K69 SERTIFIKASI BAGI JURU MASAK DI KAPAL

dokumen-dokumen yang mirip
K19 PERLAKUKAN YANG SAMA BAGI PEKERJA NASIONAL DAN ASING DALAM HAL TUNJANGAN KECELAKAAN KERJA

K27 PEMBERIAN TANDA BERAT PADA BARANG-BARANG BESAR YANG DIANGKUT DENGAN KAPAL

K45 KERJA WANITA DALAM SEGALA MACAM TAMBANG DIBAWAH TANAH

K100 UPAH YANG SETARA BAGI PEKERJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN UNTUK PEKERJAAN YANG SAMA NILAINYA

K98 BERLAKUNYA DASAR-DASAR DARI HAK UNTUK BERORGANISASI DAN UNTUK BERUNDING BERSAMA

K120 HYGIENE DALAM PERNIAGAAN DAN KANTOR-KANTOR

K144 KONSULTASI TRIPARTIT UNTUK MENINGKATKAN PELAKSANAAN STANDAR-STANDAR KETENAGAKERJAAN INTERNASIONAL

K87 KEBEBASAN BERSERIKAT DAN PERLINDUNGAN HAK UNTUK BERORGANISASI

K138 USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA

K88 LEMBAGA PELAYANAN PENEMPATAN KERJA

K 173 KONVENSI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN

K177 Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177)

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

K106 ISTIRAHAT MINGGUAN DALAM PERDAGANGAN DAN KANTOR- KANTOR

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA

K122 Konvensi mengenai Kebijakan di Bidang Penyediaan Lapangan Kerja

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

K181 Konvensi tentang Penyalur Tenaga Kerja Swasta

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

R-90 REKOMENDASI PENGUPAHAN SETARA, 1951

K81 PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

K150 Konvensi mengenai Administrasi Ketenagakerjaan: Peranan, Fungsi dan Organisasi

K29 KERJA PAKSA ATAU WAJIB KERJA

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958

R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

K89 Konvensi tentang Kerja Malam bagi Wanita yang dipekerjakan di Industri. (Hasil Revisi tahun 1948)

R197 REKOMENDASI MENGENAI KERANGKA PROMOTIONAL UNTUK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

K131. Konvensi Penetapan Upah Minimum, 1970

Konvensi 183 Tahun 2000 KONVENSI TENTANG REVISI TERHADAP KONVENSI TENTANG PERLINDUNGAN MATERNITAS (REVISI), 1952

KONVENSI NO. 138 MENGENAI USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA

K185 PERUBAHAN DOKUMEN IDENTITAS PELAUT, 2003

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO. 83 TAHUN 1998

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA

UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN KONVENSI ILO NO. 138 MENGENAI

Konvensi tentang Penyalur Tenaga Kerja Swasta

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

K156 Konvensi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981

KONVENSI MENGENAI USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONVENSI-KONVENSI ILO TENTANG KESETARAAN GENDER DI DUNIA KERJA

K176. Tahun 1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan di Tambang

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

KONVENSI MENGENAI PENERAPAN PRINSIP PRINSIP HAK UNTUK BERORGANISASI DAN BERUNDING BERSAMA

KONVENSI NOMOR 81 MENGENAI PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1999 TENTANG

K171 Konvensi Kerja Malam, 1990

K102. Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

K103 Konvensi tentang Perlindungan Wanita Hamil (Disempurnakan tahun 1952)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

K155 Konvensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, 1981

BAB II PENGATURAN PEKERJA RUMAHANMENURUT KONVENSI ILO N A. Konvensi Sebagai Produk ILO dan daya Ikatnya Bagi Negara-negara

KONPENSI 106 MENGENAI ISTIRAHAT MINGGUAN DALAM PERDAGANGAN DAN KANTOR-KANTOR KONPERENSI UMUM ORGANISASI PERBURUHAN INTERNASIONAL

K159 Konvensi Rehabilitasi Vokasional dan Lapangan Kerja (Difabel), 1990

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KONVENSI KETENAKERJAAN INTERNASIONAL KONVENSI 182 MENGENAI PELARANGAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG

