FORM D FORM (EVALUASI HASIL KEGIATAN)

dokumen-dokumen yang mirip
A.1. Perkembangan Pengelolaan Anggaran Sampai Akhir Juli Tabel 1. Rekapitulasi Pengelolaan Anggaran PKPP Sampai Akhir Juli 2012

EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012

PROPOSAL BIMBINGAN TEKNIS PEMANFAATAN INFORMASI ZPPI BERBASIS DATA PENGINDERAAN JAUH

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL JAKARTA

LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN PKPP

PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI) DI SULAWESI SELATAN

LAMPIRAN III LAPORAN FORM A, B, C DAN D

Proof of Concept Platform SPBP Sebagai Layanan Penyajian Data Penginderaan Jauh yang Cepat dan Mudah Untuk Seluruh Pemerintahan Provinsi

Peneliti: Bambang Trisakti, Nana Suwargana, I Made Parsa, Tatik Kartika, Sri Harini

LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS DAN SURVEI LAPANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 2017

LAPORAN SURVEI PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL JAKARTA

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012)

3. METODE. penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari. posisi koordinat LS dan BT.

Ir. Rubini Jusuf, MSi. Sukentyas Estuti Siwi, MSi. Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

OLEH : SEPTIAN ANDI PRASETYO

Insentif Peningkatan Kemampuan Penelitian Dan Perekayasa Th. 2012

Laporan Sosialisasi dan Pelatihan Tahap 1

LAPORAN KEMAJUAN PKPP 2012 TAHAP PERTAMA REKAYASA TRACKING VIDEO ROKET SAAT UJI TERBANG

LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN UNIT/ SATUAN KERJA APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2017

B. KOMPONEN LAPORAN AKHIR Sesuai dengan dokumen Panduan Insentif PKPP 2012, Laporan akhir PKPP 2012 terdiri dari beberapa komponen yaitu :

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014

FORM D A. URAIAN KEGIATAN

H.9. [Krismianto, S.Si ; Edy Maryadi, ST ; Ir.Halimurrahman, MT ;

PENGOLAHAN DATA SATELIT NOAA-AVHRR UNTUK PENGUKURAN SUHU PERMUKAAN LAUT RATA-RATA HARIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA UNTUK PENATAAN RUANG WILAYAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KEMAJUAN M PROGRAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LITBANG IPTEK (PROLIPTEK) TAHUN 2012 (KORIDOR-I)

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016

PROVINSI SUMATERA UTARA

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016

10. Pemberian bimbingan teknis pelaksanaan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan kekayaan laut di wilayah laut kewenangan daerah.

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 66 TAHUN 2009 T E N T A N G

CC. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN

4 METODOLOGI. Gambar 9 Cakupan wilayah penelitian dalam informasi spasial ZPPI

3. METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG

Penetapan kebijakan norma, standar, prosedur, dan kriteria penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

BUKU CATATAN HARIAN PENELITIAN (BCHP)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI KEBAKARAN HUTAN/LAHAN PERKEBUNAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014

ANALISIS SPASIAL SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN LAUT JAWA PADA MUSIM TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN DATA DIGITAL SATELIT NOAA 16 -AVHRR

SISTEM PENYULUHAN PERIKANAN MENUNJANG INDUSTRIALISASI KP SEJUMLAH MASUKAN PEMIKIRAN

Terlaksananya kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan. Terlaksananya penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.

EXECUTIVE SUMMARY Rancang Bangun Sistem Redaman Akustik Dan Getaran Struktur Plat Dek Untuk Kenyamanan Penumpang Kapal PKPP 26 (F.1.

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem Data Hub Data Satelit Resolusi Rendah

Adaptasi Perikanan Tangkap terhadap Perubahan dan Variabilitas Iklim di Wilayah Pesisir Selatan Pulau Jawa Berbasis Kajian Risiko

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

ANALISA KESEHATAN VEGETASI MANGROVE BERDASARKAN NILAI NDVI (NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX ) MENGGUNAKAN CITRA ALOS

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 03 TAHUN 2001 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 40 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PERMENTAN/OT.140/2/2015

a. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah kewenangan kabupaten.

