BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang (Kasmir, 2002:23). Bank adalah merupakan salah satu badan usaha

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan usaha. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan, juga tidak lepas dari pengaruh perkembangan di luar dunia bank,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai financial intermediary atau perantara keuangan dari dua pihak, yakni

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi sebagai intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat. masyarakat yang kekurangan dana (Ismail,2010:13).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini banyak disorot oleh masyarakat banyak karena

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

I. PENDAHULUAN. satunya adalah penyaluran kredit guna untuk meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rakyat (BPR) Jawa Timur (Periode ). Penelitian tersebut memiliki

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank bukan lagi merupakan kata yang asing di masyarakat. Seluruh daerah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. atau account dimana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau

BAB II LANDASAN TEORI

PENGALOKASIAN DANA BANK

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. serius dalam bisnis perbankan, sebagian besar bank kesulitan karena modal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kehidupan masyarakat pada masa sekarang ini, tidak pernah

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat penyaluran dana-dana dari Surplus Spending Unit (SSU) ke

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi. Jasa yang diberikan bank. atau pinjaman uang untuk usaha kecil dan yang dijalankan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB II LANDASAN TEORI. Bank berasal dari bahasa itali yaitu banca yang berarti suatu bangku tempat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Maka setiap perusahaan memerlukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank

BAB II KAJIAN PUSTAKA. usahanya. Sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional maupun. dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II URAIAN TEORITIS. Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

BAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN PUSTAKA. dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan bahasa latin kredit berarti credere yang artinya percaya. Maksud dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam. Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi. Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 13) data dapat

I. PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. sedikit roda-roda perekonomian tenitama di sektor riil digerakkan oleh perbankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Muchdarsyah Sinungan (2003;3) dalam bukunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Sumber Dana Bank dan Aktivitas Perbankan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit

BAB I PENDAHULUAN. pada bank umum, pinjaman disebut kredit atau loan, sedangkan pada bank syariah

BAB II LANDASAN TEORI

Title Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandung

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Bank Bank adalah sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang (Kasmir, 2002:23). Bank adalah merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan yang bertujuan memberikan kredit dan jasa-jasa, adapun pemberian kredit itu dilakukan baik dengan modal sendiri atau dengan danadana yang dipercayakan oleh pihak ketiga maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat pembayaran berupa uang giral. Sedangkan menurut UU No.10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, definisi dari bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.

Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas. Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakat mau menanamkan dananya dalam bentuk simpanan. Jenis simpanan yang dapat dipilih antara lain tabungan, deposito berjangka, giro dan sertifikat deposito. Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada si penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, palayanan atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan, maka akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu pihak perbankan harus memberikan berbagai rangsangan dan kepercayaan sehingga masyarakat berminat untuk menanamkan dananya. Aktivitas perbankan yang kedua yaitu kredit (lending). Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka oleh perbankan dana tersebut diputarkan kembali atau disebut dengan kredit. Dalam pemberian kredit juga dikenakan jasa pinjaman kepada penerima kredit (debitur) dalam bentuk bunga dan biaya administrasi. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah dapat berdasarkan bagi hasil atau penyertaan modal.

Besarnya bunga kredit sangat dipengaruhi oleh besarnya bunga simpanan. Semakin besar bunga simpanan maka semakin besar pula bunga pinjaman dan demikian sebaliknya. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan utama dari perbankan yaitu menghimpun dana (funding) dan menyalurkan dana (lending). Menurut Kasmir (2008:61) Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya, dapat dibedakan menjadi 3 sumber yaitu: 1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri Sumber dana ini berasal dari dalam bank, baik pemegang saham maupun sumber lain. Sumber dana dari bank itu sendiri terdiri dari: a. Setoran modal dari pemegang saham Dalam hal ini pemilik saham dapat menyetor dana atau membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan. b. Cadangan-cadangan bank Yaitu cadangan-cadangan laba tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang sahamnya. Cadangan ini digunakan untuk mengantisipasi laba tahun yang akan datang. c. Laba bank yang belum dibagi Merupakan laba yang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu.

2. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya Dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Sumber dana ini diperoleh dari pinjaman bank lain maupun lembaga keuangan lain kepada bank. 3. Dana yang berasal dari masyarakat luas Sumber dana ini sering disebut sumber dana pihak ketiga yaitu sumber dana yang berasal dari masyarakat sebagai nasabah dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito. 2. Dana Pihak Ketiga Menurut Kasmir (2008:64), Sumber dana dari masyarakat luas merupakan sumber dana yang paling utama bagi bank, terdiri dari 3 jenis yaitu: a. Simpanan Giro (Demand Deposit) Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998, giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro dan surat perintah pembayaran lainnya atau pemindah bukuan. Dalam pelaksanaan tata usaha giro dilakukan melalui suatu rekening yang disebut sebagai rekening koran. Biasanya giro dibedakan atas dua kategori pemilik yaitu, rekening perorangan dan rekening atas nama badan. Motivasi simpanan uang dalam bentuk giro adalah untuk memenuhi keperluan usaha sehari-hari, sehingga pengendapan dana pada umumnya tidak lama dan sulit diperkirakan.

Rekening simpanan ini merupakan uang giral yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, dengan menggunakan cek. Hal ini sangat disukai oleh kalangan pengusaha karena dapat mempermudah aktivitas transaksi bisnisnya. Oleh karena itu simpanan ini sangat fluktuatif sehingga bank memberikan suku bunga yang relatif lebih rendah dari pada produk lain. Dan giro juga hanya dapat diinvestasikan ke dalam bentuk penanaman dana jangka pendek saja. b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit) Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Setoran tabungan dapat dilakukan sewaktu-waktu dan dalam melakukan penarikan dana, nasabah tidak perlu memperhatikan jatuh tempo pencairan seperti pada deposito. Motif masyarakat dalam menabung pada produk ini adalah sebagai penanaman dana dan berjaga-jaga atau untuk menghimpun dana dalam mencapai maksud tertentu setelah dananya mencukupi akan ditarik kembali. c. Simpanan Deposito (Time Deposit) Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998 yang dimaksud dengan Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Deposito merupakan sumber dana pinjaman terbesar bagi kebanyakan bank. Semakin banyak dana yang dapat dihimpun dari produk ini, maka kemampuan bank untuk menyalurkan kredit dan melakukan

investasi juga semakin semakin besar. Hal ini dikarenakan oleh sifatnya yang relatif stabil apabila dibandingkan dengan produk yang lain. Karena jangka waktu jatuh temponya sudah pasti dan dapat diperkirakan. Simpanan uang dapat ditarik kembali pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antar bank dan pemilik dana. Menurut Fuad Moh, Ramly dan M. Rustan, D.M. (112:2005) Deposito di Indonesia dapat dibagi dalam 3 jenis yaitu: a) deposito berjangka (time deposit), deposito yang penarikannya berdasarkan jangka waktu yang telah ditentukan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama sehingga tidak dapat dipindahtangankan, b) Deposito harian (deposit on call), deposito yang memiliki jangka waktu 1 sampai dengan 7 hari yang pencairannya dapat dilakukan setiap saat dengan pemberitahuan sebelumnya pada bank. c) sertifikat deposito (certificate of deposit), deposito yang diterbitkan oleh bank dan dapat diperjual belikan atau dapat dipindah tangankan. 3. Pengertian Kredit Kredit berasal dari bahasa latin Credere yang artinya adalah percaya (Kasmir, 2002:93). Maksud dari percaya bagi si pemberi kredit adalah percaya kepada si penerima kredit bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Pengertian pemberian kredit oleh bank merupakan penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu yang diberikan berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank (kreditur) dengan pemohon kredit (debitur) disertai dengan janji bahwa debitur akan berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang ditetapkan.

