PT ALDIRACITA CORPOTAMA DAN ENTITAS ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. EVERGREEN CAPITAL. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 beserta. Laporan Auditor Independen

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO TBK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2016 DAN 30 SEPTEMBER 2015 (MATA UANG RUPIAH)

PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk


Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (UNAUDITED)

PT VICTORIA INSURANCE LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan...

PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011 (UNAUDITED)

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2016 DAN 30 JUNI 2015 (MATA UANG RUPIAH)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER

PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4

REKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1

PT MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT VICTORIA INSURANCE

PT. PUSAKO TARINKA, Tbk

PT PELAYARAN BAHTERA ADHIGUNA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN. 30 Juni 2016 dan PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk. Jalan P. Jayakarta No. 55 Mangga Dua Selatan Sawah Besar Jakarta Pusat

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk

PT FORTUNE INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK

Beserta Laporan Auditor Independen

POSISI KEUANGAN (NERACA) 31 DESEMBER 2014, 31 DESEMBER 2013 DAN 1 JANUARI

Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Desember beserta Laporan Auditor Independen

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3-4. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

REKSA DANA ABERDEEN INDONESIA MONEY MARKET FUND (d/h REKSA DANA NISP DANA SIAGA)

PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI


PT ALKINDO NARATAMA TBK

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

- 0 - PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-3. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 4

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2014 DAN 30 JUNI 2013 (MATA UANG RUPIAH)

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk

PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012

PT Alam Karya Unggul Tbk (d/h PT Aneka Kemasindo Utama Tbk) dan Entitas Anak

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2013 DAN 30 JUNI 2012 (MATA UANG INDONESIA)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk


REKSA DANA LIPPO EQUITY PLUS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode terhitung tanggal 30 April 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Dan Laporan Auditor Independen

PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian...4-5

Jumlah aset lancar

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

30 Juni 31 Desember

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

Investasi Stock. Pertemuan ke 7

p PT STAR PETROCHEM Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Maret 2017

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014 (MATA UANG RUPIAH)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT. POLARIS INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017 TIDAK DIAUDIT

PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

Transkripsi:

Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) Beserta Laporan Auditor Independen

Daftar Isi Halaman SURAT PERNYATAAN KOMISARIS DAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN i Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 2-3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6-29 Laporan Keuangan Entitas Induk 30-35

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Catatan 2011 2010 Aset Kas dan Setara Kas 3c.4;3e;3l;6 8.654.711.039 4.995.680.380 Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya 3c.4;3e;3l;7 813.535.826 768.705.448 Portofolio Efek 3c.1;3c.4;5e;8 1.090.035.758.051 584.078.882.095 Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan 3c.4;9 5.011.134.000 5.978.735.000 Piutang Nasabah 3c.4;10 16.018.505.135 16.747.228.938 Piutang Lain-lain 3c.4;11 175.137.836 150.025.236 Biaya Dibayar di Muka 3h;12 99.478.186 102.433.700 Pendapatan yang Masih Harus Diterima 3c.4;13 750.954.833 286.857.644 Penyertaan Saham 3c.4;3k;14 135.000.000 135.000.000 Aset Tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 3.912.807.347,- dan Rp. 3.610.408.366,- untuk tahun 2011 dan 2010) 3f,15 707.254.658 872.206.219 Aset Pajak Tangguhan 3j,22c 1.832.247.576 1.127.065.500 Aset Lain-lain 16 1.511.090.595 1.500.108.112 Jumlah Aset 1.125.744.807.735 616.742.928.272 Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas Utang Lembaga Kliring dan Penjaminan 3d.4;17 6.817.916.500 4.176.680.000 Utang Nasabah 3d.4;18 7.811.303.141 7.724.198.761 Biaya yang Masih Harus Dibayar 3d.4;19 185.427.434 96.570.613 Utang Pajak 3j;20 173.799.915 143.003.376 Utang Lain-lain 3d.4;21 112.511.839 54.748.023 Liabilitas Manfaat Karyawan 3m;29a 3.032.878.606 2.467.243.723 Jumlah Liabilitas 18.133.837.435 14.662.444.496 Ekuitas Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham nilai nominal Rp. 1.000.000,- per saham Modal dasar 100.000 saham pada tahun 2011 dan 2010 Modal di tempatkan dan disetor 84.750 saham pada tahun 2011 dan 2010 23 84.750.000.000 84.750.000.000 Saldo Laba 1.022.859.358.524 517.329.276.590 Jumlah 1.107.609.358.524 602.079.276.590 Kepentingan Non Pengendali 1.611.776 1.207.186 Jumlah Ekuitas 1.107.610.970.300 602.080.483.776 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 1.125.744.807.735 616.742.928.272 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 1

