ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DI KOPERASI WANITA SETIA BHAKTI WANITA JAWA TIMUR. Ratna Fitri Astuti Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) KENCANA MULYA KOTA KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DARI TAHUN PADA KOPERASI KARTIKA D-10/GABUNGAN AJEN KOREM 074/WARASTRATAMA SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu

Endah Juli Wulandari Moch. Dzulkirom, AR Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh laba dari setiap kegiatannya sekaligus meningkatkan kualitas dan

PENERAPAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA USAHA KOPERASI (Kasus Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana)

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KPRI SETIA KAWAN KECAMATAN TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG TAHUN BUKU

Elina Dewi Rachmatika Topowijono Nengah Sudjana. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK TANJUNG ENIM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUM DAMRI SETASIUN SAMARINDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS PADA PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk.

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) X BANDUNG

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Eka Puji Purnama Sari, Nurul Qomari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI AS-SAKINAH DI SIDOARJO TAHUN

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

ABSTRACT. Lalu Mimbar Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMM Mataram

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERCATAT DI BEI PERIODE

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KPRI IKHLAS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SURAKARTA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk.

NUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT.

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Swita A. Kaunang, Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan. ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. CIPTA DAYA NUSANTARA MANADO

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 Analisis Ratio

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu. Menurut

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

Analisis Rasio Likuiditas, Rentabilitas, dan Solvabilitas pada PT. Metrodata Electronics, Tbk. Mahrunnisa Wira Subroto EB 13

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MELIHAT RASIO LIKUIDITAS PADA PT. BANK DANAMON INDONESIATBK TAHUN Elvera *) ABSTRAK

ANALISIS EFISIENSI MODAL KERJA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GOTONG ROYONG KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Bojonegoro terdiri dari 55 unit.

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi sebagai gerakan lembaga ekonomi yang mempunyai tugas. dan tanggungjawab mensejahterakan seluruh anggota melalui pemenuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

Analisa Sumber dan Penggunaan Kas terhadap Upaya Menjaga Likuiditas

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini perkembangan dunia usaha semakin maju. Hal ini

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi adalah suatu bentuk kerja sama dalam lapangan perekonomian.

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ( Ditinjau dari Likuiditas, Solvabilitas & Profitabilitas )

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT GRAHA SARANA DUTA DI MAKASSAR. Oleh : Sennahati (Dosen STIE-LPI Makassar) Abstract PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS

FINANCIAL RATIO ANALYSIS FOR MEASURING THE LEVEL OF FINANCIAL PERFORMANCE IN PT. BPR TUAH NEGERI MANDIRI PEKANBARU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

Penelitian ini membutuhkan kajian sebagai berikut : yang terjadi dalam suatu perusahaan. menggambarkan kinerja perusahaan.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT ZEBRA NUSANTARA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Jalan Sultan Agung No.21 Pasuruan, Telp. (0343) , FAX

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS PADA BADAN PENYELENGGARA JAMINANAN SOSIAL (BPJS) KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG BELAWAN

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

Kinerja Keuangan Organisasi Laba ( Studi Kasus PT. Garuda Multi Valasindo Jakarta )

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

Nama : WHIKE DWIE PUSPITA NPM : Kelas : 3 EB 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DI KOPERASI WANITA SETIA BHAKTI WANITA JAWA TIMUR Ratna Fitri Astuti Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRACT Women's cooperative Setia Bhakti Wanita East Java is already developing cooperative and not rely on Government assistance funds as capital. The capital used by the cooperative is the result of the management of private equity-owned cooperatives and also comes from the capital loan. This research aims to know the mnganalisis and how cooperative ability in paying off obligations owned by measuring the degree of liquidity of the cooperative. The research method used is descriptive analysis, where the analysis is used to describe a phenomenon with what it is. The results of research showed that the level of liquidity as measured by Current Ratio and Quick of Women's cooperative Setia Bhakti Wanita East Java during the 2008-2012 period is enough liquid because it is above 100%, but the condition has not been classified as safe and healthy as it has yet to reach the figure of 200%. Keyword: Likuidity ratio, Current Ratio, Quick Ratio ABSTRAK Wanita Jawa Timur merupakan koperasi yang sudah berkembang dan tidak bergantung pada dana bantuan pemerintah sebagai modal. Modal yang digunakan oleh koperasi merupakan hasil dari pengelolaan modal sendiri yang dimiliki koperasi dan juga berasal dari modal pinjaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mnganalisis bagaimana kemampuan koperasi dalam melunasi kewajiban-kewajiban yang dimiliki dengan mengukur tingkat likuiditas dari koperasi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan analisis deskriptif, dimana analisis ini digunakan untuk menggambarkan suatu fenomena dengan apa adanya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat likuiditas yang diukur dengan Current Ratio dan Quick Ratio dari Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Jawa Timur selama periode 2008-2012 sudah cukup likuid karena berada diatas 100%, namun kondisi tersebut belum tergolong aman dan sehat karena belum mencapai angka 200%. Kata Kunci: Rasio likuiditas, Current Ratio, Quick Ratio PENDAHULUAN Pada perkembangannya, koperasi memerlukan penilaian kinerja keuangan yang ditujukan untuk mengukur keberhasilan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Penilaian kinerja keuangan tersebut dapat dilihat dari