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU Tahun Anggaran 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

BAB III METODE PENELITIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG PEMANFAATAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FORM D. Evaluasi Hasil Kegiatan. A Uraian Kegiatan

CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

PERAN KADASTER LAUT DALAM PEMECAHAN KONFLIK DI PERAIRAN STUDI KASUS: KABUPATEN REMBANG, Arief widiansyah

KERANGKA UMUM WORKSHOP EVALUASI

PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR KELAUTAN SERTA PENGEMBANGAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA MARITIM

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2011

Proof of Concept 2016 Sistem Data Hub Data Satelit Resolusi Rendah

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SIMPUL JARINGAN DATA DAN INFORMASI SPASIAL UNTUK MEWUJUDKAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH YANG AKUNTABEL

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Agustus 2011 dengan

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

BUPATI MANDAILING NATAL

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2008

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PENDAHULUAN. Pantai Timur Sumatera Utara merupakan bagian dari Perairan Selat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG PEMANFAATAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KORIDOR PROVINSI FOKUS PENELITI UTAMA Model Pemukiman Berbasis Eco- Settlements. Nasional Strategis. Jawa Barat

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN PINTU KOTA KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG

Resume Hasil Evaluasi Tanggal 8 September No Permasalahan Apa yang akan dilakukan Out Put Waktu Penyelesaian Penanggungjawab

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG

3 METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

STUDI PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG

One Map And One Data Informasi Geospasial Tematik

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumberdaya perikanan di Kabupaten Gorontalo Utara meliputi perikanan tangkap dan perikanan budidaya.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2007 TENTANG JARINGAN DATA SPASIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG PEMANFAATAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011

Diterima: 14 Februari 2008; Disetujui: Juli 2008 ABSTRACT

Transkripsi:

FORM D FORM (EVALUASI HASIL KEGIATAN) Judul : Pemanfaatan Citra Satelit Sensor MODIS untuk Penentuan Zona Potensi Penangkapan Ikan di Wilayah Perairan Sulawesi Utara (Manado) Kode : SIDa.H.2 K/L : LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL Koridor : 4 Fokus : Perikanan Lokus Peneliti : Kota Manado, Sulawesi Utara : Sarip Hidayat, S.Pi., M.T. Ir. Dedi Irawadi Ahmad Luthfi, S.T., M.Sc Agus Suprijanto, S.T. Panji Rachman Ramadhan, S.T. embangan Administrasi A. Uraian Kegiatan Deskripsi Latar Belakang Permasalahan: Potensi perikanan laut Indonesia sangat melimpah, namun belum dimanfaatkan secara optimal dan merata, di beberapa wilayah perairan masih terbuka peluang besar untuk pengembangan pemanfaatannya, sedangkan di beberapa wilayah perairan yang lain sudah mencapai kondisi padat tangkap (overfishing). Potensi pemanfaatan sumber daya ikan laut tersebut dapat ditingkatkan, salah satunya dengan menyediakan data dan informasi mengenai lokasi-lokasi yang diprediksi sebagai tempat berkumpulnya ikan (Zona Potensi Penangkapan Ikan/ZPPI). Saat ini tersedia teknologi inderaja yang dapat digunakan untuk mendukung usaha peningkatan pemanfaatan sumber daya perikanan tangkap. Pokok permasalahan kegiatan ini adalah bagaimana menyebarluaskan informasi yang dihasilkan dari penelitian dan bagaimana agar informasi ini dapat dimanfaatkan. Data inderaja untuk mendukung kegiatan perikanan tangkap telah banyak tersedia, namun pemanfaatannya dan kemampuan sumber daya manusia di daerah maupun dinas terkait yang belum bisa secara mandiri mengolah dan memanfaatkan data tersebut. Setelah informasi mengenai prediksi lokasi penangkapan ikan tersedia, maka benturan dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat mungkin terjadi, mereka belum bisa menerima paradigma baru dan perkembangan teknologi dalam penangkapan ikan serta beberapa permasalahan teknis yang mungkin timbul pada saat pelaksanaan kegiatan diantaranya adalah kondisi data wilayah perairan yang 1

