Pengantar Penulis... 5 Daftar Isi... 7

dokumen-dokumen yang mirip
Dasar-Dasar Fotografi. Multimedia SMKN 1 Bojongsari

LCC LP3I Balikpapan 20 Maret

SEKILAS TENTANG PHOTOGRAPHY

Perbandingan Kamera Digital : Pocket vs Prosumer vs DSLR

Lensa Tele (Telephoto)

Teknik Dasar Fotografi. Daniar Wikan Setyanto, M.Sn

11/15/2013 JENIS KAMERA FOTOGRAFI KAMERA TWIN LENS REFLEX ( TLR )

a) Kamera film, sekarang juga disebut dengan kamera analog oleh beberapa orang.

Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya

Basic Photography. Setting & Composition PART II

Supaya Foto Tidak Blur

Fotografi 1 Dkv215. Bayu Widiantoro Progdi Desain Komunikasi Visual Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas Katolik SOEGIJAPRANATA

PEMOTRETAN CAGAR BUDAYA

Oleh : Ari Bowo Sucipto

PRAKTIKUM FOTOGRAFI TAHAP I

Pertemuan 3. Fotografi ACHMAD BASUKI

LENSA TELE. Sejauh ini, bukaan terbesar sebuah lensa vario adalah f/2,8 dan tidak sedikit. umumnya f/3,5 sampai

Pertemuan 4. Fotografi ACHMAD BASUKI

SMK INFORMATIKA PUGER MODUL FOTOGRAFI

Petunjuk Singkat Pemakaian Kamera Canon Powershot A 570

jenis lensa : lensa normal, lensa wide, lensa tele, dan lensa macro. Pada umumnya kamera video sudah dilengkapi dengan lensa zoom.

concept&creation Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel. SUMBER Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel

Siapa Saja Bisa Motret! FB:

PHOTOGRAPHY DEFINISI Photography adalah ilmu melukis dengan cahaya

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR

Jurus Komposisi dan Lensa

TAHAPAN STUDI. Gambar 3-1 Kamera Nikon D5000

Pertemuan 4! Bagian-bagian kamera DSLR!

Komposisi dalam Fotografi

Teknik Dasar Cara Memotret Dengan Menggunakan Kamera DSLR

Komputer di bidang pendidikan. Anggota : Khairul rahman : Prasetyo Wibowo :

Pengambilan Gambar (Video (Video Shooting Shooting )

Camera. Teknik dasar photography untuk jewelry Posted At : August 1, :41 AM Posted By : name Related Categories: Artikel Umum, Tutorial

HOBY, mengabadikan momen indah dengan kamera Friday, 03 September :40

Jl. Kyai Mojo 18 Jeruk Gamping Krian Telp

Fotografi 1. Anatomi. KAMERA SLR (single-lens Reflector) Lensa & Jenis Film

Fotografi I. Oleh : A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si

JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Analisis Kesalahan Pengukuran Kecepatan Akibat Distorsi Lensa

FOTOGRAFI. 1. Jenis Jenis Kamera

`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan

Cara mudah membuat foto lebih indah

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

Petunjuk Singkat User s Manual SDC 51 CO.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SDC 40C Kamera Digital 4 Mega Pixel

Metode Forward Chaining pada Aplikasi Android untuk Pemilihan Komponen Kamera DSLR

SMK Negeri 1 GIANYAR 2008

Petunjuk Singkat Penggunaan Camera DSLR Canon 40D


Aperture adalah bukaan pada lensa yang membenarkan cahaya melaluinya dan jatuh ke atas sensor.

PERSIAPAN DALAM MEMBUAT FILM

IMPIAN FOTOGRAFER PEMULA

Memasang Moto Mod Catatan: 360 CAMERA Perhatian:

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Kecepatan /rana /shutter speed Rana adalah sejenis tirai yang dapat dibuka selama waktu tertentu, misalnya 1/60 detik

1. Gunakan sumber penerangan yang baik

Kecepatan kamera dalam menangkap gambar yaitu terdapat pada... A. speed B. lensa C. view finder D. light meter E. aparture ANSWER: A

FOTOGRAFI KE SAJIAN MULTIMEDIA

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Muhammad Shofi IR. R. Adi Wardoyo, M.Mt

Bab III TEORI PENUNJANG

Cara Motret dengan Teknik Panning Pagi Hari

MODUL MATERI FOTOGRAFI Oleh: Drs. NandangRukanda, M.Pd NIDN :

KAMERA Digital Keping 3

Nama : Aditia.R (03) Kelas : XI tel 4. Broadcast:1. Definisi Kamera Video

Pelatihan Dasar Fotografi, PPI Goetingen 21 April 2011 [FOTOGRAFI DASAR]

PERTEMUAN 3! 2.1 Pengelompokan Kamera Foto

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Foto landscape natural lebih menampakkan tempat apa adanya tanpa adanya perubahan maupun imajinasi yang aneh bagi mata manusia.