K188 PEKERJAAN DALAM PENANGKAPAN IKAN

K14. Konvensi Istirahat Mingguan (Industri), 1921

KONVENSI MENGENAI DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN

KONVENSI MENGENAI PENGUPAHAN BAGI LAKI-LAKI DAN WANITA UNTUK PEKERJAAN YANG SAMA NILAINYA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1961 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

K102. Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENGESAHAN MARITIME LABOUR CONVENTION, 2006 (KONVENSI KETENAGAKERJAAN MARITIM, 2006)

Bentuk: UNDANG-UNDANG. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 3 TAHUN 1961 (3/1961) Tanggal: 25 PEBRUARI 1961 (JAKARTA)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Komponen Kebutuhan Hidup Layak

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Konvensi ILO No. 189 & Rekomendasi No. 201

KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA 1

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184)

BAB I PENDAHULUAN. feminisme yang berkembang mulai abad ke-18 telah menjadi salah satu penanda

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

KONVENSI MENGENAI KERJA PAKSA ATAU KERJA WAJIB

R199 PEKERJAAN DALAM PENANGKAPAN IKAN

K169. Konvensi Masyarakat Hukum Adat, 1989

LAMPIRAN II UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1961 TENTANG PERSETUJUAN ATAS TIGA KONVENSI JENEWA TAHUN 1958 MENGENAI HUKUM LAUT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan.

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Organisasi Perburuhan Internasional

Maritim Labour Convention, 2006 Konvensi Ketenagakerjaan Maritim, 2006

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Annex 1: Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN MARITIM, 1979 (Hamburg, 27 April 1979)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROTOKOL OPSIONAL PERTAMA PADA KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK SIPIL DAN POLITIK 1

Transkripsi:

K69 SERTIFIKASI BAGI JURU MASAK DI KAPAL 1

K-69 Sertifikasi Bagi Juru Masak Di Kapal 2

Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan produktif dalam kondisi yang merdeka, setara, aman, bermartabat. Tujuan-tujuan utama ILO ialah mempromosikan hak-hak kerja, memperluas kesempatan kerja yang layak, meningkatkan perlindungan sosial, dan memperkuat dialog dalam menangani berbagai masalah terkait dengan dunia kerja. Organisasi ini memiliki 183 negara anggota dan bersifat unik di antara badan-badan PBB lainnya karena struktur tripartit yang dimilikinya menempatkan pemerintah, organisasi pengusaha dan serikat pekerja/ buruh pada posisi yang setara dalam menentukan program dan proses pengambilan kebijakan. Standar-standar ILO berbentuk Konvensi dan Rekomendasi ketenagakerjaan internasional. Konvensi ILO merupakan perjanjian-perjanjian internasional, tunduk pada ratifikasi negara-negara anggota. Rekomendasi tidak bersifat mengikat kerapkali membahas masalah yang sama dengan Konvensi yang memberikan pola pedoman bagi kebijakan dan tindakan nasional. Hingga akhir 2009, ILO telah mengadopsi 188 Konvensi dan 199 Rekomendasi yang meliputi beragam subyek: kebebasan berserikat dan perundingan bersama, kesetaraan perlakuan dan kesempatan, penghapusan kerja paksa dan pekerja anak, promosi ketenagakerjaan dan pelatihan kerja, jaminan sosial, kondisi kerja, administrasi dan pengawasan ketenagakerjaan, pencegahan kecelakaan kerja, perlindungan kehamilan dan perlindungan terhadap pekerja migran serta kategori pekerja lainnya seperti para pelaut, perawat dan pekerja perkebunan. Lebih dari 7.300 ratifikasi Konvensi-konvensi ini telah terdaftar. Standar ketenagakerjaan internasional memainkan peranan penting dalam penyusunan peraturan, kebijakan dan keputusan nasional. 3

