II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa

PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA ERA PRA KEMERDEKAAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Proses menurut Koentjaraningrat (1984:24) adalah berlangsungnya pristiwa dalam

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

I.PENDAHULUAN. Majapahit adalah salah satu kerajaandi Indonesia yangberdiri pada tahun 1293-

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Hubungan Malayu..., Daulat Fajar Yanuar, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI. 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

PENDIDIKAN PANCASILA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

BAB 1 KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. dikenal sebagai salah satu Kerajaan Maritim terbesar di Indonesia. Wilayah

PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENANGANAN BENCANA

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Judul INDONESIAN MARITIME MUSEUM DI YOGYAKARTA. Pendekatan pada teori teori proporsi pada arsitektur

BAB V KESIMPULAN. Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam. Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun , maka dapat diambil

Pendalaman Materi 4. Pendidikan Kewarganegaraan SD kelas 5

PERJUANGAN GAJAH MADA DALAM PERLUASAN WILAYAH KEKUASAAN MAJAPAHIT DI NUSANTARA TAHUN ABSTRACT

BAB V KESIMPULAN. Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara

PERJUANGAN ADITYAWARMAN DI KERAJAAN DHARMASRAYA NUSANTARA TAHUN

LETAK KERAJAAN ACEH YANG STRATEGIS YAITU DI PULAU SUMATERA BAGIAN UTARA DAN DEKAT JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL MENYEBABKAN KERAJAAN ACEH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. barat wilayah propinsi Sumatera Utara, berbatasan sengan propinsi Sumatera Barat.

BAB I PENDAHULUAN. 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat

BAB I PENDAHULUAN. asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

BAB I Pendahuluan. 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

Pendidikan Pancasila. Pancasiala Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Pada Era Pra Kemerdekaan dan Era Proklamasi. Dr. Saepudin S.Ag. M.Si.

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM

I. PENDAHULUAN. telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga.

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.2

Sejarah Sosial & Politik Indonesia.

Sayidiman Suryohadiprojo. Jakarta, 24 Juni 2009

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

Assalamu alaikum Wr Wb. Turki Usmani. Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

L2B Ahmad Farid R Museum Armada TNI AngkatanLaut Surabaya 1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kerajaan-Kerajaan Hindu - Buddha di indonesia. Disusun Oleh Kelompok 10

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

SISTEM KETATANEGARAAN KERAJAAN MAJAPAHIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara etimologis konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan

BAB I PENDAHULUAN. budaya, baik berupa seni tradisional ataupun seni budaya yang timbul karena

5.1 Visualisasi Gajah Mada. Gambar 5.1 Visualisasi Gajah Mada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah adalah suatu kejadian nyata masa lalu ataupun suatu perjalanan

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

Wawasan Nusantara KELOMPOK 1 CIVIC EDUCATION

MENGANGKAT NILAI-NILAI PLURALISME DALAM NEGARAKERTAGAMA DI SITUS TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural, agama maupun geografis yang

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

BAB I PENDAHULUAN. Adam Jamaluddin, 2014 Gejolak patani dalam pemerintahan Thailand Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Utara di sebelah Tenggara dan Selatan. (Adan 2006: 3)

II. UNSUR GEOGRAFI DAN PENDUDUK DI KAWASAN ASIA TENGGARA

Oleh : Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd.

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.4. Pasasti Yupa

BAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi

TINJAUAN HISTORIS TENTANG PERAN BADAN KEAMANAN RAKYAT (BKR) TERHADAP USAHA MENINGKATAKAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah

Indikator Pencapaian Kompetensi. Kegiatan pembelajaran. Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai lahir dan berkembangnya agama dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Langkat merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.4. Yunani. Cina. Vietnam. Yunan. Teluk Tonkin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7

BAB IV GAMBARAN UMUM. 15 Lintang Selatan dan antara Bujur Timur dan dilalui oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak Geografis dan Astronomis Indonesia Serta Pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan semakin menjadi primadona sejak krisis ekonomi melanda Indonesia

KATA PENGANTAR. Dalam kesempatan ini pula saya menyampaikan rasa bahagia dan ucapan rasa terima kasih kepada :

BAB V KESIMPULAN. dituliskan dalam berbagai sumber atau laporan perjalanan bangsa-bangsa asing

BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

TINJAUAN SEJARAH TERHADAP PENETAPAN PULAU-PULAU DI INDONESIA

Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA

I. PENDAHULUAN. Palembang muncul sebagai Kesultanan Palembang sekitar pada tahun 1659 dan

Transkripsi:

7 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1.Konsep Perjuangan Perjuangan merupakan suatu usaha yang penuh kesukaran dan bahaya, dilakukan dengan kekuatan fisik maupun mental untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Moedjanto bahwa perlawanan atau reaksi rakyat di Nusantara mempunyai ciri-ciri, yaitu: perlawanan/ perjuangan bersifat kedaerahan atau lokal, yang menggantungkan pada tokoh kharismatik.sementara perjuangan setelah tahun 1900, mempunyai ciri, yakni: perjuangan bersifat nasional, strategi perjuangan diplomasi, serta perjuangan dengan organisasi modern (Moedjanto, 1988: 25). Perjuangan adalah segala usaha yang dilakukan dengan pengorbanan, peperangandan diplomasi untuk memperoleh atau mencapai kemerdekaan. Perjuangan mempunyai arti luas, sehingga apa yang dilaksanakan oleh pahlawan-pahlawan di Nusantara merupakan peristiwa-peristiwa dalam perjuangan (Susanto Tirtoprojo, 1982:7).

8 Menurut Slamet Muljana perjuangan seseorang harus berusaha sekeras-kerasnya untuk melaksanakan cita-citanya, dan untuk mencapai tujuan yang tinggi seperti seorang perajurit yang mengumpulkan jasa dengan mempertaruhkan jiwanya untuk memenangkan dalam peperangan (Slamet Muljana, 1983: 138) Meskipun demikian, dalam perjalanan sejarah umat manusia, munculnya perjuangan pahlawan bukan terbatas dari hasil perjuangan fisik namun juga melalui usaha atau kegiatan di bidang pemikiran dalam rangka mengadakan perubahan besar untuk kepentingan umum, sehingga muncul Pahlawan-pahlawan (Uka Tjandrasasmita, 1983:20). Selanjutnya C.S.T. Kansil dan Julianto dalam bukunya sejarah perjuangan pergerakan kebangsaan Indonesia menyatakan, perjuangan adalah usaha perintis yang mengantarkan sebuah bangsa kedepan suatu gerbang kemerdekaan dengan segala bentuk pengorbanan- pengorbanannya (C.S.T. Kansil, 1984: Halaman 1). Sedangkan menurut G.S.Diponolo, Perjuangan adalah mengadu kekuatan fisik atau mental untuk mencapai tujuan (G.S.Diponolo, 1975: Halaman 234). Berdasarkan pendapat beberapa ahli dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini perjuangan diartikan sebagai usaha yang dilakukan dengan penuh pengorbanan dan bahaya baik dalam bentuk peperangan maupun diplomasi dalam pencapaian tujuan agar sesuai dengan harapan serta dapat melakukan perubahan besar.

9 2. Konsep Melayu Melayu merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut orang-orang yang mendiami wilayah di sepanjang Pesisir Semenanjung Melayu. Menurut pendapat Marsden Wiliam yang mengartikan Melayu merupakan sebutan orang-orang Malayo atau Melayu yang dipakai untuk membedakan mereka dari penghuni pulau Sumatra lainnya. Meskipun istilah tersebut juga digunakan untuk menyebut penduduk pantai di Semenanjung dan banyak pulau lain disekitarnya (Marsden Wiliam, 2008: 44). Menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatera.Bangsa Melayu ini kemudian bercampur dengan bangsa Mongol yang disebut bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) dan Deutro Melayu (Melayu Muda). Bangsa Proto Melayu kemudian menyebar di sekitar wilayah Indonesia pada tahun 3.000 SM hingga 1.500 SM, sedangkan bangsa Deutro Melayu datang keindonesia sekitar tahun 1.500 hingga 500 SM (Tanahimpian, Diakses pada 26 Maret 2013 ). Menurut pendapat Slamet Muljana, istilah Melayu berasal dari kata Malaya yang dalam bahasa Sanskerta bermakna bukit. Melayu merupakan nama sebuah kerajaan biasanya merujuk pada nama ibukotanya (Slamet Muljana, 2005: 62).Berdasarkan keterangan Abu Raihan Muhammad ibn Ahmad Al-Biruni, ahli geografi Persia, yang pernah mengunjungi Asia Tenggara pada tahun 1030 dan menulis catatan perjalanannya dalam Tahqiq ma li l-hind (Fakta-fakta di