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Catatan 2011 2010 Pendapatan Usaha Laba Bersih atas Perdagangan Efek yang Belum Terealisasi 3i;24 506.791.222.609 93.229.273.092 Laba Bersih atas Perdagangan Efek yang Terealisasi 3i;25 307.875.858 11.307.969.826 Komisi Transaksi Perantara Pedagang Efek 3i;26 2.184.689.144 3.745.269.276 Pendapatan Komisi Lainnya 427.996.288 578.845.785 Jasa Penjamin Emisi 3i;27 498.725.000 - Dividen 353.872.547 252.618.176 Jumlah Pendapatan Usaha 510.564.381.446 109.113.976.155 Beban Usaha Gaji, Upah dan Tunjangan 3.959.695.230 3.352.467.080 Administrasi dan Umum 3j;30 1.737.712.251 1.678.374.062 Komisi 432.047.922 1.288.608.618 Sewa Kantor 454.096.793 450.448.173 Penyusutan 3f,15 305.798.981 372.540.057 Jumlah Beban Usaha 6.889.351.177 7.142.437.990 Laba Usaha 503.675.030.269 101.971.538.165 Pendapatan (Beban) Lain-lain Jasa Giro dan Bunga Lainnya 1.048.048.059 1.571.629.990 Bunga Deposito 154.539.015 158.640.994 Lain-lain (52.312.895) 54.768.462 Jumlah Pendapatan Lain-lain - Bersih 1.150.274.179 1.785.039.446 Laba Sebelum Pajak Penghasilan 504.825.304.448 103.756.577.611 Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan Pajak Kini 3j;22a;22b - 100.289.305 Pajak Tangguhan 3j;22a;22c (705.182.076) (260.673.534) Jumlah Manfaat Pajak Penghasilan (705.182.076) (160.384.229) Laba Bersih 505.530.486.524 103.916.961.840 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 2

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN - lanjutan 2011 2010 Pendapatan Komprehensif : Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual - - Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan 505.530.486.524 103.916.961.840 Laba Yang Dapat Diatribusikan Kepada : Pemilik Entitas Induk 505.530.081.934 103.916.788.453 Kepentingan Non Pengendali 404.590 173.387 Jumlah 505.530.486.524 103.916.961.840 Jumlah Laba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk 505.530.081.934 103.916.788.453 Kepentingan Non Pengendali 404.590 173.387 Jumlah 505.530.486.524 103.916.961.840 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 3

PT SAMUEL SEKURITAS INDONESIA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun yang Berkahir 31 Desember 2010) Keuntungan Modal (Kerugian) Ditempatkan Yang Belum Kepentingan Non Jumlah dan Disetor Direalisasi Saldo Laba Jumlah Pengendali Ekuitas Saldo 1 Januari 2010 125.000.000.000 (8.925.032.182) 41.956.491.236 158.031.459.054 7.969.769.115 166.001.228.169 Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan - 16.030.865.874 11.152.815.576 27.183.681.450 1.737.727.786 28.921.409.236 Saldo 31 Desember 2010 125.000.000.000 7.105.833.692 53.109.306.812 185.215.140.504 9.707.496.901 194.922.637.405 Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan - 1.670.247.963 11.535.883.198 13.206.131.161 2.863.099.340 16.069.230.501 Saldo 31 Desember 2011 125.000.000.000 8.776.081.655 64.645.190.010 198.421.271.665 12.570.596.241 210.991.867.906 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 3

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN 2011 2010 Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan (Pembayaran) atas Efek Diperdagangkan 1.142.222.511 (11.340.680.632) Penerimaan Jasa Pengelolaan Investasi 429.916.671 574.795.196 Penerimaan Komisi Perantara Pedagang Efek 2.184.689.144 3.745.269.276 Penerimaan atas Jasa Penjamin Emisi 498.725.000 - Penerimaan Pendapatan Bunga, Bersih 736.569.502 1.480.741.106 Penerimaan dari Nasabah, Bersih 815.828.183 575.282.332 Penerimaan Dividen 353.872.547 252.618.176 Pembayaran Kepada Karyawan dan Pemasok (5.871.296.676) (6.260.856.690) Penerimaan (Pembayaran) dari Lembaga Kliring dan Penjaminan 3.608.837.500 (8.312.418.500) Penerimaan (Pembayaran) Lainnya (43.250.379) 2.400.750.651 Pembayaran Pajak Penghasilan (423.063) (189.255.655) Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Operasi 3.855.690.940 (17.073.754.741) Arus Kas dari Aktivitas Investasi Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya (44.830.378) (40.009.881) Perolehan Aset Tetap (140.847.420) (838.914.200) Aset Lain-lain (10.982.483) 50.410.300 Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi (196.660.281) (828.513.781) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Penambahan Modal Disetor - 11.000.000.000 Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan - 11.000.000.000 Kenaikan (Penurunan) Kas dan Setara Kas 3.659.030.659 (6.902.268.522) Kas dan Setara Kas Awal Tahun 4.995.680.380 11.897.948.902 Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 8.654.711.039 4.995.680.380 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 5

