BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN. UMUM Pasal 1

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BUPATI MADIUN,

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 1291 TAHUN 2016 T E N T A N G

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS BADAN KEUANGAN DAERAH

Perda Kab. Belitung No. 25 Tahun

PERATURAN BUPATIKUNINGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN KOTA BATU

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 80 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN

BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 5 TAHUN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 14 TAHUN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 27 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KOTA BANJARBARU NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Bandar Lampung

BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI STAF AHLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BATANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 2- TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN SECARA BERKALA A. Informasi tentang profile Badan Publik : 1. Informasi tentang kedudukan, domisili dan lengkap Badan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali. menjadi Dinas Penghasilan Daerah Tingkat II Boyolali.

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

Perda No. 19 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, BPKKD dan UPT BPKKD Kabupaten Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 19 TAHUN 2004

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN ACEH

Transkripsi:

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 17 Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati Belitung tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Belitung. : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Propinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033); 1

4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4609) sebagaimana telah diubah dengan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4855); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik In donesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 2

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pola Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2007 Nomor 18); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2007 Nomor 20); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI BELITUNG TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BELITUNG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Belitung. 2. Pemerintah Kabupaten Belitung, yang selanjutnya dapat disebut Pemerintah Daerah adalah bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Bupati adalah Bupati Belitung. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung. 5. Dinas adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Belitung. 6 Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Belitung. 3

7 Sekretaris adalah Sekretaris pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Belitung. 8. Bidang adalah Bidang pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Belitung. 9. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Belitung. 10. Seksi adalah Seksi pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Belitung. 11. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unit Pelaksana Operasional yang melaksanakan sebagian tugas Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Belitung. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN Pasal 2 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh kepala dinas dan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Pasal 3 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah. Pasal 4 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup 4

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 5 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selaku Bendahara Umum Daerah mempunyai kewenangan : a. menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); b. mengesahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD); c. melakukan pengendalian pelaksaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); d. memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran; e. melaksanakan pemungutan pajak daerah; f. memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD) oleh bank dan atau lembaga keuangan lainnya yang telah ditunjuk; g. mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); h. menyimpan uang daerah; i. menetapkan SPD; j. melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola / menatausahakan investasi; k. melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna anggaran atas beban rekening kas umum daerah; l. menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atas nama pemerintah daerah; m. melaksanakan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah; n. melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah; o. melakukan penagihan piutang daerah; p. melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah; q. menyajikan informasi keuangan daerah; r. melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang daerah; 5

s. melaksanakan penyusunan standarisasi sarana dan prasarana kerja Pemerintah Daerah; t. menyusun standarisasi harga / Harga Satuan Umum (HSU). BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 6 Susunan Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretaris terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum. c. Bidang Pendapatan terdiri dari : 1. Seksi Pendaftaran dan Pendataan; 2. Seksi Penetapan; 3. Seksi Penagihan dan Evalusasi. d. Bidang Anggaran dan Akuntansi terdiri dari : 1. Seksi Anggaran; 2. Seksi Akuntansi; e. Bidang Perbendaharaan terdiri dari : 1. Seksi Perbendaharaan; 2. Seksi Administrasi; f. Bidang Aset Daerah terdiri dari : 1. Seksi Administrasi Aset Daerah; 2. Seksi Kerjasama dan Pemanfaatan Aset Daerah; 3. Seksi Evaluasi dan Pelaporan. 6

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); h. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Sekretaris Pasal 7 Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pelaporan, urusan keuangan, urusan kepegawaian dan umum. Pasal 8 7, Sekretaris mempunyai fungsi : a. pelaksanaan pengumpulan bahan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan program dan pelaporan; b. penyusunan rencana anggaran, penatausahaan, perbendaharaan dan verifikasi keuangan; c. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, urusan rumah tangga dan perlengkapan serta perjalanan dinas; d. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dalam bidang e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 9 Sekretaris terdiri dari : a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum; Pasal 10 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan urusan kesekretariatan di bidang perencanaan dan pelaporan. Pasal 11 7

10, Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai fungsi : a. pelaksanaan pengumpulan bahan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan program dan pelaporan; b. penyusunan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan; c. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dalam bidang d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 12 Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana anggaran, penatausahaan, perbendaharaan dan verifikasi keuangan. Pasal 13 12, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan dalam rangka penyusunan rencana anggaran, penatausahaan, perbendaharan, dan verifikasi keuangan; b. penyusunan evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan; c. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dalam bidang d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 14 Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, urusan rumah tangga dan perlengkapan serta perjalanan dinas. Pasal 15 14, Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai fungsi : a. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, urusan rumah tangga dan perlengkapan serta perjalanan dinas; 8

b. penyusunan evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan; c. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dalam bidang d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Ketiga Bidang Pendapatan Pasal 16 Bidang Pendapatan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan penerimaan daerah. Pasal 17 16, Bidang Pendapatan mempunyai fungsi : a. melaksanakan pendaftaran / pendataan, pemeriksaan, penetapan, pembukuan, penagihan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang telah ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku; b. melaksanakan pengelolaan penerimaan / pendapatan daerah yang bersumber dari bagi hasil pajak dan bukan pajak dan dana perimbangan pusat serta penerimaan daerah lainnya; c. melaksanakan pembinaan pengelolaan administrasi pendapatan daerah; d. melaksanakan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah; e. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala dinas tentang f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 18 Bidang Pendapatan terdiri dari : a. Seksi Pendaftaran dan Pendataan; b. Seksi Penetapan; c. Seksi Penagihan dan Evaluaasi. 9

Pasal 19 Seksi Pendaftaran dan Pendataan mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan pendaftaran, pendataan, pemeriksaan terhadap objek pajak sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku. Pasal 20 19, Seksi Pendaftaran dan Pendataan mempunyai fungsi : a. melakukan pendaftaran terhadap objek dan subjek pajak; b. memberi Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD) untuk wajib pajak daerah; c. menyiapkan / membuat kartu data objek pajak, subjek pajak, wajib pajak; d. melaksanakan pemeriksaan dan pengawasan objek pajak dan subjek pajak; e. menyampaikan nota perhitungan pajak daerah kepada seksi penetapan; f. menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) kepada wajib pajak; g. melaksanakan administrasi pengelolaan penerimaan / pendapatan daerah yang bersumber dari bagi hasil pajak dan bukan pajak, dana perimbangan pusat serta penerimaan daerah lainnya; h. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala dinas tentang i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 21 Seksi Penetapan mempunyai tugas melakukan penetapan terhadap objek pendapatan daerah yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Pasal 22 21, Seksi Penetapan mempunyai fungsi : a. membuat nota perhitungan pajak daerah berdasarkan kartu data; 10

b. menerbitkan Surat Ketetapan Wajib Pajak Daerah (SKPD) / Surat Ketetapan Pajak Daerah Tambahan (SKPDT), Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB), Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT), Surat Ket etapan Pajak Daerah Nihil (SKPDN); c. menyampaikan SKPD, SKPDT, SKPDKB, SKPDKBT, SKPDN, kepada wajib pajak; d. melakukan legalisasi (perforasi) terhadap benda -benda berharga dan pengesahan lainnya; e. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala dinas tentang f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 23 Seksi Penagihan dan Evaluasi mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan pembukuan dan penagihan serta evaluasi terhadap pengelolaan pendapatan daerah yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Pasal 24 23, Seksi Penagihan dan Evaluasi mempunyai fungsi : a. melaksanakan penatausahaan dan melaksanakan penagihan pajak daerah; b. menerbitkan dan menyampaikan Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD); c. mengelola administrasi angsuran dan keberatan dari wajib pajak; d. melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan data penerimaan lain-lain; e. melaksanakan penyampaian SPPT-PBB kepada wajib pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. membuat laporan realisasi dan evaluasi penerimaan daerah dan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) secara berkala; g. melaksanakan penertiban terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh wajib pajak; 11

h. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala dinas tentang i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Keempat Bidang Anggaran dan Akuntansi Pasal 25 Bidang Anggaran dan Akuntansi mempunyai tugas mengumpulkan bahan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta Pedoman Penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD), melaksanakan fungsi akuntasi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah, menyusun laporan keuangan PPKD dan Pemerintah Daerah, menyusun Peraturan Daerah tentang Pelaksanaan Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan menyusun Peraturan Bupati tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pasal 26 25, Bidang Anggaran dan Akuntansi mempunyai fungsi : a. melaksanakan mengumpulkan bahan penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD), perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta pedoman penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); b. melaksanakan fungsi akuntasi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah, menyusun laporan keuangan PPKD dan Pemerintah Daerah, menyusun Peraturan Daerah tentang Pelaksanaan Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan menyusun Peraturan Bupati tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); c. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala dinas tentang d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. 12

Pasal 27 Bidang Anggaran dan Akuntansi terdiri dari : a. Seksi Anggaran; b. Seksi Akuntansi. Pasal 28 Seksi Anggaran mempunyai tugas mengumpulkan bahan penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD), perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD) serta pedoman penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pasal 29 28, Seksi Anggaran mempunyai fungsi : a. mengumpulkan bahan penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); b. mengumpulkan bahan penyusunan rancangan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); c. menyiapkan pedoman penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD) / perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); d. menyiapkan dan menyusun nota keuangan; e. menyiapkan dan menerbitkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA); f. melakukan pembinaan dan koordinasi dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) / Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RPAPBD) dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait; g. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala dinas tentang h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 30 Seksi Akuntansi mempunyai tugas melaksanakan fungsi akuntasi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah, menyusun laporan keuangan 13