pengukuran beberapa rasio, yang salah satunya ditujukan untuk mengtahui tingkat likuditas dari koperasi tersebut. Melalui rasio likuiditas kita dapat mengetahui kemampuan koperasi untuk membayar hutang jangka pendeknya. Rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas dari sebuah koperasi adalah current ratio dan quick ratio. Hendar (2010:199) menyatakan bahwa rasio likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan apakah suatu koperasi akan mampu menutup kewajiban jangka pendeknya ketika jatuh tempo. Koperasi yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat waktu berarti dapat dikatakan bahwa koperasi tersebut dalam keadaan likuid. Kebijakan koperasi dalam mengelola jumlah modal kerja secara tepat akan menghasilkan keuntungan yang benar-benar diharapkan, sedangkan akibat pengelolaan modal yang kurang tepat akan mengakibatkan kerugian. Besarnya modal kerja merupakan salah satu alat ukur yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah likuiditas. Rasio likuiditas idealnya bagi perusahaan adalah 200%, dan apabila likuiditas kurang dari 200%, maka dianggap kurang baik karena apabila aktiva lancar turun maka jumlah aktiva lancar tidak cukup untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya. Dalam perkembangan setiap koperasi, rasio likuiditas pada nyatanya tidak selalu stabil atau mengalami kenaikan. Widyasari dalam penelitiannya menjelaskan bahwa tingkat likuiditas pada KPRI Mardisantosa selama lima tahun cenderung tinggi dan berfluktuasi, yang disebabkan karena komposisi piutang dan persediaan yang tidak seimbang dan fluktuatif. Selanjutnya Hardiningsih dalam penlitiannya juga menyimpulkan bahwa rasio likuiditas yang diukur Current Ratio mengalami penurunan setiap tahunnya, namun penurunan tersebut tidak mengganggu aktivitas koperasi karena masih jauh dari batas ketentuan. Meskipun kondisi likuiditas setiap koperasi berbedabeda, namun akan sangat penting untuk mengetahui apakah tingkat

likuiditas tersebut akan mengganggu kinerja koperasi atau tidak. Wanita Jawa Timur adalah salah satu koperasi yang sudah berkembang dan tidak bergantung pada dana bantuan dari pemerintah. Modal yang digunakan oleh koperasi merupakan hasil dari pengelolaan modal sendiri yang dimiliki koperasi dan juga berasal dari modal pinjaman. Modal pinjaman yang dimiliki oleh Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita tersebut berkedudukan sebagai kewajiban jangka panjang, dalam hal ini kewajiban yang dimiliki koperasi sharusnya tidak lebih besar dari modal yang dimiliki. Hal ini ditujukan karena modal yang dimiliki koperasi nantinya akan digunakan untuk melunasi kewajiban-kewajiban yang ditanggung koperasi tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah modal yang dimiliki Wanita bisa dikatakan sangat besar. Pada tahun 2008 jumlah modal kerja yang dimiliki adalah sebesar Rp 74.654.404.024,24 hingga tahun 2012 mampu mencapai Rp 145.007.310.208,16. Dari jumlah modal yang besar tersebut, Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita juga memiliki total kewajiban yang harus dilunasi, kewajiban tersebut juga dalam jumlah besar dan mengalami penambahan setiap tahunnya. Pada tahun 2008 jumlah kewajiban yag harus dilunasi adalah sebesar Rp 50623711222.44 dan mengalami penambahan hingga tahun 2012 mencapai Rp 91184098470.66. Berdasarkan data yang diperoleh tersebut dengan melihat besarnya kewajiban yang dimiliki Wanita namun tetap diimbangi pula dengan besarnya modal kerja yang dimiliki, peneliti ingin mengetahui bagaimana kemampuan koperasi dalam melunasi kewajiban-kewajiban yang dimiliki dengan mengukur tingkat likuiditas dari koperasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat rasio likuiditas yang ada di Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Jawa Timur.