masih sering tertutup awan dan kemampuan armada nelayan perikanan tangkap yang belum memungkinkan mencapai lokasi ZPPI yang berada jauh di lepas pantai. Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa : Kegiatan ini bertujuan untuk menyebarluaskan dan memanfaatkan data dan informasi hasil penelitian. Data yang digunakan adalah citra satelit penginderaan jauh resolusi rendah (MODIS) dan informasi yang dihasilkannya adalah Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI). Dalam rangka memanfaatkan informasi tersebut, perlu dilaksanakan pembinaan untuk kemandirian pengguna melalu bimbingan teknis pengolahan dan produksi informasi ZPPI. Bentuk Kegiatan : Kegiatan ini bersifat diseminasi yang direalisasikan dalam format bimbingan teknis pengolahan citra satelit inderaja sensor MODIS dan pemanfaatan informasi spasial ZPPI. Dalam mendukung produksi dan diseminasi informasi ZPPI tersebut, maka dilaksanakan juga berbagai kegiatan, mulai dari kegiatan operasional pengolahan dan produksi informasi ZPPI, sosialisasi, koordinasi dan pelaksanaan bimbingan teknis untuk kemandirian pengguna. B. Perkembangan Administrasi Perkembangan Pengelolaan dan Mekanisme Anggaran Termin I (30%) dan Termin II (50%): Penyerapan anggaran sampai akhir Bulan Juli 2012 adalah sebesar 80,75% dari total anggaran Rp. 250.000.000. Serapan tersebut terdiri dari belanja bahan 12,29%, pembayaran gaji/upah/honor sebesar 44,83%, perjalanan dinas sebesar 17,32% dan belanja lain-lain sebesar 6,32%. Jumlah nominal dan rincian pengelolaan anggaran disajikan dalam Tabel 1 berikut ini. Rancangan pencairan anggaran dibagi menjadi tiga termin, termin I dicairkan sebesar 30% dari total anggaran, termin II dicairkan 60 % dan termin III sisanya sebesar 10%. Perencanaan anggarannya disajikan dalam Tabel 2.4. Namun realisasi agak meleset dari perencanaan, pencairan termin I adalah 21%, termin II tepat 60% dan Termin III masih 17%. Honorarium Narasumber Eselon II belum dicairkan sehingga serapan akhir hanya 96%, sementara belanja lainlain sedikit melebihi pagu anggaran yaitu mencapai 103%, karena yang semula direncanakan paket fullday untuk peserta, ternyata ada peserta yang tempat tinggalnya di luar kota sehingga diperlukan fullboard untuk beberapa orang. 2

