akar. Akibatnya, tanaman akan cepat menumbuhkan tunas dan tanah tidak rusak. Oleh karena itu, pemupukan lewat daun dipandang lebih berhasil dibandingkan lewat akar (Lingga dan Marsono, 2004). Jenis media tanam yang digunakan juga sangat berpengaruh. Umumnya semakin porous sebuah media tanam, maka akan semakin membutuhkan dosis pemupukan yang lebih sering, terutama pemupukan lewat akar. Hal ini dikarenakan sifat media yang sangat porous, menyebabkan aliran air (yang umumnya juga menghanyutkan pupuk) menjadi lebih besar, sehingga

kertersediaan pupuk dalam mediapun akan sering berkurang. Demikian juga iklim dan ukuran tanaman akan sangat berpengaruh dalam aplikasi dan dosis pemupukan (http://emirgarden.com, 2008). Sebenarnya fungsi media tanam bagi anggrek hanya sebatas mengatur tegaknya tanaman. Tidak seperti anggapan yang ada selama ini bahwa 13 media tanam juga menyuplai bahan makanan untuk anggrek. Untuk menyuplai tanaman perlu pupuk dengan kandungan lengkap. Pupuk tersebut diberikan lewat penyemprotan atau penaburan pada media tanam (Sandra, 2001). Pupuk berbentuk cair yang lengkap sebagai bahan makanan secara foliar dan akar, cocok untuk semua tanaman agrikultural dan holtikultural serta tanaman hias dan rumah. Disamping kandungan makronutrisi, Bayfolan juga mengandung besi, magnesium, boron, copper, zinc, cobalt dan molybdenum. Bayfolan masuk ke dalam tanaman melalui daun dan akar. Pemakaian regular pupuk foliar menghindari tanaman dari defisiensi (http://www.bayer.co.id, 2008). Hasil analisis terhadap beberapa merk pupuk di NTB menunjukkan bahwa pupuk Bayfolan berdasarkan analisa laboratorium memiliki kandungan hara N (6,12 %), P 2 O 5 (5,4 %), K 2 O (6,83 %), sedangkan berdasarkan label kemasan memiliki kandungan N (11%), P 2 O 5 (8 %), K 2 O (6%). Pada pupuk Seprint berdasarkan analisa laboratorium memiliki kandungan hara N (6,53%), P 2 O 5 (0,13 %), K 2 O (2,88 %), sedangkan berdasarkan label kemasan memiliki kandungan N (9,6 %), P 2 O 5 (0,67 %), K 2 O (2,11 %) (Hipi, dkk, 2002).