BAB I PENDAHULUAN. hamba Allah, maka pendidikan berarti menumbuhkan personalitas. (kepribadian) serta menanamkan rasa tanggung jawab.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. baru serta teori baru kedalam kurikulum sekolah. 1 Pendidikan merupakan

SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN PAI (KE-1) PROGRAM PASCA SARJANA STAIN SALATIGA

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul. Oleh karena itu strategi ini dimulai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan

BAB II KAJIAN TEORI. Lebih lanjut strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu strategi yang

ainamulyana.blogspot.co.id ainamulyana.blogspot.co.id

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Dari proses belajar yang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

antara ketiganya. Untuk memahami apa persamaan, perbedaan, ataupun hubungan akan memilih yang panjang. Kita tidak akan memilih yang pendek, kecuali

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB II KAJIAN TEORI. A. Evaluasi Pembelajaran. 1. Pengertian Evaluasi. Evaluasi perlu dilakukan dalam kegiatan belajar-mengajar untuk dapat

Endah Rahmani Sunardi Emy Wuryani. Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmun Pendidikan Universias Kristen Satya Wacana

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. didik secara benar. dengan demikian, proses pembelajaran ditentukan

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

BAB II KAJIAN TEORI. fisik maupun sosialnya. Ini sesuai dengan yang dikatakan Slameto bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang definisi pendidikan banyak dikemukakan oleh para

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan dan ilmu yang lebih tinggi, serta sikap dan perilaku

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Usaha peningkatan pendidikan bisa ditempuh dengan meningkatkan kualitas

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 Tahun 2010, Hlm


II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Lind dan Gronlund (1995) asesmen merupakan sebuah proses yang ditempuh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat.

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 17 2

BAB II KAJIAN TEORI. menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menjatuhkan tim. pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

BAB II KAJIAN TEORI. menjadi acuan pemecahan permasalahan di lapangan.

BAB I PENDAHULUAN. sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya batas dan puncak prose. kemampuan bidang lain, suatu transfer belajar.

BAB I PENDAHULUAN. supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

PELAKSANAAN PENILAIAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 1 KOTO SALAK KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam proses belajar mengajar, hasil belajar yang diharapkan harus dirumuskan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan mampu melahirkan siswa yang cakap dan berhasil menumbuhkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dihadapkan terhadap hal baik ekonomi, sosial, budaya maupun politik.

BAB I PENDAHULUAN. sampai Sekolah Menengah Pertama (SM P) / Madrasah Tsanawiyah (MTS).

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB II TINJAUAN TEORITIS. 1. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 (2003:4): Bahwa Undang-Undang

BAB II KAJIAN TEORETIS. Menurut Silbermen strategi peran figur ( role models) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. 1 Sebagai suatu sistem

I. PENDAHULUAN. Guru SD adalah salah satu komponen penting dalam meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan suatu proses pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar.

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan saat ini adalah pembangunan dibidang pendidikan, menyadari. kalangan pendidikan itu sendiri termasuk para guru.

PENTAS TERBUKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FISIKA KOMPETENSI DASAR ALAT OPTIK KELAS X-4 SMAN 1 KEBOMAS-GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Sains bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia dan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan lapangan kerja. Pendidikan sangat terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP KARYA INDAH KECAMATAN TAPUNG FITRIANI

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya di dalam belajar.

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN OTENTIK KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA Deni Achmad Adib SMP N 1 Welahan Jepara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktif dan pendekatan keterampilan proses, guru berperan sebagai fasilitator dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan. potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran.

BAB II KAJIAN TEORI Kerangka Teoritis 1) Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Pengertian Belajar. Beberapa ahli dalam dunia pendidikan memberikan definisi belajar

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II KAJIAN TEORI. penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu. 2

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan akan dapat dicapai dengan. mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, karena hampir

BAB II LANDASAN TEORITIS. Para ahli psikologi banyak mengemukakan tentang pengertian belajar,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SUPERVISI DAN PEMBIMBINGAN BAGI GURU SMK NEGERI 1 IDI DALAM MENYUSUN BUTIR TES

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. Dalam tinjauan pustaka ini akan memaparkan pengertian-pengertian konsep yang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

Peta Konsep. Tujuan Pendidikan (Kompetensi Dasar) Proses/Kegiatan Untuk Mencapai Kompetensi. Hasil-hasil pendidikan yang dapat dicapai

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tingkah laku tersebut, seorang siswa dituntut untuk mencapai hasil