Definisi kredit, seperti dirumuskan dalam pasal 1 ayat 11 Undang-undang Republik Indonesia nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan, yaitu Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sebagai perantara keuangan, bank akan melakukan penghimpunan dana dari masyarakat yang surplus dana dalam berbagai bentuk simpanan. Kemudian bank akan membayar bunga kepada nasabahnya dan menyalurkannya dalam bentuk kredit. Menurut Abdullah (2005:84), Tujuan pemberian kredit guna mendapatkan suatu nilai tambah baik bagi nasabah (debitur) maupun bagi bank sebagai kreditur. Muljono (1996:210), terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya volume kredit yang akan memberikan pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap besarnya volume kredit tersebut, tetapi secara garis besar dapat dikelompokan ke dalam 2 faktor pokok yaitu: a. Faktor Internal Faktor-faktor internal mempengaruhi volume kredit antara lain: 1. sifat usaha dan segmen pasar itu sendiri, 2. financial position (capital adequacy ratio, aktiva tertimbang menurut resiko, batas maksimum pemberian kredit) 3. kemampuan dalam menghimpun dana, 4. kualitas aktiva produktifnya, 5. faktor-faktor produksi yang tersedia di bank, b. Faktor Eksternal Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi volume kredit antara lain: 1. past, present and future competition, 2. forecast of economic and business activity, 3. substitusi sumber dana yang ada, 4. karakteristik usaha nasabah,

5. situasi sosial politik, 6. peraturan moneter yang berlaku. Menurut Kasmir (2002:99) fungsi dari kredit yaitu: untuk meningkatkan daya guna uang, untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang, untuk meningkatkan daya guna barang, meningkatkan peredaran barang, sebagai alat stabilitas ekonomi, untuk meningkatkan kegairahan berusaha, untuk meningkatkan pemerataan pendapatan, untuk meningkatkan hubungan internasional. Setiap usaha dalam suatu sistem ekonomi tidak pernah lepas dari tujuan mencari keuntungan (profit oriented), demikian juga dalam pemberian kredit. Namun karena di dalam pemberian kredit terdapat unsur resiko, maka usaha mencari keuntungan tersebut harus memperhatikan prinsip kehati-hatian, karena dana yang dialirkan ke dalam bentuk kredit adalah dana simpanan masyarakat. Terdapat beberapa prinsip yang mendasar dalam penyaluran kredit yang dianut oleh perusahaan perbankan. Menurut Kasmir (2008:117) menyatakan bahwa Biasanya kriteria penilaian yang umum dan harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar layak untuk diberikan, dilakukan dengan analisa 5C dan 7P. Penilaian dengan analisis 5C dan 7P adalah sebagai berikut: 1. Kepribadian (Character) Character yaitu menilai calon debitur dari sifat atau watak yang dapat dijadikan suatu ukuran tentang kemauan nasabah untuk membayar semua kewajiban yang harus dilakukannya kepada bank

2. Kemampuan (Capacity) Capacity yaitu menilai pemohon kredit dari kemampuannya untuk membayar kredit. Dari penilaian ini terlihat kemampuan nasabah dalam mengelola bisnis dimasa mendatang. 3. Modal (Capital) Menganalisis dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini, termasuk persentase modal yang digunakan untuk membiayai proyek yang akan dijalankan, berapa modal sendiri dan berapa modal pinjaman. 4. Kondisi (Conditon) Merupakan keadaan perekonomian secara keseluruhan. Dalam hal ini kondisi ekonomi secara umum dan kondisi pada sektor usaha pemohon kredit perlu untuk diteliti sehingga bantuan kredit yang akan diberikan benar-benar bermanfaat bagi perkembangan usahanya. 5. Jaminan (Collateral) Merupakan jaminan yang diberikan oleh debitur baik bersifat fisik maupun nonfisik. Nilai jaminan ini sebaiknya melebihi jumlah kredit ini diperlukan agar kredit maupun dari barang jaminan yang dicairkan apabila permohonan kredit tidak mampu mengembalikan pinjaman kreditnya. Menurut Ruddy Tri Santoso (2001:51), jaminan kredit harus memenuhi persyaratan hukum (yuridis) dan ekonomis syarat-syarat hukum (yuridis) agunan yaitu:

1) jaminan harus mempunyai wujud nyata (tangible), 2) jaminan harus merupakan milik debitur dengan bukti surat-surat yang sah, 3) jika jaminan merupakan barang yang dikuasakan, pemiliknya harus ikut menandatangani akad kredit, 4) jaminan tidak sedang dalam proses pengadilan, 5) jaminan bukan sedang dalam keadaan sengketa, 6) jaminan bukan yang terkena proyek pemerintah. 6. Personality Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun kepribadiannya masa lalu. 7. Party Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu, berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke dalam golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank. 8. Perpose Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. 9. Prospect Yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. 10. Payment Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit.

Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin baik. sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sektor lainnya. 11. Profitability Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Maksudnya apakah akan tetap sama, turun atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya. 12. Protection Tujuannnya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang, orang atau jaminan asuransi. B. Tinjauan Penelitian Terdahulu Berikut ini adalah beberapa hasil penelitian terdahulu yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penulis Judul Variabel Hasil 1. Ahmad Nasik Pengaruh penghimpunan Tabungan, Secara individual (2002) dana pihak ketiga terhadap deposito, dan deposito tidak laba bersih BPR syariah di laba. Jawa Timur. signifikan terhadap laba bersih, secara simultan deposito dan tabungan bersama-sama mempengaruhi laba bersih. 2. Luh Gede DPK, ROA, DPK, ROA, CAR, Meydianawati (2007) CAR, NPL, NPL berpengaruh Analisis Prilaku Penawaran kredit perbankan kepada sektor UMKM di Indonesia (2002-2006) kredit investasi, kredit modal kerja. signifikan terhadap kredit investasi dan kredit modal kerja.

3. Fransisca (2008) 4. Cyndi Adelya (2009) 5 Syafrianda Asmika (2009) 6 Supriyanto (2010) Pengaruh faktor internal bank terhadap volume kredit pada bank yang go public di Indonesia Pengaruh dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI Pengaruh perkembangan jumlah tabungan dan deposito terhadap jumlah kredit yang diberikan oleh PT. BRI (Persero) Tbk cabang Medan Iskandar Muda. Analisis pengaruh tabungan, deposito, dan giro terhadap penyaluran kredit pada perusahaan perrbankan yang listing di BEI (Bursa Efek Indonesia) DPK, capital adequacy ratio, return on asset, non performing loan. Dana pihak ketiga (tabungan, deposito, dan giro) Tabungan, deposito, jumlah kredit. tabungan, deposto dan giro DPK, ROA, CAR, NPL berpengaruh secara bersamasama terhadap volume kredit. Variabel DPK berpengaruh secara signifikan terhadap penyaluran kredit. Perkembangan jumlah tabungan dan deposito tidak berpengaruh terhadap jumlah kredit yang diberikan. tabungan, deposto dan giro secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap volume kredit. C. Kerangka Konseptual Dana pihak ketiga merupakan sumber dana bank yang berasal dari masyarakat sebagai nasabah dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Berdasarkan UU No. 10 tahun 1998, dapat dikatakan bahwa besarnya dana pihak ketiga yang dapat dihimpun oleh perbankan. Umumnya dana yang dihimpun oleh perbankan dari masyarakat akan digunakan untuk pendanaan aktivitas sektor riil melalui penyaluran kredit (Warjiyo, 2005:432). Dengan demikian dana pihak ketiga akan mendukung volume penyaluran kredit perbankan jadi dana pihak ketiga berpengaruh terhadap penyaluran kredit.

Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan pustaka dan tinjauan penelitian terdahulu, maka peneliti membuat kerangka konseptual sebagai berikut: Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y) GIRO (X 1 ) H1 TABUNGAN (X 2 ) H2 Volume Kredit (Y) DEPOSITO (X 3 ) H3 Sumber: Penulis, 2011 H4 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konseptual diatas, maka penulis membuat hipotesis atas permasalahn yang akan diteliti adalah sebagai berikut: H1: ada pengaruh antara giro terhadap volume kredit pada bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H2: ada pengaruh antara tabungan terhadap volume kredit pada bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H3: ada pengaruh antara deposito terhadap volume kredit pada bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H4: ada pengaruh antara giro, tabungan, dan deposito terhadap volume kredit pada bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.