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 1. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul

Fotografi Dasar. Bayu Widiantoro & Simon Dodit. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum & Komunikasi Unika Soegijapranata

MODUL PENGENALAN KAMERA MD-10000

Ni Luh Putu Kurniawati, S.Kom. SMK PGRI 2 Badung Jurusan Multimedia 2011

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

MENJADI FOTOGRAFER DENGAN KAMERA SEDERHANA

BAB 4 PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR

SILABUS MATA PELAJARAN KOMPOSISI FOTO DIGITAL SMK-MAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

INFOFOTOGRAFI.COM. Rukan Sentra Niaga Blok N-05 Green Lake City Jakarta Barat.

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Setting Kamera. mengcapture gambar Freezing, Panning, Moving. Fotografi. berdasar Kondisi lapangan. Bayu Widiantoro. Unika SOEGIJAPRANATA

Fotografi digital. A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si

Mengapa belajar fotografi bersama Infofotografi.com?

BAB IV PEMBAHASAN PERANGKAT DAN PENGUJIAN TAPIS

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan kamera DSLR (Digital Single Lens Reflect) telah menjadi hal

THE ART OF PHOTOGRAPHY. M.S. GUMELAR

ASAS FOTOGRAFI. -Jenis-Jenis Kamera -Bahagian Kamera Serta Fungsinya -Jenis-Jenis Filem Dan Aplikasinya -Aksesori Kamera -Pengambilan Gambar Foto

BAB I PENDAHULUAN. harus menghadapi persaingan yang ketat. Dalam era perkembangan zaman yang UKDW

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

PENGANTAR APLIKASI KOMPUTER

Produksi Media PR AVI

Film Film merupakan media visualisasi. Melalui film, sebuah peristiwa digambarkan dan direkam dlm sebuah lapisan emulsi yg peka cahaya, shg bisa dilih

CAMCORDER HC-V110GC-K HC-V210GC-K. Performa rekam terbaik dan

Manual Camera Nikon D3200 Harga Dan Spesifikasinya

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 2 DATA DAN ANALISA

1. PENJELASAN SINGKAT

Transkripsi:

Daftar Isi Pengantar Penulis... 5 Daftar Isi... 7 Bab 1 Pendahuluan... 9 A. Sejarah Perkembangan Kamera... 9 B. Macam-Macam Ka mera Digital... 11 C. Cara Memilih Kamera Digital... 24 Bab 2 Cara Menggunakan Kamera Digital... 29 A. Mengenal Kamera Digital... 29 B. Diafragma dan Shutter Speed... 38 C. Manual Focus... 41 D. Komposisi Objek... 42 Bab 3 Tips Memotret... 47 A. Cara Mengambil Gambar yang Baik... 47 B. Memotret Objek Bergerak... 51 7

Saiful Kabir C. Potret Senja... 56 D. Potret Balita... 60 E. Potret Pengantin... 63 F. Potret Prewedding... 72 G. Potret Pemandangan... 81 H. Potret Panorama (Olah Digital Photo)... 81 I. Potret Binatang... 86 J. Memotret Kembang Api... 90 K. Potret Close Up... 96 Daftar Pustaka...101 8

Bab 1 Pendahuluan A. Sejarah Perkembangan Kamera Perkembangan kamera digital tidak terlepas dari semakin pesatnya kemajuan teknologi informasi belakangan ini. Sebab, kamera merupakan alat yang dapat digunakan sebagai sarana informasi. Awalnya, kamera sangat rumit penggunaannya, dengan peralat an yang sederhana, seperti kertas, kayu, dan lensa. Namun, saat ini penggunaan kamera sangat mudah dan sederhana. Gambar 1. Kamera tempo dulu 9

Saiful Kabir Pada prinsipnya, cara kerja kamera adalah menangkap cahaya luar melalui ruang gelap secara seketika, yang kemudian membekas pada plat yang biasa kita kenal dengan fi lm atau gambar negatif. Pertama kali, kamera digital diperkenalkan oleh Sony pada tahun 1981, yang disebut mavica. Ia merekam gambar ke dalam mini disk, kemudian memasukkannya ke dalam video reader yang dihubungkan dengan monitor. Pada dasarnya, ia hanya mengalihfungsikan sebuah perekam video menjadi kamera. Namun, sebagian kalangan tidak menyebutnya sebagai kamera digital karena ia tidak menggunakan sensor megapixel. Ia hanya mengubah gambar bergerak pada gambar tidak bergerak. Pada tahun 1986, barulah perusahaan Kodak mulai menggunakan kamera yang dilengkapi dengan sensor MP hingga dapat menangkap 1,4 juta pixel. Kamera tersebut mampu menghasilkan cetakan dengan kualitas bagus (di masanya) di atas media yang lebar. Kamera digital perta ma untuk tingkat kon su men pasar yang disam bungkan langsung menggunakan USB adalah kamera jenis QuickTake 100 Aplle (17 Februari Gambar 2. QuickTake 100 Aplle 10

1994), kamera Kodak DC40 (28 Maret 1995), dan Casio QV-11 (dengan monitor LCD, akhir 1995). Hingga saat ini, kamera digital semakin dikembangkan, baik dari sisi teknologi pencahayaan maupun daya tangkap lensanya. Sejauh informasi yang ditangkap oleh penulis, kamera digital standar terbaru tahun 2011 adalah Fujifi lm FinePix HS10 Black dengan 30x optical zoom. B. Macam-Macam Kamera Digital Berdasarkan kamera yang banyak beredar di pasaran, kamera terdiri atas beberapa jenis. Namun, di kalangan umum, terda pat dua jenis kamera, yaitu kame ra saku dan kamera profesional. Gambar 3. Kodak DC40 Gambar 4. Casio QV-11 Gambar 5. Fujifilm FinePix HS10 Black 11