1. Umum a. Pendirian dan Informasi Umum PT Aldiracita Corpotama (Entitas) didirikan berdasarkan akta No. 378, tanggal 28 Juni 1990 yang dibuat di hadapan Mohammad Said Tadjoedin, SH., notaris di Jakarta. Akta ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No. C-24002.HT.01.01, tanggal 9 Juli 1990. Akta pendirian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 23, tanggal 27 Januari 2010 yang dibuat di hadapan Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, SH., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor perseroan semula sebesar Rp. 73.750.000.000,- dan terbagi atas 73.750 saham menjadi sebesar Rp. 84.750.000.000,- dan terbagi atas 84.750 saham. Maksud dan Tujuan Entitas Entitas ini telah mendapatkan izin usaha dari Bapepam sebagai Pedagang dan Perantara Pedagangan Efek dan penjamin emisi efek berdasarkan keputusan Bapepam Nomor 1360/KMK/013/1990 dan nomor 1361/KMK.013/1990 tertanggal 30 Oktober 1990. Sesuai dengan anggaran dasarnya, Entitas mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut : a. b. Bertindak sebagai agen penjual atau kelompok penjualan dalam emisi efek. c. Menyimpan dan mengelola efek-efek yang terdapat di bursa efek Indonesia dan surat berharga pasar uang yang diterbitkan oleh Entitas-Entitas dan badan hukum lain didalam negeri. d. e. Berusaha dalam bidang perdagangan efek baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk pihak lain (makelar, komisioner, perantara pedagang efek). Menjalankan segala tindakan baik untuk Entitas atau untuk dan atas nama pihak lain yang bersangkutan langsung atau tidak langsung dalam perdagangan. Menjalankan kegiatan-kegiatan usaha lainnya yang tidak menyimpang dari kegiatan dalam usaha pasar modal. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta No. 17 tanggal 16 Nopember 2011 yang dibuat di hadapan Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, SH., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui perubahan susunan pengurus Entitas, sehingga susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Entitas pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut : Komisaris Utama : Henry Cratein Suryanaga Komisaris : Lewi Sasmita Kosasih Direktur Utama : Eddyanto Herumantoro Direktur : Wangsa Ratna Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta No. 12 tanggal 13 Oktober 2006 yang dibuat di hadapan Yulia, SH., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui perubahan susunan pengurus Entitas, sehingga susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Entitas pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut : Komisaris : Lewi Sasmita Kosasih Direktur Utama : Eddyanto Herumantoro Direktur : Wangsa Ratna Besarnya kompensasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut : 2011 2010 Imbalan Kerja Jangka Pendek 1.084.800.000 628.800.000 Imbalan Kerja Jangka Panjang 220.219.240 104.887.983 Jumlah 1.305.019.240 733.687.983 b. Entitas Anak Yang DiKonsolidasi Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari laporan keuangan PT Aldiracita Corportama dan Entitas Anak yang bergerak sebagai Pedagang dan Perantara Perdagangan Efek serta sebagai Penjamin Emisi Efek, untuk Induk Entitas. Adapun PT Surya Timur Alam Raya selanjutnya disebut "Entitas Anak", Entitas Anak bergerak sebagai manajer investasi. Entitas mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara 99,99% dan 99,94% pada PT Surya Timur Alam Raya berdasarkan nilai nominal saham untuk tahun 2011 dan 2010. Seluruh transaksi dan saldo yang saling berhubungan, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Entitas sebagai satu kesatuan usaha. 6

2. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansu Keuangan Baru Perubahan atas standar berikut wajib diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011 yang berdampak terhadap penyajian laporan keuangan. Efektif tanggal 1 Januari 2011, Entitas telah menerapkan PSAK 1 (Revisi 2009) "Penyajian Laporan Keuangan". Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan kinerja (laporan laba rugi komprehensif) atau dua laporan (laporan laba rugi dan laporan laba rugi komprehensif). Entitas memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan. Laporan keuangan konsolidasi telah disusun menggunakan pengungkapan yang disyaratkan. Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interprestasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak berdampak material terhadap Entitas. PSAK No. 2 (Revisi 2009) : Laporan Arus Kas PSAK No. 3 (Revisi 2010) : Laporan Keuangan Interim PSAK No. 4 (Revisi 2009) : Laporan Keuangan Konsolidasianan dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 5 (Revisi 2009) : Segmen Operasi PSAK No. 7 (Revisi 2010) : Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi PSAK No. 8 (Revisi 2010) : Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK No. 12 (Revisi 2009) : Bagian Peartisipasi dalam Ventura Bersama PSAK No. 15 (Revisi 2009) : Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK No. 19 (Revisi 2010) : Aset Tak Berwujud PSAK No. 22 (Revisi 2010) : Kombinasi Bisnis PSAK No. 23 (Revisi 2010) : Pendapatan PSAK No. 25 (Revisi 2009) : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK No. 48 (Revisi 2009) : Penurunan Nilai Aset PSAK No. 57 (Revisi 2009) : Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK No. 58 (Revisi 2009) : Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK No. 7 (Revisi 2009) : Konsolidasian Entitas Bertujuan Khusus ISAK No. 9 : Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa ISAK No. 10 : Program Loyalitas Pelanggan ISAK No. 11 : Distribusi Aset Non-Kas kepada Pemilik ISAK No. 12 : Pengendalian Bersama Entitas-Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK No. 14 : Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web ISAK No. 17 : Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai 3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi a. Prinsip Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Keuangan Konsolidasian ini disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia sebagaimana diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 serta Lampiran Keputusan BAPEPAM-LK No. KEP-06/PM/2000, "Pedoman Penyajian Laporan Keuangan". Disusun berdasarkan harga perolehan (historical cost ) dan mengikuti prinsip kesinambungan (going concern). Dengan demikian, dalam laporan keuangan tidak diperhatikan perubahan pada nilai uang maupun nilai sekarang (current value) dari aset-aset milik Entitas kecuali hal itu dinyatakan secara khusus. Kebijakan akuntansi ini diterapkan secara konsisten kecuali apabila dinyatakan adanya perubahan dalam kebijakan akuntansi yang dianut. b. Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak yang mayoritas sahamnya dimiliki atau dikendalikan oleh Entitas Induk. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas Induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu Entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Pengendalian juga ada ketika Entitas Induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu Entitas jika terdapat : - - kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional Entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; 7

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan b. Prinsip Konsolidasian - lanjutan - - kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau perorangan pengatur setara dan mengendalikan Entitas melalui dewan atau perorangan tersebut; atau perjanjian; kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau perorangan pengatur setara dan mengendalikan Entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau perorangan tersebut. Dalam hal pengendalian terhadap Entitas Anak dimulai atau diakhiri dalam suatu tahun tertentu, maka hasil usaha Entitas Anak yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh atau hingga saat pengendalian atas Entitas Anak tersebut berakhir. Kepentingan non pengendali atas laba atau rugi Entitas Anak yang dikonsolidasikan selama periode pelaporan diidentifikasi dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Kepentingan non pengendali dan bagian kepemilikan Entitas Induk atas aset neto Entitas Anak yang dikonsolidasikan diidentifikasi secara terpisah. Seluruh transaksi dan saldo yang material antar Entitas yang dikonsolidasi telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian. c. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan diklasifikasi dalam kategori aset keuangan yang diukur "pada nilai wajar melalui laporan laba rugi" (FVTPL), "investasi hingga jatuh tempo" (HTM), aset keuangan "tersedia untuk dijual" (AFS) dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengklasifikasian ini tergantung pada sifat dan tujuan aset keuangan dan ditetapkan pada saat pengakuan awal. c.1 Aset Keuangan Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok, diperdagangkan, jika: Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau Merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan selain aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada pengakuan awal, jika: Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau Aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Entitas, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau Merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif rnelekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL. Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada catatan 4b. 8