Pejabat Pengelola keuangan Daerah, menyusun laporan keuangan PPKD dan Pemerintah Daerah, menyusun Peraturan Daerah Pelaksanaan Pertanggungjawaban APBD dan menyusun Peraturan Bupati tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pasal 31 30, Seksi Akuntansi mempunyai fungsi : a. melaksanakan fungsi akuntasi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah; b. menyusun laporan keuangan PPKD dan Pemerintah Daerah; c. menyusun Peraturan Daerah Pelaksanaan Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD); d. menyusun Peraturan Bupati tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); e. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala dinas tentang f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Kelima Bidang Perbendaharaan Pasal 32 Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas meneliti Surat Penyediaan Dana (SPD), menerbitkan Surat Perintah Pembayaran Dana ( SP2D), memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD), mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan, melaksanakan penempatan uang daerah, melaksanakan pemberian pinjaman, melakukan pengelolaan utang dan pinjaman daerah. Pasal 33 32, Bidang Perbendaharaan mempunyai fungsi : a. meneliti Surat Penyediaan Dana (SPD); 14

b. menerbitkan Surat Perintah Pembayaran Dana (SP2D); c. memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); d. mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); e. melaksanakan penempatan uang daerah; f. melaksanakan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah. g. melakukan pengelolaan utang dan pinjaman daerah; h. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala dinas tentang i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 34 Bidang Perbendaharaan terdiri dari : a. Seksi Perbendaharaan; b. Seksi Administrasi. Pasal 35 Seksi Perbendaharaan mempunyai tugas menyiapkan anggaran kas, menyiapkan Surat Penyediaan Dana ( SPD), menerbitkan Surat Perintah Pembayaran Dana ( SP2D), memproses masalah Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi ( TPTGR) dan melakukan pembinaan perbendaharaan. Pasal 36 35, Seksi Perbendaharaan mempunyai fungsi : a. menyiapkan anggaran kas; b. menyiapkan Surat Penyediaan Dana (SPD); c. meneliti kelengkapan SPM yang diajukan Pejabat Pengguna Anggaran atas beban rekening kas umum daerah; d. memproses dan menerbitkan Surat Perintah Pembayaran Dana (SP2D); e. melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna anggaran atas beban rekening kas umum daerah; f. memproses masalah Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TPTGR); 15

g. melakukan pembinaan perbendaharaan; h. mengerjakan pembukuan berupa pembuatan register, daftar dan kartu yang berkenaan dengan tugas dan tanggungjawab pada seksi perbendaharaan; i. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala dinas tentang j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 37 Seksi Administrasi mempunyai tugas menyimpan seluruh bukti asli kepemilikan kekayaan daerah, memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melaksanakan pemberian pinjaman, melakukan pengelolaan utang dan pinjaman daerah, menerbitkan SKPP, menerbitkan laporan bulanan (rekap gaji dan IWP) dan penyetoran PFK (Potongan Pihak Ketiga). Pasal 38 37, Seksi Administrasi mempunyai fungsi : a. menyimpan seluruh bukti asli kepemilikan kekayaan daerah; b. memproses / menerbitkan surat-surat Keputusan Bupati Belitung tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran serta tugas-tugas yang dikuasakan; c. memproses / menerbitkan surat-surat Keputusan Bupati Belitung tentang penetapan penunjukan bendahara, bendahara khusus penerimaan dan pengeluaran serta pembuatan daftar gaji, penetapan/penunjukan pejabat yang berwenang menandatangani Surat Perintah Pembayaran Dana (SP2D) dan Daftar Penguji; d. memproses/menerbitkan SKPP, laporan bulanan gaji dan penyetoran potongan pihak ketiga; e. memantau pelaksanaan penerimaan dan penggeluaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); f. mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan Anggaran Pendpatan dan Belanja Daerah (APBD); g. mempersiapkan penempatan uang daerah;. h. memproses / mempersiapkan penempatan uang daerah; 16