Saiful Kabir 1. Kamera Saku Sesuai dengan namanya, kamera saku adalah jenis kamera yang berukuran kecil dan dapat dimasukkan ke dalam saku. Kamera ini memiliki fi tur yang sederhana dan jangkauan shutter speed yang kecil. Meskipun demikian, kamera tersebut tetap memiliki daya tangkap serta kualitas gambar yang beragam. Sesuai dengan namanya, kamera saku adalah jenis kamera yang berukuran kecil dan dapat dimasukkan ke dalam saku. Kamera ini memiliki fitur yang sederhana dan jangkauan shutter speed yang kecil. Gambar 6. Kamera saku Canon Power Shot A430 12

Gambar 7. Kamera saku Canon IXUS 80 IS Sekilas, dua kamera tersebut tampak tidak jauh berbeda dari sisi fi turnya: sama-sama kamera saku. Namun, kedua jenis kamera ini memiliki dua perbedaan yang signifi kan. Jenis Power Shot memiliki spesifi kasi 4x optical zoom yang dapat menghasilkan gambar lebih tajam saat jangkauan lensa tidak memungkinkan. Sedangkan kamera kedua mempunyai spesifi kasi 3x optical zoom. Tentu, jangkauannya pun lebih pendek dibandingkan dengan kamera jenis pertama. Selanjutnya, kita dapatkan kelebihan pada kamera kedua, yaitu IS atau image stabilizer. Kualitas gambar yang dihasilkan oleh kamera jenis kedua ini lebih maksimal dibandingkan dengan kamera pertama yang tidak memiliki fi tur IS. Sehingga, untuk mendapatkan hasil yang maksimal membutuhkan tripod agar saat mengambil gambar tidak bergoyang. 13

Saiful Kabir Ukuran pixel dari dua kamera tersebut terpaut jauh. Semakin kecil ukuran pixel, maka media gambar (cetak atau tampilan) akan semakin kecil pula. Jika dipaksa diperbesar maka akan ngeblur atau pecah. Ukuran 4 mega pixel sudah cukup bagus untuk dicetak di atas media hingga 100 cm 70 dpi. Mata fi sik kita tidak mungkin untuk meneliti detail susunan warna yang terdapat pada gambar yang dicetak tersebut. Apabila kita meneliti lebih jauh pada dua kamera tersebut, maka pada kamera pertama menunjukkan 5.4-21.6 mm 1:2.8-5.8. Itu artinya bahwa kemampuan jarak fokal (focal length) pembesaran minimum diafragma adalah 2.8, sedangkan pada pembesaran maksimum sebesar 21.6 diafragma, serta penurunan maksimum adalah 5.8. Dengan demikian, intensitas cahaya yang dapat ditangkap menjadi berkurang. Sedangkan kamera yang kedua menunjukkan angka 6.2-18.6 mm 1:2.8-4.9. Dengan kondisi seperti ini, kamera pertama lebih banyak pilihan untuk menghasilkan jenis jepretan. 2. Kamera Semipro dan Prosumer Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar, kini hadir kamera semipro dan prosumer. Sulit dibedakan antara kamera semipro dan prosumer. Terkadang, kamera semipro memiliki kualitas yang setara dengan prosumer, begitu juga sebaliknya. Sedangkan yang membedakan kedua jenis kamera ini adalah sisi kecenderungannya: kamera saku untuk semipro dan prosumer untuk kamera DSLR atau profesional. Dalam bahasan ini, penulis lebih memilih menyamakan antara kamera semipro dan prosumer. 14

Kamera prosumer memiliki fi tur yang hampir menyerupai jenis kamera DSLR, dengan tetap menjaga prinsip kemudahan dalam penggunaannya. Dilihat dari fungsi dan pengaturannya, kamera ini tidak jauh berbeda dengan kamera saku extended yang dilengkapi dengan optical zoom. Artinya, secanggih apa pun kamera saku tidak lebih rumit jika dibandingkan dengan kamera semipro. Sejauh pemahaman penulis, perbedaan yang mendasar antara kamera saku dengan kamera semipro terletak pada jangkauan optical zoom (10x 30x optical zoom) serta fi tur diafragma dan jangkauan ISO yang lebih luas pada kamera semipro. Sedangkan secara fi sik, kamera semipro memiliki postur yang lebih tebal dan berat dibandingkan dengan kamera saku, namun belum masuk ke dalam kategori kamera DSLR karena lensanya bersifat built-in. Perbedaan mendasar kamera semipro dengan kamera profesional adalah pengaturan lebih sedikit dan lensanya tidak dapat diganti-ganti. Kamera prosumer memiliki fitur yang hampir menyerupai jenis kamera DSLR, dengan tetap menjaga prinsip kemudahan dalam penggunaannya. Fungsi dan pengaturannya tidak jauh berbeda dengan kamera saku extended yang dilengkapi dengan optical zoom. 15