KAJIAN TEORI Analisis Rasio Keuangan Laporan keuangan melaporkan aktivitas yang sudah dilakukan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Aktivitas yang sudah dilakukan dituangkan dalam angkaangka, baik dalam bentuk mata uang rupiah maupun mata uang asing. Angka-angka yang ada dalam laporan keuangan tersebut tidak akan ada artinya apabila dilihat dari satu sisi saja. Untuk itu alangkah lebih baiknya apabila dapat dibandingkan dengan komponen satu dengan komponen lainnya. Perbandingan inilah yang dikenal dengan nama analisis rasio keuangan. Menurut Kasmir (2010), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Sehingga setiap angka yang dibandingkan akan mampu menilai semua bagian dari rasio keuangan tersebut. Analisis laporan keuangan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini dan kemungkinan di masa depan. Analisis dan interprestasi laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membantu memecahkan masalah dan sekaligus menjawab masalah-masalah yang timbul dalam suatu organisasi perusahaan maupun organisasi yang tidak bertujuan untuk memperoleh laba. Analisis rasio keuangan merupakan teknik analisis keuangan untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi baik secara individu maupun secara keseluruhan. Menurut Sugiyarso (2012) analisis rasio merupakan suatu rasio yang mengungkapkan hubungan matematik antara suatu jumlah dengan jumlah yang lainnya atau perbandingan antara pos yang satu dengan pos lainnya, baik itu pos-pos neraca maupun pos-pos laporan laba-rugi. Dengan mengetahui hubungan dari masing-masing pos pada laporan keuangan maka kinerja keuangan dapat dianalisis dengan tepat.

Hubungan itu menjadi bermanfaat karena hubungan tersebut memperlihatkan suatu hubungan yang bermakna. Rasio-rasio keuangan ini biasanya dinyatakan dalam satuan presentase (%) atau berapa kali pembilang dibandingkan penyebutnya. Dengan menggunakan laporan yang diperbandingkan, termasuk data tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam jumlah rupiah serta dalam prosentase, penganalisa menyadari bahwa beberapa ratio secara individu akan membantu dalam menganalisa dan menginterpretasikan posisi keuangan suatu perusahaan. Dalam praktiknya, analisis rasio keuangan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi sebagai berikut: a. Rasio neraca, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya bersumber dari neraca. b. Rasio laporan laba rugi, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya bersumber dari laporan laba rugi. c. Rasio antar laporan, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya bersumber dari dua data (data campuran), baik yang ada di neraca maupun di laporan laba rugi. (Kasmir,2010). Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Terdapat pengelompokkan rasio yang umum dipergunakan dalam menganalisis laporan keuangan, antara lain: 1. Rasio likuiditas, yaitu untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, misalnya current ratio, quick ratio, cash ratio. 2. Rasio leverage atau solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya, baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang, misalnya debt to total assets ratio, new worth to debt ratio, dan sebagainya. 3. Rasio rentabilitas, yaitu kemampuan suatu perusahaan

untuk menghasilkan laba selama periode tertentu, misalnya rasio modal sendiri, rasio ekonomis, return on total assets, dan sebagainya. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam mengelola keuangan untuk memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan koperasi dalam hal memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Koperasi dikatakan likuid pada saat koperasi mampu membayar kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu, dan koperasi tersebut dapat dikatakan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat pada waktunya apabila koperasi tersebut memiliki alat pembayaran atau aktiva lancar yang lebih besar dari pada kewajiban yang harus dibayar. Sebaliknya, jika koperasi tersebut tidak dapat membayar kewajiban lancar atau kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu hal itu dikarenakan aktiva lancar lebih kecil dari pada kewajiban lancarnya, berarti koperasi tersebut tidak dalam keadaan likuid. Di dalam koperasi rasio ini diukur dengan membandingkan kas dan bank di satu sisi dengan kewajiban lancar di sisi lainnya. Rasio ini menunjukkan kemampuan kas dan bank untuk menutup kewajiban lancar. Kasmir (2010) menjelaskan bahwa fungsi dari rasio likuiditas digunakan untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di dalam perusahaan (likuiditas perusahaan). Dengan mengetahui rasio likuiditas dari sebuah koperasi, maka akan dapat diktahui bagaimana kemampuan dari koperasi tersebut untuk memenuhi kewajibannya dengan menggunakan modal kerja yang dimiliki. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Harahap (2010) memberikan perbandingan rasio

