BAB I PENDAHULUAN. Peranan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses pembangunan nasional

dokumen-dokumen yang mirip
1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dihindarkan lagi. Persaingan didunia bisnis yang semakin hari semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. mahal dibanding dengan aset-aset lain karena SDM merupakan penggerak utama

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pegawai Negeri Sipil merupakan unsur utama sumber daya manusia yang

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN RSUD KABUPATEN WONOGIRI

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sadar. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh peran

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. cara yang telah ditetapkan. Pelayanan publik berkaitan dengan kepentingan umum dan

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Isu sentral yang sering dijadikan kajian berkaitan dengan sumber daya

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

Informasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum;

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era reformasi, pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN. 3.1 Gambaran Singkat dan Perkembangan Badan Kepegawaian Daerah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perencanaan pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI WAKATOBI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

TUGAS. Oleh : MEI ZAQI HILDAYANA

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum optimal, karena dari 4 fase yang harus dilakukan hanya fase mendiagnosa

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting di dalam suatu perusahaan. Tanpa peran manusia meskipun berbagai

2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

INDIKATOR KINERJA UTAMA

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian merupakan bagian integral dari. pembangunan ekonomi, sebab pembangunan ekonomi nasional masih tetap

BAB III PEMBAHASAN. telah penulis lakukan di Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang mempunyai peranan penting

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

VII. RANCANGAN PROGRAM PENINGKATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA. A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Adanya perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa ke masa,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dan sasaran mutu ditetapkan untuk mengarahkan organisasi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

BAB I PENDAHULUAN. proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN pulau. Dan Indonesia adalah Negara Maritim. Oleh sebab transportasi laut sangat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

BAB II PROFIL DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini perkembangan perekonomian di Indonesia telah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

Perilaku Kepemimpinan Transpormasional Kepala SMA di Kabupaten Karawang

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS JASA LAYANAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN

I. PENDAHULUAN Otonomi daerah di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998 telah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, semua aspek mengalami perkembangan dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, banyak organisasi-organisasi ataupun

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 246/P/SK/HT/2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PUSAT STUDI REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN KINERJA (LKj) INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN JOMBANG AKUNTABILITAS KINERJA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peranan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses pembangunan nasional merupakan faktor penentu dalam memberhasilkan pembangunan terutama menyangkut pengembangan sumber daya manusia dan sumber daya alam. Untuk mentransformasikan sumber daya alam menjadi potensi daerah, diperlukan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai alat utama. Dengan penggalian sumber daya yang dimiliki pemerintah daerah dapat menata masa depan yang lebih baik dan lebih percaya diri atas kemampuan, kemandirian dan keunggulan yang dimiliki dengan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan daerah dalam mengembangkan potensi, dan mengembangkan diri terhadap segala perubahan merupakan kunci bagi keberhasilan pelaksanaan pemerintah dan pembangunan daerah. Untuk mempercepat keberhasilan pembangunan masyarakat diperlukan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik daerahnya. Dalam penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu peningkatan inovasi di berbagai bidang. Sumber daya manusia merupakan modal dasar yang harus dikembangkan dan diarahkan agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan. 1

Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan. Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebihan, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang handal kegiatan organisasi tidak akan terselesaikan dengan baik. Dalam melaksanakan tugas pokok, tanggung jawab dan wewenang dalam bidang kegiatannya, diperlukan sumber daya manusia yang senantiasa berkualitas, berdedikasi tinggi dan profesional sehingga mampu memberikan sumbangan yang berarti bagi organisasi. Sebuah organisasi yang memiliki banyak tugas memerlukan sumber daya manusia dengan latar belakang pendidikan dan kemampuan yang sesuai dengan aktifitas kegiatan organisasi yang dijalankan. Pemerintah daerah berkewajiban meningkatkan mutu dan kualitas kelembagaannya dengan melakukan peningkatan kemampuan aparatur pemerintahannya mulai dari staf sampai pimpinan. Kecepatan dan kecermatan perlu selalu ditingkatkan oleh para pegawai, sehingga dari kombinasi ini diharapkan dapat terus memperbaiki kinerja agar semakin baik yang akan menguntungkan pegawai itu sendiri, pimpinan dan organisasinya. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara, Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dibidang pemerintahan dan kemasyarakatan, sosial budaya, ekonomi dan pembangunan, sumber daya alam dan maritim serta tugas pembantuan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pemerintahan, kemasyarakatan, sosial budaya, ekonomi dan pembangunan, sumber daya alam dan maritim; b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam bidang pemerintahan, kemasyarakatan, sosial budaya, ekonomi dan pembangunan serta sumber daya alam dan maritim; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dalam bidang penelitian dan pengembangan; d. Pelaksanaan tugas pembantuan dibidang penelitian dan pengembangan; e. Pelaksanaan pelayanan administrasi internal dan eksternal; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai tugas dan fungsinya. Setiap organisasi senantiasa membutuhkan pegawai dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Mengingat pegawai merupakan aset penting organisasi, maka banyak hal yang perlu diperhatikan terkait dengan peningkatan kinerja. Sebagai upaya untuk melihat perkembangan kinerja pegawai, setiap organisasi harus mengetahui terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran organisasi dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Tercapainya kinerja yang baik ini tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia yang baik pula. Setiap pegawai yang bekerja memiliki latar belakang yang berbeda, sehingga dibutuhkan strategi dalam menyatukan persepsi terhadap tujuan organisasi yang ingin dicapai.