10 Hindia) yang menyatakan bahwa ia mengunjungi suatu negeri terletak pada garis khatulistiwa pulau penghasil emas yakni Pulau Sumatra (wikipedia, Diakses pada 3 Maret 2013). Menurut pendapat Uli Kozok, Pupuh 13 Negarakrtagama, yang selesai dikarang pada tahun 1365, mencatat 24 negaradi Bumi Malayu yang mengakui kedaulatan Majapahit mulai dari Barus dan Lamuri(Aceh) di utara sampai Lampung di Selatan Pulau Sumatra. Sudah jelas bahwa "Bumi Malayu" di sini merujuk kepada Sumatra secara keseluruhan dan bukan kepada kerajaanmalayu Adityawarman (Uli Kozok, 2006: 17). Berdasarkan pendapat yang diuraikan oleh beberapa para ahli di atas dapat dikatakan bahwa Melayu merupakan sebutan untuk orang-orang yang mendiami wilayah di sepanjang Pesisir Semenanjung Melayu namun dalam segi sejarah Melayu bermaknakan sebagai bukit. Serta seluruh wilayah yang berada di Pulau Sumatra dari Lamuri (Aceh) di utara sampai Lampung di Selatan Pulau Sumatra disebut dengan Melayu. Namun peneliti hanya membahas mengenai wilayah kekuasan Adityawarman tidak membahas wilayah Melayu secara keseluruhan dari Aceh sampai Lampung. 3. Konsep Nusantara Nusantara merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan Wilayah kepulauan yang membentang dari Sumatra sampai Papua.Kata ini tercatat dalam literatur berbahasa Jawa pertengahan

11 abad (abad 12 hingga abad 16) untuk menggambarkan konsep kenegaraan yang dianut Majapahit (wikipedia, Diakses pada 23 Januari 2013: 1). Nusantara adalah area yang tidak mencerminkan kebudayaan Jawa, tetapi termasuk ke dalam koloni dan mereka harus membayar upeti tahunan. Mereka menikmati otonomi yang cukup luas dan kebebasan internal, dan Majapahit tidak merasa penting untuk menempatkan birokratnya atau tentara militernya di sini akan tetapi, tantangan apa pun yang terlihat mengancam ketuanan Majapahit atas wilayah itu akan menuai reaksi keras. Termasuk dalam area ini adalah kerajaan kecil dan koloni di Maluku, Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya(Padma Sanjaya, Diakses pada 19 Agustus 2013: 1). Nusantara adalah suatu istilah yang dipakai untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau yang terletak diantara samudera Pasifik dan Samudera Hindia (Indonesia) serta diantara benua Asia dan benua Australia (Tontowi Amsia, 2008: 5). Sedangkan dalam rangkaian dari NUSA dan ANTARA yang diartikan sebagai tanah air Indonesia yaitu kesatuan wilayah perairan, persatuan dan gugusan NUSANTARA dan DWIPANTARA yang berarti Pulau-pulau yang diantara benua Sedangkan pengertian benua pada zaman kuno adalah (Benua) zaman modern disebut benua Asia dan benua Australia (Tontowi Amsia, 2008: 5).

12 Berdasarkan faham posisi anatar yang bersifat dunia adalah perwujudan Nusantara (kepulauan) yang memiliki posisi yang bersifat dunia. Dengan kata lain nusantara adalah suatu negara kepulauan yang menduduki posisi silang (Tontowi Amsia, 2008: 8). Menilik dari segi sejarah, kata Nusantara pertama kali tertulis dalam literatur berbahasa Jawa sekitar abad ke-12 sampai 16.Penggunaan kata Nusantara semakin dikenal ketika Patih Amangkubumi Kerajaan Majapahit, Gadjah Mada mengucapkan Sumpah Palapa pada tahun 1258 Saka (1336 M).kata Nusantara bermakna daerah yang berada di luar pengaruh kebudayaan Jawa atau berada di seberang Jawadwipa (Pulau Jawa), terpisah oleh laut, dan menjadi bagian dari wilayah Kerajaan Majapahit (Bugiskha, diakses pada 07 May 2013). Berdasarkan pendapat yang diuraikan oleh beberapa para ahli di atas dapat katakan bahwa yang dimaksud dengan Nusantara adalah nama pulau pulau atau gugusan yang membentang dari Sabang sampai Merauke,dalam segi sejarah Kerajaan Majapahit Nusantara dapat bermakna daerah yang berada di luar pengaruh kebudayaan Jawa yang tidak menyatu dengan pulau Jawa atau berada di seberang Jawadwipa, yang sekarang menjadi negara kesatuan Republik Indonesia.