Penggunaan dana Termin II dibagi tiga bagian besar, yaitu pembayaran honorarium peneliti/perekayasa dan narasumber sebesar 61%, kemudian perjalanan dinas koordinasi dan pelaksanaan diseminasi ke Manado menggunakan 81% dana perjalanan dinas serta belanja lain-lain sebesar 103%. Penyerapan anggaran sampai akhir Bulan Juli 2012 adalah sebesar 80,75% dari total anggaran Rp. 250.000.000. Serapan tersebut terdiri dari belanja bahan 12,29%, pembayaran gaji/upah/honor sebesar 44,83%, perjalanan dinas sebesar 17,32% dan belanja lain-lain sebesar 6,32%. Jumlah nominal dan rincian pengelolaan anggaran disajikan dalam Tabel 2.5. Kendala-Hambatan Pengelolaan Anggaran: Kurangnya koordinasi antara tim pengelola anggaran dengan tim pelaksana PKPP, sehingga tim pengelola anggara belum bisa mengantisipasi keperluan dana untuk pelaksanaan kegiatan diseminasi. Kasus ini terjadi pada saat tim pelaksana akan merealisasikan kegiatan Training of Trainer (TOT) di Kota Manado. Pada pertengahan Bulan Juli 2012 tepatnya tanggal 16 19 Juli 2012, telah dilaksanakan kegiatan TOT bagi para staf Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang menangani bidang perikanan dan kelautan. Kegiatan ini memerlukan biaya yang cukup besar, karena dilaksanakan di Manado, melibatkan 24 peserta, 8 orang pembantu lapangan, 5 orang instruktur, 5 orang narasumber, dan dua institusi partner kerjasama. Sampai menjelang akhir Juli pencairan dana Termin II menurut Pengelola PKPP Lembaga belum bisa dicairkan, sehingga Tim Pelaksana PKPP harus mencari dana talangan untuk melaksanakan kegiatan tersebut yang besarnya mencapai Rp. 150.000.000. Kendala ini tentu menyulitkan para pelaksana, di satu sisi harus fokus pada pelaksanaan kegiatan, namun di sisi lain harus berfikir menyediakan dana talangan. Rencana dan Perkembangan Pengelolaan Aset: Paket aset yang diserahkan adalah berupa satu paket Receiver GPS Garmin 580/585 Combo Fish Finder. Paket aset telah diserahkan pada tanggal 16 Juli 2012 bersamaan dengan acara pembukaan pelaksanaan TOT di Manado kepada pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara yang diwakili oleh Kepala Bidang Kelautan, Pesisir & Pulau-Pulau Kecil dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan & Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara. Isi dari paket aset adalah satu unit Receiver GPS Garmin 580/585 Combo Fish Finder, satu unit antenna receiver GPS, satu unit transducer, satu rol kabel antenna, kabel power dan kabel data dan satu unit Accu 12 volt seperti ditunjukkan pada Gambar 5 dan Gambar 6 Laporan 3

Kemajuan I. Aset ini akan dikelola oleh DKP Provinsi Sulawesi Utara, dipasang pada salah satu kapal riset milik DKP Provinsi Sulawesi Utara dengan bobot kapal 30 GT. Selanjutnya akan digunakan dalam operasional riset penangkapan ikan dan untuk tahun selanjutnya pihak DKP akan mengadakan beberapa unit Fish Finder tersebut dalam rangka revitalisasi armada nelayan yang lebih besar dari 30 GT. C. Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja Rancangan Metode Penelitian : Dalam rangka pencapaian target kinerja telah dilakukan berbagai kegiatan, baik yang bersifat operasional (pengolahan citra satelit sampai produksi informasi spasial ZPPI), sosialisasi dan koordinasi, peningkatan kemampuan SDM pengolahan data, pembinaan pemanfaatan citra satelit untuk SDM daerah, diseminasi informasi spasial ZPPI dan pengolahan data laporan nelayan. Kegiatan yang bersifat operasional diantaranya adalah prapengolahan citra satelit sensor MODIS Level 1B (RGB) dan Level 2A (SPL dan Chl) sampai dihasilkan kontur SPL dan Chl. Kemudian data kontur tersebut dianalisis dengan membandingkan citra RGB level 1B untuk menentukan prediksi lokasi ZPPI. Hasilnya kemudian diupload ke www.lapanrsgs.com dan dikirim via fax ke DKP Prov (Flow chart Gambar 3.1 Laporan Akhir). Sulut dan UPT PPS Bitung. Selain wilayah Perairan Sulawesi Utara, Tim PKPP BPJ Parepare juga melakukan pengolahan dan produksi ZPPI untuk wilayah-wilayah lain di Indonesia Tengah seperti ditunjukkan pada Gambar 3.2 Laporan Akhir. Perkembangan Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja: Hampir seluruh strategi pencapaian taeget kinerja telah dilaksanakan, mulai dari penggunaan data alternatif dari NOAA AVHRR, diseminasi informasi ZPPI online, membangun flow data dengan instansi partner, peningkatan kemampuan SDM BPJ Parepare, peningkatan kemampuan SDM instansi partner sampai pengumpulan data feedback dari nelayan melalui instansi partner. Sosialisasi dan koordinasi dilakukan dalam rangka mempersiapkan kegiatan TOT dan pembinaan pemanfaatan citra satelit. Kemandirian pemerintah daerah dalam pemanfaatan citra satelit inderaja diharapkan dapat terwujud setelah melalui diseminasi dan pembinaan. Informasi spasial ZPPI yang dihasilkan dari analsis citra satelit inderaja resolusi rendah masih harus divalidasi dengan data lapangan, sehingga diharapkan metode yang telah digunakan ini dapat dikembangkan atau ditingkatkan akurasinya. Untuk wilayah 4