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan c. Aset Keuangan - lanjutan c.2 Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Entitas memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount ) dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. c.3 Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS) Efek utang, saham dan reksadana milik Entitas yang diperdagangkan pada pasar aktif dan diklasifikasi sebagai AFS dinyatakan pada nilai wajar. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada catatan 4b. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Entitas untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. c.4 Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang Kas dan setara kas, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang lembaga kliring dan penjaminan, piutang nasabah, saldo debit rekening efek dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai "pinjaman yang diberikan dan piutang", yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Transaksi efek yang dipinjamkan dilaporkan sebagai pembiayaan yang dijamin kecuali jika terdapat letters of credit atau jaminan lain yang diperlakukan sebagai jaminan. Sehubungan dengan efek yang dipinjamkan, Entitas menerima jaminan dalam bentuk uang tunai atau jaminan lainnya. c.5 Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. 9

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan c. Aset Keuangan - lanjutan c.6 Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan Konsolidasian. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Entitas atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. c.7 Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi. 10

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan c. Aset Keuangan - lanjutan c.8 Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Entitas mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Entitas tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Entitas mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Entitas memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Entitas masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. d. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas d.1 Klasifikasi Sebagai Liabilitas atau Ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Entitas diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. d.2 Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Entitas dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham. d.3 Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan diukur pada FVTPL atau liabilitas keuangan lainnya. liabilitas keuangan diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan jika: Diterbitkan terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama-sama dan atas bagian tersebut terdapat bukti adanya pola ambil untung jangka pendek terkini; atau Merupakan derivatif liabilitas yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Liabilitas keuangan selain dari liabilitas keuangan kelompok diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika: Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau Liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Entitas, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau Merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL. Liabilitas keuangan sebagai FVTPL dinyatakan sebesar nilai wajar, dengan laba atau rugi yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencakup setiap bunga yang dibayar atas liabilitas keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam catatan 4b. 11

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan d. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas - lanjutan d.4 Liabilitas Keuangan Lainnya Utang lembaga kliring dan penjaminan, utang nasabah, saldo kredit rekening nasabah, biaya yang masih harus dibayar dan utang lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur dalam biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif, kecuali utang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. d.5 Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran kas di masa datang selama perkiraan umur liabilitas keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. d.6 Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Entitas menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Entitas telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. e. Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. f. Aset Tetap Pemilikan Langsung Aset tetap pemilikan langsung dicatat berdasarkan harga perolehan, sedangkan penyusutan aset tetap dihitung dengan metode "persentase tetap dari jumlah tercatat". Persentase penyusutan untuk masing-masing aset tetap adalah sebagai berikut: Kendaraan : 20% Inventaris Kantor : 20% Pengeluaran untuk pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan Laba (Rugi) pada saat terjadinya beban keuangan selama pembangunan yang memenuhi kriteria tertentu dikapitalisasi; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisir. Aset Tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. g. Transaksi Pihak-pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau Entitas yang terkait dengan Entitas yang menyiapkan laporan keuangannya. (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Entitas pelapor jika orang tersebut: i) ii) iii) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Entitas pelapor; Memiliki pengaruh signifikan atas Entitas pelapor; atau Personil manajemen kunci Entitas pelapor atau Entitas Induk Entitas pelapor. 12

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan g. Transaksi Pihak-pihak Berelasi - lanjutan (b) Suatu Entitas berelasi dengan Entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i) ii) Entitas dan Entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya Entitas Induk, Entitas Anak, dan Entitas Anak berikutnya terkait dengan Entitas lain). Satu Entitas adalah Entitas asosiasi atau ventura bersama dari Entitas lain (atau Entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana Entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii) Kedua Entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv) Satu Entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan Entitas yang lain adalah Entitas asosiasi dari Entitas ketiga. v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu Entitas pelapor atau Entitas yang terkait dengan Entitas pelapor. Jika Entitas pelapor adalah Entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka Entitas sponsor juga berelasi dengan Entitas pelapor. vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (1) memiliki pengaruh signifikan atas Entitas atau personil manajemen kunci Entitas (atau Entitas Induk dari Entitas). Seluruh transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan suku bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan. h. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisir selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. i. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan komisi dan jasa lainnya yang berkaitan dengan transaksi perantara pedagang efek diakui pada saat transaksi terjadi. Pendapatan dari jasa manajemen investasi diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. Keuntungan (kerugian) dari perdagangan efek meliputi keuntungan (kerugian) yang timbul dari penjualan efek dan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar portofolio efek. j. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak periode berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Seluruh perbedaan temporer antara jumlah yang tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasikan diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. k. Penyertaan Saham Penyertaan pada Bursa Efek dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi penyisihan (jika ada) yang merupakan taksiran manajemen atas penurunan tetap nilai dari keanggotaan pada bursa tertentu. Penyertaan saham yang dimiliki kurang dari 20% dinyatakan sebesar biaya perolehan (cost method). Penyertaan saham dengan kepemilikan 20% sampai dengan 50% baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi sejak perolehan sesuai dengan persentase kepemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (equity method). 13

