MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN IPS. Prof. Dr. Wayan Lasmawan, M.Pd

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh. Ace Suryadi, MSc, Ph.D. Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah

REFORMASI SISTEM PEMBELAJARAN

Soft Skills? Apa dan Bagaimana. Pengembangan Soft Skills untuk meningkatkan mutu lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDEKATAN SCL

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh : Sri Milangsih NIM. S BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Persepsi ini menyebabkan guru terkungkung dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran di sekolah. Pendidikan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu

JURNAL OLEH YENI FARIDA The Learning University

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya dari siswa, pengajar,

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Muhamad Nurachim, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari proses belajar mengajar di sekolah, sebab sekolah. Dalam pembelajaran atau proses belajar mengajar di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Barangkali tidak banyak yang menyadari bahwa pendidikan di Indonesia

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL. contextual teaching and learning

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cara mencari

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,

Contoh Pendidikan Karakter Dalam Mata Kuliah: Sikap Mental Etika Profesi

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah suatu keharusan, karena suka atau tidak suka arus TIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diartikan sebagai usaha atau kegiatan untuk mengembangkan

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH/ PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

DADANG SUPARDAN JURS. PEND. SEJARAH FPIPS UPI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data, perkembangan pendidikan Indonesia masih tertinggal

PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1

BAB I PENDAHULUAN. dengan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Menengah Pertama

BAB I PENDAHULUAN. budaya dalam bentuk pola pikir. Sebagai proses transformasi, sudah barang tentu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183)

I. PENDAHULUAN. teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dewasa ini.

KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY

DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN. Oleh Herminarto Sofyan

BAB I PENDAHULUAN Etty Twelve Tenth, 2013

I. PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran. Guru juga sebagai pengatur dan

Dasar-dasar Pembelajaran Fisika

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi. Kesemua unsur-unsur pembelajaran tersebut sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dwi Widi Andriyana,2013

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang baik, yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DALAM PEMBELAJARANMENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31. Ayat (3) mengamanatkan agar pemerintah mengusahakan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. latihan sehingga mereka belajar untuk mengembangkan segala potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.

BAB I PENDAHULUAN. belajar apabila dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku dan tidak tahu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

pembelajaran berbasis paikem

BAB I PENDAHULUAN. Global Monitoring report, (2012) yang dikeluarkan UNESCO menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No 20 tahun 2003 pasal 1 menegaskan bahwa pendidikan. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu

I. PENDAHULUAN. kegunaan penelitian. Pembahasan secara rinci masing-masing kajian tersebut

Oleh: Sadono 1) & Kana Hidayati 2) 1) SMA Muhammadiyah I Yogyakarta 2) Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK

PENINGKATAN KECAKAPAN BERPIKIR MELALUI IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ASEP MUNIR HIDAYAT, 2015

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan perbaikan mutu pendidikan agar mencapai tujuan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan, karena pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF. Dr. Syamsurizal

I. PENDAHULUAN. sepanjang hayat (long life education). Hal ini sesuai dengan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu

Penyusunan RPKPS dengan strategi student-centered learning. Harsono Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nita Awalita Sundari, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah, dalam kaitannya dengan pendidikan sebaiknya dijadikan tempat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

sampai dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006 menuntut perubahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Arus kemajuan zaman yang ditandai dengan semakin pesatnya ilmu

Transkripsi:

MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN IPS Prof. Dr. Wayan Lasmawan, M.Pd

PROSES BELAJAR DI SEKOLAH (yang selama ini berlangsung) TEACHING? MEMORIZING NOTHING REMEMBERING FORGETING

6 CAPACITY ELEMENTS OF HUMANKIND 6 KELEMAHAN OUTCOME PENDIDIKAN 1 2 The power of CHARACTER The power of LEADERSHIP Belum mampu mengembangkan karakter dan moral anak didik dalam rangka menegakkan nilai-nilai dan integritas manusia Indonesia Belum mampu mengembangkan kemampuan dan kekuatan leadership sebagai modal untuk melahirkan kreativitas, inovasi, kearifan, dan kemandirian 3 The power of CITIZENSHIP Belum dapat memberdayakan heterogenitas sosial dan budaya bangsa sebagai kekuatan dalam percaturan internasional 4 5 The power of THINKING The power of SKILLS Belum dapat mengembangkan kemampuan berpikir utk memecahkan kompeksitas masalah, bahkan mengatasi malas berpikir. Budaya berpikir tidak berkembang. Belum dapat memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri, baik melalui tenaga kerja terampil, tenaga ahli, dan kewiraswastaan 6 The power of ENGINEERING Belum mampu mengembangkan kekuatan riset, inovasi dan rekayasa teknologi utk membangun keunggulan kompetitif yang menghasilkan nilai tambah tinggi