K-69 Sertifikasi Bagi Juru Masak Di Kapal 4

K69 SERTIFIKASI BAGI JURU MASAK DI KAPAL Konperensi Umum Organisasi Perburuhan International, Setelah diundangkan di Seattle oleh Badan Pimpinan Kantor Perburuhan Internasional dan setelah mengadakan sidangnya yang ke duapuluh delapan pada tanggal 6 Juni 1946, dan Setelah memutuskan untuk menerima usul-usul tertentu mengenai sertifikasi bagi juru masak di kapal yang termasuk soal keempat dari agenda sidang, dan Setelah menetapkan bahwa usul-usul ini harus berbentuk Konvensi Internasional, menerima pada tanggal 27 Juni 1946 di bawah ini yang dapat disebut sebagai Konvensi Sertifikasi Juru Masak di Kapal, 1946. : Pasal 1 1. Konvensi ini berlaku bagi kapal laut, apakah kapal tersebut milik Pemerintah atau swasta, sebagai pengangkut barang atau penumpang untuk tujuan perdagangan dan terdaftar diwiliyah dimana Konvensi ini berlaku. 5

K-69 Sertifikasi Bagi Juru Masak Di Kapal 2. Hukum atau peraturan perundang-undangan nasional atau dalam hal tidak ada hukum atau peraturan perundang-undangan yang demikian, maka kesepakatan kerja sama antara pengusaha dan pekerja (pelaut) harus menetapkan kapal-kapal atau jenis-jenis kapal yang ada kaitannya dengan kapal laut seperti dimaksudkan oleh Konvensi ini. Pasal 2 Yang dimaksud dengan ships cook dalam Konvensi ini adalah setiap orang yang bertanggung jawab secara langsung menyiapkan makanan bagi awak kapal. Pasal 3 1. Tidak seorangpun boleh dipekerjakan sebagai ships cook pada kapal dimana Konvensi ini berlaku atasnya kecuali dia mempunyai sertifikat kualifikasi sebagai ships cook seperti ditentukan dalam pasal-pasal tersebut. 2. Ditentukan bahwa pejabat yang berwenang diperbolehkan memberikan pengecualian terhadap katentuan-ketentuan pasal ini apabila dia berpendapat kurang tenaga ships cook yang mempunyai sertifikat. Pasal 4 1. Pejabat yang berwenang harus menetapkan ketentuan-ketentuan untuk menyelenggarakan pengujian dan pemberian sertifikat kualifikasi. 2. Tidak seorang pun boleh diberikan sertifikat kualifikasi kecuali: (a) telah mencapai usia minimum seperti ditetapkan oleh pejabat berwenang; (b) telah bekerja di kapal minimum dalam waktu yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang; (c) telah lulus ujian seprti ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. 6

3. Ketentuan pengujian harus memberikan tes kemampuan praktek bagi calon dalam menyiapkan makanan termasuk tes pengetahuan mengenai mutu makanan, menyusun jenis dan keseimbangan menu serta penanganan dan penyimpanan makanan di kapal. 4. Ketentuan pengujian dan pemberian sertifikat bisa dilakukan secara langsung oleh pejabat berwenang atau dibawah pengawasannya melalui sekolah juru masak (cook) yang telah diakui oleh badan lainnya. Pasal 5 Pasal 5 Konvensi ini harus dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) tahun sejak tanggal Konvensi ini diberlakukan di negara dimana kapal terdaftar. Ditentukan bahwa apabila seorang pelaut bekerja dengan baik sebagai ships cook selama dua tahun sebelum berakhirnya jangka waktu seperti tersebut di atas, hukum dan peraturan nasional diperbolehkan menetapkan ketentuan-ketentuan pemberian sertifikat kualifikasi bagi hasil kerja yang demikian. Pasal 6 Pejabat berwenang dapat mengakui sertifikat kualifikasi yang dikeluarkan oleh negara lain. Pasal 7 Surat ratifikasi resmi Konvensi ini harus disampaikan kepada Direktur Jenderal Kantor Perburuhan Internasional untuk didaftarkan. Pasal 8 1. Konvensi ini hanya akan mengikat anggota-anggota Organisasi Perburuhan Internasional yang ratifikasinya telah didaftarkan pada Direktur Jenderal. 7