i. memproses / mempersiapkan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah; j. memproses pengelolaan utang dan pinjaman daerah; k. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala dinas tentang l. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Keenam Bidang Aset Daerah Pasal 39 Bidang Aset Daerah mempunyai tugas melakukan koordinasi perencanaan kebutuhan barang milik daerah, pendataan, pendaftaran, penatausahaan, penilaian, pemanfaatan, penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan, pengendalian, penyusunan standarisasi sarana dan prasarana kerja Pemerintah Daerah dan penyusunan standarisasi harga/ Harga Satuan Umum serta pelaporan dan evaluasi aset daerah. Pasal 40 39, Bidang Aset Daerah mempunyai fungsi : a. penyiapan peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan barang milik daerah; b. pengkoordinasian perencanaan kebutuhan barang milik daerah; c. pendataan, pendaftaran dan penatausahaan barang milik daerah; d. penyusunan tata cara penilaian, penghapusan, pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milik daerah; e. pengkoordinasian pelaksanaan pemanfaatan barang milik daerah; f. pembinaan, pengawasan dan pengendalian barang milik daerah; g. pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah; h. penyusunan standarisasi sarana dan prasarana kerja Pemerintah Daerah; i. penyusunan standarisasi harga/harga Satuan Umum (HSU); j. pengevaluasian dan penyiapan laporan barang milik daerah dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD); 17

k. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala dinas tentang l. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 41 Bidang Aset Daerah terdiri dari : a. Seksi Administrasi Aset Daerah; b. Seksi Kerjasama dan Pemanfaatan Aset Daerah; c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan. Pasal 42 Seksi Administrasi Aset Daerah mempunyai tugas melakukan pendataan dan pendaftaran aset daerah, melaksanakan penatausahaan aset daerah, melaksanakan penilaian aset daerah. Penghapusan aset daerah dan melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian aset daerah. Pasal 43 42, Seksi Administrasi Aset Daerah mempunyai fungsi : a. penyiapan peraturan perundang-undangan sesuai dengan bidang b. penyusunan tata cara penilaian, penghapusan dan penuntutan ganti rugi barang milik daerah; c. pendataan, pendaftaran dan penatausahaan barang milik daerah; d. pembinaan, pengawasan dan pengendalian barang milik daerah sesuai dengan bidang e. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala dinas tentang f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 44 Seksi Kerjasama dan Pemanfaatan Aset Daerah mempunyai tugas mengkoordinir kerjasama dan pemanfaatan aset daerah, menyusun 18

tata cara kerjasama dan pemanfaatan aset daerah dan pemindahtanganan aset daerah. Pasal 45 44, Seksi Kerjasama dan Pemanfaatan Aset Daerah mempunyai fungsi : a. penyiapan peraturan perundang-undangan sesuai dengan bidang b. penyusunan tata cara pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milik daerah; c. pengkoordinasian pelaksanaan pemanfaatan barang milik daerah; d. pelaksanaan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah; e. penyusunan standarisasi sarana dan prasarana kerja Pemerintah Daerah; f. penyusunan standarisasi harga/harga Satuan Umum (HSU); g. pembinaan, pengawasan dan pengendalian barang milik daerah sesuai dengan bidang h. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala dinas tentang i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 46 Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas menyiapkan evaluasi dan laporan aset daerah. Pasal 47 46, Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi : a. penyiapan peraturan perundang-undangan sesuai dengan bidang b. pelaksanaan monitoring, penghimpunan dan pengevaluasian laporan dari pengguna barang; c. pembinaan pelaporan barang milik daerah; d. penyusunan Buku Induk Inventaris Barang Milik Daerah; e. pembuatan Daftar Rekapitulasi Mutasi Barang Tahunan dari pengguna; 19

f. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala dinas tentang g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Ketujuh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasal 48 (1) Pada organisasi dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) sesuai kebutuhan. (2) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 49 Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah sesuai dengan keahlian. Pasal 50 (1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Setiap kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di lingkungan dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah oleh bupati dan bertanggung jawab kepada kepala dinas. (3) Jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. 20

(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur sesuai dengan peraturan perundang -undangan yang berlaku. BAB IV TATA KERJA Pasal 51 Dalam melaksanakan tugasnya, kepala dinas, sekretarias, para kepala bidang, para kepala seksi, para kepala sub bagian dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dalam lingkungan pemerintah kabupaten serta instansi lain sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing. Pasal 52 (1) Setiap pimpinan dalam lingkungan dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (2) Setiap pimpinan dalam lingkungan dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah wajib mengikuti petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 53 (1) Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Keputusan Bupati Belitung Nomor 53 Tahun 2004 tentang Uraian Jabatan Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2004 Nomor 24 Seri D) dinyatakan tidak berlaku. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini akan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati sepanjang mengenai pelaksanaannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 21

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 54 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Belitung. Ditetapkan di Tanjungpandan pada tanggal 18 Juli 2008 BUPATI BELITUNG, Ttd. DARMANSYAH HUSEIN Diumumkan di Tanjungpandan pada tanggal 18 Juli 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BELITUNG, Ttd. M U L G A N I BERITA DAERAH KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2008 NOMOR 32 22