MASALAH PEMBELAJARAN Pengajaran instruksional, hafalan, dari sumber tunggal? Cenderung indoktriner, tidak banyak memberikan exercise untuk KOGNITIF melatih BERPIKIR Teralienasi dari fenomena, fakta & dinamika di luar Media pembelajaran terbatas Sedikit sekali referensi, interaksi, studi, yg dpt memperkaya khasanah BERPIKIR & PENGHAYATAN NILAI-NILAI, yg dapat mempengaruhi perubahan mind-set, sikap, dan perilaku? AFEKTIF Setting ruang, suasana, & gerak yg statis, monoton, dan formal Kurang memberikan rangsangan bagi berkembangnya DINAMIKA fisik & mental siswa utk mencapai vitalitas & daya juang yg tinggi, serta aktivitas yg gesit-enerjik? MOTORIK Sistem evaluasi yg sederhana, sempit dan terbatas ujian pilihan ganda Bias penilaian

Mampu dan Mau adalah modal Sukses Bagaimana caranya? M a m p u M a u Tujuan

Tingkatkan Mau

KEMAUAN akan meningkat bila.. Tahu manfaat Pikiran semangat Lingkungan belajar asyik Bersikap positif Doa jangan lupa

Bila mahasiswa tahu manfaat motivasi belajar akan meningkat. JELASKAN tujuan dan isi pelajaran Anda. keterkaitan dengan pelajaran lainnya Ccntoh konkrit mengajar Harapan Anda pada mahasiswa Harapan mhs terhadap Anda.

Semangatkan pikiran melalui gerakan, sikap, penuh enersi. pembelajaran afektif adalah panutan Anda bersemangat, cinta, antusias latih mereka untuk makin sering melakukan... memasang mimik muka orang cerdas

Makin aktif, belajar makin baik Kita belajar 10% dari apa yang kita baca 20% dari apa yang kita dengar 30% dari apa yang kita lihat 50% dari apa yang kita lihat dan kita dengar 70% dari apa yang kita katakan 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan Untuk mempelajari sesuatu, praktikanlah!

Yang mampu merubah kualitas diri, adalah diri sendiri. RIGHT ATTITUDE R eality, risk taking, and responsibility I magination, innovating, and integrity G oals-oriented, graciousness, and greatness H abits health, and humor T ime thinking, and trusting

Tingkatkan Mampu

Terampil belajar catat cermat dengar cerdas baca akurat komunikasi efektif ingat tepat bertanya dengan bangga

Tingkatkan ke-mampu-an (KETRAMPILAN) belajar Belajar cara belajar :belajar-cepat (accelerated learning), belajar-super (super learning), suggestopedia, belajar dengan seluruh otak (whole-brain learning), belajar terpadu (integrative learning), atau belajar sejati (true learning). Metode belajar terbaik ternyata mirip dengan metode belajar pada diri anak-anak. Keterampilan berpikir, metode yang umum yang dipakai, Lateral Thinking (Edward de Bono), Brainstroming (Alex Osborn), Creative Problem Solving (Donald Treffinger), Superbrain (Dilip Mukerjea), dan lain-lain.

Keterampilan mencatat Gambar Peta Pikiran Tema utama terletak di tengahtengah Ada cabang-cabang utama untuk setiap sub tema Kata-kata tunggal digunakan untuk setiap konsep Bila mungkin, setiap konsep memiliki sebuah gambar.