perairan Provinsi Sulawesi Utara, data log book nelayan dikelola oleh UPT PPS Bitung Kendala - Hambatan Dalam Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja: Bagian strategi yang masih perlu peningkatan upaya adalah flow data yang masih lambat, sehingga download data Level 2A terasa berat, SDM instansi partner masih memerlukan bimbingan secara online dalam hal pengolahan data dan prasarana pengolahan data di instansi partner masih terbatas. Jumlah informasi harian ZPPI masih jauh dari target jumlah harian, namun tidak bisa dihindari jika sumber data citra yang digunakan tertutup awan, maka proses selanjutnya tidak bisa dilakukan. Data alternatif NOAA dapat digunakan sebagai pengganti untuk hari yang bersangkutan, namun tidak semuanya terlihat normal setelah menjadi data kontur SPL. Setelah dilakukan pengecekan pada data MODIS yang bersih untuk hari yang sama, ternyata data NOAA terlalu banyak mengandung thermal front yang semu. Sehingga beberapa data NOAA sebagai pengganti hari MODIS juga tidak dapat dianalisis. Hasil Pelaksanaan Kegiatan: Kegiatan operasional telah menghasilkan capaian target kinerja informasi spasial ZPPI secara keseluruhan dari mulai bulan Maret 2012 adalah sebanyak 48 informasi. Dari sekian banyak informasi ZPPI yang dihasilkan, telah dilakukan pengecekan dengan data lapangan dari log book nelayan untuk 5 tanggal, yaitu ZPPI tanggal 19 Maret, 27 Maret, 24 April, 27 April dan 8 Mei. Terlihat pola yang hampir sama, yaitu setiap nelayan dengan kapalnya akan tetap di lokasi yang pernah dikunjungi sebelumnya, walaupun dengan jumlah tangkapan yang berbeda-beda. Setiap kapal memiliki alat tangkap yang spesifik, yang artinya akan menghasilkan jenis ikan tertentu juga. Jadi belum bisa dibandingkan head to head antara setiap kapal dengan jumlah hasil tangkapannya. Kegiatan bimbingan teknis (TOT) telah dilaksanakan pada tanggal 16 19 Juli 2012 di Kota Manado dengan sasaran 14 instansi pemerintah yang menangani bidang kelautan dan perikanan. Sebelumnya telah dilakukan berbagai pesiapan dan koordinasi sejak Bulan Februari 2012. Hasilnya adalah kesepakatan lanjut dalam pengolahan dan produksi informasi ZPPI di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara. Namun untuk sementara karena fasilitas pengolahan dan download data masih terbatas, informasi ZPPI masih diproduksi langsung dari Balai Pengideraan Jauh Parepare. DKP Provinsi Sulawesi Utara masih perlu melakukan revitalisasi fasilitas dan peningkatan bandwidth internet untuk download data. 5

D. Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Perkembangan Koordinasi dg Kelembagaan - Program Terkait: Koordinasi dan rintisan kerjasama telah dilakukan dengan dua Institusi Partner, yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara dan UPT PPS Bitung. Koordinasi lanjutan dilaksanakan pada tanggal 16 19 Juli 2012 di Manado. Selain dua institusi partner tersebut juga mulai dibangun koordinasi dengan 12 institusi lain mulai dari Badan Koordinasi Penyuluh Perikanan Kelautan Pertanian dan Kehutanan Provinsi Suawesi Utara sampai UPTD Tempat Pelelangan Ikan Amurang, Minahasa Selatan. Daftar instansi tersebut selengkapnya disajikan pada Tabel 4.1 di bawah ini. Di antara 12 Instansi tersebut, yang mulai tertarik untuk mengadakan bimbingan teknis pengolahan dan produksi informasi ZPPI ini adalah Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Minahasa Utara, DKP Minahasa Selatan dan DKP Minahasa Tenggara. Pada Tahun Anggaran 2012 ini, DKP Provinsi Sulawesi Utara sedang melaksanakan kegiatan Penyusunan Rencana tata Ruan Wilayah Laut atau Rancangan Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K), Tim RZWP3K sangat mengharapkan sekali dukungan citra penginderaan jauh untuk membantu merealisasikan RZWP3K tersebut, salah satunya adalah pemetaan biogeofisik perairan Sulawesi Utara, inventarisasi pulau-pulau kecil Periaran Sulawesi Utara, indentifikasi terumbu karang dan pemetaan kawasan pesisir Provinsi Sulawesi Utara. Bentuk Koordinasi dengan Kelembagaan - Program yang telah dilaksanakan: Bentuk pelaksanaan koordinasi dengan kelembagaan adalah dirintis melalui sosialisasi pelaksanaan kegiatan PKPP langsung dengan institusi yang potensial sebagai regulator dan operator. Dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikana Provinsi Sulawesi Utara adalah regulator sekaligus operator pelaksanaan, pengelolaan, pengawasan dan pengendalian perikanan tangkap di Wilayah Perairan Sulawesi Utara. Selain tentunya didukung oleh beberapa instansi lain baik yang berkaitan secara struktural maupun yang berkaitan dengan perluasan tugas dan fungsi. Misalnya UPT PPS Bitung sangat berkaitan erat dengan DKP Provinsi Sulawesi Utara dalam hal pembagian tugas dan fungsi, UPT PPS Bitung adalah sebagai pengelola Pelabuhan Perikanan Samudera melakukan perekaman log book nelayan yang merapat ke pelabuhan. Hasil perekaman log book dilaporkan atau didistribusikan kepada DKP Provinsi dan Kabupaten sebagai pembina para nelayan. 6

Salah satu informasi hasil analisis citra satelit resolusi menengah SPOT4 dan ALOS AVNIR2 adalah inventarisasi pulau-pulau di seluruh wilayah Perairan Sulawesi Utara dan telah diserahkan hasilnya kepada DKP Provinsi Sulawesi Utara pada tanggal 16 Juli 2012. Pihak DKP Provinsi Sulawesi Utara juga sudah mempersiapkan anggaran tahun 2013 untuk kegiatan penyusunan basis data spasial informasi pulau-pulau kecil Provinsi Sulawesi Utara. Ini adalah salah satu indikator keberhasilan sinergi program pemanfaatan citra satelit penginderaan jauh. Kemudian dalam rangka inventarisasi magrove dan terumbu karang di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara, saat ini tengah dilakukan pengolahan citra satelit SPOT4 untuk mendukung program pemerintah daerah tersebut. Kendala dan Hambatan Dalam Pelaksanaan Koordinasi hingga saat ini: Pengalaman menunjukkan bahwa ada beberapa instansi yang kadang-kadang terjadi pergantian pejabat struktural yang sering (mutasi), walaupun mutasi adalah sesuatu yang normal. Tetapi yang tidak normal adalah terputusnya rangkaian kegiatan dari pejabat yang lama, sehingga secara otomatis contact person di instansi partner juga berganti sesuai dengan pejabat baru yang menangani bidang perikanan dan kelautan, imbasnya adalah diperlukan rintisan koordinasi lagi, karena ada informasi yang terputus dari pejabat sebelumnya. E. Capaian Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Perkembangan Strategi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa: Strategi pemanfaatan hasil litbangyasa adalah melalui diseminasi langsung dan bimbingan teknis pengolahan, produksi dan pemanfaatan informasi yang dihasilkan. Hasil litbangyasa ini diharapkan dapat mendukung industri hilir perikanan tangkap, mendukung pengembangan potensi unggulan daerah, terutama perikanan tangkap di wilayah Perairan Sulawesi Utara. Pengembangan ilmu dan metode pengolahan dan pemanfaatan citra satelit penginderaan jauh untuk perikanan dan kelautan tentunya juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan ini dan tidak berhenti sampai paket PKPP ini berakhir. Sampai akhir bulan Agustus 2012 ini, seluruh rencana strategi pemanfatan hasil litbangyasa telah dilaksanakan, mulai dari rintisan kerjasama dengan instansi partner, pelaksanaan pengolahan dan produksi informasi ZPPI, upload informasi spasial ZPPI ke www.lapanrsgs.com, pelaksanaan diseminasi melalui Training of Trainer, penyerahan sampel-sampel produk pengolahan dan pemanfaatan citra satelit penginderaan jauh, penyerahan aset pendukung 7