K-69 Sertifikasi Bagi Juru Masak Di Kapal 2. Konvensi ini berlaku enam bulan setelah tanggal pendaftaran Konvensi ini oleh sembilan negara dan negara berikut : Amerika Serikat, Argentina, Australia, Belgia, Brazil, Canada, Chilie, China, Denmark, Finlandia, Perancis, Inggris dan Irlandia Utara, Yunani, India, Irlandia, Italia, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Swedia, Turki, dan Yugoslavia termasuk lima negara yang mempunyai paling sedikit satu juta ton berat kapal. 3. Kemudian Konvensi ini berlaku bagi setiap negara anggota enam bulan setelah tanggal Konvensi ini didaftar. Pasal 9 1. Anggota yang telah meratifikasi Konvensi ini dapat membatalkannya setelah lewat waktu sepuluh tahun terhitung dari tanggal Konvensi ini mulai berlaku dengan menyampaikan surat keterangan kepada Direktur Jenderal Kantor Perburuhan Internasional untuk didaftarkan. Pembatasan demikian baru berlaku satu tahun setelah tanggal pendaftarannya. 2. Setiap Anggota yang telah meratifikasi Konvensi ini dan tidak menggunakan hak pembatalan menurut ketentuan yang tercantum pada pasal ini dalam tahun berikutnya, setelah lewat sepuluh tahun seperti termaksud pada ayat terdahulu akan terikat untuk sepuluh tahun lagi dan setelah itu, dapat membatalkan Konvensi ini pada waktu berakhirnya setiap jangka waktu sepuluh tahun menurut ketentuan yang ditetapkan dalam pasal ini. Pasal 10 1. Direktur Jenderal Kantor Perburuhan Internasional harus memberitahukan kepada semua anggota ILO tentang pendaftaran semua ratifikasi dan pembatalan yang disampaikan kepadanya oleh Anggota-anggota Organisasi. 8

2. Pada waktu memberitahukan kepada Anggota Organisasi tentang pendaftaran dari ratifikasi yang terakhir diminta untuk memberlakukan Konvensi tersebut, Direktur Jenderal harus memperingatkan Anggota Organisasi mengenai tanggal mulai berlakunya Konvensi ini. Pasal 11 Direktur Jenderal ILO harus menyampaikan kepada Sekretaris Jenderal PBB untuk mendaftarkan sesuai dengan pasal 102 Piagam PBB, keterangan selengkapnya mengenai semua ratifikasi dan tindakan pembatalan yang didaftarkannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam pasal-pasal terdahulu. Pasal 12 Pada waktu berakhirnya setiap jangka 10 tahun setelah Konvensi ini diberlakukan, Badan Pimpinan Kantor Perburuhan Internasional menyerahkan laporan mengenai pelaksanaan Konvensi ini kepada Konperensi Umum dan harus mempertimbangkan apakah soal revisi Konvensi ini seluruhnya atau sebagian perlu ditempatkan dalam agenda Konperensi. Pasal 13 1. Jika Konperensi menerima Konvensi baru yang mengubah seluruh atau sebagian dari Konvensi ini, kecuali jika Konvensi baru menentukan lain, maka: a) dengan menyimpang dari ketentuan Pasal 9 diatas, ratifikasi Konvensi baru oleh Anggota berarti Konvensi ini batal demi hukum, jika dan pada waktu Konvensi baru tersebut mulai berlaku. b) Mulai dari tanggal Konvensi baru berlaku, Konvensi ini tidak dapat diratifikasi lagi oleh Anggota. 9

K-69 Sertifikasi Bagi Juru Masak Di Kapal 2. Konvensi ini dalam hal apapun akan tetap berlaku dalam bentuk dan isi yang asli bagi Anggota yang telah meratifikasinya, tetapi belum meratifikasi Konvensi baru. Pasal 14 Bunyi naskah Konvensi ini dalam bahasa Inggris dan bahasa Perancis sama-sama resmi. 10