Pendengar cerdas. sikap semangat, mengkaitkan dengan pengetahuan yang dipunyainya, membuat pertanyaan gunakan enam pelayan Anda aktif tanya-jawab, diskusi.

membaca cepat dan akurat. Kiat membaca-cepat Pastikan dahulu informasi apa yang Anda cari Letakkan buku Anda sejauh 50 cm dari mata: cukup untuk melihat seluruh halaman. Gerakkan telunjuk Anda ke bawah ditengah-tengah halaman. Dengan mata, lihatlah tepat di atas ujung jari. Gerakkan jari dengan cepat sehingga Anda tidak punya waktu untuk berhenti pada setiap huruf dan mengucapkannya

berkomunikasi, mencari dan menggunakan informasi. memakai sumber-sumber informasi perpustakaan, internet, CD-Rom, berbahasa, berkomunikasi baik lisan (berbincang santai, bertanya, menjawab pertanyaan, menyampaikan pidato, dll) maupun tertulis (membina sahabat pena, mengirim e-mail, dll)., kerapihan dan ketertiban dalam mendokumentasi, dan menyimpan informasi,

Keterampilan mengingat. Keterampilan bertanya. Semakin luas Anda mengkait-kaitkan berbagai hal, semakin banyak Anda belajar.

Rangkuman

Selalu ADA Perubahan Siapkan kita menghadapinya?

Tugas-tugas otentik sebagai pusat orientasi berbagai aspek pembelajaran Extended blocks of time All students practice advanced skills Multidisciplinary curriculum Performance-based assessment Teacher as Facilitator AUTHENTIC challenging TASKS Collaborative learning Heterogeneous groupings Student exploration Interactive modes of Instruction Dalam pembelajaran konstruktivis, proses pembelajaran dikonsentrasikan pada pelaksanaan tugas-tugas otentik (authentic tasks), yaitu tugas-tugas yang bersifat kontekstual dan diberikan kepada sekelompok siswa dalam bentuk proyek, yang dapat bersifat pengkajian, penelitian, atau pemecahan masalah, yang cenderung bersifat kompleks, dan membutuhkan pendekatan multidisiplin dalam penyelesaiannya

AKTIVITAS METODE ICT tools (Hypermedia, Database, Reference tools, Intelligent tools, Microworld, Multimedia, Networking, Distance Learning application, Word processor, Spreadsheet, Presentation) ICT = Information & Communication Technolog PEMBELAJARAN BERMAKNA TUGAS-TUGAS OTENTIK (Mengintegrasikan aspek-aspek MENTAL, INTELEKTUAL, dan SKILL) Heterogeneous groupings, Performance-based assessment, Multidiscipline, Collaborative, Interactive modes of instruction, Teacher as facilitator Menerima informasi /pengetahuan Input dan pengolahan data / informasi Pembahasan /analisis Penuangan dan penyampaian hasil Eksplorasi Penelitian Observasi Eksperimen Pengajaran Workshop Pendataan Kalkulasi Matrikulasi Workshop Diskusi Penulisan Presentasi

INTEGRASI TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN EFFECTIVE IMPACT EFEK EMOSI (Kondisi menyenangkan /mengasyikan) EFFECTIVE IMPACT Advanced skills development (Keterampilan menggunakan teknologi tinggi) TEKNOLOGI (ICT) Learning tools (Program-program Aplikasi dan utilitas) Intellectual Capacity Development Mengembangkan kemampuan mencipta, memanipulasi, dan kapasitas belajar Berlatih dengan tugas-tugas yang berbasis pemecahan masalah Membangun lingkungan belajar konstruktivis

Struktur kelembagaan pendidikan dan prinsip-prinsipnya dalam reformasi pendidikan Level Pemerintah pusat & daerah Dukungan perubahan (political will) Pendelegasian wewenang (termasuk peraturan yang kondusif) Sistem assessment yang kompatibel Dukungan sumber daya Eksternal Politisi, industriawan /pebisnis, tokoh, asosiasi, orang tua siswa, dan masyarakat umumnya, dapat memberikan kontribusi, tuntutan, dorongan, kritik, bahkan partisipasi dalam perencanaan, desain, dan pengambilan keputusan Level Sekolah Tujuan yang jelas Kultur yang menunjang Site-based management Dukungan sumber daya Profesionalisasi guru Level Kelas Eksplorasi siswa Model instruksi interaktif Tugas-tugas autentik, menantang, dan multidisiplin Pembelajaran kolaboratif Guru sebagai fasilitator Pengelompokan heterogen dari segi umur, latar belakang, dan kemampuan (ability) Penilaian berdasarkan kinerja (performance-based assessment)