bahwa apabila aktiva lancar yang dimiliki 1:1 dengan utang koperasi atau dapat dikatakan 100%, diartikan bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua utang lancar yang dimiliki. Akan tetapi, rasio yang lebih aman adalah jika perbandingan antara aktiva lancar dan utang yang dimiliki berada di atas 1:1 atau 100%, atau dapat diartikan jumlah dari aktiva lancar harus berada jauh di atas jumlah utang lancar. Oleh sebab itu standart likuiditas yang baik adalah 200% atau 2:1 untuk menjaga tingkat modal kerja yang cukup. Untuk mengetahui tingkat likuiditas dari sebuah koperasi, terdapat rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: a. Current Ratio Rasio yang paling umum digunakan untuk menganalisa posisi modal kerja suatu persuhaan adalah current ratio. Sugiyarso (2011) mnjelaskan bahwa rasio lancar adalah perbandingan aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Kasmir (2010) menjelaskan untuk menghitung rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung analisis rasio likuiditas current ratio, yaitu: (Sugiyarso,2011) Dalam praktiknya, standart current ratio ini juga sebesar 200%. Apabila rasio lancar ini sebesar 200%, maka sudah di anggap sebagai ukuran yang cukup baik atau memuaskan bagi suatu perusahaan. Artinya dengan hasil rasio tersebut, perusahaan sudah merasa berada di titik aman kewajiban jangka pendek. b. Quick Ratio Rasio cepat atau quick ratio ini merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar. Menurut Sugiyarso (2011) Quick ratio atau rasio cepat adalah perbandingan

aktiva lancar yang telah dikurangi dengan persediaan dengan kewajiban lancarnya. Umumnya rasio yang cukup memuaskan adalah 100%. Dimana ketika rasio sudah lebih dari 100% maka koperasi dapat dikatakan sehat dan mampu mengendalikan kondisi keuangannya. Hendar (2010) menjelaskan bahwa rasio yang kurang dari 100% menunjukkan koperasi terlalu tergantung pada persediaan dan penjualan yang akan datang untuk menutup utang-utang jangka pendeknya. Sedangkan rasio yang lebih besar dari 100% menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan sangat aman. Sehingga akan lebih baik jika sebuah perusahaan atau koperasi mampu memiliki rasio cepat yang berada di atas angka 100%. Untuk mengetahui quick ratio dalam kondisi sehat atau tidak maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut: (Sugiyarso,2011) Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Dimana penelitian deskriptif ini dapat menggambarkan suatu fenomena dengan apa adanya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan tentang kondisi tingkat rasio likuiditas koperasi selama periode 2008-2012. Dalam penelitian ini, peneliti mendeskripsikan tingkat rasio likuiditas yang telah dialami oleh Wanita Jawa Timur selama periode 2008-2012. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Jawa Timur. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Jawa Timur selama periode 2008-2012. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio keuangan. Dimana analisis rasio keuangan digunakan untuk

menghitung besarnya rasio lukuiditas Wanita Jawa Timur. Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan Deskripsi Hasil Penelitian Dari hasil perhitungan rasio likuiditas yang dilakukan di Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Jawa Timur dapat diketahui bahwa tingkat rasio likuiditas baik dari Current Ratio maupun Quick Ratio selalu mengalami fluktuasi. Kenaikan maupun pnurunan tingkat rasio dapat disebbkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah tabel tingkat rasio likuiditas yang telah dihitung dan diolah peneliti berdasarkan data laporan keuangan yang diperoleh: Tabel 1 Tingkat Rasio Likuiditas Wanita Jawa Timur 2008-2012 (dalam persentase) Tahun Rasio Likuiditas Current Quick Ratio Ratio 2008 147,47 146,83 2009 151,17 150,55 2010 161,64 161,07 2011 159,33 158,71 2012 150,77 150,20 Sumber: Laporan keuangan Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita dan data diolah peneliti Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat rasio likuiditas yang diukur denga Current Ratio dan Quick Ratio tidak mengalami kenaikan maupun penurunan dalam jumlah yang besar. Current Ratio yang dimiliki koperasi pada tahun 2008 adalah sebesar 147,47%. Tingkat rasio ini menunjukkan bahwa perbandingan antara harta lancar dan kewajiban lancar di Koprasi Wanita Setia Bhakti Wanita tidak begitu besar. Tingkat rasio ini menunjukkan bahwa koperasi dalam keadaan yang belum cukup mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya. Kondisi ini mulai membaik dengan peningkatan Current Ratio pada tahun 2009 yang sebesar 151,17% hingga tahun 2010 mencapai 161,64% yang mulai mendekati angka 200% sebagai angka aman dari tingkat