Saiful Kabir Sementara itu, kamera prosumer menyerupai kamera DSL dari sisi fi turnya. Kamera tersebut bentuknya tebal dan memiliki sensor image (penangkap gambar) yang lebih detail dibandingkan dengan kamera saku. Kamera ini, biasanya, dimiliki oleh orang yang hobi di bidang fotografi. Hal tersebut dikare nakan diperlukan untuk dokumentasi dan menghasilkan gambar yang artisitik dengan teknik tertentu. Lensa yang ditanamkan pada kamera prosumer hampir setara dengan lensa yang ada pada kamera DSLR. Apalagi, jika lensa built-in-nya berasal dari lensa merek terkenal. Berikut adalah beberapa kamera prosumer beserta spesifi kasinya. Gambar 8. Kamera semipro merek Canon sx20 is Gambar 9. Kamera semipro jenis Powershot S5is 16

Gambar 10. Kamera prosumer Spesifikasi: Merek dan tipe : Olympus SP-800UZ Optical zoom : 30x Resolusi gambar : 14.0 Megapixels Max diafragma : f2.8-f5.6 ISO : Auto, High Auto, 50 3200 Shutter speed : 1/2000-4 second. 17

Saiful Kabir Gambar 11. Kamera prosumer Spesifikasi: Merek dan tipe : Nikon CoolPix L110 Optical zoom : 15x Resolusi gambar : 12MP Max diafragma : 3.5-5.4 ISO : 80 6400 18

Gambar 12. Kamera prosumer Spesifikasi: Merek dan tipe : FujiFilm FinePix S2800HD Optical zoom : 18 Resolusi gambar : 14 Max diafragma : 3.1-5.6 ISO : Auto 50 6400 19

Saiful Kabir 3. Kamera Profesional/DSLR Jenis kamera berikutnya adalah kamera profesional. Kamera ini memiliki tool atau peralatan yang ribet dan kompleks. Awalnya, ka mera ini dikendalikan secara manual (tidak mengandalkan otomatisasi), sehingga sulit untuk digunakan secara maksimal. Kamera jenis profesional memiliki tool atau peralatan yang ribet dan kompleks. Awalnya, kamera ini dikendalikan secara manual (tidak mengandalkan otomatisasi), sehingga sulit untuk digunakan secara maksimal. Gambar 13. Kamera profesional/ DSLR jenis Nikon d300 20

Jenis kamera ini masih terbagi menjadi beberapa jenis, sesuai dengan lensa yang digunakan dan kebutuhan penggunanya. Bisa dibilang bahwa kamera tersebut sebagai tempat lensa. Sebab, tanpa lensa eksternal, kamera ini tidak dapat digunakan. Jenis lensa ini sangat sederhana dan dapat digunakan untuk mengambil gambar potret dan close up. Fungsinya, untuk mempertajam hasil bidikan dari pengolahan diafragma/bukaan, ISO, serta pengaturan lainnya, yang dapat mengurangi kualitas gambar tersebut. Maka dari itu, lensa ini hanya memiliki satu rentang fokal, sehingga tidak bisa melakukan zooming. Beberapa lensa prime yang sering digunakan antara lain 50mm, 85mm, 135mm, dan 300mm. Berikut adalah beberapa jenis lensa. Gambar 14. Lensa prime atau fixed focal length Gambar 15. Standard zoomlens 21

Saiful Kabir Lensa ini tidak jauh berbeda dengan lensa yang terdapat pada a kamera biasa, yaitu hanya memiliki pengaturan analog (non digital) untuk mengatur focus. Lensa tersebut sering disebut juga lensa jalan-jalan. Rentang fokal yang dimiliki oleh lensa ini antara a 16 85 mm. Biasanya, lensa jenis ini dijadikan sebagai alternatif pertama pelengkap kamera profesional. Bahkan, sebagian perusahaan menyertakan lensa ini sebagai paket dalam penjualan kamera profesional. Lensa wide angle zoom biasa digunakan oleh fotografer yang suka dengan objek pemandangan karena memiliki kemampuan untuk menangkap bidang yang luas. Lensa ini biasa dimiliki oleh perusahaan arsitek untuk mengambil gambar yang luas. Gambar 16. Lensa wide angle zoom Lensa wide angle zoom biasa digunakan oleh fotografer yang suka dengan objek pemandangan karena memiliki kemampuan untuk menangkap bidang yang luas. 22

Gambar 17. Lensa telephoto zoom Lensa telephoto biasa disebut lensa tele. Dilihat dari bentuknya, lensa ini dikhususkan untuk fotografi jarak jauh, seperti pengambilan gambar hewan, sepak bola, jurnalistik, dan lain sebagainya. Lensa tersebut memiliki kemampuan mengkompresi latar belakang objek sehingga latar belakang ngeblur-nya tidak dipunyai oleh lensa yang memiliki spesifi kasi di bawah lensa ini. Gambar 18. Lensa super zoom 23