Penyelenggara pemerintah saat ini harus bisa lebih menekankan efisiensi, kecepatan dan profesionalisme dalam pelaksanaan tugasnya. Perubahan arus teknologi informasi yang semakin cepat harus diimbangi dengan kemampuan aparaturnya. Peningkatan kemampuan aparatur pemerintah dalam penguasaan teknologi ini memerlukan dukungan sarana dan prasarana yang memadai agar dapat menunjang pencapaian tujuan instansi. Permasalahan yang mendasar saat ini adalah bagaimana upaya untuk mendorong kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara (BPP Provsu) agar dapat melaksanakan tugasnya, mengingat bahwa hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan menjadi salah satu rekomendasi yang penting bagi kepala daerah dalam perumusan kebijakan pembangunan daerah di Provinsi Sumatera Utara. Melihat fungsi dan tugasnya, komposisi sumber daya manusia yang ada sangat dibutuhkan yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang mampu bekerja dibidangnya dalam melaksanakan tugas-tugas pembinaan dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan. Banyak faktor yang mengakibatkan belum efektifnya BPP Provsu sebagai suatu lembaga yang berfungsi melakukan koordinasi, pembinaan dan pelaksanaan penelitian di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Tingkat pendidikan pegawai yang ada belum dapat dimanfaatkan dalam mendukung pelaksanaan kegiatan. Pada BPP Provsu ini diperlukan pegawai yang mampu membangun jaringan dan komunikasi yang baik antar lembaga lembaga penelitian dan pengembangan

serta stake holder terkait dimana pada beberapa kegiatan ada juga melakukan penelitian, sehingga diperlukan juga pegawai yang mampu melaksanakannya. Komposisi pegawai yang mengisi formasi personalia di BPP Provsu saat ini banyak yang memiliki tingkat pendidikan yang cukup tetapi kurang sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, sehingga menyulitkan pegawai itu untuk dapat menyesuaikan ilmu yang dia miliki dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Pegawai yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup dalam hal penelitian dan pengembangan sangat cocok dan dibutuhkan untuk mendukung kegiatan BPP Provsu. Tingkat pendidikan yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan pegawai tersebut akan sangat mendukung kinerja pegawai ke arah yang lebih baik. Hal ini mendorong pegawai agar memiliki kualifikasi dan kompetensi yang lebih baik sesuai dengan bidang kerjanya yang akan menunjang pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan. Fasilitas kerja yang dimiliki oleh BPP Provsu saat ini juga belum begitu mendukung karena masih kurangnya sarana dan prasarana seperti perpustakaan, internet, media informatika, ruang kerja, alat komunikasi, alat transportasi dan berbagai sarana pendukung lainnya. Ruang kerja dan perlengkapan kantor yang baik sangat mendukung kenyamanan pegawai yang akan meningkatkan efisiensi dan efektifitasnya dalam bekerja. Kurangnya ruang perpustakaan yang representatif untuk menjadi tempat membaca dengan dilengkapi referensi buku-buku ilmiah, jurnal, media inovasi, buku perundang-undangan dan peraturan-peraturan lainnya yang menunjang kegiatan.