rasio lancar sebuah koperasi. Adanya peningkatan dari Current Ratio ini disebabkan karena penambahan jumlah modal kerja lebih besar daripada penambahan utang yang diambil koperasi. Kondisi tersebut tidak terjadi pada tahun berikutnya, dimana pada tahun 2011 tingkat Current Ratio kembali mengalami penurunan pada angka 159,33%. Tingkat penurunan tersebut memang tidak besar, namun ttap akan berakibat pada kemampuan keuangan koperasi. hingga pada tahun 2012 terjadi penurunan tingkat Current Ratio yang cukup besar yaitu hingga berada di angka 150,77%. Hal ini dikarenakan adanya penambahan utang jangka panjang pada LPDB dan bank sebesar Rp 6.333.333.338,40. Jumlah yang cukup besar tersebut tentunya akan berpengaruh besar terhadap kemampuan koperasi dalam melunasi kewajibannya. Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa selama periode 2008-2012 kondisi Current Ratio di Wanita Jawa timur berada pada posisi yang belum cukup mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendknya dengan aktiva lancar yang dimiliki. Sedangkan untuk Quick Ratio yang dimiliki oleh Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Jawa timur selama periode 2008-2012 juga mengalami fluktuasi. Pada tahun 2008 Quick Ratio berada pada angka 146,83%, dimana angka ini jauh lebih besar dari 100% yang merupakan angka aman dari tingkat Quick Ratio sebuah koperasi. Sehingga dapat dikatakan pada tahun 2008 koperasi sudah dalam keadaan aman dan dapat dikatakan sangat mampu untuk mengendalikan kondisi keuangan. Kondisi tingkat Quick Ratio tersebut mengalami peningkatan pada tahun 2009 sebesar 150,55% hingga tahun 2010 mencapai 161,07%. Pada tahap ini koperasi bnar benar dalam kondisi aman, yang dapat diartikan bahwa Wanita Jawa timur sudah mampu untuk melunasi kewajibannya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki tanpa memperhitungkan persediaan yang ada. Pada tahun 2011

Quick Ratio sebesar 158,71% hingga tahun 2012 sebsar 150,20%. Kondisi dari tingkat Quick Ratio tersebut mengalami penurunan sama halnya dengan Current Ratio koperasi. Namun penurunan dari Quick Ratio tersebut tidak berpengaruh besar terhadap kondisi keuangan koperasi, hal ini dikarenakan tingkat Quick Ratio masih berada diatas 100% yang merupakan batas aman dari tingkat Quick Ratio yang harus dimiliki koperasi. Pembahasan Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur bagaimana kemampuan sebuah koperasi dalam mengelola kuangannya dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki secara tepat waktu. Wanita Jawa Timur merupakan koperasi wanita yang cukup besar dengan pengelolaan keuangan yang baik. Namun jika dilihat dari rasio likuiditas yang diukur dengan Current Ratio dan Quick Ratio, hanya pada Quick Ratio koperasi ini berada dalam kondisi yang aman dan sehat, dimana angka dari Quick Ratio selalu berada di atas angka 100% di setiap tahunnya meskipun cenderung fluktuatif. Hasil ini didukukung dengan penelitian yang dilakukan Susanto (2013), yang menyatakan bahwa hasil dari perhitungan Quick Ratio di KPRI Universitas Brawijaya mencapai jauh diatas standar umum yaitu 100%. Tingkat Quick Ratio yang tinggi maka mencerminkan kemampuan yang sangat besar dalam melunasi kewajiban lancar, namun jika tingkat Quick Ratio terlalu tinggi hingga mendekati angka 200% maka dapat dikatakan terlalu banyak aktiva yang menganggur atau tidak digunakan sehingga menjadi kurang efektif. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, nilai dari Quick Ratio di Wanita Jawa Timur selalu berada diatas angka 100% dan dapat dikatakan tidak terlalu tinggi hingga mencapai angka 200%. Menurut Hendar (2010), menjelaskan bahwa rasio yang lebih besar dari 100%

menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan sangat aman. Sehingga tingkat Quick Ratio pada Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Jawa Timur masih dikatakan dalam batas aman dan kondisi keuangan koperasi tergolong sangat baik. Koperasi mampu melunasi kewajibannya dengan menggunakan aktiva yang dimiliki tanpa harus baergantung pada persediaan koperasi. Sedangkan untuk nilai Current Ratio di Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Jawa Timur dapat dikatakan dalam kategori yang kurang aman. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Current Ratio yang selalu berada dibawah angka 200% sebagai angka aman dan cendrung fluktuatif pada setiap tahunnya. Hal ini sesuai dengan penlitian yang dilakukan oleh Saraswati (2013), yang menyimpulkan bahwa Current Ratio cenderung fluktuatif dan belum mencapai angka batas aman. Tingkat Current Ratio akan memperlihatkan bagaimana kemampuan koperasi dalam membayar hutang atau kewajiban lancarnya dengan menggunakan total aktiva lancar. Dengan tingkat Current Ratio yang selalu berada di bawah angka 200% menunjukkan bahwa Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Jawa Timur masih belum cukup efisien dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Berdasarkan dari perhitungan Current Ratio dan Quick Ratio dapat dikatakan bahwa tingkat likuiditas di Wanita masih cukup likuid. Koperasi masih memiliki harta atau aktiva lancar yang mampu menutupi atau melunasi utang lancar koperasi. Namun dengan kondisi tersebut, koperasi belum dapat dikatan berada pada posisi yang aman, karena perbandingan antara hutang lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki masih berada pada 1:1 atau 100%. Menurut Harahap (2010) standart likuiditas yang baik adalah 200% atau 2:1 untuk menjaga tingkat modal kerja yang cukup. Sehingga dapat diartikan jumlah dari aktiva lancar harus berada jauh di atas jumlah utang lancar.

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa kondisi tingkat likuiditas Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Jawa Timur selama periode 2008-2012 yang diukur dengan Current Ratio dan Quick Ratio, kondisi koperasi masih tergolong cukup likuid. Namun dengan perandingan antara aktiva lancar dngan kewajiban lancar yang masih berada pada 1:1 atau 100%, maka kondisi tersebut belum mencerminkan kondisi keuangan yang aman untuk sebuah koperasi. Saran Berdasarkan hasil dari perhitungan dan pembahasan maka peneliti menyarankan agar Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Jawa Timur lebih meningkatkan modal kerja atau aktiva lancar yang dimiliki dan menekan pengambilan hutang pada lembaga lain. Meskipun adanya pinjaman itu penting untuk pelaksanaan operasional, namun dengan memiliki proporsi jumlah aktiva lancar yang jauh di atas jumlah utang akan lebih baik untuk efisinsi keuangan koperasi. shingga koperasi mampu meningkatkan kinerjanya dan mnigkatkan likuiditas dari koperasi tersebut. Daftar Pustaka Harahap, Sofyan Safri.2010.Analisis Kinerja Atas Laporan Keuangan.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hardiningsih, Lilik dan Lewi Malisan, Abdul Gafur. 2011. Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan. (http://journal.feunmul.in/ojs/in dex.php, diakses 19 Juni 2014). Hendar. 2010. Manajemen Perusahaan Koperasi. Semarang: Erlangga. Kasmir.2010.Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyarso, Gervasius. 2011.Akutansi Koperasi: Sistem, Metode, dan Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Buku Seru Widyasari, Widhi dan Rodhiyah, Apriatni. 2011. Analisis Rasio Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi Penggunaan Modal

Kerja pada KPRI Mardisantoso Kebumen.(http://download.por talgaruda.org, online, diakses 19 Juni 2014 ). Susanto, Antoni. dkk. 2013. Efektivitas Pengelolaan Moda; Kerja Koperasi dalam Meningkatkan Profitabilitas dan Menjaga Tingkat Likuiditas. (administrasibisnis.studentjour nal.ub.ac.id/index.../388, online, diakses tanggal 19 Juni 2014). Saraswati, Dinastya. dkk. 2013. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada Koperasi. (administrasibisnis.studentjour nal.ub.ac.id/index.../484, online, diakses tanggal 19 Juni 2014).