Saiful Kabir Disebut lensa super zoom karena memiliki kelebihan sebagaimana yang terdapat pada lensa zoom dan telephoto. Rentang fokal lensa ini lebar, yaitu berada di kisaran 18 mm hingga telephoto 270 mm. Namun, lensa ini hanya digunakan bagi orang yang malas gonta ganti lensa dan untuk menghemat biaya. C. Cara Memilih Kamera Digital Bagi orang awam, memilih kamera digital di sebuah toko kamera tentu membingungkan. Terdapat beberapa pandangan bahwa kamera yang bagus adalah yang memiliki kualitas mega pixel yang tinggi. Semakin tinggi mega pixel-nya maka kualitas dari kamera tersebut semakin bagus. Pandangan tersebut tentu tidak sepenuhnya benar, sebab terdapat beberapa kamera justru mengandalkan jangkauan zooming serta kepekaan cahaya yang tinggi atau ISO. Bisa jadi, kamera dengan kualitas mega pixel yang lebih rendah, harganya lebih mahal dibandingkan dengan kamera yang mega pixel-nya lebih tinggi. Jadi, ukuran mega pixel tersebut bukanlah patokan utama untuk menentukan bagus atau tidaknya sebuah kamera. 24 Bisa jadi, kamera dengan kualitas mega pixel yang lebih rendah, harganya lebih mahal dibandingkan kamera yang mega pixel-nya lebih tinggi. Jadi, ukuran mega pixel tersebut bukanlah patokan utama untuk menentukan bagus atau tidaknya sebuah kamera.

Ada beberapa tips untuk memilih kamera digital. Berikut beberapa tips tersebut. 1. Menyesuaikan Dana yang Tersedia Sebelum Anda menentukan jenis kamera yang diinginkan, tentukan dulu budget dana yang tersedia. Misalkan, Anda memiliki uang 5 juta (selain uang transport dan jajan), maka budget yang perlu Anda tetapkan adalah antara 4,25 juta sampai dengan 4,5 juta. Sehingga, si penjual akan menawarkan jenis kamera yang berada pada kisaran harga tersebut. Bahkan, bisa jadi lebih kecil dari budget yang kita ajukan, namun memiliki fi tur yang jauh lebih baik dibandingkan kamera dengan harga yang lebih maha. 2. Menyesuaikan Kebutuhan Sesuaikan model dan fi tur kamera yang hendak dibeli dengan kebutuhan Anda. Misalnya, Anda membutuhkan kamera untuk keperluan jalan-jalan, memotret pemandangan, studio foto sederhana, atau suka mengambil gambar binatang. Oleh karena itu, dalam membeli kamera harus disesuaikan dengan keperluan Anda. 3. Menentukan Fitur Kamera Setelah Anda menentukan kebutuhannya, maka yang perlu Anda teliti adalah fi tur-fi turnya. Beberapa fi tur yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: a. Optical zoom. Fitur ini digunakan untuk menangkap gambar dari jarak yang jauh. Semakin tinggi nilai optical zoom-nya, maka semakin jauh objek yang bisa ditangkap dengan kualitas gambar yang bagus. 25

Saiful Kabir b. Jangkauan maksimal diafragma/bukaan. c. Jangkauan ISO, yaitu kepekaan cahaya yang dibutuhkan saat gelap. d. Tombol shutter. Hampir semua jenis kamera digital menggunakan tombol shutter 2x. Bahkan, kamera yang terdapat pada sebagian telepon genggam menggunakan jenis tombol ini. Namun, ada beberapa jenis kamera saku yang masih menggunakan tombol shutter 1x. e. Jangkauan shutter speed. Pada kamera semipro, dengan spesifi kasi 10MP dan 10x optical zoom, biasanya memiliki 15 hingga 1/2500 detik. f. Jendela bidik. Jendela memiliki banyak fungsi dibandingkan dengan lcd yang terdapat pada kamera. Ada dua jenis jendela bidik. Pertama, jendela bidik secara langsung. Artinya, terdapat lensa penghubung yang tembus pada bagian depan. Jendela bidik ini kurang baik karena tidak menampilkan gambar aslinya. Kedua, jendela bidik tidak langsung. Artinya, jendela bidik tersebut menggunakan cermin pemantul yang dihubungkan secara langsung pada lensa kamera sehingga menghasilkan zoom dan focus yang sebenarnya. 4. Menentukan Kualitas Gambar Bagi sebagian kalangan, kualitas gambar (mega pixel) dianggap tidaklah terlalu penting. Hal tersebut dikarenakan aspek ini hanya menyangkut daya lebar tampilan gambar. Namun, untuk memenuhi kebutuhan hobi, ukuran 10 MP sudah cukup. 26

5. Menentukan Jenis Sensor yang Digunakan Dalam sebuah kamera, terdapat dua jenis sensor atau penangkap gambar, yaitu CMOS dan CCD. Dari segi harga, sensor CMOS lebih terjangkau dibandingkan dengan CCD. Dari segi daya (ketahanan) baterai, sensor CCD lebih boros dibandingkan dengan CMOS. Kedua sensor ini masih ada di pasaran. Lantas, di mana letak kelebihan sensor CCD? Sensor ini lebih peka terhadap cahaya dibandingkan dengan sensor CMOS. Selain itu, sensor tersebut tergolong low-noise, sehingga dari sisi pencahayaan kurang mampu menghasilkan gambar dengan kualitas yang bagus. Sementara itu, semua spesifi kasi kamera terdapat pada bagian depan lensa. Dan, yang terpenting adalah harus memperhatikan jangkauan pengaturan yang terdapat pada sebuah kamera, sebagaimana telah diulas sebelumnya pada bahasan mengenai kamera saku. Penting untuk selalu diingat bahwa dalam memilih kamera digital harus mempertimbangkan dana yang tersedia sekaligus lebar jangkauan kamera pada setiap pengaturan. Misalnya, ada opsi (a) dengan jangkauan shutter speed 1/400 sampai 5 detik, sedangkan pilihan Pilihlah jangkauan shutter speed yang terluas. Apabila harga dua buah kamera hampir sama, cari kamera dengan diafragma terluas, demikian seterusnya. 27

