Diplomasi Ekonomi pada G20: Perkembangan pada Sherpa Track Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Direktorat Pembangunan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup Direktorat Jenderal Multilateral 18 Februari 2016
Apa itu G-20? Peran Forum G-20 G20 merupakan forum utama kerjasama dan pembuat kebijakan terkait isu-isu ekonomi internasional Forum untuk problem solving (crisis management) Forum untuk agenda setting (untuk ekonomi global) Forum untuk membangun kemitraan dan kerjasama dengan anggota G20 lainnya Kumpulan 20 negara eknomi terbesar dunia : negara maju dan berkembang
Sejarah G-20 G20 adalah forum utama kerjasama ekonomi internasional. Informal group terdiri dari 19 negara beserta EU, dengan dihadiri perwakilan IMF, World Bank dan Organisasi Internasional lainnya G20 Objectives: Reviewing and promoting high-level discussion of international financial stability The G20 HoS/HoG have periodically conferred at summits since their initial meeting in 2008. global economic management After the 2008 summit in Washington, G20 leaders met twice a year in London and Pittsburgh (2009), Toronto and Seoul (2010) China took over the presidency of the G20 1999 crisis management Finance Ministers and Central Bank Governors began meeting in 1999 as response to the financial crisis of 1997-99. 2008 2009 Coordinate global response to the aftermath of the financial crisis. The G20 agreed on a $700 billion stimulus package. 2010 In 2010 it was decided that G20 leaders would begin meeting once annually, beginning in France in 2011. 2014 2015 Ministry of Foreign Affairs Republic of Indonesia
in 2015 Invited by Host: States: Spain Kazakhstan Singapore Chair of AU Laos International Organization: United Nations IMF
PDB Dunia per 2014 (triliun USD) Indonesia menempati urutan ke-16 pada daftar PDB terbesar dunia 17,41 10,38 4,61 3,85 2,94 2,84 2,35 2,14 2,04 1,85 1,78 1,44 1,41 1,40 1,28 16 th 0,88 0,86 0,80 0,75 0,71 Source: IMF Ministry of Foreign Affairs Republic of Indonesia
Mekanisme G-20: Framework for Strong, Sustainable and Balanced Growth (FSSBG) Development SHERPA TRACK Investment and Infrastructure FINANCE TRACK Membahas isu-isu nonkeuangan dan moneter, seperti isu tenaga kerja, energi, anti-korupsi, infrastruktur, pembangunan dan perdagangan. Sherpa Meetings Working Group B20, L20, Y20, C20, T20 Framework of Strong, Sustainable and Balanced Growth (FSSBG) Trade and Investment Energy Sustainability Employment Membahas isu keuangan dan moneter Minister of Finance Meetings And Governor of Central Bank Meetings Working Group Anti-Corruption
Working Group DEVELOPMENT 1. Infrastruktur 2. Keuangan Inklusif dan Remitansi 3. Mobilisasi Sumber Daya Domestik 4. Ketahanan Pangan dan Gizi 5. Pengembangan Sumber Daya Manusia 6. Bisnis Inklusif 1. Mendukung peningkatan investasi dan strategi investasi dari masing-masing negara 2. Memobilisasi sumber-sumber dan peran bank pembangunan multilateral (MDBs) INVESTMENT AND INFRASTRUCTURE 3. Memfasilitasi intermediasi keuangan dan melakukan diseminasi tentang kesenjangan (data gaps) 4. Meningkatkan model-model KPS (kerjasama Pemerintah Swasta), perencanaan proyek dan proses prioritisasi. 5. Melakukan persiapan proyek Infrastruktur dengan mekanisme capacity building oleh Global Infrastructure Hub (GIH)
Working Group TRADE AND INVESTMENT 1. Mendorong Kontribusi Perdagangan dan Investasi bagi Pertumbuhan Global 2. Meningkatkan ekspor barang bernilai tambah lebih tinggi dan berdaya saing di pasar global. 3. Memanfaatkan rantai nilai global (global value chain) dan jaringan produksi global (global production network) 4. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Free Trade Agreements (FTA) dan penguatan sistem perdagangan multilateral 5. Kerja sama bagi pengaturan investasi global ENERGY SUSTAINABILITY 1. Menjalankan reformasi institusi energi global agar menjadi lebih inklusif. 2. Meningkatkan investasi termasuk sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur energi terbarukan 3. Kolaborasi untuk mempromosikan energy access, clean energy, energy efficiency, dan global energy governance yang dapat mendorong aktivitas dan produktivitas ekonomi 4. Kerjasama dalam sharing pengetahuan tentang teknologi penghasil listrik yang memiliki tingkat efisiensi tinggi