13 B. Kerangka Pikir Tribhuwanatunggadewi naik tahta menjadi Raja Majapahit dan mundurnya Aria Tadah menjadi patih Amangkubhmi, Pada tahun 1334 Gajah Madadiangkat menjadi Patih Amangakubumi oleh TribuwanatunggadewiAtas jasayang diberikannya kepada Majapahit selama ini, saat upacara pengangkatannya sebagai patih Amangkubhmi. Gajah Mada menyatakan program politiknya yang berisikan tentang perluasan wilayah kekuasaan Majapahit di Nusantara tidak terkecuali untuk penaklukan wilayah di Sumatra. Pengiriman pasukan ke Sumatra untuk menaklukan Kerajaan Dharmasraya atau Kerajaan yang ada di Melayu, hasil pengiriman pasukan Majapahit ke Melayu akan memperluas pengaruh Jawa di Sumatra. Adityawarman yang dilahirkan dengan mewarisi darah Melayu dari ibunya Darah Jingga dan Jawa dari bapaknya Mahesa Anabrang, menjadi tokoh yang dipilih Majapahit, terutama Gajah Mada untuk melanjutkan dan mengembangkan hubungan persahabatan antara Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Dharmasraya di tanah Melayu pada saat itu sebagai perluasan kekuasaan di Nusantara. Adityawarman diutus untuk menaklukan kerajaan dharmasraya yang dikuasai oleh kesultanan aru barumun dan melakukan berbagai penaklukan di sumatera atau tanah melayu serta sebagai Uparaja atau Raja bawahan Majapahit untuk wilayah taklukan di Sumatra, perjuangan Adityawarman di Melayu mendapat pertentangan dari pamannya di

14 Kerajaan Dhrmasraya dengan bantuan pasukan yang di bawa dari Kerajaan Majapahit paman Adityawarman dapat menerima Adityawarman menjadi Raja bawahan di Kerajaan Dharmasraya Akan tetapi saat Kerajaan Majapahit gagal menaklukan Kesultanan Samudra Pasai kemudian timbul keinginannya Adityawarman untuk mendirikan Kerajaan yang mandiri dari Kerajaan Majapahit.

15 C. Paradigma Perluasan Wilayah Kekuasaan Majapahit di Nusantara Persiapan Mengadakan persiapan pasukan dan merancang taktik serta strategi pertempuran Pelaksanaan Melakukan berbagai penaklukan kerajaan yang ada di Melayu seperti: Kesultanan Aru Barumun Kesultanan Kuntu Kampar Kerajaan Silo Kerajaan Minangkabau dan lain-lain Mendirikan Kerajaan baru yang Mandiri Garis Kegiatan Garis Pengaruh

16 REFERENSI Moedjanto. 1988. Indonesia Abad ke-20. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 25 Susanto Tirtoprojo.1982.Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia. PT Pembangunan: Jakarta. Halaman 7 Slamet Muljana. 1983. Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit. Intiidayu Press: Jakarta. Halaman 138 Uka Tjandrasasmit. 1983. Beberapa Saran untuk Penggarisan Pola Penulisan Biografi Pahlawan Nasional. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional: Jakarta. Halaman 20 Marsden Wiliam. 2008. Sejarah Sumatra. Komunitas Bambu: Jakarta. Halaman 44 Slamet Muljana. 2005. Menuju Puncak Kemegahan (Sejarah Kerajaan Majapahit). LKiS: Yogyakarta. Halaman 62 Uli Kozok. 2006. Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah Naskah Melayu Yang Tertua. Yayasan Naskah Nusantara: Jakarta. Halaman 17 Tontowi Amsia. 2008. Perspektif Kewiraan dalam Ketahanan Nasional. Universitas Lampung: Bandar Lampung. Halaman 5 Ibid. Halaman 5 Ibid. Halaman 8 Internet http://tanahimpian.info/index. php/. diakses pada 26 maret 2013 kerajaan Melayu, tersedia di http://id.wikipedia.org/. Diakses pada 3 maret 2013 http://.wikipedia.org/wiki/nusantara/. Diakses pada 23 januari 2013-05-21 http://bugiskha.wordpress.com// diakses pada 07 mei 2013