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan l. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Entitas menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan. m. Manfaat Karyawan Entitas mengakui liabilitas manfaat karyawan yang tidak didanai berdasarkan Undang-Undang Tenaga kerja No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Biaya jasa lalu atas penerapan pertama kali kebijakan ini diamortisasi selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Koreksi dan dampak perubahan asumsi aktuaria berikutnya, diamortisasi selama rata-rata masa kerja karyawan. Perhitungan manfaat karyawan dihitung dengan menggunakan metode Project Unit Credit yang mencerminkan jasa pekerja pada saat penilaian. n. Penggunaan Estimasi Penyajian laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi angka yang dilaporkan. Sesuai dengan sifat bawaannya, estimasi yang dibuat mengandung adanya unsur ketidakpastian, sehingga jumlah sebenarnya yang dilaporkan di periode yang akan datang dapat berbeda dengan estimasi tersebut. 4. Instrumen Keuangan a. Klasifikasi Instrumen Keuangan Rincian kebijakan akuntansi penting dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria untuk pengakuan, dasar pengukuran, dan dasar pengakuan pendapatan dan beban) untuk setiap klasifikasi aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas diungkapkan dalam catatan 4. Klasifikasi aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi Tidak memiliki Kuotasi Harga di Pasar Aktif Ditetapkan dan Nilai Untuk Diukur Wajarnya Tidak Pinjaman Yang Kelompok Pada Nilai Dapat Diukur Diberikan dan Diperdagangkan Wajar Dengan Andal Piutang Jumlah Kas dan Setara Kas - - - 8.654.711.039 8.654.711.039 Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya - - - 813.535.826 813.535.826 Portofolio Efek 1.061.328.283.600 28.707.474.451 - - 1.090.035.758.051 Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan - - - 5.011.134.000 5.011.134.000 Piutang Nasabah - - - 16.018.505.135 16.018.505.135 Piutang Lain-lain - - - 175.137.836 175.137.836 Pendapatan Yang Masih Harus Diterima - - - 750.954.833 750.954.833 Penyertaan Saham - - 135.000.000-135.000.000 Aset Lain-lain - - - 1.418.585.998 1.418.585.998 Jumlah 1.061.328.283.600 28.707.474.451 135.000.000 32.842.564.667 1.123.013.322.718 14

4. Instrumen Keuangan - lanjutan a. Klasifikasi Instrumen Keuangan - lanjutan Klasifikasi aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi Tidak memiliki Kuotasi Harga di Pasar Aktif Ditetapkan dan Nilai Untuk Diukur Wajarnya Tidak Pinjaman Yang Kelompok Pada Nilai Dapat Diukur Diberikan dan Diperdagangkan Wajar Dengan Andal Piutang Jumlah Kas dan Setara Kas - - - 4.995.680.380 4.995.680.380 Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya - - - 768.705.448 768.705.448 Portofolio Efek 400.245.204.100 183.833.677.995 - - 584.078.882.095 Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan - - - 5.978.735.000 5.978.735.000 Piutang Nasabah - - - 16.747.228.938 16.747.228.938 Piutang Lain-lain - - - 150.025.236 150.025.236 Pendapatan Yang Masih Harus Diterima - - - 286.857.644 286.857.644 Penyertaan Saham - - 135.000.000-135.000.000 Aset Lain-lain - - - 1.417.017.466 1.417.017.466 Jumlah 400.245.204.100 183.833.677.995 135.000.000 30.344.250.112 614.558.132.207 Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai wajar aset keuangan tidak berbeda material dengan nilai tercatatnya. Biaya dibayar di muka dan pos tertentu yang termasuk dalam aset lain-lain tidak diklasifikasi sebagai aset keuangan berdasarkan PSAK 55 (revisi 2006). Klasifikasi liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Nilai Wajar Biaya Melalui Laporan Perolehan Yang Laba Rugi Diamortisasi Jumlah Utang Kliring dan Penjaminan - 6.817.916.500 6.817.916.500 Utang Nasabah - 7.811.303.141 7.811.303.141 Biaya Yang Masih Harus Dibayar - 185.427.434 185.427.434 Utang Lain-lain - 112.511.839 112.511.839 Jumlah - 14.927.158.914 14.927.158.914 Klasifikasi liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Nilai Wajar Biaya Melalui Laporan Perolehan Yang Laba Rugi Diamortisasi Jumlah Utang Kliring dan Penjaminan - 4.176.680.000 4.176.680.000 Utang Nasabah - 7.724.198.761 7.724.198.761 Biaya Yang Masih Harus Dibayar - 96.570.613 96.570.613 Utang Lain-lain - 54.748.023 54.748.023 Jumlah - 12.052.197.397 12.052.197.397 Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai wajar liabilitas keuangan tidak berbeda material dengan nilai tercatatnya. Utang pajak dan liabilitas diestimasi tidak diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan berdasarkan PSAK 55 (revisi 2006). 15