Saiful Kabir (b) jangkauannya 1/1000 sampai 20 detik. Maka, pilihan (b) memiliki jangkauan le bih luas. Demikian juga pada peng aturan lainnya. Prioritas urutan berikutnya mengenai jangkauan pengaturan adalah shutter speed, diafragma, ISO, optical zoom, dan kualitas gambar (mega pixel). Dengan kata lain, pilihlah jangkauan shutter speed yang terluas. Apabila harga dua buah kamera hampir sama, cari ka mera dengan diafragma terluas, demikian seterusnya. 28

Bab 2 Cara Menggunakan Kamera Digital Setelah kita mengetahui macam-macam dan cara memilih kamera, maka yang perlu kita ketahui selanjutnya adalah cara menggunakan kamera tersebut. Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa beberapa komposisi pengaturan penggunaan kamera secara manual antara lain shutter speed, diafragma/bukaan, ISO, focus, dan zoom bagi yang jaraknya tidak memungkinkan. A. Mengenal Kamera Digital Setelah kita mengetahui beberapa jenis kamera digital, maka hal yang perlu diketahui berikutnya adalah bagian-bagian kamera tersebut, baik kamera saku maupun kamera profesional. 29

Saiful Kabir Kamera saku memiliki bagian-bagian yang hampir sama dengan kamera semipro. Berbeda halnya dengan kamera profesional yang memiliki bagianbagian yang rumit. Sebelum membahas tentang kamera saku dan profesional, akan dibahas terlebih dahulu mengenai istilah-istilah penting dalam menggunakan kamera. 1. Mengenal Pengaturan Kamera Digital Ada beberapa hal atau istilah yang perlu diketahui dalam pengaturan kamera digital. Pertama, shutter speed. Shutter speed adalah pintu pembuka untuk memasukkan cahaya. Shutter speed digunakan untuk menangkap gambar bergerak secara sempurna (tidak ngeblur). Semakin cepat gerakan gambar yang akan kita ambil, maka semakin tinggi kecepatan shutter yang kita butuhkan. Gambar 1.Hasil shutter cepat 30

Gambar 2. Hasil shutter lambat Umumnya, jangkauan kecepatan shutter pada kamera profesional adalah 30 hingga 1/4000 detik. Artinya, apabila kita menentukan kecepatan shutter 15 detik, maka lensa akan terbuka selama 15 detik dan mengolah cahaya apa saja yang terekam dalam waktu 15 detik tersebut, termasuk goyangan kamera. Kedua, diafragma. Diafragma adalah bagian terpenting dalam menentukan kadar cahaya yang akan diserap gambar melalui bukaan. Semakin kecil nilai pengaturan diafragma maka bukaannya semakin lebar, demikian juga sebaliknya. Nilai diafragma juga mempengaruhi fokus setiap komposisi objek. Perhatikan gambar berikut. 31

Saiful Kabir Gambar 3. Perbedaan penggunaan diafragma/aperture Ketiga, ISO atau pencahayaan. Pengaturan ini digunakan untuk menentukan intensitas cahaya yang akan digunakan. Meskipun masalah pencahayaan bisa diselesaikan dengan mengaktifkan blitz dalam proses pengambilan gambar, penggunaan ISO akan menghasilkan gambar yang berbeda. ISO pada kamera fi lm disebut dengan asa. Semakin tinggi pengaturan ISO, maka gambar yang dihasilkan akan semakin terang. Diafragma adalah bagian terpenting dalam menentukan kadar cahaya yang akan diserap gambar melalui bukaan. Semakin kecil nilai pengaturan diafragma maka bukaannya semakin lebar, demikian juga sebaliknya. 32

5. Pengenalan Jenis Tombol Kamera Digital Setiap kamera memiliki cara penggunaan yang berbeda-beda. Akan tetapi, semuanya memiliki konsep penggunaan seperti yang dijelaskan sebelumnya. Perbedaan antara kamera semipro dengan kamera profesional terdapat pada tombol-tombol pengaturannya. Kamera memiliki dua jenis tombol pengaturan, yaitu analog dan digital. Tombol analog adalah tombol yang diaplikasikan pada pengaturan secara langsung, seperti pengaturan zooming pada kamera profesional, yang tidak melalui proses digital. Berbeda halnya dengan kamera saku yang tidak memiliki tombol analog sama sekali. Meskipun demikian, nilai perubahan dari tombol analog ini tetap bisa dilihat di layar LCD. Sedangkan tombol digital adalah tombol yang diaplikasikan melalui proses digital. Dengan hanya menekan tombol klik, kita bisa melihat perubahan pengaturan tersebut di LCD kamera. Tombol yang terdapat dalam kamera saku lebih sederhana dibandingkan dengan tombol yang terdapat pada kamera profesional. Secara umum, terdapat 3 Gambar 4. Tombol pada kamera 33