PEMANFAATAN HASIL EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMA DI KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II KAJIAN TEORI. yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak. 2

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, sikap soaial, dan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara dan pembentukan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimanapun dan kapanpun pendidikan akan selalu diperlukan, sebab dalam pendidikan tidak ada batas dan kata akhir, selama manusia itu hidup maka pendidikan diperlukan. Pendidikan juga diartikan sebagai latihan mental, moral dan fisik yang menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas kewajiban dan tanggung jawab dalam masyarakat selaku hamba Allah, maka pendidikan berarti menumbuhkan personalitas (kepribadian) serta menanamkan rasa tanggung jawab. Faktor penting dalam pendidikan tersebut adalah hasil belajar, dimana secara umum hasil belajar selalu dipandang sebagai perwujudan nilai yang diperoleh siswa melalui proses pembelajaran. Dimyati dan Mudjiono mengemukakan, bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar atau tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses penilaian mengajar, dan dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. 1 Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku yang diingini pada diri siswa-siswa. 2 Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam arti yang luas mencakup bidang kognitif, apektif, dan psikomotor, oleh sebab itu 2006. Hal. 3 1 Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta: 2009. Hal. 10 2 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung: 1

seorang guru yang ingin mengetahui apakah tujuan pembelajaran dapat dicapai atau tidak, maka ia dapat melakukan penilaian pada akhir dari proses pembelajaran. Pelajaran IPS Terpadu memiliki peranan penting dalam kehidupan umat manusia. IPS Terpadu menjadi pembantu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnyan peran IPS Terpadu bagi kehidupan umat manusia, maka sangat penting bagi siswa untuk memahami nilai-nilai pelajaran IPS Terpadu. Guru dalam pembelajaran IPS Terpadu dituntut untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran IPS Terpadu sebaik mungkin untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Hasil dari tujuan pembelajaran IPS Terpadu tidak dapat diketahui bila tidak ada proses penilaian. Penilaian merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap guru dalam setiap pembelajaran. Dengan penilaian, guru akan mengetahui perkembangan pembelajaran, proses pembelajaran, hasil belajar intelejensi, bakat khusus minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian peserta didik. Namun dalam melakukannya, guru dituntut memiliki kemampuan dalam penilaian dengan baik. Kemampuan guru dalam arti umum adalah perilaku rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapakan. Sedangkan dalam konteks keguruan, kemampuan tersebut diterjemahkan

sebagai gambaran hakekat kualitatif dan prilaku guru yang nampak sangat berarti. 3 Kemampuan mutlak yang harus dimiliki oleh seorang guru menurut Nana Sudjana, antara lain mencakup 4 : 1. Merencanakan program belajar mengajar. 2. Melaksanakan dan memimpin atau mengelola proses belajar mengajar. 3. Menilai proses belajar mengajar. 4. Mengusai bahan pelajaran dalam pengertian mengusai bidang studi atau mata pelajaran yang dipegangnya. Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan suatu nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. 5 Untuk dapat menetukan suatu nilai atau harga suatu objek diperlukan ukuran atau kriteria. Misal untuk dapat mengatakan yang baik, yang sedang, dan yang kurang. Ukuran itulah yang dinamakan kriteria. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa ciri penilaian adalah objek atau program yang dinilai dan adanya kriteria sebagai dasar untuk membandingkan antara kenyataan atau apa adanya dengan kriteria atau apa harusnya. Perbandingan bisa bersifat mutlak bisa juga bersifat relatif. Bertitik tolak dari uraian diatas dapat dinyatakan bahwa kemampuan guru dalam penilaian sangat erat hubungannya dengan hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan faktor penting dalam pendidikan karena dipandang 3 Wijaya dan Tabrani Rusyan, Profesionalisme Tenaga kependidikan, Nine Kerya Jaya, Bandung: 1992. Hal.7 4 M ulyasa, Implementasi Kurikulum, Remaja Rosdakarya, Bandung: 2004. Hal. 45 5 Nana Sudjana, Op. Cit,. Hal. 3