4. Instrumen Keuangan - lanjutan b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut: Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga kuotasi pasar. Untuk aset keuangan, nilai wajar digunakan harga penawaran, sedangkan untuk liabilitas keuangan digunakan harga permintaan. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis arus kas yang didiskontokan dengan menggunakan harga transaksi pasar kini yang diobservasi dan kuotasi dealer untuk instrumen serupa. Jika harga tersebut diatas tidak tersedia, analisis arus kas yang didiskontokan bisa dilakukan dengan menggunakan tingkat bunga pengembalian sesuai dengan durasi instrumen keuangan. Instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan andal, diukur pada biaya perolehan. c. Saling Hapus Dari Instrumen Keuangan Aset dan liabilitas keuangan dari transaksi efek saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. 5. Kebijakan dan Tujuan Manajemen Risiko Keuangan Entitas telah mendokumentasikan kebijakan manajemen risiko keuangannya. Kebijakan yang ditetapkan merupakan strategi bisnis secara menyeluruh dan filosofi manajemen risiko. Keseluruhan strategi manajemen risiko Entitas ditujukan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar terhadap kinerja keuangan Entitas. Entitas beroperasi di dalam negeri dan menghadapi berbagai risiko keuangan termasuk manajemen modal, harga pasar, suku bunga, kredit, dan likuiditas. a. Manajemen Modal Entitas mengelola modal ditujukan untuk memastikan kemampuan Entitas melanjutkan usaha secara berkelanjutan dan memaksimumkan imbal hasil kepada pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Untuk memelihara atau mencapai struktur modal yang optimal, Entitas dapat menyesuaikan jumlah pembayaran dividen, pengurangan modal, penerbitan saham baru atau membeli kembali saham beredar, mendapatkan pinjaman baru atau menjual aset untuk mengurangi pinjaman aman. Entitas juga diwajibkan untuk memelihara persyaratan minimum modal kerja bersih seperti yang disebutkan dalam peraturan BAPEPAM- LK No.V.D.5, yang antara lain, menentukan Modal Kerja Bersih Disesuaikan untuk entitas efek yang beroperasi sebagai perantara perdagangan efek dan penjamin emisi sebesar Rp 25 miliar. Untuk mengatasi risiko ini, Entitas terus mengevaluasi tingkat kebutuhan modal kerja berdasarkan peraturan dan memantau perkembangan peraturan tentang modal kerja bersih yang disyaratkan dan mempersiapkan peningkatan batas minimum yang diperlukan sesuai peraturan yang mungkin terjadi dari waktu ke waktu di masa datang. Entitas telah memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Entitas juga diwajibkan untuk mempunyai modal disetor di atas ketentuan yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Keuangan No.153/PMK.010/2010 tentang kepemilikan saham dan permodalan Entitas efek. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Entitas telah memenuhi persyaratan tersebut. b. Risiko Harga Pasar Eksposur entitas terhadap risiko harga pasar terutama muncul dari counterparty yang gagal memenuhi liabilitasnya atau melalui kesalahan perdagangan dan kesalahan lainnya. Dalam transaksi perdagangan di bursa, Entitas bertindak sebagai prinsipal dan kemudian menovasi kontrak tersebut ke nasabah. Kegagalan nasabah menerima perdagangan akan menyebabkan Entitas terkena risiko harga pasar. Entitas tidak memiliki eksposur risiko konsentrasi yang signifikan untuk setiap investasi. 16