kegiatan dan pendukung riset sampai membangun flow data untuk diolah secara mandiri oleh instansi partner. Bentuk Pemanfaatan Hasil Kegiatan : Bentuk pemanfaatan hasil litbangyasa adalah pelaksanaan diseminasi melalui Training of Trainer, penyerahan sampel-sampel produk pengolahan dan pemanfaatan citra satelit penginderaan jauh, penyerahan aset pendukung kegiatan dan pendukung riset kepada instansi partner. Untuk selanjutnya instansi partner inilah yang akan menjadi agent of change bagi para nelayan binaannya. Dalam hal ini DKP Provinsi Sulawesi Utara adalah regulator sekaligus operator yang paling mengetahui kondisi dan karekater nelayan setempat, oleh karena itu melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan adalah hal yang wajib. LAPAN sebagai penyedia data inderaja tidak perlu selamanya sebagai menjadi penyedia informasi ZPPI, karena core competent LAPAN adalah penyedia data penginderaan jauh. Pemerintah Daerah harus bisa mandiri dalam memanfaatkan data penginderaan jauh tersebut, kemandirian itu bisa dibangun dengan kerjasama dan pembinaan yang berkelanjutan baik dalam hal ketersedian data maupun kemampuan teknis pengolahan data. Kendala dan Hambatan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa: Informasi ZPPI hasil pengolahan citra satelit ini adalah sesuatu yang baru, baik bagi para staf di instansi partner maupun bagi nelayan sendiri. Sehingga gagap teknologi masih terjadi, para operator pengolahan data di instansi partner masih perlu bimbingan yang kontinyu daam hal pengolahan data dan analisis ZPPI. Demikian juga dalam hal memberikan pembinaan pemanfaatan kepada nelayan, masih perlu pemahaman sehingga nelayan dapat menerima teknologi ini untuk membantu meningkatkan produksi hasil tangkapan. Hal ini banyak terjadi terutama pada nelayan-nelayan tradisional, namun bagi nelayan modern yang sudah banyak menggunakan alat tangkap besar seperti purse seine net, mereka lebih mudah dalam mengadaptasikan informsi ZPPI. Berdasarkan laporan dari UPT PPS Bitung, kadang-kadang ada laporan log book nelayan yang mengandung sedikit manipulasi, maksudnya adalah koordinat penangkapan ikan yang mereka laporkan digeser jika pada koordinat aslinya tanggal yang bersangkutan jumlah ikan melimpah. Hal ini bisa dimengerti karena mereka takut koordinat tersebut diketahui nelayan lain, sehingga suatu saat beberapa nelayan dapat berada di lokasi yang sama. Tetapi terlepas dari itu, beberapa koordinat hasil tumpang susun dengan informasi ZPPI dari citra satelit banyak yang berada pada radius 3 km dari lokasi ZPPI hasil analisis citra satelit. Namun analisis pola sebaran ZPPI dan akurasinya masih dalam proses pengolahan dan analisis. 8