Sarana media informatika berupa jaringan internet dan komputer yang ada juga belum menjangkau kesemua komputer pegawai yang ada di masing-masing bagian/bidang, sehingga tidak semua pegawai bisa mengakses dan memanfaatkan jaringan internet yang ada. Masih terbatasnya jaringan internet ini menjadi salah satu kendala kurang maksimalnya kinerja pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan. Alat komunikasi dan alat transportasi yang ada juga masih kurang, sehingga terkadang terkendala saat melakukan pengambilan data atau tugas tugas ke luar daerah. Kebijakan pimpinan juga menjadi penunjang kelancaran penyelenggaraan kegiatan penelitian. Kebijakan ini bisa menyangkut disiplin dan peraturan kerja. Kebijakan untuk memberikan kesempatan dan perlakuan yang sama bagi setiap pegawai dalam mengembangkan kemampuannya yang akan meningkatkan kualifikasinya, sehingga dapat melaksanakan tugas yang diberikan pimpinan dengan baik sesuai dengan standar dan ketentuan yang ada. Kebijakan pimpinan yang kondusif ini diartikan adanya aturan yang mendukung kemajuan kemampuan individu dalam mengembangkan kemampuannya. Pimpinan saat ini belum begitu mengakomodir kemauan semua pegawai dalam memberdayakan kemampuan masing-masing untuk menunjang pelaksanaan kegiatan sehingga ada pegawai yang masih merasa diskrimanitif dalam hal pembagian tugas. Masih kurangnya kesempatan yang diberikan pimpinan dalam mengembangkan karirnya, dimana ada pegawai yang merasa sudah layak untuk berkarir ke jenjang yang lebih tinggi, tapi tidak dipromosikan. Hal ini terkadang membuat pegawai menjadi malas dan kurang termotivasi untuk bekerja, sehingga menimbulkan

kemerosotan kinerja pegawai tersebut. Adanya konflik-konflik yang muncul antar pegawai dikarenakan perbedaan pendapat maupun masalah lain dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan dikantor. Kebijakan dalam memberikan jaminan kenyamanan bagi pegawai untuk menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing. Kurangnya pembagian tugas yang proporsional sesuai bidang tugas dan kemampuan maupun pengalaman kerja yang dimiliki masing-masing pegawai. Hal ini untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan, sehingga memperlancar dan mempermudah teknis maupun suksesi kegiatan tersebut dengan tetap menerapkan kebijakan yang mengakomodir semua kepentingan sesuai aturan yang berlaku. Kinerja pegawai BPP Provsu secara bersama-sama sangat menentukan keberhasilan instansi ini dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Banyak pegawai BPP Provsu saat ini yang memiliki usia yang relatif muda dan aktif, sehingga keinginannya untuk giat bekerja dalam menyelesaikan pekerjaan kantor yang diberikan akan meningkatkan kinerja pegawai secara keseluruhan. Jika tujuan setiap pegawai sinergi dengan tujuan organisasi, maka kepentingan individu termuat dalam tujuan organisasi. Oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan kinerja BPP Provsu, sehingga kuantitas dan kualitas outputnya bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Secara formal ada perbedaan mengenai fungsi dan tugas para pegawai pada BPP Provsu, akan tetapi secara aktual perbedaan fungsi tersebut tidak ditunjukkan oleh perbedaaan tugas dan kewajibannya. Peningkatan kinerja secara keseluruhan sangat tergantung pada kinerja seluruh komponen pegawai baik yang teknis maupun

yang administrasi. Mengingat tugas kantor tidak hanya dilakukan oleh pejabat teknis maupun administrasi, maka kinerja BPP Provsu juga sangat ditentukan oleh semua komponen pegawai. Sebagai sebuah instansi pemerintah yang bertugas melakukan koordinasi, pembinaan dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, BPP Provsu ini memiliki peran sebagai lembaga yang memberikan rekomendasi yang penting bagi kepala daerah. Setiap hasil kegiatan yang dilaksanakan akan dijadikan sebagai salah satu dasar perumusan kebijakan pembangunan daerah yang ditetapkan Gubernur Sumatera Utara, sehingga ketidak akuratan atau kesalahan informasi yang dihasilkan dapat mengakibatkan kerugian bagi masyarakat. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka inti pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah tentang peningkatan kinerja pegawai itu sendiri dengan judul penelitian, Pengaruh Pendidikan, Fasilitias Kerja, dan Kebijakan Pimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian yaitu bagaimana pengaruh pendidikan, fasilitas kerja dan kebijakan pimpinan terhadap kinerja pegawai pada Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara.

1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pendidikan, fasilitas kerja dan kebijakan pimpinan terhadap kinerja pegawai pada Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara dalam perumusan kebijakan tentang peningkatan kinerja pegawai. 2. Sebagai bahan yang menambah khasanah penelitian di Sekolah Pascasarjana, khususnya pada Program Studi Ilmu Manajemen. 3. Sebagai bahan yang menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dibidang ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai. 4. Sebagai bahan referensi ataupun acuan bagi peneliti selanjutnya terutama bagi peneliti yang berminat mengadakan penelitian dengan kajian yang sama dimasa yang akan datang.