5. Kebijakan dan Tujuan Manajemen Risiko Keuangan - lanjutan c. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga arus kas adalah risiko arus kas di masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Nilai wajar risiko suku bunga adalah risiko nilai wajar instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Entitas dihadapkan pada berbagai risiko terkait dengan fluktuasi suku bunga pasar. Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito berjangka dan piutang, perdagangan utang jatuh tempo dan pinjaman dari lembaga keuangan. Entitas memonitor perubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Entitas sesuai dengan pasar. Entitas belum melakukan lindung nilai yang efektif untuk pinjaman yang suku bunganya mengambang. d. Risiko Kredit Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari counterparty atas liabilitas kontraktual yang mengakibatkan kerugian keuangan kepada Entitas. Entitas tidak memiliki risiko konsentrasi kredit yang signifikan. Entitas memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa perdagangan hanya dengan nasabah yang mempunyai catatan kredit yang baik dan menetapkan batas kredit dan tingkat jaminan untuk klien. Eksposur risiko kredit Entitas berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, Entitas memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jenis instrumen diterima Entitas atas jaminan tersebut dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa. e. Risiko Likuiditas Manajemen telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Entitas mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan fasilitas pinjaman, dengan terus memantau rencana dan realisasi arus kas dengan cara pencocokkan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2011 analisis aset keuangan Entitas berdasarkan jatuh tempo dari tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian sampai dengan tanggal jatuh tempo diungkapkan dalam tabel adalah arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan sebagai berikut: Tiga Bulan Kurang Dari Sampai Dengan Lebih Dari Tiga Bulan Satu Tahun Satu Tahun Jumlah Kas dan Setara Kas 8.654.711.039 - - 8.654.711.039 Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya 813.535.826 - - 813.535.826 Portofolio Efek 1.061.328.283.600 28.707.474.451-1.090.035.758.051 Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan 5.011.134.000 - - 5.011.134.000 Piutang Nasabah 16.018.505.135 - - 16.018.505.135 Piutang Lain-lain 175.137.836 - - 175.137.836 Pendapatan Yang Masih Harus Diterima 750.954.833 - - 750.954.833 Penyertaan Saham - - 135.000.000 135.000.000 Aset Lain-lain - - 1.418.585.998 1.418.585.998 Jumlah 1.092.752.262.269 28.707.474.451 1.553.585.998 1.123.013.322.718 17

5. Kebijakan dan Tujuan Manajemen Risiko Keuangan - lanjutan e. Risiko Likuiditas - lanjutan Pada tanggal 31 Desember 2010 analisis aset keuangan Entitas berdasarkan jatuh tempo dari tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian sampai dengan tanggal jatuh tempo diungkapkan dalam tabel adalah arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan sebagai berikut: Tiga Bulan Kurang Dari Sampai Dengan Lebih Dari Tiga Bulan Satu Tahun Satu Tahun Jumlah Kas dan Setara Kas 4.995.680.380 - - 4.995.680.380 Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya 768.705.448 - - 768.705.448 Portofolio Efek 400.245.204.100 183.833.677.995-584.078.882.095 Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan 5.978.735.000 - - 5.978.735.000 Piutang Nasabah 16.747.228.938 - - 16.747.228.938 Piutang Lain-lain 150.025.236 - - 150.025.236 Pendapatan Yang Masih Harus Diterima 286.857.644 - - 286.857.644 Penyertaan Saham - - 135.000.000 135.000.000 Aset Lain-lain - - 1.417.017.466 1.417.017.466 Jumlah 429.172.436.746 183.833.677.995 1.552.017.466 614.558.132.207 Pada tanggal 31 Desember 2011 analisis liabilitas keuangan Entitas berdasarkan jatuh tempo dari tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian sampai dengan tanggal jatuh tempo diungkapkan dalam tabel adalah arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan sebagai berikut: Tiga Bulan Kurang Dari Sampai Dengan Tiga Bulan Satu Tahun Jumlah Utang Kliring dan Penjaminan 6.817.916.500-6.817.916.500 Utang Nasabah 7.811.303.141-7.811.303.141 Biaya Yang Masih Harus Dibayar 185.427.434-185.427.434 Utang Lain-lain 112.511.839-112.511.839 Jumlah 14.927.158.914-14.927.158.914 Pada tanggal 31 Desember 2010 analisis liabilitas keuangan Entitas berdasarkan jatuh tempo dari tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian sampai dengan tanggal jatuh tempo diungkapkan dalam tabel adalah arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan sebagai berikut: Tiga Bulan Kurang Dari Sampai Dengan Tiga Bulan Satu Tahun Jumlah Utang Kliring dan Penjaminan 4.176.680.000-4.176.680.000 Utang Nasabah 7.724.198.761-7.724.198.761 Biaya Yang Masih Harus Dibayar 96.570.613-96.570.613 Utang Lain-lain 54.748.023-54.748.023 Jumlah 12.052.197.397-12.052.197.397 18