F. Potensi Pengembangan Ke Depan Rencana Pengembangan Ke Depan setelah Paket PKPP selesai dilaksanakan: Kegiatan pengolahan, produksi dan distribusi informasi spasial ZPPI di Balai Penginderaan Jauh Parepare tidak akan berhenti walaupun paket PKPP telah selesai dilaksanakan, karena sebenarnya sudah ada beberapa wilayah lain yang sudah berjalan melalui distribusi langsung kepada nelayan, seperti nelayan di Kabupaten Bulukumba dan nelayan di Kabupaten Wakatobi. Kerangka Strategi Pengembangan Ke Depan setelah Paket PKPP selesai dilaksanakan: Dalam rangka membangun kemandirian daerah memang tidak mudah, pengolahan dan analisis data tentunya memerlukan sumber daya manusia, perangkat keras dan perangkat lunak. Sementara kondisi di instansi calon pengguna masih terbatas, baik SDM maupun sarana dan prasarana, tentunya diperlukan kegiatan yang berlanjut (multi years) untuk mengakomodir kebutuhan peningkatan kemampuan SDM dan penyedian sarana dan prasarana. Hal ini bisa lebih mudah dilaksanakan dengan kerjasama dan ada payung hukum yang menaungi kerjasama tersebut, misalnya dengan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Provinsi dengan LAPAN dalam Kerangka Pembinaan dan Pemanfaatan Data Satelit Inderaja. G. Keberlanjutan Kegiatan Rencana Keberlanjutan Pemanfaatan Kegiatan setelah PKPP selesai: Kegiatan diseminasi ini masih memerlukan kegiatan lanjutan, terutama untuk pembinaan langsung kepada nelayan. Pembinaan kepada para pengambil kebijakan belum tentu menghasilkan kebijakan yang searah dengan program diseminasi. Kegiatan operasional pengolahan dan produksi informasi ZPPI akan terus dilaksanakan di Balai Penginderaan Jauh Parepare untuk memenuhi pelayanan informasi yang sudah terjalin dengan beberapa wilayah di Indonesia Tengah. Kegiatan diseminasi dan pembinaan akan terus berlanjut selama pemerintah daerah belum mampu secara mandiri mengelola, mengolah dan memproduksi informasi ZPPI. Dengan demikian komunikasi yang sementara terjalin dengan nelayan tidak akan terputus. Dukungan yang diperlukan dalam proses keberlanjutan Kegiatan: 9

Dalam rangka mempercepat kemandirian pemerintah daerah, maka pembinaan pemanfaatan citra satelit ini harus dilengjapi dengan revitalisasi sarana dan prasarana. Baik sarana yang diperlukan dalam rangka pengolahan dan produksi informasi ZPPI (komputer dekstop dan internet bandwidth yang besar untuk download data) maupun sarana dan fasilitas untuk nelayan dalam rangka memmanfaatkan informasi ZPPI yang dihasilkan (misalnya receiver GPS yang disertai fishfinder). Pembinaan yang dilakukan langsung kepada nelayan dan dilengkapi dengan penyerahan aset sarana pendukungnya, misalnya fish finder maka akan lebih cepat diukur keberhasilannya. Pengalaman menunjukkan bahwa jika nelayan diberi kail dan umpannya sekaligus, maka mereka akan mau dan mampu memanfaatkan informasi yang diberikan. Yang dimaksud adalah paket PKPP ini perlu lebih banyak memberikan barang modal/aset, salah satunya adalah fish finder yang dilengkapi dengan receiver GPS yang langsung diserahkan kepada nelayan dan informasi yang diberikan adalah informasi ZPPI hasil penelitian yang siap diprogram dalam instrumen receiver GPS. Nelayan akan lebih tertarik dengan metode diseminasi yang kedua ini, yaitu pembinaan langsung beserta penyerahan barang modal/aset. Sementara ini arahan pengelolaan anggaran PKPP tidak membolehkan belanja barang modal/aset yang akan diserahkan kepada masyarakat, keberhasilan diseminasi ini masih belum dapat diukur. 10