Saiful Kabir tombol utama yang terdapat pada bagian atas kamera. Selain itu, ada juga jenis tombol bulb, yaitu tombol shutter yang dapat diatur sesuai dengan keinginan penggunanya. Semakin lama tombol bulb ditekan, maka akan semakin lambat proses shutter speed yang diinginkan. Gambar 5. Rincian tombol pada kamera Tombol yang terdapat dalam kamera saku lebih sederhana dibandingkan dengan tombol yang terdapat pada kamera profesional. Secara umum, terdapat 3 tombol utama yang terdapat pada bagian atas kamera. 34

Tombol nomor 1 digunakan untuk memilih set yang telah ditentukan oleh pabrik. Beberapa pilihan tersebut terdapat huruf M, yang artinya manual. Di sinilah, kita menentukan nilai atau parameter yang akan digunakan untuk menentukan pengaturan pengambilan gambar secara manual. Meskipun demikian, dalam menentukan focus, kita perlu membuat pengaturan lagi agar menjadi manual. Tombol nomor 2 terdapat dua tombol yang dapat digunakan secara terpisah. Tombol pertama adalah zooming yang diputar ke kanan dan kiri. Sedangkan tombol kedua (bagian tengah) adalah tombol shutter. Pada tombol ini, terdapat dua tahapan jepret. Tekanan yang pertama (1/2 tekan) untuk menentukan auto fokus, dan parameter lainnya yang menggunakan mode auto baik full auto maupun auto focus. Sedangkan tekanan kedua (penuh) adalah proses pengambilan gambar. Tombol nomor 3 adalah tombol power yang digunakan untuk menghidupkan atau me matikan kamera. Pada bagian belakang kamera, terdapat beberapa tombol seperti yang tampak pada gambar berikut. Gambar 6. Tombol belakang kamera 35

Saiful Kabir Pada gambar tersebut, terdapat beberapa tombol standar. Sebelum membahas tomboltombol ini, pastikan terlebih dahulu untuk mengaktifkan mode manual, sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya. Sebab, beberapa fungsi akan nonaktif dengan penggunaan auto set. Tombol 1 adalah playback, yang digunakan untuk melihat hasil jepretan. Tombol 2 adalah face selection, yang berfungsi mengaktifkan auto face. Tombol 3 berfungsi menghapus gambar saat menampilkan hasil jepretan. Tombol ini juga berfungsi sebagai switcher/pengubah pengaturan Gambar 7. Rincian tombol belakang kamera canon SX130IS shutter dan diafragma. Tombol 4 berguna mengubah ISO. Tombol 5 fungsinya untuk mengganti jenis lensa macro dan menggunakan manual focus. Tombol 6 berfungsi mengatur timer. Tombol 7 untuk mengaktifkan lampu fl ash. Tombol 8 berfungsi menampilkan detail gambar. Tombol 9 berfungsi menampilkan menu. 36

Tombol playback digunakan untuk melihat hasil jepretan. Sedangkan tombol face selection berfungsi mengaktifkan auto face. Selain itu, terdapat pula tombol putar yang ditandai dengan arah lingkaran. Tombol ini memiliki beberapa fungsi, di antaranya untuk mengubah nilai diafragma, shutter speed, dan manual focus saat aktif. Sementara itu, kamera profesional memiliki tampilan tombol yang tampak rumit. Meskipun de- mikian, prinsip kerjanya sama: shutter speed, diafragma/bukaan, kepekaan cahaya ISO, dan focus. Perhatikan gambar berikut. Gambar 8. Tombol kamera profesional 37

Saiful Kabir Gambar 9. Tombol kamera profesional lainnya Apabila kita perhatikan gambar tersebut, icon untuk melakukan pengaturan tidak jauh berbeda dengan pengaturan yang digunakan kamera jenis semipro. Kelebihan dari kamera profesional adalah terdapat tombol analog lensa untuk mengatur zoom atau focus. B. Diafragma dan Shutter Speed Diafragma merupakan hal terpenting dalam membuat pengaturan kamera. Dengan mengandalkan diafragma, kita bisa menjadikan jangkauan focus yang lebih variatif. Diafragma atau aperture atau biasa juga disebut dengan bukaan berfungsi mengatur besar atau kecilnya lubang intip lensa 38

yang berada di sebelah shutter. Pengaturan diafragma biasa ditandai dengan tulisan f/angka pada layar LCD, seperti f/1.2 atau f/1.4. Fungsi diafragma ini digunakan untuk mengatur ketajaman ruang yang terdiri atas beberapa komposisi objek serta kuantitas cahaya yang akan diambil. Nilai pada bukaan diafragma yang dilakukan terhitung dari tepi bukaan, bukan pada tengah atau diameter bukaan. Perhatikan gambar berikut. Gambar 10. Ilustrasi diafragma/aperture 39