Working Group EMPLOYMENT 1. Keterkaitan antara Ketenagakerjaan dan Pertumbuhan 2. Skill dan Ketenagakerjaan yang berkualitas 3. Monitoring terhadap implementasi ketenagakerjaan 4. Mendorong angkatan kerja muda untuk lebih aktif dalam berinovasi 5. Akses yang lebih luas terhadap tenaga kerja wanita ANTI-CORRUPTION 1. Beneficial ownership transparency 2. Penyuapan (bribery) 3. Transparansi dan integritas sektor publik (public sector transparency and integrity) 4. Transparansi dan integritas sektor swasta 5. Mengedepankan prinsip-prinsip Fugitive Repatriation dan Asset Recovery
Isu lainnya Mendorong masyarakat internasional untuk mendukung pencegahan penyebaran Ebola Upaya menghadapi situasi emergency karena penyebaran Ebola EBOLA Meningkatkan kerja sama internasional yang erat dalam mengatasi masalah ekstremisme dan terorisme TERORISME Menyerukan penguatan regulasi keuangan guna mencegah dan memberantas pendanaan terorisme
Isu lainnya Keterkaitan antara pembangunan, pertumbuhan, dan perubahan iklim. Mendorong agar tercapai kesepakatan COP-21 Paris yang ambisius, mencakup bidang mitigasi, adaptasi, pendanaan, dan pengembangan teknologi Menekankan pentingnya pendanaan untuk perubahan iklim dan meningkatkan saling percaya (trust) dalam perundingan perubahan iklim Climate Change Mendorong implementasi komitmen Agenda 2030 bagi pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals). AGENDA 2030
Penguatan Diplomasi Ekonomi RI di G20 Strategi Diplomasi Ekonomi Indonesia Dalam meningkatkan peran RI di G20, sesuai RPJMN 2015-2019, Pemerintah RI telah menerbitkan dua dokumen: Cetak Biru peran Indonesia di G20 selama lima tahun ke depan (2015 2019); dan Matriks implementasi komitmen Indonesia di G20 tahun 2015 yang akan diperbaharui setiap tahunnya. Perumusan Cetak Biru Peran Indonesia di G20 Berfungsi sebagai panduan bagi Indonesia terkait arah kebijakan Indonesia dalam forum G20 lima tahun ke depan; dan Memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat terkait manfaat keanggotaan Indonesia di G20 Ministry of Foreign Affairs Republic of Indonesia
Indonesia dan G20 Forum multilateral, regional dan bilateral saling melengkapi. G20 forum bagi Indonesia berperan di tingkat global G20 - forum membantu pencapaian kepentingan nasional G20 - meningkatkan visibility Indonesia pada masyarakat internasional Ministry of Foreign Affairs Republic of Indonesia
Terima kasih Directorate of Economic Development and Environmental Affairs Directorate General for Multilateral Affairs Ministry of Foreign Affairs Republic of Indonesia
PDB Dunia per 2014 (triliun USD) Indonesia menempati urutan ke-16 pada daftar PDB terbesar dunia
Siklus Pertemuan G-20 Sherpa I Leaders Summit Finance Minister & Central Bank Governor Finance Minister & Central Bank Governor Working Group Sherpa IV Sherpa II Working Group Finance Minister & Central Bank Governor Finance Minister & Central Bank Governor Working Group Sherpa III
Diplomasi Ekonomi RI Global Network 132 Perwakilan Republik Indonesia 19 Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) 8 Indonesian Investment Promotion Center (IIPC)
Tantangan Perekonomian Global Kebijakan yang kuat diperlukan meningkatkan pertumbuhan dan mengelola risiko Advance Economies GDP Growth Source: IMF, World Economic Outlook U.S Euro Area U.K. Japan Projection Area Emerging Market GDP Growth Source: IMF, World Economic Outlook Emerging and Developing Asia China Latin America and the Caribbean Brazil Projection Area Meningkatkan produktifitas merupakan prioritas utama bagi negara maju Perlunya Kebijakan moneter yang akomodatif merupakan hal yang esensial guna menurunkan inflasi Diperlukan reformasi struktural guna meningkatkan partisipasi tenaga kerja Kurangnya ruang kebijakan yang dapat mendukung pertumbuhan Diperlukan reformasi struktural seperti mengurangi hambatan infrastruktur, mempermudah pembatasan perdagangan dan investasi, meningkatkan pendidikan dan kualifikasi tenaga Kementerian kerjaluar dannegeri reformasi Republik terhadap Indonesia hasil produksi (pertanian, perkebunan, dan industri)
G-20: Dari Krisis Manajemen ke Global Economic Governance Kemampuan menanggulangi krisis Debate Kemampuan untuk mengatasi persoalan ekonomi global Efektifitas dalam pengambilan keputusan dan implementasinya