sebagai perwujudan nilai yang diperoleh siswa melalui proses pembelajaran. Sebagai suatu usaha yang mempunyai tujuan dan cita-cita tertentu sudah sewajarnya bila secara implisit mengandung masalah penilaian terhadap hasil belajar tersebut. Sebab setiap orang harus mengetahui sampai sejauh mana citacita yang ingin dicapai sudah terwujud dengan usaha yang telah dijalankan. Hal ini tidak mudah dilakukan bila guru tidak memiliki kompetensi atau kemampuan. Disinilah kompetensi diperlukan dalam mengelola proses belajar mengejar untuk mencapai tujuan intruksional. Keberhasilan ini akan terlihat dalam bentuk prestasi belajar siswa (hasil belajar siswa), setelah diadakan evaluasi (penilaian) baik dalam bentuk test formatif maupun test sumatif. Berdasarkan studi pendahuluan dan hasil wawancara yang peneliti lakukan pada guru mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 2 Tapung Hilir, guru mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 2 Tapung Hilir Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar,pada umumnya sudah memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang penilaian dengan baik. Hal ini dapat diliat darisegi latar belakang pendidikan mereka yang pada umumnya sarjana (S1) di bidang keguruan dan telah sertifikasi, juga telah terlaksanyanya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Tanggal 11 Juni 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan yaitu, penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjangpendidikan dasar dan menengah didasarkan padaprinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.

2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. 3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. 4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari ke- giatan pembelajaran. 5. Terbuka, berarti prosedur penilaian dan kriteria penilaian diketahui oleh peserta didik. 6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. 7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. 8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. 9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggung- jawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. 6 Namun di SMP Negeri 2 Tapung Hilir diketahui bahwa nilai-nilai siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu masih terlihat gejala-gejala sebagai berikut:masih ada hasil belajar siswa yang berada di bawah Kriteria 6 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung: 2012. Hal. 46

Ketuntasan minimum (KKM) yaitu di bawah 75 sebanyak 70 siswa dari 108 seluruh siswa. Berdasarkan gejala-gejala tersebut penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian sebagai upaya perbaikan terhadap pembelajaran IPS Terpadu dengan judul Hubungan Kemampuan Guru dalam Penilaian Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 2 Tapung Hilir Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar. B. Pengertian Istilah 1. Hubungan adalah kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih yang memudahkan proses pengenalan satu dengan yang lain. 7 2. Kemampuan Guru menurut M. Ali adalah kemampuan menyelenggarakan proses pembelajaran merupakan salah satu persyaratan utama seorang guru dalam mengupayakan hasil yang lebih dari pengajaran yang dilaksanakan. 8 3. Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan suatu nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. 9 Adapun yang dimaksud dengan kemampuan guru dalam penilaian pada penelitian ini adalah kemampuan guru dalam menyelenggarakan penilaian guna menentukan derajat keberhasilan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu sehingga kedudukan siswa dapat diketahui, apakah telah mencapai tujuan intruksional atau tujuan yang diinginkan berdasarkan tujuan dan kriteria yang telah ditentuan. 7 Http://id.search.yahoo.com/pengertian+hubungan.9april2011 8 M Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru, Bandung: 1992. Hal. 8 9 Nana Sudjana, Op, Cit. Hal. 3

4. Hasil belajar adalah tingkah laku sebagai hasil belajar dalam arti yang luas mencakup bidang kognitif, apektif, dan psikomotor, dan hasil belajar siswa atau kemampuan yang dicapai atau dimiliki murid dapat disimpulkan dalam bentuk angka atau skor. C. Permasalahan 1. Identifikasi masalah Berdasarkan dengan gejala-gejala masalah yang telah dikemukakan dalam latar belakang diatas, dapat diketahui bahwa masalah tersebut dapat didentifikasikan sebagai berikut: a. Hasil belajar siswa berada di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). b. Kemampuan guru dalam penilaian sudah baik, akan tetapi hasil belajar siswa masih rendah. 2. Batasan masalah Melihat masalah yang saya temukan dalam penelitian ini, serta keterbatasan kemampuan penulis, maka penulis membatasi permasalahan yakni: Hubungan Kemampuan Guru dalam Penilaian dengan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 2 Tapung Hilir Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu: Adakah hubungan yang signifikan antara kemampuan guru dalam penilaian dengan hasil

belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 2 Tapung Hilir Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar? D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kemampuan guru dalam penilaian dengan hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 2 Tapung Hilir Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar. 2. Kegunaan Penelitian Kegunaan Penelitian ini adalah : a. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS Terpadu dan dapat mengetahui perkembangan perubahan perilaku yang ada pada dirinya. b. Bagi guru, khususnya guru yang mengajar pelajaran IPS Terpadu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk perbaikan dalam penilaian. c. Bagi sekolah, sebagai informasi tentang kemampuan guru dalam penilaian mata pelajaran IPS Terpadu. d. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi/ wawasan keilmuan bagi peneliti dan Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).