Saiful Kabir Shutter speed adalah kecepatan buka penutup cahaya yang bergerak seketika dari terbuka sampai tertutup lagi. Saat penutup tersebut terbuka, cahaya akan masuk dan menyinari film atau sensor. Pada gambar tersebut, dapat dipahami bahwa semakin kecil nilai atau angka diafragma (f/2), maka semakin besar lubang atau diameter bukaan tersebut. Begitu juga sebaliknya. Sedangkan shutter speed adalah kecepatan buka penutup cahaya yang bergerak seketika dari terbuka sampai tertutup lagi. Saat penutup tersebut terbuka, cahaya akan masuk dan menyinari fi lm atau sensor. Kecepatan inilah yang digunakan untuk mengukur tingkat ketajaman hasil sebuah gambar. Untuk mendapatkan gambar yang tajam pada objek bergerak, maka gunakan pengaturan shutter speed yang tinggi. Nilai pengaturan shutter speed menggunakan satuan detik. Masingmasing kamera digital memiliki jangkauan yang berbeda-beda, antara 30 detik hingga 1/4000 detik. Dalam menentukan shutter speed dipengaruhi juga oleh bukaan diafragma untuk menghasilkan gambar dengan pencahayaan yang ideal. Secara umum, untuk menentukan keseimbangan pencahayaan pada pengaturan manual dapat diilustrasikan pada gambar berikut. 40

Gambar 11. Keseimbangan diafragma dan shutter speed C. Manual Focus Umumnya, manual focus diatur secara otomatis pada kebanyakan jenis kamera digital, meskipun telah menggunakan manual mode. Hal ini berkenaan dengan jarak titik api atau focus yang sulit diperkirakan, sehingga akan menghabiskan waktu yang lama untuk menghasilkan satu gambar. Manual focus dapat diatur secara manual, baik karena keinginan sendiri maupun saat auto focus tidak dapat bekerja dengan baik sebagaimana yang kita inginkan. Manual focus berkenaan dengan pengaturan diafragma yang akan menghasilkan kedalaman focus gambar yang berbeda-beda. Semakin 41

Saiful Kabir lebar bukaan (yang artinya semakin rendah nilai diafragma; f/2.8 < f/3), maka akan menghasilkan kedalaman focus yang sempit (hanya sebagian kecil dari titik api yang tajam). Perhatikan gambar di samping. Penggunaan manual focus setiap kamera berbeda-beda satu sama lain. Pengaturan manual focus pada kamera canon sx120is atau sx130is terdapat pada tombol MF. Apabila tipe kamera yang Anda miliki berbeda dengan jenis tersebut, sebaiknya Anda membaca terlebih dahulu petunjuk pemakaiannya. Gambar 12. Kedalaman focus yang sempit D. Komposisi Objek Dalam dunia fotografi, komposisi adalah penggabungan beberapa elemen dasar yang terdapat pada objek atau area bidik. Komposisi objek yang baik akan menghasilkan gambar yang bagus, memiliki daya tarik, enak dipandang, dan terutama mengedepankan point of interest-nya atau maksud dari foto tersebut. 42

Komposisi objek yang baik akan menghasilkan gambar yang bagus, memiliki daya tarik, enak dipandang, dan terutama mengedepankan point of interestnya atau maksud dari foto tersebut. Elemen-elemen dasar yang terdapat pada komposisi objek antara lain sebagai berikut. 1. Objek Objek adalah titik focus atau target bidik yang menjadi hal utama dalam sebuah gambar yang dihasilkan. Dalam meletakkan objek, seorang fotografer harus mencari posisi (dalam frame) objek pada titik pandang yang enak dilihat. Titik pandang yang harus ditentukan oleh seorang fotografer tidak harus berada di tengah frame, melainkan menyesuaikan dengan objek di sekitarnya. Misalnya, saat Anda hendak mengambil gambar orang dengan latar belakang pemandangan, maka jenis sudut pandang yang diambil adalah wide landscape dengan diafragma tinggi (area focus lebar). Dengan demikian, posisi objek yang baik adalah berada di bagian kanan atau kiri frame, seperti gambar berikut. Tentu saja, akan berbeda kesan yang ditampakkan bila posisi objek berikut berada di tengah. 43

Saiful Kabir Gambar 13. Objek dengan latar belakang pemandangan 2. Warna Elemen kedua dari objek adalah warna. Warna sangat mempengaruhi daya tarik sebuah gambar. Gambar yang memiliki point of interest dapat dengan mudah diketahui pesan yang hendak disampaikan oleh orang yang melihatnya. Untuk mendapatkan hal tersebut, usahakan antara objek dan warna background memiliki perbedaan, sehingga maksud dari gambar tersebut mudah terbaca. 3. Line atau Garis Kebanyakan gambar memiliki garis lurus maupun lengkung, yang berguna untuk meningkatkan daya tarik sebuah gambar. Perhatikan gambar berikut. 44

Gambar 14. Line atau garis Gambar tersebut memiliki dua garis, yaitu garis horizon dan garis pasir di pantai. Sedangkan point of interest-nya adalah siput laut. Pertama kali melihat gambar tersebut, maka kita akan mengatakan ini gambar siput, bukan ini gambar senja. Coba bayangkan jika gambar itu tidak memiliki garis pasir atau tanpa garis horizon. Tentu saja, akan terkesan ada yang kurang dari gambar tersebut. 45